Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja terkait HIV/AIDS pada Kelompok Sekaa Teruna-Teruni (STT) Mekar Jaya Desa Batukaang, Kintamani, Bali
Keywords:
HIV/AIDS, Remaja, PengetahuanAbstract
HIV/AIDS is a significant global health problem, including in Indonesia. This disease has a negative impact on various groups and ages, especially adolescents. Bangli Regency, Bali, as one of the tourist destinations, contributes to the increase in cases due to the culture of free sex brought by tourists and has implications for adolescent vulnerability to this disease because adolescents tend to follow new trends or cultures. This activity aims to improve and determine the knowledge of adolescents about HIV/AIDS through counseling methods coupled with the provision of questionnaire-based pretest-posttest. The method was in the form of counseling and education activities to 20 adolescents who are members of Sekaa Teruna-Teruni (STT) Mekar Jaya in Batukaang Village, Kintamani, Bangli. The results showed that there was a significant increase in knowledge from initially none in the good knowledge category (0%) to 95% after being given counseling.
Abstrak
HIV/AIDS merupakan masalah kesehatan global yang cukup signifikan, termasuk di Indonesia. Penyakit ini berdampak negatif terhadap berbagai kalangan dan usia, terutama remaja. Kabupaten Bangli, Bali, sebagai salah satu destinasi wisata, memberikan andil terhadap peningkatan kasus HIV/AIDS akibat budaya seks bebas yang dibawa oleh wisatawan dan berimplikasi pada kerentanan remaja terhadap penyakit ini karena remaja memiliki kecenderungan mengikuti tren atau budaya baru. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan dan mengetahui gambaran pengetahuan remaja mengenai HIV/AIDS melalui metode penyuluhan ditambah dengan pemberian pretest-posttest berbasis kuesioner. Metode yang dilakukan berupa kegiatan penyuluhan dan edukasi kepada 20 remaja yang tergabung dalam Sekaa Teruna-Teruni (STT) Mekar Jaya di Desa Batukaang, Kintamani, Bangli. Hasil menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan yang signifikan dari awalnya tidak ada pada kategori pengetahuan baik (0%) menjadi 95% setelah diberikan penyuluhan.
References
Aniska Indah Fari, Bangun Dwi Hardika, Veroneka Yosefpa Windahandayani, & Muocharla Frisca. (2023). Tingkat Pengetahuan Remaja Pre dan Post Edukasi Pencegahan Risiko Penularan HIV. Jurnal Ventilator, 1(3), 310–319. https://doi.org/10.59680/ventilator.v1i3.909
Aresta, A. S., & Jumaiyah, W. (2019). Pengetahuan Dan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Dalam Menjalankan Pengobatan Antiretroviral (ARV) Pada Pasien HIV/AIDS. Indonesian Journal of Nursing Practices, 2(1), 51–61.
Juliansyah, E., & Tinggi Ilmu Kesehatan Kapuas Raya, S. (2020). Dan Sikap Siswa Sma Negeri 1 Sepauk Kabupaten Sintang. Visikes, 19(1), 152–166. https://publikasi.dinus.ac.id/index.php/visikes
Kemenkes RI. (2016). Program Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama: Petunjuk Teknis. Direktorat Jenderal Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit, 74. http://siha.depkes.go.id/portal/files_upload/4__Pedoman_Fasyankes_Primer_ok.pdf
Niu, F., & Wardhani, Y. (2021). Media Buku Saku Dan Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Remaja Tentang Hiv/Aids Di Smk Negeri 2 Jayapura. Gema Kesehatan, 13(2), 112–117. https://doi.org/10.47539/gk.v13i2.249
Samodra, G., Setianingsih, S., Kristanto, B., & Melani, R. (2023). Pengabdian Masyarakat Melalui Kegiatan Penyuluhan Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan Tentang Penyakit HIV/Aids di SMAN 1 Baturaden. Jurnal Pengabdian Masyarakat - PIMAS, 2(2), 99–105. https://doi.org/10.35960/pimas.v2i2.1059
Satriawibawa, I. W. E., Wati, K. D. K., & Widiastari, A. . A. (2019). Penyuluhan Efektif Meningkatkan Pengetahuan Tentang HIV/AIDS pada Remaja Siswa Sekolah Menengah Atas. Journal Of The Indonesian Medical Association, 68(2), 65–71. https://doi.org/10.47830/jinma-vol.68.2-2018-87
Sistem Informasi HIV-AIDS dan IMS (SIHA). (2023). Laporan Eksekutif Perkembangan HIV AIDS Dan Penyakit Infeksi Menular Seksual (PIMS) Triwulan I Tahun 2023. In Siha.kemkes.go.id (pp. 1–15). https://siha.kemkes.go.id/