Yoga untuk Mengurangi Nyeri Disminorhea pada Remaja Putri RT. 07 RW 01 Kelurahan Genuk Ungaran Barat
Keywords:
Remaja Dismonore Tehnik YogaAbstract
Adolescence is a transition period from childhood to adulthood and is characterized by the encouragement of changes in physical, endocrinal, emotional and mental growth. Adolescence with an age range of 11-21 years (Aboushady, 2016). One of the characteristics of adolescence is the occurrence of menstruation in women. During adolescence, physiological changes occur, starting with the onset of menarche, which is often associated with irregular menstruation, excessive menstrual bleeding and dysmenorrhea. Dysmenorrhea can have an impact on activities or activities in teenagers, such as not being able to concentrate on studying and decreased motivation to study because of the pain felt. Adolescents who are experiencing dysmenorrhea must be able to find the right solution to eliminate or reduce menstrual pain, both pharmacologically and non-pharmacologically (Aboushady, 2016). The aim of this activity is to provide complementary Yoga therapy to young women to overcome dysmenorrhea. The problem that often arises is that there are still many young women who do not know how to deal with dysmenorrhea. So when young women experience dysmenorrhea, no action is given to reduce the pain of dysmenorrhea. Realizing this, the community service team felt they could facilitate it through counseling and demonstrations for young women so that they learn to understand and be able to practice and apply Yoga techniques when experiencing dysmenorrhea independently in their respective homes and can re-demonstrate the Yoga method techniques, so that Dysmenorrhea in teenagers can be achieved. Reduce. This community service was carried out in 3 stages, namely the First Stage, selecting a group of young women who experienced pain during menstruation and were willing to be taught about dysmenorrhea yoga. Second Stage Conducting counseling and demonstrations of Yoga to treat dysmenorrhea. The third stage of evaluation uses posttest. The results of this activity were evaluated using post tests on teenage participants who took part in the community service program. There were 13 respondents who answered this post test. Based on this, it can be seen that there are no respondents who have a low level of knowledge (<50%), while all respondents, namely 13 people (100%) have a high level of knowledge (>50%).
Abstrak
Masa remaja adalah masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa dan ditandai oleh dorongan perubahan fisik, endokrinal, emosional, dan pertumbuhan mental. Masa remaja dengan rentang usia 11- 21 tahun (Aboushady, 2016). Salah satu ciri masa remaja adalah terjadinya menstruasi pada perempuan. Pada masa remaja telah terjadi perubahan fisiologis yang awal perkembangannya mengalami menarche yang sering dikaitkan dengan masalah menstruasi yang tidak teratur, pengeluaran darah menstruasi yang berlebihan, dan dysmenorrhea. Dysmenorrhea dapat menimbulkan dampak bagi kegiatan atau aktivitas pada remaja, seperti tidak dapat berkonsentrasi dalam belajar dan motivasi belajar menurun karena nyeri yang dirasakan. Remaja yang sedang mengalami dysmenorrhea harus dapat mencari solusi yang tepat untuk menghilangkan atau menurunkan nyeri haid, baik secara farmakologis dan non farmakologis (Aboushady, 2016). Tujuan kegiatan ini adalah memberikan terapi komplementer Yoga pada Remaja putri untuk mengatasi Dismenore. Masalah yang sering muncul adalah masih banyaknya Remaja Putri yang belum mengetahui mengenai cara mengatasi Dismenore. Sehingga saat remaja putri mengalami dismenore tidak diberikan tindakan untuk mengurangi nyeri disminore . Menyadari hal tersebut tim pengabdian masyarakat merasa dapat memfasilitasi melalui penyuluhan dan demonstrasi kepada remaja putri agar belajar memahami dan mampu mempraktekkan serta menerapkan Tehnik Yoga saat mengalami dismenore secara mandiri di rumah masing- masing dan dapat mendemonstrasikan ulang teknik metode Yoga tersebut, sehingga Disminorhea pada remaja bisa berkurang. Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dalam 3 tahap yaitu Tahap Pertama Pemilihan kelompok remaja putri yang mengalami nyeri saat menstruasi dan bersedia diajarkan tentang Yoga dismenore. Tahap Kedua Melakukan Penyuluhan dan demonstrasi Yoga untuk menangani dismenore. Tahap ke Tiga Evalusi menggunakan Postest . Hasil dari kegiatan tersebut dilakukan evaluasi menggunakan post tes terhadap peserta remaja yang mengikuti program pengabdian masyarakat. Terdapat 13 responden yang menjawab post test ini. Berdasarkan hal tersebut, dapat dilihat bahwa tidak ada responden yang memiliki tingkat pengetahuan rendah (<50%), sedangkan semua responden yaitu 13 orang (100%) memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi (>50%).
References
Ali, I. (2005). Dahsyatnya pijat untuk kesehatan. Jakarta: Agro Medika Pustaka.
Abidin. (2014). Nyeri Haid pada Remaja. Jakarta: Rineka Cipta
Batubara, J. R. (2016). Adolescent development (perkembangan remaja). Sari pediatri, 12(1), 21-9.
Soetjiningsih. (2012). Tumbuh Kembar Remaja & Permasalahannya Cetakan Kedua. CV Agung Seto, Jakarta
Sutriah, dkk (2023).Yoga untuk Mengurangi Nyeri Haid di PMB Ramah Restiani dan PMB Ratna Komala Sari. Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Volume 1 No (2) 2022
Triatmojo. (2009) Pijat Refleksi dan Aneka Ramuan Tradisional untuk kesembuhan segala penyakit, Jakarta
Hartono. R.I.W. (2012). Akupresure untuk Berbagai Penyakit dilengkapi dengan
terapi gizi medik dan herbal. Rapha/Andi Publishing. Yogyakarta.
Rakhshaee, Z. Effect of three yoga poses (cobra, cat and fish poses) in women with
primary dysmenorrhea: a randomized clinical trial. J Pediatr Adolesc Gynecol, 24 (4), 192-6, Aug 2011.
Retnosari, eka Dkk (2023). Pengaruh Senam Yoga Terhadap Intensitas Nyeri Disminorhea . Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.14 No.1 (2023) 92-101
KFMF. ( 2000). Ilmu akupunktur. RSCM, Jakarta
World Health Organization. (2014). Adolescene Development. Geneva, Switzerland.
https://www.alodokter.com/mengenal-akupresur-dan-manfaatnya untuk-tubuh-anda
Sukanta, 2018 dalam M Ridwan dan Herlina, Metode Akupresure Untuk Meredakan Nyeri Haid, jurnal kesehatan Metro sai wawai, 2015, vol 8 no.1, him 51