Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw <div style="border: 2px #444F71 solid; padding: 10px; background-color: #f0ffff; text-align: left;"> <ol> <li class="show">Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo</li> <li class="show">Initials: semnasdancfpbidanunw</li> <li class="show">Frekuensi : 6 Bulanan</li> <li class="show">ISSN : Print: 2961-7340 dan Online : 2962-2913</li> <li class="show">Publisher: Program Studi Kebidanan Program Sarjana dan Prodi Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi Fakultas Kesehatan, Universitas Ngudi Waluyo</li> </ol> </div> <p align="justify"><strong>Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo</strong> merupakan jurnal prosiding open access, diterbitkan oleh Program Studi Kebidanan Program Sarjana dan Prodi Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi Fakultas Kesehatan, Universitas Ngudi Waluyo, dimana terdiri dari hasil penelitian pada bidang Kebidanan. semua artikel yang akan diterbitkan melalui proses editor yang direview oleh dua reviewer secara <strong>double-blind review&nbsp;</strong>process. Dewan redaksi menerima artikel : (1) Theoretical articles; (2) Empirical studies; (3) Case studies; (4) Literature Review .&nbsp;</p> Universitas Ngudi Waluyo en-US Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2961-7340 Studi Literatur: Memahami Hubungan Antara Anemia pada Remaja dan Zat Gizi https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/659 <p><em>Adolescence is a shift from a child’s mass to an adult mass accompanied by some changes in the limbs, and their behavior. In adolescence, the body undergoes such rapid growth and development. According to the WHO report, more than 30% or 2 billion people in the world have anemia status. According to data from the Ministry of Health of the Republic of Indonesia, the prevalence of anemia in Indonesia is 23.7% or about 18 million Indonesians suffering from anemia. Some of the symptoms include drowning, dizziness, and difficulty concentrating. According to the Health Data Research (Rikesdas) in 2018, the prevalence of anemia among teenagers aged 16-18 in Indonesia reached 28.1% this figure is an increase compared to the results of the 2013 riskesdas survey of 25.4%. Anemia is a condition in which hemoglobin (Hb) levels in the blood are below normal. Anemia is also a nutritional problem that needs special attention. This research concerns methods of data collection, reading and recording, as well as re-managing research materials. In this article, the author performs a search for various literary sources such as articles, journals, documents related to the issues studied in this research.</em></p> <p><strong> </strong></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Remaja adalah perubahan yang terjadi dari massa kanak-kanak menuju massa dewasa yang disertai dengan beberapa perubahan pada anggota tubuh, dan perilakunya. Pada masa remaja, tubuh mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang begitu pesat. Berdasarkan laporan WHO atau world health organization menyatakan, lebih dari 30% atau 2 milyar penduduk di dunia dengan status anemia. Di indonesia kasus anemia cukup tinggi, terutama pada remaja dan ibu hamil. menurut data dari kementrian kesehatan republik indonesia, prevalensi anemia di indonesia sebesar 23,7% atau sekitar 18 juta penduduk indonesia menderita anemia. menurut survei kementerian kesehata, sekitar 30% remaja di indonesia menderita anemia. beberapa gejala yang dialami antara lain lemas, pusing, serta sulitnya berkonsentrasi. Berdasarkan riset kesehatan data (Rikesdas) pada tahun 2018, prevalensi anemia pada remaja usia 16-18 tahun di indonesia mencapai angka 28,1% angka ini mengalami peningkatan dibandingkan hasil survei riskesdas tahun 2013 yang berjumlah 25,4%. Anemia merupakan suatu keadaan dimana kadar hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari batas normal. Anemia juga merupakan masalah gizi yang perlu diperhatikan secara khusus. penelitian ini berkaitan dengan metode pengumpulan data, membaca dan mencatat, serta mengelola kembali bahan penelitian. Pada artikel ini, penulis melakukan pencarian terhadap berbagai sumber literatur berupa artikel, jurnal, dokumen yang berkaitan dengan permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini.</p> Tasya Aulia Putri Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 1 6 Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Gotong Royong Penanaman Toga di Kelurahan Wonotirto, Kecamatan Samboja https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/660 <p><em>The family's medicinal plants have been used for centuries to treat a variety of health problems, and their benefits have been well documented in many studies. Research shows that this plant contains various beneficial compounds that can be used to develop new pharmaceutical drugs. TOGA (Family Medicinal Plants) is a selected type of plant that has medicinal properties with easy care and relatively low cost. TOGA is a safe alternative family medicine because it rarely causes side effects, is easy to prepare and consume for first aid in cases of minor illnesses such as fever, cough, or to help maintain stamina. The aim of this service is to provide education regarding the use of TOGA as an alternative self-medication and as an effort to prevent and control disease in improving the health status of the people of RT.06 Wonotirto Village and as an effort to preserve traditional healing culture. The method used in this service is to provide counseling, training and provide TOGA tree seeds for planting. The target partners are groups of housewives in the RT.06 Wonotirto Village area. The results of the development of activities in RT.06 can increase motivation and educate the community to better utilize TOGA as traditional medicine and maintain the preservation of culture from generation to generation.</em></p> <p><strong> </strong></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>digunakan selama berabad-abad untuk mengobati berbagai masalah kesehatan, dan manfaatnya telah didokumentasikan dengan baik dalam banyak penelitian. Penelitian menunjukkan bahwa tanaman ini mengandung berbagai senyawa bermanfaat yang dapat digunakan untuk mengembangkan obat farmasi baru. TOGA (Tanaman Obat Keluarga) merupakan jenis tanaman pilihan yang mempunyai khasiat obat dengan perawatan yang mudah dan biaya yang relatif murah. TOGA merupakan obat alternatif keluarga yang aman karena jarang menimbulkan efek samping, mudah disiapkan dan dikonsumsi untuk pertolongan pertama pada kasus penyakit ringan seperti demam, batuk, atau membantu menjaga stamina. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk memberikan edukasi mengenai pemanfaatan TOGA sebagai alternatif pengobatan mandiri dan sebagai upaya pencegahan dan pengendalian penyakit dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat RT.06 Desa Wonotirto serta sebagai upaya melestarikan tradisi. budaya penyembuhan. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah dengan memberikan penyuluhan, pelatihan dan pemberian bibit pohon TOGA untuk ditanam. Mitra sasarannya adalah kelompok ibu-ibu rumah tangga di wilayah RT.06 Desa Wonotirto. Hasil pengembangan kegiatan di RT.06 dapat meningkatkan motivasi dan mengedukasi masyarakat untuk lebih memanfaatkan TOGA sebagai obat tradisional dan menjaga kelestarian budaya secara turun temurun.</p> Aulia Cahya Salsadila Nila Trisna Yulianti Endras Amirta Hanum Andi Putri Tafriziyah Mara Ayu Prabaningrum Delvia Aldina Putri Husnul Royana Khadijah Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 7 14 Pemberdayaan Lansia sebagai Upaya Peningkatan Kesehatan Fisik Menuju Lansia Tangguh https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/663 <p><em>Elderly are those aged 60 years and over based on Law Number 13 of 1998 concerning the Welfare of the Elderly. United Nations data on World Population Aging 2019, the number of elderly was 705 million or 9.18% of the elderly (Tribun news, 2019). There are around 29.3 million elderly in Indonesia in 2021 (Central Statistics Agency, 2021) province of East Kalimantan with a total of 132.49 thousand, 93.48% of the elderly , elderly in Kutai Kartanegara is 6.7% or around 2,980, the majority of suffering hypertension elderly, 226,148 (Kutai Kartanegara Health Office, 2020) Wonotirto sub-district is 135 elderly , 50% of elderly complain of joint pain and 18% of hypertension. Implementation of community service the elderly through the Community Midwifery Practice program. This activity aims empower the elderly as an effort to physical health. The implementation of this activity is carried out in 7 stages, namely the stages of assessment, problem analysis, and problem formulation, problem prioritization, determining diagnosis, planning, implementation. The results of the activity showed a positive response from RT 02 Wonotirto Village, Samboja District and active community participation in the student work program. The management of community service activities at RT 02 on November 22 2023 was carried out optimally with the results: (1) increasing physical balance of the elderly, (2) reducing complaints of joint pain, (3) increasing knowledge about hypertension and reduce it. (4) strengthening solidarity the elderly through joint exercise activities in the RT 02 area, Wonotirto Village, Samboja District.</em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Lanjut usia (lansia) adalah mereka yang telah berusia 60 tahun keatas berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 Tentang Kesejahteraan Lanjut Usia. Berdasarkan data Perserikaan Bangsa-bangsa (PBB) tentang World Population Ageing pada tahun 2019 jumlah lansia 705 juta atau 9,18% jiwa penduduk lanjut usia di dunia (Tribun news, 2019). Terdapat sekitar 29,3 juta penduduk lansia di Indonesia pada tahun 2021 ( Badan Pusat Statistik, 2021) di provinsi kalimantan timur dengan jumlah 132,49 ribu jiwa 93,48%penduduk lansia, jumlah penduduk lansia di kutai kartanegara 6,7% atau sekitar 2.980 jiwa, penderita hipertensi mayoritas lansia yaitu 226.148 orang (Dinkes Kutai Kartanegara, 2020) dan jumlah penduduk lansia di kelurahan wonotirto 135 jiwa, lansia dengan keluhan nyeri sendi 50% dan hipertensi sebanyak 18%. Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat pemberdayaan lansia melalui program Praktek Kebidanan Komunitas. Kegiatan ini bertujuan melakukan pemberdayaan lansia sebagai upaya peningkatan kesehatan fisik dalam mendukung lansia tangguh. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dalam 7 tahapan yaitu tahapan pengkajian, analisis masalah, dan perumusan masalah, prioritas masalah, menentukan diagnosa, perencanaan, pelaksanaan. Hasil kegiatan menunjukan respon positif dari RT 02 Kelurahan Wonotirto, Kecamatan Samboja dan partisipasi aktif masyarakat mengikuti program kerja mahasiswi. Penatalaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat di RT 02 pada tanggal 22 November 2023 di lakukan dengan optimal dengan hasil : (1) meningkatkan fleksibilitas, kekuatan, dan keseimbangan fisik lansia, (2) mengurangi keluhan nyeri sendi, (3) meningkatan pengetahuan tentang hipertensi dan cara mengurangi asam urat yang tinggi, (4) memperkuat jaringan sosial dan solidaritas antar lansia melalui kegiatan senam bersama di wilayah RT 02 Kelurahan Wonotirto, Kecamatan Samboja.</p> Marcella Citra Ginanda Nila Trisna Yulianti Dewi Ari Sasanti Vannes Sukma Dewi Nofrianti R Silaban Sinta Putri Rahayu Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 15 26 Asuhan Kebidanan Continuity of Care pada Ny “T” Umur 39 Tahun di TPMB Eny Nuryanti https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/665 <p><em>The MMR in Temanggung Regency in 2021 has increased compared to 2020. In 2020 it was 95.83 per 100,000 KH (10 cases) and in 2021 it was 174.38 per 100,000 KH (17 cases). The highest cause of death occurs when a mother gives birth due to heart disease, followed by the second highest cause, namely preeclampsia. As for other causes of maternal death, in 2021, most MMR is caused by heart disease, pre-eclampsia/eclampsia, bleeding, infection, anemia and Covid-19. The Infant Mortality Rate (IMR) in Temanggung Regency in 2022 has increased from in 2021. In 2021 the infant mortality rate was 12.72 and in 2022 it was 13.23 per 1,000 KH (123 cases), with the main causes being asphyxia, LBW and also congenital abnormalities. This requires more attention from the Health Service and Temanggung Regency Government in efforts to reduce the Infant Mortality Rate (Temanggung Health Service, 2023). The method in this research is descriptive in the form of a case study, namely examining a problem through a case consisting of a single unit. The single unit in question can contain 1 person, a group of residents affected by a problem. The author carried out monitoring of pregnant women 3 times in the third trimester. The monitoring results obtained were complaints in the third trimester in the form of back pain which was physiological. Delivery by caesarean section at Gunung Sawo Hospital on January 14 2024 at 07.15 WIB, female. The author carried out KF 2 to KF 4 care well without any problems. The mother used MOW birth control and found no problems. Care has been provided comprehensively and there is no gap between theory and cases in Mrs. T and By. Mrs. T at TPMB Eny Nuryanti.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>AKI di Kabupaten Temanggung pada tahun 2021 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2020. Tahun 2020 sebanyak 95,83 per 100.000 KH (10 kasus) dan tahun 2021 menjadi 174,38 per 100.000 KH (17 kasus). Penyebab kematian tertinggi terjadi pada saat ibu bersalin disebabkan karena penyakit jantung dan diikuti penyebab tertinggi kedua yaitu preeklamsia. Adapun penyebab kematian ibu lainnya yaitu pada Tahun 2021 paling banyak AKI di sebabkan oleh penyakit jantung, pre-eklampsi/eklampsi, perdarahan, infeksi, anemia, dan Covid-19.. Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Temanggung Tahun 2022 megalami peningkatan dari tahun 2021. Tahun 2021 Angka Kematian Bayi sebesar 12,72 dan tahun 2022 sebesar 13,23 per 1.000 KH (123 kasus), dengan penyebab utamanya adalah asfiksia, BBLR dan juga kelainan kongenital. Hal ini membutuhkan perhatian lebih dari Dinas Kesehatan dan Pemerintah Kabupaten Temanggung dalam upaya penurunan Angka Kematian Bayi (Dinas Kesehatan Temanggung, 2023). Metode dalm penelitian ini diskriptif yang berupa studi penelaahan kasus (case study) yaitu meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal. Unit tunggal yang dimaksud dapat berisi 1 orang, sekelompok penduduk yang terkena suatu masalah. Pemantauan ibu hamil dilakukan penulis sebanyak 3x di trimester III. Hasil pemantauan yang didapatkan adalah keluhan pada trimester III berupa nyeri punggung yang merupakan hal fisiologis. Persalinan secara sectio caesaria di RS Gunung Sawo pada tanggal 14 Januari 2024 pukul 07.15 WIB, jenis kelamin perempuan. Asuhan KF 2 sampai KF 4 penulis laksanakan dengan baik tanpa masalah. Ibu menggunakan KB MOW dan tidak ditemukan masalah. Asuhan telah diberikan secara komprehensif dan tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kasus pada Asuhan Komprehensif Ny. T dan By. Ny. T di TPMB Eny Nuryanti.</p> Siswati Heni Hirawati Pranoto Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 27 34 Pemeriksaan Kesehatan (Gula Darah, Asam Urat, dan Tekanan Darah) Gratis Bagi Warga Lanjut Usia (Lansia) di RT 04 Kelurahan Wonotirto, Kecamatan Samboja https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/664 <p><em>Non-Communicable Diseases (NCDs) are one of the leading causes of death in the world. The increase in NCDs also occurs in West Sumatra Province. The same is the case with Solok City. One of the current NCD control policies is through the community-based PTM Integrated Development Post (Posbindu) by conducting early detection, factor monitoring risks and follow-up promotively and preventively.The elderly are people who are undergoing the aging process and usually experience degenerative diseases. Indonesia's elderly population always increases every year. As we get older, the function of the body's organs decreases, making it easier to get disease due to aging or old age. Therefore, the aim of implementing Free Health Checks is carried out for the RT. 4 Wonotirto Subdistrict, especially the elderly, are as follows: 1) Improving public health through health checks in the form of checking blood sugar, uric acid and blood pressure. 2) Providing motivation to the public, especially the elderly, about the importance of awareness of carrying out routine checks, and 3) Increasing public insight, especially in the health sector. The implementation of this activity involves the target community, namely the elderly who live in the RT. 4 Wonotirto Village. This activity lasts for 3 hours. The total number of participants who took part was 7 people. The results of the blood pressure examination showed that the average blood pressure of the participants was normal, namely 100/70-140/100. Meanwhile, the average blood sugar level during the participants was also normal, namely &lt;180 mg/dL.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Penyakit Tidak Menular (PTM) menjadi salah satu penyebab utama kematian di dunia. Peningkatan PTM juga terjadi di Provinsi Sumatera Barat. Demikian juga halnya dengan Kota Solok. Salah satu kebijakan pengendalian PTM saat ini adalah melalui Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM berbasis masyarakat dengan melakukan deteksi dini, pemantauan faktor risiko dan tindak lanjut secara promotif dan preventif. Lansia adalah masyarakat yang sedang menjalani proses penuaan dan biasanya mengalami penyakit degeneratif. Penduduk lansia Indonesia selalu mengalami peningkatan setiap tahun. Seiring bertambahnya usia, fungsi organ tubuh akan menurun semakin menurun maka mudah sekali terkena penyakit akibat faktor umur yang sudah tua atau lanjut usia. Oleh karena itu, tujuan pelaksanaan Pemeriksaan Kesehatan Gratis yang dilakukan oleh mahasiswa Semester 5 program studi D-III Kebidanan Politeknik Borneo Medistra Balikpapan yang sedang melaksanakan Praktik Komunitas (PKMD) untuk masyarakat Kelurahan Wonotirto, khususnya warga usia lansia di RT. 004 adalah sebagai berikut: 1) Meningkatkan kesehatan masyarakat melalui pemeriksaan kesehatan berupa cek gula darah, asam urat, dan tekanan darah. 2) Memberikan motivasi kepada masyarakat khususnya para lansia tentang pentingnya kesadaran untuk melakukan pemeriksaan secara rutin, dan 3) Meningkatkan wawasan masyarakat terutama di bidang kesehatan. Pelaksanaan kegiatan ini melibatkan sasaran masyarakat, yaitu usia lansia yang berdomisili di RT. 004 Kelurahan Wonotirto. Kegiatan ini berlangsung selama 3 jam. Jumlah total peserta yang ikut adalah 7 orang. Hasil pemeriksaan tekanan darah, rerata tekanan darah dari peserta adalah normal, yaitu di angka 100/70-140/100. Sedangkan rerata kadar gula darah sewaktu peserta juga normal yaitu &lt; 180 mg/dL.</p> Agusthin Pratiwi Karnilan Lestari Ningsi Sam Nur Afni Shafina Ika Yunisa Sutomo Ilma Nafiah Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 35 44 Asuhan Kebidanan Berkelanjutan Continuity of Care (COC) Pada Ny. L Umur 24 Tahun G2P1A0 Masa Hamil Sampai dengan Pelayanan Keluarga Berencana https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/667 <p><em>Continuity of care in midwifery is a series of continuous and comprehensive service activities ranging from pregnancy, childbirth, postpartum, newborn services and family planning services that connect women's health needs, especially and the personal circumstances of each individual. Comprehensive care is an examination that is carried out in complete with simple laboratory examinations and counseling. Comprehensive midwifery care includes places for continuous examination activities, including pregnancy midwifery care, childbirth midwifery care, postpartum midwifery care and newborn midwifery care and birth control acceptors. Pregnancy care prioritizes continuity of care is very important for women to get services from the same professional or from a small team of professionals, because that way the development of their condition will be monitored at all times and they will also become trusting and open because they feel that they already know the caregiver. The type of research used is descriptive, with a case study (Case Study), the sample used is Mrs. L. After taking care of her, she has provided comprehensive obstetric care starting from pregnant women, childbirth, postpartum, babies and the results are normal pregnancy, normal childbirth, normal babies, and up to family planning. There is no gap between theory and case in the Comprehensive Midwifery Care for Mrs. L and By.Mrs. L in Suruh Village.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Continuity of care dalam kebidanan adalah serangkaian kegiatan pelayanan yang berkelanjutan dan menyeluruh mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, pelayanan bayi baru lahir serta pelayanan keluarga berencana yang menghubungkan kebutuhan kesehatan perempuan khususnya dan keadaan pribadi setiap individu. Asuhan komprehensif merupakan suatu pemeriksaan yang dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan laboratorium sederhana dan konseling. Asuhan kebidanan komprehensif mencakup tempat kegiatan pemeriksaan berkesinambungan diantaranya adalah asuhan kebidanan kehamilan, asuhan kebidanan persalinan, asuhan kebidanan masa nifas dan asuhan kebidanan bayi baru lahir serta akseptor KB. Asuhan kehamilan mengutamakan kesinambungan pelayanan (continuity of care) sangat penting buat wanita untuk mendapatkan pelayanan dari seorang profesional yang sama atau dari satu team kecil tenaga profesional, sebab dengan begitu maka perkembangan kondisi mereka setiap saat akan terpantau dengan baik selain juga mereka menjadi percaya dan terbuka karena merasa sudah mengenal si pemberi asuhan. Jenis penelitian yang digunakan yaitu deskriptif, dengan pendekatan studi kasus (Case Study). Sampel yang digunakan adalah Ny. L. Setelah melakukan asuhan telah memberikan asuhan kebidanan secara Komprehensif mulai dari Ibu Hamil, Bersalin, Nifas, Bayi dan hasilnya hamil dengan normal, bersalin dengan normal, bayi dengan normal, dan sampai dengan KB. Tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kasus pada Asuhan Komprehensif kebidanan pada Ny.L dan By.Ny.L di Desa Suruh.</p> Ilya Wanawati Eti Salafas Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 45 53 Pengaruh Penyuluhan Kesehatan MP ASI terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Balita di Dusun Gelangan Desa Tlogomulyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/670 <p><em>Nutrition is an important component in life. Fulfillment of nutrition does not only focus on the type and amount but must pay attention to the method, quantity, age of babies and toddlers. For babies aged 0-6 months, nutrition can be met with breast milk alone. However, after the age of 6 months, additional nutrition is needed in the form of complementary foods for breast milk (MP ASI), which are foods/drinks with balanced nutrition for toddlers aged 6-24 months. Providing MP-ASI is a gradual process of transitioning intake from breast milk to semi-solid family food in terms of type, quantity, frequency, texture and consistency according to the needs of toddlers. Providing correct MP-ASI affects the child's growth and development process and his intelligence. However, inappropriate MP-ASI will cause problems in children's nutritional status, one of which is malnutrition. A phenomenon that is still often encountered is the mother's lack of understanding in providing appropriate complementary foods. The problem of lack of maternal knowledge affects the growth and development of toddlers. Based on the problems that arise, community service activities are needed to overcome these problems. This activity began with a pre-test related to MP ASI which was attended by 10 mothers of stunted toddlers who then provided material about MP ASI and continued with an evaluation in the form of a post test. From this activity, the result was an increase in the knowledge of mothers of toddlers about MP ASI.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Nutrisi merupakan salah satu komponen penting dalam kehidupan. Pemenuhan nutrisi tidak hanya berfokus pada jenis dan jumlahnya saja tetapi harus memperhatikan cara, kuantitas, umur bayi dan balita. Bagi bayi usia 0-6 bulan, nutrisi dapat dipenuhi dengan ASI saja. Namun, setelah usia 6 bulan dibutuhkan gizi tambahan berupa Makanan Pendamping ASI (MP ASI) yang merupakan makanan/ minuman dengan zat gizi seimbang bagi balita usia 6-24 bulan. Pemberian MP-ASI merupakan proses transisi asupan dari ASI menuju makanan keluarga semi padat secara bertahap baik jenis, jumlah, frekuensi, tekstur dan konsistensinya sesuai kebutuhan balita. Pemberian MP-ASI yang benar, berpengaruh pada proses tumbuh kembang anak dan kecerdasannya. Namun, MP-ASI yang tidak sesuai akan menimbulkan masalah dalam status gizi anak salah satunya masalah gizi kurang/ gizi buruk. Fenomena yang masih banyak ditemui adalah kurangnya pemahaman ibu dalam pemberian MP ASI yang tepat. Masalah kurangnya pengetahuan ibu ini mempengaruhi tumbuh kembang balita. Berdasarkan masalah yang muncul, maka diperlukan kegiatan pengabdian masyarakat untuk mengatasi hal tersebut. Kegiatan ini diawali dengan pre test berkaitan dengan MP ASI yang diikuti oleh 10 ibu balita stunted kemudian memberikan materi tentang MP ASI dan dilanjutkan dengan evaluasi berupa post test. Dari kegiatan tersebut didapatkan hasil adanya peningkatan pengetahuan ibu balita tentang MP ASI.</p> Siswati Vistra Veftisia Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 54 61 Hubungan Pengetahuan dan Dukungan Suami dengan Pemilihan Alat Kontrasepsi dalam Rahim (AKDR) pada Wanita Usia Subur (WUS) di Puskesmas Ambarawa Kabupaten Semarang https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/671 <p><em>Family planning is one way to reduce the rate of population growth and improve the health status of mothers and children. Knowledge about family planning is very important for acceptors to have in choosing the contraceptives to be used. Intrauterine device (IUD) is a contraceptive that does not contain hormone, In Ambarawa health center out of 10 KB acceptors, most mothers have less knowledge about KB and lack of husband support. Husband support is the husband's involvement in providing support to women undergoing their reproductive duties. The purpose of this study was to determine the relationship between knowledge and husband's support with the selection of intrauterine device (IUD) in women of childbearing age (WUS) at Puskesmas Ambarawa Semarang Regency in 2023. This research design is a correlational analytic using a cross sectional approach. The population in this study were all KB acceptor mothers recorded at the Ambarawa Health Center from January to September 2023. The research sample amounted to 87 family planning acceptors. with proportional random sampling technique. Bivariate analysis in this study used the chi-square test. After analyzing using the chi square test, the results showed that there was a relationship between knowledge and the selection of AKDR contraceptives with a p-value of 0.000 &lt;0.05, and there was a relationship between husband's support and the selection of AKDR contraceptives with a p-value of 0.010 &lt;0.05.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu cara untuk menekan laju pertumbuhan penduduk serta meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak. Pengetahuan mengenai KB sangat penting untuk dimiliki oleh akseptor dalam memilih alat kontrasepsi yang akan dipergunakan, di puskesmas Ambarawa dari 10 aseptor KB sebagian besar ibu memiliki pengetahuan kurang mengenai KB dan kurangnya dukungan suami. Dukungan suami merupakan keterlibatan suami dalam bentuk memberi dukungan kepada wanita menjalani tugas reproduksinya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan dukungan suami dengan pemilihan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) pada Wanita usia subur (WUS) di Puskesmas Ambarawa Kabupaten Semarang tahun 2023. Desain penelitian ini merupakan analitik korelasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah 687 seluruh ibu akseptor KB yang terdata di di Puskesmas Ambarawa dari bulan Januari - September 2023. Sampel penelitian berjumlah 87 akseptor KB. dengan tehnik pengambilan proporsional random sampling. Analisis bivariat dalam penelitian ini menggunakan uji chi-square. Setelah melakukan analisa menggunakan uji chi square didapatkan hasil Ada hubungan antara pengetahuan dengan pemilihan alat kontrasepsi AKDR dangan nilai p-value 0,000&lt;0,05, dan Ada hubungan dukungan suami dengan pemilihan alat kontrasepsi AKDR dangan nilai p-value 0,010&lt;0,05.</p> Mutia Rahmadani Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 62 69 Asuhan Kebidanan Continuity of Care Ny. K Umur 28 Tahun G2P1A0 di PKM X dengan Kehamilan Letak Bokong https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/677 <p><em>Continuity of care is the provision of obstetric care starting from pregnancy, childbirth, postpartum, neonate to deciding to use family planning. This aims to help, monitor, and detect the possibility of complications that accompany the mother and baby from pregnancy to the use of birth control. The midwifery care method at PKM X is through home visits by providing counseling according to the needs of mothers. Midwifery care given to Mrs." K" lasts from pregnancy, postpartum delivery, neonates, to family planning with the frequency of pregnancy visits 1 time, childbirth 1 time, postpartum 4 times, neonates 3 times and family planning 1 time.The method in this study uses a data collection method, namely using cloud methods, observation with primary and secondary data through the KIA Book, physical examination and this research starts from November – December 2023 research instruments using SOAP documentation. Based on the results of a comprehensive case study (Continuity Of Care) on Mrs. K from the third trimester of pregnancy, childbirth, postpartum period, newborn and neonates were obtained Mrs. K aged 28 years G2P1A0 gestational age 37 weeks 3 days with the location of the buttocks, Childbirth in Mrs. K took place in the hospital, the postpartum period took place normally there was no abnormal bleeding, uterine contractions are good. In newborns, the results of anthropometric examinations are normal, and Mrs. K decides to use implant contraception.It is hoped that the midwife profession in providing continuous midwifery care (continuity of care) will always implement midwifery management, maintain and improve competence in providing care in accordance with midwifery service standards.</em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) yaitu pemberian asuhan kebidanan mulai dari kehamilan, bersalin, nifas, neonatus hingga memutuskan menggunakan KB. Hal ini bertujuan sebagai upaya untuk membantu, memantau, dan mendeteksi adanya kemungkinan timbulnya komplikasi yang menyertai ibu dan bayi dari masa kehamilan sampai dengan ibu menggunakan KB. Metode asuhan kebidanan di PKM X melalui kunjungan rumah dengan memberikan konseling sesuai dengan kebutuhan ibu. Asuhan kebidanan yang diberikan kepada Ny.”K” berlangsung dari masa kehamilan, bersalin nifas, neonatus, sampai KB dengan frekuensi kunjungan hamil sebanyak 1 kali, persalinan 1 kali, nifas 4 kali, neonatus 3 kali serta KB sebanyak 1 kali. Metorde dalam penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data yaitu menggunakan awancara, observasi dengan data primer dan skunder melalui Buku KIA, pemeriksaan fisik serta penelitian ini dimulai dari bulan November – Desember 2023 instrumen enelitian menggunakan dokumentasi SOAP. Berdasarkan hasil studi kasus secara Komprehensif (Continuity Of Care) pada Ny. K dari kehamilan trimester III, persalinan, masa nifas, bayi baru lahir dan neonates didapatkan Ny. K umur 28 tahun G2P1A0 usia kehamilan 37 minggu 3 hari dengan letak bokong, Persalinan pada Ny. K berlangsung di Rumah Sakit, masa nifas berlangsung normal tidak ada perdarahan yang abnormal, kontraksi uterus baik. Pada bayi baru lahir hasil pemeriksaan antropometri normal, dan Ny. K memutuskan untuk menggunakan KB Implant. Diharapkan profesi bidan dalam memberikan asuhan kebidanan berkelanjutan(continuity of care) selanjutnya selalu menerapkan manajemen kebidanan, mempertahankan dan meningkatkan kompetensi dalam memberikan asuhan sesuai dengan standar pelayanan kebidanan.</p> Suci Rohandayani Ari Widyaningsih Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 70 82 Asuhan Kebidanan Continuity of Care Ny. R Umur 40 Tahun di PKM X dengan Kehamilan Anemia Ringan https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/678 <p><em>Continuity of care is the provision of obstetric care starting from pregnancy, childbirth, postpartum, neonate to deciding to use family planning. This aims to help, monitor, and detect the possibility of complications that accompany the mother and baby from pregnancy to the use of birth control. The midwifery care method at PKM X is through home visits by providing counseling according to the needs of mothers. The obstetric care given to Mrs. "R" lasted from pregnancy, postpartum delivery, neonates, to family planning with a frequency of pregnancy visits 1 time, postpartum 4 times, neonates 3 times and family planning 1 time. The method in this study uses a data collection method, namely using cloud methods, observation with primary and secondary data through the KIA Book, physical examination and this research starts from November – December 2023 research instruments using SOAP documentation. Based on the results of a comprehensive case study (Continuity Of Care) on Mrs. R from the third trimester of pregnancy, childbirth, postpartum period, newborns and neonates. Mrs. R was 40 years old G2P1A0 with a gestational age of 37 weeks and 3 days with mild anemia. The delivery of Mrs. R took place in the hospital, the postpartum period was normal, there was no abnormal bleeding, uterine contractions were good. In newborns, the results of anthropometric examinations were normal, and Mrs. R decided to use a birth control implant. It is hoped that the midwife profession in providing continuous midwifery care (continuity of care) will always implement midwifery management, maintain and improve competence in providing care in accordance with midwifery service standards.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) yaitu pemberian asuhan kebidanan mulai dari kehamilan, bersalin, nifas, neonatus hingga memutuskan menggunakan keluarga bersencana (KB). Hal ini bertujuan sebagai upaya untuk membantu, memantau, dan mendeteksi adanya kemungkinan timbulnya komplikasi yang menyertai ibu dan bayi dari masa kehamilan sampai dengan ibu menggunakan KB. Metode asuhan kebidanan di PKM X melalui kunjungan rumah dan via whatsapp dengan memberikan konseling sesuai dengan kebutuhan ibu. Asuhan kebidanan yang diberikan kepada Ny. “R” berlangsung dari masa kehamilan, bersalin nifas, neonatus, sampai KB dengan frekuensi kunjungan hamil sebanyak 1 kali, nifas 4 kali, neonatus 3 kali serta KB sebanyak 1 kali. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data yaitu menggunakan wawancara, observasi dengan data primer dan sekunder melalui Buku KIA, pemeriksaan fisik serta penelitian ini dimulai dari bulan November – Desember 2023 instrumen penelitian menggunakan dokumentasi SOAP. Berdasarkan hasil studi kasus secara Komprehensif (Continuity Of Care) pada Ny. R dari kehamilan trimester III, persalinan, masa nifas, bayi baru lahir dan neonates. Didapatkan Ny. R umur 40 Tahun G2P1A0 usia kehamilan 37 minggu 3 hari dengan anemia ringan. Persalinan pada Ny. R berlangsung di Rumah Sakit, masa nifas berlangsung normal tidak ada perdarahan yang abnormal, kontraksi uterus baik. Pada bayi baru lahir hasil pemeriksaan antropometri normal, dan Ny. R memutuskan untuk menggunakan KB Implant. Diharapkan profesi bidan dalam memberikan asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) selanjutnya selalu menerapkan manajemen kebidanan, mempertahankan dan meningkatkan kompetensi dalam memberikan asuhan sesuai dengan standar pelayanan kebidanan.</p> Alifia Jumeisya Setiawan Luvi Dian Afriyani Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 83 94 Asuhan Kebidanan Continuity of Care Ny. U Umur 32 Tahun di PMB X dengan Anemia Ringan dan Engorgement https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/679 <p><em>Continuity of care is the provision of obstetric care starting from pregnancy, childbirth, postpartum, neonate to deciding to use family planning. This aims to help, monitor, and detect the possibility of complications that accompany the mother and baby from pregnancy to the use of birth control. The midwifery care method at PMB X is through home visits by providing counseling according to the needs of the mother. Midwifery care given to Mrs." U" lasts from pregnancy, postpartum delivery, neonates, to family planning with the frequency of pregnancy visits as much as 1 time, childbirth 1 time, postpartum 4 times, neonatal 3 times and birth control as much as 1 time. To Mrs." U" pregnancy process experiencing mild anemia is caused by improper consumption of Fe tablets and complaints of oedema in the legs. The management given during pregnancy is providing counseling about anemia, danger signs of anemia in pregnancy TM III, KIE nutrition, how to consume Fe tablets and KIE how to deal with oedema in the legs, namely soaking with warm water. In the process of childbirth, the mother experienced a long partus so that induction was given, in the second phase the mother was led by a bengejan for 1 hour and the management had been carried out according to the 60 steps of APN. In the midwifery care during the 3rd day of the postpartum period, the mother complained that the breasts felt full, hot and hard (engorgement) so the author provided Breast Care care to overcome swollen breasts in the mother. In providing obstetric care, mothers have been given counseling and have decided to use Implant Birth Control at 30 Postpartum Days. continuity of care that has been carried out on Mrs. U" during pregnancy, childbirth, postpartum, newborn and family planning.It is hoped that the midwife profession in providing continuous midwifery care (continuity of care) will always implement midwifery management, maintain and improve competence in providing care in accordance with midwifery service standards.</em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Asuhan kebidanan berkelanjutan (Continuity Of Care) yaitu pemberian asuhan kebidanan mulai dari kehamilan, bersalin, nifas, neonatus hingga memutuskan menggunakan KB. Hal ini bertujuan sebagai upaya untuk membantu, memantau, dan mendeteksi adanya kemungkinan timbulnya komplikasi yang menyertai ibu dan bayi dari masa kehamilan sampai dengan ibu menggunakan KB. Metode asuhan kebidanan di PMB X melalui kunjungan rumah dengan memberikan konseling sesuai dengan kebutuhan ibu. Asuhan kebidanan yang diberikan kepada Ny.”U” berlangsung dari masa kehamilan, bersalin nifas, neonatus, sampai KB dengan frekuensi kunjungan hamil sebanyak 1 kali, persalinan 1 kali, nifas 4 kali, neonatus 3 kali serta KB sebanyak 1 kali. Pada Ny.”U” proses kehamilan mengalami anemia ringan diakibatkan oleh cara konsumsi tablet Fe yang belum benar dan keluhan oedema pada kaki. Penatalaksanaan yag diberikan pada masa kehamilan yaitu memberikan konseling tentang anemia, tanda bahaya anemia di kehamilan TM III, KIE nutrisi, KIE cara mengkonsumsi tablet Fe dan KIE cara mengatasi oedema pada kaki yaitu merendam dengan air hangat. Pada proses persalinan ibu mengalami partus lama sehingga di berikan tindakan induksi, pada kala II ibu di pimpin bengejan selama 1 jam dan penatalaksanaan telah dilakukan sesuai 60 langkah APN. Pada asuhan kebidanan masa nifas hari ke-3 ibu mengeluhkan payudara merasa penuh, panas dan keras(engorgement) sehingga penulis memberikan asuhan Breast Care untuk mengatasi payudara bengkak pada ibu. Dalam memberikan asuhan kebidanan KB ibu telah diberikan konseling dan telah memutuskan untuk menggunakan KB Implan pada 30 Hari Postpartum. Asuhan kebidanan berkelanjutan (Continuity Of Care) yang telah dilakukan pada Ny.”U” saat hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana. Diharapkan profesi bidan dalam memberikan asuhan kebidanan berkelanjutan(Continuity Of Care) selanjutnya selalu menerapkan manajemen kebidanan, mempertahankan dan meningkatkan kompetensi dalam memberikan asuhan sesuai dengan standar pelayanan kebidanan.</p> Dian Cahya Putri Vistra Veftisia Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 95 108 Asuhan Kebidanan Continutiy of care (COC) pada Ny. S di Desa Nyamat Kecamatan Tengaran Kab. Semarang https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/681 <p><em>Continuity of care in obstetrics is a series of obstetrics to ensure that women receive services from professionals for Antenatal care, Intranatal care, newborn and postpartum care to prevent all possible maternal diseases (Diana, 2017). The purpose of providing continuous care to Mrs. S, 27 years old, primipara in Nyamat Village. The research design used is descriptive and the type of case study research. This care aims to carry out comprehensive midwifery care using an obstetric management approach. The method used is the descriptive method and the type of research used is a case study. The results of the discussion pthere was no gap between theory and practice was found so that Mrs. S could carry out childbirth normally. In the care of Mrs. S, the comprehensive normal childbirth has been carried out well and during the labor period Mrs. S did not experience any complications. Then the monitoring of postpartum and newborns runs normally. In the care of family planning, it went smoothly. After being given continuity of care care starting from pregnancy, childbirth, postpartum, newborn and birth control all went smoothly and the condition of the mother and baby was in a normal state. The suggestion is that comprehensive care needs to be carried out so that the health of mothers and babies is monitored.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Continuity of care dalam kebidanan merupakan rangkaian kebidanan untuk memastikan bahwa perempuan menerima layanan dari tenaga profesional untuk Antenatal care, Intranatal care, bayi baru lahir dan perawatan nifas untuk mencegah segala kemungkinan penyakit ibu (Diana, 2017). Tujuan memberikan asuhan berkesinambungan pada Ny. S umur 27 tahun primipara di Desa Nyamat. Desain penelitian yang digunakan yaitu deskriptif dan jenis penelitian studi kasus. Asuhan ini bertujuan untuk melakukan asuhan kebidanan komprehensif dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan. Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif dan jenis penelitian yang digunakan yakni studi kasus. Hasil pembahasan pada asuhan kehamilan tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan praktik sehingga Ny. S dapat menjalankan persalinan dengan normal. Pada asuhan persalinan normal secara komperehensif pada Ny. S sudah dilakukan dengan baik dan selama masa persalinan Ny. S tidak mengalami komplikasi. Kemudian pada pemantauan nifas serta bayi baru lahir berjalan dengan normal. Pada asuhan KB berjalan dengan lancar. Setelah diberikan asuhan continuity of care mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan KB semua berjalan lancar dan kondisi ibu serta bayi dalam keadaan normal. Sarannya yaitu Asuhan komprehensif perlu dilakukan agar kesehatan ibu dan bayi terpantau.</p> Adeya Ilma Permana Luvi Dian Afriyani Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 109 177 Pengelolaan Hipertermi pada Anak dengan Kejang Demam di Ruang Dadap Serep RSUD Pandanarang Boyolali https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/672 <p><em>Paediatric hyperthermia, especially those accompanied by febrile seizures, is a serious condition that requires appropriate treatment. It can interfere with a child's growth and development and potentially lead to serious complications. Hyperthermia in children, especially those with febrile seizures, is a serious condition that requires proper management. The purpose of this paper is to describe the management of hyperthermia in children with febrile seizures in the Dadap Serep room at Pandanarang Boyolali Hospital. The method used is descriptive with a case study approach through nursing care in the form of assessment, data analysis, formulating nursing diagnosis, planning, nursing implementation and evaluation. The unit of analysis in this case is a child aged 1-3 years with febrile seizures who experiences hyperthermy. Data collection techniques through interviews, physical examination, observation and supporting examinations. Management of hyperthermia is carried out for 3x24 hours, by taking action to identify the cause of hyperthermia, monitor body temperature, loosen clothing, give oral fluids, do water tepid sponge, recommend bed rest, and collaborate on fluid and electrolyte administration. Evaluation of the final results of temperature 37 ° C, the patient's response seemed cheerful, the skin was not reddened and did not limp. Based on the results of the evaluation carried out, it can be concluded that the problem of hyperthermia can be resolved.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Hipertermi pada anak, terutama yang disertai dengan kejang demam, merupakan kondisi serius yang memerlukan penanganan yang tepat. Keadaan ini dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak serta berpotensi menyebabkan komplikasi serius. Hipertermi pada anak, terutama yang disertai dengan kejang demam, merupakan kondisi serius yang memerlukan penanganan yang tepat. Tujuan penulisan ini untuk menggambarkan pengelolaan hipertermi pada anak dengan kejang demam di ruang Dadap Serep RSUD Pandanarang Boyolali. Metode yang digunakan deskriptif dengan pendekatan studi kasus melalui asuhan keperawatan berupa pengkajian, analisis data, merumuskan diagnosis keperawatan, perencanaan, pelaksanaan keperawatan dan evaluasi. Unit analisis pada kasus ini adalah anak usia 1-3 tahun dengan kejang demam yang mengalami hipertermi. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, pemeriksaan fisik, observasi serta pemeriksaan penunjang. Pengelolaan hipertermi dilakukan selama 3x24 jam, dengan melakukan tindakan mengidentifikasi penyebab hipertermia, memonitor suhu tubuh, melonggarkan pakaian, memberikan cairan oral, melakukan water tepid sponge, meanjurkan tirah baring, dan mengkolaborasikan pemberian cairan dan elektrolit. Evaluasi hasil akhir suhu 37°C, respon pasien yang tampak ceria, kulit tidak memerah dan tidak lemas. Evaluasi dapat disimpulkan bahwa masalah hipertermi dapat teratasi.