Literatur Review: Upaya Peningkatan Kadar Spo2 pada Bayi Berat Badan Lahir Rendah

Authors

  • Dewi Sapitri Universitas Ngudi Waluyo
  • Ida Sofiyanti Universitas Ngudi Waluyo
  • Agil Ayu Sabila Universitas Ngudi Waluyo
  • Melly Kurniasari Universitas Ngudi Waluyo
  • Arifatun Efendi Universitas Ngudi Waluyo
  • Nur Hasanah Universitas Ngudi Waluyo

Abstract

LBW have difficulty adapting and performing defense in the environment outside the uterus after birth, this is due to the immaturity of the baby's organ systems such as the lungs, kidneys, heart, immune system and digestive system. The difficulty of low birth weight babies adapting to the environment and the instability of physiological functions, namely temperature, heart rate and oxygen saturation, which have impacts on babies such as hypothermia. Every cell of the human body needs oxygen to carry out metabolic functions, so maintaining oxygenation is an effort to ensure adequate oxygen supply to the baby. tissue or cells. Oxygen saturation is one of the things that we should pay attention to when assessing the adequacy of oxygen supply to our bodies, especially in newborn babies, because when oxygen saturation is low, it results in reduced oxygen supply to the tissues. Newborn nursing interventions to prevent complications and stimulate the baby's growth and development are carried out by providing complementary therapies. Complementary therapies that can be used are music therapy and the kangaroo method. The aim of this study was to determine the relationship between parental knowledge about kangaroo method care and the provision of lullaby music therapy on oxygen saturation in low birth weight babies. This study used. The method used in the literature review is a systematic approach to carry out data analysis using a simplified approach. From the results of the literature review in several journals, it was found that there was an effect of increasing oxygen levels on low birth weight using the kangaroo method and music therapy. Low birth weight babies in Indonesia are still relatively high and still be of serious concern. LBW results in disruption of the vital functions of the birth organs and reduces the quality of the child's growth and development process.

 

Abstrak

BBLR mengalami kesulitan dalam beradaptasi dan melakukan pertahanan dilingkungan luar rahim setelah lahir, hal ini disebabkan karena belum matangnya sistem organ tubuh bayi seperti paru-paru, ginjal, jantung, imun tubuh serta sistem pencernaan. Sulitnya bayi berat lahir rendah beradaptasi dengan lingkungan dan ketidak stabilan fungsi fisiologis yaitu suhu, denyut jantung dan saturasi oksigen yang berdampak kepada bayi seperti hipotermi.Setiap sel tubuh manusia membutuhkan oksigen untuk melaksanakan fungsi metabolisme, sehingga mempertahankan oksigenasi adalah upaya untuk memastikan kecukupan pasokan oksigen ke jaringan atau sel. Saturasi oksigen merupakan salah satu hal yang patut kita perhatikan dalam penilaian kecukupan pasokan oksigen pada tubuh kita terutama pada bayi baru lahir karena ketika saturasi oksigen rendah maka mengakibatkan pasokan oksigen ke jaringan berkurang. Intervensi keperawatan bblr untuk mencegah komplikasi dan merangsang pertumbuhan serta perkembangan bayi dilakukan dengan memberikan terapi komplementer. Terapi komplementer yang dapat digunakan adalah terapi musik dan metode kangguru. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya hubungan pengetahuan orang tua tentang perawatan metode kanguru dan pemberian terapi musik lullaby terhadap saturasi oksigen pada bayi berat lahir rendah.Penelitian ini menggunakan. Metode yang digunakan literature review melalui pendekatan sistematis untuk melakukan analisa data secara simplified approach. Dari hasil literature review beberapa jurnal didapatkan ada pengaruh kenaikan kadar oksigen pada berat badan lahir rendah dengan menggunakan metode kangguru dan terapi musik Bayi berat lahir rendah di Indonesia masih tergolong tinggi dan masih menjadi perhatian serius. BBLR mengakibatkan gangguan fungsi vital organ yang berahir pada penurunan kualitas proses pertumbuhan dan perkembangan anak.

References

Kaunang, A. W., Wilar, R., & Rompis, J. (2015). Perbandingan Kadar Saturasi Oksigen Hari Pertama Dan Hari Ketiga Pada Bayi Baru Lahir. E-CliniC, 3(1). https://doi.org/10.35790/ecl.3.1.2015.7394

Pratama, Y. A., & Sulistyawati, E. (2022). Perubahan Suhu Tubuh, Saturasi Oksigen Dan Frekuensi Nadi Pada Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah Menggunakan Terapi Nesting. Ners Muda, 3(2). https://doi.org/10.26714/nm.v3i2.6326

Jitu Puspita Sari, Eka Rokhmiati W, Hari Ghanesia. “pengetahuan orang tua tentang perawatan metode kangguru dengan saturasi oksigen pada bayi berat lahir rendah di ruang NICU” Jurnal masyarakat Sehat Indonesia, Volume 01,Nomor 04, Desember 2022

Apolonia Antonilda Ina, Maria Sofiana Itary Edison “Pengaruh Pemberian Terapi Musik Lullaby Terhadap Saturasi Oksigen Pada Bayi Prematur”, Jurnal Riset Media Keperawatan ISSN : 2527-368X Vol. 1 No. 2 Desember 2018 : 17-23

Downloads

Published

2023-11-28

How to Cite

Sapitri, D., Ida Sofiyanti, Sabila, A. A., Melly Kurniasari, efendi, arifatun, & Hasanah, N. (2023). Literatur Review: Upaya Peningkatan Kadar Spo2 pada Bayi Berat Badan Lahir Rendah. Prosiding Seminar Nasional Dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo, 2(2), 877–883. Retrieved from https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/526