Terapi Akupresur untuk Mengurangi Sakit Kepala pada Lansia di RT.12/RW.05 Desa Langensari Barat
Keywords:
Akupressure, Sakit Kepala, LansiaAbstract
Old age is a time when individuals can feel the unity of integrity and reflection of their lives, this will lead to inequality and can even lead to pathological, this kind of mental illness occurs and the condition of society is also disrupted, where the elderly as reinforcement transformers of values and norms are reduced, both in quality and quantity. Prevalence studies estimate that half to three quarters of adults aged 18-65 years in the world have suffered from headaches in the previous year. In the world about 50 percent of people who experience headaches choose to self-medicate without using health facilities and personnel. Independent acupressure is a way of overcoming health problems with one's own ability through pressing acupuncture points using fingers or the help of a blunt object (Kemenkes RI, 2014). The implementation of the activity was carried out in the RT.12/RW.05 area of Langensari Village with the method of implementing health education counseling with the help of health promotion media in the form of booklets and materials.The pain scale before being given acupressure therapy to reduce headaches in the elderly mostly felt the headache pain scale with a mild category of 10 people (77%) felt a headache pain scale with no pain category as many as 3 people (23%). The pain scale after being given acupressure therapy to reduce headaches in the elderly mostly felt the headache pain scale with no pain category as many as 13 people (100%).
Abstrak
Masa lanjut usia adalah masa dimana individu dapat merasakan kesatuan integritas dan refleksi dari kehidupannya ini akan menimbulkan ketimpangan dan bahkan dapat mengakibatkan patologis, semacam penyakit kejiwaan ini terjadi makan keadaan masyarakat juga terganggu, dimana lansia sebagai penguat transformator nilai dan norma berkurang, baik secara kualitas dan kuantitas. Studi prevalensi memperkirakan setengah sampai tiga perempat orang dewasa berusia 18-65 tahun di dunia telah menderita sakit kepala pada tahun sebelumnya. Di dunia sekitar 50 persen orang yang mengalami nyeri kepala memilih untuk mengobati sendiri tanpa menggunakan fasilitas dan tenaga kesehatan. Akupresur mandiri adalah suatu cara mengatasi gangguan kesehatan dengan kemampuan diri sendiri melalui penekanan titik akupunktur menggunakan jari atau bantuan benda tumpul (Kemenkes RI, 2014).Pelaksanan kegiatan dilaksanakan di Wilayah RT.12/ RW.05 Kelurahan Langensari dengan metode pelaksanaan penyuluhan pendidikan kesehatan dengan bantuan media promosi kesehatan berupa Booklet dan Materi. Skala nyeri sebelum diberikan terapi acupressure untuk mengurangi sakit kepala pada lansia sebagian besar merasakan skala nyeri sakit kepala dengan kategori ringan sejumlah 10 orang (77%) merasakan skala nyeri sakit kepala dengan kategori tidak nyeri sejumlah 3 orang (23%). Skala nyeri sesudah diberikan terapi akupressure untuk mengurangi sakit kepala pada lansia sebagian besar merasakan skala nyeri sakit kepala dengan kategori tidak nyeri sejumlah 13 orang (100%).
References
American Massage Therapy Association. (2020). Massage Can Be Effective for Tension Headaches. Retrieved 17 December 2020, https://www.amtamassage.org/about/position-statements/massage-effective-for-tension-headaches/.
Fanani, A. K., Sys, I., & Bahrudin, M. (2013). Kajian tentang kecemasan sebagai faktor risiko tension type headache (TTH).
Funaidi, S. (2013). Sakit Kepala, Migrain dan Vertigo.Jakarta: Gramedia.
Karmilawati, C.D. (2013). Pengaruh Manipulasi Nervus Opthalmicus Terhadap Penurunan Nyeri Pada Penderita Nyeri Kepala. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Kemenkes, R. (2014). Pedoman Akupresur Untuk Pengobatan Sehari-hari. Jakarta: Kemenkes RI.
Kostania, G., Kuswati, & Fitriyani, A. (2019). Akupressure Pada Titik Hegu Untuk Mengatasi Nyeri
Kota, D. I., Dengan, D., & Keseimbangan, L. (2018). Pendahuluan Metode. 21(2), 109–116. https://doi.org/10.7454/jki.v21i2.584
MacGregor, E. A., Jason, D., & Kurth, T. (2011). Sex-Related Differences in Epidemiological and Clinic-Based Study. Am Head Soc, 843-859.
Martelletti, P., Steiner, T., Bertolote, J., Dua, T., & Saraceno, B. (2017). Photic hypersensitivity in the premonitory phase of migraine – a positron emission tomography study. European Journal of
Neurology, 21, 1178–1183.
Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Diagnosis dan Penatalaksanaan Nyeri Kepala. Kelompok Studi Nyeri Kepala: Konsensus Nasional V Pokdi
Prasetyaningati, D., & Rosyidah, I. (2019). Modul Pembelajaran Komplementer. Www.Google.Com, 1–17. http://www.teknologipendidikan.net/wp-content/uploads/2012/10/Merancang-Modul-yang-Efektif.pdf
Roza, R., Mulyadi, B., Nurdin, Y., & Mahathir, M. (2019). Pengaruh Pemberian Akupresur oleh Anggota Keluarga terhadap Tingkat Nyeri Pasien Nyeri Kepala (Chephalgia) di Kota Padang Panjang. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 19(3), 714. https://doi.org/10.33087/jiubj.v19i3.772
Sukmana, R., Setiawan, M., & Hasanah, A. (2012). Hubungan Tingkat Kecemasan Menghadapi Ujian Akhir Blok (UAB) Terhadap Resiko Terjadinya Tension-Type Headache (TTH) Pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2008.
Vinding, G., Zeeberg, P., Lyngberg, A., Nielsen, R., & Jensen, R. (2017). The Burden of Headache in a Patient Population from a Specialized Headache Centre. Cephalalgia, 27, 263–270.