</p> Anandha Praba Dhewa Siti Haryani Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 118 129 Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) pada Ny A Umur 26 Tahun GIP0A0 di Puskesmas Suruh https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/682 <p><em>The period of pregnancy, childbirth, postpartum, neonate is a physiological condition that is likely to threaten the life of the mother and baby and even cause death. One of the efforts made is to implement comprehensive care that can optimize early detection of high risk for mothers and babies. The aim of this research is to carry out comprehensive midwifery care for pregnant, maternity, postpartum and neonate mothers at the primary health center. The method used is descriptive research and the type of descriptive research used is a case study (Case Study). The data collection technique used is using Primary data and secondary data. Primary data was obtained through interviews, observation and physical examination, as well as documentation using SOAP with Varney's management mindset. while secondary data is data obtained from the KIA book. The sample is a pregnant woman in the third trimester, gestation age 37+4 weeks G1P0A0. The time of the research was in the work area of the community health center. The results of the care obtained by Mrs. A received antibiotic therapy and mefenamic acid. The postpartum period progressed normally, there was no bleeding, good contractions, lochea rubra. Grade 1 perineal wound, the mother received vitamin A. The newborn had an anthropometric examination of 2100 grams of weight (LBW). Mrs. A received counseling about the kangaroo method, exclusive breastfeeding and newborn care, Mrs. A decided to use 3-month injectable birth control.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Masa kehamilan, persalinan , nifas , neonatus meupakan suatu keadaan fisiologis yang kemungkinan mengancam jiwa ibu , bayi bahkan menyebabkan kematian , salah satu Upaya yang dilakukan yaitu dengan menerapkan asuhan komprehensif yang dapat mengoptimalkan deteksi dini resiko resiko tinggi maternal dan neonatal. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan asuhan kebidanan komprehensif pada ibu hamil , bersalin , nifas dan neonatus di puskesmas suruh, metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan jenis penelitian deskriptif yang digunakan adalah studi penelaahan kasus (Case Study), Teknik Pengumpulan data yang digunakan adalah menggunakan data Primer dan data sekunder. Data Primer diperoleh melalui wawancara, observasi dan pemeriksaan Fisik, serta dokumentasi menggunakan SOAP dengan pola piker manajemen Varney. sedangkan data Sekunder adalah data yang diperoleh dari buku KIA. Sample adalah seorang ibu hamil trimester III usia kehamilan 37+4 minggu G1P0A0. Waktu penelitian yaitu di wilayah kerja puskesmas suruh. Hasil asuhan yang didapat Ny.A umur 26 G1P0A0 usia kehamilan 37+4 dengan Hemoroid, persalinan berlangsung secara normal dengan Presipitatus Ny,. A mendapatkan terapi antibiotic, dan asam mefenamic . masa nifas berlangsung secara normal , tidak ada pendarahan , kontraksi baik, lochea rubra. Luka perineum grade 1 , ibu mendapatkan vitamin A. pada ayi baru lahir didapatkan pemeriksaan antopometri BB 2100 gram (BBLR) Ny. A mendapatkan konseling tentang metode kanguru, asi eksklusif dan perawatan bayi baru lahir, Ny.A memutuskan untuk menggunakan KB suntik 3 bulan.</p> Sutirah Heni Setyowati Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 130 139 Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) pada Ny A Umur 20 Tahun GIP0A0 di Rumah Sakit Ken Saras https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/683 <p><em>Continuity of care in midwifery is a series of continuous and comprehensive service activities ranging from pregnancy, childbirth, postpartum, newborn services, and family planning services that connect women's health needs in particular and the personal circumstances of each individual. Comprehensive care is an examination that is carried out completely with simple laboratory tests and counseling. Comprehensive midwifery care includes places of continuous examination activities including obstetric care for pregnancy, obstetric care for childbirth, midwifery care for the puerperium, and obstetric care for newborns and birth control acceptors. Pregnancy care prioritizes continuity of care is very important for women to get services from the same professional or from a small team of professionals because that way the development of their condition at any time will be well monitored as well and they also become trusting and open because they feel they already know the caregiver. The method in this research is that the author uses a descriptive method and the type of descriptive research used is a case study, namely by examining a problem through a case through interviews. Using a single sample here can contain one person, a group of residents affected by a problem. After providing care, we have provided comprehensive midwifery care starting from Pregnant Women, Childbirth, Postpartum, Babies and the results are normal pregnancies, normal births, normal babies, and up to family planning. There is no gap between theory and cases in Comprehensive Midwifery Care for Mrs. A and By.Mrs. A at Ken Saras Hospital.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Continuity of care dalam kebidanan adalah serangkaian kegiatan pelayanan yang berkelanjutan dan menyeluruh mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, pelayanan bayi baru lahir serta pelayanan keluarga berencana yang menghubungkan kebutuhan kesehatan perempuan khususnya dan keadaan pribadi setiap individu. Asuhan komprehensif merupakan suatu pemeriksaan yang dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan laboratorium sederhana dan konseling. Asuhan kebidanan komprehensif mencakup tempat kegiatan pemeriksaan berkesinambungan diantaranya adalah asuhan kebidanan kehamilan, asuhan kebidanan persalinan, asuhan kebidanan masa nifas dan asuhan kebidanan bayi baru lahir serta akseptor KB. Asuhan kehamilan mengutamakan kesinambungan pelayanan (continuity of care) sangat penting buat wanita untuk mendapatkan pelayanan dari seorang profesional yang sama atau dari satu team kecil tenaga profesional, sebab dengan begitu maka perkembangan kondisi mereka setiap saat akan terpantau dengan baik selain juga mereka menjadi percaya dan terbuka karena merasa sudah mengenal si pemberi asuhan. Metode dalam penelitian ini penulis menggunakan metode Deskriptif dan jenis penelitian deskriptif yang digunakan adalah studi penelaahan kasus (Case Study), yakni dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus yang melalui wawancara. Menggunaka sampel tunggal disini dapat berisi satu orang, sekelompok penduduk yang terkena suatu masalah. Setelah melakukan asuhan telah memberikan asuhan kebidanan secara Komprehensif mulai dari Ibu Hamil, Bersalin, Nifas, Bayi dan hasilnya hamil dengan normal, bersalin dengan normal, bayi dengan normal, dan sampai dengan KB. Tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kasus pada Asuhan Komprehensif kebidanan pada Ny. A dan By.Ny. A di Rumah Sakit Ken Saras.</p> Mardianita Aulia Masruroh Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 140 148 Asuhan Kebidanan Continuty Of Care (CoC) pada Ny. “J” Umur 33 Tahun G2P1A0 https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/684 <p><em>Continuity of care (COC) midwifery care is continuous midwifery care provided to mothers and babies starting during pregnancy, childbirth, newborns, postpartum and family planning. COC midwifery care is one effort to reduce the Maternal Mortality Rate (MMR) and InfantKeywords:Continuty Of Care, midwifery care</em> <em>Mortality Rate (IMR) (Diana, 2017). Based on the description above, the author monitored Mrs. J pregnant, giving birth, postpartum, neonate and family planning at the Ken Saras Hospital. Because the clinic has met midwifery care standards and has an MOU with educational institutions based on Decree of the Minister of Health of the Republic of Indonesia No.938/MENKES/SK/VIII/2007. Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia No.1464/MENKES/PER/X/ 2010 concerning licensing and implementation of midwife practice. So the author is interested in carrying out midwifery care entitled "Continuity of care Midwifery Care for Mrs. J 33 years old at the Candirejo " providing ongoing Midwifery Care for pregnant, maternity,postpartum, newborn (BBL) and family planning mothers.The method used is descriptive, data collection techniques use secondary data and primary data. After providing care, we have provided comprehensive midwifery care starting from Pregnant Women, Childbirth, Postpartum, Babies and the results are normal pregnancies, normal births, normal babies, and up to family planning. There is no gap between theory and cases in Comprehensive Midwifery Care for Mrs.J and By. Mrs.J at the Candirejo.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Asuhan Kebidanan Continuity of care (COC) merupakan asuhan kebidanan berkesinambungan yang diberikan kepada ibu dan bayi dimulai pada saat kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan keluarga berencana. Asuhan kebidanan secara COC adalah salah satu upaya untuk menurunkan Angka kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) (Diana, 2017). Berdasarkan uraian diatas, maka penulis melakukan pemantauan pada Ny. hamil bersalin, nifas, neonatus dan keluarga berencana di RS Ken Saras. Dikarenakan RS tersebut sudah memenuhi standart asuhan kebidanan dan telah memiliki MOU dengan institusi pendidikan menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 938/MENKES/SK/VIII/2007. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesi No. 1464/MENKES/ PER/ X/ 2010 tentang izin dan penyelenggaraan praktik Bidan. Sehingga penulis tertarik untuk melakukan asuhan kebidanan yang berjudul “Asuhan Kebidanan Continuity of care pada Ny. J umur 33 tahun di Desa Candirejo” dengan melakukan Asuhan Kebidanan secara berkelanjutan pada Ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir (BBL) dan keluarga berencana Metode yang digunakan adalah deskriptif, teknik Pengumpulan data mengunakan data sekundar dan data primer. Setelah melakukan asuhan telah memberikan asuhan kebidanan secara Komprehensif mulai dari Ibu Hamil, Bersalin, Nifas, Bayi dan hasilnya hamil dengan normal, bersalin dengan normal, bayi dengan normal, dan sampai dengan KB. Tidak terdapat kesenjagan antara teori dan kasus pada Asuhan Komprehensif kebidanan pada Ny. J dan By. Ny. J di Desa Candirejo.</p> Ulya Sesa Febriani Hapsari Windayanti Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 149 160 Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) dengan Anemia Ringan dan KEK https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/685 <p><em>Continuity of care (COC) care is continuous care from pregnancy to family planning (KB) as an effort to reduce the Maternal Mortality Rate (AKI) and Infant Mortality Rate (AKB). The purpose of providing obstetric care to Mrs. V in a comprehensive manner (Continuity Of Care) includes pregnancy, childbirth, postpartum, newborns and neonates to family planning. The method used in this study is the data collection method, namely using interviews, observations with data Primary and secondary through the KIA Book, physical examinations and this research began from November-December 2023 to document research using SOAP. Based on the results of a comprehensive case study (Continuity Of Care) on Mrs. V from pregnancy, childbirth, postpartum, newborn and neonate, Mrs. V was found to be 20 years old G1P0A0 gestational age 36 weeks and 4 days problems were found, namely mild anemia and KEK, Childbirth to Mrs. V was carried out at PMB. The postpartum period is normal with no bleeding, good uterine contractions, lochea rubra, perineal suture wounds. In newborns with normal anthropometric examination results, it was decided to use birth control implants. After comprehensive obstetric care starting from pregnancy, childbirth, postpartum, BBL, and family planning, the results of the care went smoothly and the mother and child were in good condition. It is hoped that later clients will be able to apply the counseling that has been given during the pregnancy visit, puerperium, newborns and neonates so that they can provide health benefits to mothers and babies and increase maternal knowledge about pregnancy, childbirth, postpartum, newborns and neonates.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Asuhan Continuity of care (COC) merupakan asuhan secara berkesinambungan dari hamil sampai dengan kelurga berencana (KB) sebagai upaya penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Tujuan memberikan asuhan kebidanan Pada Ny V secara Komperehensif (Continuity Of Care) meliputi masa kehamilan, masa persalinan, nifas, bayi baru lahir dan neonatus sampai KB. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode pengumpulan data yaitu menggunakan wawancara, observasi dengan data primer dan sekunder melalui Buku KIA, pemeriksaan fisik serta penelitian ini dimulai sejak bulan November-Desember 2023 pendokumentasian penelitian menggunakan SOAP. Berdasarkan hasil studi kasus secara Komperehensif (Continuity Of Care) pada Ny V dari kehamilan, masa persalinan, nifas, bayi baru lahir dan neonatus didapatkan Ny. V usia 20 Tahun G1P0A0 usia kehamilan 36 minggu 4 hari ditemukan masalah yaitu anemi ringan dan KEK, Persalinan pada Ny. V dilakukan di PMB. Masa nifas berlangsung normal tidak ada pendarahan, kontraksi uterus baik, lochea rubra, luka jahit perineum. Pada bayi baru lahir hasil pemeriksaan antropometri normal, memutuskan menggunakan KB implant. Setelah dilakukan asuhan kebidanan secara komprehensif mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, BBL, dan KB didapatkan hasil asuhan berjalan dengan lancar serta ibu dan anak dalam kondisi baik. Diharapkan nanti klien agar bisa menerapkan konseling yang telah diberikan selama kunjungan hamil, nifas, bayi baru lahir dan neonatus sehingga dapat memberikan manfaat kesehatan pada ibu dan bayi dan menambah ilmu pengetahuan ibu tentang kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan neonatus.</p> Ni Kadek Cahyaningsih Moneca Diah Listiyaningsih Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 161 173 Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) pada Ny L Umur 23 Tahun GIP0A0 di Desa Candirejo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/686 <p><em>Continuity of care (CoC) is a service that is achieved when there is an ongoing relationship between a woman and a midwife. Continuing care relates to the quality of service over time which requires a continuous relationship between patients and health professionals. Midwifery services must be provided from preconception, early pregnancy, during all trimesters, labor and delivery until the first six weeks postpartum which can reduce maternal and infant mortality rates for the health status of a nation. The aim of providing comprehensive midwifery care to Mrs L (Continuity of Care) includes pregnancy, delivery, postpartum, newborns and neonates up to family planning. In this research method, the author used a data collection method, namely using interviews, observation with primary and secondary data through the KIA Book, physical examination and this research began in November-March 2024, the research instrument used SOAP. Based on the results of a comprehensive case study (Continuity of Care) on Mrs L from pregnancy who was given midwifery care teaching prenatal yoga movements to reduce back pain, According to the theory of Yuliania et al., (2021) prenatal yoga movements consist of: Practicing by focusing attention (centering), Breathing (pranayama), Warming up movements, Core movements: (Stabilization consisting of movements, such as mountain pose (tadasana), tree pose (vrksasana), cow pose – cat pose (bitilasana marjarisana), stretching consisting of movements, such as neck muscle stretching, lateral standing, triangle pose, revolved head to knee pose, knee stretch, muscle stretch feet), during the birth period, midwifery care was also given Massage effeluge to reduce pain during labor because Mrs. babies like giving massage to healthy babies. Baby massage is a massage that is carried out closer to gentle strokes or tactile stimulation carried out on the surface of the skin, manipulation of body tissues or organs aimed at producing an effect on the muscle nerves and respiratory system as well as improving blood circulation (Roesli, 2018). Ny . L decided to use implant contraception.</em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Continuity of care (CoC) adalah pelayanan yang Masa kehamilan, persalinan , nifas , neonatus meupakan suatu keadaan fisiologis yang kemungkinan mengancam jiwa ibu , bayi bahkan menyebabkan kematian , salah satu Upaya yang dilakukan yaitu dengan menerapkan asuhan komprehensif yang dapat mengoptimalkan deteksi dini resiko resiko tinggi maternal dan neonatal. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan asuhan kebidanan komprehensif pada ibu hamil , bersalin , nifas dan neonatus di puskesmas suruh, metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan jenis penelitian deskriptif yang digunakan adalah studi penelaahan kasus (Case Study), Teknik Pengumpulan data yang digunakan adalah menggunakan data Primer dan data sekunder. Data Primer diperoleh melalui wawancara, observasi dan pemeriksaan Fisik, serta dokumentasi menggunakan SOAP dengan pola piker manajemen Varney. sedangkan data Sekunder adalah data yang diperoleh dari buku KIA. Sample adalah seorang ibu hamil trimester II usia kehamilan 20 minggu 1 hari G1P0A0. Hasil asuhan yang didapat Ny.L umur 23 G1P0A0 usia kehamilan 20 minggu 1 hari dengan fisiologis, persalinan berlangsung secara normal, masa nifas berlangsung secara normal , tidak ada pendarahan , kontraksi baik, lochea rubra. Luka perineum grade 2 , ibu mendapatkan vitamin A dan mefenamic acid, dan pada bayi aru lahir selama Asuhan yang diberikan pada bayi Ny.L yang sesuai dengan kebutuhan bayi seperti pemberian pijat pada bayi sehat. Ny.L memutuskan menggunakan KB implan.</p> Malisa Isfaizah Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 174 185 Asuhan Kebidanan Continuity of Care (Coc) Ny. L Umur 30 Tahun dengan Normal di Puskesmas Pabelan https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/687 <p><em>Continuous care (COC) is a model of midwifery care as an effort to detect complications early. A woman who receives continuous midwifery care, who is provided care by a midwife, is more likely to be emotionally close to a midwife they know during pregnancy, labor and birth, and is more likely to have a spontaneous vaginal birth and is less likely to experience an episiotomy, or also a vaginal birth. tool help. Midwifery services must be provided starting from preconception, early pregnancy, during pregnancy, delivery and up to the first six weeks postpartum which can reduce maternal and infant mortality rates for the health status of a nation. The aim of providing midwifery care to Mrs. Comprehensive L (Continuity of Care) covers the pregnancy period, delivery period, postpartum and newborn babies, neonates to family planning. In this research method, the author used data collection methods, namely using interviews, observations using primary and secondary data through KIA books, physical examinations and this research started from November-January 2024 and the research instrument used SOAP. Based on the results of a comprehensive case study (Continuity of Care) obtained from Mrs. L 30 years old G2P1A0 38 weeks gestation no problems found. Mrs. L's delivery took place at the Pabelan Community Health Center. The postpartum period was normal, there was no bleeding, uterine contractions were good, lochea rubra, perineal abrasions, the mother received vitamin A. In the newborn the results of the anthropometric examination were normal, SHK was negative and Mrs. L decided to use birth control implants.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Asuhan berkelanjutan (COC) merupakan salah satu model asuhan kebidanan sebagai upaya untuk melakukan pendeteks dini komplikasi. Seorang wanita yang menerima asuhan kebidanan berkelanjutan ini, yang diberikan asuhan oleh bidan lebih cenderung memiliki kedekatan secara emosional dengan bidan yang mereka kenal selama kehamilan, persalinan dan kelahiran, dan lebih memungkingkan memiliki kelahiran secara vagina spontan dan kecil kemungkinannya mengalami episiotomi, ataupun juga kelahiran dengan bantuan alat. Layanan kebidanan harus disediakan mulai dari prakonsepsi, awal kehamilan, selama kehamilan, persalinan dan sampai enam minggu pertama postpartum yang dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi untuk derajat kesehatan suatu bangsa. Tujuan memberikan asuhan kebidanan pada Ny. L secara komprehensif (Continuity Of Care) meliputi masa kehamilan, masa persalinan, nifas dan bayi baru lahir, neonatus sampai KB. Metode dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pengumpulan data yaitu menggunakan wawancara, observasi dengan menggunakan data primer dan sekunder melalui buku KIA, pemeriksaan fisik serta penelitian ini dimulai sejak November-Januari 2024 dan instrumen penelitian ini menggunakan SOAP. Berdasarkan hasil studi kasus secara komprehensif (Continuity of Care) didapatkan pada Ny. L usia 30 tahun G2P1A0 usia kehamilan 38 minggu tidak ditemukan masalah. Persalinan Ny.L dilakukan di Puskesmas Pabelan. Masa nifas berlangsung normal tidak ada perdarahan, kontraksi uterus baik, lochea rubra, luka lecet perinium, ibu mendapatkan vitamin A. Pada bayi baru lahir hasil pemeriksaan antropometri normal, SHK negative dan Ny. L memutuskan menggunakan KB implant.</p> Ratutriya Widayati Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 186 194 Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) dengan Normal https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/688 <p><em>Continuous care (COC) is a model of midwifery care as an effort to detect complications early. A woman who receives continuous midwifery care, who is provided care by a midwife, is more likely to be emotionally close to a midwife they know during pregnancy, labor and birth, and is more likely to have a spontaneous vaginal birth and is less likely to experience an episiotomy, or also a vaginal birth. tool help. Midwifery services must be provided starting from preconception, early pregnancy, during pregnancy, delivery and up to the first six weeks postpartum which can reduce maternal and infant mortality rates for the health status of a nation. The aim of providing midwifery care to Mrs. L Comprehensive (Continuity of Care) covers the pregnancy period, delivery period, postpartum and newborn babies, neonates to family planning. In this research method, the author used data collection methods, namely using interviews, observations using primary and secondary data through KIA books, physical examinations and this research started from May-June 2024 and the research instrument used SOAP. Based on the results of a comprehensive case study (Continuity of Care) obtained from Mrs. L 39 years old G3P2A0 39 weeks 5 day gestation no problems found. Mrs. L delivery took place at the PMB Amanda Sukmawati.The postpartum period was normal, there was no bleeding, uterine contractions were good, lochea rubra, perineal abrasions, the mother received vitamin A. In the newborn the results of the anthropometric examination were normal, SHK was negative and Mrs. L decided to use birth control implants.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Asuhan berkelanjutan (COC) merupakan salah satu model asuhan kebidanan sebagai upaya untuk melakukan pendeteks dini komplikasi. Seorang wanita yang menerima asuhan kebidanan berkelanjutan ini, yang diberikan asuhan oleh bidan lebih cenderung memiliki kedekatan secara emosional dengan bidan yang mereka kenal selama kehamilan, persalinan dan kelahiran, dan lebih memungkingkan memiliki kelahiran secara vagina spontan dan kecil kemungkinannya mengalami episiotomi, ataupun juga kelahiran dengan bantuan alat. Layanan kebidanan harus disediakan mulai dari prakonsepsi, awal kehamilan, selama kehamilan, persalinan dan sampai enam minggu pertama postpartum yang dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi untuk derajat kesehatan suatu bangsa. Tujuan memberikan asuhan kebidanan pada Ny. L secara komprehensif (Continuity Of Care) meliputi masa kehamilan, masa persalinan, nifas dan bayi baru lahir, neonatus sampai KB. Metode dalam asuhan ini penulis menggunakan metode pengumpulan data yaitu menggunakan wawancara, observasi dengan menggunakan data primer dan sekunder melalui buku KIA, pemeriksaan fisik serta penelitian ini dimulai sejak Mei-Juni 2024 dan instrumen penelitian ini menggunakan SOAP. Berdasarkan hasil studi kasus secara komprehensif (Continuity of Care) didapatkan pada Ny. L usia 39 tahun G3P2A0 usia kehamilan 39 minggu 5 tidak ditemukan masalah. Persalinan Ny.L dilakukan di PMB Amanda Sukmawati. Masa nifas berlangsung normal tidak ada perdarahan, kontraksi uterus baik, lochea rubra, luka lecet perinium, ibu mendapatkan vitamin A. Pada bayi baru lahir hasil pemeriksaan antropometri normal, SHK negative dan Ny. L memutuskan menggunakan KB implant.</p> Putri Cahya Rini Susanti Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 195 203 Sosialisasi dan Simulasi Pijat Bayi untuk Mencegah Stunting https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/691 <p><em>At the end of the practice period, students are able to carry out community midwifery services and evaluate community midwifery services. In Gedanganak Village, 3 children who are stunted and lack of knowledge of mothers under five about stunting prevention, one of which is with baby massage which can be an effort to increase the baby's weight optimally so as to increase the baby's weight and increase the growth and development of children in the future. This community service uses a descriptive design, this community service is carried out directly by providing counseling on stunting prevention efforts for toddlers and baby massage demonstrations. The participants were 15 mothers of toddlers. The activity began with a pre-test followed by the provision of material with lectures, discussions, and demonstrations. The results of the Pre Test were obtained by mothers before socialization and simulation of infant massage to prevent stunting with good knowledge 0 people (0%), sufficient knowledge as many as 5 people (33.3%), and less knowledge as many as 10 people (66.7%). The results of the Post Test after socialization and simulation of payi massage to prevent stunting became an increase in knowledge as many as 15 people (100%) were well knowledged. The conclusion from the results of this activity is that there is an increase in knowledge before and after the intervention is carried out.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Pada akhir masa praktik mahasiswa mampu melaksanakan pelayanan kebidanan komunitas dan mengevaluasi pelayanan kebidanan komunitas. Di Kelurahan Gedanganak didapatkan 3 orang anak yang mengalami stunting serta kurangnya pengetahuan ibu balita mengenai pencegahan stunting salah satunya dengan pijat bayi yang dapat menjadi upaya menaikkan berat badan bayi secara optimal sehingga menambah bobot bayi dan meningkatkan tumbuh kembang anak di kemudian hari. Pengabdian masyarakat ini menggunakan desain deskriptif, pengabdian masyarakat ini yang dilakukan secara langsung dengan memberikan penyuluhan upaya pencegahan stunting pada balita dan demonstrasi pijat bayi. Peserta sebanyak 15 ibu balita. Kegiatan diawali dengan pre test dilanjutkan dengan pemberian materi dengan ceramah, diskusi, dan demonstrasi. Hasil Pre Test didapatkan pengetahuan ibu sebelum dilakukan sosialisasi dan simulasi pijat bayi untuk mencegah stunting berpengetahuan baik 0 orang (0%), berpengetahuan cukup sebanyak 5 orang (33,3%), dan yang berpengetahuan kurang sebanyak 10 orang (66,7%). Hasil Post Test setelah dilakukan sosialisasi dan simulasi pijat payi untuk mencegah stunting menjadi peningkatan pengetahuan sebanyak 15 orang (100%) berpengetahuan baik. Simpulan dari hasil kegiatan ini terjadi peningkatan pengetahuan sebelum dan setelah dilakukan intervensi.</p> Dian Cahya Putri Adeya Ilma Permana Alifia Jumeisya Setiawan Feni Dwiyanti Mardianita Aulia Sutirah Renny Anjelina Ari Widyaningsih Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 204 213 Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) dengan Normal https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/693 <p><em>Maternal mortality and morbidity are still serious health problems in developing countries and are used as indicators of the success of a country's health service system. Efforts that can be made to reduce maternal mortality and infant mortality can be done by ensuring that every mother and baby receives quality comprehensive midwifery care, such as maternal health services with integrated ANC, delivery assistance by trained health workers in health service facilities. , post-natal care for mothers and babies, special care and referrals if complications occur, and family planning services including post-natal family planning (Ministry of Health of the Republic of Indonesia, 2019). Labor pain can be controlled with 2 methods, namely pharmacological and non-pharmacological. The effleurage massage technique is one way to reduce pain in birthing mothers non-pharmacologically. Effleurage Massage produces impulses which are sent via large nerve fibers on the surface of the skin, these large nerve fibers will close the pain message gate so that the brain does not receive pain messages because they have been blocked by skin stimulation and with this massage technique it can activate endhorpine compounds located in the skin. spinal nerve cells and the brain synapse, so that the transmission of pain messages can be inhibited, as a result the perception of pain will change. Apart from relieving pain, this technique can also reduce muscle tension and increase blood circulation in painful areas (Yuliatun, 2008). The method in this research is a case study. Where to get direct patient information based on Continuity of Care for pregnant women, childbirth, newborns, postpartum and family planning. Through a variety and SOAP approach. Based on the results of studies that have been carried out from pregnancy to the family planning phase. The results showed that midwifery care for Mrs. L during pregnancy, childbirth, newborns, postpartum and family planning was in accordance with theory and it was found that there were no gaps with theory. Comprehensive care has been provided for Mrs. L Age 31 years from pregnancy, childbirth, newborns, postpartum, and family planning, the results showed that the management was in accordance with theory and facts.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Kematian dan kesakitan ibu masih merupakan masalah kesehatan yang serius di negara berkembang dan dijadikan sebagai salah satu indikator keberhasilan sistem pelayanan kesehatan suatu negara. Upaya yang dapat dilakukan untuk menangani penurunan Angka Kematian Ibu dan angka kematian bayi dapat dilakukan dengan menjamin agar setiap ibu dan bayi mendapatkan asuhan kebidanan komprehensif yang berkualitas, seperti pelayanan kesehatan ibu hamil dengan ANC terpadu, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang terlatih di fasilitas pelayanan kesehatan, perawatan pasca persalinan bagi ibu dan bayi, perawatan khusus dan rujukan jika terjadi komplikasi, dan pelayanan Keluarga Berencana termasuk KB pasca persalinan (Kemenkes RI, 2019). Nyeri persalinan dapat dikendalikan dengan 2 metode yaitu farmakologis dan non farmakologis. Teknik Massage effleurage merupakan salah satu cara untuk mengurangi rasa nyeri pada ibu bersalin secara non farmakologis. Massage Effleurage menghasilkan impuls yang di kirim lewat serabut saraf besar yang berada dipermukaan kulit, serabut saraf besar ini akan menutup gerbang pesan nyeri sehingga otak tidak menerima pesan nyeri karena sudah di blokir oleh stimulasi kulit dan dengan teknik massage ini dapat mengaktifkan senyawa endhorpin yang berada di sinaps sel-sel saraf tulang belakang dan otak, sehingga tranmisi dari pesan nyeri dapat dihambat, akibatnya persepsi nyeri akan berubah. Selain meredakan nyeri, teknik ini juga dapat mengurangi ketegangan otot dan meningkatkan sirkulasi darah diarea yang terasa nyeri (Yuliatun, 2008). Metode dalam penelitian ini yaitu studi kasus. Dimana mendapatkan informasi pasien secara langsung dengan berbasis Continuity of Care pada ibu hamil, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan KB. Melalui pendekatan secara varney dan SOAP. Berdasarkan hasil studi yang telah dilakukan mulai dari kehamilan sampai fase KB. Didapatkan hasil bahwa asuhan keidanan pada Ny.L selama hamil, persalinan, bayi baru lahir, nifas, dan KB sesuai dengan teori dan didapatkan tidak ada kesenjangan dengan teori. Telah dilakukan asuhan secara komprehensif pada Ny. L Umur 31 Tahun dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, dan KB didapatkan hasil bahwa penatalaksanaan sesuai secara teori dan fakta.</p> Istiqomah Isri Nasifah Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 214 224 Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) pada Ny. N Umur 37 Tahun G3P2A0 https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/694 <p><em>According to the World Health Organization (WHO), there are 500,000 maternal deaths (AKI) per year and 10,000,000 infant mortality (AKB), mainly among neonates in the world (Who, 2019). The number of maternal mortality in Semarang City from 2015 to 2020 has decreased from 128 / 100,000 KH to 71.35 / 100.000 KH. However, by 2021 AKI was 95.30 / 100.000 live births with a total of 21 cases, of which 16 cases died from Covid. By 2022, the number of mothers who died fell to 15 cases with AKI 67.25 per 100.000 KH (Profil Kesehatan, 2022). In Indonesia, the government has undertaken a reduction effort on AKI and AKB, one of them by running an integrated prenatal care program to sustainable care. (COC). One measure of the well-being of a nation is the health of mother and child. (KIA). Objective of the Case Study to perform the application of maternity orphanage Countinuity Of Care to the 37-year-old G3P2A0 pregnancy age 21 weeks in Bidan Siti Fatchiyah Karangjati District of Semarang. The method in this research the author uses data collection method using interviews, observations with primary and secondary data through the KIA Book, physical examination as well as this research began from December-May 2024 research instruments using the observation format, interview sheets and documentation studies in the form of maternity foster care format according to the guidelines. Based on the results of continuity of care in women during pregnancy, childbirth, infancy, newborns and family planning, obtained Mrs. 37 years old G3P2A0 pregnant 21 weeks not found any significant problems during the pregnancies, the delivery was carried out at the hospital Dr. Gondo Suwarno. Breathing is normal, no bleeding, good uterine contractions, lochea rubra, dry perinium wounds. The baby was born spontaneously, no abnormalities, the results of anthropometric examination were within normal limits, the SHK examination was already done. Ms. N decided to use the implants.</em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>World Health Organization (WHO), ada 500.000 Angka Kematian Ibu (AKI) setiap tahun dan 10.000.000 Angka Kematian Bayi (AKB), terutama pada neonatus di dunia (WHO, 2019). Angka Kematian Ibu (AKI) di Kota Semarang sejak tahun 2015 hingga 2020 mengalami penurunan dari 128 / 100.000 KH menjadi 71,35 / 100.000 KH. Namun pada tahun 2021 AKI menjadi 95,30 / 100.000 kelahiran hidup dengan jumlah 21 kasus, dimana 16 kasus meninggal karena Covid. Pada tahun 2022 jumlah ibu yang meninggal turun menjadi 15 kasus dengan AKI 67,25 per 100.000 KH (Profil Kesehatan, 2022). Di negara Indonesia, pemerintah melakukan upaya penurunan pada AKI dan AKB, salah satunya dengan menjalankan program pelayanan antenatal terpadu hingga perawatan berkelanjutan Contiunity of Care (COC). Salah satu tolak ukur kesejahteraan suatu negara adalah kesehatan ibu dan anak (KIA). Tujuan dari Studi kasus untuk melakukan penerapan asuhan kebidanan Countinuity Of Care pada Ny. N Usia 37 Tahun G3P2A0 usia kehamilan 21 minggu di Bidan Siti Fatchiyah Karangjati Kabupaten Semarang. Metode dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pengumpulan data yaitu menggunakan wawancara, observasi dengan data primer dan sekunder melalui Buku KIA, pemeriksaan fisik serta penelitian ini dimulai sejak bulan Desember-Mei 2024 instrumen penelitian menggunakan format observasi, lembar wawancara dan studi dokumentasi dalam bentuk format asuhan kebidanan sesuai pedoman. Berdasarkan hasil Asuhan Berkelanjutan (Continuity Of Care) pada Ny. N dari masa Kehamilan, Persalinan, Nifas, Bayi Baru Lahir dan Keluarga Berencana, didapatkan Ny. N usia 37 Tahun G3P2A0 hamil 21 minggu tidak ditemukan masalah yang signifikan selama masa kehamilan, persalinan dilakukan di RSUD dr Gondo Suwarno. Masa nifas berlangsung normal tidak ada pendarahan, kontraksi uterus baik, lochea rubra, luka perinium kering. Bayi lahir spontan, tidak ada kelainan, hasil pemeriksaan antropometri dalam batas normal, dilakukan pemeriksaan SHK. Ny. N memutuskan untuk menggunakan KB implant.</p> Tri Hidayani Wahyu Kristiningrum Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 225 233 Edukasi Peningkatan Nafsu Makan pada Balita dengan Pijat Tui Na https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/689 <p><em>The nutritional status of toddlers is also influenced by parents' feeding patterns. Parents who provide less diverse types of food will cause children's appetite to decrease. In community service activities there are health problems related to toddlers. From the toddler posyandu in Branjang village, data was obtained that there were 30 toddlers attending the posyandu, of the 30 toddlers there were 13 toddlers whose body weight was below the midline. Based on this data, health problems were found, namely children had difficulty eating. Efforts to overcome feeding difficulties in toddlers can be done using non-pharmacological methods, namely through tui na massage. Tui Na massage is one of the advances in acupressure technology that helps overcome appetite problems. The advantage of this massage, apart from overcoming feeding difficulties in toddlers, is that it can also strengthen the bond between children and parents. Carrying out community service activities by providing counseling about complementary Tui Na Massage therapy to mothers of toddlers. This activity involves health workers from Branjang Village Midwives and the community, especially mothers with toddlers. This counseling method is carried out by delivering theory and videos of tui na massage practice followed by giving a pre-test and post-test. by providing material in language that is easy for mothers to understand. The aim of this activity is that it is hoped that mothers can overcome the symptoms of lack of appetite in toddlers by applying Tui Na massage..</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Status gizi balita juga dipengaruhi oleh pola asuh pemberian makan orang tua. Orang tua yang memberikan jenis makanan yang kurang beragam akan menyebabkan nafsu makan anak menurun. Dalam kegiatan pengabdian masyarakat terdapat permasalahan kesehatan terkait balita. Dari posyandu balita desa Branjang didapatkan data terdapat 30 balita yang mengikuti posyandu, dari 30 balita ada terdapat 13 balita yang mengalami berat badan dibawah garis tengah. Berdasarkan data tersebut didapatkan masalah kesehatan yaitu anak sulit makan. Upaya mengatasi kesulitan makan pada balita dapat dilakukan dengan cara non farmakologi yaitu melalui pijat tui na. Pijat Tui Na merupakan salah satu kemajuan teknologi akupressure yang membantu mengatasi masalah nafsu makan. Kelebihan pijat ini, selain untuk mengatasi kesulitan makan pada anak balita, juga dapat mempererat ikatan antara anak dan orang tua. Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat dengan memberikan penyuluhan tentang terapi komplementer Pijat Tui na pada ibu balita. Kegiatan ini melibatkan tenaga kesehatan Bidan Desa Branjang dan masyarakat khususnya ibu yang memiliki balita. metode penyuluhan ini dilakukan dengan penyampaian teori dan video praktik pijat tui na diikuti dengan memberikan pre test dan post test. dengam pemberian materi dengan bahasa yang mudah dipahami oleh ibu. tujuan kegiatan ini diharapkan ibu dapat mengatasi gejala kurangnya nafsu makan pada balita dengan pengaplikasian dengan pijat Tui Na.</p> Anisa Qonitatun Alfina Ifada Dewi Larasari Wahyu Kristiningrum Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 234 240 Pemberdayaan Mayarakat Melalui Program Gotong Royong Penanaman Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di Kelurahan Wonotirto, Kecamatan Samboja https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/777 <p><em>Family Medicinal Plants (TOGA) are plants that have positive pharmacological effects on the human body. These plants are usually grown on a home or communal scale. Planting TOGA in your yard can be one of the criteria for a healthy home. This plant is widely used as traditional medicine and the manufacturing process can also be done easily. Family Medicinal Plants (TOGA) has a role as a means of providing traditional medicines that can be used for oneself and even the community in general. The community partnership program aims to increase community understanding and skills through socialization of the use of TOGA to create a healthy community in Wonotirto Village. There are 2 main components discussed in the community's understanding and skills, including: understanding the types of TOGA, understanding the properties/benefits of the TOGA plant. The problem in society is that there are still very few people who empower their home gardens to plant toga plants. The aim of this activity is to increase the knowledge of PKK women and the community about the types of TOGA, the properties/benefits of TOGA, and to show the procedures for planting TOGA on limited land. The method used is discussion and question and answer. The result of this service is that the community has used their home gardens to plant toga plants.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Tanaman Obat Keluarga (TOGA) adalah tanaman yang memiliki efek farmakologis positif terhadap tubuh manusia.Tanaman ini biasanya ditanam di skala rumah maupun komunal. Penanaman TOGA di pekarangan rumah dapat menjadi salah satu kriteria rumah sehat. Tanaman ini banyak dimanfaatkan sebagai obat tradisional dan proses pembuatannya juga dapat dilakukan dengan mudah. Tanaman Obat Keluarga (TOGA) memiliki peran sebagai salah satu sarana penyediaan obat-obatan tradisional yang dapat dimanfaatkan untuk diri sendiri bahkan masyarakat secara umum.Program kemitraan masyarakat mempunyai tujuan untuk meningkatnya pemahaman dan keterampilan masyarakat melalui Sosialisasi Penggunaan TOGA Untuk mewujudkan masyarakat Sehat di Kelurahan Wonotirto . Ada 2 komponen pokok yang dibahas dalam pemahaman dan keterampilan masayarakat meliputi: memahami tentang jenis-jenis TOGA, memahami tentang khasiat/manfaat tanaman TOGA. Masalah dalam masyarakat adalah masih sedikitnya masyarakat yang memberdayakan pekarangan rumah untuk ditanami tanaman toga. tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan ibu-ibu PKK dan masyarakat tentang jenis-jenis TOGA, khasiat/manfaat TOGA, dan menampilkan tata cara menanam TOGA dengan lahan yang terbatas. Metode yang digunakan adalah dengan diskusi serta tanya jawab. Hasil dari pengabdian ini adalah masyarakat telah memanfaatkan pekarangan rumah untuk ditanami dengan tanaman toga.</p> Elisah Juraidah Dewi Ari Sasanti Heni Elmiani Devi Eke Suriyani Desira Ana Natalia Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 241 248 Prenatal Yoga sebagai Upaya Mengurangi Ketidaknyamanan Nyeri Punggung Selama Kehamilan https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/819 <p><em>Pregnancy yoga is a yoga practice designed specifically for pregnant women, with an emphasis on gentle movements, controlled breathing and relaxation. The benefits and importance of prenatal yoga in supporting maternal health and fetal life during pregnancy include improving emotional well-being, increasing body strength and flexibility, improving breathing and blood circulation, preparing mentally and physically for childbirth, community and support for pregnant women. The yoga community service for pregnant women aims to provide education regarding exercise that pregnant women can do to improve their health during pregnancy until delivery. This activity was carried out on June 5 2024 at the Kemambang Village Hall. This community service activity was attended by pregnant women who attended classes for pregnant women at the Kemambang Village Hall in the working area of the UPT Banyubiru Health Center, Semarang Regency. Community Service begins with an anamnesis and physical and obstetric examination before starting yoga, then continues with pregnant women's yoga activities which include warm-up movements, core movements and relaxation movements. Community service went smoothly until the end of the activity, seen from the enthusiasm of pregnant women during the activity and all participants were able to understand the yoga movements of pregnant women and were willing to do it independently at home. The conclusion of this community service activity is that yoga for pregnant women provides many benefits for pregnant women. Advice for midwives is that they always provide education that is interesting and appropriate to the needs of pregnant women so that pregnant women are enthusiastic about attending classes for pregnant women.</em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Yoga ibu hamil merupakan praktik yoga yang dirancang khusus untuk ibu hamil, dengan penekanan pada gerakan yang lembut, pernapasan yang terkontrol, dan relaksasi. Manfaat dan pentingnya yoga prenatal dalam mendukung kesehatan ibu dan kehidupan janin selama kehamilan antara lain meningkatkan kesejahteraan emosional, meningkatkan keukatan dan fleksibilitas tubuh, meningkatkan pernafasan dan sirkulasi darah, mempersiapkan mental dan fisik untuk persalinan, komunitas dan dukungan untuk ibu hamil. Pengabdian masyarakat yoga ibu hamil bertujuan memberikan edukasi terkait olah raga yang bisa dilakukan ibu hamil agar meningkatkan kesehatan selama kehamilan hingga persalinan. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 05 Juni 2024 yang bertempat di Balai Desa Kemambang. Kegiatan pengabdian Masyarakat ini dihadiri oleh ibu hamil yang mengikuti kelas ibu hamil di Balai Desa Kemambang wilayah kerja UPT Puskesmas Banyubiru Kabupaten Semarang. Pengabdian Masyarakat dimulai dengan anamnesa dan pemeriksaan fisik dan obstetric terlebih dahulu sebelum dimulai yoga, kemudian dilanjutkna kegiatan yoga ibu hamil yang meliputi gerakan pemanasan, gerakan inti, dan gerakan relaksasi. Pengabdian kepada masyarakat berlangsung lancer hingga akhir kegiatan dilihat dari antusias ibu hamil selama kegiatan dan seluruh peserta dapat memahami gerakan yoga ibu hamil dan bersedia melakukan secara mandiri di rumah. Simpulan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah yoga ibu hamil memberikan banyak manfaat untuk ibu hamil. Saran untuk bidan diharapkan selalu memberikan edukasi yang menarik dan sesuai dengan kebutuhan ibu hamil sehingga ibu hamil antusias dalam mengikuti kelas ibu hamil.