Efektifitas Akupresur Terhadap Penurunan Nyeri Haid pada Remaja di SMP Muhammadiyah Sepaku Penajam Kalimantan Timur
Keywords:
acupressure, dysmenorrhea, teenagersAbstract
Data from WHO obtained an event of 1,769,425 people (90%) of women who experience dysmenorrhea, 10-15% of them experience severe dysmenorrhea. Dysmenorrhea events are quite high throughout the world. The average incidence of dysmenorrhea in young women between 16.8-81%. Acupressure techniques can reduce pain sensations through increased endorphin hormone, which is a hormone that is able to present a relaxed feeling in the body naturally, blocking pain receptors to the brain. This activity was attended by 22 respondents consisting of 7, 8, and 9 students of Muhammadiyah Middle School Sepaku. This activity aims to provide complementary midwifery care to students about acupressure techniques to reduce menstrual pain. The method used in this activity uses several stages including: pretest, leaflet distribution, health education about reducing menstrual pain with acupressure techniques, acupressure practices, posttest. Based on the NRS (Numerical Rating Scale) Pain Level Assessment Sheet, the Pretest is filled in by participants to find out the level of pain of the participant before getting the acupressure massage. The results obtained from 22 respondents showed that the level of dysmenorrhea pain in teenage daughters before being given acupressure massage was obtained by most of the women women 59.09% experience mild pain and 40.91% experience moderate pain. While the level of dysmenorrhea pain in young women after being given acupressure massage is obtained by most young women 95.45% experiencing mild pain and 4.55% experience moderate pain. The average value of dysmenorrhea pain level in teenage daughters before being given acupressure massage is 3.27 and after being given acupressure massage is 2.18. This shows that there is a decrease in the average value of pain after being given acupressure massage by 1.09 with a value of P = 0,000 means that acupressure therapy is effective in reducing dysmenorrhea pain.
Abstrak
Data dari WHO didapatkan kejadian sebesar 1.769.425 jiwa (90%) wanita yang mengalami dismenore, 10-15% diantaranya mengalami dismenore berat. Kejadian dismenore cukup tinggi di seluruh dunia. Rata-rata insidensi terjadinya dismenore pada wanita muda antara 16,8 – 81%. Teknik akupresure dapat mengurangi sensansi-sensasi nyeri melalui peningkatan hormon endorphin, yaitu hormon yang mampu menghadirkan rasa rileks pada tubuh secar alami, memblok reseptor nyeri ke otak. Kegiatan ini diikuti oleh 22 responden yang terdiri dari siswi kelas 7, 8, dan 9 SMP Muhammadiyah Sepaku. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan asuhan kebidanan komplementer kepada siswi tentang teknik akupresure untuk mengurangi nyeri haid. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini menggunakan beberapa tahapan diantaranya: Pretest, Pembagian Leaflet, Pendidikan Kesehatan Tentang Mengurangi Nyeri Haid Dengan Teknik Akupresure, Praktik Akupresure, Posttest. Berdasarkan dari lembar pengkajian tingkat nyeri NRS (Numerical Rating Scale) pretest diisi oleh peserta untuk mengetahui tingkat nyeri peserta sebelum mendapatkan pijat akupresure. Hasil yang telah didapatkan dari 22 responden menunjukkan bahwa tingkat nyeri dismenore pada remaja putrid sebelum diberikan pijat akupresure diperoleh sebagian besar remaja putri 59,09% mengalami nyeri ringan dan 40,91% mengalami nyeri sedang. Sedangkan tingkat nyeri dismenore pada remaja putri setelah diberikan pijat akupresure diperoleh sebagian besar remaja putri 95,45% mengalami nyeri ringan dan 4,55% mengalami nyeri sedang. Nilai rata-rata tingkat nyeri dismenore pada remaja putrid sebelum diberikan pijat akupresure adalah 3,27 dan setelah diberikan pijat akupresure adalah 2,18. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat penurunan nilai rata-rata tingkat nyeri setelah diberikan pijat akupresure sebesar 1,09 dengan nilai p=0,000 berarti terapi akupresur efektif menurunkan nyeri dismenore.
References
Abidin. (2014). Nyeri Haid Pada Remaja. Jakarta: RinekaCipta
Batubara, J. R. (2016). Adolescent Development (Perkembangan Remaja). Sari pediatri, 12(1), 21-9.
Hartono. R.I.W. (2012). Akupresur Euntuk Berbagai Penyakit Dilengkapi Dengan Terapi Gizi Medik Dan Herbal. Rapha/Andi Publishing. Yogyakarta.
KFMF. (2000). Ilmu Akupunktur. RSCM, Jakarta
Natalia, W. 2020. Perbandingan Efektivitas Terapi Akupresur Sanyinjiao Point Dengan Teknik Relaksasi Nafas Dalam Untuk Menurunkan Nyeri Menstruasi Pada Putri Remaja di Pesantren Asshiddiqiyah 3 Karawang. JurnalSistem KesehatanVol 5, No 3 (2020). http://jurnal.unpad.ac.id/jsk_ikm/article/view/28772.
Rakhshaee, Z. (2011). Effect of three yoga poses (cobra, cat and fish poses) in women withprimary dysmenorrhea: a randomized clinical trial. J PediatrAdolescGynecol, 24(4), 192-6, Aug 2011.
Soetjiningsih. (2012). Tumbuh Kembang Remaja & Permasalahannya Cetakan Kedua. CV Agung Seto, Jakarta
Triatmojo. (2009) Pijat Refleksi dan Aneka Ramuan Tradisional Untuk Kesembuhan Segala Penyakit, Jakarta
World Health Organization. (2014). Adolescene Development. Geneva, Switzerland.https://www.alodokter.com/mengenal-akupresur-dan-manfaatnyauntuk-tubuh-anda.
Yuniati, M. 2019. Akupresur Titik Hequ Point Efektif Mengurangi Disminore Pada Remaja SMP. The 9th University Research Colloqium(URECOL)Vol 9, No 1 (2019). http://eproceedings.umpwr.ac.id/index.php/urecol9/article/view/575
Journal of Community Engagement in Health http://jceh.org https://doi.org/10.30994/jceh.v4i1.160 ISSN: 2620-3758 (print); 2620-3766 (online) Vol.4 No.1. Mar 2021. Page.249-253