Studi Literatur Review Tentang Faktor- Faktor Resiko yang Berhubungan dengan Kejadian BBLR

Authors

  • Atika Budiarti Universitas Ngudi Waluyo
  • Kartika Sari
  • Eny Ruth Sinaga Universitas Ngudi Waluyo
  • Maiyanisa Universitas Ngudi Waluyo
  • Rifqi Roshifah Universitas Ngudi Waluyo

Keywords:

Faktor-Faktor, BBLR

Abstract

Low Birth Weight Babies (LBW) are newborns who at birth have a body weight < 2500 grams regardless of gestational age. (Sholeh, 2014). In 1961 by the World Health Organization (WHO) all babies who were born with a birth weight of less than 2,500 grams were called Low Birth Weight Infants or Low Birth Weight Babies (LBW). Many still think that LBW only occurs in premature babies or babies who are not full term. However, LBW does not only occur in premature babies, it can also occur in full-term babies who experience growth retardation during pregnancy (Indonesian Basic Health Profile, 2014). The research method used in this study is a literature review. Articles were searched on Google Scholar with the keywords factors, maternal age, gestational age, parity, complications during pregnancy, maternal arm circumference, lack of iron consumption, maternal HB <11gr, and low birth weight. The selected articles are articles in Indonesian and English which were published from 2016 to 2020 in six journals that can be accessed in full text in pdf format. Based on the analysis of six articles, it was found that several factors had a relationship with LBW, namely maternal age, gestational age, parity, complications during pregnancy, maternal arm circumference, lack of iron consumption, and maternal HB <11gr.

 

Abstrak

Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) merupakan bayi baru lahir yang saat dilahirkan memiliki berat badan senilai < 2500 gram tanpa menilai masa gestasi. (Sholeh, 2014). Pada tahun 1961 oleh World Health Organization (WHO) semua bayi yang telah lahir dengan berat badan saat lahir kurang dari 2.500 gram disebut Low Birth Weight Infants atau Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR). Banyak yang masih beranggapan apabila BBLR hanya terjadi pada bayi prematur atau bayi tidak cukup bulan. Tapi, BBLR tidak hanya bisa terjadi pada bayi prematur, bisa juga terjadi pada bayi cukup bulan yang mengalami proses hambatan dalam pertumbuhannya selama kehamilan (Profil Kesehatan Dasar Indonesia, 2014). Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah literature review. Penulusuran artikel dilakukan pada Google Scholar dengan kata kunci faktor faktor, usia ibu, usia kehamilan, paritas, komplikasi selama kehamilan , lingkar lengan ibu, kurangnya konsumsi zat besi, HB ibu <11gr, dan berat bayi lahir rendah. Artikel yang dipilih adalah artikel berbahasa Indonesia dan berbahasa Inggris yang dipublikasikan sejak tahun 2016 sampai dengan 2020 sebanyak enam jurnal yang dapat diakses fulltext dalam format pdf. Berdasarkan analisis enam artikel telah didapatkan hasil bahwa beberapa faktor yang memiliki hubungan dengan BBLR yaitu usia ibu, usia kehamilan, paritas, komplikasi selama kehamilan , lingkar lengan ibu, kurangnya konsumsi zat besi, dan HB ibu <11gr.

References

Chaman R, Amri M, Raei M, Ajami ME, Sadeghian A, Khosravi A. (2013). Low Birth Weight And Its Related Risk Factor In Nort East Iran. Iran J Pediatr 23(6):701-704.

Cunningham, F.G, Leveno, K.J, Bloom, S.L, Hauth, J.C, Gilstrap III LC & Wenstrom KD, (2010).Willeliams Obstetric. 23 Ed, New York: McgrawHill Education

Damelash, Habtamu, Achenif Motbainor, Debare Nigatu, Ketema Gashaw & Addissu Melese, (2015), Risk Factors For Low Birth Weight in Bale Zone Hospitals, South-East Ethiopia, J Bio Med Central.(Online) diakses Pada tanggai 12 Januari 2020 Pukul 12.45 WIB dari http://www.nebi.nlm.nih.gov/pubmed/26463177

Fresty PW. (2011). Analisis Faktor Risiko Pada Kejadian Berat Badan Lahir Rendah di Kabupaten Sumenep Tahun 2011 (Skripsi). Surabaya: Universilas Muhammadiyah Surabaya.

Hidayatus & Sri, (2015).Analisis Risiko Kejadian Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) pada Primigravida, Media Gizi Indonesia, Vol. 10, No.1 Januari-Juni 2015: hal.57

Jayant, D., et. al., (2011).Faktor risiko ibu untuk BBLR Neonatus Studi Kasus Kontrol di Rumah Sakit di Pedesaan India Maharasthra Barat. Jurnal Nasional Kedokteran Komunitas.

