Distribusi Prevalensi Kejadian Stunting pada Balita dengan Penyakit Penyerta di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjungrejo Kabupaten Kudus
Keywords:
balita stunting, penyakit penyertaAbstract
Nutrition problems in toddlers that are quite large in Indonesia are stunting. Stunting is a state of malnutrition characterized by a height Z-score of less than -2 SD. Based on the Kudus Regency Health Office data report in December 2023, the Tanjungrejo Health Center work area is the highest contributor to stunting with a prevalence of 8.2%. Children who are malnourished have a low resistance to disease, making them susceptible to infectious diseases. Vice versa, children affected by infectious diseases can easily experience malnutrition, so stunted toddlers often have comorbidities. Comorbidities are conditions where a person has other diseases experienced apart from the main disease at the same time. The impact if no screening is done on stunted toddlers who have comorbidities, it will worsen both prognoses. The method used in this study is a descriptive cross-sectional method. The highest frequency of stunting toddlers based on age / month is 24 - 36 months, as many as 45 toddlers (29.6%). The highest frequency of stunting toddlers based on gender is female gender as many as 79 toddlers (52%). The frequency of stunting with the severely stunted category was 26 toddlers, while with the short category (stunted) was 126 toddlers (82.9%). Stunted toddlers with diarrhea comorbidities were 29 toddlers (19.1%), with TB disease as many as 4 toddlers (2.6%), with pneumonia 0 toddlers (0%), with ARI disease 2 toddlers (1.3%), no comorbidities 117 (77%). The most stunted toddlers with comorbidities were stunted with diarrhea as many as 29 toddlers (19.1%).
Abstrak
Permasalahan gizi pada balita yang cukup besar terjadi di Indonesia adalah stunting. Stunting merupakan keadaan gizi buruk yang ditandai dengan Z-score tinggi badan kurang dari -2 SD. Berdasarkan dari laporan data Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus pada Desember tahun 2023, wilayah kerja Puskesmas Tanjungrejo merupakan penyumbang tertinggi stunting dengan prevalensi sebesar 8,2%. Anak yang mengalami gizi kurang maka daya tahan tubuh terhadap penyakitnya menjadi rendah sehingga mudah terserang penyakit infeksi. Demikian pula sebaliknya, anak yang terkena penyakit infeksi dapat dengan mudah mengalami gizi kurang, sehingga balita stunting sering memiliki penyakit penyerta. Penyakit penyerta atau dikenal dengan penyakit komorbid merupakan kondisi dimana seseorang mempunyai penyakit lain yang dialami selain dari penyakit utamanya dalam waktu bersamaan. Dampak jika tidak dilakukan skrining pada balita stunting yang memiliki penyakit penyerta, maka akan memperburuk kedua prognosisnya. Metode yang digunakan dalam peelitian ini yaitu metode descriptive cross-sectional. Frekuensi tertinggi balita stunting berdasarkan umur/bulan yaitu 24 – 36 bulan yaitu sebanyak 45 balita (29,6%). Frekuensi tertinggi balita stunting berdasarkan jenis kelamin yaitu jenis kelamin perempuan sebanyak 79 balita (52%). Frekuensi kejadian stunting dengan kategori sangat pendek (severly Stunted) sebanyak 26 balita, sedangkan dengan kategori pendek (stunted) sebanyak 126 balita (82,9%). Balita stunting dengan penyakit penyerta diare sebanyak 29 balita (19,1%), dengan penyakit TB sebanyak 4 balita (2,6%), dengan penyakit Pneumonia 0 balita (0%), dengan penyakit ISPA 2 balita (1,3%), tidak ada penyakit penyerta 117 (77%). Balita stunting dengan penyakit penyerta terbanyak yaitu stunting dengan penyakit penyerta diare sebanyak 29 balita (19.1%).
References
Addawiah, R., Hasanah, O., & Deli, H. (2020). Gambaran Kejadian Stunting Dan Wasting Pada Bayi Dan Balita Di Tenayan Raya Pekanbaru. Journal of Nutrition College, 9(4), 228-234. Diakses dari: https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jnc/article/view/28482.
Adityaningrum, N Arsad, H Jusuf. (2021) ‘Faktor Penyebab Stunting di Indonesia: Analisis Data Sekunder Data SSGI Tahun 2021’, Jambura Journal of Epidemiology, 3(1), pp. 1–10. Diakses dari: https://doi.org/10.56796/jje.v2i1.21542.
Artha Budi, S. D., I Putu, D. A., Fauzy, M. R., Aena, M., Fachrudi, H., Jian, B., & Sukandriani, U. (2021) Buku Ajar Penelitian Kesehatan. Diakses dari: http://repository.unizar.ac.id/id/eprint/96/1/B.8.1_Buku%20Ajar%20Penelitian%20Kesehatan.pdf.