</p> Fitria Prabandari Juni Sofiana Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 249 253 Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) pada Ny. S Umur 42 Tahun dengan Persalinan Normal di TPMB Sri Harti Banyubiru https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/696 <p><em>The MMR in Semarang Regency in 2021 experienced a significant increase compared to 2020, if in 2020 it was 75.8 per 100,000 KH (7 cases), then in 2021 it will increase to 95.32 per 100,000 KH (10 cases). The greatest number of maternal deaths occurred in mothers aged &gt; 35 years (5 cases), mothers aged 20-35 years (1 case) and mothers aged &lt; 20 years (1 case). The highest mortality occurred during the delivery period (4 cases) and the postpartum period (3 cases). To provide midwifery care to Mrs. S comprehensive care for pregnancy, childbirth, postpartum, newborns and family planning according to Varney's 7 steps of management and documentation using the SOAP method. In this treatment, the author uses data collection methods, namely through interviews, observation, physical examination, supporting examination, documentation study and bibliography study. This research started from 06 April - 10 June 2024. In pregnancy care, there was no deliberate gap between theory and practice, so Mrs. S was able to have a normal vaginal delivery. Care for female newborns, no defects or danger signs were found. Then during postpartum monitoring the newborn baby walked normally. There are no gaps in postpartum care. As well as Mrs. S has been using 3 month injectable birth control. From the management, comprehensive care has been provided for Mrs. S from pregnancy, childbirth, postpartum and family planning. It is hoped that comprehensive care needs to be carried out so that the health of the mother and baby is monitored.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>AKI di Kabupaten Semarang 2021 mengalami peningkatan yang signifikan bila dibandingkan tahun 2020, bila di tahun 2020 yaitu sebanyak 75,8 per 100.000 KH (7 kasus) maka pada tahun 2021 naik menajdi 95,32 per100.000 KH (10 kasus). Kematian ibu terbesar terjadi pada ibu pada usia &gt; 35 tahun (5 kasus), usia ibu 20-35 tahun (1 kasus) dan usia ibu &lt; 20 tahun (1 kasus). Kematian tertinggi terjadi pada masa bersalin (4 kasus) dan masa nifas (3 kasus). Tujuan: Memberikan asuhan kebidanan pada Ny. S secara komprehensif dari asuhan kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana sesuai Menejemen Varney 7 langkah dan pendokumentasian dengan metode SOAP. Dalam asuhan ini, penulis menggunakan metode pengumpulan data yaitu melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, studi dokumentasi dan studi daftar pustaka. Penelitian ini dimulai sejak tanggal 06 April – 10 Juni 2024. Pada asuhan kehamilan tidak ditemukan kesengajaan antara teori dan praktik, sehingga Ny. S dapat menjalankan persalinan secara normal pervaginam. Asuhan pada bayi baru lahir berjenis kelamin perempuan, tidak ditemukan adanya cacat serta tanda bahaya. Kemudian pada pemantauan nifas serta bayi baru lahir berjalan dengan normal. Asuhan masa nifas tidak terdapat kesenjangan. Serta Ny. S telah menggunakan KB Suntik 3 Bulan. Dari penatalaksanaan telah dilakukan asuhan komprehensif pada Ny.S dari kehamilan, persalinan, dan nifas dan Kb. Diharapkan asuhan komprehensif perlu dilakukan agar kesehatan ibu dan bayi tetap terpantau.</p> Ucia Rorin Cahyaningrum Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 254 261 Pijat Tui Na sebagai Upaya Meningkatkan Nafsu Makan pada Balita di Pustu Munding https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/698 <p><em>Child growth and development is a very important issue and needs serious attention. Growth can be seen from body weight and head circumference, while development can be seen from motor skills, social, emotional, language skills and cognitive abilities. Children's growth and development is influenced by several factors, one of which is influenced by nutritional status. Efforts to overcome feeding difficulties in toddlers can be done using non-pharmacological methods through tui na massage. Tui na massage is one way to overcome feeding difficultiestoddlers, carried out for 6 consecutive days before eating for 30 minutes with 8 series of massages that can overcome eating difficulties. The aim of this community service is to apply tui na massage as a complementary therapy to overcome feeding difficulties in toddlers. Method: Implementation of activities in the form of tui na massage training for mothers of toddlers using lecture, discussion and practice methods. The conclusion obtained after this community service were the pre – test result of respondents in the good knowledge category (50%) in the poor category (30%) and the post - test result 0f 100 % of respondents in the good knowledge category. Apart from that, the skills of the posyandu respondents are also in the good category, shown by the evaluation result with a score of (98%).</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Pertumbuhan dan perkembangan anak merupakan masalah yang sangat penting dan perlu mendapatkan perhatian yang serius. Pertumbuhan dapat dilihat dari berat badan dan lingkar kepala, sedangkan perkembangan dapat dilihat dari kemampuan motorik, sosial, emosional, kemampuan berbahasa, serta kemampuan kognitif. Pertumbuhan dan perkembangan anak dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya dipengaruhi oleh status gizi. Upaya untuk mengatasi kesulitan makan pada balita dapat dilakukan dengan cara non farmakologi melalui pijat tui na. Pijat tui na merupakan salah satu cara untuk mengatasi kesulitan makan pada balita, dilakukan selama 6 hari secara berturut turut sebelum makan selama 30 menit dengan 8 rangkaian pijat yang dapat mengatasi kesulitan makan. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini untuk menerapkan pijat tui na sebagai terapi komplementer untuk mangatasi kesulitan makan pada balita.Metode: Pelaksanaan kegiatan berupa pelatihan pijat tui na pada ibu balita dengan metode ceramah, diskusi dan praktik. Kesimpulan yang didapatkan setelah pengabdian masyrakat ini adalah hasil pre – test responden dalam kategori pengetahuan baik (50%) kategori pengetahuan baik. Selain itu, keterampilan para responden posyandu juga dalam kategori baik ditunjukkan dengan hasil evaluasi nilai (98%).</p> Nova Harianti Ruliana Isna Rosida Yulia Nur Khayati Luvi Dian Afriyani Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 262 266 Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) Ny F Usia 26 Tahun G1P0A0 https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/700 <p><em>Continuity of care (CoC) is a service that is achieved when there is a continuous relationship between a woman and a midwife. Continuing care relates to the quality of service over time which requires a continuous relationship between patients and health professionals. Midwifery services must be provided from preconception, early pregnancy, during all trimesters, labor and delivery until the first six weeks postpartum which can reduce maternal and infant mortality rates for the health status of a nation. Objective to provide comprehensive midwifery care to Mrs F (Continuity of Care) covering pregnancy, labor, postpartum, newborns and neonates up to family planning.Method in this research the author used a data collection method, namely using interviews, observation with primary and secondary data through the KIA Book, physical examination and this research began in December-April 2023, the research instrument used SOAP. Based on the results of a comprehensive case study (Continuity of Care) on Mrs.F from pregnancy, labor, postpartum, newborns and neonates, it was found that Mrs.F aged 26 years G1P0A0 gestational age 36 weeks no problems found, Delivery of Mrs. F was carried out at the clinic labor, amniotic fluid leaking. The postpartum period was normal, there was no bleeding, uterine contractions were good, lochea rubra, perineal abrasions, the mother received vitamin A. In the newborn the results of the anthropometric examination were normal, SHK was negative. Mrs.F decided to use injection 3 mounths birth control.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Continuity of care (CoC) adalah pelayanan yang dicapai ketika terjalin hubungan yang terus-menerus antara seorang wanita dan bidan. Asuhan yang berkelanjutan berkaitan dengan kualitas pelayanan dari waktu kewaktu yang membutuhkan hubungan terus menerus antara pasien dengan tenaga profesional kesehatan. Layanan kebidanan harus disediakan mulai prakonsepsi, awal kehamilan, selama semua trimester, kelahiran dan melahirkan sampai enam mingggu pertama postpartum yang dapat menurunkan Angka Kematian Ibu dan bayi untuk derajat kesehatan suatu bangsa. Tujuan memberikan asuhan kebidanan Pada Ny F secara Komperehensif (Continuity Of Care) meliputi masa kehamilan, masa persalinan, nifas, bayi baru lahir dan neonatus sampai KB. Metode dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pengumpulan data yaitu menggunakan wawancara, observasi dengan data primer dan sekunder melalui Buku KIA, pemeriksaan fisik serta penelitian ini dimulai sejak bulan Desember – April 2024 instrumen penelitian menggunakan SOAP. Berdasarkan hasil studi kasus secara Komperehensif (Continuity Of Care) pada Ny F dari kehamilan, masa persalinan, nifas, bayi baru lahir dan neonatus didapatkan Ny. F usia 26 Tahun G1P0A0 usia kehamilan 36 minggu 4 hari tidak ditemukan masalah , Persalinan pada Ny. F dilakukan di PMB. Masa nifas berlangsung normal tidak ada pendarahan, kontraksi uterus baik, lochea rubra, luka lecet perinium, ibu mendapatkan vitamin A. Pada bayi baru lahir hasil pemeriksaan antropometri normal, SHK negative. Ny. F memutuskan menggunakan KB Suntik 3 bulan.</p> Kurnia Dwi Pratiwi Isri Nafisah Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 267 276 Pijat Common Cold untuk Mengatasi Batuk Pilek pada Bayi Balita di Klinik Ibnu Sina Balikpapan https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/699 <p><em>Coughs and colds are symptoms of upper respiratory tract infections in children under 5 years of age. ARI is the main cause of morbidity and mortality from infectious diseases throughout the world. ISPA is also the third cause of death in the world. The problem of coughs and colds in toddlers is often encountered, because the toddler's immune system is still low so they are very susceptible to contracting viruses. Parents whose children have coughs and colds think this is a normal thing that happens to toddlers. Late and inappropriate treatment for coughs and colds can make a toddler's condition worse, resulting in seizures. Common cold massage aims to overcome the problem of coughs and colds by improving blood circulation and increasing immunity so that the child's body can be healthy and eliminate viruses or bacteria that cause coughs and colds in toddlers. The aim of this community service is to increase mothers' knowledge about common cold massage to treat coughs and colds in babies and toddlers through health education. Counseling was conducted to 20 mothers who have babies and toddlers at the Ibnu Sina Clinic in Balikpapan through interactive lectures and discussions to evaluate mothers' knowledge about common cold massage. An indicator of the success of this counseling is that mothers can apply common cold massage to treat coughs and colds in babies and toddlers.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Batuk dan pilek merupakan gejala infeksi saluran pernapasan atas pada anak usia di bawah 5 tahun. ISPA yaitu penyebab utama morbiditas dan mortalitas dari penyakit menular di seluruh dunia. ISPA juga merupakan penyebab kematian ketiga di dunia. Masalah batuk pilek pada balita sering dijumpai, dikarenakan sistem imun balita yang masih rendah sehingga sangat rentan terjangkit virus. Orang tua yang anaknya mengalami batuk pilek menganggap itu merupakan hal yang wajar terjadi pada balita. Penanganan yang terlambat dan kurang tepat terhadap batuk pilek dapat memperparah keadaan balita sehingga terjadi kejang. Pijat common cold bertujuan untuk mengatasi masalah penyakit batuk pilek dengan memperlancar peredaran darah dan meningkat daya imunitas sehingga tubuh anak bisa sehat dan mengeliminasi virus atau bakteri penyebab batuk pilek pada balita. Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang pijat common cold untuk mengatasi batuk dan pilek pada bayi dan balita melalui penyuluhan kesehatan. Penyuluhan dilakukan kepada 20 ibu yang memiliki bayi dan balita di Klinik Ibnu Sina Balikpapan melalui ceramah interaktif dan diskusi untuk mengevaluasi pengetahuan ibu tentang pijat common cold. Indikator keberhasilan penyuluhan ini adalah ibu dapat menerapkan pijat common cold sebagai salah satu cara untuk mengatasi batuk pilek pada bayi dan balita.</p> Ida Nur Ramadhana Sakinah Arrachim Moneca Diah Listiyaningsih Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 277 284 Penerapan Akupresure untuk Mengurangi Nyeri Haid pada Remaja Putri https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/776 <p><em>Dysmenorrhea is a painful condition that occurs during menstruation and can significantly disrupt daily activities. This menstrual pain is a common complaint among many women and is considered a symptom rather than a disease. The primary cause of dysmenorrhea is the increase in prostaglandin F2 alpha levels in the body. When progesterone hormone levels decrease, prostaglandin levels rise, leading to increased uterine muscle tone and excessive uterine contractions. One midwifery care intervention to reduce menstrual pain or dysmenorrhea is acupressure, which involves massaging or applying pressure to specific meridian points on the body. Dysmenorrhea remains a prevalent issue among adolescent girls in Kenteng Village, yet there has been no intervention to address this problem. Menstrual pain or dysmenorrhea can affect the daily activities of adolescent girls, causing difficulty in concentration, emotional conflicts, tension, anxiety, disruption of the learning process, discomfort, and decreased participation in learning activities. Based on these issues, a community service activity was deemed necessary. The program began with an opening session and a pre-test, followed by the delivery of material on acupressure to reduce menstrual pain and a practical session on acupressure techniques. The activity concluded with a closing session and a post-test, attended by 17 adolescent girls. The results showed an increase in the knowledge of adolescent girls about acupressure to reduce menstrual pai.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Dismenore adalah rasa nyeri yang terjadi saat menstruasi dan bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Nyeri haid ini merupakan keluhan umum yang dialami oleh banyak perempuan dan merupakan gejala, bukan penyakit. Penyebab utama dismenore adalah peningkatan prostaglandin F2 alfa dalam tubuh. Ketika kadar hormon progesteron menurun, prostaglandin akan meningkat, yang kemudian menyebabkan peningkatan tonus atau kekakuan otot rahim dan kontraksi rahim yang berlebihan. Salah satu asuhan kebidanan yang dapat diberikan untuk mengurangi nyeri haid atau dismenore adalah akupresure. Akupresure adalah pemijatan atau penekanan pada titik-titik meridian tubuh. Permasalahan nyeri haid atau dismenore ini masih banyak terjadi pada remaja putri di dusun kenteng namun belum ada penanganan untuk mengatasinya. Padahal, nyeri haid atau dismenore dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari remaja putri diantaranya sulit berkonsentrasi, konflik emosional, ketegangan, kecemasan, dan mengganggu proses belajar, merasa kurang nyaman, penurunan keaktifan dalam proses pembelajaran. Berdasarkan masalah yang muncul, maka diperlukanlah kegiatan pengabdian masyarakat untuk mengatasi hal tersebut. Kegiatan diawali dengan pembukaaan dan pree test , kedua penyampaian materi tentang Akupresure untuk mengurangi nyeri haid pada remaja putri sekaligus praktik melakukan akupresure untuk mengurangi nyeri haid, ketiga penutup dan post tes yang di hadiri oleh 17 remaja putri. Dari kegiatan tersebut didapatkan ada peningkatan pengetahuan remaja putri tentang akupresure untuk mengurangi nyeri haid pada remaja putri.</p> Antika Priskila Milya Rizki Yulia Nur Khayati Vistra Veftisia Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 285 294 Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) pada Ny. D Umur 32 Tahun dengan Pemberian Pijat Oksitosin di Kelurahan Candirejo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/702 <p><em>The MMR in Semarang Regency in 2021 experienced a significant increase compared to 2020, if in 2020 it was 75.8 per 100,000 KH (7 cases), then in 2021 it will increase to 95.32 per 100,000 KH (10 cases). The greatest number of maternal deaths occurred in mothers aged &gt; 35 years (5 cases), mothers aged 20-35 years (1 case) and mothers aged &lt; 20 years (1 case). The highest mortality occurred during the delivery period (4 cases) and the postpartum period (3 cases). The aim of providing midwifery care to Mrs. Comprehensive D (Continuity of Care) includes pregnancy, labor, postpartum and newborns, neonates and family planning. In this research method, the author used data collection methods, namely using interviews, observations using primary and secondary data through KIA books, physical examinations and this research began in November-February 2024 and the research instrument used SOAP. Based on the results of a comprehensive case study (Continuity of Care) obtained from Mrs. D 32 years old G3P2A0 39 weeks gestation no problems found. Mrs. D gave birth at the Kusuma Ungaran Regional Hospital. The postpartum period was normal, there was no bleeding, uterine contractions were good, lochea rubra, perineal abrasions, the mother received vitamin A. In the newborn the results of the anthropometric examination were normal, SHK was negative and Mrs. D decided to use birth control implants.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>AKI di Kabupaten Semarang 2021 mengalami peningkatan yang signifikan bila dibandingkan tahun 2020, bila di tahun 2020 yaitu sebanyak 75,8 per 100.000 KH (7 kasus) maka pada tahun 2021 naik menajdi 95,32 per100.000 KH (10 kasus). Kematian ibu terbesar terjadi pada ibu pada usia &gt; 35 tahun (5 kasus), usia ibu 20-35 tahun (1 kasus) dan usia ibu &lt; 20 tahun (1 kasus). Kematian tertinggi terjadi pada masa bersalin (4 kasus) dan masa nifas (3 kasus). Tujuan memberikan asuhan kebidanan pada Ny. D secara komprehensif (Continuity Of Care) meliputi masa kehamilan, masa persalinan, nifas dan bayi baru lahir, neonatus sampai KB. Metode dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pengumpulan data yaitu menggunakan wawancara, observasi dengan menggunakan data primer dan sekunder melalui buku KIA, pemeriksaan fisik serta penelitian ini dimulai sejak November-Februri 2024 dan instrumen penelitian ini menggunakan SOAP. Berdasarkan hasil studi kasus secara komprehensif (Continuity of Care) didapatkan pada Ny. D usia 32 tahun G3P2A0 usia kehamilan 39 minggu tidak ditemukan masalah. Persalinan Ny.D dilakukan di RSUD Kusuma Ungaran. Masa nifas berlangsung normal tidak ada perdarahan, kontraksi uterus baik, lochea rubra, luka lecet perinium, ibu mendapatkan vitamin A. Pada bayi baru lahir hasil pemeriksaan antropometri normal, SHK negative dan Ny. D memutuskan menggunakan KB implant.</p> Mila Elvi Ekayanti Yulia Nur Khayati Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 295 303 Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) pada Ny M Umur 36 Tahun G3P2A0 di PMB Harini Windayanti https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/703 <p><em>Continuity of care in midwifery is a series of continuous and comprehensive service activities starting from pregnancy, childbirth, postpartum, newborn care and family planning services that connect the health needs of women in particular and the personal circumstances of each individual. Comprehensive care is a complete examination with simple laboratory tests and counseling. Comprehensive midwifery care includes places for continuous examination activities including midwifery care for pregnancy, midwifery care for childbirth, midwifery care for the postpartum period and midwifery care for newborns and family planning acceptors. Pregnancy care prioritizes continuity of care. It is very important for women to get services from the same professional or from a small team of professionals, because that way the development of their condition at all times will be well monitored and they will also be trusting and open. because they feel like they already know the caregiver. Descriptive and the type of descriptive research used is a case study, namely by examining a problem through a case consisting of a single unit. A single unit here can contain one person, a group of residents who are affected by a problem. After providing care, they have provided comprehensive midwifery care starting from Pregnancy, Childbirth, Postpartum, Baby and the results are normal pregnancy, normal delivery, normal baby, and up to with birth control. There is no gap between theory and cases in Comprehensive Midwifery Care for Mrs. M and By. Mrs. M PMB HArini Windayanti.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Continuity of care dalam kebidanan adalah serangkaian kegiatan pelayanan yang berkelanjutan dan menyeluruh mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, pelayanan bayi baru lahir serta pelayanan keluarga berencana yang menghubungkan kebutuhan kesehatan perempuan khususnya dan keadaan pribadi setiap individu. Asuhan komprehensif merupakan suatu pemeriksaan yang dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan laboratorium sederhana dan konseling. Asuhan kebidanan komprehensif mencakup tempat kegiatan pemeriksaan berkesinambungan diantaranya adalah asuhan kebidanan kehamilan, asuhan kebidanan persalinan, asuhan kebidanan masa nifas dan asuhan kebidanan bayi baru lahir serta akseptor KB. Asuhan kehamilan mengutamakan kesinambungan pelayanan (continuity of care) sangat penting buat wanita untuk mendapatkan pelayanan dari seorang profesional yang sama atau dari satu team kecil tenaga profesional, sebab dengan begitu maka perkembangan kondisi mereka setiap saat akan terpantau dengan baik selain juga mereka menjadi percaya dan terbuka karena merasa sudah mengenal si pemberi asuhan. Deskriptif dan jenis penelitian deskriptif yang digunakan adalah studi penelaahan kasus (Case Study), yakni dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal. Unit tunggal disini dapat berisi satu orang, sekelompok penduduk yang terkena suatu masalah.Setelah melakukan asuhan telah memberikan asuhan kebidanan secara Komprehensif mulai dari Ibu Hamil, Bersalin, Nifas, Bayi dan hasilnya hamil dengan normal, bersalin dengan normal, bayi dengan normal, dan sampai dengan KB. Tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kasus pada Asuhan Komprehensif kebidanan pada Ny.M dan By.Ny.M PMB HArini Windayanti.</p> Restika Lelung Isri Nasifah Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 304 312 Implementasi Asuhan Kebidanan Komunitas di Kelurahan Genuk Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/706 <p><em>A community is a collection of people who have at least one of the same characteristics such as geography, occupation, ethnicity, interests and others. Growth is a process of change characterized by an increase in physical size and body shape that can be assessed through measurements of height, weight, and head circumference. Development is a development that occurs in various aspects of a child. The aspects that develop include cognitive, motor, physical, language and speech, psychosexual and independence aspects. One of the contraction and creative ways to train children to regulate breathing patterns and physical activity can provide many benefits for growth and development. Yoga is an activity that does not give wrong or correct judgments but as a fun activity for children. The implementation method used in this community service is health counseling and demonstration about children's yoga to the target of toddlers and mothers of toddlers in Genuk Village RT.01/RW.03 Ungaran District, Semarang Regency. Implementation on May 31, 2024. The participants of this counseling activity were toddlers and mothers of toddlers totaling 15 people. The activity is carried out in stages (1) providing an explanation of the purpose of the activity; (2) distributing pre-tests to target mothers under five years old; (3) providing health counseling on "increasing maternal knowledge about children's yoga for optimal growth and development"; (4) conducting children's yoga demonstrations; (5) providing opportunities for the target to ask questions; (6) distributing post-tests to target mothers under five years. The activity showed that there was an increase in adolescent knowledge about adolescent healthy lifestyles, breastfeeding mothers regarding strengthening maternal nutrition during breastfeeding, toddler mothers about children's yoga for growth and development optimization after counseling on adolescent health and education, breastfeeding mothers and toddler mothers. Then conduct a children's yoga demonstration to optimize growth and development. Conclusion: after this community activity was carried out, there was an increase in the community, especially adolescents, breastfeeding mothers and mothers under five about counseling on healthy lifestyle for adolescents, strengthening maternal nutrition during breastfeeding, and counseling on children's yoga as well as conducting children's yoga demonstrations.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Komunitas adalah kumpulan orang yang memiliki karkteristik minimal satu karakteristik yang sama seperti geografis, pekerjaan, etnik, minat dan lain-lainnya. Pertumbuhan adalah proses perubahan yang ditandai dengan bertambahnya ukuran fisik dan bentuk tubuh yang dapat dinilai melalui pengukuran tinggi badan, berat badan, dan lingkar kepala. Perkembangan merupakan perkembangan yang terjadi pada berbagai aspek yang ada pada diri seorang anak. Aspek-aspek yang berkembang meliputi aspek kognitif, motorik, fisik, bahasa dan bicara, psikoseksual dan kemandirian anak. Salah satu cara kontraksi dan kreatif untuk melatih anak mengatur pola nafas dan aktivitas jasmani yang bisa memberikan banyak manfaat untuk pertumbuhan dan perkembangan. Yoga merupakan aktifitas yang tidak memberikan penilaian salah atau benar tapi sebagai suatu kegiatan yang menyenangkan untuk anak. Metode pelaksanaan yang digunakan dalam pengabdian kepada masyarakat ini adalah penyuluhan kesehatan dan demonstrasi tentang yoga anak kepada sasaran balita da ibu balita di Kelurahan Genuk RT.01/RW.03 Kecamatan Ungaran, Kabupaten Semarang. Pelaksanaan pada 31 Mei 2024. Peserta kegiatan penyuluhan ini adalah balita dan ibu balita yang berjumlah 15 orang. Kegiatan dilakukan dengan tahapan (1) memberikan penjelasan tentang tujuan dilakukannya kegiatan; (2) membagikan pre-test kepada sasaran ibu balita; (3) memberikan penyuluhan kesehatan tentang “peningkatan pengetahuan ibu tentang yoga anak untuk optimalisasi pertumbuhan dan pekembangan”; (4) melakukan demonstrasi yoga anak; (5) memberikan kesempatan sasaran untuk bertanya; (6) membagikan post-test kepada sasaran ibu balita. Kegiatan menunjukan ada peningkatan pengetahuan remaja mengenai pola hidup sehat remaja, ibu menyusui mengenai penguatan gizi ibu selama menyusui, ibu balita mengenai yoga anak untuk optmalisasi pertumbuhan dan perkembangan setelah dilakukan penyuluhan keseharan dan edukasi remaja, ibu menyusui dan ibu balita. Kemudian melakukan demontrasi yoga anak untuk optimalisasi pertumbuhan dan perkembangan. Setelah dilakukan kegiatan komunitas ini terdapat peningkatan masyarakat khususnya remaja, ibu menyusui dan ibu balita tentang penyuluhan pola hidup sehat remaja, penguatan gizi ibu selama menyusui, dan penyuluhan yoga anak serta melakukan demonstrasi yoga anak.</p> Suci Rohandayani Malisa Yusfani Oktafiana Kurnia Dwi Pratiwi Ratutriya Putri Cahya Restika Lelung Moneca Diah Listianingsih Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 313 321 Penerapan Pijat Common Cold pada Batuk Pilek Balita di Desa Wringinputih, Kecamatan Bergas, Semarang https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/710 <p><em>Infants are weak individuals and require a process of adaptation. Every baby must be able to go through the process of physiological conditions consisting of cardiovascular, respiratory system, hematopoiesis system, metabolism, body temperature, digestive tract system, endocrine glands, immunoglobulin system, glucose metabolism, integumentary and reproductive systems. Performing common cold massage which consists of the stages of infant cough and cold massage which consists of the following movements performing movements towards the bridge of the nose &amp; under the cheekbones, cheek rain drop, open book, butterfly, toby top intercostal, chest rain drop, positioning the baby face down, back and forth, neck down sweep, neck to foot sweep, back circumference, back rain drop, pitching and relaxation. Cough and Cold Massage Counseling for Infants and Toddlers as an Effort to Overcome Cough and Cold in the Wringinputih Hamlet Area, Wringinputih Village, Bergas District, Semarang Regency which was attended by 20 mother respondents who had babies. The implementation of Community Service was carried out on Wednesday, May 29, 2024 starting at 09.00 -12.00 WIB directly or face-to-face, with introductions first, then filling in the pre-test, then the presentation of the material and continued with the presentation of common cold massage with 13 stages, then the question and answer process then filling in the post test and the final closing. Counseling participants understand and understand how to do Common Cold Massage to Overcome Cold Coughs in Infants and Toddlers and can establish good communication between the proposing team and the mothers who conduct counseling. There is an increase in the knowledge and skills of mothers, which is seen from the presentation of good data 55% (pretest) to 100% (post test). It is expected that mothers can practice at home independently when their children experience coughs and colds</em><em>.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Bayi merupakan individu yang lemah dan memerlukan proses adaptasi. Setiap bayi harus dapat melalui proses kondisi fisiologis yang terdiri dari kardiovaskuler, sistem pernafasan, sistem hematopoiesis, metabolisme, suhu tubuh, sistem traktus pencernaan, kelenjar endokrin, sistem imunoglobulin, metabolisme glukosa, sistem integumen dan reproduksi. Melakukan pijat common cold yang terdiri dari tahapan pijat bayi batuk pilek yang terdiri dari gerakan berikut melakukan gerakan ke arah batang hidung &amp; bawah tulang pipi, pipi rain drop, open book, kupu-kupu, toby top intercostal, chest rain drop, memposisikan bayi telungkup, punggung maju mundur, sapuan leher ke bawah, sapuan leher hingga kaki, lingkar punggung, punggung rain drop, pitching dan relaksasi. Penyuluhan Pijat Batuk Pilek Pada Bayi dan Balita Sebagai Upaya Mengatasi Batuk Pilek di Wilayah Dusun Wringinputih, Desa Wringinputih, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang yang diikuti oleh 20 responden Ibu yang memiliki bayi. Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat dilakukan Hari Rabu, 29 Mei 2024 mulai pukul 09.00 –12.00 WIB secara lansung atau tatap muka, dengan perkenalan terlebih dahulu selanjutnya pengisian pre test, kemudian pemaparan materi dan dilanjutkan pemaparan pijat common cold dengan 13 tahapan, selanjutnya proses tanya jawab kemudian pengisian post test dan penutup terakhir. Peserta penyuluhan mengerti dan memahami cara melakukan Pijat Common Cold Untuk Mengatasi Batuk Pilek pada Bayi dan Balita dan bisa terjalin komunikasi baik tim pengusul dan para ibu yang melakukan penyuluhan. Terdapat peningkatan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu, yang dilihat dari presentasi data baik 55% (pretest) menjadi 100% (post test). Diharapkan ibu-ibu dapat mempartekkan di rumah secara mandiri saat anaknya mengalami batuk dan pilek.</p> Risa Khalisah Rika Yunita Ernanda Hapsari Windayanti Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 322 330 Asuhan Kebidanan Continuity of Care (CoC) pada Ny L G2P1A0 dengan Pijat Oksitoksin https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/711 <p><em>Pregnancy, childbirth, postpartum, neonatal is a physiological condition that can threaten the safety of the life of the mother and baby and can even cause death. One of the efforts that can be made is to apply a comprehensive midwifery care model to optimize the detection of neonatal maternal high risk. The purpose of Comprehensive Obstetric Care (CoC) for Mrs. L is to provide obstetric care for pregnant women, childbirth, postpartum, BBL, and family planning for Mrs. L G2P1A0. The method used in the case study of comprehensive care in pregnant women, childbirth, newborns and postpartum is a descriptive method. The type of discreet research used is a case study sample in this study, namely a pregnant woman in the third trimester of 30 weeks gestation, G2P1A0. The research time is November 11, 2023 - February 22, 2024 in the Langensari Village area RT 12/RW06. The research instrument uses the SOAP documentation method. The collection technique uses primary data through interviews, observations, physical examinations, and KIA books. The results of the care were obtained by Mrs. L, 38 weeks pregnant, physiologically pregnant, no complaints. Childbirth gets anti-biotic and also anti-pain. The postpartum period went well, there was no bleeding and also uterine contractions were good. In newborns, the results of normal antopometric examination, apgar score 8/9/10 and SHK examination are negative. Mrs. L decided to inject birth control for 3 months before using birth control implants</em><em>.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Masa kehamilan, persalinan, nifas, neonatus merupakan suatu keadaan fisioligis yang dapat mengancam keselamatan jiwa ibu dan bayi bahkan dapat menyebabkan kematian. Salah satu upaya yang dapat dilakukan dengan menerapkan model asuhan kebidanan komperhensif untuk mengoptimalkan deteksi resiko tinggi maternal neonatal. Tujuan Asuhan Kebidanan Komperhensif (CoC) pada Ny. L untuk melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil, bersalin, nifas, BBL, dan KB pada Ny. L G2P1A0. Metode yang digunakan pada penelitian studi kasus asuhan komperhensif pada ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir dan nifas ini adalah metode deskriptif. Jenis penelitian diskiptif yang digunakan adalah penelaah kasus (Case Study) sampel pada penelitian ini yaitu seorang ibu hamil trimester III usia kehamilan 30 minggu, G2P1A0. Waktu penelitian 11 November2023 - 22 Februari 2024 di wilayah Desa Langensari RT 12/RW06. Instrumen penelitian menggunakan metode dokumentassi SOAP. Teknik pengumpulan menggunakan data primer melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, dab buku KIA. Hasil Asuhan didapatkan Ny L usia kehamilan 38 minggu hamil fisiologis tidak ada keluhuan. Perssalinan mendapatkan anti biotik dan juga anti nyeri. Masa nifas berlangsung baik, tidak ada perdarahan dan juga kontraksi uterus baik. Pada bayi baru lahir hasil pemeriksaan antopometri normal, apgar score 8/9/10 dan pemeriksaan SHK negative. Ny.L memustukan untuk KB suntik 3 bulan sebelum akan menggunakan KB implan. Dari penatalaksanaan telah dilakukan asuhan komperhensif pada Ny. L dari kehamilan, persalinan, BBL, dan nifas, Saran: Diharapkan asuhan komperhensif perlu dilakukan agar kesehatan ibu dan bayi terpantau.Bulan sebelum.</p> Renny Anjelina Risma Aliviani Putri Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 331 339 Yoga Seri Postur Pahlawan untuk Mengurangi Ketidaknyamanan Ibu Hamil Trimester II dan III di Dusun Krajan Desa Wringin Putih https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/712 <p><em>Pregnancy is fertilization or union of spermatozoa and ovum and continued with nidation or implantation. In the process of pregnancy physiological and psychological changes occur due to an increase in estrogen and progesterone In the process of pregnancy it is not uncommon for pregnant women to experience discomfort which although it is physiological but still needs to be given a prevention and treatment, One of the midwifery care provided to reduce discomfort in pregnant women is yoga. Yoga is a skill of cultivating the mind, in the form of a comprehensive personality development technique both physically, psychologically and spiritually. The problem that is still widely encountered is the discomfort of back pain in second trimester and third trimester pregnant women. Based on the problems that arise, community service activities are needed to overcome this. The methods used are descriptive, active participation, interviews and literature study The activity began with an opening and a pre-test, secondly delivering material about yoga to pregnant women as well as doing yoga movements to overcome back pain, thirdly closing and a post-test. The instrument used was a questionnaire regarding knowledge of yoga in the second trimester and third trimester for pregnant women. Outreach media, using power points and leaflets. From this activity, it was found that there was an increase in knowledge of pregnant women after being given counseling about yoga for second and third trimester discomfort in pregnant women</em><em>.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Kehamilan merupakan fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan di lanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Dalam proses kehamilan terjadi perubahan fisiologis dan psikologis karena adanya peningkatan estrogen dan progesterone Dalam proses kehamilan tidak jarang ibu hamil akan mengalami ketidaknyamanan yang meskipun hal itu adalah fisiologis namun tetap perlu diberikan suatu pencegahan dan perawatan, Salah satu asuhan kebidanan yang diberikan untuk mengurangi ketidaknyamanan pada ibu hamil tersebut adalah yoga. Yoga merupakan keterampilan mengolah pikiran, berupa teknik pengembangan kepribadian secara menyeluruh baik fisik, psikologis dan spiritual. Permaslahan yang masih banyak ditemui yakni ketidaknyamanan nyeri punggung pada ibu hamil trimester II dan trimester III. Berdasarkan masalah yang muncul, maka diperlukan kegiatan pengabdian masyarakat untuk mengatasi hal tersebut. Metode yang digunakan yaitu deskriftif, partisipasi aktif, wawancara dan study literatur Kegiatan diawali dengan pembukaan dan pree test , kedua penyampaian materi tentang yoga pada ibu hamil sekaligus praktik melakukan gerakan yoga untuk mengatasi nyeri punggung, ketiga penutup dan post tes. Instrument yang digunakan adalah kuesioner tentang pengetahuan yoga trimester II dan trimester III untuk ibu hamil. Media penyuluhan ,menggunakan power point dan leaflet Dari kegiatan tersebut didapatkan ada peningkatan pengetahuan ibu hamil setelah setelah diberikan penyuluhan tentang yoga untuk ketidaknyaman trimester II dan III pada ibu hamil.</p> Andini Putri Eka Sularsih Vistra Veftisia Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 340 350 Asuhan Kebidanan Continuity of Care Ny. EL Umur 34 Tahun di UPTD Puskesmas Ainiba https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/715 <p><em>Continuity of Care in midwifery is a series of continuous and comprehensive service activities starting from pregnancy, childbirth, postpartum, New Born Baby (BBL) services and Family Planning (KB) services that connect women's health needs and the personal circumstances of each individual (Ningsih, 2017). The objectives of Continuity of Care are to monitor the progress of the pregnancy, ensure the health of the mother and the growth and development of the baby, recognize early any abnormalities or complications that may occur during pregnancy, reduce the use of interventions during childbirth including CS, increase the number of normal births compared to women who plan to give birth with action (Ningsih,2017) Midwives have an important task in improving maternal and neonatal health services in order to reduce maternal and infant mortality rates and improve the health status of mothers and babies. One way to improve health services is with comprehensive care for pregnancy, childbirth, postpartum and newborn babies and family planning services. In this study, the author used descriptive research methods, data collection techniques, namely through interviews, observations, physical examinations, supporting examinations, documentation studies and bibliography studies. The research started on 08 September 2023 during a visit from 1 mother and ended on 20 May 2024 during the implant method family planning service at the UPTD of the Ainiba Community Health Center. Comprehensive midwifery care is provided starting from pregnancy, childbirth, newborns, the postpartum period and family planning services. At TM III it was found that the mother was suffering from TB so the mother received category 1 OAT treatment. To prevent transmission during the baby's birth process, the mother was referred for a Caesarean section. Newborn babies, apart from breast milk, are also given formula milk so that mothers are encouraged to relax and improve position and attachment. The baby did not receive isoniazid prophylaxis so there was a gap. At the postpartum visit, dry technique surgical wound care and oxytocin massage and hypnobreast feeding were carried out because the mother was worried that her breast milk would not be enough. Mothers are advised to wear masks when interacting with babies. In providing birth control midwifery care, the mother was given counseling and decided to use the implant method of family planning at the UPTD Puskesmas Ainiba.. Continuous midwifery care (continuity of care) then always applies midwifery management, maintains and improves competence in providing care according to midwifery service standards</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Continuity of Care dalam kebidanan adalah serangkaian kegiatan pelayanan yang berkelanjutan dan menyeluruh mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, pelayanan Bayi Baru Lahir (BBL) serta pelayanan Keluarga Berencana (KB) yang menghubungkan kebutuhan kesehatan perempuan dan keadaan pribadi setiap individu (Ningsih, 2017). Tujuan Continuity of Care yaitu untuk memantau kemajuan kehamilan, memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi, mengenal secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, mengurangi penggunaan intervensi pada saat persalinan termasuk SC, meningkatkan jumlah persalinan normal dibandingkan dengan perempuan yang merencanakan persalinan dengan tindakan (Ningsih, 2017). Upaya Bidan memiliki tugas penting untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi maternal dan neonatal agar dapat mengurangi angka kematian ibu dan bayi serta meningkatkan derajat kesehatan ibu dan bayi. Salah satu cara untuk meningkatkan pelayanan kesehatan adalah dengan asuhan komperehensif dari kehamilan, persalinan, nifas serta bayi baru lahir dan pelayanan KB. Dalam asuhan ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif teknik pengumpulan data yaitu melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, studi dokumentasi dan studi daftar Pustaka. Penelitian di mulai pada tanggal 08 September 2023 pada saat kunjungan 1 ibu dan berakhir pada tanggal 20 Mei 2024 saat pelayanan KB metode implant di UPTD Puskesmas Ainiba. Asuhan kebidana yang dilakukan secara menyeluruh mulai dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, masa nifas dan pelayanan KB. Pada TM III ditemukan ibu menderita TBC sehingga ibu mendapatkan pengobatan OAT kategori 1. Untuk mencegah penularan pada saat proses bayi lahir, ibu dirujuk untuk persalinan tindakan Sectio Caesar. Bayi baru lahir selain ASI juga diberikan susu formula sehingga ibu dianjurkan untuk relaktasi dan memperbaiki posisi dan perlekatan. Bayi tidak mendapatkan profilaksis isoniazid sehingga terjadi kesenjangan. Pada kunjungan nifas dilakukan perawatan luka operasi tehnik kering dan asuhan pijat oksitosin dan hipnobreastfeeding karena ibu merasa cemas ASI ibu tidak cukup selain itu. Ibu dianjurkan untuk memakai masker Ketika berinteraksi dengan bayi. Dalam memberikan asuhan kebidanan KB ibu telah diberikan konseling dan memutuskan untuk menggunakan KB metode implant di UPTD Puskesmas Ainiba. Asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) selanjutnya selalu menerapkan manajemen kebidanan, mempertahankan dan meningkatkan kompetensi dalam memberikan asuhan sesuai standar pelayanan kebidanan.</p> Suliani Dano Ida Sofiyanti Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 351 362 Asuhan Kebidanan Continuity Of Care Ny.D Umur 29 Tahun di Puskesmas Unter Iwes Kabupaten Sumbawa NTB https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/716 <p><em>Continuity of care is the provision of obstetric care from pregnancy, childbirth, puerperium, neonates to decide to use birth control. This is intended as an effort to help monitor and detect possible possibilities The onset of complications that accompany the mother and baby from the time of pregnancy until the mother uses birth control. Midwifery care methods at Puskesmas Unter iwes sumbawa NTB and through home visits by providing counseling according to the needs of mothers. The obstetric care given to Mrs." D" lasts from pregnancy, childbirth, puerperium, neonates to birth control with a frequency of pregnancy visits 2 times, childbirth 1 time, puerperium 4 times, neonates 4 times, and birth control 2 times. On Mrs." D" the process of pregnancy runs physiologically, there are no problems or complications, even though in TM II the mother has back pain. The entire delivery process took place normally and smoothly without any complications or complications and management has been carried out according to 60 APNs. In obstetric care, the puerperium period is normal and smooth. In providing obstetric care for birth control, mothers have been given counseling and decided to use Implant KB Continuity of care that has been carried out on Mrs. "D" during pregnancy, childbirth, puerperium, newborns, and family planning obtained examination results within normal limits and no accompanying complications. It is expected that the midwife profession in providing continuous midwifery care (continuity of care) will then always apply midwifery management, maintain and improve competence in providing care according to midwifery service standards.