Penyuluhan Tentang Akupresure untuk Mengurangi Nyeri Dismenorea pada Remaja Putri
Keywords:
Akupresure, DismonereaAbstract
Dysmenorrhea is an imbalance of the hormone progesterone in the blood causing pain to arise. Psychological factors also play a role in the occurrence of dysmenorrhea in some women. Women have experienced dysmenorrhea as much as 90%. This problem bothers at least 50% of women during their reproductive years and 60-85% in their teens, which results in many absences from school or work. In general, 50-60% of women need analgesic drugs to overcome this dysmenorrhea problem. Treatment of dysmenorrhea can be done pharmacologically and non-pharmacologically. Pharmacological therapy includes administration of analgesic drugs, hormonal therapy, non-steroidal prostaglandin drugs, and dilatation of the cervical canal. Dysmenorrhea is experienced by many women who are menstruating, not a few who ignore dysmenorrhea without making proper handling efforts. This could endanger women's health if left untreated, while the effects of dysmenorrhea on young women include disturbed comfort, decreased activity, disturbed sleep patterns, disturbed appetite, disturbed interpersonal relationships, difficulty concentrating on work and study. Pain also affects the emotional status of feelings, irritability, depression and anxiety. Treatment of dysmenorrhea can be done pharmacologically and non-pharmacologically. Pharmacological therapy includes administration of analgesic drugs, hormonal therapy, non-steroidal prostaglandin drugs, and dilatation of the cervical canal. While non-pharmacological therapy through distraction, relaxation, guided imagination, warm or cold compresses, acupressure and dysmenorrhea yoga. The purpose of this report is to provide acupressure complementary therapy to young women to reduce pain during menstruation which is done offline to young women who experience menstrual pain. The first stage is to select a group of young women who are willing to be given counseling on acupressure techniques to reduce menstrual pain in young women in Bergas Lor Village. Then do socialization to deal with menstrual pain with acupressure techniques. With the stages of exploring young women's knowledge about menstrual pain and how to handle it by giving a questionnaire and then being taught about the material. The date for the service is November 27, 2022 at 16.00-Done. It was carried out in Bergas Lor Village RT 2 RW 10, there were 9 young women who were assessed. Counseling was carried out using a 2-way method, namely the delivery of theory and distribution of leaflets followed by questions and answers. Dysmenorrhea is menstrual pain that is so severe that it forces the sufferer to rest and leave work or daily way of life, for several hours or several days (Simanjuntak, 2008). Evaluation of how to reduce menstrual pain with the acupressure technique that has been taught to young women will be carried out by an evaluation questionnaire to measure the success of the counseling that has been taught. The results obtained in community service are that young women who experience pain during menstruation can apply the acupressure technique independently at their respective homes and can demonstrate the acupressure technique again so that pain during menstruation can be reduced.
Abstrak
Dismenore adalah ketidakseimbangan hormon progesteron dalam darah sehingga mengakibatkan rasa nyeri timbul, faktor psikologis juga ikut berperan terjadinya dismenore pada beberapa wanita. Wanita pernah mengalami dismenore sebanyak 90%. Masalah ini setidaknya mengganggu 50% wanita masa reproduksi dan 60-85% pada usia remaja, yang mengakibatkan banyaknya absensi pada sekolah maupun kantor. Pada umumnya 50-60% wanita diantaranya memerlukan obat-obatan analgesik untuk mengatasi masalah dismenore ini. Penanganan dismenore bisa dilakukan secara farmakologi dan non farmakologi. Terapi farmakologi antara lain yaitu pemberian obat analgesik, terapi hormonal, obat nonsteroid prostaglandin, dan dilatasi kanalis servikalis. Dismenore banyak dialami oleh wanita yang sedang menstruasi, tidak sedikit yang mengabaikan dismenore tanpa melakukan upaya penanganan yang tepat. Hal tersebut bisa saja membahayakan kesehatan wanita apabila dibiarkan tanpa penanganan, adapun dampak dismenore pada remaja putri meliputi rasa