Asuhan Kebidanan Continuty Of Care (COC) pada Ny”J” Umur 20 Tahun di Puskesmas Kota Atambua

Authors

  • Dwi Yuliana Wati Soeyono Universitas Ngudi Waluyo
  • Risma Aliviani Putri Universitas Ngudi Waluyo

Keywords:

Asuhan Kebidanan Komperhensif Persalinan Gemelli dengan SC

Abstract

Maternal Mortality Rate (MMR) is an important indicator of the level of public health. from a cause of death related to pregnancy disorders or their treatment (excluding accidents or incidental cases) during pregnancy, childbirth and in the postpartum period (42 days after delivery) so that comprehensive care is provided to prevent maternal deaths during pregnancy, childbirth and postpartum. The MMR in Belu Regency in 2022 is trending downward compared to 2020. In 2020 the MMR was 12 cases, and in 2022 it dropped to 6 cases). However, it is still relatively high compared to the maternal mortality rate (MMR) target for Belu district, namely 0 maternal deaths by 2022. The highest proportion of maternal deaths is during the postpartum period and the highest cause of death occurs when it is caused by hypertension and is followed by the second highest cause, namely bleeding and infection. , IMR in Belu Regency in 2022 decreased compared to 2020. In 2022, the infant mortality rate was 48 cases, while the infant mortality rate (IMR) in 2020 was 66 cases. Direct causes of infant death include low birth weight (LBW), postnatal infections (neonatal tetanus, sepsis), hypothermia and asphyxia. Meanwhile, infant deaths from indirect causes are influenced by the external environment and the mother's activities during pregnancy, such as: socio-economic factors, health services, the mother's condition during pregnancy, and environmental influences. Descriptive and the type of descriptive research used is a case study, namely by examining a problem through a case consisting of a single unit. The Single Unit here can contain one person, a group of residents affected by a problem. Monitoring of pregnant women is carried out author 3 times, namely 1 time in the second trimester and 2 times in the third trimester, the monitoring results obtained were the mother's complaints in the third trimester of pregnancy, the mother often had dizziness, felt that the child was moving more and more, the complaint experienced by the mother was anemia in pregnant women and mothers with multiple pregnancies (Gemelly), anemia which is one of the complications of twin pregnancies according to theory, then there is no gap. On February 22 2024, the mother gave birth via SC at Mgr Regional Hospital. Gabriel Manek, SVD, at 10.01 WIT the first baby was born, and at 10.02 WITA the second baby was born, the gender of both babies was male, the baby was healthy but LBW. Newborn baby care was carried out three times from the time they were still being cared for at the regional hospital until they visited twice at the mother's house with care for twins and new babies with LBW. Mother's care at KF 1-KF 4 went well by providing good surgical wound care. The mother used implant birth control and found no problems. Care has been provided comprehensively. There is no gap between theory and cases in Comprehensive Midwifery Care for Mrs. J and By. Mrs. J twins 1 and 2 at UPTD Puskesmas Atambua City.

 

Abstrak

Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting dari derajat kesehatan masyarakat. dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) sehingga dilakukan asuhan komprehensif untuk mencegah kematian ibu selama kehamilan, persalinan dan nifas. AKI di Kabupaten Belu Tahun 2022 trennya mengalami penurunan bila dibandingkan Tahun 2020. Bila di Tahun 2020 AKI sebanyak 12 kasus, dan di Tahun 2022 turun menjadi 6 kasus). Namun masih tergolong tinggi dibanding dengan target angka kematian ibu (AKI) kabupaten Belu yaitu 0 kematian ibu pada tahun 2022. Proporsi kematian Ibu tertinggi yaitu pada masa Nifas dan Penyebab kematian tertinggi terjadi pada saat disebabkan karena Hipertensi dan diikuti penyebab tertinggi kedua yaitu Perdarahan dan Infeksi, AKB di Kabupaten Belu Tahun 2022 menurun bila dibandingkan Tahun 2020. Pada Tahun 2022, Angka Kematian Bayi sebesar 48 kasus, sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) Tahun 2020 sebesar 66 kasus. Penyebab langsung kematian bayi antara lain berat bayi lahir rendah (BBLR), infeksi pasca lahir (tetanus neonatorum, sepsis), hipotermia dan asfiksia. Sedangkan kematian bayi oleh penyebab tidak langsung dipengaruhi oleh lingkungan luar dan aktivitas ibu ketika hamil, seperti: faktor sosial ekonomi, pelayanan kesehatan, keadaan ibu selama kehamilan, dan pengaruh lingkungan. Deskriptif dan jenis penelitian deskriptif yang digunakan adalah studi penelaahan kasus (Case Study), yakni dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal. Unit Tunggal disini dapat berisi satu orang, sekelompok penduduk yang terkena suatu masalah. Pemantauan ibu hamil dilakukan penulis sebanyak 3 kali yaitu 1 kali pada trimester II dan 2 kali pada trimester III, hasil pemantauan yang didapatkan ialah keluhan ibu pada kehamilan trimester III ibu sering pusing, merasa pergerakan anak semakin banyak, keluhan yang di alami ibu merupakan gecaja anemia pada ibu hamil dan ibu dengan kehamilan ganda (Gemelly), anemia yang merupakan salah satu komplikasi dari kehamilan kembar sesuai dengan teori, maka tidak terjadi kesenjangan. Pada tanggal 22 Februari 2024 Ibu melahirkan secara SC di RSUD Mgr. Gabriel Manek,SVD, pukul 10.01 Wita bayi pertama lahir, dan Jam 10.02 Wita Bayi ke dua lahir, jenis kelamin kedua bayi adalah laki-laki, keadaan bayi sehat namun dengan BBLR. Asuhan Bayi baru lahir dilakukan tiga kali sejak masih dirawat diRSUD sampai kunjungan 2 kali kerumah ibu dengan asuhan perawatan bayi kembar dan bari dengan BBLR. Asuhan pada KF 1- KF 4 pada ibu berjalan dengan baik dengan memberikan asuhan perawatan luka operasi yang baik. Ibu menggunakan KB Implan dan tidak ditemukan masalah. Asuhan telah diberikan secara komprehensif. Tidak terdapat kesenjagan antara teori dan kasus pada Asuhan Komprehensif kebidanan pada Ny. J dan By. Ny. J kembar 1 dan 2 di UPTD Puskesmas Kota Atambua.