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) yaitu pemberian asuhan kebidanan sejak kehamilan, bersalin, nifas, neonatus hingga memutuskan menggunakan KB. Hal ini bertujuan sebagai upaya untuk membantu memantau dan mendeteksi adany kemungkinan. timbulnya komplikasi yang menyertai ibu dan bayi dari masa kehamilan sampai ibu menggunakan KB. Metode asuhan kebidanan di Puskesmas Unter iwes sumbawa NTB dan melalui kunjungan rumah dengan memberikan konseling sesuai kebutuhan Ibu. Asuhan kebidanan yang diberikan pada Ny.”D” berlangsung dari masa kehamilan, bersalin, nifas, neonatus sampai KB dengan frekuensi kunjungan hamil sebanyak 2 kali, persalinan 1 kali, nifas 4 kali, neonatus 4 kali,serta KB sebanyak 2 kali. Pada Ny.”D” proses kehamilan berjalan dengan fisiologis tidak ada masalah maupun komplikasi walaupun pada TM II ibu mengalami nyeri punggung. Seluruh proses persalinan berlangsung normal dan lancar tanpa ada penyulit atau komplikasi dan penatalaksanaan telah dilakukan sesuai 60 langkah APN. Pada asuhan kebidanan masa nifas normal dan lancar. Dalam memberikan asuhan kebidanan KB ibu telah diberikan konseling dan memutuskan menggunakan KB Implan Asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) yang telah dilakukan pada Ny. “D” saat hamil, bersalin, masa nifas, bayi baru lahir, dan keluarga berencana didapatkan hasil pemeriksaan dalam batas normal dan tidak ada penyulit yang menyertai. Diharapkan profesi bidan dalam memberikan asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) selanjutnya selalu menerapkan manajemen kebidanan, mempertahankan dan meningkatkan kompetensi dalam memberikan asuahan sesuai standar pelayanan kebidanan.</p> Hasmawati Vistra Veftisia Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 363 375 Pijat Oksitosin sebagai Upaya Meningkatkan Produksi ASI di RS Ken Saras https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/719 <p><em>Exclusive breastfeeding for the first 6 months of a baby's life is crucial, yet many mothers still experience challenges with inadequate milk production. Oxytocin massage is one solution to increase breast milk production by stimulating the oxytocin hormone. This community service aims to improve postpartum mothers' knowledge and understanding of oxytocin massage as an effort to increase breast milk production.The method used was observation with 20 postpartum mother respondents at Ken Saras Hospital. The activity was conducted in three stages: 1) Assessment of mothers' initial knowledge about oxytocin massage, 2) Socialization and practice of oxytocin massage, 3) Evaluation of mothers' knowledge after the education.Pre-test results showed that mothers' initial knowledge was still lacking, especially regarding the definition, benefits, and techniques of oxytocin massage. Mothers' education and occupation factors influenced their knowledge level. After the education, there was a significant increase in knowledge. The average pre-test score of 50.83 increased to 81.66 in the post-test. Mothers gained a better understanding of oxytocin massage as an effort to increase breast milk production.In conclusion, education and practice of oxytocin massage effectively improved postpartum mothers' knowledge about the benefits and techniques of oxytocin massage for smooth breast milk production. The increase in knowledge is expected to encourage mothers to</em> <em>apply</em> <em>oxytocin</em> <em>massage</em> <em>independently.</em> <em>Recommendations</em> <em>include:</em> <em>1)</em> <em>Conducting health promotion with village midwives and local health centers, 2) Providing education and training on oxytocin massage to posyandu cadres, 3) Conducting ongoing mentoring for postpartum mothers. With these efforts, it is hoped that exclusive breastfeeding coverage can be increased through optimization of mothers' breast milk production using the oxytocin massage method..</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan bayi sangat penting, namun masih banyak ibu yang mengalami kendala produksi ASI yang tidak lancar. Pijat oksitosin merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan produksi ASI dengan merangsang hormon oksitosin. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman ibu nifas tentang pijat oksitosin sebagai upaya meningkatkan produksi ASI.Metode yang digunakan adalah observasi dengan 20 responden ibu nifas di RS Ken Saras. Kegiatan dilakukan dalam tiga tahap: 1) Kajian pengetahuan awal ibu tentang pijat oksitosin, 2) Sosialisasi dan praktik pijat oksitosin, 3) Evaluasi pengetahuan ibu setelah penyuluhan. Hasil pre-test menunjukkan pengetahuan awal ibu masih kurang, terutama terkait pengertian, manfaat, dan teknik pijat oksitosin. Faktor pendidikan dan pekerjaan ibu berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan. Setelah diberikan penyuluhan, terjadi peningkatan pengetahuan yang signifikan. Nilai rata-rata pre-test 50,83 meningkat menjadi 81,66 pada post-test. Ibu menjadi lebih memahami tentang pijat oksitosin sebagai upaya meningkatkan produksi ASI.Kesimpulannya, penyuluhan dan praktik pijat oksitosin efektif meningkatkan pengetahuan ibu nifas tentang manfaat dan teknik pijat oksitosin untuk kelancaran produksi ASI. Peningkatan pengetahuan diharapkan dapat mendorong ibu untuk menerapkan pijat oksitosin secara mandiri. Saran yang diberikan antara lain: 1) Melakukan promosi kesehatan bersama bidan desa dan puskesmas setempat, 2) Memberikan penyuluhan dan pelatihan pijat oksitosin kepada kader posyandu, 3) Melakukan pendampingan berkelanjutan pada ibu nifas. Dengan upaya tersebut, diharapkan cakupan ASI eksklusif dapat meningkat melalui optimalisasi produksi ASI ibu dengan metode pijat oksitosin.</p> Feni Dwiyanti Mila Elvi Ekayanti Putri Cahya Ida Sofiyanti Yulia Nur Khayati Rini Susanti Siti Musarofah Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 376 385 Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) dengan Kista Ovarium dan Anemia Ringan https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/718 <p><em>The Maternal Mortality Rate (MMR) and Infant Mortality Rate (IMR) are important indicators in assessing a country's health status, especially in developing countries like Indonesia. Despite a decrease, MMR and IMR in Indonesia remain high, with the Sustainable Development Goals (SDGs) target of 70 per 100,000 live births for MMR and 12 per 1,000 live births for IMR. In Semarang Regency in 2019, there was an increase in MMR to 70.7 per 100,000 live births and IMR to 7.42 per 100,000 live births. The main causes of MMR are pre-eclampsia/eclampsia and hemorrhage, while the main causes of IMR are low birth weight (LBW) and asphyxia. To address this issue, efforts are made to ensure that every mother and baby receives quality comprehensive midwifery care, including integrated antenatal care (ANC), delivery assistance by trained health personnel, postnatal care, and family planning services. Indonesia has implemented the Continuity of Care (CoC) program, which provides continuous care from pregnancy to family planning, proven effective in reducing mortality and morbidity rates. Based on this background, the author conducts a case study "Midwifery Care Through Continuity of Care for Mrs. W in Candirejo Village" to apply theoretical and practical knowledge, with the expectation of improving the quality of prospective health workers and the health of mothers and infants in Indonesia. This study aims to implement comprehensive midwifery care in a case of pregnant women with ovarian cysts and mild anemia. The method used is a descriptive case study with a continuity of care approach to Mrs. W in Candirejo Village. Results and discussion show that Mrs. W experienced an ovarian cyst measuring ±25 cm and mild anemia (Hb 9.5 g/dL) during pregnancy. Pregnancy care focused on monitoring the ovarian cyst and anemia in Mrs. W. Delivery was performed via cesarean section at 35 weeks and 5 days gestation, accompanied by ovarian cyst removal and tubal ligation procedure. The baby was born weighing 2300 grams, classified as low birth weight. Postpartum care included monitoring uterine involution, surgical wound care, and oxytocin massage to promote breast milk production. The conclusion shows that comprehensive midwifery care can help manage complex cases such as ovarian cysts and anemia in pregnancy. Recommendations include the importance of early detection of pregnancy complications, appropriate management of ovarian cysts, and anemia management to prevent preterm labor and low birth weight. Further research is needed to optimize care in similar cases.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan indikator penting dalam menilai derajat kesehatan suatu negara, terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Meskipun terjadi penurunan, AKI dan AKB di Indonesia masih tinggi, dengan target Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu AKI 70 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB 12 per 1.000 kelahiran hidup. Di Kabupaten Semarang, pada tahun 2019 terjadi peningkatan AKI menjadi 70,7 per 100.000 KH dan AKB menjadi 7,42 per 100.000 KH. Penyebab utama AKI adalah pre-eklamsi/ eklamsi dan perdarahan, sedangkan penyebab utama AKB adalah BBLR dan asfiksia. Untuk mengatasi masalah ini, upaya yang dilakukan adalah menjamin setiap ibu dan bayi mendapatkan asuhan kebidanan komprehensif yang berkualitas, termasuk ANC terpadu, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih, perawatan pasca persalinan, dan pelayanan KB. Indonesia telah memiliki program Continuity of Care (CoC), yaitu perawatan berkesinambungan mulai dari kehamilan hingga KB, yang terbukti efektif dalam menurunkan angka mortalitas dan morbiditas. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis melakukan studi kasus "Asuhan Kebidanan Secara Continuity of Care pada Ny.W Di Kelurahan Candirejo" untuk mengaplikasikan ilmu teori dan praktik, serta diharapkan dapat meningkatkan kualitas calon tenaga kesehatan dan kesehatan ibu dan bayi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan asuhan kebidanan komprehensif pada kasus ibu hamil dengan kista ovarium dan anemia ringan. Metode yang digunakan adalah studi kasus deskriptif dengan pendekatan continuity of care pada Ny. W di Kelurahan Candirejo. Hasil dan pembahasan menunjukkan bahwa Ny. W mengalami kista ovarium berukuran ±25 cm dan anemia ringan (Hb 9,5 g/dL) selama kehamilan. Asuhan kehamilan berfokus pada pemantauan kista Ovarium dan Anemia pada Ny.W. Persalinan dilakukan melalui operasi sesar pada usia kehamilan 35 minggu 5 hari, disertai pengangkatan kista ovarium dan prosedur MOW. Bayi lahir dengan berat 2300 gram, tergolong BBLR. Asuhan nifas meliputi pemantauan involusi uteri, perawatan luka operasi, dan pijat oksitosin untuk memperlancar ASI.Kesimpulan menunjukkan bahwa asuhan kebidanan komprehensif dapat membantu mengelola kasus kompleks seperti kista ovarium dan anemia dalam kehamilan. Saran meliputi pentingnya deteksi dini komplikasi kehamilan, penanganan tepat kista ovarium, dan manajemen anemia untuk mencegah persalinan preterm dan BBLR. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengoptimalkan asuhan pada kasus serupa.</p> Feni Dwiyanti Ida Sofiyanti Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 386 397 Upaya untuk Mengurangi Batuk Pilek pada Balita dengan Pijat Common Cold https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/724 <p><em>Toddlers are children who have reached the age of over one year or more popularly known as children under five years old. The most common problem experienced by a toddler is a cough and cold caused by respiratory tract irritation, allergies, weakened immune system and poor environment. Initial symptoms include a bad feeling from the nose or throat. Then start sneezing, runny nose and feel mild pain. It is sometimes accompanied by a mild cold. There are methods that can be used to treat a cold cough, namely pharmacological and non-pharmacological methods. Non-pharmacological treatments are safer to use because they do not have the side effects of drugs because non-pharmacological therapies use physiological processes. One of them uses cough and cold massage. Common cold massage is a very effective therapy for babies or children suffering from cough and colds. One of the common cold massage therapy movements is by patting and vibrating the data and back to bring mucus to the large tract so that the child will automatically cough and mucus will come out. In children, mucus usually comes out with faeces. Community service is carried out in 4 stages, namely the first stage is education about the management of common cold, the second stage is a demonstration of how to massage common cold, the third stage is the assistance of parents in the application of common cold massage management, the fourth stage is the evaluation of activities. The activity was carried out in Branjang, Lerep Village, West Ungaran District, Semarang Regency. It can be seen from the results of demonstrations conducted common cold massage mothers who have never done before began to try with the results of many skilled mothers. In conclusion, common cold massage is a massage that can be done to treat or prevent cough and cold in toddlers, and can be done by mothers at home.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Balita adalah anak yang telah menginjak usia diatas satu tahun atau lebih popular dengan pengertian anak dibawah lima tahun. Masalah yang paling kerap dialami seorang balita adalah batuk pilek yang disebabkan oleh iritasi saluran pernapasan, alergi, melemahnya system kekebalan tubuh dan lingkungan yang kurang baik.. Gejala awal berupa rasa tidak enak dari hidung atau tenggorokan. Kemudian mulai bersin-bersin, hidung meler dan merasa sakit ringan. Kadang disertai denam ringan. Terdapat metode yang dapat dilakukan untukmengobati batuk pilek, yaitu metode farmakologi dan non farmakologi. Penanganan batuk pilek secara non farmakologi lebih aman digunakan karena tidak menggunakan efek samping seperti obat obatan karena terapi nonfarmakologi menggunakan proses fisiologis. Salah satunya menggunakan pijat batuk pilek. Pijat common cold adalah therapy sangat efektif untuk bayi atau anak yang menderita batük pilek salah satu gerakan common cold massage therapy dengan menepuk- nepuk dan menggetarkan data serta punggung untuk membawa lendir ke saluran besar sehingga anak akan otomatis batuk-batuk dan lendir akan keluar. Pada anak biasanya lendir akan keluar bersama kotoran. Pengabdian masyarakat dilaksanakan dalam 4 tahap yaitu Tahap Pertama adalah edukasi tentang penatalaksanaan commoncold, tahap kedua demonstrasi cara pemijatan commoncold, tahap ketiga adalah pendampingan orang tua dalam penerapan penatalaksanaan pijat common cold, Tahap keempat adalah evaluasi kegiatan. Kegiatan dilaksanakan di Branjang Kelurahan Lerep Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang. Dapat dilihat dari hasil demonstrasi yang dilakukan pijat commoncold ibu yang belum pernah melakukan sebelumnya mulai mencoba dengan hasil banyak ibu yang terampil. Kesimpulan pijat comoncold merupakan pijat yang dapat dilakukan untuk penanganan atau pencegahan batuk pilek pada balita, serta dapat dilakukan oleh ibu dirumah.</p> Alfina Damayanti Fitriyani Risma Aliviani Putri Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 398 403 Pencegahan Stunting dengan Optimalisasi Kesehatan Reproduksi Sepanjang Daur Kehidupan https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/726 <p><em>Public health problems are multi-causal problems, so the solutions must be carried out in a multi-disciplinary manner. Public health as an art/practice has a broad scope. All activities, whether direct or indirect, to prevent disease (preventive), improve health (promotive), therapy (physical, mental, social therapy) are public health efforts. MCH and women's health throughout the life cycle are very important public health problems because they have a big impact on the quality of human resources in one generation. The problem is the lack of knowledge of pregnant women about prenatal yoga in Candirejo Village. Activities are carried out through a community service-based Community Midwifery Care practice program so that students are aware of the conditions and community in their environment. Community Midwifery Care Practices for the Midwife Professional Education Study Program are carried out in Candirejo Village using community service methods, namely counseling, training, coercion and simulation. The results of the activity showed a positive response from Candirejo Village and active community participation, including taking part in work programs carried out by female students. Problems that arise in the health sector, especially pregnant women. Management has been carried out optimally with the result: increasing pregnant women's knowledge about prenatal yoga.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Masalah kesehatan masyarakat merupakan masalah yang multi kausal, maka pemecahannya harus secara multi disiplin. Kesehatan masyarakat sebagai seni/praktek mempunyai bentangan yang luas. Semua kegiatan baik yang langsung maupun yang tidak langsung untuk mencegah penyakit (preventif), meningkatkan kesehatan (promotif), terapi (terapi fisik, mental, sosial) adalah upaya kesehatan masyarakat. KIA dan kesehatan wanita sepanjang siklus kehidupannya merupakan masalah kesehatan masyarakat yang sangat penting karena memiliki dampak yang besar terhadap kualitas sumber daya manusia pada satu generasi. Masalah kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang prenatal yoga yang terdapat di Kelurahan Candirejo. Kegiatan dilaksanakan melalui program praktek Asuhan Kebidanan Komunitas berbasis pengabdian masyarakat sehingga mahasiswa mengetahui terhadap kondisi masyarakat dan lingkungannya. Praktek Asuhan Kebidanan Komunitas Prodi Pendidikan Profesi Bidan dilaksanakan di Kelurahan Candirejo dengan metode pengabdian masyarakat yakni penyuluhan, pelatihan, demonstrasi dan simulasi. Hasil kegiatan menunjukkan adanya respon positif dari Kelurahan Candirejo dan partisipasi aktif masyarakat diantaranya mengikuti program kerja yang dilakukan oleh mahasiswi. Masalah yang muncul dalam bidang kesehatan khususnya ibu hamil. Penatalaksanaan telah dilakukan secara optimal dengan hasil: peningkatan pengetahuan bumil tentang prenatal yoga.</p> Ilya Wanawati Ida Sofiyanti Tri Hidayani Ni Kadek Cahyaningsih Ulya Sesa Febrian Mila Elvi Ekayanti Ucia Rorin Zainatul Mukaromah Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 404 419 Literature Review : Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi Kehamilan https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/728 <p><em>World Health Organization (WHO) data in 2020, an estimated 295,000 women and adolescent girls died due to complications related to pregnancy and childbirth. Gestational hypertension disorders can cause 10–15% of maternal deaths, especially in developing countries. Gestational hypertension is detrimental to the mother and fetus and carries a risk of experiencing other cardiovascular diseases in the future. The aim of the literature review is to identify factors associated with the incidence of pregnancy hypertension. This research uses a systematic review method, namely a search for both international and national literature. A total of 6 articles sourced from Google Scholar, Garuda, Sinta, Pubmed and Science Direct were reviewed for inclusion criteria, namely articles that could be accessed in full text in PDF format, in Indonesian or English, articles published in 2021-2024. The results of a review of 6 articles show that in general the factors age, parity, knowledge of nutritional intake, health history and nutritional status influence the incidence of hypertension during pregnancy, 1 article states that there is no relationship between age and parity and the incidence of hypertension in pregnancy. The conclusion is that the factors that most influence pregnancy hypertension are knowledge, nutritional intake, health history, especially previous history of hypertension, diabetes mellitus and obesity. It is hoped that health workers will increase education and health education for pregnant women from an early age so that they can avoid the risk factors that cause hypertension and it is hoped that the findings of this research can contribute to the development and improvement of prevention of hypertension in pregnancy.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Data World Health Organization (WHO) Tahun 2020, diperkirakan 295.000 perempuan dan remaja perempuan meninggal karena komplikasi terkait kehamilan dan persalinan. Gangguan hipertensi kehamilan (gestasional) dapat menyebabkan 10–15% kematian ibu, terutama di negara berkembang. Hipertensi gestasional ini merugikan bagi ibu dan janin serta berisiko mengalami penyakit kardiovaskular lainnya di kemudian hari. Tujuan dari literatur review adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi kehamilan. Penelitian ini menggunakan metode sistematika review yaitu sebuah pencarian literatur baik internasional maupun nasional. Sebanyak 6 artikel bersumber dari Google Scholar, Garuda, Sinta, Pubmed dan Science Direct ditelaah kriteria inklusi yaitu artikel yang dapat diakses secara full text dalam format pdf, berbahasa Indonesia atau Bahasa inggris, artikel terbitan tahun 2021-2024. Hasil tinjuan dari 6 artikel menunjukkan bahwa secara garis besar faktor umur, paritas, pengetahuan asupan nutrisi, riwayat kesehatan dan status gizi mempengaruhi kejadian hipertensi pada masa kehamilan, 1 artikel mengatakan tidak ada hubungan antara umur dan paritas dengan kejadian hipertensi kehamilan. Kesimpulan faktor yang paling berpengaruh terhadap hipertensi kehamilan adalah pengetahuan, asupan nutrisi, riwayat kesehatan terutama riwayat hipertensi sebelumnya, diabetes melitus dan obesitas. Diharapkan tenaga kesehatan meningkatkan penyuluhan dan pendidikan kesehatan kepada ibu hamil sejak dini agar mereka dapat menghindari faktor resiko penyebab hipertensi dan diharapkan temuan penelitian ini dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan dan peningkatan pencegahan penyakit hipertensi kehamilan.</p> Heryn Mandala Putri Vista Vioni Jayanti Amelia Nur Fadilah Winda Lestari Sriwahyuni Julita Br. Nainggolan Ida Sofiyanti Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 420 430 Yoga Kids sebagai Stimulasi Motorik Kasar untuk Anak Usia Dini https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/734 <p><em>Children are the nation's next generation who deserve attention. According to the World Health Organization (WHO), 5-25% of pre-school children in the world experience minor brain dysfunction, including impaired fine motor and gross motor development. Gross motor skills are movements that involve large muscles. One activity that can optimize the use of all children's senses is Yoga Kids. Yoga Kids is a creative way to provide children with exercise to regulate breathing patterns and physical activity, which can have many benefits for growth and development as well as being a fun activity for all family members. The aim of this activity is to increase children's and teachers' knowledge about the importance of Yoga Kids sports and improve their ability to concentrate on learning, as well as stimulate children's growth and development, especially in terms of gross motor skills. Community Service will be carried out in 3 stages, namely the First Stage, making preparations by collaborating with partners. Second Stage Providing counseling about the benefits of Yoga Kids, using projector media and teaching Yoga Kids sports to children in a happy atmosphere. Third Stage: Conduct an evaluation by conducting interviews with PAUD and Kindergarten teachers and students. From the results of community service, it was found that this activity was attended by 48 children and 6 teachers, and the result was an increase in children's motor development abilities after the training. During the activity, the children looked enthusiastic and eager. It is hoped that heads and teachers of PAUD and Kindergarten schools will carry out Yoga Kids activities on an ongoing basis so that children's gross motor skills improve.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Anak merupakan generasi penerus bangsa yang layak untuk mendapatkan perhatian. Berdasarkan World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa 5-25% anak usia pra sekolah di dunia mengalami disfungsi otak minor, termasuk gangguan perkembangan motorik halus dan motorik kasar. Motorik kasar adalah Gerakan yang melibatkan otot-otot besar. Salah satu aktivitas yang dapat mengoptimalkan penggunaan seluruh indera anak adalah Yoga Kids. Yoga Kids merupakan salah satu cara yang kreatif untuk memberikan Latihan anak untuk melakukan pengaturan pola nafas dan aktivitas jasmani yang dapat memiliki banyak manfaat untuk pertumbuhan dan perkembangan serta aktivitas yang menyenangkan bagi seluruh anggota keluarga. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan anak dan guru mengenai pentingnya olahraga Yoga Kids dan meningkatkan kemampuan dalam konsenterasi belajar, serta menstimulus tumbuah kembang anak terutama dalam hal motorik kasar. Pengabdian Masyarakat akan dilaksanakan dalam 3 tahap yaitu Tahap Pertama melakukan persiapan dengan cara melakukan kerja sama dengan mitra. Tahap Kedua Memberikan penyuluhan mengenai manfaat Yoga Kids, menggunakan media Proyektor dan mengajarkan olahraga Yoga Kids pada anak dengan suasana gembira. Tahap Ketiga Melakukan evaluasi dengan cara melakukan wawancara kepada guru dan murid PAUD dan TK. Dari hasil pengabdian Masyarakat didapatkan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 48 anak dan 6 guru dan terjadi peningkatan kemampuan perkembangan motorik anak setelah dilakukan pelatihan. Selama kegiatan berlangsung anak-anak tampak antusias dan semangat. Diharapkan kepala dan guru sekolah PAUD dan TK untuk melaksanakan kegiatan Yoga Kids secara berkelanjutan agar kemampuan motorik kasar anak meningkat.</p> Nur Ismawati Nelly Agustin Eti Salafas Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 431 437 Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) pada Ny V.U.A Umur 23 Tahun di Kelurahan Rinbesi https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/735 <p><em>Maternal Mortality Rate (MMR) and Infant Mortality Rate (IMR) are indicators to see the success of health efforts in Indonesia. In general, there was a decrease in maternal mortality during the 1991-2015 period from 390 to 305 per 100,000 live births and based on demographic data there was a decrease in IMR during the 1991-2017 period from 68 to 24 per 1000 live births (National Health Profile, 2018). Maternal Mortality Rate (MMR) is one indicator to see the success of maternal health efforts. AKI is the ratio of maternal deaths during pregnancy, childbirth and postpartum. One of the Sustainable Development Goal (SDG's) programs in 2030 is an effort to reduce MMR so that MMR reaches 95% or 70 maternal deaths per 100,000 live births (Ministry of Health of the Republic of Indonesia, 2019).Research Objectives Providing Midwifery Care to NyV.U.A comprehensive care for pregnancy, childbirth, postpartum, newborns and neonates according to Varney's 7 steps of management and documentation using the SOAP method Methods In this care, the author uses data collection methods, namely through interviews, observation, physical examination, supporting examination, documentation study and bibliography study. This research starts from 09 October 2023 to 7 April 2024. In pregnancy care, complementary techniques were carried out according to the mother's needs, namely acupressure to treat nausea and vomiting. There was no coincidence between theory and practice, so that Mrs. V.U.A can carry out normal deliveries. Care during labor was found to be deliberate in the second stage, there are no gaps in care during childbirth . Midwifery care for mothers giving birth to Mrs. V.U.A Care for male newborns, no defects or danger signs were found. Then during postpartum monitoring the newborn baby walked normally. There is no deliberate care in the postpartum period. Conclusion From the management, comprehensive care has been provided for clients from pregnancy, childbirth and postpartum which are physiological without complications. The suggestion is that comprehensive care needs to be carried out so that the health of the mother and baby is monitored.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu indikator untuk melihat keberhasilan upaya kesehatan di Indonesia. Secara umum terjadi penurunan kematian ibu selama periode 1991-2015 dari 390 menjadi 305 per 100.000 kelahiran hidup dan berdasarkan data demografi terjadi penurunan pada AKB selama periode 1991-2017 dari 68 menjadi 24 per 1000 kelahiran hidup (Profil Kesehatan Nasional, 2018). Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat keberhasilan upaya kesehatan ibu. AKI adalah rasio kematian ibu selama masa kehamilan, persalinan, dan nifas. Salah satu program Sustainable Development Goal (SDG’s) pada tahun 2030 yaitu upaya penurunan AKI agar AKI mencapai 95% atau 70 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup (Kemenkes RI, 2019) Tujuan penelitian Memberikan Asuhan Kebidanan Pada NyV.U.A secara komprehensif dari asuhan kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan neonatus sesuai Menejemen Varney 7 langkah dan pendokumentasian dengan metode SOAP. Metode Dalam asuhan ini, penulis menggunakan metode pengumpulan data yaitu melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, studi dokumentasi dan studi daftar pustaka. Penelitian ini dimulai sejak tanggal 09 Oktober 2023 sampai dengan 13 Mei 2024. Hasil Pada asuhan kehamilan dilakuka teknik komplementer sesuai kebutuhan ibu yaitu akupresure untuk menangani mual muntah tidak ditemukan kesengajaan antara teori dan praktik, sehingga Ny. V.U.A dapat menjalankan persalinan dengan normal. Asuhan pada persalinan tidak terdapat kesenjangan. Asuhan kebidanan pada ibu bersalin kepada Ny. V.U.A Asuhan pada bayi baru lahir berjenis kelamin laki-laki, tidak ditemukan adanya cacat serta tanda bahaya. Kemudian pada pemantauan nifas serta bayi baru lahir berjalan dengan normal. Asuhan masa nifas tidak terdapat kesengajaa Kesimpulan Dari penatalaksanaan telah dilakukan asuhan komprehensif pada klien dari kehamilan, persalinan, dan nifas yang fisiologis tanpa penyulit.Sarannya yaitu Asuhan komprehensif perlu dilakukan agar kesehatan ibu dan bayi terpantau.</p> Marselina Radja Yulia Nur Khayati Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 438 445 Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. A Umur 26 Tahun G1P0A0 di Puskesmas Atambua Selatan https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/741 <p><em>Maternal Mortality Rate (MMR) and Infant Mortality Rate (IMR) are indicators to see the success of health efforts in Indonesia. In general, there was a decrease in maternal mortality during the 1991-2015 period from 390 to 305 per 100,000 live births and based on demographic data there was a decrease in IMR during the 1991-2017 period from 68 to 24 per 1000 live births (National Health Profile, 2018). Maternal Mortality Rate (MMR) is one indicator to see the success of maternal health efforts. AKI is the ratio of maternal deaths during pregnancy, childbirth and postpartum. One of the Sustainable Development Goal (SDG's) programs in 2030 is an effort to reduce MMR so that MMR reaches 95% or 70 maternal deaths per 100,000 live births (Ministry of Health of the Republic of Indonesia, 2019). Providing Midwifery Care to Ny A comprehensive care for pregnancy, childbirth, postpartum, newborns and neonates according to Varney's 7 steps of management and documentation using the SOAP method. In this care, the author uses data collection methods, namely through interviews, observation, physical examination, supporting examination, documentation study and bibliography study. This research starts from 31 October 2023 to 29 Mei 2024. In pregnancy care, there was no coincidence between theory and practice, so Mrs. A can carry out normal deliveries. Care during labor was obtained intentionally in the second stage, namely IMD was obtained only done ± 30 minutes. Midwifery care for mothers giving birth to Mrs. A Care for male newborns, no defects or danger signs were found. Then during postpartum monitoring the newborn baby walked normally. Postpartum care is not intentional. From the management, comprehensive care has been provided for clients from pregnancy, childbirth and postpartum which are physiological without complications. The suggestion is that comprehensive care needs to be carried out so that the health of the mother and baby is monitored.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu indikator untuk melihat keberhasilan upaya kesehatan di Indonesia. Secara umum terjadi penurunan kematian ibu selama periode 1991-2015 dari 390 menjadi 305 per 100.000 kelahiran hidup dan berdasarkan data demografi terjadi penurunan pada AKB selama periode 1991-2017 dari 68 menjadi 24 per 1000 kelahiran hidup (Profil Kesehatan Nasional, 2018). Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat keberhasilan upaya kesehatan ibu. AKI adalah rasio kematian ibu selama masa kehamilan, persalinan, dan nifas. Salah satu program Sustainable Development Goal (SDG’s) pada tahun 2030 yaitu upaya penurunan AKI agar AKI mencapai 95% atau 70 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup (Kemenkes RI, 2019). Dalam rangka mempercepat pencapaian target penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi, Indonesia memiliki program yang sudah terfokus pada pelayanan kebidanan yang berkesinambungan (Continuity of Care). Continuity of care dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai perawatan yang berkesinambungan mulai dari kehamilan, persalinan, asuhan bayi baru lahir, asuhan postpartum, asuhan neonatus dan pelayanan KB yang berkualitas yang apabila dilaksanakan secara lengkap terbukti mempunyai daya ungkit yang tinggi dalam menurunkan angka mortalitas dan morbiditas yang sudah direncanakan oleh pemerintah (Diana, 2017). Memberikan Asuhan Kebidanan Pada Ny.A secara komprehensif dari asuhan kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan neonatus sesuai Menejemen Varney 7 langkah dan pendokumentasian dengan metode SOAP. Dalam asuhan ini, penulis menggunakan metode pengumpulan data yaitu melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, studi dokumentasi dan studi daftar pustaka. Penelitian ini dimulai sejak tanggal 31 Oktober 2023 sampai dengan 29 Mei 2024. Pada asuhan kehamilan tidak ditemukan kesengajaan antara teori dan praktik, sehingga Ny.A dapat menjalankan persalinan dengan normal. Asuhan pada persalinan didapatkan kesengajaan pada kala II yaitu didapatkan IMD hanya dilakukan ± 30 menit. Asuhan kebidanan pada ibu bersalin kepada Ny.A Asuhan pada bayi baru lahir berjenis kelamin laki-laki, tidak ditemukan danya cacat serta tanda bahaya. Kemudian pada pemantauan nifas serta bayi baru lahir berjalan dengan normal. Asuhan masa nifas tidak terdapat kesengajaa. Dari penatalaksanaan telah dilakukan asuhan komprehensif pada klien dari kehamilan, persalinan, dan nifas yang fisiologis tanpa penyulit.Sarannya yaitu Asuhan komprehensif perlu dilakukan agar kesehatan ibu dan bayi terpantau.</p> Kristina Luruk Bria Ari Andayani Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 446 453 Asuhan Kebidanan Continuity of Care (CoC) dengan Bendungan ASI pada Ny. L.M. https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/742 <p><em>The Maternal Mortality Rate (MMR) and Infant Mortality Rate (IMR) are crucial indicators in developing country's health status, especially in developing countries like timorense. Despite a decrease, MMR and IMR in Timor Leste remain high, with the Sustainable Development Goals (SDGs) target of 70 per 100,000 live births for MMR and 12 per 1,000 live births for IMR. In Timorense , in 2015, there was an increase in MMR to 570 per 100,000 live births and IMR to 25 per 100,000 live births. The primary causes of MMR are pre-eclampsia/eclampsia and hemorrhage, while the main causes of IMR are low birth weight (LBW) and asphyxia. To address this issue, efforts are made to ensure that every mother and baby receives quality comprehensive midwifery care, including integrated antenatal care (ANC), delivery assistance by trained health personnel, postnatal care, and family planning services. Indonesia has implemented the Continuity of Care (CoC) program, which provides continuous care from pregnancy to family planning, proven effective in reducing mortality and morbidity rates. Based on this background, the author conducts a case study "Midwifery Care Through Continuity of Care for Mrs. L.M in RT 03Veira mar Village" to apply theoretical and practical knowledge, with the expectation of improving the quality of prospective health workers and the health of mothers and infants in Timorense.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan indikator penting dalam menilai derajat kesehatan di suatu negara berkembag, AKI dan AKB di Timor Leste masih tinggi. Pada tahun 2015, 215 per 100.000 dan AKB 25 per 100.000 dengan target Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu AKI 70 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB 12 terjadi peningkatan AKI menjadi 570 per 100.000 KH dan AKB menjadi 25 per 100.000 KH. Penyebab utama per 1.000 kelahiran hidup. Angka kematian ibu (AKI) dan AKB di Timor Leste masih tinggi, AKI 570 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB 25 per 1.000 kelahiran hidup. Di Timor Leste, pada tahun 2015 AKI adalah pre-eklamsi/eklamsi dan perdarahan, sedangkan penyebab utama AKB adalah BBLR dan asfiksia. Timor Leste AKI dan AKB yaitu AKI 94 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB 25 per 1.000 kelahiran hidup, pada tahun 2015 terjadi peningkatan AKI menjadi 215 per 100.000 KH dan AKI meningkat 570 per 100.000 dan AKB menjadi 25 per 100.000 KH. Penyebatama AKI adalah pre-eklamsi/eklamsi dan perdarahan,dan penyebab utama AKB adalah BBLR dan asfiksia.</p> Filomena de Carvalho Ida Sofiyanti Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 454 460 Literatur Review : Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Terjadinya Stunting pada Anak https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/751 <p><em>Stunting is a condition of failure to thrive in children under five caused by chronic malnutrition, recurrent infectious diseases, and inadequate psychosocial stimulation. The problem of stunting in Indonesia is still a problem that receives major attention in the health sector, especially in nutrition. A child under five who is stunted will have an impact on the child's physical growth, motoric and verbal development, hamper the child's intelligence, be vulnerable to both infectious and non-communicable diseases, have lower productivity when the child enters adulthood, and have the potential to be at risk of being overweight and obese. A review of journals is needed with the aim of finding out the factors related to the incidence of stunting in toddlers so that the problem of stunting in Indonesia can be resolved properly. The method used in this research is Systematic Literature Review (SLR) originating from a National journal regarding factors related to stunting in Indonesia using a cross sectional and case control research design. The results obtained in this study show that the direct causal factor that plays the most role in the incidence of stunting is a history of infectious disease. Direct causal factors that have an important role in the incidence of stunting are a history of exclusive breastfeeding, birth weight/LBW, and family socio-economic status. The nutritional status of stunted toddlers is an accumulation of previous eating habits, so that feeding patterns on certain days cannot directly affect their nutritional status. The key to success in fulfilling children's nutrition lies in the mother. Good eating habits are very dependent on the mother's knowledge and skills in how to prepare food that meets the nutritional requirements. Factors determining this relationship include ANC services, exclusive breastfeeding, child immunization history and the mother's consumption of Fe tablets during pregnancy on the incidence of stunting in pre-aged children. school.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis, penyakit infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai. Permasalahan stunting di Indonesia masih menjadi permasalahan yang mendapatkan perhatian utama dalam bidang kesehatan terutama dalam masalah gizi. Seorang anak balita yang mengalami stunting akan berdampak pada pertumbuhan fisik, perkembangan motorik dan verbal sang anak, menghambat kecerdasan anak, rentan baik terhadap penyakit menular maupun tidak menular, produktivitas menjadi semakin rendah pada saat anak memasuki usia dewasa, dan berpeluang berisiko overweight dan obesitas. Review pada jurnal diperlukan dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita sehingga permasalahan stunting di Indonesia dapat terselesaikan dengan baik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Systematic Literature Review (SLR) berasal dari jurnal Nasional mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan stunting di Indonesia dalam dengan menggunakan rancangan penelitian berupa cross sectional dan case control. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini bahwa faktor penyebab langsung yang paling berperan terhadap kejadian stunting adalah riwayat penyakit infeksi. Faktor penyebab langsung yang memiliki peran penting dalam kejadian stunting yaitu riwayat ASI eksklusif, berat badan lahir/BBLR, dan status sosial ekonomi keluarga. status gizi balita stunting merupakan akumulasi dari kebiasaan makan terdahulu, sehingga pola pemberian makan pada hari tertentu tidak dapat langsung mempengaruhi status gizinya. Kunci keberhasilan dalam pemenuhan gizi anak terletak pada ibu. Kebiasaan makan yang baik sangat tergantung kepada pengetahuan dan ketrampilan ibu akan cara menyusun makanan yang memenuhi syarat zat gizi faktor penentu hubungan tersebut antara lain pelayanan ANC, ASI eksklusif, riwayat imunisasi anak dan konsumsi pemberian tablet Fe ibu selama kehamilan terhadap kejadian stunting pada anak usia pra sekolah.</p> Sri Sulistyani Sekarsari Annasiyah Nur Khasanah Reni Setyowati Intan Zusnita Lisjarwati Ida Sofiyanti Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 461 468 Literatur Review : Pengaruh Baby Field Massage terhadap Penurunan Kadar Bilirubin https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/756 <p><em>Hyperbilirubinemia is generally a physiological problem that occurs in almost 80% of premature newborns and reaches 60% of term babies in the first week of life. Excessive hyperbilirubinemia can cause permanent brain damage. Handling hyperbilirubin includes several standard therapies, namely phototherapy, albumin transfusion and liver protection. Alternative treatments are needed to treat hyperbilirubinemia, such as using baby massage. The aim of the literature review is to determine the effectiveness of Baby Field Massage in reducing bilirubin levels. The research method used is a literature review that explores the effect of baby massage on neonatal bilirubin by searching for research articles via Google Scholar, Garuda, Sinta, Pubmed and Science Direct using inclusion criteria, namely published from 2020 to 2024, articles in Indonesian and English, can be accessed in full text PDF, not secondary articles. The results of the study showed that baby field massage was effective in helping reduce bilirubin levels in babies with hyperbilirubin. Baby massage therapy is given for 2-3 days with a duration of 15-20 minutes a day 1-3 times with a massage interval of 1 hour after drinking. It is hoped that health workers who are already sensitized will use complementary baby massage therapy along with phototherapy for hyperbilirubin babies in hospitals to accelerate the reduction in blood bilirubin levels.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Hiperbilirubinemia pada umumnya merupakan masalah fisiologis yang hampir terjadi pada 80% bayi baru lahir premature dan mencapai 60% pada bayi lahir aterm pada minggu pertama kehidupannya. Hiperbilirubinemia yang berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan otak yang bersifat permanen. Penanganan hiperbilirubin beberapa terapi standar yaitu pemberian fototerapi, tranfusi albumin dan perlindungan hepar. Penanganan alternatif sangat dibutuhkan untuk mengatasi hiperbilirubinemia seperti dengan menggunakan baby massage. Tujuan dari literatur review adalah untuk mengetahui efektifitas Baby Field Massage Terhadap penurunan kadar billirubin. Metode penelitian yang digunakan adalah kajian literature yang menggali tentang pengaruh baby filed massage terhadap bilirubin neonatus dengan mencari artikel penelitian melalui Google Scholar, Garuda, Sinta, Pubmed dan Science Direct dengan menggunakan kriteria inklusi yaitu dipublikasikan dari tahun 2020 sampai tahun 2024, artikel berbahsa indonesia dan inggris, bisa diakses full text pdf, bukan artikel sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baby field massage efektif dalam membantu menurunkan kadar bilirubin pada bayi dengan hiperbilirubin. Terapi baby massage diberikan selama 2-3 hari dengan durasi 15-20 menit sehari 1-3 x dengan jarak pemijatan 1 jam setelah pemberian minum. Diharapkan kepada tenaga kesehatan yang sudah terlatih untuk menggunakan terapi komplmenter pijat bayi bersamaan dengan fototerapi pada bayi hiperbilirubin dirumah sakit untuk mempercepat penurunan kadar bilirubin darah.</p> Dwi Yuniar Billy Canser Siti Asyiyah Bian Dewi Sagitaria Rahmi Ekawati Sri Hidayati Yati Asmulyati Kartika Sari Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 469 476 Edukasi Gizi Seimbang bagi Bumil, Bayi, Balita dengan Akupresure dan Babby Massage https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/669 <p><em>Suboptimal nutritional conditions are related to health problems and poor health conditions and increase the risk of infectious and non-communicable diseases. Optimal nutrition is very important for normal growth and physical development of babies, toddlers and pregnant women. One non- pharmacological way to increase a child's appetite is through massage/touch. This massage is best done by the child's parents themselves, because apart from getting physical benefits from massage, it is also able to increase bonding between parents and children. Massage can improve blood circulation in the spleen and digestion, through modification of acupuncture points without needles. Based on the results of the study carried out from 20 to 25 May 2024, several problems were found, including nutritional problems in pregnant women, babies and toddlers. There were 2 pregnant women with mild anemia, there were also 10 babies under five with malnutrition and 4 with stunting. So there is a need for education about complementary care for pregnant women and toddlers. The evaluation results according to the pre and post-test assessments showed that the majority of mothers had increased knowledge (85%) after the education was carried out.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Kondisi gizi yang tidak optimal berkaitan dengan gangguan Kesehatan dan kondisi Kesehatan yang buruk serta meningkatkan risiko penyakit infeksi dan penyakit tidak menular. Gizi yang optimal sangat penting untuk pertumbuhan normal serta perkembangan fisik bayi, balita maupun ibu hamil. Salah satu cara non farmakologi untuk meningkatkan nafsu makan anak adalah melalui pijat/ sentuhan. Pijat ini sangat baik dilakukan oleh orang tua anak itu sendiri, karena selain mendapatkan manfaat fisik dari pijat, juga mampu meningkatkan bonding antara orang tua dan anak. Pijat dapat memperlancar peredaran darah pada limpa dan pencernaan, melalui modifikasi dari titik akupuntur tanpa jarum. Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan tanggal 20 hingga 25 Mei 2024 ditemukan beberapa masalah, diantaranya terdapat masalah gizi pada ibu hamil, bayi dan balita. Terdapat 2 ibu hamil dengan anemia ringan, terdapat juga 10 bayi balita dengan gizi kurang dan buruk serta 4 dengan stunting. Maka perlu adanya edukasi tentang asuhan komplementer pada ibu hamil, dan bayi balita. Hasil evaluasi menurut penilaian pre dan posttes diketahui sebagian besar ibu memiliki pengetahuan yang meningkat (85%) setelah dilakukan edukasi.</p> Maria Beata Aku Helena Petra Bui Raquela Das Dores Etilia Abuk Dwi Soeyono Heni Hirawati Pranoto Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 477 482 Akupresure untuk Mengurangi Nyeri Haid pada Remaja di Desa Watuagung https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/816 <p><em>Acupressure is a form of physiotherapy by providing massage and stimulation to certain points on the body which is useful for reducing various aches and pains as well as reducing tension, fatigue and various diseases with the aim of reactivating the circulation of vital energy (Hartono, 2012). Dysmenorrhea is pain or lower abdominal pain experienced by women before, during or after menstruation. Based on the World Health Organization (WHO, 2017), it was found that 1,769,425 people (90%) of women experienced dysmenorrhea, 10-15% of whom experienced severe dysmenorrhea and this resulted in limited activities that could be carried out by women experiencing dysmenorrhea. Non-pharmacological methods can be considered as one of the safest methods used in dealing with primary dysmenorrhea due to higher levels of safety and cheaper costs. The methods that can be used are such as warm compresses, sports/yoga, acupressure, acupuncture, massage with aromatherapy and so on. (Erman, 2018). Teenagers in the village of Watuagung before obtaining the knowledge of the majority of respondents obtained a rating with the category of less knowing about Acupressure to reduce Disminore seen from the filling of the questionnaire that has been given, then the author is interested to do a dedication to the community about knowledge about acupressur to reduce disminore in the youth of People's Village Tuntang. The adolescent is expected to be able to learn about acupuncture, thus helping him to reduce the discomfort or complaints felt during menstruation. After a pretest was conducted, it was found that the youth had a good knowledge of 7 people (35%), enough of 8 people (40%) and less of 5 people (25%), while the knowledge after giving an explanation was obtained that the knowledge of the adolescent about acupressure to reduce the disminor knowledge of 20 people (100%). It suggests that knowledge of acupressure to reduce disminor in the village of Watuagung adolescents is increasing. The stages undertaken during the dedication to Masyrakat include problem determination, respondent identification, introduction, pre questionnaire sorting, material exposure, acupressure sessions, question-answer sessions, and filling in post questionnaires. The activity was given to 20 teenagers using leaflet media, laptop and LCD.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Akupresur adalah salah satu bentuk fisioterapi dengan memberikan pemijatan dan stimulasi pada titik-titik tertentu pada tubuh yang berguna untuk mengurangi bermacam-macam sakit dan nyeri serta mengurangi ketegangan, kelelahan dan berbagai penyakit dengan maksud mengaktifkan kembali peredaran energi vital (Hartono, 2012). Dismenore adalah rasa sakit atau nyeri perut bagian bawah yang dialami oleh wanita sebelum, selama atau sesudah menstruasi. Berdasarkan World Health Organitation (WHO, 2017) didapatkan kejadian sebesar 1.769.425 jiwa (90%) wanita yang mengalami dismenore 10-15% diantaranya mengalami dismenore hebat dan menyebabkan terbatasnya aktivitas yang dapat dilakukan oleh wanita yang mengalami dismenore. Metode nonfarmakologis dapat dipertimbangkan sebagai salah satu cara yang aman digunakan dalam menangani dismenore primer karena tingkat keamanan lebih tinggi dan biaya yang lebih murah. Metode yang dapat digunakan diantaranya yaitu seperti kompres hangat, olahraga/yoga, akupresur, akupuntur, pijatan dengan aromaterapi dan lain sebagainya (Erman, 2018). Remaja di Desa Watuagung sebelum mendapatkan pengetahuan mayoritas responden mendapatkan nilai dengan kategori kurang mengetahui tentang Akupresur untuk mengurangi Disminore dilihat dari pengisian kuesioner yang telah diberikan, maka penulis tertarik untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat mengenai pengetahuan tentang akupresur untuk mengurangi Disminore pada remaja Desa Watuagung Tuntang. Remaja diharapakan dapat mengetahui tentang Akupresur, sehingga membantu dirinya untuk mengurangi ketidaknyamanan atau keluhan yang dirasakan ketika menstruasi. Setelah dilakukan pretest diketahui bahwa remaja yang berpenetahuan baik sejumlah 7 orang (35%), cukup sebanyak 8 orang (40%) dan kurang sejumlah 5 orang (25%), sedangkan pengetahuan setelah diberikan penjelasan didapatkan bahwa pengetahuan remaja tentang akupresure untuk mengurangi disminorae berpengetahuan baik sejumlaha 20 orang (100%). Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan tentang akupresure untuk mengurangi disminore di desa Watuagung remaja mengalami peningkatan. Tahapan yang dilakukan saat Pengabdian kepada Masyrakat meliputi penentuan permasalahan, penentuan responden, perkenalan, pengisisan kuesioner pre, pemaparan materi, sesi akupresure, sesi tanya jawab, dan pengisian kuesioner post. Kegiatan ini diberikan kepada 20 remaja menggunakan media leaflet, laptop dan LCD.</p> Gisella Saputri Munawaroh Widayati Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 483 488 Asuhan Kebidanan Continuity of Care Ny. W Umur 34 Tahun di Puskesmas Orong Telu Kabupaten Sumbawa NTB https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/727 <p><em>Continuous midwifery care (continuity of care), namely providing midwifery care from pregnancy, delivery, postpartum, neonate until the decision to use family planning. This aims to help monitor and detect possible complications that accompany the mother and baby from pregnancy until the mother uses family planning. Midwifery care methods at the Istika Pringapus Clinic, Semarang Regency, Central Java and through home visits. The midwifery care provided to Mrs. In Mrs. "R" the pregnancy process proceeded physiologically without any problems or complications even though in TM III the mother experienced edema in her right leg. The entire delivery process took place normally and smoothly without any complications or complications and management was carried out according to 60 APN. On midwifery care during the postpartum period on day 7, the mother complained that breast milk was not flowing smoothly, so the author provided midwifery care by giving IEC Oxytocin Massage to facilitate breast milk flow. In providing birth control midwifery care, the mother was given counseling and decided to use implant birth control at 42 days postpartum. Continuity of care was provided to Mrs. "R" during pregnancy, childbirth, the postpartum period, newborns, and family planning, examination results are within normal limits and there are no accompanying complications. It is hoped that the midwife profession, in providing continuous midwifery care (continuity of care), will always apply midwifery management, maintain and improve competence in providing care according to midwifery service standards.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) yaitu pemberian asuhan kebidanan sejak kehamilan, bersalin, nifas, neonatus hingga memutuskan menggunakan KB. Hal ini bertujuan sebagai upaya untuk membantu memantau dan mendeteksi adanya kemungkinan timbulnya komplikasi yang menyertai ibu dan bayi dari masa kehamilan sampai ibu menggunakan KB. Penelitian ini menggunakan metode observasional deskriptif dengan pendekatan studi kasus dimana penulis melakukan asuhan kebidanan secara continuity of care pada Ny.”W” berlangsung dari masa kehamilan, bersalin, nifas, neonatus sampai KB dengan frekuensi kunjungan hamil sebanyak 2 kali, persalinan 1 kali, nifas 4 kali, neonatus 4 kali,serta KB sebanyak 2 kali. Pada Ny.”W” proses kehamilan berjalan dengan fisiologis tidak ada masalah maupun komplikasi walaupun pada TM III ibu mengalami nyeri pinggang. Seluruh proses persalinan berlangsung normal dan lancar tanpa ada penyulit atau komplikasi dan penatalaksanaan telah dilakukan sesuai 60 langkah APN. Pada asuhan kebidanan masa nifas 2 jam sampai kunjungan ke 3 ibu mengatakan tidak ada keluhan. Dalam memberikan asuhan kebidanan KB ibu telah diberikan konseling dan memutuskan menggunakan KB Suntik 3 bulan pada 42 hari postpartum Asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) yang telah dilakukan pada Ny. “W” saat hamil, bersalin, masa nifas, bayi baru lahir, dan keluarga berencana didapatkan hasil pemeriksaan dalam batas normal dan tidak ada penyulit yang menyertai. Diharapkan profesi bidan dalam memberikan asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) selanjutnya selalu menerapkan manajemen kebidanan, mempertahankan dan meningkatkan kompetensi dalam memberikan asuahan sesuai standar pelayanan kebidanan.</p> Hanis Permayanti Ninik Christiani Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 489 497 Asuhan Kebidanan Continuty of Care (COC) pada Ny.A Umur 30 Tahun di RB Bidan Siwi https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/760 <p><em>Countinuity of care in midwifery is a series of continous and comprehensive service actives starting from pregnancy, chilbirth, postpartum, newborn care and care and family planning services that connect the health needs of women in particular and the personal circumstances of each individual (Homer et al, 2019) . Maternal assitance during pregnancy is very much needed to provide guidance and direction for pregnant women. Pregnancy and childbirts is a natural process bur sometimes normal condition can turn abnormal. The pregnancy period can be passed with its own uniqueness, different biological,psychological and social factors in pregnant women can influence pregnancy condition. Therefore, treating, one client with another cannot be the same. Health care is in the form of promotive, preventive, curative, and rehabilitative (Maharani,2017). The method in this research is a case study. Where to get direct patient information based on continuity of care for pregnan women, chilbirth, newborns, postpartum, and family planning though the SOAP approach. Based on the results of studies that have been carried out from pregnancy to the family planning phase. The results showed that midwifery care for Mrs.A Comprehensive care has been provided for Mrs.A age 30 years from pregnancy, newborns, postpartum, and family planning result show that management is in accordance with theory and fact.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Continuity of care dalam kebidanan adalah serangkaian kegiatan pelayanan yang berkelanjutan dan menyeluruh mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, pelayanan bayi baru lahir serta pelayanan keluarga berencana yang menghubungkan kebutuhan kesehatan perempuan khususnya dan keadaan pribadi setiap individu (Homer, 2019). Pendampingan ibu dalam masa kehamilan sangat dibutuhkan untuk memberikan bimbingan dan arahan bagi ibu hamil. Kehamilan dan persalinan merupakan suatu proses alamiah. Namun terkadang kondisi normal dapat berubah menjadi abnormal. Masa kehamilan dapat dilewati dengan keunikan masing-masing, faktor biologis, psikologis dan sosial yang berbeda pada ibu hamil dapat mempengaruhi kondisi kehamilan. Oleh karena itu, dalam memperlakukan klien satu dengan yang lain tidak dapat disamakan. Asuhan pelayanan kesehatan berupa promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif (maharani, 2020). Metode dalam penelitian ini yaitu studi kasus. Dimana mendapatkan informasi pasien secara langsung dengan berbasis Continuity of Care pada ibu hamil, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan KB. Melalui pendekatan SOAP. Berdasarkan hasil studi yang telah dilakukan mulai dari kehamilan sampai fase KB. Didapatkan hasil bahwa asuhan keidanan pada Ny.A selama hamil, persalinan, bayi baru lahir, nifas, dan KB sesuai dengan teori dan didapatkan tidak ada kesenjangan dengan teori. Telah dilakukan asuhan secara komprehensif pada Ny. A Umur 30 Tahun dari kehamilan, persalinan, bayi baaru lahir, nifas, dan KB didapatkan hasil bahwa penatalaksanaan sesuai secara teori dan fakta.</p> Zainatul Mukaromah Kartika Sari Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 498 506 Peningkatan Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Personal Hygiene https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/763 <p><em>The puerperium period begins 2 hours after the birth of the placenta until 6 weeks (42 days) after that. puerperium is from the word puer which means baby and Parous means to give birth. So, puerpurium means the period after giving birth to the baby, which is the period of recovery, starting from the time the delivery is completed until the uterine apparatus returns like pre- pregnancy(Handayani, Rini &amp; Mulyati, Sri, 2117). One of the needs during the postpartum period is to maintain personal hygiene. Personal hygiene is an activity to meet daily needs, which can be known as daily life activities. This activity is learned over time and becomes a lifelong habit. Personal hygiene activities involve not only what to do (personal hygiene of bathing, dressing, toilet and eating) but also how much, when, where, with whom and how(Wati, 2023). From the results of the study in East Jomin Village, there are 10 postpartum mothers, of which 5 of the postpartum mothers do not do Personal Hygiene due to the lack of knowledge of mothers about Personal Hygiene. Based on the problems that arise, community service activities are needed to overcome this. The activity began with a pre-test related to Personal Hygiene during the postpartum period, then the delivery of material counseling method with a total of 10 postpartum mothers. The next activity is evaluation with Post-Test. From these activities, there was an increase in the knowledge of postpartum mothers after being given counseling on Personal Hygiene.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Masa nifas (puerperium) adalah dimulai sejak 2 jam setelah lahirnya Plasenta sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu. puerperium yaitu dari kata puer yang artinya bayi dan Parous artinya melahirkan. Jadi, puerpurium berarti masa setelah melahirkan bayi yaitu masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alat alat kandungan kembali seperti pra hamil (Handayani, Rini &amp; Mulyati, Sri, 2117). Salah satu kebutuhan pada masa nifas yaitu menjaga kebersiahan diri (Personal Hygiene). Personal hygiene merupakan aktivitas untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, yang bisa dikenal dengan aktivitas kehidupan sehari-hari. Aktivitas ini dipelajari dari waktu ke waktu dan menjadi kebiasaan seumur hidup. Kegiatan personal.</p> Lalita Mafudiah Vistra Veftisia Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-02 2024-06-02 3 1 507 515 Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) Ny L Umur 27 Tahun di Puskesmas Kota Atambua https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/764 <p><em>Comprehensive midwifery care is comprehensive midwifery management care from pregnant women, giving birth, to newborns so that labor can take place safely and babies are born safe and healthy until the postpartum period. Pregnancy, childbirth, postpartum and newborn babies are physiological conditions, but in the process there is the possibility of a situation that can threaten the lives of the mother and baby and can even cause death. The aim of providing method, namely using interviews, observation with primary and secondary data through the KIA Book, physical examination and this research began in December-February 2024, the research instrument used Varney's 7 Steps. Based on the results of a comprehensive case study (Continuity of Care) on Mrs. L from pregnancy who was given midwifery care. Teaching the mother and husband about the Bladder 23 acupressure technique to reduce pain in the back, which is located in the 2 left and right fingers at the level of the second and third lumbar. The way to do BL 23 acupressure is to look for the BL 23 point, rotate your thumb clockwise for 2 seconds for 30 times, with a duration of 2-3 minutes, do it when the mother feels pain in her back. Based on research conducted by Official (2017), it shows that there is a significant effect of acupressure on reducing lower back pain and increasing lumbosacral functional ability. The acupressure technique is able to produce endorphins which have an effect like morphine, causing a feeling of calm, reducing stress and reducing pain. Teach mothers about body mechanics, namely the correct position when sitting, squatting, sleeping, waking up from sleep, how to pick up or lift things and walk. According to research, the application of body mechanics techniques has a significant effect in reducing the level of lower back pain in third trimester pregnant women. Massage efflux to reduce pain during labor because Mrs. Baby massage is a massage that is carried out closer to gentle strokes or tactile stimulation carried out on the surface of the skin, manipulation of the body's tissues or organs with the aim of producing an effect on the muscle nerves and respiratory system and improving blood circulation. Mrs. L decided to use birth control implants.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Asuhan kebidanan komprehensif merupakan asuhan menyeluruh manajemen kebidanan mulai dari ibu hamil, bersalin, sampai bayi baru lahir sehingga persalinan dapat berlangsung aman dan bayi yang dilahirkan selamat dan sehat sampai masa nifas. Kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir merupakan suatu keadaan yang fisiologis namun dalam prosesnya terdapat kemungkinan suatu keadaan yang dapat mengancam jiwa ibu dan bayi bahkan dapat menyebabkan kematian. Tujuan memberikan asuhan kebidanan Pada Ny L secara Komperehensif (Continuity Of Care) meliputi masa kehamilan, masa persalinan, nifas, bayi baru lahir dan neonatus sampai KB. Metode dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pengumpulan data yaitu menggunakan wawancara, observasi dengan data primer dan sekunder melalui Buku KIA, pemeriksaan fisik serta penelitian ini dimulai sejak bulan Desember-Februari 2024 instrumen penelitian menggunakan 7 Langkah Varney. Berdasarkan hasil studi kasus secara Komperehensif (Continuity Of Care) pada Ny L dari kehamilan dengan diberikan asuhan kebidanan mengajarkan pada ibu dan suami tentang teknik akupresure bladder 23 untuk mengurangi nyeri pada punggung yaitu terletak di 2 jari kiri dan kanan setinggi lumbal kedua dan ketiga. Cara melakukan akupresure BL 23 yaitu cari titik BL 23 putar ibu jari searah jarum jam 2 detik selama 30 kali, dengan durasi 2-3 menit, lakukan saat ibu merasa nyeri pada punggung. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh menunjukan bahwa ada efek yang signifikan dari akupresur terhadap penurunan nyeri punggung bawah dan meningkatkan kemampuan fungsional dari lumbosakral. Dengan Teknik akupresure mampu memproduksi endorphine yang berefek seperti morfin sehingga menimbulkan rasa tenang, mengurangi stress dan menurunkan nyeri. Mengajarkan ibu tentang body mekanik yaitu posisi yang benar saat duduk, jongkok, tidur, bangun dari tidur, cara mengambil atau mengangkat barang dan berjalan. Penerapan teknik mekanika tubuh berpengaruh secara signifikan dalam menurunkan tingkat nyeri punggung bawah pada ibu hamil trimester III. Massage effluarge untuk mengurangi nyeri pada saat persalinan karena Ny.L merasakan sakit terus menerus nifas, dan pada bayi selama Asuhan dari KN1-KN3 adalah yang sesuai dengan kebutuhan bayi seperti pemberian pijat pada bayi sehat. Baby massage adalah pemijatan yang dilakukan lebih mendekati usapan-usapan halus atau rangsangan raba (taktil) yang dilakukan dipermukaan kulit, manipulasi terhadap jaringan atau organ tubuh bertujuan untuk menghasilkan efek terhadap syaraf otot, dan sistem pernafasan serta memperlancar sirkulasi darah. Ny.L memutuskan menggunakan KB implant.</p> Maria Beata Aku Isfaizah Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-03-25 2024-03-25 3 1 516 524 Asuhan Kebidanan Continuity Of Care (Coc) Pada Ny ”E” Umur 32 Tahun di Klinik Shazfa Mounira https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/765 <p><em>Continuous midwifery care (continuity of care), namely providing midwifery care from pregnancy, delivery, postpartum, neonate until the decision to use family planning. This aims to help monitor and detect possible complications that accompany the mother and baby from pregnancy until the mother uses family planning. Midwifery care methods at the Shazfa Mounnira Clinic, and through home visits. The midwifery care provided to Mrs. In Mrs. "E" the pregnancy process proceeded physiologically without any problems or complications even though in TM III the mother experienced edema in her right leg. The entire delivery process took place normally and smoothly without any complications or complications and management was carried out according to 60 APN. On midwifery care during the postpartum period on day 7, the mother complained that breast milk was not flowing smoothly, so the author provided midwifery care by giving IEC Oxytocin Massage to facilitate breast milk flow. In providing birth control midwifery care, the mother was given counseling and decided to use implant birth control at 42 days postpartum. Continuity of care was provided to Mrs. "E" during pregnancy, childbirth, the postpartum period, newborns, and family planning, examination results are within normal limits and there are no accompanying complications. It is hoped that the midwife profession, in providing continuous midwifery care (continuity of care), will always apply midwifery management, maintain and improve competence in providing care according to midwifery service standards.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) yaitu pemberian asuhan kebidanan sejak kehamilan, bersalin, nifas, neonatus hingga memutuskan menggunakan KB. Hal ini bertujuan sebagai upaya untuk membantu memantau dan mendeteksi adanya kemungkinan timbulnya komplikasi yang menyertai ibu dan bayi dari masa kehamilan sampai ibu menggunakan KB. Metode asuhan kebidanan di di Klinik Shazfa Mounnira dan melalui kunjungan rumah dengan memberikan konseling sesuai kebutuhan Ibu. Asuhan kebidanan yang diberikan pada Ny.”E” berlangsung dari masa kehamilan, bersalin, nifas, neonatus sampai KB dengan frekuensi kunjungan hamil sebanyak 2 kali, persalinan 1 kali, nifas 4 kali, neonatus 4 kali,serta KB sebanyak 2 kali. Pada Ny.”E” proses kehamilan berjalan dengan fisiologis tidak ada masalah maupun komplikasi walaupun pada TM III ibu mengalami nyeri pinggang. Seluruh proses persalinan berlangsung normal dan lancar tanpa ada penyulit atau komplikasi dan penatalaksanaan telah dilakukan sesuai 60 langkah APN. Pada asuhan kebidanan masa nifas 2 jam sampai kunjungan ke 3 ibu mengatakan tidak ada keluhan. Dalam memberikan asuhan kebidanan KB ibu telah diberikan konseling dan memutuskan menggunakan KB Suntik 3 bulan pada 42 hari postpartum Asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) yang telah dilakukan pada Ny. “E” saat hamil, bersalin, masa nifas, bayi baru lahir, dan keluarga berencana didapatkan hasil pemeriksaan dalam batas normal dan tidak ada penyulit yang menyertai. Diharapkan profesi bidan dalam memberikan asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) selanjutnya selalu menerapkan manajemen kebidanan, mempertahankan dan meningkatkan kompetensi dalam memberikan asuahan sesuai standar pelayanan kebidanan.</p> Lalita Mafudiah Ari Andayani Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 525 533 Literature Review: Hubungan KB Suntik dengan Efek Samping KB Suntik https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/737 <p><em>The Central Statistics Agency (BPS) reported that as many as 53.61% of young women and their previously married partners were undergoing a family planning (KB) program in March 2023. Therefore, selecting an effective and appropriate type of contraception must go through a series of processes including counseling with a doctor. or the midwife who handles it. Openness of information between prospective acceptors and health workers, including information on general physical conditions, the presence of disorders or bodily abnormalities caused by certain diseases, will minimize the impact of contraceptive use. The aim of this study was to determine the side effects of administering hormonal contraception. This research uses a literature study research design, namely by conducting a study of previous research with the same title to obtain a comparison of the results of previous research. The conclusion is that hormonal injection contraception can cause side effects of weight gain, increase in BMI, menstrual disorders, and these side effects affect the anxiety of the acceptor.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, sebanyak 53,61% pemuda perempuan dan pasangannya yang pernah kawin sedang menjalani program keluarga berencana (KB) pada Maret 2023. Oleh karena itu pemilihan jenis kontrasepsi yang efektif dan tepat haruslah melalui serangkaian proses diantaranya konseling dengan dokter atau bidan yang menanganinya. Keterbukaan informasi antara calon akseptor dengan tenaga kesehatan meliputi informasi keadaan umum fisik, adanya gangguan atau kelainan tubuh yang disebabkan oleh penyakit tertentu akan meminimalisir dampak yang ditimbulkan dari penggunaan kontrasepsi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek samping dari pemberian kontrasepsi hormonal. Penelitian ini menggunakan desain penelitian studi literatur yakni dengan melakukan kajian dari penelitian yang sudah ada sebelumnya dengan judul yang sama untuk mendapatkan perbandingan dari hasil-hasil penelitian sebelumnya. Kesimpulannya adalah kontrasepsi suntikan hormonal dapat menyebabkan efek samping kenaikan berat badan, kenaikan IMT, gangguan menstruasi , dan efek samping itu mempengaruhi kecemasamn akseptornya.</p> Latri Lestari Ayun Rizqi Septiana Setyowati Harina Noviyanti Siswati Rila Aneka TS Kartika Sari Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 534 543 Asuhan Kebidanan Continuty Of Care (COC) pada Ny”J” Umur 20 Tahun di Puskesmas Kota Atambua https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/771 <p><em>Maternal Mortality Rate (MMR) is an important indicator of the level of public health. from a cause of death related to pregnancy disorders or their treatment (excluding accidents or incidental cases) during pregnancy, childbirth and in the postpartum period (42 days after delivery) so that comprehensive care is provided to prevent maternal deaths during pregnancy, childbirth and postpartum. The MMR in Belu Regency in 2022 is trending downward compared to 2020. In 2020 the MMR was 12 cases, and in 2022 it dropped to 6 cases). However, it is still relatively high compared to the maternal mortality rate (MMR) target for Belu district, namely 0 maternal deaths by 2022. The highest proportion of maternal deaths is during the postpartum period and the highest cause of death occurs when it is caused by hypertension and is followed by the second highest cause, namely bleeding and infection. , IMR in Belu Regency in 2022 decreased compared to 2020. In 2022, the infant mortality rate was 48 cases, while the infant mortality rate (IMR) in 2020 was 66 cases. Direct causes of infant death include low birth weight (LBW), postnatal infections (neonatal tetanus, sepsis), hypothermia and asphyxia. Meanwhile, infant deaths from indirect causes are influenced by the external environment and the mother's activities during pregnancy, such as: socio-economic factors, health services, the mother's condition during pregnancy, and environmental influences. Descriptive and the type of descriptive research used is a case study, namely by examining a problem through a case consisting of a single unit. The Single Unit here can contain one person, a group of residents affected by a problem. Monitoring of pregnant women is carried out author 3 times, namely 1 time in the second trimester and 2 times in the third trimester, the monitoring results obtained were the mother's complaints in the third trimester of pregnancy, the mother often had dizziness, felt that the child was moving more and more, the complaint experienced by the mother was anemia in pregnant women and mothers with multiple pregnancies (Gemelly), anemia which is one of the complications of twin pregnancies according to theory, then there is no gap. On February 22 2024, the mother gave birth via SC at Mgr Regional Hospital. Gabriel Manek, SVD, at 10.01 WIT the first baby was born, and at 10.02 WITA the second baby was born, the gender of both babies was male, the baby was healthy but LBW. Newborn baby care was carried out three times from the time they were still being cared for at the regional hospital until they visited twice at the mother's house with care for twins and new babies with LBW. Mother's care at KF 1-KF 4 went well by providing good surgical wound care. The mother used implant birth control and found no problems. Care has been provided comprehensively. There is no gap between theory and cases in Comprehensive Midwifery Care for Mrs. J and By. Mrs. J twins 1 and 2 at UPTD Puskesmas Atambua City.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting dari derajat kesehatan masyarakat. dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) sehingga dilakukan asuhan komprehensif untuk mencegah kematian ibu selama kehamilan, persalinan dan nifas. AKI di Kabupaten Belu Tahun 2022 trennya mengalami penurunan bila dibandingkan Tahun 2020. Bila di Tahun 2020 AKI sebanyak 12 kasus, dan di Tahun 2022 turun menjadi 6 kasus). Namun masih tergolong tinggi dibanding dengan target angka kematian ibu (AKI) kabupaten Belu yaitu 0 kematian ibu pada tahun 2022. Proporsi kematian Ibu tertinggi yaitu pada masa Nifas dan Penyebab kematian tertinggi terjadi pada saat disebabkan karena Hipertensi dan diikuti penyebab tertinggi kedua yaitu Perdarahan dan Infeksi, AKB di Kabupaten Belu Tahun 2022 menurun bila dibandingkan Tahun 2020. Pada Tahun 2022, Angka Kematian Bayi sebesar 48 kasus, sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) Tahun 2020 sebesar 66 kasus. Penyebab langsung kematian bayi antara lain berat bayi lahir rendah (BBLR), infeksi pasca lahir (tetanus neonatorum, sepsis), hipotermia dan asfiksia. Sedangkan kematian bayi oleh penyebab tidak langsung dipengaruhi oleh lingkungan luar dan aktivitas ibu ketika hamil, seperti: faktor sosial ekonomi, pelayanan kesehatan, keadaan ibu selama kehamilan, dan pengaruh lingkungan. Deskriptif dan jenis penelitian deskriptif yang digunakan adalah studi penelaahan kasus (Case Study), yakni dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal. Unit Tunggal disini dapat berisi satu orang, sekelompok penduduk yang terkena suatu masalah. Pemantauan ibu hamil dilakukan penulis sebanyak 3 kali yaitu 1 kali pada trimester II dan 2 kali pada trimester III, hasil pemantauan yang didapatkan ialah keluhan ibu pada kehamilan trimester III ibu sering pusing, merasa pergerakan anak semakin banyak, keluhan yang di alami ibu merupakan gecaja anemia pada ibu hamil dan ibu dengan kehamilan ganda (Gemelly), anemia yang merupakan salah satu komplikasi dari kehamilan kembar sesuai dengan teori, maka tidak terjadi kesenjangan. Pada tanggal 22 Februari 2024 Ibu melahirkan secara SC di RSUD Mgr. Gabriel Manek,SVD, pukul 10.01 Wita bayi pertama lahir, dan Jam 10.02 Wita Bayi ke dua lahir, jenis kelamin kedua bayi adalah laki-laki, keadaan bayi sehat namun dengan BBLR. Asuhan Bayi baru lahir dilakukan tiga kali sejak masih dirawat diRSUD sampai kunjungan 2 kali kerumah ibu dengan asuhan perawatan bayi kembar dan bari dengan BBLR. Asuhan pada KF 1- KF 4 pada ibu berjalan dengan baik dengan memberikan asuhan perawatan luka operasi yang baik. Ibu menggunakan KB Implan dan tidak ditemukan masalah. Asuhan telah diberikan secara komprehensif. Tidak terdapat kesenjagan antara teori dan kasus pada Asuhan Komprehensif kebidanan pada Ny. J dan By. Ny. J kembar 1 dan 2 di UPTD Puskesmas Kota Atambua.</p> Dwi Yuliana Wati Soeyono Risma Aliviani Putri Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 544 552 Edukasi Massage Endorphin untuk Mengatasi Rasa Nyeri dan Kecemasan pada Ibu Hamil di Desa Medayu https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/774 <p><em>Pregnant women who experience pain will mostly feel anxious, especially since the opening process is long and the baby is not born. Endorphin massage is a light massage therapy that can stimulate the body to release endorphin compounds that can help relieve pain and cause a sense of comfort, so that it can overcome anxiety during the delivery process. The goal after efforts to increase knowledge is expected to increase the knowledge of pregnant women in Medayu Village, Suruh District, Semarang Regency in overcoming pain and anxiety during childbirth. The method of implementation is with lectures and demonstrations. The media used are video and power point. The results obtained before being given health education about endorphin massage were 40%, the average result after being given health education about endorphin massage increased to 90%. Pregnant women have good knowledge of how to reduce pain and anxiety during childbirth. The conclusion of the activity was carried out smoothly and received a good response from the participants. Participants can find out about how to reduce pain and anxiety during childbirth by doing endorphin massage in Medayu Village, Suruh District, Semarang Regency.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Ibu bersalin yang mengalami nyeri sebagian besar akan merasa cemas, apalagi proses pembukaan yang lama dan bayi tidak kunjung lahir. Endorphin massage merupakan terapi pemijatan ringan yang dapat merangsang tubuh untuk melepaskan senyawa endorphin yang bisa membantu pereda rasa sakit dan menimbulkan rasa nyaman, sehingga dapat mengatasi rasa cemas pada saat proses persalinan. Tujuan setelah dilakukan upaya peningkatan pengetahuan diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil di Desa Medayu Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang dalam mengatasi nyeri dan kecemasan saat persalinan nanti. Metode pelaksanaan dengan ceramah dan demonstrasi. Media yang digunakan yaitu video dan power point. Hasil yang didapat sebelum diberikan pendidikan kesehatan tentang massage endorphin sebanyak 40%, hasil rata-rata sesudah diberikan pendidikan kesehatan tentang massage endorphin meningkat menjadi 90%. ibu hamil mempunyai pengetahuan yang baik tentang cara mengurangi rasa nyeri dan kecemasan saat persalinan nanti. Kesimpulan kegiatan terlaksana dengan lancar dan mendapatkan respon baik oleh peserta. Peserta dapat mengetahui tentang cara mengurangi rasa nyeri dan kecemasan saat persalinan dengan melakukan endorphin massage di Desa Medayu Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.</p> Daimatus Sholikhah Sebrianti Angelica Toding Eti Salafas Cahyaningrum Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 553 559 Prenatal Yoga untuk Mengatasi Ketidaknyamanan Ibu Hamil https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/780 <p><em>Prenatal yoga is a skill to process the mind, in the form of a comprehensive personality development technique and the readiness of pregnant women both physically, psychologically and spiritually. Pregnant women are said to be physically ready if they are not easily tired, weak, flexibility and endurance increase and decrease back pain. Yoga counseling for pregnant women as an effort to reduce back pain in Medayu Village, Suruh District, Semarang Regency which was attended by 10 pregnant women. The implementation of Community Service was carried out on Monday, June 10, 2024 offline, with a method with an introduction first, then filling out the pre test, then presenting the material and continuing with a yoga demonstration, then a question and answer process, then filling out the post test, and finally closing. Counseling participants understand and understand how to do pregnancy yoga to reduce back pain in pregnant women and can establish communication between the proposing team and the mothers who carry out counseling. There is an increase in the knowledge and skills of mothers, as seen from the data of the percentage of good 100%(post test). It is hoped that mothers can practice yoga for pregnant women at home independently to overcome back pain and participants will feel enthusiastic about their presence, responsibility and practicing yoga for pregnant women.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Prenatal yoga merupakan keterampilan mengolah pikiran, berupa teknik pengembangan kepribadian secara menyeluruh dan kesiapan ibu hamil baik fisik, psikologis dan spiritual. Ibu hamil dikatakan siap secara fisikapabila tidak mudah lelah, lemas, fleksibilitas dan daya tahan tubuh meningkat dan penurunan nyeri punggung. Penyuluhan yoga ibu hamil sebagai upaya untuk mengurangi nyeri punggung di Desa Medayu, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang yang di ikuti 10 ibu hamil. Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat dilakukan Hari Senin, 10 Juni 2024 secara luring (offline), dengan metode dengan perkenalan terlebih dahulu selanjutnya pengisian pre test, kemudian pemaparan materi dan dilanjutkan demonstrasi yoga, berikutnya proses tanya jawab kemudian pengisian post test dan terakhir penutup. Peserta penyuluhan mengerti dan memahami cara melakukan Yoga hamil Untuk mengurangi nyeri punggung pada ibu hamil dan bisa terjalin komunikasi baik tim pengusul dan para ibu yang melakukan penyuluhan. Terdapat peningkatan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu, yang dilihat dari data presentase baik 100%(post test). Diharapkan ibu-ibu dapat mempraktikkan yoga ibu hamil dirumah secara mandiri dalam mengatasi nyeri punggung serta peserta merasa antusias dalam kehadiran, bertanggungjawab dan mempraktikkan yoga ibu hamil.</p> Maria Jessyca Tasuib Ulfi Amalia Hapsari Windayanti Widayati Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 560 566 Pijat Oksitosin sebagai Upaya Meningkatkan Produksi Asi pada Ibu Nifas Post SC https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/792 <p><em>Mother's milk (breast milk) is the best food for a newborn and is the only healthful food the baby needs in the first months of its life. Breast-feeding benefits of infants are Acceptedthose that protect them from infection, diarrhea, and allergies, enhance their relationship with the mother, and increase her resistance, while mothers' benefits are satisfying, more practical, cheaper and thus procrastinating. Breast feeding in the first days after childbirth is due to a lack of oxytocin and prolactin hormones that contribute to the fluency of production so that it requires an alternative action or an expeditious action of oxytocin massage, since oxytocin massage is so effective at encouraging breast emissions. Purpose: carry out an oxytocin massage on the miss nifas post sc H-1 and an evaluation of oxytocin massage on the nifas post sc H-1. Method: Doing a review of the post sc H-1 mothers' knowledge of oxytocin massage and the lack of systematic management with oxytocin massage and then provide a health education on oxytocin massage and, lastly, an evaluation by responding methods and improving the mother and family skills on oxytocin massage. Results: the pre-test post-test mothers' lowest score is 50 and the highest score is 65. And the average is 60. The lowest post-test results of the post-test mother post indicate scores are 80 and 100 higher while the average average is 89.33. These results indicate that the mother's lack of knowledge about oxytocin massage. Conclusion: health education at the post mortem in the diamond room, Ken saras hospital's 15 post-post mothers did so over a week. From the activity comes increased knowledge of the post mother post mortem after given health education.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik untuk bayi yang baru lahir dan merupakan satu-satunya makanan sehat yang diperlukan bayi pada bulan-bulan pertama kehidupannya. Manfaat ASI untuk bayi adalah melindungi dari penyakit infeksi, diare, dan alergi, mempererat hubungan dengan ibu, dan meningkatkan daya tahan ibu, sedangkan manfaat untuk ibu adalah memberikan kepuasan, lebih praktis, murah dan dapat menunda masa subur. ASI pada hari-hari pertama setelah melahirkan yang disebabkan kurangnya rangsangan hormon oksitosin dan prolaktin yang berperan dalam kelancaran produksi ASI sehingga dibutuhkan upaya tindakan alternatif atau penatalaksanaan berupa pijat oksitosin, karena pijat oksitosin sangat efektif membantu merangsang pengeluaran ASI. Tujuan: Melaksanakan kegiatan pelaksanaan pijat oksitosin pada ibu nifas post SC H1 dan melakukan evaluasi pengetahuan pijat oksitosin pada ibu nifas post SC H-1. Metode: Melakukan pengkajian pengetahuan ibu post SC H1 tentang pijat oksitosin dan kurangnya pengetahuan penanganan secara komplementer dengan pijat oksitosin kemudian memberikan pendidikan kesehatan tentang pijat oksitosin dan yang terakhir melakukan evaluasi dengan metode responsi dan meningkatkan keterampilan ibu dan keluarga tentang pijat oksitosin. Hasil: Hasil pre-test ibu post partum di dapatkan nilai terendah 50 dan nilai tertingginya adalah 65. Sementara nilai rata-ratanya adalah 60. Hasil post-test ibu post partum di dapatkan nilai terendah adalah 80 dan nilai tertinggi 100 sementara nilai rata-ratanya adalah 89,33. Hasil ini menunjukkan bahwa masih kurangnya pengetahuan ibu post partum tentang pijat oksitosin. Kesimpulan: Pendidikan kesehatan pada ibu post partum di ruang Intan, RS Ken saras yang berjumlah 15 ibu post partum yang dilakukan selama 1 minggu. Dari kegiatan tersebut terjadi peningkatan pengetahuan ibu post partum setelah diberikan pendidikan kesehatan.</p> Wiwik Ardhiani Siti Musarofah Ida Sofiyanti Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 567 572 Peningkatan Kesehatan Masyarakat Melalui Program Pemeriksaan Lansia di Kelurahan Wonotirto Kecamatan Samboja https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/661 <p><em>Community service in the form of free elderly examinations is carried out in Wonotirto Village RT.03 with a KKN activity scheme carried out by group 03 Incarrying ut this community service, one of the most Study,Free Elderly important aspects in human life is health, so one of the Checkup main work programs is elderly examinations, community service activities in the form of checking Kata Kunci : Kuliah uric acid, blood pressure, cholesterol, weighing, blood Kerja Nyata, Pemeriksaan Lansia Gratis sugar and administering medication from the village police midwife. Elderly (elderly) is someone who is more than 55 years old. Changes in the "aging" process are a period when an individual tries to continue living a happy life through various changes in life. By definition, an individual who has passed the age of 45 years or 60 years is called an elderly person. Elderly people who are 60 years old are an age group of humans who have entered the final stages of their life. Changes that occur in the elderly, the process of change is characterized by visible and invisible physiological changes. Visible physical changes include skin that starts to wrinkle and sag, gray hair, missing teeth, and fat accumulation in the waist and stomach. Physical changes that are not visible include changes in organ hearing, bone density.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Masalah kesehatan masyarakat merupakan masalah yang multi kausal, maka pemecahannya harus secara multi disiplin. Kesehatan masyarakat sebagai seni/praktek mempunyai bentangan yang luas. Semua kegiatan baik yang langsung maupun yang tidak langsung untuk mencegah penyakit (preventif), meningkatkan kesehatan (promotif), terapi (terapi fisik, mental, sosial) adalah upaya kesehatan masyarakat. Dengan bertambahnya usia, bukan berarti kita tidak perlu memerhatikan kondisi kesehatan dan mental. Karena seiring dengan pertambahan usia, kita akan mengalami perubahan baik secara fisik maupun mental. Mungkin kita perlu melakukan penyesuaian gaya hidup agar kesehatan sebagai lansia tetap terjaga. Pasalnya setiap manusia berhak memiliki kesempatan untuk hidup sehat dalam waktu yang lama. Semakin tua, fungsi otak mengalami penurunan sehingga lansia menjadi lebih mudah lupa. Penyakit yang menyerang sistem saraf pusat pun banyak berkembang, seperti penyakit alzheimer, demensia vaskular, atau penyakit Parkinson. Pengabdian dalam bentuk pemeriksaan lansia gratis dilakukan di Kelurahan wonotirto RT.03 dengan skema kegiatan KKN yang dilaksanakan oleh kelompok 03. Pada pelaksanaan pengabdian masyarakat ini, salah satu aspek yang sangat penting dalam kehidupan manusia adalah Kesehatan sehingga salah satu program kerja utama adalah Pemeriksaan lansia ,kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa pemeriksaan asam urat,tekanan darah,kolestrol,penimbangan berat badan,gula darahdan pemberian obat dari bidan polindes. Lanjut usia (lansia) adalah seseorang yang memiliki usia lebih dari 55 tahun. Perubahan-perubahan dalam proses “aging” atau penuaan merupakan masa Ketika seorang individu berusaha untuk tetap menjalani hidup dengan Bahagia melalui berbagai perubahan dalam hidup. Secara definisi, seorang individu yang telah melewati usia 45 tahun atau 60 tahun disebut lansia. Lansia yang memasuki usia 60 tahun merupakan kelompok umur pada manusia yang telah memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya. Perubahan yang terjadi pada lansia, Proses perubahan ditandai dengan perubahan fisiologis yang terlihat dan tidak terlihat. Perubahan fisik yangterlihat seperti kulit yang mulai keriput dan mengendur, rambut yang beruban, gigi yang ompong, serta adanya penumpukan lemak di pinggang dan perut. Perubahan fisik yang tidak terlihat seperti diantaranya perubahan fungsi organ, seperti pengelihatan, pendengaran, kepadatan tulang.</p> Aulia Fitri Andriani Endras Amirta Hanum Nur Afni Shafina Linda Fatmasari Septia Lestari Vitrotul Kivtiyah Zainab Inayah Al Huda Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 573 583 Yoga pada Anak di TK Nusantara https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/747 <p><em>The aim of this sevice is to increase the learning concentration of preschool aged children by implementing childrn’s yoga. This service was carried out at TK Nusantara on Saturday 15 Juni 2024 at 08.00-09.00 for 35 students. This activity begins by providing education about children’s yoga and teaching children yoga movements which include ballon breathing, bee breathing, butterfly posture, dragon posture, star posture, aiplane posture. Snake posture, silent relaxation and fruit meditation. Result is the service went smoothly and the children’s enthusiasm was high in doing children’s yoga movements,</em> <em>Children’s yoga can increase learning concentration in preschool children and teachers are expected to dot his yoga in ice breaking sessions during class time to refresh children’s brains.