Asuhan Kebidanan Continuty Of Care (Coc) pada Ny ”U” Umur 27 Tahun di PMB Bidan Siwi

Authors

  • Agan Sridewi Universitas Ngudi Waluyo
  • Kartika Sari Universitas Ngudi Waluyo

Keywords:

Midwifery Care, Comprehensive, Normal Delivery.

Abstract

The maternal mortality rate (MMR) in Indonesia is still high compared to ASEAN countries. Based on data from the Inter-Census Population Survey (SUPAS) in 2015, the Maternal Mortality Rate (MMR) again showed a decrease to 305 per 100,000 KH and the Infant Mortality Rate (AKB) 22 per 1000 KH. And based on data from the Ministry of Health 2022, it is stated that MMR in Indonesia reaches 207 per 100,000 KH, which is above the strategic plan target of 190 per 100,000 live births (Ministry of Health, 2022). The number of maternal mortality (MMR) in 2022 reported by the Directorate General of Public Health of the Ministry of Health of the Republic of Indonesia, has increased every year where in 2019 it reached 4,221 people, in 2020 it was 4,627 people and in 2021 it increased dramatically to 7,389 people. The drastic increase in maternal deaths in 2021 was caused by the Covid-19 pandemic as many as 2,989 cases, bleeding as many as 1,330 cases and the condition of mothers experiencing hypertension. In addition, the increase in MMR is also caused by pregnancies that are too young, too frequent, too close and too old, (Ministry of Health, 2022). The Central Java Provincial Health Profile Report recorded that in 2020 the maternal mortality rate reached 98 cases per 100 thousand population births, and in 2021 it increased to 199 cases per 100 thousand population births. Banyumas Regency recorded a maternal mortality rate of 38 per 100,000 live births and increased in 2020 by 41.55. In 2021, it increased again to 44 cases caused by preeclampsia, pregnancy bleeding, to complications of comorbidities in mothers (Central Java Health Office, 2021). Efforts made by the government to reduce maternal mortality, prevent the risk of pregnancy emergencies and improve the quality of children are by providing reproductive education to women of childbearing age (WUS) and to preconception families (before pregnancy) (Fatkhiyah et al., 2020). Providing failed women's reproductive health education will have an impact on serious health problems such as unwanted pregnancies, unsafe abortions, very high birth rates, to the emergence of reproductive organ problems such as sexually transmitted infections (Indarwati et al., 2022). The method used by the author in conducting comprehensive care is with a descriptive method and the type of descriptive research used is a case study (Case Study). A case study is a form of in-depth research on an aspect of the social environment including humans in it. Case studies can be conducted on an individual, a group of individuals (e.g. a family), a group of people (teachers, tribes, indigenous communities), the human environment (village, urban sector) or social institutions (marriage-divorce). Case studies can be about the development of something (for example the implementation of regional autonomy), can also provide an overview of the existing situation. A case study is a type of approach in research whose review of one case is carried out intensively, in-depth, detailed and comprehensive.After carrying out care, have provided comprehensive obstetric care starting from pregnant women, maternity, postpartum, infants and the results are pregnant normally, maternity normally, babies with normal, and up to birth control. In pregnancy, there is a gap between theory and practice.

 