nyaman yang terganggu, aktifitas menurun, pola tidur terganggu, selera makan terganggu, hubungan interpersonal terganggu, kesulitan berkonsentrasi pada pekerjaan dan belajar. Nyeri juga memengaruhi status emosional terhadap alam perasaan, iritabilitas, depresi dan ansietas Penanganan dismenore bisa dilakukan secara farmakologi dan non farmakologi. Terapi farmakologi antara lain yaitu pemberian obat analgesik, terapi hormonal, obat nonsteroid prostaglandin, dan dilatasi kanalis servikalis. Sedangkan terapi non farmakologi melalui distraksi, relaksasi, imajinasi terbimbing, kompres hangat atau dingin, akupresure dan yoga dismenore. Tujuan laporan ini untuk memberikan terapi komplementer akupresure pada remaja putri untuk mengurangi rasa nyeri pada saat menstruasi yang dilakukan secara luring yang disampaikan kepada remaja putri yang mengalami nyeri haid. Tahapan yang pertama melakukan pemilihan kelompok remaja putri yang bersedia diberikan penyuluhan tentang teknik akupresure untuk mengurangi nyeri haid pada remaja putri di Desa Bergas Lor. Kemudian melakukan sosialisasi untuk menangani nyeri haid dengan teknik akupresure. Dengan tahapan menggali pengetahuan remaja putri tentang nyeri haid dan cara menanganinya dengan diberikan kuesioner kemudian diajarkan tentang materinya. Tanggal pelaksanaan pengabdian yaitu pada tanggal 27 November 2022 jam 16.00-Selesai. Dilakukan di Kelurahan Bergas Lor RT 2 RW 10, terdapat 9 remaja putri yang dilakukan pengkajian. Penyuluhan dilakukan dengan metode 2 arah yaitu penyampaian teori dan pembagian leaflet yang diikuti dengan tanya jawab. Dismenore yaitu nyeri haid yang sedemikian hebatnya sehingga memaksa penderita untuk istirahat dan meninggalkan pekerjaan atau cara hidupnya sehari-hari, untuk beberapa jam atau beberapa hari (Simanjuntak, 2008). Evaluasi cara mengurangi nyeri haid dengan Teknik akupresure yang sudah diajarkan kepada remaja putri akan dilakukan koesioner evaluasi untuk mengukur keberhasilan penyuluhan yang sudah diajarkan. Hasil yang di peroleh dalam pengabdian masyarakat yaitu remaja putri yang mengalami nyeri pada saat menstruasi dapat menerapkan tehnik akupresure secara mandiri di rumah masing masing dan dapat mendemonstrasikan ulang teknik akupresure sehingga nyeri pada saat menstruasi bisa berkurang.
References
Alatas & Larasati. (2016). Dismenore Primer dan Faktor Risiko DismenorePrimer pada Remaja. Jurnal Ilmiah Kesehatan: 79–84. Diakses 20 November 2022.
Annathyakheisha. (2015). Nyeri Haid http://fotrum.dudung.net. Diakses tanggal 20 November 2022.
Armour, M., Smith, C. A., Steel, K. A., & Macmillan, F. (2019). TheEffectiveness Of Self-Care And Lifestyle Interventions In Primary Dysmenorrhea.BMC Complementary And Alternative Medicine, 19, 1.
Barcikowska, Z., Rajkowska-Labon, E., Grzybowska, M. E., Hansdorfer-Korzon,R., & Zorena, K. (2020). Inflammatory Markers in Dysmenorrhea and Therapeutic Options. Int. J. Environ. Res. Public Health, 14.http://files/150/Barcikowska et al. 2020. Inflammatory Markers inDysmenorrhea and Therapeut.pdf
Bernardi, M., Lazzeri, L., Perelli, F., Reis, F. M., & Petraglia, F. (2017). Dysmenorrhea and related disorders. F1000Research, 6(0), 1645.
https://doi.org/10.12688/f1000research.11682.1
De Sanctis V. et al. (2016). Primary dysmenorrhea in adolescents:Prevalence, impact and recent knowledge. Pediatric EndocrinologyReviews, 13(2):512–520.
Lestari, N. M. S. D. (2013). Pengaruh Dismenorea Pada Remaja. Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA III, 323–329.
Pangastuti, D., & Mukhoirotin. (2018). Pengaruh Akupresur Pada Titik Tai Chong Dan Guanyuan Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Haid (Dismenorhea) Pada Remaja Putri. JURNAL Edunursing, 2(2), 54–62.
Prawirohardjo, S. (2009). Ilmu Kandungan. Edisi 2. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Ridwan. (2015). Program Studi Kebidanan Metro Politeknik Kesehatan Tajungkarang Indonesia tahun 2008 mencapai 54 . 89 %, sedangkan sisanya adalah penderita tipe sekunder (Proverawati dan Misaroh , Negeri 1 Pekalongan , didapatkan bahwa sebesar 88 % (44) siswi dari 50. VIII(1), 51–56.
Simanjuntak, P. (2008). Gangguan haid dan siklusnya. Jakarta : PT Bina Pustaka
Zulia, A., Esti Rahayu, H. S., & Rohmayanti. (2018). Akupresur Efektif Mengatasi Dismenorea. Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI), 2(1), 9.