References

Afifuddi dan Saebani . (2012). Metode Penelitian Kualitatif. bandung: Pustaka Setia.

Ambarwati, E. D. (2010). Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Nuha Medika.

Damayanti, I. P., dkk. (2014). Asuhan kebidanan komprehensif pada ibu bersalin dan bayi baru lahir. Yogyakarta: deepublish.

Darwin, E., Hardisman. (2014). Etika Profesi Kesehatan. Yogyakarta: deepublish.

Diana, S., Mail, E., Rufaida, Z. (2019). Buku ajar asuhan kebidanan persalinan dan bayi baru lahir. Jawa Tengah: Oase Group.

Elisanti, D. A. (2018). HIV AIDS, Ibu hamil dan Pencegahan Pada Janin. Yogyakarta: Deepublish.

Fadlun Ahmad Feriyanto (2011). Asuhan Kebidanan Patologis. Jakarta : Salemba Medika

Jayanti, I. (2019). Evidance Based Dalam Praktik Kebidanan. Yogyakarta: Deepublish Publisher.

Kemenkes RI. (2016). www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/Profil-Kesehatan-Indonesia-2016.pdf didownload tanggal 02 november 2019 pukul 10.43.

Khairoh, M. Rosyariah, A. Ummah, K. (2019). Asuhan Kebidanan Kehamilan. Surabaya: Jakad publishing.

Lazarov. Complications Of Multiple Pregnancies. Overwiew. Trakia Journal of Sciences, No 1, pp.108-111, 2016. Diakses tanggal 08/05/2017

Lestari, N. (2017). pijat oksitosin pada ibu post partum primipara terhadap produksi ASI dan kadar hormon oksitosin. jurnal ners dan kebidanan, 120-124.

Marmi. (2012). Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas "Peurperium Care". Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Nugroho, Taufan. (2011). Buku ajar obstetric untuk mahasiswa Kebidanan. Yogjakarta : Nuha Medika

Oktarina, M. (2016). Buku Ajar Asuhan Kebidanan dan Bayi Baru Lahir. Yogyakarta: Deepublish.

Permenkes. (2019). Peraturan menteri kesehatan republik indonesia nomor 4 tahun 2019 tentang playanan dasar pada standar pelayanan minimal bidang kesehatan.

Pitriani, R., Andriyani, R. (2014). Panduan Lengkap Asuhan Kebidanan Ibu Nifas Normal (Askeb III). Yogyakarta: Deepublisher.

Prawirohardjo, S. (2018). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Bina Pustaka.

Profil Kesehatan Indonesia. (2018).www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/profil-kesehatan-indonesia-2018.pdf.didownload 02 oktober 2019 pukul 11.17.

Profil Kesehatan Kabupaten Belu (2022).

Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Kota Atambua (2022)

Rini, S., Kumala, F. (2017). Panduan Asuhan Nifas dan Evidance Based Practice. yogyakarta: deepublish.

Runjati, Umar, S. (2018). Kebidanan Teori dan Asuhan Volume 2. Jakarta: EGC.

Rustam Mochtar, (2011). Sinopsis Opstetri Jilid 1, Edisi 3. Jakarta : EGC

Saifuddin, A 2014. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Noeonatal. Jakarta:Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiharohardjo

Saleha 2012.Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Dengan metode Kangguru. Jakarta

Sarwono Prawirohardjo, 2016. Ilmu Kebidanan, Edisi 4, cetakan 5. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarowo Prawirahardjo

Syafrudin, Hamidah. (2010). Kebidanan Komunitas. Jakarta: Egc.

. (2017). Kebidanan Komunitas. Jakarta: Egc

Walyani, E. S. (2015). Asuhan Kebidanan pada Kehamilan. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Widiastini, L. P. (2018). Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalinan dan Bayi Baru Lahir. Bogor: In Media.

Williamson 2016. Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Yogyakarta: Nuha Media.

Downloads

Published

2024-06-24

How to Cite

Dwi Yuliana Wati Soeyono, & Risma Aliviani Putri. (2024). Asuhan Kebidanan Continuty Of Care (COC) pada Ny”J” Umur 20 Tahun di Puskesmas Kota Atambua. Prosiding Seminar Nasional Dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo, 3(1), 544–552. Retrieved from https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/771