</em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Tujuan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan konsentrasi belajar anak usia prasekolah dengan penerapan yoga anak. Pengabdian ini dilakukan di TK Nusantara pada hari Sabtu tanggal 15 Juni 2024 pukul 08.00-09.00 sebanyak 35 siswa. Kegiatan ini dimulai dengan memberikan edukasi tentang yoga anak dan mengajarkan anak gerakan yoga yang meliputi napas balon, napas lebah, postur kupu-kupu, postur naga, postur bintang, postur pesawat, postur ular, relaksasi diam dan meditasi buah. Pengabdian berjalan dengan lancar dan antusiasme anak tinggi dalam melakukan gerakan yoga anak dan meningkatkan konsentrasi belajar anak melalui yoga anak. yoga anak mampu meningkatkan konsentrasi belajar pada anak usia prasekolah dan diharapkan guru melakukan yoga ini di sesi-sesi ice breaking jam pelajaran untuk merefresh otak anak.</p> Ambar Wati Desi Viviana Ida Sofiyanti Isfaizah Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 584 590 Pengaruh Yoga Prenatal terhadap Ketidaknyamanan pada Ibu Hamil Trimester II https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/781 <p><em>Pregnancy involves various physiological changes, including physical changes, changes in the digestive system, respiratory system, urinary tract system, musculoskeletal system, and circulation. Physiological changes and psychological adaptations cause discomfort to pregnant women in each trimester. Several preventive measures can be taken during pregnancy so that the mother and fetus remain healthy, and a normal birth process will occur, such as light exercise, morning walks, aerobics, pregnancy exercises, static cycling, dancing, and yoga. Prenatal yoga is a physical activity specifically designed for pregnant women, focusing on yoga principles adapted to the physical and psychological needs of pregnant women. Prenatal yoga can provide benefits for the mental and physical health of pregnant women. The aim of this activity is to increase pregnant women's knowledge about the benefits of prenatal yoga in overcoming discomfort in the second trimester of pregnancy. Community service will be carried out in three stages: the first stage involves making preparations by collaborating with community service partners and obtaining permits from the Ibnusina Balikpapan Clinic. The second stage involves conducting outreach and prenatal yoga training to reduce discomfort in the second trimester by providing pretest questionnaires, delivering materials, and practicing prenatal yoga. The third stage involves evaluating pregnant women by administering several posttest questionnaires and conducting direct question-and-answer sessions. From the results of community service, which was attended by 10 pregnant women, it was found that the average level of knowledge of pregnant women before the education was 50, and after the education, it was 93. This shows an increase in knowledge among pregnant women after receiving health education. It is hoped that health workers will carry out prenatal yoga on an ongoing basis to improve the well-being of pregnant women.</em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Kehamilan melibatkan berbagai perubahan fisiologis antara lain perubahan fisik, perubahan sistem pencernaan, sistem respirasi, sistem traktus urinarius,muskuloskeletal dan sirkulasi. Perubahan fisiologis dan adaptasi psikologis menyebabkan ketidaknyamanan pada pada ibu hamil di setiap trimester. Beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan selama kehamilan agar ibu dan janin berada dalam kondisi sehat serta nantinya terjadi proses persalinan normal yaitu olahraga ringan jalan pagi, aerobic, senam hamil, bersepeda statis, menari, dan yoga. Prenatal yoga adalah kegiatan fisik yang dirancang khusus untuk ibu hamil, yang berfokus pada prinsip-prinsip yoga yang telah disesuaikan dengan kebutuhan fisik dan psikis ibu hamiL. Prenatal yoga dapat memberikan manfaat bagi kesehatan mental dan fisik ibu hamil. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan ibu hamil mengenai manfaat prenatal yoga dalam mengatasi ketidaknyamanan kehamilan trimester II. Pengabdian Masyarakat akan dilaksanakan dalam 3 Metode yaitu Metode Pertama melakukan persiapan dengan cara melakukan kerja sama mitra pengabdian masyarakat dengan cara melakukan perizinan kepada Pihak Klinik Ibnusina Balikpapan. Metode Kedua Melakukan sosialisasi dan pelatihan Yoga prenatal untuk mengurangi ketidaknyamanan pada trimester II dengan cara memberikan kuesioner pretest, pemberian materi dan praktek yoga prenatal. Metode Ketiga Melakukan evaluasi kepada ibu hamil dengan memberikan beberapa kuesioner posttest dan tanya jawab secara langsung. Dari hasil pengabdian Masyarakat yang diikuti oleh 10 ibu hamil didapatkan Rata-rata Tingkat pengetahuan ibu hamil sebelum dilakukan edukasi adalah 50 dan setelah dilakukan edukasi adalah 93. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan pada ibu hamil setelah diberikan edukasi kesehatan. Diharapkan tenaga kesehatan untuk melakukan prenatal yoga secara berkelanjutan guna meningkatkan kesejahteraan ibu hamil.</p> Isni Anggraeni Hidayah Putri Puspita Sari Ninik Christiani Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 591 598 Literature Review: Peran Ibu dalam Keberhasilan Pemberian ASI Eksklusif https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/784 <p><em>The World Health Organization Who (2019) recommends to mothers around the world to breastfeed their babies exclusively for the first 6 (six) months after the baby is born to achieve optimal growth, development and health. This recommendation has been followed by various countries in the world, one of which is Indonesia. UNICEF (United Nations International Children's Emergency Fund) states that 30 thousand deaths of children under five in Indonesia and 10 million deaths of children under five worldwide every year can be prevented through exclusive breastfeeding for 6 months from the first after the birth of the baby without giving additional food and drinks to the baby. The Indonesian government realizes the importance of infants' right to exclusive breastfeeding and its impact by issuing a series of restrictions. The provisions of Government Regulation No. 33 of 2012 clearly stipulate that "every mother who gives birth must give exclusive breast milk to the baby born except in the event that there is a medical indication, the mother is not present and the mother is separated from the baby or in other words it can be said that it is a necessity for the mother who gives birth to refuse the feeding of infant formula milk and other baby products. Although breastfeeding has become an Indonesian culture, efforts to improve the behavior of exclusively breastfeeding mothers are still needed because in reality the practice of exclusive breastfeeding has not been fully implemented. One of the reasons for the unsuccessful implementation of exclusive breastfeeding in Indonesia is the factor of working mothers. The purpose of this literature review is to find out the relationship between mothers' work and the success of exclusive breastfeeding. A total of 4 articles obtained from the google schooler and pubmed databases that match keywords with the inclusion criteria for articles published in 2019-2024, can be accessed in full pdf and are review articles. The results of the literature review of the 4 articles showed that there was a significant relationship between mothers' work and exclusive breastfeeding Conclusion, Mother's work is an important factor for the success of exclusive breastfeeding</em><em>.</em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>World Health Organization Who (2019) merekomendasikan kepada ibu di seluruh dunia untuk menyusui bayinya secara ekslusif selama 6 (enam) bulan pertama setelah bayi dilahirkan untuk mencapai pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan yang optimal. Anjuran tersebut telah diikuti oleh berbagai negara di dunia, salah satunya Indonesia. UNICEF (united nations international children’s emergency fund) menyatakan bahwa 30 ribu kematian anak balita di indonesia dan 10 juta kematian balita diseluruh dunia setiap tahun dapat dicegah melalui pemberian ASI Ekslusif selama 6 bulan sejak pertama setelah kelahiran bayi tanpa memberikan makanan dan minuman tambahan kepada bayi. Pemerintah indonesia menyadari pentingnya hak bayi atas ASI ekslusif dan dampaknya dengan mengeluarkan serangkaian perindang-undangan. Ketentuan PP No. 33 tahun 2012 jelas mengatur bahwa setiap ibu yang melahirkan harus memberikan ASI Eksklusif kepada bayi yang dilahirkan kecuali dalam hal terdapat indikasi medis, ibu tidak ada dan ibu terpisah dati bayinya atau dengan kata lain bisa dikatakan keharusan bagi ibu yang melahirkan untuk menolak pemberian susu formula bayi dan produk bayi lainnya. Meskipun menyusui bayi sudah menjadi budaya Indonesia, namun upaya meningkatkan perilaku ibu menyusui ASI eksklusif masih diperlukan karena pada kenyataannya praktek pemberian ASI Eksklisif belum dilaksanakan sepenuhnya. Salah satu penyebab belum berhasilnya pelaksanaan ASI eksklusif di Indonesia adalah faktor ibu yang bekerja. Tujuan dari literatur review ini adalah untuk mengetahui hubungn pekerjaan Ibu terhadap keberhasilan pemberian ASI eksklusif. Sebanyak 4 artikel yang didapat dari data base google schooler dan pubmed yang sesuai kata kunci dengan kriteria inklusi artikel terbit tahun 2019-2024, bisa diakses full pdf dan merupakan artikel ulasan review. Hasil literature review dari 4 artikel tersebut, menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pekerjaan ibu dengan pemberian ASI ekslusif Kesimpulan, Pekerjaan ibu merupakan faktor yang penting bagi keberhasilan pemberian ASI eksklusif.</p> Yenny Rahmawati Hapsari Windayanti Indriyani Suroso Kurniawati Amilatun Azizah Sairoh Tri Fitriana Sakti Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 599 606 Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M Umur 35 Tahun di Posyandu Flamboyan https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/786 <p><em>Continuity of care in midwifery is a series of continuous and comprehensive service activities starting from pregnancy, childbirth, postpartum, newborn care and family planning services that connect the health needs of women in particular and the personal circumstances of each individual. Data obtained from the flamboyant posyandu in 2024 included ANC visits for pregnant women, 12 people in K1 and 18 people in K4, 10 people in labor, 10 newborns, 10 postpartum mothers and 70 family planning acceptors. person. During the study, the author carried out continuous midwifery care for pregnant women giving birth, postpartum and newborn babies (BBL). Midwives have an important role as implementers, such as midwives providing midwifery care for pregnancy and family planning acceptors, midwives as administrators, such as managing community health activities, especially regarding mothers and children, and midwives as educators, such as midwives providing health education and counseling to clients, training and guiding cadres. Based on the results of the study conducted on Mrs. M at Posyandu Flamboyan, during the study, the author carried out continuous midwifery care for pregnant women, giving birth, postpartum, newborn babies (BBL) and using contraceptives.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Continuity of care dalam kebidanan adalah serangkaian kegiatan pelayanan yang berkelanjutan dan menyeluruh mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, pelayanan bayi baru lahir serta pelayanan keluarga berencana yang menghubungkan kebutuhan kesehatan perempuan khususnya dan keadaan pribadi setiap individu. Data yang di peroleh dari posyandu flamboyan pada tahun 2024 kunjungan ANC pada ibu hamil, K1 sebanyak 12 orang dan K4 sebanyak 18 orang, ibu yang bersalin sebanyak 10 orang, bayi baru lahir sebanyak 10 orang, ibu nifas sebanyak 10 orang dan akseptor KB sebanyak 70 orang. Selama pengkajian dilakukan penulis melakukan asuhan kebidanan secara berkelanjutan pada ibu hamil bersalin, nifas, bayi baru lahir (BBL). Bidan mempunyai peran penting sebagai pelaksana seperti, bidan melakukan asuhan kebidanan kehamilan hingga akseptor KB, bidan sebagai pengelola seperti, mengelola kegiatan-kegiatan kesehatan masyarakat terutama tentang ibu dan anak dan bidan sebagai pendidik seperti, bidan memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan pada klien, melatih dan membimbing kader. Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan pada Ny. M di Posyandu Flamboyan selama pengkajian di lakukan, penulis melakukan asuhan kebidanan secara berkelanjutan pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir (BBL) dan pemakaian alat kontrasepsi.</p> Anggi Masruroh Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 607 613 Efektifitas Pijat Batuk Pilek pada Balita di Desa Morangan Kecamatan Suruh https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/762 <p><em>Children and toddlers are a group of people who are more susceptible to coughs and colds. This is caused by the weak immune system of children and toddlers. A typical toddler in Indonesia is estimated to have cough and cold symptoms 3 to 6 times per year, which on average consists of 3 to 6 episodes. Children are more susceptible to coughs and colds that develop into pneumonia, which is promoted by unclean environmental conditions and excessive air pollution. (Purnama, 2018). additional therapy that can relieve coughs and colds. Infant and toddler massage can increase a child's weight, accelerate neuromotor development, improve emotional relationships, and reduce the rate of nosocomial infections (Kulkarni et al., 2010). The target in this activity is mothers who have toddlers, a sample of 21 toddlers. The media used in this community service are power point and video. The results of the experimental group analysis using the T test with the results of knowledge based on age being 0.754 and knowledge based on education being 0.003, it can be concluded that there is no relationship between knowledge and mother's age and there is a relationship between knowledge based on education level. The results of the experimental group analysis using the T test with the results of knowledge based on age being 0.754 and knowledge based on education being 0.003, it can be concluded that there is no relationship between knowledge and mother's age and there is a relationship between knowledge based on education level. there is a significant difference after the pre-test and post-test, namely there is an increase in the mother's knowledge and skills regarding the benefits of massage for coughs and colds.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Anak-anak dan balita adalah sekelompok orang yang lebih rentan terhadap batuk pilek. Hal ini disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh anak-anak dan balita yang masih lemah. Balita tipikal di Indonesia diperkirakan memiliki gejala batuk pilek 3 hingga 6 kali per tahun, yang rata-rata terdiri dari 3 hingga 6 episode. Anak-anak lebih rentan terhadap batuk pilek yang berkembang menjadi pneumonia, yang dipromosikan oleh kondisi lingkungan yang tidak bersih dan polusi udara yang berlebihan. (Purnama, 2018). Terapi tambahan yang dapat meringankan batuk pilek. Pijat bayi dan balita dapat meningkatkan berat badan anak, mempercepat perkembangan neuromotorik, meningkatkan hubungan emosional, dan mengurangi tingkat infeksi nosocomial (Kulkarni et al., 2010). Sasaran dalam kegiatan ini adalah ibu yang memiliki balita, sampel 21 balita, Media yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah power point dan video. Hasil analisis kelompok eksperimen dengan uji T dengan hasil pengetahuan berdasarkan umur 0.754 dan pengetahuan berdasarkan pendidikan 0.003 , maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan pengetahuan dengan umur ibu dan ada hubungan pengetahuan berdasarkan tingkat Pendidikan terdapat perbedaan yang signifikan setelah dilakukan pre test dan postest yaitu terdapat peningkatan pegetahuan dan keterampilan ibu mengenai manfaat pemijatan batuk pilek</p> Saskia Inggar Pertiwi Dewi Setiyani Ninik Christiani Heni Setyowati Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-12 2024-06-12 3 1 614 621 Asuhan Kebidanan Continuity of Care Ny. M Umur 27 Tahun di Puskesmas Kota Atambua Kabupaten Belu NTT https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/837 <p><em>In order to accelerate the achievement of the target of reducing maternal mortality and infant mortality, Indonesia has a program that focuses on continuous midwifery services (Continuity of Care). The benefits of continuity of care are being able to determine the need for immediate action for consultation, collaborating with other health workers based on the client's condition, being able to carry out direct care efficiently and safely and being able to evaluate the effectiveness of the results of the midwifery care that has been provided (Trisnawati, 2012). Midwives are health workers whose role is to improve services close to the community. One of them supports COC (continuity of care) and is a place where students provide ongoing care for pregnant, maternity, postpartum and BBL mothers. The aim of COC is to provide midwifery care for pregnant, maternity, postpartum, BBL and KB women at the Atambua City Health Center. The type of method used in Contuinity of Care care is a case study. The method used by the author is to use a case study by taking the case of a pregnant woman. The care provided is comprehensive care starting from pregnancy, maternity, postpartum, newborns, neonates and family planning. The results of Midwifery Care show that Mrs. M, 27 years old, G1P0A0 was assessed twice starting from 37 weeks - 40 weeks 2 days of gestation, in a normal vaginal delivery the baby was born spontaneously at 08.25 WITA, the baby immediately cried, moved actively, the skin was reddish, the gender was female, at 4 weeks postpartum it was given counseling about various contraceptive methods including advantages, disadvantages, side effects and effectiveness and mothers choosing to use injectable birth control to space out pregnancies, this midwifery care recommendation can help in overcoming problems in a complete and sustainable manner for both patients, families and midwives.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Dalam rangka mempercepat pencapaian target penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi, Indonesia memiliki program yang sudah terfokus pada pelayanan kebidanan yang berkesinambungan (Continuity of Care). Manfaat dari continuity of care yakni dapat menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera untuk konsultasi, kolaborasi dengn tenaga kesehatan lain berdasarkan kondisi klien, dapat melakukan pelaksanaan asuhan langsung dengan efisien dan aman serta dapat mengevaluasi keefektifan hasil asuhan kebidanan yang telah diberikan (Trisnawati, 2012). Bidan sebagai tenaga kesehatan yang berperan meningkatkan pelayanan yang dekat dengan masyarakat. Salah satunya yang mendukung COC (continuity of care) dan sebagai tempat mahasiswa melakukan Asuhan berkelanjutan pada ibu hamil, bersalin, nifas dan BBL. Tujuan COC adalah Melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil, bersalin, nifas, BBL dan KB di Puskesmas Kota Atambua. Jenis metode dalam asuhan Contuinity of Care yang digunakan adalah Study penelaahan kasus (Case Study).Metode yang digunakan penulis yaitu menggunakan studi kasus dengan cara mengambil kasus ibu hamil. Asuhan yang diberikan adalah asuhan secara komprehensif mulai dari hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, neonatus dan KB. Hasil Asuhan Kebidanan menunjukan data Ny. M umur 27 tahun G1P0A0 dilakukan pengkajian 2 kali mulai dari umur kehamilan 37 minggu -40 minggu 2 hari, pada persalinan normal pervaginam bayi lahir spontan jam 08.25 WITA bayi langsung menangis, bergerak aktif, kulit kemerahan, jenis kelamin perempuan, Pada 4 minggu postpartum diberikan konseling tentang macam-macam metode alat kontrasepsi meliputi kelebihan, kekurangan, efek samping dan efektivitasnya dan ibu memilih menggunkan KB Suntik untuk menjarakkan kehamilan, rekomendasi asuhan kebidanan ini dapat membantu dalam mengatasi permasalahan secara utuh dan berkesinambungan baik bagi pasien, keluarga dan bidan.</p> Etilia Abuk Ninik Christiani Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-28 2024-06-28 3 1 622 630 Asuhan Kebidanan Continuity of Care Ny. S Umur 24 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Bancak dengan Persalinan Intervensi Counter Presure https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/705 <p><em>Continuity of care is the provision of obstetric care starting from pregnancy, childbirth, postpartum, neonate to deciding to use family planning This aims to be an effort to help, monitor and detect possible complications that accompany mothers and babies from the period of pregnancy until the mother uses family planning. The method of midwifery care at PMB Rukiyah is through home visits by providing counseling according to the mother's needs. The midwifery care provided to Mrs. S lasted from pregnancy, childbirth, postpartum, neonate, to family planning with a frequency of visits for pregnancy 2 times, delivery 1 time, postpartum 3 times, neonate 2 times and KB 1 time. The method in this research uses data collection methods, namely using interviews, observations with primary and secondary data through the KIA Book, physical examination and this research starts 30 October - 17 December 2023. The research instrument uses SOAP documentation. Based on the results of a comprehensive case study (Continuity of Care) on Mrs. S from the third trimester of pregnancy, childbirth, the postpartum period, newborns and neonates, Mrs. S 24 years old G1P0A0 34 weeks gestation with healthy pregnancy, Delivery to Mrs. S took place at PMB Rukiyah with labor pains, the postpartum period was normal, there was no abnormal bleeding, uterine contractions were good. The results of the anthropometric examination were normal for the newborn baby, and Mrs. S decided to use 3-month injectable birth control. It is hoped that the midwife profession in providing continuous midwifery care (continuity of care) will always implement midwifery management, maintain and improve competence in providing care in accordance with midwifery service standards.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) yaitu pemberian asuhan kebidanan mulai dari kehamilan, bersalin, nifas, neonatus hingga memutuskan menggunakan KB. Hal ini bertujuan sebagai upaya untuk membantu, memantau, dan mendeteksi adanya kemungkinan timbulnya komplikasi yang menyertai ibu dan bayi dari masa kehamilan sampai dengan ibu menggunakan KB. Metode asuhan kebidanan di PMB Rukiyah melalui kunjungan rumah dengan memberikan konseling sesuai dengan kebutuhan ibu. Asuhan kebidanan yang diberikan kepada Ny.”S” berlangsung dari masa kehamilan, bersalin, nifas, neonatus, sampai KB dengan frekuensi kunjungan hamil sebanyak 2 kali, persalinan 1 kali, nifas 3 kali, neonatus 3 kali serta KB sebanyak 1 kali. Metorde dalam penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data yaitu menggunakan wawancara, observasi dengan data primer dan skunder melalui Buku KIA, pemeriksaan fisik serta penelitian ini dimulai 30 Oktober – 17 Desember 2023 instrumen penelitian menggunakan dokumentasi SOAP. Berdasarkan hasil studi kasus secara Komprehensif (Continuity Of Care) pada Ny. S dari kehamilan trimester III, persalinan, masa nifas, bayi baru lahir dan neonatus didapatkan Ny. S umur 24 tahun G1P0A0 usia kehamilan 34 minggu dengan kehamilan sehat, Persalinan pada Ny. S berlangsung di PMB Rukiyah dengan nyeri persalinan, masa nifas berlangsung normal tidak ada perdarahan abnormal, kontraksi uterus baik. Pada bayi baru lahir hasil pemeriksaan antropometri normal, dan Ny. S memutuskan untuk menggunakan KB suntik 3 bulan. Diharapkan profesi bidan dalam memberikan asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) selanjutnya selalu menerapkan manajemen kebidanan, mempertahankan dan meningkatkan kompetensi dalam memberikan asuhan sesuai dengan standar pelayanan kebidanan.</p> Yusfani Oktafiana Ari Widyaningsih Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 631 642 Asuhan Kebidanan Continuity Of Care (COC) dengan Normal https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/754 <p><em>Continuity of care is the provision of obstetric care starting from pregnancy, childbirth, postpartum, neonate to deciding to use family planning This aims to be an effort to help, monitor and detect possible complications that accompany mothers and babies from the period of pregnancy until the mother uses family planning. The method of midwifery care at PMB Rukiyah is through home visits by providing counseling according to the mother's needs. The midwifery care provided to Mrs. S lasted from pregnancy, childbirth, postpartum, neonate, to family planning with a frequency of visits for pregnancy 2 times, delivery 1 time, postpartum 3 times, neonate 2 times and KB 1 time. The method in this research uses data collection methods, namely using interviews, observations with primary and secondary data through the KIA Book, physical examination and this research starts 30 October - 17 December 2023. The research instrument uses SOAP documentation. Based on the results of a comprehensive case study (Continuity of Care) on Mrs. S from the third trimester of pregnancy, childbirth, the postpartum period, newborns and neonates, Mrs. S 24 years old G1P0A0 34 weeks gestation with healthy pregnancy, Delivery to Mrs. S took place at PMB Rukiyah with labor pains, the postpartum period was normal, there was no abnormal bleeding, uterine contractions were good. The results of the anthropometric examination were normal for the newborn baby, and Mrs. S decided to use 3-month injectable birth control. It is hoped that the midwife profession in providing continuous midwifery care (continuity of care) will always implement midwifery management, maintain and improve competence in providing care in accordance with midwifery service standards.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) yaitu pemberian asuhan kebidanan mulai dari kehamilan, bersalin, nifas, neonatus hingga memutuskan menggunakan KB. Hal ini bertujuan sebagai upaya untuk membantu, memantau, dan mendeteksi adanya kemungkinan timbulnya komplikasi yang menyertai ibu dan bayi dari masa kehamilan sampai dengan ibu menggunakan KB. Metode asuhan kebidanan di PMB Rukiyah melalui kunjungan rumah dengan memberikan konseling sesuai dengan kebutuhan ibu. Asuhan kebidanan yang diberikan kepada Ny.”S” berlangsung dari masa kehamilan, bersalin, nifas, neonatus, sampai KB dengan frekuensi kunjungan hamil sebanyak 2 kali, persalinan 1 kali, nifas 3 kali, neonatus 3 kali serta KB sebanyak 1 kali. Metorde dalam penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data yaitu menggunakan wawancara, observasi dengan data primer dan skunder melalui Buku KIA, pemeriksaan fisik serta penelitian ini dimulai 30 Oktober – 17 Desember 2023 instrumen penelitian menggunakan dokumentasi SOAP. Berdasarkan hasil studi kasus secara Komprehensif (Continuity Of Care) pada Ny. S dari kehamilan trimester III, persalinan, masa nifas, bayi baru lahir dan neonatus didapatkan Ny. S umur 24 tahun G1P0A0 usia kehamilan 34 minggu dengan kehamilan sehat, Persalinan pada Ny. S berlangsung di PMB Rukiyah dengan nyeri persalinan, masa nifas berlangsung normal tidak ada perdarahan abnormal, kontraksi uterus baik. Pada bayi baru lahir hasil pemeriksaan antropometri normal, dan Ny. S memutuskan untuk menggunakan KB suntik 3 bulan. Diharapkan profesi bidan dalam memberikan asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) selanjutnya selalu menerapkan manajemen kebidanan, mempertahankan dan meningkatkan kompetensi dalam memberikan asuhan sesuai dengan standar pelayanan kebidanan.</p> Maria Isabella Fernandez Ari Widyaningsih Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 643 652 Pelatihan Pijat Oxitocyn pada Ibu Nifas di RS Ken Saras dan di Puskesmas Melak https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/796 <p><em>Infant mortality (AKB) is one of the leading indicators of state health to reflect the abilities and quality of health care given. The number of infant mortality (akb) in Indonesia ranks into ten countries with the highest infant death rate in the world. Post-childbirth the mother would enter the period of nifas, which is the period between the birth of the baby and the placenta separating from the womb until the return of the reproductive organs to the state of normal birth. The majority of the problems mothers face in nifas's day are the subject of nutrition intake and maternal worry when breast-feeding is ineffective. Mother's milk is a liquid created by god specifically for babies secreted directly from a mother's breast. Purpose: Practice counseling at Ken saras hospital and in the melak center and perform a mother's knowledge evaluation of oxitocyn massage before and after it was given. Few mothers know about the importance of oxitocyn massage. Solution: engaging in activity: counseling oxitocyn massage. Target: Mrs. Nifas. Output: increasing nifas's mother's knowledge of oxitocyn massage. nifas's mother's rising knowledge of oxitocyn massage. Results: pre-test results show most of nifas's mother's knowledge in either category 3 Mrs. Nifas (25.5%) and simply 9 (75%). In her post science test, nifas's mother had an increase in the category of good knowledge by 12 mothers (100%). there is an improvement in the mother's knowledge after counseling is made. The next activity was the evaluation of activities with the land midwife as a managerial manager of nifas' mother's baby. To deliver the results of the activity and formulate a follow-up plan at Ken saras hospital and in the meley center.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu indikator derajat kesehatan negara untuk mencerminkan kemampuan dan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan. Jumlah Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masuk ke dalam sepuluh negara dengan Angka Kematian Bayi (AKB) tertinggi di dunia. Pasca persalinan ibu akan memasuki masa nifas atau biasa disebut masa postpartum, yaitu jangka waktu antara lahirnya bayi dan plasenta lepas dari rahim sampai kembalinya organ-organ reproduksi ke keadaan normal seperti sebelum melahirkan. Mayoritas persoalan yang dihadapi ibu saat masa nifas adalah persoalan asupan nutrisi yang akan diberikan kepada anak dan rasa khawatir ibu apabila pemberian ASI tidak efektif. Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan yang diciptakan oleh Tuhan khusus untuk bayi yang dikeluarkan langsung dari payudara seorang ibu. Tujuan: Melaksanakan kegiatan penyuluhan di RS KEN SARAS dan di Puskesmas Melak dan Melaksanakan evaluasi pengetahuan ibu tentang Pijat Oxitocyn sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan. Tidak banyak ibu yang mengetahui tentang pentingnya Pijat Oxitocyn. Solusi: Melakukan kegiatan: melakukan penyuluhan tentang Pijat Oxitocyn. Sasaran: ibu nifas. Output: Meningkatkan pengetahuan ibu nifas tentang Pijat Oxitocyn. Outcome: Meningkatnya pengetahuan ibu nifas tentang Pijat Oxitocyn. Hasil pre test menunjukkkan sebagian besar pengetahuan ibu nifas dalam kategori baik 3 ibu nifas (25,5%) dan cukup 9 (75%). Hasil post test pengetahuan ibu nifas mengalami peningkatan dengan kategori pengetahuan baik sebanyak 12 ibu nifas (100%). Kesimpulan: Ada peningkatan pengetahuan ibu setelah dilakukan penyuluhan. Kegiatan selanjutnya adalah evaluasi kegiatan bersama bidan lahan sebagai pengelola pada ibu nifas yang mempunyai bayi. untuk menyampaikan hasil kegiatan dan merumuskan rencana tindak lanjut di RS KEN SARAS dan di Puskesmas Melak</p> Lusiana Shinta Dewi Musdalifah Masruroh Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 653 657 Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) pada Ny M.B Umur 25 Tahun G1P0A0 di Puskesmas Umanen https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/799 <p><em>Maternal Mortality Rate (MMR) is an important indicator of the level of public health. MMR describes the number of women who die per 100,000 live births (KH), from a cause of death related to pregnancy disorders or their treatment (excluding accidents or incidental cases) during pregnancy, childbirth and in the postpartum period (42 days after giving birth) so that comprehensive care is provided to prevent maternal deaths during pregnancy, childbirth and postpartum (Indonesian Health Profile, 2018). Continuity of care in midwifery is a series of continuous and comprehensive service activities starting from pregnancy, delivery, postpartum, newborn care and family planning services that connect needs women's health in particular and the personal circumstances of each individual. Comprehensive care is an examination that is carried out completely with simple laboratory tests and counseling. Comprehensive midwifery care includes places for continuous examination activities including midwifery care for pregnancy, midwifery care for childbirth, midwifery care for the postpartum period and midwifery care for newborns and family planning acceptors. Pregnancy care prioritizes continuity of care. It is very important for women to get services from the same professional or from a small team of professionals, because that way the development of their condition at all times will be well monitored and they will also be trusting and open. because they feel like they already know the caregiver. Descriptive and the type of descriptive research used is a case study, namely by examining a problem through a case consisting of a single unit. A single unit here can contain one person, a group of residents who are affected by a problem. After providing care, they have provided comprehensive midwifery care starting from Pregnancy, Childbirth, Postpartum, Babies and the results are normal pregnancies, births with Caesarean section, normal babies, No There is a gap between theory and cases in Comprehensive Midwifery Care at Ny.M.B and By.Ny.M.B at the Umane Community Health Center.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting dari derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang meninggal per 100.000 kelahiran hidup (KH), dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) sehingga dilakukan asuhan komprehensif untuk mencegah kematian ibu selama kehamilan, persalinan dan nifas (Profil Kesehatan Indonesia, 2018).Continuity of care dalam kebidanan adalah serangkaian kegiatan pelayanan yang berkelanjutan dan menyeluruh mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, pelayanan bayi baru lahir serta pelayanan keluarga berencana yang menghubungkan kebutuhan kesehatan perempuan khususnya dan keadaan pribadi setiap individu. Asuhan komprehensif merupakan suatu pemeriksaan yang dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan laboratorium sederhana dan konseling. Asuhan kebidanan komprehensif mencakup tempat kegiatan pemeriksaan berkesinambungan diantaranya adalah asuhan kebidanan kehamilan, asuhan kebidanan persalinan, asuhan kebidanan masa nifas dan asuhan kebidanan bayi baru lahir serta akseptor KB. Asuhan kehamilan mengutamakan kesinambungan pelayanan (continuity of care) sangat penting buat wanita untuk mendapatkan pelayanan dari seorang profesional yang sama atau dari satu team kecil tenaga profesional, sebab dengan begitu maka perkembangan kondisi mereka setiap saat akan terpantau dengan baik selain juga mereka menjadi percaya dan terbuka karena merasa sudah mengenal si pemberi asuhan. Deskriptif dan jenis penelitian deskriptif yang digunakan adalah studi penelaahan kasus (Case Study), yakni dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal. Unit tunggal disini dapat berisi satu orang, sekelompok penduduk yang terkena suatu masalah.Setelah melakukan asuhan telah memberikan asuhan kebidanan secara Komprehensif mulai dari Ibu Hamil, Bersalin, Nifas, Bayi dan hasilnya hamil dengan normal, bersalin dengan section Caesarea, bayi dengan normal, Tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kasus pada Asuhan Komprehensif kebidanan pada Ny.M.B dan By.Ny.M.B Di Puskesmas Umane.</p> Salomi Yohana Jopudara Luvi Dian Afriyani Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 658 667 Penyuluhan Baby Massage untuk Meningkatkan Pengetahuan Ibu Serta Kualitas Tidur dan Nafsu Makan https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/800 <p><em>Optimal child growth and development is every parent's dream. Complaints that often arise in toddlers are that children do not want to eat and refuse to eat. Apart from that, in Indonesia there are still many babies who experience sleep problems, namely around 44.2% of babies experience sleep disorders. Babies who experience sleep disorders will experience disruption during their growth period, so their growth will not be optimal. One way to overcome this is by doing baby massage. This activity is to introduce baby massage as a solution to stimulate optimal growth and development. Community Service will be carried out in 3 stages, namely the First Stage, making preparations by collaborating with partners and determining community service targets. The second stage of implementation, before counseling is carried out, a pretest is carried out to explore the mother's knowledge regarding baby massage. Next, baby massage education and training was carried out with live demonstrations. Third Stage: Conduct evaluation by giving a posttest questionnaire. This activity was attended by 25 mothers who had children aged 0-59 months. Before the counseling was carried out regarding baby massage, it was found that the majority of mothers' knowledge was in the poor category, namely 18 people (72%) and after the counseling was carried out, 25 mothers (100%) had knowledge in the good category. There is an effect of education using leaflets and demonstrations on pregnant women's knowledge about baby massage (p value=0.000). Conclusion: there was an increase in knowledge before and after the baby massage education was carried out. It is hoped that parents can provide massage stimulation to the baby so that it will achieve optimal growth and development.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Tumbuh kembang anak yang optimal adalah dambaan setiap orang tua. Keluhan yang sering muncul pada balita adalah anak tidak mau makan dan menolak makan. Selain itu, di Indonesia masih banyak bayi yang mengalami masalah tidur, yaitu sekitar 44,2% bayi mengalami gangguan tidur. Bayi yang mengalami gangguan tidur akan mengalami gangguan pada masa pertumbuhannya, sehingga tidak pertumbuhannya optimal. Salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan melakukan baby massage. kegiatan ini adalah memperkenalkan tentang pijat bayi sebagai solusi untuk merangsang tumbung kembang yang optimal. Pengabdian Masyarakat akan dilaksanakan dalam 3 tahap yaitu Tahap Pertama melakukan persiapan dengan cara melakukan kerja sama dengan mitra dan menentukan sasaran pengabdian masyarakat. Tahap Kedua tahap pelaksanaan, sebelum dilakukan penyuluhan, dilakukan pretest untuk menggali pengetahuan ibu mengenai pijat bayi. Selanjutnya dilakukan edukasi dan pelatihan pijat bayi dengan demonstrasi secara langsung. Tahap Ketiga Melakukan evaluasi dengan cara memberikan kuesioner posttest. Kegiatan ini diikuti oleh 25 orang ibu yang memiliki anak usia 0-59 bulan. Sebelum dilakukan penyuluhan mengenai pijat bayi didapatkan sebagian besar pengetahuan ibu dalam kategori kurang yaitu sebanyak 18 orang (72%) dan setelah dilakukan penyuluhan ibu memiliki pengetahuan dengan kategori baik sebanyak 25 orang (100%). Terdapat pengaruh edukasi menggunakan Leaflet dan Demonstrasi terhadap pengetahuan ibu mengenai baby massage (p value=0,000). Terjadi peningkatan pengetahuan sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan baby massage. Diharapkan orangtua dapat memberikan stimulasi pijat bayi sehingga akan mencapai pertumbuhan dan perkembangan dengan optimal.</p> Ita Paramita Sari Khairunnisa Anugrah Oktadwiyanti Heni Setyowati Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 668 675 Pijat Bayi untuk Merangsang Tumbung Kembang https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/823 <p><em>The problem of growth and development of toddlers during the 5th year of life is a serious problem for both developed and developing countries. Factors related to children's growth and development, namely adequate nutrition, a supportive family environment are the basis for children's growth and development. Apart from that, from a personal perspective, children can be given stimulation. One form of stimulation commonly used by parents for babies is tactile stimulation in the form of baby massage. Massage is a good, useful and healthy therapy for your baby. Apart from strengthening the bond between parent and child, baby massage also helps the child's growth and development to be better. The aim of this activity is to introduce baby massage as a solution to stimulate optimal growth and development. Community Service will be carried out in 3 stages, namely the First Stage, making preparations by collaborating with partners. The second stage of implementation, before counseling is carried out, a pretest is carried out to explore the mother's knowledge regarding baby massage. Next, baby massage education and training was carried out by practicing baby massage directly on the phantom. The third stage is to carry out an evaluation by giving a posttest and direct interviews and ending by making an activity report. From the results of community service, it was found that this activity was attended by 20 mothers who had children aged 0-59 months. Before the counseling was carried out regarding baby massage, it was found that the majority of mothers' knowledge was in the poor category, namely 12 people (60%) and after the counseling was carried out, 20 people (100%) had knowledge in the good category. It can be concluded that there was an increase in knowledge before and after counseling regarding baby massage. It is hoped that parents can provide baby massage stimulation so that it will achieve optimal growth and development.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Permasalahan pertumbuhan dan perkembangan balita pada masa 5 tahun kehidupan merupakan masalah serius bagi Negara maju ataupun Negara berkembang. Faktor yang berhubungan dengan tumbuh kembang anak yaitu nutrisi yang tercukupi, lingkungan keluarga yang mendukung merupakan dasar untuk tumbuh kembang anak. Selain itu dari segi personal anak dapat diberikan stimulasi, salah satu bentuk stimulasi yang umum dilakukan orang tua untuk bayi adalah stimulasi taktil dalam bentuk pijat bayi. Pijat merupakan salah satu terapi yang baik, bermanfaat, dan menyehatkan bagi bayi anda, selain mempererat ikatan antara orangtua dengan anak, pijat bayi pun membantu tumbuh kembang anak menjadi lebih baik. Tujuan kegiatan ini adalah memperkenalkan tentang pijat bayi sebagai Solusi untuk merangsang tumbung kembang yang optimal. Pengabdian Masyarakat akan dilaksanakan dalam 3 tahap yaitu Tahap Pertama melakukan persiapan dengan cara melakukan kerja sama dengan mitra. Tahap Kedua tahap pelaksanaan, sebelum dilakukan penyuluhan, dilakukan pretest untuk menggali pengetahuan ibu mengenai pijat bayi. Selanjutnya dilakukan edukasi dan pelatihan pijat bayi dengan mempraktekkan langsung pijat bayi pada phantom. Tahap Ketiga Melakukan evaluasi dengan cara memberikan posttest dan wawancara secara langsung dan diakhiri dengan membuat laporan kegiatan. Dari hasil pengabdian Masyarakat didapatkan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 20 orang ibu yang memiliki anak usia 0-59 bulan. Sebelum dilakukan penyuluhan mengenai pijat bayi didapatkan sebagian besar pengetahuan ibu dalam kategori kurang yaitu sebanyak 12 orang (60%) dan setelah dilakukan penyuluhan ibu memiliki pengetahuan dengan kategori baik sebanyak 20 orang (100)%. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan sebelum dan sesudah dilakukan penyeluhan mengenai pijat bayi. Diharapkan orangtua dapat memberikan stimulasi pijat bayi sehingga akan mencapai pertumbuhan dan perkembangan dengan optimal.</p> Sri Ade Lina Isfaizah Soendari Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 676 682 Literatur Review : Senam Nifas terhadap Penyembuhan Luka Perineum, Pola Tidur, Involusi dan Penurunan TFU https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/824 <p><em>The postpartum period is quite important for midwives to always monitor because less than optimal implementation can cause various problems for the mother which can disrupt the postpartum mother's discomfort due to stitches, sleep disturbances, and uterine involution due to uterine contractions, and if not treated, complications can occur during the postpartum period. such as bleeding, high fever and even convulsions, severe headaches. Postpartum exercises can speed up the return of the uterus. Postpartum exercise helps the body relax and makes the mother feel comfortable, which leads to an increase in the quality of the mother's sleep, and healing of perineal wounds more effectively. The aim of this literature review is to determine the effect of postpartum exercise on perineal wound healing, sleep quality, uterine involution, and reduction in uterine fundal height (TFU) in post partum mothers. The method used in preparing this research is a literature review by analyzing a predetermined number of articles. This research consists of 6 articles which will be analyzed using article selection techniques using article criteria used in accordance with the research objectives. The results of the literature review from these 6 articles show that carrying out postpartum exercise methods for postpartum mothers has a positive influence and is proven to be effective in healing perineal wounds, improving sleep quality, increasing the uterine involution process and accelerating the reduction in uterine fundal height in postpartum mothers. There are 3 conclusions, namely postpartum exercise has a positive influence and is proven to be effective in healing perineal wounds, improving sleep quality or sleep patterns, and increasing the uterine involution process and accelerating the reduction in uterine fundal height in post partum mothers. It is hoped that the application of postpartum exercise methods to post partum mothers can continue.