Juelda Hakini Zepi Unversitas Jendral Ahmad Yani Yogyakarta, (2017). Gambaran Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (Bblr) Di Puskesmas Minggir Kabupaten Sleman Tahun 2015-2016Padatahun 2015”.(Online).http://repository.unjaya.ac.id/2432/1/JUELDA%20HAKI NI%20ZEPI%20%281114727%29nonfull.pdf telah diakses pada tanggal 11 Januari 2020 Pukul: 14.25 WIB

Kemenkes RI, (2014). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomer 4 tahun 2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang, Jakarta: Kemenkes RI

Kosim MS, Yunanto A, Dewi R, Sarosa GI & Usman A, (2012).Buku Ajar Neonatologi edisi ke 1, Jakarta: IDAI Manuaba, I. A. C,

Maryuni, Anik, dkk, (2013).Asuhan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal. CV Trans Media : Jakarta Timur

Maryuni, Anik, (2013).Asuhan Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah. CV Trans Info Media : Jakarta

Mitao, Modesta, Rune Philemon, Joseph Obure, Blandina T. Mmbaga, Sia Msyua & Michael J. Mahande, (2016).Risk Factors and Adverse Perinatal Outcome Associated with Low Birth Weight in Northtern Tanzania, hal 75 – 79. Asian Pacific Journal of Reproduction. (Online) telah diakses pada tanggal 12 Januari 2020 pada Pukul 11.00 WIB darihttp://www.sciencedirect.com

Momeni, et al, (2017).Prevalence and Risk Factors of Low Birth Weight in the Southeast of Iran, International Journal of Preventive Medicine 2017;8:1, (Online) telah diakses pada tanggal 12 Januari 2020 Pukul:13.11 WIB dari http://www.ncbi.nlm.gov.

Ngoma, et al 201.Young Adolescent Girls are at High Risk for Adverse Pregnancy Outcomes in Sub-Sahara Africa, British Medical Jurnal,(Online) telah diakses pada tanggal 10 Januari 2020 Pukul:10.15 WIB di http://bmjopen.bmj.com/content/6/6e011783.full.

Nindi, K. H. (2018). Gambaran BBLR Berdasarkan Paritas dan Usia Ibu Saat Hamil di RSUD Wates Bulan Dersember 2018. Eprint.poltekkesjogja.ac.id. diakses pada tanggal 09 Oktober 2019 jam 14.15 WIB.

Notoatmodjo, S, (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta. Pantiawati, I, 2010, Bayi dengan BBLR (Berat Badan Lahir Rendah), Yogyakarta: Nuha Media.

Novi, Ernawati, (2016). Karakteristik Ibu yang Melahirkan Bayi Berat Bayi Lahir Rendah di Wilayah Kerja Puskesmas Saptosari Gunungkidul Tahun 2016. Https://www.academia.edu diunduh pada tanggal 05 September 2015 pada jam 18.00 WIB.

Putra, S.R. (2012). Asuhan Neonatus Bayi dan Balita Untuk Keperawatan dan 55 Kebidanan. Yogyakarta: D-Medika.

Prawiroharjo, (2010). Masalah Janin bayi baru lahir. Jakarta: PT. Bina Pustaka sarwono Prawiroharjo

Proverawati dan Sulisyorini, (2010).Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Cetakan I. Nuha Medika. Yogyakarta.

Rina A, (2017). Hubungan Antara Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester III Dengan Berat Badan Janin Di Puskesmas Trauma Center Samarinda Tahun 2017.Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur: Prodi Ilmu Keperawatan. Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 5 No. 2 Desember 2017.

Rukmono P, (2013).Neonatologi Praktis. Bandar Lampung: AURA

Wang J dkk. (2007). Study On The Third Trimester Hemoglobin Concentration And The Risk Of Low Birth Weight And Preterm Delivery. PubMed

WHO, (2013). Feto Maternal Nutrition and Low Birth Weight.(Online) telah diakses pada tanggal 08 Januari 2020 Pukul 08.10 WIB dari http://www.who.int/nutrition/topics/feto-maternal/en/

Downloads

Published

2023-01-21

How to Cite

Atika Budiarti, Sari, K., Sinaga, E. R., Maiyanisa, & Rifqi Roshifah. (2023). Studi Literatur Review Tentang Faktor- Faktor Resiko yang Berhubungan dengan Kejadian BBLR. Prosiding Seminar Nasional Dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo, 1(2), 946–957. Retrieved from https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/277