Hubungan Berat Badan Bayi Baru Lahir dengan Kejadian Ruptur Perineum Persalinan Normal

Authors

  • Cici Angraini Universitas Ngudi Waluyo
  • Kartika Sari Universitas Ngudi Waluyo
  • Nurdiana Universitas Ngudi Waluyo
  • Desi Safitri Universitas Ngudi Waluyo
  • Bq Yulia Sri Aprian Universitas Ngudi Waluyo

Keywords:

Rupture, Berat Badan Bayi Baru Lahir, Ruptur Perineum, Persalinan

Abstract

Perineal rupture is the second leading cause of vaginal delivery. Factors causing perineal rupture include delivery position, how to push, delivery leadership, newborn weight and condition of the perineum. The greater the birth weight of the baby, the greater the risk perineal rupture. From 8 multiparous mothers in March 2011 It was found that most of the mothers had grade I lacerations as many as 4 people with normal birth weight (2500-4000 g). The majority of mothers who gave birth experienced grade I lacerations with adequate birth weight (between 2500-4000 grams) as many as 40 people (48.8%), while at least the mothers who gave birth experienced grade IV lacerations with a baby's birth weight more (more than 4000 grams). ) as many as 1 person (1,2%). For this reason, health workers are expected to carry out early detection and monitoring of fetal growth and development and provide IEC to pregnant women regarding the relationship between newborn weight and birth canal lacerations.

 

Abstrak

Ruptur perineum penyebab kedua pada persalinan pervaginam. Faktor penyebab ruptur perineum antara lain posisi persalinan, cara meneran, pimpinan persalinan, berat badan bayi baru lahir dan keadaan perineum.  Semakin besar berat badan bayi yang dilahirkan akan meningkatkan resiko terjadinya ruptur perineum. Dari 8 orang ibu multipara pada bulan Maret 2011 didapatkan sebagian besar ibu mengalami Laserasi derajat I sebanyak 4 orang dengan berat badan lahir normal (2500-4000 gr). Mayoritas ibu bersalin mengalami laserasi derajat I dengan berat badan lahir bayi cukup (antara 2500-4000 gram) sebanyak 40 orang (48,8 %), sedangkan paling sedikit ibu bersalin mengalami laserasi derajat IV dengan berat badan lahir bayi lebih (lebih dari 4000 gram) sebanyak 1 orang (1,2 %). Untuk itu petugas kesehatan diharapkan melakukan deteksi dini dan pemantauan tumbuh kembang janin serta memberikan KIE kepada ibu hamil mengenai kaitan berat badan bayi baru lahir.

References

JNPK-KR. (2018). Asuhan Persalinan Normal. Jakarta: Departemen Kesehatan Indonesia.

Fithri, N., & Simamora, L. (2022). Pengaruh Pijat Perineum dalam Mengurangi Ruptur Perineum saat Persalinan. Journal of Health (JoH). 9(1), 9-16, from https://journal.gunabangsa.ac.id/index.php/joh/article/download/279/182

Hafid, R. N. H. (2022) Hubungan Berat Badan Lahir Dengan Ruptur Perineum Pada Primigravida di Wilayah Rural. Jurnal Berita Kesehatan, 15(1):1-4, from https://ojs.stikes.gunungsari.id/index.php/JBK/article/view/76

Insani, S. D., & Tarigan, E. A. N. R. (2020) Hubungan Berat Badan Lahir Dengan Rupture Perineum Persalinan Normal Ibu Primigravida di Klinik Kasih Ibu Kecamatan Deli Tua Kabupaten Deli Serdang Tahun 2019. Jurnal Pionir LPPM Universitas Asahan, 7(3): 97-102, from http://www.jurnal.una.ac.id/index.php/pionir/article/viewFile/1441/1186

Kodan L. R., Verschueren KJC., Prüst ZD., ZuithoffN Rijken MJ., & Browne JL. (2020). Postpartum Hemorrhage in Suriname: A national descriptive study of hospital births and an audit of case management. PLoS One, 5(12), 1–15, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7748130/

Savitri, W., Ermawati, E., & Yusefni, E. (2015). Pengaruh Pemijatan Perineum pada Primigravida terhadap Kejadian Ruptur Perineum saat Persalinan di Bidan Praktek Mandiri di Kota Bengkulu Tahun 2014. Jurnal Kesehatan Andalas, 4(1), from http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/204

SDKI (2012). Survey Demografi Kesehatan Indonesia. Jakarta : SDKI.

Setiawati, I & Lase A.A. (2022). Hubungan Berat Badan Lahir Dengan Ruptur Perineum Persalinan Normal Di Puskesmas Sawo Kecamatan Sawo Kabupaten Nias Utara. Jurnal Mutiara Kebidanan, 8(2): 59-64, from http://36.91.220.51/ojs/index.php/JMK/article/viewFile/200/177

Subroto, E. T., & Sangkala, F. (2022). Efektivitas Perineal Massage Dalam Menurunkan Tingkat Laserasi Perineum Pada Ibu Postpartum Primipara. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 120-126, from https://akper-sandikarsa.e-journal.id/JIKSH/article/download/711/474

Triyanti, D., Ningsih, S. S., Anesty, T. D., & Rohmawati, S. (2017). Faktor faktor yang berhubungan dengan kejadian ruptur perineum pada ibu bersalin di BPM Fauziah Hatta Palembang Tahun 2017. 5(2), 152–159, from https://jmm.ikestmp.ac.id/index.php/maskermedika/article/view/153

Untari, S., & Ekasari, WU. (2019). Hubungan Paritas dan Berat Badan Lahir Bayi dengan Rupture Perineum Pada Ibu Bersalin. The Shine Cahaya Dunia Kebidanan. 4(2), 1-5, from https://ejournal.annurpurwodadi.ac.id/index.php/TSCBid/article/view/191

Wijayanti, H.N. 2019. Hubungan Berat Badan Bayi Baru Lahir Dengan Kejadian Ruptur Perineum Persalinan Normal Pada Ibu Primigravida. Placentum Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, 7(1), 26-32, from https://jurnal.uns.ac.id/placentum/article/view/24992

Wiknjosastro H. (2013). Ilmu Kebidanan. Edisi ke-4 Cetakan ke-2. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Wiknjosastro. (2018). Berat Bayi Lahir Terhadap Kejadian Tingkat Ruptur Perineum Pada Ibu bersalin Normal Primigravida. Jurnal Genta Kebidanan, 4(2). 52–55.

Downloads

Published

2022-12-29

How to Cite

Cici Angraini, Sari, K. ., Nurdiana, desi_08, desi_safitri08, & Bq Yulia Sri Aprian. (2022). Hubungan Berat Badan Bayi Baru Lahir dengan Kejadian Ruptur Perineum Persalinan Normal. Prosiding Seminar Nasional Dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo, 1(2), 618–625. Retrieved from https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/170