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Masa nifas cukup penting bagi bidan untuk selalu memantau karena penerapan yang kurang optimal dapat menimbulkan berbagai masalah pada ibu yang dapat mengganggu ketidaknyamanan ibu nifas akibat luka jahitan, gangguan tidur, dan involusi uterus akibat kontraksi rahim, dan jika tidak ditangani dapat terjadi komplikasi pada masa nifas seperti pendarahan, demam tinggi bahkan kejang-kejang, sakit kepala parah. Senam nifas dapat mempercepat pengembalian rahim. senam nifas membantu tubuh menjadi rileks dan membuat ibu merasa nyaman yang menyebabkan peningkatan kualitas tidur ibu baik, dan penyembuhan luka perineum lebih efektif. Tujuan dari literature reviuw ini untuk mengetahui pengaruh senam nifas terhadap penyembuhan luka perineum, kualitas tidur, involusi uterus, dan penurunan Tinggi Fundus Uteri (TFU) pada ibu post partum. Metode yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini yaitu literature reviuw dengan menganalisis sejumlah artikel yang telah ditentukan. Penelitian ini terdiri dari 6 artikel yang akan di analisis dengan teknik penyeleksian artikel menggunakan kriteria artikel yang digunakan sesuai dengan tujuan penelitian. Hasil literature review dari 6 artikel tersebut, menunjukkan bahwa dengan melakukan metode senam nifas pada ibu post partum memiliki pengaruh positif dan terbukti efektif terhadap penyembuhan luka perineum, peningkatan kualitas tidur, peningkatan proses involusi uterus dan mempercepat penurunan tinggi fundus uteri pada ibu post partum. Terdapat 3 kesimpulan yaitu senam nifas memiliki pengaruh positif dan terbukti efektif terhadap penyembuhan luka perineum, peningkatan kualitas tidur atau pola tidur, dan peningkatan proses involusi uterus serta mempercepat penurunan tinggi fundus uteri pada ibu post partum. Diharapkan penerapan metode senam nifas pada ibu post partum dapat terus dilakukan.</p> Nurida Dyah Hapsari Windayanti Laeli Fauzia Lia Indah Fil Mina Susiani Heni I Dwi Prasetyo Rini Sasminayati Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 683 694 Penyuluhan Jenis Terapi Komplementer pada Ibu dan Anak sebagai Alternatif Pengobatan Non Farmakologis https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/813 <p><em>Alternative complementary medicine is non-conventional medicine aimed at improving the level of public health, including promotive, curative, preventive and rehabilitative efforts. Public health can be improved by providing information about health through outreach activities. This research aims to provide education about types of complementary therapy as an alternative non- pharmacological treatment for mothers and children at the Pratama Noah Arofah Clinic. The complementary therapies discussed include various methods such as hypnobirthing, prenatal massage, oxytocin massage and baby messages, which can provide health benefits for pregnant women and children without having to rely on conventional medicines. It is hoped that this education will increase participants' knowledge and awareness of the various therapy options available, so that they can make better decisions regarding their and their families' health. The results of this outreach show an increase in participants' understanding of the benefits and practical applications of complementary therapies. Thus, it is hoped that these methods can be integrated into daily health care to improve the quality of life of mothers and children. This community service activity involves health workers, especially Pratama Clinic Midwife Noah Arofah and mothers who have experienced the transition from the pregnancy stage to the birth stage. Community service activities were carried out at the Pratama Noah Arofah Clinic in May – June 2024. Participants in this outreach event included 15 pregnant women and mothers with toddlers. Activities are carried out in stages (1) Explain the purpose of the activity; (2) Providing education about complementary therapies and their benefits for maternal health. The results of this study show that parents' knowledge about alternative medicine, namely complementary therapy, has increased before and after the counseling was carried out. After participating in this activity, parents will carry out this activity at home and if they are pregnant/postpartum if there is a pregnancy class, the counseling participants agree to visit there regularly.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Pengobatan komplementer alternatif adalah pengobatan non konvensional yang ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat meliputi upaya promotif, kuratif, preventif dan rehabilitatif. Kesehatan masyarakat dapat ditingkatkan dengan pemberian informasi pada tentang kesehatan melalui kegiatan penyuluhan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan penyuluhan tentang jenis terapi komplementer sebagai alternatif pengobatan non farmakologis pada ibu dan anak di Klinik Pratama Noah Arofah. Terapi komplementer yang dibahas meliputi berbagai metode seperti hypnobirthing, prenatal massage, pijat oksitosin dan baby message, yang dapat memberikan manfaat kesehatan bagi ibu hamil dan anak-anak tanpa harus bergantung pada obat-obatan konvensional. Penyuluhan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran peserta tentang berbagai pilihan terapi yang tersedia, sehingga mereka dapat membuat keputusan yang lebih baik terkait kesehatan mereka dan keluarga. Hasil dari penyuluhan ini menunjukkan peningkatan pemahaman peserta mengenai manfaat dan aplikasi praktis dari terapi komplementer. Dengan demikian, diharapkan metode- metode ini dapat diintegrasikan ke dalam perawatan kesehatan sehari-hari untuk meningkatkan kualitas hidup ibu dan anak. Kegiatan pengabdian masyarakat ini melibatkan tenaga kesehatan terutama Bidan Klinik Pratama Noah Arofah dan ibu yang telah mengalami transisi dari tahap kehamilan sampai ke tahap melahirkan. Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan di Klinik Pratama Noah Arofah pada bulan Mei – Juni 2024. Peserta dalam acara penyuluhan ini mencakup 15 orang ibu hamil dan ibu yang punya balita. Kegiatan dilaksanakan secara bertahap (1) Menjelaskan tujuan kegiatan; (2)Memberikan edukasi mengenai terapi komplementer dan manfaatnya bagi kesehatan ibu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan orang tua tentang pengobatan alternatif yaitu tentang terapi komplementer mengalami peningkatan sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan. Setelah mengikuti kegiatan ini, orang tua akan melakukan kegiatan ini di rumah dan jika dalam kondisi hamil/nifas apabila ada kelas hamil, peserta penyuluhan setuju untuk berkunjung ke sana secara rutin.</p> Siti Waslikhah Nurhayati Rini Susanti Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 695 702 Literature Review: Skrining Pranikah Calon Pengantin terhadap Kesehatan Reproduksi dan Penyakit Genetika https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/825 <p><em>Pre-marital screening is conducted as the first step to ensure the health of prospective mothers and children as early as possible, even before the fertilization process occurs. Reproductive health is a state of physical, mental, and social well-being not only related to the reproductive system and its functions but also to its processes. A literature review was conducted to obtain further information on aspects related to the implementation of pre- marital screening for prospective couples. The data sources used in this study were PubMed and Google Scholar databases. The sources for this literature review considered inclusion criteria such as journals published between 2020 and 2024, written in English or Indonesian, and fully accessible. Meanwhile, exclusion criteria included journals written in languages other than English or Indonesian, as well as secondary articles or reviews. This literature review was conducted to examine the Pre-marital Screening of Prospective Couples Towards Reproductive Health and Genetic Diseases. The review results indicate that pre- marital screening is crucial because findings from journals explain the increase in knowledge and interest among women of childbearing age in undergoing pre-marital screening to ensure the preparation of prospective mothers and children and to prevent the inheritance of genetic diseases from one partner, which can be harmful, and strongly advocate for marriage cancellation compliance.</em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Skrining pranikah dilakukan sebagai langkah pertama untuk memastikan kesehatan calon ibu serta calon anak sedini mungkin, bahkan sebelum proses pembuahan terjadi. Kesehatan reproduksi merupakan kondisi sejahtera secara raga, mental serta sosial tidak hanya perihal yang berkaitan dengan sistem reproduksi dan guna serta prosesnya.tinjauan literatur yang bertujuan untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang aspek-aspek yang terkait dengan penerapan skrining pra-nikah pada calon pengantin. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah basis data PubMed dan Google Scholar. Sumber untuk melakukan tinjauan literatur ini memperhatikan kriteria inklusi berupa jurnal yang diterbitkan antara tahun 2020 hingga 2024, ditulis dalam bahasa Inggris atau Indonesia, dan dapat diakses secara penuh. Sedangkan, kriteria eksklusi meliputi jurnal yang ditulis dalam bahasa selain Inggris atau Indonesia, serta artikel atau jurnal sekunder seperti artikel ulasan atau review. Penelitian tinjauan Pustaka ini dilakukan untuk menelaah Skrining Pranikah Calon Pengantin Terhadap Kesehatan Reproduksi dan Penyakit Genetika. Hasil tinjauan menunjukkan skrining pranikah itu sangat penting dilaksanakan dikarenakan hasil dari jurnal menjelaskan peningkat pengetahuan dan minat wanita usia subur melakukan skrining pranikah untuk memastikan dalam mempersiapkan calon ibu dan anak serta mencegah penurunan penyakit genetik yang diwariskan salah satu pasangan sehingga dapat merugikan dan secara kuat untuk mematuhi pembatalan pernikahan.</p> Hanik Ekowati Hapsari Windayanti Sri Sutarti Haryati Dina Fitrianingtyas Martiningsih Dhini Kusumastuti Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 703 710 Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) pada Ny N.S Umur 27 Tahun G1P0A0 di Puskesmas Kota Atambua https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/838 <p><em>Maternal Mortality Rate (MMR) is an important indicator of the level of public health. MMR describes the number of women who die per 100,000 live births (KH), from a cause of death related to pregnancy disorders or their treatment (excluding accidents or incidental cases) during pregnancy, childbirth and in the postpartum period (42 days after giving birth) so that comprehensive care is provided to prevent maternal deaths during pregnancy, childbirth and postpartum (Indonesian Health Profile, 2018). Continuity of care in midwifery is a series of continuous and comprehensive service activities starting from pregnancy, delivery, postpartum, newborn care and family planning services that connect needs women's health in particular and the personal circumstances of each individual. Comprehensive care is an examination that is carried out completely with simple laboratory tests and counseling. Comprehensive midwifery care includes places for continuous examination activities including midwifery care for pregnancy, midwifery care for childbirth, midwifery care for the postpartum period and midwifery care for newborns and family planning acceptors. Pregnancy care prioritizes continuity of care. It is very important for women to get services from the same professional or from a small team of professionals, because that way the development of their condition at all times will be well monitored and they will also be trusting and open. because they feel like they already know the caregiver. Descriptive and the type of descriptive research used is a case study, namely by examining a problem through a case consisting of a single unit. A single unit here can contain one person, a group of residents who are affected by a problem. After providing care, they have provided comprehensive midwifery care starting from Pregnancy, Childbirth, Postpartum, Babies and the results are normal pregnancies, births with Caesarean section, normal babies, No There is a gap between theory and cases in Comprehensive Midwifery Care at Ny.M.B and By.Ny.N.S at the Atambua City Community Health Center.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting dari derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang meninggal per 100.000 kelahiran hidup (KH), dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) sehingga dilakukan asuhan komprehensif untuk mencegah kematian ibu selama kehamilan, persalinan dan nifas (Profil Kesehatan Indonesia, 2018).Continuity of care dalam kebidanan adalah serangkaian kegiatan pelayanan yang berkelanjutan dan menyeluruh mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, pelayanan bayi baru lahir serta pelayanan keluarga berencana yang menghubungkan kebutuhan kesehatan perempuan khususnya dan keadaan pribadi setiap individu. Asuhan komprehensif merupakan suatu pemeriksaan yang dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan laboratorium sederhana dan konseling. Asuhan kebidanan komprehensif mencakup tempat kegiatan pemeriksaan berkesinambungan diantaranya adalah asuhan kebidanan kehamilan, asuhan kebidanan persalinan, asuhan kebidanan masa nifas dan asuhan kebidanan bayi baru lahir serta akseptor KB. Asuhan kehamilan mengutamakan kesinambungan pelayanan (continuity of care) sangat penting buat wanita untuk mendapatkan pelayanan dari seorang profesional yang sama atau dari satu team kecil tenaga profesional, sebab dengan begitu maka perkembangan kondisi mereka setiap saat akan terpantau dengan baik selain juga mereka menjadi percaya dan terbuka karena merasa sudah mengenal si pemberi asuhan. Deskriptif dan jenis penelitian deskriptif yang digunakan adalah studi penelaahan kasus (Case Study), yakni dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal. Unit tunggal disini dapat berisi satu orang, sekelompok penduduk yang terkena suatu masalah.Setelah melakukan asuhan telah memberikan asuhan kebidanan secara Komprehensif mulai dari Ibu Hamil, Bersalin, Nifas, Bayi dan hasilnya hamil dengan normal, bersalin dengan section Caesarea, bayi dengan normal, Tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kasus pada Asuhan Komprehensif kebidanan pada Ny N.S dan By.Ny.N.S Di Puskesmas Kota Atambua.</p> Yovita Paru Mali Widyawati Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 711 720 Yoga Anak untuk Meningkatkan Konsentrasi Belajar di Paud Ceria Desa Sruwen https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/295 <p><em>Childhood is a sensitive time. At this time, all aspects of child development will later become the basis for further development. Children's abilities cannot just be present, there are processes or stages that must be passed. Stimulus from the environment is needed to support its development optimally, namely through a good parenting pattern. Stimulus or support can have a positive impact on themselves and the child's environment, not only optimizing every aspect of development (Rakhmawati, D., Ismah, I., &amp; Lestari, F. W. 2020). The goal to stimulate gross motor so that children can get good growth and development. As expressed by Asana, yoga movements have benefits for the physical and psychological, among others, can strengthen the mind or concentration, train self-discipline, provide a relaxing effect and strengthen the body (Widya Sena, 2018). The means in this activity are cheerful early childhood children in Sruwen Village, the media used in this community service is power points and leaflets. The results of the activity were known that after being given counseling and children's yoga methods to increase learning concentration, the children experienced an increase, good knowledge was 8 children (72.7%) and enough as many as 30 children (27.3%). This shows that there is an increase in children's knowledge after being given counseling</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Masa kanak-kanak adalah masa sensitif. Pada masa ini, seluruh aspek perkembangan anak yang nantinya menjadi dasar bagi perkembangan selanjutnya. Kemampuan anak tidak dapat hadir begitu saja, ada proses atau tahapan yang harus dilalui.Diperlukan stimulus dari lingkungan untuk mendukung perkembangannya secara optimal, yaitu melalui pola pengasuhan yang baik. Stimulus atau dukungan dapat berdampak positif bagi diri dan lingkungan anak, tidak hanya mengoptimalkan setiap aspek perkembangan yang dilalui (Rakhmawati, D., Ismah, I., &amp; Lestari, F. W. 2020). Tujuannya untuk menstimulasi motorikkasar sehingga anak dapat memperoleh tumbuh kembang yang baik. Sesuai yang diungkapkan oleh Asana yaitu Gerakan -gerakan yoga memiliki manfaat bagi fisik maupun psikis antara lain, dapat menguatkan fikiran atau konsentrasi, melatih disiplin diri, memberikan efek rileksasi dan menguatkan tubuh (Widya Sena, 2018). Sarana dalam kegiatan ini adalah anak-anak paud ceria di desa sruwen, media yang digunakan dalam pengabdian masyarkat ini adalah power point dan leaflat. Hasil kegiatan diketahui bahwa sesudah diberi penyuluhan dan cara yoga anak terhadap peningkatan konsentrasi belajar, anka-anak mengalami peningkatan, pengetahuan baik sebanyak 8 anak (72,7%) dan cukup sebanyak 30 anak (27,3%). Hal ini menunjukan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan anak setelah diberikan penyuluhan</p> Sang Ayu Putu Enjes Sita Yuliance Kabak Risma Aliviani Putri Masruroh Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 721 727 Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) pada Ny. S Umur 24 Tahun di Klinik Istika https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/541 <p><em>Based on the Central Java Provincial Health Service Pocket Book, the number of maternal deaths in Central Java in 2021 was 530 cases, then in 2021 it increased drastically to reach 1,011 cases and in 2022 in the third quarter there were already 335 cases of maternal death. To provide midwifery care to Mrs. S comprehensive care for pregnancy, childbirth, postpartum, newborns and neonates according to Varney's 7 steps of management and documentation using the SOAP method. In this treatment, the author uses data collection methods, namely through interviews, observation, physical examination, supporting examination, documentation study and bibliography study. This research began on May 22 – July 20 2023. In pregnancy care, there were no deliberate discrepancies between theory and practice, so Mrs. S was able to have a normal vaginal delivery. Care for female newborns, no defects or danger signs were found. Then during postpartum monitoring the newborn baby walked normally. There are no gaps in postpartum care. As well as Mrs. S has been using 3-month injectable birth control. From the management, comprehensive care has been provided for clients with pathological pregnancy, childbirth and postpartum. It is hoped that comprehensive care needs to be carried out so that the health of the mother and baby is maintained and monitored.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Berdasarkan Berdasarkan Buku Saku Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah tahun, jumlah kematian ibu di Jawa Tengah tahun 2021 yaitu sebanyak 530 kasus, kemudian pada tahun 2021 meningkat drasstis hingga mencapai 1.011 kasus dan pada tahun 2022 triwulan 3 sudah terdapat 335 kasus kematian ibu. Memberikan asuhan kebidanan pada Ny. S secara komprehensif dari asuhan kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan neonatus sesuai Menejemen Varney 7 langkah dan pendokumentasian dengan metode SOAP. Dalam asuhan ini, penulis menggunakan metode pengumpulan data yaitu melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, studi dokumentasi dan studi daftar pustaka. Penelitian ini dimulai sejak tanggal 22 Mei – 20 Juli 2023. Pada asuhan kehamilan tidak ditemukan kesengajaan antara teori dan praktik, sehingga Ny. S dapat menjalankan persalinan secara normal pervaginam. Asuhan pada bayi baru lahir berjenis kelamin perempuan, tidak ditemukan adanya cacat serta tanda bahaya. Kemudian pada pemantauan nifas serta bayi baru lahir berjalan dengan normal. Asuhan masa nifas tidak terdapat kesenjangan. Serta Ny. S telah menggunakan KB Suntik 3 Bulan. Dari penatalaksanaan telah dilakukan asuhan komprehensif pada klien dari kehamilan, persalinan, dan nifas yang Patologis. Diharapkan asuhan komprehensif perlu dilakukan agar kesehatan ibu dan bayi tetap terjaga dan terpantau.</p> Nurul Amalia Hidayatika Ari Widyaningsih Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 728 736 Terapi Akupresure untuk Mengatasi Nyeri Haid pada Remaja di PMB Rachma Soraya Kota Semarang https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/832 <p><em>Dysmenorrhea is pain that occurs in the lower abdomen experienced by women before menstruation or during menstruation without any signs of pathology and usually occurs with cramps. Menstrual pain or dysmenorrhea is a condition that bothers most women during menstruation, regardless of age, with the highest percentage being in early teens who have just experienced menarche (first menstruation). Various types of treatment, both pharmacological and non-pharmacological, have been studied to treat dysmenorrhea. The pharmacological treatment that is often used by most women is NSAIDs (Nonsteroidal Anti-Inflammatory Drugs) such as mefenamic acid, ibuprofen, sodium niclofenate and nephroxen Proverawati and Misaroh. Non-pharmacological treatment can be done in various ways, such as warm compresses, massage, physical exercise, and relaxation therapy such as acupuncture therapy and acupressure tears. Acupressure is a non-pharmacological therapy that is adapted to teenagers' conditions. The purpose of menstrual pain acupressure is to reduce the discomfort and symptoms associated with menstruation. This community service activity aims to provide teenagers with information about managing menstrual pain. The methods used in this community service are health education about discomfort during menstruation, and health education about acupressure for menstrual pain. Based on the results of the post test, it can provide an illustration that community service activities can increase community understanding and knowledge, as evidenced by the high average post test score, namely 90% good after the counseling was carried out.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Dismenore merupakan nyeri yang terjadi pada perut bagian bawah yang dialami oleh wanita sebelum menstruasi maupun selama menstruasi tanpa disertai tanda patologi dan biasanya terjadi kram. Nyeri haid atau dismenore merupakan suatu keadaan yang mengganggu sebagian besar wanita saat menstruasi tanpa memandang usia dengan presentase paling banyak di usia remaja awal yang baru mengalami menarche (pertama kali haid). Berbagai macam cara pengobatan baik itu farmakologi maupun nonfarmakologi yang telah diteliti untuk mengatasi dismenore, pengobatan farmakologi yang sering digunakan sebagian besar wanita adalah golongan NSAIDs (Nonsteroidal Anti-Inflamatori Drugs) seperti asam mefenamat, ibuprofen, natrium niklofenat dan nefroxen Proverawati dan Misaroh. Pengobatan nonfarmakologi dapat dilakukan berbagai cara seperti kompres hangat, massage, latihan fisik, dan terapi relaksasi seperti terapi akupunktur dan tearpi akupresure. Akupresure merupakan salah satu terapi non farmakologis yang disesuaikan dengan kondisi remaja. Tujuan akupresure nyeri haid untuk mengurangi ketidaknyamanan dan gejala yang berhubungan dengan menstruasi. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan agar para remaja dapat memperoleh informasi tentang penanganan nyeri haid. Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah Pendidikan kesehatan tentang ketidaknyamanan saat haid, dan Pendidikan kesehatan tentang Akupresure untuk nyeri haid. Berdasarkan hasil post test, dapat memberikan gambaran bahwa dengan kegiatan pengabdian masyarakat dapat meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat, yang dibuktikan dengan tingginya rata-rata pada skor post test yaitu 90% baik setelah dilakukan penyuluhan.</p> Rachma Soraya Rahayu Alfianing Isri Nasifah Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 737 741 Komplementer Diet Nutrisi dalam Peningkatan HB pada Ibu Hamil di Posyandu Tongkol https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/744 <p><em>During pregnancy, physiological changes occur that affect hemoglobin levels, often leading to anemia. According to the World Health Organization (2021), approximately 36.5% of pregnant women worldwide experienced anemia in 2019. Anemia in pregnant women can be caused by non-compliance with taking iron supplements (Tablet Tambah Darah, TTD), often due to nausea from the taste and smell of the tablets. As an effort to address anemia, complementary dietary therapy with iron-rich fruits and vegetables can be an effective alternative. Community service was conducted at Biduk-Biduk Health Center using a two-way method involving education with flipcharts and leaflets, followed by a Q&amp;A session to enhance pregnant women's knowledge about complementary nutritional therapy. Results showed a significant increase in knowledge, with the average pre-test score of 53.57 rising to 100 in the post-test. This activity successfully raised awareness and knowledge among pregnant women about the importance of nutritional diet in preventing anemia. Evaluation indicated that this community service activity was beneficial, though some areas need improvement. The preparation of appropriate educational materials and the structured implementation of activities contributed positively to achieving the program's objectives.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Pada masa kehamilan, terjadi perubahan fisiologis yang mempengaruhi kadar hemoglobin, sering kali menyebabkan anemia. Berdasarkan data World Health Organization (2021), sekitar 36,5% wanita hamil di seluruh dunia mengalami anemia pada tahun 2019. Anemia pada ibu hamil dapat disebabkan oleh ketidakpatuhan dalam mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) yang seringkali dikarenakan rasa mual akibat rasa dan bau tablet. Sebagai upaya untuk mengatasi anemia, terapi komplementer diet nutrisi dengan mengonsumsi buah dan sayuran tinggi zat besi dapat menjadi alternatif yang efektif. Pengabdian masyarakat dilakukan di Puskesmas Biduk-Biduk dengan metode kelas ibu hamil, melibatkan penyuluhan menggunakan lembar balik dan leaflet, serta tanya jawab untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang diet nutrisi komplementer. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan ibu hamil, dengan nilai pre-test rata-rata 53,57 meningkat menjadi 100 pada post-test. Kegiatan ini berhasil meningkatkan kesadaran dan pengetahuan ibu hamil mengenai pentingnya diet nutrisi dalam mencegah anemia. Evaluasi menunjukkan bahwa kegiatan pengabdian masyarakat ini bermanfaat, meskipun masih terdapat hal yang perlu diperbaiki. Penyusunan materi edukasi yang tepat dan pelaksanaan kegiatan yang terstruktur memberikan kontribusi positif terhadap pencapaian tujuan program.</p> Eka Saputri Heni Herawati Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 742 746 Tehnik Akupresure untuk Mengatasi Disminore pada Remaja https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/750 <p><em>Dysmenorrhea is a condition that occurs during menstruation which can cause disruption to activities and requires treatment if the symptoms are severe, and are expressed through pain or tenderness in the pelvic and abdominal areas. Most women in Indonesia who experience dysmenorrhea do not report it or visit a doctor. As many as 90% of Indonesian women have experienced dysmenorrhea. secondary dysmenorrhea. Perform acupressure techniques which consist of 4 techniques. First, do the massage technique for the LI 4 "Hegu" point, then the PC6 "Neiguan" point, the LR3 "Taichong" point and the SP6 "San Yin Jiao" point. Counseling on Acupressure Techniques for Overcoming Menstrual Pain in Adolescents in the PMB Rukhayati Demak Area and the HSP Cepu Clinic which was attended by 20 adolescent respondents who had complaints of pain during menstruation. Implementation of Community Service will be carried out on Tuesday, June 11 2024 starting at 14.00 – 15.00 WIB offline (offline) and online (Online) using a method with an introduction first followed by pre-test distribution, then a presentation of the material and continued with a demonstration of acupressure techniques with 4 stages, next question and answer process then post test distribution and finally closing. Counseling participants understand and understand how to use acupressure techniques to treat menstrual pain in teenagers and good communication can be established between the proposing team and the teenagers doing the counseling. There is an increase in the knowledge and skills of teenagers, which can be seen from the percentage data from 15% (pretest) to 100% (posttest). It is hoped that teenagers can practice acupressure techniques at home independently when experiencing pain during menstruation.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Dismenore adalah suatu kondisi yang terjadi saat menstruasi dimana bisa menyebabkan terganggunya kegiatan serta membutuhkan perawatan apabila gejala yang dirasakan berat, serta ditunjukkan melalui rasa sakit ataupun nyeri pada area panggul serta perut. Kebanyakan perempuan di Indonesia yang mengalami dismenore tidak melaporkan atau berkunjung ke dokter. Sebanyak 90% perempuan Indonesia pernah mengalami dismenore. Melakukan tehnik akupresure yang terdiri dari 4 tehnik. Pertama melakukan tehnik pemijatan titik LI 4 “Hegu”, kemudian titik PC6 “Neiguan”, titik LR3 “Taichong” dan titik SP6 “San Yin Jiao”. Penyuluhan Tehnik Akupresure Untuk Mengatasi Nyeri Menstruasi Pada Remaja di Wilayah PMB Rukhayati Demak dan Klinik HSP Cepu yang diikuti oleh 20 responden remaja yang memiliki keluhan nyeri saat menstruasi. Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat dilakukan Hari Selasa, 11 Juni 2024 mulai pukul 14.00 – 15.00 WIB secara luring (offline) dan daring (Online) dengan metode dengan perkenalan terlebih dahulu selanjutnya pembagian pre test, kemudian pemaparan materi dan dilanjutkan demonstrasi tehnik akupresure dengan 4 tahapan, berikutnya proses tanya jawab kemudian pembagian post test dan terakhir penutup. Peserta penyuluhan mengerti dan memahami cara melakukan tehnik akupresure untuk mengatasi nyeri menstruasi pada remaja dan bisa terjalin komunikasi baik anatara tim pengusul dan para remaja yang melakukan penyuluhan. Terdapat peningkatan pengetahuan dan keterampilan para remaja, yang dilihat dari data presentase baik 15% (pretest) menjadi 100% (post test). Diharapkan para remaja dapat mempraktikkan tehnik akupresure dirumah secara mandiri saat mengalami nyeri pada saat menstruasi</p> A'yun Furhatin Ari Andayani Ika Ratichya Ningsihi Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 747 756 Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) dengan Normal https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/788 <p><em>The period of pregnancy, childbirth, postpartum, neonate is a physiological condition that may threaten the life of the mother and baby and even cause death. One effort that can be made is implementing a comprehensive midwifery care model that can optimize the detection of highrisk maternal neonates. The aim of the research was to analyze the implementation of midwifery care for pregnant women, maternity, postpartum, BBL and family planning. Analytical descriptive observational research method. The case study approach to the implementation of midwifery care includes care for pregnancy, childbirth, newborns, postpartum, and family planning (KB). The sample used was a pregnant woman in the second trimester with a gestational age of 16 weeks, G2P1A0. The time for carrying out this research will start in November 2023 – June 2024 in the Sekadau area and the work area of the Independent Practice of Midwife Henny Oktafianti Oktafianti. This research instrument uses the SOAP documentation method with a Varney management mindset. This data collection technique uses primary data through interviews, observation, physical examination. The results of the care obtained by Mrs. D G2P1A0 gestational age 16 weeks single fetus alive intrauterine. The birth took place normally without any problems. The postpartum period was abnormal and bleeding occurred because the perineal suture was not good, uterine contractions were good, lochea rubra, the mother received vitamin A. In the newborn the results of the anthropometric examination were normal, Mrs. D decided to use 3-month injectable birth control.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Masa kehamilan, persalinan, nifas, neonatus merupakan suatu keadaan fisiologis yang kemungkinan mengancam jiwa ibu, bayi bahkan menyebabkan kematian. Salah satu upaya yang dapat dilakukan menerapkan model asuhan kebidanan komperehensif yang dapat mengoptimalkan deteksi risiko tinggi maternal neonatal. Tujuan penelitian melakukan analisis pelaksanaan asuhan kebidanan ibu hamil, bersalin, nifas, BBL dan KB. Metode penelitian observasional desktiptif analitik. Pendekatan studi kasus pada pelaksanaan asuhan kebidanan meliputi asuhan kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, dan keluarga berecana (KB). Sampel yang di gunakan adalah seorang ibu hamil trimester II dengan usia kehamilan 16 minggu, G2P1A0. Waktu pelaksanaan penelitian ini di mulai pada bulan november 2023 – juni 2024 di sekitar wilayah sekadau dan wilayah kerja Praktik Mandiri Bidan Henny Oktafianti oktafianti. Instrumen penelitian ini menggunakan metode dokumentasi SOAP dengan pola pikir manajemen varney. Teknik dalam pengumpulan data ini menggunakan data primer melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik. Hasil asuhan didapatkan Ny. D G<sub>2</sub>P<sub>1</sub>A0 usia kehamilan 16 minggu janin Tunggal hidup intrauterine. Persalinan berlansung dengan normal tanpa ada kendala apapun. Masa nifas berlangsung tidak normal dan terjadi pendarahan karena jahitan perineum kurang bagus, kontraksi uterus baik, lochea rubra, ibu mendapatkan vitamin A. Pada bayi baru lahir hasil pemeriksaan antropometri normal, Ny. D memutuskan menggunakan KB suntik 3 bulan.</p> Yuni Fitria Isfaizah Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 757 767 Penerapan Latihan Yoga Rileksasi untuk Mengurangi Kecemasan pada Ibu Hamil di Wilayah Kecamatan Sumowono (Desa Candigaron, Desa Sumowono dan Desa Kemintir) https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/791 <p><em>This study aims to evaluate the effectiveness of the application of yoga relaxation. Yoga Relaxation in reducing anxiety in pregnant women in Candigaron Village, Sumowono Village and Kemintir Village. Yoga relaxation is a relaxation technique that combines body movements with meditation and breathing. Yoga can help relieve stress and anxiety in pregnant women, increase flexibility and body strength. Practicing yoga regularly throughout pregnancy can condition the physical and mental to become stronger, sturdy but flexible and flexible to adjust to various unpleasant situations. The research method used was practical hands-on research, in which the researcher was directly involved in providing relaxation yoga exercises to pregnant women with anxiety. The research sample consisted of mothers who met the inclusion criteria and were taken from Candigaron Village, Sumowono Village and Kemintir Village. This study used a pre-test post-test experimental research design with a group of 7 pregnant women. The yoga relaxation training group received yoga relaxation training sessions. It is hoped that the results of this study can provide a better understanding of the effectiveness of practicing yoga relaxation in reducing anxiety in pregnant women in Candigaron Village, Sumowono Village and Kemintir Village. </em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas penerapan yoga rileksasi. Yoga Rileksasi dalam mengurangi kecemasan pada ibu hamil di Desa Candigaron, Desa Sumowono dan Desa Kemintir. Rileksasi yoga adalah teknik rileksasi yang menggabungkan gerakan tubuh dengan meditasi dan pernapasan. Yoga dapat membantu meredakan stres serta kecemasan pada ibu hamil, meningkatkan fleksibilitas dan kekuatan tubuh. Berlatih yoga secara teratur sepanjang kehamilan dapat mengkondisikan fisik dan mental untuk menjadi lebih kuat, kukuh tetapi luwes dan fleksibel untuk menyesuaikan diri terhadap berbagai situasi yang tidak menyenangkan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian terjun langsung praktik, di mana peneliti terlibat secara langsung dalam memberikan latihan yoga rileksasi pada ibu-ibu hamil dengan kecemasan. Sampel penelitian terdiri dari ibu-ibu yang memenuhi kriteria inklusi dan diambil dari Desa Candigaron, Desa Sumowono dan Desa Kemintir. Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimental pre-test post-test dengan kelompok ibu hamil berjumlah 21 orang. Kelompok latihan rileksasi yoga menerima sesi latihan rileksasi yoga. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang efektivitas berlatih yoga rileksasi dalam mengurangi kecemasan pada ibu hamil di Desa Candigaron, Desa Sumowono dan Desa Kemintir.</p> Bella Safitri Juliana Maria Rumperiai Kartika Sari Ari Andayani Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 768 775 Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) pada Ny W Umur 24 Tahun G1P0A0 di Puskesmas Wedomu https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/793 <p><em>Continuity of care in midwifery is a series of continuous and comprehensive service activities starting from pregnancy, delivery, postpartum, newborn care and family planning services that connect needs women's health in particular and the personal circumstances of each individual. Comprehensive care is an examination that is carried out completely with simple laboratory tests and counseling. Comprehensive midwifery care includes places for continuous examination activities including midwifery care for pregnancy, midwifery care for childbirth, midwifery care for the postpartum period and midwifery care for newborns and family planning acceptors. Pregnancy care prioritizes continuity of care. It is very important for women to get services from the same professional or from a small team of professionals, because that way the development of their condition at all times will be well monitored and they will also be trusting and open. because they feel like they already know the caregiver. Descriptive and the type of descriptive research used is a case study, namely by examining a problem through a case consisting of a single unit. A single unit here can contain one person, a group of residents who are affected by a problem. After providing care, they have provided comprehensive midwifery care starting from Pregnancy, Childbirth, Postpartum, Babies and the results are normal pregnancies, births with Caesarean section, normal babies, No There is a gap between theory and cases in Comprehensive Midwifery Care at Ny.W and By.Ny.W at the Wedomu Community Health Center. </em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Continuity of care dalam kebidanan adalah serangkaian kegiatan pelayanan yang berkelanjutan dan menyeluruh mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, pelayanan bayi baru lahir serta pelayanan keluarga berencana yang menghubungkan kebutuhan kesehatan perempuan khususnya dan keadaan pribadi setiap individu. Asuhan komprehensif merupakan suatu pemeriksaan yang dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan laboratorium sederhana dan konseling. Asuhan kebidanan komprehensif mencakup tempat kegiatan pemeriksaan berkesinambungan diantaranya adalah asuhan kebidanan kehamilan, asuhan kebidanan persalinan, asuhan kebidanan masa nifas dan asuhan kebidanan bayi baru lahir serta akseptor KB. Asuhan kehamilan mengutamakan kesinambungan pelayanan (continuity of care) sangat penting buat wanita untuk mendapatkan pelayanan dari seorang profesional yang sama atau dari satu team kecil tenaga profesional, sebab dengan begitu maka perkembangan kondisi mereka setiap saat akan terpantau dengan baik selain juga mereka menjadi percaya dan terbuka karena merasa sudah mengenal si pemberi asuhan. Deskriptif dan jenis penelitian deskriptif yang digunakan adalah studi penelaahan kasus (Case Study), yakni dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal. Unit tunggal disini dapat berisi satu orang, sekelompok penduduk yang terkena suatu masalah.Setelah melakukan asuhan telah memberikan asuhan kebidanan secara Komprehensif mulai dari Ibu Hamil, Bersalin, Nifas, Bayi dan hasilnya hamil dengan normal, bersalin dengan section Caesarea, bayi dengan normal, Tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kasus pada Asuhan Komprehensif kebidanan pada Ny.W dan By.NyDi Puskesmas Wedomu</p> Helena Petra Bui Cahyaningrum Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 776 783 Pendidikan Kesehatan 1000 HPK untuk Cegah Stunting https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/798 <p><em>Inadequate nutrient intake during the first 1000 days plays a role in increasing multiple nutritional problems and chronic diseases in the future. In addition, the quality of human resources will be hampered due to low cognitive abilities in the long term. The objective of this nutrition education is to increase the mother’s knowledge about the first 1000 days. The education was carried out using presentation and discussion. 17 respondents were pregnant mother in Hospital members. The education is held online once a week in June 2024. The material provided consists of 4 educational sessions, namely (1) Nutrition for pregnancy, (2) Nutrition for breastfeeding mother, (3) Nutrition for infant aged 6-24 months; and (4) The importance of appropriate complementary feeding. The measurement of knowledge was carried out using pre-test and post-test questionnaires. The result showed that 6 participants (40,5%) experienced an increase in knowledge which was indicated by higher score in post-test than pre-test. A total 3 participants (38,9%) had the same score before and after education. Howeverm there were 25 participants (20,6%) who had lower score of post-test than pre-test. An increase in nutritional knowledge is expected to increase the ability to meet the nutritional needs of 1000 HPK. This nutrition education can be continued with nutrition training to improve the ability to meet nutritional needs. </em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Asupan gizi yang tidak optimal pada masa 1000 HPK berperan meningkatkan beban masalah gizi ganda dan penyakit kronis di masa depan. Disamping itu, kualitas sumber daya manusia akan terhambat akibat rendahnya kemampuan kognitif pada jangka panjang. Kegiatan edukasi gizi ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang 1000 HPK. Kegiatan dilakukan menggunakan metode edukasi ceramah dan diskusi. Peserta terdiri dari 17 orang yang merupakan ibu hamil di Rumah Sakit. Edukasi dilaksanakan secara daring setiap satu minggu sekali pada Bulan Juni 2024. Materi yang diberikan terdiri dari 4 sesi edukasi yaitu (1) Asupan gizi optimal pada ibu hami; (2) Asupan gizi optimal ibu menyusui; (3) Asupan gizi optimal bayi usia 6-24 bulan; dan (4) Pemberian MP-ASI yang tepat. Pengukuran peningkatan pengetahuan dilakukan menggunakan kuesioner pre-test dan post-test. Hasil menunjukkan bahwa peserta (40,5%) mengalami peningkatan pengetahuan yang ditunjukkan dengan nilai post-test lebih tinggi daripada nilai pre-test. Sejumlah 6 peserta (38,9%) memiliki nilai yang sama sebelum dan sesudah edukasi. Namun, terdapat 3 peserta (20,6%) memiliki nilai post-test lebih rendah dibandingkan nilai pre-test. Adanya peningkatan pengetahuan gizi diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan gizi pada 1000 HPK. Edukasi gizi ini diharapkan dapat dilanjutkan dengan pelatihan gizi untuk meningkatkan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan gizi.</p> Rizki Fitria Nugraheni Ari Widyaningsih Sudiarti Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 784 788 Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) pada Ny M.D.A Umur 30 Tahun di Kelurahan Fatukbot https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/801 <p><em>Maternal Mortality Rate (MMR) and Infant Mortality Rate (IMR) are indicators to see the success of health efforts in Indonesia. In general, there was a decrease in maternal mortality during the 1991-2015 period from 390 to 305 per 100,000 live births and based on demographic data there was a decrease in IMR during the 1991-2017 period from 68 to 24 per 1000 live births (National Health Profile, 2018). Maternal Mortality Rate (MMR) is one indicator to see the success of maternal health efforts. AKI is the ratio of maternal deaths during pregnancy, childbirth and postpartum. One of the Sustainable Development Goal (SDG's) programs in 2030 is an effort to reduce MMR so that MMR reaches 95% or 70 maternal deaths per 100,000 live births (Ministry of Health of the Republic of Indonesia, 2019).Research Objectives Providing Midwifery Care to Ny M.D.A comprehensive care for pregnancy, childbirth, postpartum, newborns and neonates according to Varney's 7 steps of management and documentation using the SOAP method Methods In this care, the author uses data collection methods, namely through interviews, observation, physical examination, supporting examination, documentation study and bibliography study. This research starts from 09 October 2023 to 7 April 2024. During pregnancy care, complementary techniques were carried out according to the mother's needs, namely acupressure to treat nausea and vomiting. There was no gap between theory and practice, so Mrs. M.D.A can give birth normally. There are no gaps in care during childbirth. Midwifery care for mothers giving birth to Mrs. M.D.A Care for male newborns, no defects or danger signs were found. Then during postpartum monitoring the newborn baby walked normally. There are no gaps in postpartum care. From the management, comprehensive care has been provided for clients from pregnancy, childbirth and postpartum which are physiological without complications. The suggestion is that comprehensive care needs to be carried out so that the health of the mother and baby is monitored. </em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu indikator untuk melihat keberhasilan upaya kesehatan di Indonesia. Secara umum terjadi penurunan kematian ibu selama periode 1991-2015 dari 390 menjadi 305 per 100.000 kelahiran hidup dan berdasarkan data demografi terjadi penurunan pada AKB selama periode 1991-2017 dari 68 menjadi 24 per 1000 kelahiran hidup (Profil Kesehatan Nasional, 2018). Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat keberhasilan upaya kesehatan ibu. AKI adalah rasio kematian ibu selama masa kehamilan, persalinan, dan nifas. Salah satu program Sustainable Development Goal (SDG’s) pada tahun 2030 yaitu upaya penurunan AKI agar AKI mencapai 95% atau 70 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup (Kemenkes RI, 2019) Tujuan penelitian Memberikan Asuhan Kebidanan Pada Ny M.D.A secara komprehensif dari asuhan kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan neonatus sesuai Menejemen Varney 7 langkah dan pendokumentasian dengan metode SOAP. Metode Dalam asuhan ini, penulis menggunakan metode pengumpulan data yaitu melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, studi dokumentasi dan studi daftar pustaka. Penelitian ini dimulai sejak tanggal 09 Oktober 2023 sampai dengan 13 Mei 2024. Pada asuhan kehamilan dilakuka teknik komplementer sesuai kebutuhan ibu yaitu akupresure untuk menangani mual muntah tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan praktik, sehingga Ny. M.D.A dapat menjalankan persalinan dengan normal. Asuhan pada persalinan tidak terdapat kesenjangan. Asuhan kebidanan pada ibu bersalin kepada Ny. M.D.A Asuhan pada bayi baru lahir berjenis kelamin laki-laki, tidak ditemukan adanya cacat serta tanda bahaya. Kemudian pada pemantauan nifas serta bayi baru lahir berjalan dengan normal. Asuhan masa nifas tidak terdapat kesenjangan Kesimpulan Dari penatalaksanaan telah dilakukan asuhan komprehensif pada klien dari kehamilan, persalinan, dan nifas yang fisiologis tanpa penyulit. Sarannya yaitu Asuhan komprehensif perlu dilakukan agar kesehatan ibu dan bayi terpantau.