Efektivitas Pendidikan Kesehatan Gizi Ibu Nifas dan pijat Oksitosin terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Post Partum
Keywords:
Pendidikan Kesehatan, Gizi Ibu Nifas, Pijat OksitosinAbstract
The postpartum period is considered a safe period because the baby has already been born. However, health problems are still common, including substandard breastfeeding, engorgement, mastitis, breast abscesses and sore nipples. From the data we get the problem that often arises is the substandard milk production. This is closely related to the lack of fulfillment of nutrition in postpartum mothers and the lack of knowledge about how to overcome this. Prevention can be done by providing health education to post partum mothers about the nutrition of postpartum mothers and complementary therapy in the form of oxytocin massage which can be done by health workers and it is better if it is done by the husband. The obstacle that is often faced is that there is still a tradition of abstinence from eating, namely postpartum mothers are not allowed to consume foods that are high in protein because according to the assumption of society if mothers eat foods high in protein it can cause the milk of postpartum mothers to become fishy and trigger vomiting in their babies. The husband's role is very important here in carrying out his role in making decisions and knowledge for postpartum mothers about this is also very important to facilitate milk production. In relation to this problem, the community service program provides a solution to increase post partum mothers' knowledge about postpartum mother nutrition and oxytocin massage. This activity was carried out to 16 post partum mothers who we visited one by one at their homes and began with an assessment of the knowledge of post partum mothers with a pre test related to postpartum mother nutrition and oxytocin massage then providing health education/counseling about postpartum mother nutrition and oxytocin massage. After that, a post test was carried out and the result was an increase in mother's knowledge after being given health education.
Abstrak
Masa nifas dianggap sebagai masa yang aman karena bayi sudah lahir. Namun, masih sering ditemui masalah kesehatan diantaranya ASI kurang lancar, engorgement, mastitis, abses payudara dan juga putting lecet. Dari data yang kami dapatkan permasalahan yang sering timbul yakni produksi ASI yang kurang lancar. Hal ini berkaitan erat dengan kurangnya pemenuhan gizi pada ibu nifas dan kurangnya pengetahuan tentang cara mengatasi hal tersebut. Pencegahan dapat dilakukan dengan memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu post partum tentang gizi ibu nifas dan terapi komplementer berupa pijat oksitosin yang bisa dilakukan tenaga kesehatan dan lebih baiknya bila dialakukan oleh suami. Kendala yang sering dihadapi adalah masih adanya tradisi pantang makan yaitu ibu nifas tidak diperbolehkan mengkonsumsi makanan yang tinggi protein karena menurut asumsi masyarakat bila ibu makan- makanan tinggi protein bisa menyebabkan ASI ibu nifas menjadi amis dan memicu muntah pada bayinya. Peran suami sangat penting disini dalam menjalankan perannya dalam mengambil keputusan dan pengetahuan bagi ibu nifas tentang hal tersebut juga sangat penting guna memperlancar produksi ASI. Berkaitan dengan masalah tersebut, program pengabdian masyarakat memberikan solusi untuk meningkatkan pengetahuan ibu post partum tentang gizi ibu nifas dan pijat oksitosin. Kegiatan ini dilakukan pada 16 ibu post partum yang kita datangi satu per satu dirumahnya dan diawali dengan penilaian pengetahuan ibu post partum dengan pre test yang berkaitan dengan gizi ibu nifas dan pijat oksitosin kemudian memberikan pendidikan kesehatan/ penyuluhan tentang gizi ibu nifas dan pijat oksitosin. Setelah itu dilakukan post test dan didapatkan hasil adanya peningkatan pengetahuan ibu setelah diberikan pendidikan kesehatan.
References
Asih, Y. (2017). Pengaruh Pijat Oksitosin Terhadap ProduksiASI Pada Ibu Nifas. Jurnal Keperawatan,13(2),209-214. https://doi.org/10.35451/jkk.v2il.249
Banudi, L . (2012). Gizi Kesehatan Reproduksi Buku Saku Bidan. Jakarta: EGC.
Delima, Mera., dkk. (2016). Pengaruh Pijatan Oksitosin Terhadap Peningkatan Prosuksi ASI Ibu Menyusui di Puskesmas Plus Mandiangin. Jurnal Ipteks Terapan, Research Of Applied Science And Education V9.i4 (282 – 293).
Kemenkes RI. (2019). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019. http://www.kemenkesri.go.id/profil_kesehatan_indonesia_2019.pdf. diakses tanggal 14 Juli 2020.
Kuguoglu, S., Hatice,Y.,Meltem, K.T., Birse, C.D.(2012). Breastfeeding After a Cesarean Delivery. Diunduh tanggal 3 Agustus 2016 dari www.intechopen.com.
Magdalena dkk. (2019). Pengaruh Pijat Oksitosin Terhadap Produksi ASI Ibu Menyusui Di Wilayah Kerja Puskesmas Sidomulyo Rawat Jalan Pekanbaru. JIUBJ, 20(2), Juli 2020, 344
Nadiah, Lailatif . (2015). Pengaruh Pijat Oksitosin Terhadap Tanda Kecukupan ASI pada Ibu Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Ngoresan. (di akses pada 16 Juli 2020) dari www.digilib.uns.ac.id.
Nora Rahmanindar, dkk (2018).Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Pijat Oksitosin di Pesurungan Lor Kota Tegal
Notoatmodjo, S.(2018). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Pilaria, Ema., & Sopiatun. (2017). Pengaruh Pijat Oksitosin Terhadap Produksi ASI Pada Ibu Postpartum Di Wilayah Kerja Puskesmas Perejuk Kota Mataram Tahun 2017. Jurnal Kedokteran Yasri 26 (1) : 027 – 033 (2018).
Rahayu, Anik.(2016). Panduan Pratikum Keperawatan Maternitas. Yogyakarta: Deepublish.
Rahayu D dan Yunarsih, (2018)” Penerapan Pijat Oksitosin Dalam Meningkatkan Produksi ASI Ibu Post Partum.” Journal Of Nurse Community. Volume09.
Soetjiningsih. (2013). ASI Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta: EGC.
Supariasa (2012) Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC
Wagner, C.L.(2015). Human Milk and Lactation. Diakses tanggal 20 Juli 2016 dari www.Emedicine. Mescape.com.
World Health Organization (WHO). (2019). The World Health Organization's Infant Feeding Recommendation.