Peningkatan Pengetahuan Remaja Putri Tentang Akupresur untuk Mengurangi Nyeri Haid di RT 009 Sungai Parit
Keywords:
Akupreur, Komunitas.Abstract
Problems experienced by adolescents related to menstruation are dysmenorrhea and premenstrual syndrome (PMS). Dysmenorrhea is the most common gynecological complaint among adult women and adolescents. This needs to be considered; if not, taking appropriate action will cause discomfort in daily physical activities. Ways to reduce dysmenorrhea can be done in 2 ways, namely pharmacological and non-pharmacological. Non-pharmacological therapy is known as a safer therapy than pharmacological therapy, which tends to have side effects that are later dangerous. Non-pharmacologically, it can be done with acupressure techniques. Therefore, health education is needed to increase knowledge about acupressure in adolescent girls. Community service activities were carried out on October 14-21, 2024, in Sungai Parit Village, Penajam District, Penajam Paser Utara Regency, East Kalimantan Province, which was attended by 15 adolescent girls. From the results of this community service activity, there was an increase in the knowledge of young women about how to reduce menstrual pain non-pharmacologically or without using drugs or herbal medicine but by doing massage or acupressure at certain points; this is very effective and gives good results, namely it can reduce menstrual pain in young women and can overcome menstrual pain when they experience menstrual pain in the future. It is hoped that young women can practice acupressure massage when experiencing menstrual pain independently at home.
Abstrak
Masalah yang dirasakan remaja berkaitan dengan menstruasi adalah dismenore dan sindrom premenstruasi (PMS). Dismenore adalah keluhan ginekologis yang paling umum diantara wanita dewasa dan remaja. Hal ini perlu diperhatikan, apabila tidak dilakukan tindakan yang tepat akan menyebabkan ketidaknyamanan dalam aktivitas fisik sehari-hari. Cara mengurangi disminore dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu farmakologi dan non farmakologi. Terapi non farmakologi dikenal sebagai terapi yang lebih aman dari pada terapi faramakologi yang cenderung memiliki efek samping yang nantinya membahayakan. Secara non farmakologi yang dapat dilakukan dengan teknik akupresur. Oleh karena itu diperlukan pendidikan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan tentang akupresure pada remaja putri. Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan pada tanggal 14-21 Oktober 2024 di Kelurahan Sungai Parit Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara Provinsi Kalimantan Timur yang dihadiri oleh 15 remaja putri. Dari hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini terjadi peningkatan pengetahuan remaja putri tentang cara mengurangi nyeri haid secara non farmakologi atau tanpa menggunakan obat atau jamu tetapi dengan melakukan pemijatan atau akupresure pada titik-titik tertentu, hal ini sangat efektif dan memberikan hasil yang baik yaitu dapat mengurangi nyeri haid pada remaja putri dan dapat menanggulangi nyeri mestruasi ketika dikemudian hari mengalami nyeri menstruasi. Diharapkan remaja putri dapat mempraktikkan pijat akupresure saat mengalami nyeri haid secara mandiri di rumah., seorang ibu berusia 30 tahun. Pelaksanaan asuhan meliputi kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, masa nifas, dan keluarga berencana. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, dan dokumentasi menggunakan pendekatan secara varney dan SOAP. Hasil studi menunjukkan bahwa asuhan kebidanan pada Ny. S sesuai dengan teori tanpa ditemukan kesenjangan. Kunjungan ANC dilakukan sebanyak 8 kali sesuai standar. Persalinan berjalan normal, dengan bayi lahir sehat dan penatalaksanaan sesuai 60 langkah APN. Masa nifas dan kunjungan bayi baru lahir berjalan lancar tanpa komplikasi. Pasien merencanakan penggunaan kontrasepsi minipil setelah berdiskusi dengan pasangan.
Continuity of Care pada Ny. S telah diterapkan secara optimal. Implementasi asuhan kebidanan komprehensif sesuai teori berkontribusi pada pencegahan komplikasi dan mendukung kesehatan ibu serta bayi.
References
Batubara, J. R. 2016. Adolescent development (perkembangan remaja). Sari pediatri, 12(1), 21-9.
Casnuri. 2022. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Komunitas. Yogyakarta: Pena Persada.
Cholifah, S. 2019. Buku Ajar Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas. Sidoarjo: Umsida Press
Kusnaningsih, A, 2022 Pendidikan Kesehatan Dan Relaksasi Benson Menurunkan Dismenore Pada Remaja Putri di MTs. Miftahul Jannah Palangka Raya. Poltekkes Kemenkes Palangka Raya, Palangka Raya. http://repo.polkesraya.ac.id/.
Lusiana, 2017. Buku Ajar Kebidanan Komunitas. Padang: Rumah Kayu.
Marliany, H. 2023. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Dismenore Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja Putri. Helath Care Nursing Journal, Vol. 5 No. 1 (2023). https://journal.umtas.ac.id/index.php/healtcare/article/view/2900.
Pinem, S. 2016. Modul Askeb Komunitas. Medan: Akademi Kebidanan Mitra Husada Medan.
Prayitno, S. 2014. Buku Lengkap Kesehatan Organ Reproduksi Wanita. Yogyakarta: Saufa.
Taviyanda, D. 2022. Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Penanganan Dismenore dengan Kompres Hangat di SMA Katolik Santo Augustinus Kediri. Jurnal Kesehatan, Vol 11, No. 2, Edisi Desember 2022. https://jurnalkesehatanstikesnw.ac.id/index.php/stikesnw/article/view/99.
Wahyuni, E.D. 2018. Asuhan Kebidanan Komunitas. Jakarta: Kemenkes RI.
Yuniati, M. 2019. Akupresur Titik Hequ Point Efektif Mengurangi Disminore Pada Remaja SMP. The 9th University Research Colloqium (URECOL) Vol 9, No 1 (2019). http://eproceedings.umpwr.ac.id/index.php/urecol9/article/view/575.