Abstrak

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi di bandingkan dengan negara-negara ASEAN. Berdasarkan data Survey Penduduk Antar Sensus (SUPAS) tahun 2015, Angka Kematian Ibu (AKI) kembali menunjukkan penurunan menjadi 305 per 100.000 KH dan Angka Kematian Bayi (AKB) 22 per 1000 KH. Dan berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan 2022 menyebutkan AKI di indonesia mencapai 207 per 100.000 KH berada diatas target renstra yaitu 190 per 100.000 kelahiran hidup (Kemenkes, 2022). Jumlah angka kematian ibu (AKI) pada tahun 2022 dilaporkan oleh Ditjen Kesehatan Masyarakat Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, mengalami peningkatan di setiap tahunnya dimana pada tahun 2019 mencapai 4.221 jiwa, tahun 2020 sebesar 4.627 jiwa dan pada tahun 2021 meningkat drastis mencapai 7.389 jiwa. Peningkatan drastis kematian ibu pada tahun 2021 disebabkan karena adanya pandemi Covid-19 sebanyak 2.989 kasus, perdarahan sebanyak 1.330 kasus serta adanya kondisi ibu mengalami hipertensi. Selain itu peningkatan AKI juga disebabkan karena kehamilan yang terlalu muda, terlalu sering, terlalu dekat dan terlalu tua, (Kemenkes RI, 2022). Laporan Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah mencatat tahun 2020 angka kematian ibu mencapai 98 kasus per 100 ribu kelahiran penduduk, dan tahun 2021 meningkat menjadi 199 kasus per 100 ribu kelahiran penduduk. Wilayah Kabupaten Banyumas tercatat angka kematian ibu sebesar 38 per 100.000 kelahiran hidup dan meningkat pada tahun 2020 sebesar 41,55. Tahun 2021 kembali meningkat mencapai 44 kasus yang disebabkan karena adanya preeklampsia, perdarahan kehamilan, hingga adanya komplikasi penyakit penyerta pada ibu (Dinas Kesehatan Jawa Tengah, 2021). Upaya yang dilakukan pemerintah untuk menurunkan angka kematian ibu, pencegahan resiko kegawatan kehamilan serta peningkatan kualitas anak adalah dengan melakukan pemberian edukasi reproduksi kepada wanita usia subur (WUS) dan kepada keluarga prakonsepsi (sebelum terjadi kehamilan) (Fatkhiyah et al., 2020). Pemberian edukasi kesehatan reproduksi wanita yang gagal akan memberikan dampak pada masalah kesehatan serius seperti kehamilan yang tidak diinginkan, tindakan aborsi yang tidak aman, angka kelahiran yang sangat tinggi, hingga munculnya masalah organ reproduksi seperti infeksi menular seksual (Indarwati et al., 2022). Metode yang digunakan penulis dalam melakukan asuhan komprehensif yaitu dengan metode deskriptif dan jenis penelitian deskriptif yang digunakan adalah studi penelaahan kasus (Case Study). Studi kasus adalah bentuk penelitian yang mendalam tentang suatu aspek lingkungan sosial termasuk manusia di dalamnya. Case study dapat dilakukan terhadap seorang individu, sekelompok individu (misalnya suatu keluarga), segolongan manusia (guru, suku, komunitas adat), lingkungan hidup manusia (desa, sektor kota) atau lembaga sosial (perkawinan-perceraian). Case study dapat mengenai perkembangan sesuatu (misalnya dilaksanakannya otonomi daerah), dapat pula memberi gambaran tentang keadaan yang ada. Studi kasus merupakan tipe pendekatan dalam penelitian yang penelaahannya kepada satu kasus dilakukan secara intensif, mendalam, mendetail dan komprehensif. Setelah melakukan asuhan kebidanan secara Komfrehensif mulai dari Ibu Hamil, Bersalin, Nifas, Bayi dan hasilnya hamil dengan normal, bersalin dengan normal, bayi dengan normal, dan sampai dengan KB. Pada kehamilan didapatkan ada kesenjangan antara teori dan praktik.

References

Ayu Mandriwati Gusti, NI wayan Ariani, DKK. 2017. Asuahan Kebidanan Kehamilan Berbasis Kompetensi. Edisi 3. Jakarta: EGC.

Bahiyatun. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakata: EGC.

Candrasari, A., Romadhon, Y. A. Auliafadina, F, D., Firizqina, A. B., Marindratama, H. 2015. Hubungan Antara Pertambahan Berat Badan Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Bayi di Kabupaten Semarang. Biomedika: Jurnal Biomedika

Dewi, Vivian Nanny Lia; Sunarsih, Tri. 2011. Asuhan Kebidanan Ibu Nifas. Jakarta: Salemba Medika.

Dr. Mamik 2015. Metodologi Kualitatif. Sidoarjo: Zifatama Publisher

Fathonah, 2016. Gizi & Kesehatan Untuk Ibu Hamil. Jakarta: Penerbit Erlangga

Kementrian Kesehatan RI. 2018. Profil Kesehatan Indonesia 2017. Jakarta: Kemenkes RI. Diakses pada tanggal 5 Desember 2022 Dari http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil- kesehatanindonesia/Profil-Kesehatan-Indonesia-tahun-2017.pdf

Klein, S., Miller, dan Thomson. 2012. Buku Bidan Asuhan Pada Kehamilan, Kelahiran, dan Kesehatan Wanita. Jakarta: EGC

M. Sholeh kosim, dkk. Buku Ajar Neonatologi. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Jakarta: IDAI

Manuaba. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB untuk Pendidikan Bidan. Edisi kedua. Jakarta: EGC.

Marmi. 2012. Asuhan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Prasekolah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Marmi. 2017. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Matondang. dkk. 2013. Diagnosis Fisis Pada Anak. edisi 2. Jakarta: CV

Sagung Seto. Noorbaya, Siti. 2018. Studi Asuhan Kebidanan Komprehensif di Praktik Mandiri Bidan yang Terstandarisasi APN. Vol 8 No 2 (2018): November 2018 Akademi Kebidanan Mutiara Mahakam.

Norma D, N, dan M. Dwi S. 2018. Asuhan Kebidanan Patologi. Yogyakarta: Nuha Medika.

Downloads

Published

2023-11-28

How to Cite

Agan Sridewi, & Kartika Sari. (2023). Asuhan Kebidanan Continuty Of Care (Coc) pada Ny ”U” Umur 27 Tahun di PMB Bidan Siwi . Prosiding Seminar Nasional Dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo, 2(2), 896–906. Retrieved from https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/531