Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) pada Ny. S Umur 26 Tahun di RSU Puri Asih Salatiga

Authors

  • Alfi Ristanti Universitas Ngudi Waluyo
  • Isfaizah Universitas Ngudi Waluyo

Abstract

In order to accelerate the achievement of maternal mortality and infant mortality reduction targets, Indonesia has a programme that has focused on continuity of care. During this decade, midwifery care is carried out by combining conventional and complementary midwifery services, and has become an important part of midwifery practice to reduce medical interventions both during pregnancy, childbirth and the postpartum period. Therefore, the author is interested in conducting midwifery care entitled ‘Comprehensive Midwifery Care for Mrs S Age 26 at Puri Asih Salatiga General Hospital’. The method used in Contuinity of Care is case study. The results of the care provided are in the care of pregnancy Mrs.S 26 years old G1P0A0 there are no complaints and the care provided during the visit is to provide counselling to the mother according to gestational age. In labour care of Ny.S G1P0A0 with gestational age of 41 weeks was conducted at Puri Asih Salatiga General Hospital. During the first stage of labour, relaxation techniques and efflurage massage were performed. Labour went normally, the baby was born spontaneously and cried immediately, the male sex, in the management used 60 steps of APN and there was a gap between theory and fact, namely in the length of time 2 which was only 1 hour. In the postpartum period, KF1 monitoring was carried out at 8 hours postpartum, KF2 at 7 days postpartum, KF3 at 2 weeks postpartum, and KF4 at 4 weeks postpartum. At KF1, the mother experienced low milk production so oxytocin massage was given. Subsequent monitoring found no complaints, the mother was able to carry out her role as a mother without difficulty because there were no suture wounds. The process of uterine involution took place normally which was not accompanied by puerperal infection. At 4 weeks postpartum counselling was given about various methods of contraception and the mother chose to use 3-month injectable birth control. There is no gap between theory and fact. In newborn care, care was carried out up to 2 weeks with no complications. Mrs S's baby had a significant weight gain, this showed that the baby's nutrition was sufficient because the baby was always given breast milk on demand so that the baby's weight continued to increase every week. There is no gap between theory and fact. It is expected that the client can apply the midwifery care that has been given so that it can increase knowledge and experience.

 

Abstrak

Dalam rangka mempercepat pencapaian target penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi, Indonesia memiliki program yang sudah terfokus pada pelayanan kebidanan yang berkesinambungan (Continuity of Care). Selama satu dekade ini, asuhan kebidanan dilaksanakan dengan mengkombinasikan pelayanan kebidanan konvensional dan komplementer, serta telah menjadi bagian penting dari praktik kebidanan untuk mengurangi intervensi medis baik saat masa kehamil, persalinan maupun masa nifas. Sehingga penulis tertarik untuk melakukan asuhan kebidanan yang berjudul “Asuhan Kebidanan Secara Komprehensif pada Ny. S Umur 26 Tahun di RSU Puri Asih Salatiga”. Metode dalam asuhan Contuinity of Care yang digunakan adalah Study penelaahan kasus (Case Study). Hasil asuhan yang diberikan yaitu pada asuhan kehamilan Ny.S usia 26 tahun G1P0A0  tidak ada keluhan dan asuhan yang diberikan saat kunjungan yaitu memberikan konseling pada ibu sesuai usia kehamilan. Pada asuhan persalinan Ny.S G1P0A0 dengan usia kehamilan 41 minggu dilakukan di RSU Puri Asih Salatiga. Pada kala I dilakukan asuhan teknik relaksasi dan massage efflurage. Persalinan berjalan normal bayi lahir spontan langsung menangis jenis kelamin laki-laki, dalam penatalaksanaannya menggunakan 60 langkah APN dan ada kesenjangan antara teori dan fakta yaitu pada lama kala 2 yang hanya 1 jam. Pada masa nifas, dilakukan pemantauan KF1 pada 8jam postpartum, KF2 pada 7 hari postpartum, KF3 pada 2 minggu postpartum, dan KF4 pada 4 minggu postpartum. Pada KF1 ibu mengalami produksi ASI sedikit sehingga diberikan asuhan pijat oksitosin. Pemantauan selanjutnya tidak ditemukan keluhan, ibu sudah dapat menjalankan dengan baik perannya sebagai ibu tanpa kesulitan karena tidak ada luka jahitan. Proses involusi uteri berlangsung normal yang tidak disertai dengan infeksi puerperalis. Pada 4 minggu postpartum diberikan konseling tentang macam-macam metode alat kontrasepsi dan ibu memilih menggunkan KB Suntik 3 bulan. Tidak ada kesenjangan antara teori dan fakta. Pada asuhan bayi baru lahir, asuhan dilakukan sampai dengan 2 minggu tidak ada komplikasi. Bayi Ny. S mengalami kenaikan berat badan yang signifikan, hal ini menunjukkan bahwa nutrisi bayi telah tercukupi karena bayi selalu diberikan ASI secara on demand sehingga berat badan bayi terus naik setiap minggunya. Tidak ada kesenjangan antara teori dan fakta. Diharapkan klien dapat mengaplikasikan asuhan kebidanan yang telah diberikan sehingga dapat menambah pengetahuan dan pengalaman.

References

Arif, N. (2009). Panduan Ibu Cerdas ASI dan Tumbuh Kembang Bayi. Media Pressindo.

Diana, S. (2017). Model Asuhan Kebidanan Continuity Of Care. Ed.1. CV Kekata Group.

JNPK-KR. (2016). Asuhan Persalinan Normal.

Kemenkes RI. (2020). Pedoman Pelayanan Antenatal, Persalinan, Nifas Dan Bayi Baru Lahir Di Era Adaptasi Kebiasaan Baru. Kemenkes RI.

Kemenkes RI. (2019). Profil Kesehatan Indonesia 2018.

Kurniawan, A. W., & Kurniawan, M. T. A. (2021). SPORT MASSAGE: Pijat Kebugaran Olahraga. Akademia Pustaka.

Kusmiyati. (2010). Perawatan Ibu Hamil. Fitramaya.

Marmi. (2014). Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas “Puerperium Care.” Pustaka Pelajar.

Munthe, J. (2019). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Berkesinambungan (Continuity of Care). Trans Info Media.

Muslihatun. (2010). Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir.

Nurjasmi, E. (2016). Buku Acuan Midwifery Update 2016. Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia.

Prawirohardjo, S. (2016). Ilmu Kebidanan. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Septi Arimurti, I., & Aini, R. (2020). Asuhan Umum Kebidanan Komplementer. Jurnal Abdi Masyarakat, 1(1), 80–85. https://bit.ly/EvaluasiAKKabjadA-G

Sulistyawati, A. (2013). Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin. Salemba Medika.

Suryati, R. (2011). BukuAjar Asuhan Kebidanan 1 Konsep Dasar Asuhan Kehamilan. Cetakan Pertama. Nuha Medika.

Ummah, F. (2014). Pijat Oksitosin untuk Mempercepat Pengeluaran ASI pada Ibu Pasca salin Normal di Dusun Sono Seda Ketanen Kecamatan Panceng Gresik. 1(18).

Walyani, E. S. (2015). Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir. Pustaka Baru Press.

Downloads

Published

2024-12-19

How to Cite

Alfi Ristanti, & Isfaizah. (2024). Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) pada Ny. S Umur 26 Tahun di RSU Puri Asih Salatiga. Prosiding Seminar Nasional Dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo, 3(2), 1169–1178. Retrieved from https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/882