Berek, P. A., & Fouk, M. F. W. (2024). Efektivitas Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Terhadap Tinggi Badan, Berat Badan, Lingkar Lengan BADUTA Stunting di Desa Kabuna Haliwen Nusa Tenggara Timur. JINTAN: Jurnal Ilmu Keperawatan, 4(1), 21-26. Diakses dari: https://ojs.unhaj.ac.id/index.php/jintan/article/view/826
Dewi, N. L. M. A., & Primadewi, N. N. H. (2021). Kejadian Stunting Pada Balita Usia 12-36 Bulan. Jurnal Keperawatan Jiwa, 9(1), 55-60. Diakses dari: https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JKJ/article/view/6797/pdf
Haerianti, M., Ananda, R. dan Shabir, A.M. (2024) ‘Faktor yang Mempengaruhi Peningkatan Angka Kejadian Stunting pada Balita’, Jurnal Keperawatan, 16(3), pp. 983–992. Diakses dari: http://journal.stikeskendal.ac.id/index.php/Keperawatan.
Hidayani W.R (2020) ‘’Riwayat Penyakit Infeksi yang Berhubungan dengan Stunting’. Diakses dari: https://ejurnal.stikesrespati-tsm.ac.id/index.php/semnas/article/view/264/187.
Khairani, N., & Effendi, S. U. (2022). Karakteristik balita, ASI eksklusif, dan keberadaan perokok dengan kejadian stunting pada balita. AcTion: Aceh Nutrition Journal, 7(1), 15-25. Diakses dari: https://ejournal.poltekkesaceh.ac.id/index.php/an/article/view/423
Listyarini, A. D., Fatmawati, Y., & Savitri, I. (2020). Edukasi Gizi Ibu Hamil Dengan Media Booklet Sebagai Upaya Tindakan Pencegahan Stunting Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Undaan Kabupaten Kudus. Jurnal Pengabdian Kesehatan, 3(1), 73-83.
Listyarini, A. D., Pangestu, N. K., & Cahyanti, L. (2023). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting di Kecamatan Dawe. Journal Keperawatan, 2(2), 116-129.
Listyarini, A. D., Pujiati, E., Mubaroq, M. H., Arsy, G. R., Rahmawaty, A., Wijaya, H. M., ... & Sari, D. M. (2024). Edukasi Pencegahan Stunting Pada Ibu Balita di Posyandu Dahlia Desa Sadang Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus. Jurnal Pengabdian Kesehatan, 7(1), 359-366.
Listyarini, A. D., Handayani, O. W. K., & Farida, E. (2024, December). THE EFFECT OF GROUP GUIDANCE WITH THE MIND MAPPING METHOD ON INCREASING THE KNOWLEDGE OF FERTILE AGE COUPLES IN EFFORTS TO PREVENT STUNTING. In Proceedings of International Conference on Health Science, Practice, and Education (pp. 391-400).
Maryam, S. S. (2022). Hubungan Pemberian ASI Eksklusif, Status Gizi Dan Personal Hygiene dengan Kejadian Diare pada Anak Usia 1-5 Tahun: Relationship Between Exclusive Breastfeeding, Nutritional Status and Personal Hygiene with The Incidence of Diarrhea in Children Aged 1-5 Ye. Indonesian Scholar Journal of Nursing and Midwifery Science (ISJNMS), 2(4), 631–638. Diakses dari: https://dohara.or.id/index.php/isjnm/article/view/282
Mas Candyas Pradnyaditha, I. (2019). Karakteristik Balita dan Keluarga Yang mengalami Stunting di Desa Lebih Kabupaten Glanyar. (Doctoral dissertation, Poltekkes Denpasar). Diakses dari: http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/id/eprint/2897.
Mzumara, B., Bwembya, P., dan Halwiindi, H. 2018. Factors associated with stunting among children below five years of age in Zambia: evidence from the 2014 Zambia demographic and health survey. BMC Nutr 4(51). Diakses dari: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/32153912/
Rosliana, L., Widowati, R dan Kurniati, D (2020) ‘Hubungan Pola Asuh, Penyakit Penyerta, Dan Pengetahuan Ibu Dengan Status Gizi Pada Anak Usia 12-24 Bulan Di Posyandu Teratai Wilayah Kerja Puskesmas Ciasem Kabupaten Subang Tahun 2020’, Syntax, 2(8), pp. 415–428. Diakses dari: http://www.jurnal.syntax-idea.co.id/index.php/syntax-idea/article/view/499.
Sahitarani, A. S., Paramashanti, B. A., & Sulistiyawati, S. (2020). Kaitan Stunting Dengan Frekuensi Dan Durasi Penyakit Infeksi Pada Anak Usia 24-59 Bulan Di Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul. Journal of Nutrition College, 9(3), 202-207. Diakses dari: https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jnc/article/view/26952
Solin, A.R., Hasanah, O dan Nurchayati, S. (2019) ‘Hubungan Kejadian Penyakit Infeksi Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita 1-4 Tahun’, JOM FKp, 6(1).
Yulnefia dan M Sutia (2022) ‘Hubungan Riwayat Penyakit Infeksi dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-36 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Tambang Kabupaten Kampar’, JMJ, 10(1), pp. 154–163. Diakses dari: https://online-journal.unja.ac.id/kedokteran/article/download/10410/13395/51876