</p> Trivosa M. Bau Mali Wahyu Kristiningrum Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 789 796 Asuhan Kebidanan Continuity of Care (CoC) pada Ny M G3P2A0 dengan Pijat Counter Presure https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/808 <p><em>Pregnancy, childbirth, postpartum, neonatal is a physiological condition that can threaten the safety of the life of the mother and baby and can even cause death. One of the efforts that can be made is to apply a comprehensive midwifery care model to optimize the detection of neonatal maternal high risk. The purpose of Comprehensive Obstetric Care (CoC) for Mrs. L is to provide obstetric care for pregnant women, childbirth, postpartum, BBL, and family planning for Mrs. L G2P1A0. The method used in the case study of comprehensive care in pregnant women, childbirth, newborns and postpartum is a descriptive method. The type of discreet research used is a case study sample in this study, namely a pregnant woman in the third trimester of 30 weeks gestation, G2P1A0. The research time is November 11, 2023 - February 22, 2024 in the Langensari Village area RT 12/RW06. The research instrument uses the SOAP documentation method. The collection technique uses primary data through interviews, observations, physical examinations, and KIA books. The results of the care were obtained by Mrs. L, 38 weeks pregnant, physiologically pregnant, no complaints. Childbirth gets anti-biotic and also anti-pain. The postpartum period went well, there was no bleeding and also uterine contractions were good. In newborns, the results of normal antopometric examination, apgar score 8/9/10 and SHK examination are negative. Mrs. L decided to inject birth control for 3 months before using birth control implants. </em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Asuhan kebidanan komperhensif bertujuan untuk mengoptimalkan deteksi resiko tinggi maternal neonatal. Tujuan Asuhan Kebidanan Komperhensif (CoC) pada Ny. M untuk melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil, bersalin, nifas, BBL, dan KB pada Ny. M G3P2A0. Metode yang digunakan pada penelitian studi kasus asuhan komperhensif pada ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir dan nifas ini adalah metode deskriptif. Jenis penelitian diskiptif yang digunakan adalah penelaah kasus (Case Study) sampel pada penelitian ini yaitu seorang ibu hamil trimester III usia kehamilan 25-26 minggu, G3P2A0. Waktu penelitian 31 Oktober 2023 – 12 Maret 2024 di wilayah kelurahan Manumutin RT 13/RW004 Tujuan penelitian ini memberikan asuhan kebidanan pada Ny M secara komprehensif dari asuhan kehamilan ,persalinan.Nifas bayi baru lahir, neonatus dan asuhan KB sesuai Management Varney, Instrumen penelitian menggunakan metode dokumentassi SOAP. Teknik pengumpulan menggunakan data primer melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, data buku KIA. Hasil Asuhan didapatkan Ny M usia kehamilan 39 minggu hamil fisiologis tidak ada keluhuan. Persalinan mendapatkan anti biotik dan juga anti nyeri secara komplementer yaitu counter Presure. Masa nifas berlangsung baik, tidak ada perdarahan dan juga kontraksi uterus baik. Pada bayi baru lahir hasil pemeriksaan antopometri normal, apgar score 8/9/10 dan pemeriksaan Bayi baru lahir normal . Ny.M memilih untuk KB suntik 3 Bulan.</p> Rambu Lika Yuliana Risma Aliviani Putri Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 797 804 Literatur Review Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Preeklampsia pada Ibu Bersalin https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/732 <p><em>Preeclampsia is a syndrome characterized by increased blood pressure and proteinuria that appears in the second trimester of pregnancy. This preeclampsia will usually recover in the postnatal period. Preeclampsia can occur antenatally, intranatally, postnatally. Mothers who experience hypertension due to pregnancy range from 10%, 3-4% of them have preeclampsia, 5% have hypertension and 1-2% have chronic hypertension. The highest cause of maternal and fetal mortality is due to preeclampsia. (Sari et al., 2021) Risk factors that can increase the incidence of preeclampsia are parity, extreme age and disease history. Preeclampsia is a complication of pregnancy that can result in an increase in AKI and AKB. Early prediction and screening of risk factors, especially age and parity, are recommended to prevent complications from continuing and improve maternal and fetal well-being. (Sartika et al., 2019). </em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Preeklampsia adalah sindrom yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah dan proteinuria yang muncul pada trimester kedua kehamilan. Preeklampsia ini biasanya akan pulih diperiode postnatal. Preeklampsia bisa terjadi pada antenatal, intranatal, postnatal. Ibu yang mengalami hipertensi akibat kehamilan berkisar 10%, 3 – 4 % diantaranya mengalami preeklampsia, 5 % mengalami hipertensi dan 1 – 2 % mengalami hipertesi kronik. Penyebab tertinggi angka kematian ibu dan janin adalah disebabkan akrena Preekampsia. (Sari et al., 2021). Faktor risiko yang dapat meningkatkan insiden preeklampsia ialah paritas, usia yang ekstrim dan riwayat penyakit. Preeklampsia termasuk penyulit kehamilan yang bisa berakibat peningkatan AKI dan AKB. Prediksi dan screening awal pada faktor resiko terutama usia dan paritas direkomendasikan untuk pencegahan komplikasi berlanjut dan meningkatkan kesejahteraan ibu danjanin.(Sartika et al., 2019).</p> Hasna Riska Selviana Rini Anggraeni Ardenia Donela Anny Gresloan Sri Wahyuni Noviana Pereira Doro Kartika Sari Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 805 812 Studi Literatur: Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan pada Balita https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/697 <p><em>Growth is an increase in the size and number of cells and intercellular tissue, meaning an increase in the physical size and structure of the body in part or in whole, so that it can be measured in units of length and weight. Growth is related to changes in the number, size and function of cells, organs and individuals. And development is the increase in abilities (skills) in more complex body structures and functions in a regular and predictable pattern as a result of the maturation process. Development concerns the process of differentiation of body cells, body tissues, organs and organ systems which develop in such a way that each can fulfill its function, including emotional, intellectual and behavioral development as a result of interaction with its environment. The data collection method in this research is by searching for research articles through electronic searches, including Google Scholar using the criteria for research articles that will be used, namely in accordance with the research objectives and research articles. Based on data analysis and research that has been carried out regarding the study of factors that influence growth and development in toddlers, in general it can be concluded that these are parenting factors, education and knowledge of parents, socio-economic status of parents, stimulation and support factors, nutritional intake (energy, protein and fat), exclusive breastfeeding, history of LBW, child's habits and mood. </em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interselular, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapt diukur dengan satuan panjang dan berat. Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan dalam jumlah, ukuran dan fungsi tingkat sel, organ, maupun individu. Dan Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil proses pematangan. Perkembangan menyangkut adanya proses diferensiasi sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ, dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsi di dalamnya termasuk pula perkembangan emosi, intelektual, dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dengan mencari artikel penelitian melalui pencarian secara elektronik antara lain Google Scholar dengan menggunakan kriteria artikel penelitian yang akan digunakan yaitu sesuai dengan tujuan penelitian dan artikel penelitian. Berdasarkan analisa data dan penelitian yang telah dilakukan mengenai studi tentang faktor–faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada balita, maka secara garis besar dapat disimpulkan adalah faktor pola asuh, pendidikan dan pengetahuan orang tua, status sosial ekonomi orang tua, faktor stimulasi dan dukungan, asupan gizi (energi, protein, dan lemak), ASI eksklusif, riwayat BBLR, kebiasaan dan mood anak</p> Eni Tri Sudarman Lilin Suryaningsih Sri Murtiningsih Suci Astriani Thisna Damayanty Umi Suci Purnama Sari Ida Sofiyanti Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 813 820 Asuhan Kebidanan Komprehensif dan Berkesinambungan (Continuity of Care) pada Ny. E Usia 29 Tahun di Puskesmas Waimangura, Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/673 <p><em>The world health organization, World Health Organization (WHO) estimates that 800 women die every day due to complications from pregnancy and the birth process. About 99% of all maternal deaths occur in developing countries. One of the efforts made to reduce MMR and IMR is to provide care to pregnant women and women giving birth carefully and appropriately. This research aims to improve sustainable services for pregnant, maternity, postpartum, BBL and family planning women with standards of care by documenting using SOAP. The author was able to carry out Pregnancy Care from 12/06/23 until the end of the postpartum period on 22/01/24. There were 6 Anatenatal Care examinations using the 10T standard, during the ANC visit, based on the results of the objective data assessment, overall there were no problems. The care provided by the author includes providing vitamin C supplement therapy, folaxin, Fe tablets, as well as IEC regarding adequate rest patterns and fulfilling nutritional/nutritional needs. The patient came on 11/01/2024 at 13.00 WIB, gestational age 38+6 weeks with dilation of 8 cm, the membranes had broken, the mother's general condition was moderate. The author immediately carried out normal delivery care according to standard operating procedures (SOP). The baby was born spontaneously without complications on 11/01/2024 at 15.30 WIB. After that, the author provides midwifery care during the postpartum period and BBL. In the period of assistance during the postpartum period, various education is provided to mothers, one of which is regarding family planning. Care at KF1 – KF4 was normal, there were no problems or complaints experienced by the patient. Midwifery care services during pregnancy, childbirth, postpartum and family planning can be implemented according to standards in a comprehensive and sustainable manner (COC). </em></p> <p><em> </em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Organisasi kesehatan tingkat dunia, World Health Organization (WHO) memperkirakan 800 perempuan meninggal setiap harinya akibat komplikasi kehamilan dan proses kelahiran. Sekitar 99% dari seluruh kematian ibu terjadi di negara berkembang. Salah satu usaha yang dilakukan untuk menurunkan AKI dan AKB adalah memberi pelayanan pada ibu hamil dan ibu bersalin secara cermat dan tepat. Penelitian ini bertujuan meningkatkan pelayanan yang berkesinambungan pada ibu hamil, bersalin, nifas, BBL, dan KB dengan standar asuhan dengan pendokumentasian menggunakan SOAP. Penulis dapat melakukan Asuhan Kehamilan pada tanggal 12/06/23 sampai dengan berakhir masa nifas tanggal 22/01/24. Pemeriksaan Anatenatal Care sebanyak 6 kali menggunakan standar 10T, dalam masa kunjungan ANC berdasarkan hasil pengkajian data objektif secara keseluruhan tidak ada masalah. Asuhan yang diberikan oleh penulis meliputi pemberian terapi suplemen vitamin C, folaxin, tablet Fe, serta KIE mengenai pola istirahat yang cukup dan pemenuhan gizi/ kebutuhan nutrisi. Pasien datang tanggal 11/01/2024 pukul 13.00 WIB usia kehamilan 38+6 minggu dengan pembukaan 8 cm, ketuban sudah pecah, keadaan umum ibu sedang. Penulis segera melakukan Asuhan Persalinan Normal sesuai standar operasional prosedur (SOP). Bayi lahir spontan tanpa komplikasi pada tanggal 11/01/2024 pukul 15.30 WIB. Setelah itu, penulis memberikan asuhan kebidanan masa nifas dan BBL. Dalam rentang pendampingan masa nifas diberikan berbagai edukasi kepada ibu, salah satunya mengenai KB. Asuhan pada KF1 – KF4 berlangsung normal, tidak ada masalah ataupun keluhan yang dialami pasien. Pelayanan asuhan kebidanan dalam masa kehamilan, persalinan, nifas dan KB dapat dilaksanakan sesuai standar secara komprehensif dan berkelanjutan (COC).</p> Imelda Jumita Seingo Heni Hirawati Pranoto Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 821 826 Literatur Review: Deteksi Dini Preeklamsia dengan Pengukuran Mean Arterial Pressure (MAP), Roll Over Test (ROT) dan Body Mass Indeks (BMI) https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/701 <p><em>Preeclampsia, along with other hypertensive disorders of pregnancy, is one of the leading causes of maternal death in both developed and developing countries each year, complicating 2%-8% of pregnancies. Early identification of women at risk can facilitate prenatal surveillance and management. This literature study aims to identify preeclampsia screening by MAP measurement method. This type of study is a data analysis method using a literature review that explores preeclampsia screening using the MAP measurement method. There are 6 journals found by researchers that analyse the same thing as the purpose of this study. The results of the literature review showed that the Mean Arterial Pressure (MAP) method is very effective for early detection of preeclampsia. Other methods are also used to further improve the quality of screening. So that the risk factors of preeclampsia both through history and measurement methods can be done together. </em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Preeklampsia, bersama dengan gangguan hipertensi kehamilan lainnya, adalah salah satu penyebab utama kematian ibu di kedua negara maju dan berkembang setiap tahun, menyulitkan 2%-8% kehamilan. Identifikasi dini wanita yang berisiko dapat memfasilitasi pengawasan dan manajemen prenatal. Studi literatur ini bertujuan untuk mengindentifikasi skrining preeklamsia dengan metode pengukuran MAP. Jenis studi ini adalah metode data analisis dengan menggunakan tinjauan literatur (literatuer review) yang menggali tentang skrining preeklamsia dengan metode pengukuran MAP. Terdapat 6 jurnal yang ditemukan oleh peneliti yang menganalisis hal yang sama dengan tujuan penelitian ini. Hasil Literature review tersebut menunjukkan bahwa, metode Mean Arterial Pressure (MAP) sangat efektif terhadap deteksi dini preeklamsia. Metode-metode lain juga digunakan untuk lebih meningkatkan kualitas skrining. Sehingga factor- factor resiko preeklamsia baik melalui anamnesis maupun metode pengukuran dapat dilakukan secara bersama-sama.</p> Setiyowati Alit Dyaning Arini Weni Ambarwati Kristiyana Tri Rahayu Ningsih Harleen Idha Prasetyati Mutia Kasih Sani Ida Sofiyanti Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 827 836 Pendidikan Kesehatan dan Demontrasi Akupresur untuk Mengurangi Mual dan Muntah pada Kehamilan di Desa Pungkit https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/746 <p><em>The gestation period starts from conception to the birth of the fetus. The duration of normal pregnancy is 280 days (40 weeks or 9 months and 7 days) calculated from the first and last menstruation. Pregnancy is divided into 3 months, the first trimester starts from conception to 3 months, the second trimester from the fourth month to 6 months. The third quarter is from the 7th to the 9th month. During pregnancy there is discomfort felt by pregnant women and varies in each trimester of pregnancy, for example bleeding at the beginning of pregnancy, nausea and vomiting, symptoms of preeclampsia, high fever and anemia. Mua vomiting is a physiological thing, but if it is not treated immediately, it will become a pathological thing. Handling nausea and vomiting can be done pharmacological and non-pharmacological methods. Non-pharmacological treatment is the only one with acupressure. Acupressure comes from the words accus and pressure, which means needle and press. Acupressure is a term used to provide stimulation (stimulation) of acupuncture points with pressure techniques or mechanical techniques. Emphasis is done in place of needle puncture performed on acupuncture with the aim of smoothing the flow of vital energy throughout the body. Therefore, this service activity is expected to be able to communicate about acupressure to reduce nausea and vomiting in pregnancy. The activity began with a pre-test assessment then health education about acupressure and then an acupressure demonstration for pregnant women which was attended by 10 pregnant women. The next activity is evaluation with post-test. From these activities, there was an increase in adolescent knowledge after being given health education and acupressure demonstrations to reduce nausea and vomiting in pregnancy. </em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) di hitung dari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 bulan, triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan keempatsampai 6 bulan.Triwulan ketiga dari bulan ke 7 sampai 9 bulan. Selama kehamilan ada Ketidaknyamanan yang dirasakan oleh ibu hamil dan berbeda-beda pada setiap trimester kehamilannya, Misalnya pendarahan di awal kehamilan, mual muntah, gejala preklamsia, deman tinggi dan anemia. Mua muntah merupakan hal yang fisiologis akan tetapi apabila tidak segera diatasi akan menjadi hal yang patologis. Penangan mual muntah ini dapat dilakukan secara farmakologi dan Non farmakologi. Penangan secara non farmakologi slaah satunya dengan Akupresur. Akupresur berasal dari kata accus dan pressure, yang berarti jarum dan menekan. Akupresur merupakan istilah yang digunakan untuk memberikan rangsangan (stimulasi) titik akupunktur dengan teknik penekanan atau teknik mekanik. Penekanan dilakukan sebagai pengganti penusukan jarum yang dilakukan pada akupunktur dengan tujuan untuk melancarkan aliran energi vital pada seluruh tubuh. Maka diperlukan kegiatan pengabdian ini diharapkan diharapkan dapat mengkomunikasikan tentang akupresur untuk mengurangi mual muntah pada kehamilan. Kegiatan diawali dengan penilaian pre-test kemudian pendidikan kesehatan tentang akupresure lalu demontrasi akupresur pada ibu hamil yang dihadiri oleh 10 ibu hamil. kegiatan selanjutnya adalah evaluasi dengan post-test. Dari kegiatan tersebut didapatkan ada peningkatan pengetahuan ibu hamil Setelah diberikan pendidikan kesehatan dan demontrasi akupresure untuk mengurangi mual muntah pada kehamilan.</p> Hasmawati Hanis Permayanti Vistra Veftisia Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 837 846 Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) Ny. W Umur 30 Tahun G2P1A0 di UPTD Puskesmas Ainiba Kabupaten Belu https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/752 <p><em>Continuity of Care is a continuous service starting from pregnancy, childbirth, postpartum, newborn and family planning carried out by midwives, which aims to assess as early as possible the complications found so that they can improve the welfare of mothers and babies in a sustainable manner. Midwives have an important role as executors, such as midwives providing midwifery care for pregnancies to family planning acceptors, midwives as managers, such as managing community health activities, especially regarding mothers and children, midwives as educators, such as midwives providing health education and counseling to clients, training and guiding cadres. In this care, the author uses descriptive research methods, data collection techniques, namely through interviews, observations, physical examinations, supporting examinations, documentation studies and literature studies. The subjects in this case study are purposive, which means that subject selection is carried out based on certain goals to be achieved. This research begins November 2023- May 2024. The results of the care provided to Mrs W, 30 years old G2P1A0, starting from pregnancy, childbirth, postpartum and newborns, went smoothly and the mother and baby were in a normal condition. Based on the results of continuity of care midwifery care which has been carried out by Mrs W, it is hoped that the client can apply the counseling that has been provided during midwifery care so that the condition of the mother and baby remains good and can prevent complications and even death. </em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Asuhan Continuity Of Care adalah pelayanan yang berkesinambungan mulai dari hamil, persalinan, nifas, bayi baru lahir serta keluarga berencana yang dilakukan oleh bidan, yang bertujuan untuk mengkaji sedini mungkin penyulit yang ditemukan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan ibu dan bayi secara berkelanjutan.Bidan mempunyai peran penting sebagai pelaksana seperti, bidan melakukan asuhan kebidanan kehamilan hingga akseptor KB, bidan sebagai pengelola seperti, mengelola kegiatan-kegiatan kesehatan masyarakat terutama tentang ibu dan anak, bidan sebagai pendidik seperti, bidan memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan pda klien, melatih dan membimbing kader.Dalam asuhan ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif teknik pengumpulan data yaitu melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, studi dokumentasi dan studi pustaka.Subjek pada studi kasus ini yaitu secara purposive yang artinya pengambilan subjek dilakukan berdasarkan adanya tujuan tertentu yang ingin di capai.Penelitian ini dimulai november 2023- mei 2024.Hasil asuhan yang diberikan pada Ny W umur 30 tahun G2P1A0 mulai dari hamil, persalinan, nifas, dan bayi baru lahir berjalan dengan lancar serta ibu dan bayi dalam keadaan normal.Berdasarkan hasil asuhan kebidanan continuity of care yang telah dilakukan pad Ny W diharapkan klien dapat menerapkan konseling yang telah diberikan selama dilakukan asuhan kebidanan sehingga kondisi ibu dan bayi tetap baik dan dapat mencegah terjadinya komplikasi hingga kematian.</p> Elvira Amaral Goncalves Eti Salafas Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 847 858 Asuhan Kebidanan Continuity Of Care Ny.E.S.M Umur 34, Ibu G3P2A0 Tahun di Puskesmas Haliwen Kabupaten Belu – NTT https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/758 <p><em>Continuous midwifery care (continuity of care), namely providing midwifery care from pregnancy, delivery, postpartum, neonate until the decision to use family planning. This aims to help monitor and detect possible complications that accompany the mother and baby from pregnancy until the mother uses family planning. Midwifery care methods at the Haliwen Community Health Center, Belu Regency - NTT and through home visits by providing counseling according to the mother's needs. The midwifery care provided to Mrs. In Mrs. "E.S.M" the pregnancy process in TM I and TM II proceeded physiologically but in TM III the mother experienced bleeding in the birth canal due to placenta previa. So the birth process takes place via Sectio Saeceria because the mother experienced bleeding in the first stage of labor and a hystectomy was carried out because of bleeding in the fourth stage. In midwifery care the postpartum period runs normally and smoothly. The mother was no longer given birth control midwifery care because the mother had had a hystrectomy (continuity of care) which had been carried out on Mrs. "E.S.M" during pregnancy, childbirth, postpartum period, newborns, examination results are within normal limits and there are no accompanying complications. It is hoped that the midwife profession, in providing continuous midwifery care (continuity of care), will always apply midwifery management, maintain and improve competence in providing care according to midwifery service standards. </em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) yaitu pemberian asuhan kebidanan sejak kehamilan, bersalin, nifas, neonatus hingga memutuskan menggunakan KB. Hal ini bertujuan sebagai upaya untuk membantu memantau dan mendeteksi adanya Kemungkinan timbulnya komplikasi yang menyertai ibu dan bayi dari masa kehamilan sampai ibu menggunakan KB. Metode asuhan kebidanan di Puskesmas Haliwen Kabupaten Belu - NTT dan melalui kunjungan rumah dengan memberikan konseling sesuai kebutuhan Ibu. Asuhan kebidanan yang diberikan pada Ny.”E.S.M” umur 34 tahun, ibu G3P2A0 berlangsung dari masa kehamilan, bersalin, nifas, neonatus sampai KB dengan frekuensi kunjungan hamil sebanyak 3 kali, persalinan 1 kali, nifas 4 kali, neonatus 4 kali,. Pada Ny.”E.S.M” proses kehamilan TM I dan TM II berjalan dengan fisiologis tetapi pada TM III ibu mengalami Perdarahan pada Jalan Lahir karena Plasenta Previa. Sehingga proses persalinan berlangsung secara Sectio Saeceria karena Ibu mengalami Perdarahan pada Kala I Persalinan dan dilakukan Histektomi karena Perdarahan pada Kala IV. Pada asuhan kebidanan masa nifas berjalan normal dan lancar. Ibu tidak diberikan lagi asuhan kebidanan KB karena ibu telah dilakukan Histrektomi (continuity of care) yang telah dilakukan pada Ny. “E.S.M” saat hamil, bersalin, masa nifas, bayi baru lahir, didapatkan hasil pemeriksaan dalam batas normal dan tidak ada penyulit yang menyertai. Diharapkan profesi bidan dalam memberikan asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) selanjutnya selalu menerapkan manajemen kebidanan, mempertahankan dan meningkatkan kompetensi dalam memberikan asuahan sesuai standar pelayanan kebidanan.</p> Yovita Kai Buti Vistra Veftisia Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 859 869 Asuhan Kebidanan pada Ny M.B.L dari Masa Hamil, Bersalin, Nifas, Bayi Baru Lahir dan Keluarga Berencana di Puskesmas Kota Atambua, Kabupaten Belu https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/767 <p><em>Continuity of Care care is comprehensive and sustainable care, namely care to provide care by knowing and understanding the mother to foster mutual trust so that it is easier to provide services that suit the mother's needs by providing comfort and support, not only during pregnancy and after delivery, but Also during labor and birth it is very necessary for the mother. This care is provided to mothers during pregnancy, childbirth, postpartum and newborns to prevent complications that can cause maternal death during these periods. The aim of providing midwifery care to Mrs. M.B.L aged 28 years with continuity of care for pregnant women, maternity, postpartum, newborns and family planning using a midwifery management approach. Continuous midwifery care methods and documentation with Varney's 7-step midwifery management and SOAP. In this case study, the subject used was a sample of a pregnant woman in the third trimester, followed through the process of childbirth, postpartum, newborn and family planning by Mrs. M.B.L at Atambua City Health Center, Belu Regency The results of midwifery care during the third trimester of pregnancy revealed complaints from Mrs. M.B.L urinates frequently, and back pain and all these complaints can be handled well. At the time of delivery everything went well and the new baby was born spontaneously, cried immediately, female, BB 3000gr, PB 49 cm, LK 33 cm, LD 33 cm, APGAR score 9/10 with a healthy and fit condition. Mrs. postpartum period M.B.L was running normally and no complications were found and family planning counseling was carried out and Mrs. M.B.L chose Implant KB. The midwifery care provided from pregnancy to becoming a family planning acceptor is in accordance with midwifery care standards and the authority of a midwife. </em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Asuhan Continuity of Care adalah asuhan yang komprehensif dan berkelanjutan yaitu asuhan untuk memberikan perawatan dengan mengenal dan memahami ibu untuk menumbuhkan rasa saling percaya agar lebih mudah dalam memberikan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan ibu dengan memberikan kenyamanan dan dukungan, tidak hanya kehamilan dan setelah persalinan, tetapi juga selama persalinan dan kelahiran sangat diperlukan untuk ibu. Asuhan ini diberikan kepada ibu dari masa hamil, bersalin, nifas, dan bayi baru lahir untuk mencegah komplikasi - komplikasi yang dapat menyebabkan kematian ibu dalam masa tersebut. Tujuan memberikan asuhan kebidanan pada Ny. M.B.L umur 28 tahun secara continuity of care pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan KB dengan menggunakan pendekatan managamen kebidanan. Metode asuhan kebidanan secara berkelanjutan dan pendokumentasian dengan manejemen kebidanan 7 langkah varney dan SOAP. Pada studi kasus ini subyek yang digunakan yakni diambil satu sampel seorang ibu hamil trimester III, diikuti sampai proses persalinan, nifas, bayi baru lahir dan KB oleh Ny. M.B.L di Puskesmas Kota Atambua, Kabupaten Belu Hasil asuhan kebidanan pada masa hamil trimesrter III didapati keluhan Ny. M.B.L sering buang air kecil, dn nyeri punggung serta semua keluhan tersebut dapat ditangani dengan baik. Pada saat persalinan semua berjalan dengan baik dan bayi baru lahir spontan, segera menangis, jenis kelamin perempuan, BB 3000gr, PB 49 cm, LK 33 cm, LD 33 cm, APGAR score 9/10 dengan kondisi sehat dan bugar. Masa nifas Ny. M.B.L berjalan dengan normal dan tidak ditemukan adanya penyulit serta dilakukan konseling KB dan Ny. M.B.L memilih KB Implant. Asuhan kebidanan yang diberikan mulai dari kehamilan sampai menjadi akseptor KB sesuai dengan standar asuhan kebidanan dan wewenang seorang bidan</p> Yosefina Lin Ari Andayani Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 870 881 Asuhan Kebidanan Continuty Of Care (CoC) pada Ny. “M” Umur 33 Tahun G6P5A0 https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/769 <p><em>Maternal and infant Mortality Continuity is the important measure in assenssing the success of a country”s helth services. One of the efforts to reduce MMR and IMR to provide continuose midwifery care or (COC) for pregnanc, child birth, post partum, new borns and family planning (Diana, 2017). Based on the description above, the author provides care to Mrs.M from the pregnancy, delivery, postpartum, Neonate and family planning periods at the Atambua city health standars and has an MOU with education institutions according to the decree of the Minister of healthof theRepublik of Indonesia no.938/MENKES/SK/VIII/2007. Regulation of the Minister of health of the Republik of Indonesia No.1464/MENKES/PER/X/2010 so the author is interested in providing midwifery care entitled “Continuity of care midwifery carefor Mrs.M Aged 43 years in Fatubenao village”by providing continuous midwifery care for pregnant, maternity, postpartum, newborn babys, BBL anf Family Planning metods. Used is descriptive, data collection techniques use primary data. After providing care, we have provided comprehensive midwifery care starting from pregant women, Maternity. Postpartum, baby and family planning results in normal pregnancy, normal birth, normal baby, and up to Family planning. There in nogap between theory and cases in comprehensive midwifery care of Mrs.M and by. Mrs.M in Fatubenao vilage. </em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Ibu dan bayi merupakan ukuran terpenting dalam menilai indikator keberhasilan pelayananan kesehatan suatu negara. Salah satu Upaya penurunan AKI dan AKB adalah Kematian dengan melakukan asuhan kebidanan secara berkesinambungan atau continuity of care (COC) dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana (Diana, 2017). Berdasarkan uraian diatas, maka penulis melakukan asuhan pada Ny. M dari masa hamil, bersalin, nifas, neonatus dan keluarga berencana di Puskesmas kota atambua. Dikarenakan Puskesmas tersebut sudah memenuhi standart asuhan kebidanan dan telah memiliki MOU dengan institusi pendidikan menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 938/MENKES/SK/VIII/2007. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesi No. 1464/MENKES/ PER/ X/ 2010 tentang izin dan penyelenggaraan praktik Bidan. Sehingga penulis tertarik untuk melakukan asuhan kebidanan yang berjudul “Asuhan Kebidanan Continuity of care pada Ny. M umur 43 tahun di Kelurahan Fatubenao” dengan melakukan Asuhan Kebidanan secara berkesinambungan pada Ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir (BBL) dan keluarga berencana. Metode yang digunakan adalah deskriptif, teknik Pengumpulan data mengunakan data primer dan sekunder. Setelah melakukan asuhan telah memberikan asuhan kebidanan secara Komprehensif mulai dari Ibu Hamil, Bersalin, Nifas, Bayi dan KB hasilnya hamil dengan normal, bersalin dengan normal, bayi dengan normal, dan sampai dengan KB. Tidak terdapat kesenjagan antara teori dan kasus pada Asuhan Komprehensif kebidanan pada Ny.M dan By. Ny. M di Kelurahan Fatubenao.</p> Josefina Goncalves Hapsari Windayanti Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 882 891 Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) pada Ny E.S.M Umur 34 Tahun G3P2A0 di Puskesmas Wedomu https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/755 <p><em>Maternal Mortality Rate (MMR) is an important indicator of the level of public health. MMR describes the number of women who die per 100,000 live births (KH), from a cause of death related to pregnancy disorders or their treatment (excluding accidents or incidental cases) during pregnancy, childbirth and in the postpartum period (42 days after giving birth) so that comprehensive care is provided to prevent maternal deaths during pregnancy, childbirth and postpartum (Indonesian Health Profile, 2018). Continuity of care in midwifery is a series of continuous and comprehensive service activities starting from pregnancy, delivery, postpartum, newborn care and family planning services that connect needs women's health in particular and the personal circumstances of each individual. Comprehensive care is an examination that is carried out completely with simple laboratory tests and counseling. Comprehensive midwifery care includes places for continuous examination activities including midwifery care for pregnancy, midwifery care for childbirth, midwifery care for the postpartum period and midwifery care for newborns and family planning acceptors. Pregnancy care prioritizes continuity of care. It is very important for women to get services from the same professional or from a small team of professionals, because that way the development of their condition at all times will be well monitored and they will also be trusting and open. because they feel like they already know the caregiver. Descriptive and the type of descriptive research used is a case study, namely by examining a problem through a case consisting of a single unit. A single unit here can contain one person, a group of residents who are affected by a problem. After providing care, they have provided comprehensive midwifery care starting from Pregnancy, Childbirth, Postpartum, Babies and the results are normal pregnancies, births with Caesarean section, normal babies, No There is a gap between theory and cases in Comprehensive Midwifery Care at Ny.E.S.M and By.Ny.E.S.M at the Wedomu Community Health Center. </em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting dari derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang meninggal per 100.000 kelahiran hidup (KH), dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) sehingga dilakukan asuhan komprehensif untuk mencegah kematian ibu selama kehamilan, persalinan dan nifas (Profil Kesehatan Indonesia, 2018).Continuity of care dalam kebidanan adalah serangkaian kegiatan pelayanan yang berkelanjutan dan menyeluruh mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, pelayanan bayi baru lahir serta pelayanan keluarga berencana yang menghubungkan kebutuhan kesehatan perempuan khususnya dan keadaan pribadi setiap individu. Asuhan komprehensif merupakan suatu pemeriksaan yang dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan laboratorium sederhana dan konseling. Asuhan kebidanan komprehensif mencakup tempat kegiatan pemeriksaan berkesinambungan diantaranya adalah asuhan kebidanan kehamilan, asuhan kebidanan persalinan, asuhan kebidanan masa nifas dan asuhan kebidanan bayi baru lahir serta akseptor KB. Asuhan kehamilan mengutamakan kesinambungan pelayanan (continuity of care) sangat penting buat wanita untuk mendapatkan pelayanan dari seorang profesional yang sama atau dari satu team kecil tenaga profesional, sebab dengan begitu maka perkembangan kondisi mereka setiap saat akan terpantau dengan baik selain juga mereka menjadi percaya dan terbuka karena merasa sudah mengenal si pemberi asuhan. Deskriptif dan jenis penelitian deskriptif yang digunakan adalah studi penelaahan kasus (Case Study), yakni dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal. Unit tunggal disini dapat berisi satu orang, sekelompok penduduk yang terkena suatu masalah.Setelah melakukan asuhan telah memberikan asuhan kebidanan secara Komprehensif mulai dari Ibu Hamil, Bersalin, Nifas, Bayi dan hasilnya hamil dengan normal, bersalin dengan section Caesarea, bayi dengan normal, Tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kasus pada Asuhan Komprehensif kebidanan pada Ny.E.S.M dan By.Ny.E.S.M Di Puskesmas Wedomu.</p> Raquela Das Dores Moneca Diah Listianingsih Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 892 901 Asuhan Kebidanan Continuity Of Care (COC) Ny. A.S Umur 27 Tahun di UPTD Puskesmas Ainiba Kabupaten Belu https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/772 <p><em>Continuity of care in midwifery is a series of continuous and comprehensive service activities ranging from pregnancy, childbirth, postpartum, newborn and family planning services that connect women's health needs, especially and the personal circumstances of each individual. Midwives have an important role as implementers such as, midwives carry out obstetric care in pregnancy to acceptors of family planning, midwives as managers, such as managing public health activities, especially about mothers and children, and midwives as educators such as, midwives provide education and health counseling to clients, train and guide cadres. In this care, the author uses a descriptive research method of data collection techniques, namely through interviews, observations, physical examinations, supporting examinations, documentation studies and bibliographic studies. The subject in this case study is purposive, which means that the subject is taken based on the existence of a specific purpose. Midwifery care provided to Mrs. A.S which lasts from pregnancy, childbirth, postpartum, neonate to family planning with a frequency of pregnancy visits as many as 6 times, postpartum 4 times, neonate 3 times, childbirth and family planning are carried out at the Health Center. In Mrs. A.S. The pregnancy process went physiologically without any problems or complications even though in TM 1 the mother complained of nausea, vomiting and dizziness, TM III complained of lower back pain. The entire delivery process takes place normally. In midwifery care during the postpartum period on the 7th day, the mother complained that breast milk came out a little, so the author provided obstetric care by giving KIE oxytocin massage to facilitate breast milk. In providing family planning care, mothers have been given counseling and decided to use 3-Month Injectable Family Planning at the Posyandu. Continuity of care continues to always implement midwifery management, maintain and improve competence in providing care according to the standards of. </em></p> <p><em> </em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Asuhan Continuity of care dalam kebidanan adalah serangkaian kegiatan pelayanan yang berkelanjutan dan menyeluruh mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir serta pelayanan keluarga berencana yang menghubungkan kebutuhan kesehatan perempuan khususnya dan keadaan pribadi setiap individu. Bidan mempunyai peran penting sebagai pelaksana seperti, bidan melakukan asuhan kebidanan kehamilan hingga akseptor KB, bidan sebagai pengelola seperti, mengelola kegiatan-kegiatan kesehatan masyarakat terutama tentang ibu dan anak dan bidan sebagai pendidik seperti, bidan memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan pada klien, melatih dan membimbing kader. Dalam asuhan ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif teknik pengumpulan data yaitu melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, studi dokumentasi dan studi daftar pustaka. Subjek pada studi kasus ini yaitu secara purposive yag artinya pengambilan subjek dilakukan berdasarkan adanya tujuan tertentu yang ingin dicapai. Penelitian ini dimulai sejak tanggal 4 September 2023 sampai dengan 22 Juni 2024. Asuhan kebidanan yang diberikan pada Ny.A.S yang berlangsung dari masa kehamilan, persalinan, nifas, neonatus sampai KB dengan frekuensi kunjungan hamil sebanyak 6 kali, nifas 4 kali, neonatus 3 kali, persalinan dan KB dilakukan di Puskesmas . Pada Ny. A.S Proses kehamilan berjalan dengan fisiologis tidak ada masalah maupun komplikasi walaupun pada TM 1 ibu mengeluh Mual Muntah dan Pusing, TM III mengeluh Nyeri Punggung Bawah . Seluruh proses persalinan berlangsung dengan secara Normal. Pada asuhan kebidanan masa nifas hari ke 7 ibu mengeluh ASI keluar sedikit, sehingga penulis memberikan asuhan kebidanan dengan memberikan KIE pijat oksitosin untuk memperlancar ASI. Dalam memberikan asuhan kenidanan KB ibu telah diberikan konseling dan memutuskan untuk menggunakan KB Suntik 3 Bulan di Posyandu. Asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) selanjutnya selalu menerapkan manajemen kebidanan, mempertahankan dan meningkatkan kompetensi dalam memberikan asuhan sesuai standar pelayanan kebidanan</p> Yunitha T. Pidhi Luvi Dian Afriyani Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 902 909 Asuhan Kebidanan Continuty of Care (COC) pada Ny. Mdn Umur 35 Tahun G3P2002AB000 di Puskesmas Haliwen https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/773 <p><em>Continuity of care in midwifery is a series of continuous and comprehensive service activities starting from pregnancy, childbirth, postpartum, newborns and planned family services that link women's health in particular and the personal circumstances of each individual. Midwives have an important role as implementers, such as midwives providing midwifery care for pregnancies and family planning acceptors, midwives as managers, such as managing public health activities, especially regarding mothers and children, and midwives as educators, such as midwives providing health education and counseling to clients, training and guiding cadres. In this study the author used descriptive research methods, data collection techniques, namely through interviews, observation, physical examination, supporting examination, documentation study and bibliography study. The subject in this case study is purposive, which means that the subject is selected based on a certain goal to be achieved. This research started from october 30,2023 to june 16 2024, until the date of midwifery care given to Mrs. Mdn which lasted from pregnancy, childbirth, postpartum, neonate to family planning with a frequency of visits for pregnant women 4 times, postpartum 2 times, neonate 2 times, delivery and family planning were carried out at the health center. For Mrs. Mdn, the pregnancy process proceeded physiologically without any problems or complications, although at TM 1 the mother complained of lower abdominal cramps. TM III complained of lower back pain. The birthing process proceeded normally. During the second postpartum visit there were no complaints. In providing birth control midwifery care, the mother has been given counseling and decided to use 3-monthly birth control injections at the community health center after giving birth. Continuous midwifery care (continuity of care) then always applies midwifery management, maintains and binds competence in providing care according to midwifery service standards.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Asuhan continuity of care dalam kebidanan adalah serangkaian kegiatan pelayanan yang berkelanjutan dan menyeluruh mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir serta pelayanan keluarga berenana yang menghubungkan kesehatan perempuan khususnya dan keadaan pribadi setiap individu. Bidan mempunyai peran penting sebagai pelaksana seperti, bidan melakukan asuhan kebidanan kehamilan hingga akseptor KB, bidan sebagai pengelola seperti, mengelola kegiatan – kegiatan kesehatan masyarakat terutama tentang ibu dan anak dan bidan sebagai pendidik seperti, bidan memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan pada klien, melatih dan membimbing kader. Dalam asuhan ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif teknik pengumpulan data yaitu melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, pemeriksan penunjang, studi dokumentasi dan studi daftar pustaka. Subjek pada studi kasus ini yaitu secara purosive yang artinya pengambilan subjek dilakukan berdasarkan adanya tujuan tertentu yang ingin dicapai. Penelitian ini dimulai sejak tanggal 30 oktober 2023 sampai dengan tanggal 16 juni 2024 asuahan kebidanan yang diberikan pada Ny.MDN yang berlangsung dari masa kehamilan, persalinan, nifas, neonatus sampai KB dengan frekuensi kunjungan hamil sebanyak 4 kali, nifas 2 kali, neonatus 2 kali, persalinan dan KB dilakukan di puskesmas. Pada Ny.MDN proses kehamilan berjalan dengan fisiologis tidak ada masalah maupun komplikasi walaupun pada TM 1 ibu mengeluh kram perut bagian bawah. TM III mengeluh nyeri pingang. Proses persalinan berjalan dengan normal. Pada masa nifas kujungan ke 2 tidak ada keluhan. Dalam memberikan asuhan kebidanan KB ibu tela diberikan konseling dan memutuskan untuk menggunakan KB suntikan 3 bulanan di puskesmas setelah melahirkan. Asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) selanjutnya selalu menerapkan manajemen kebidanan, mempertahanakan dan mengikatkan kompetensi dalam memberikan asuhan sesuai standar pelayanan kebidanan.</p> Maria Matihlda H. Bere Rin Rini Susanti Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 910 919 Literature Review: Faktor- Faktor yang Memengaruhi Pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/778 <p><em>Early initiation of breastfeeding is giving breast milk to baby new born in time first hour after birth. IMD Alone called as decider success of exclusive breastfeeding. Initiation Early Breastfeeding provides a number of benefit among them give a number of protection to infection for baby Because content rich in colostrum antibodies, contact skin to skin guard baby from hypothermia, as well reduce risk postpartum hemorrhage due to stimulation suction baby which stimulates the mother's uterus For contracting. Although Lots benefit which obtained from implementation of this IMD but scope its implementation Still low, the IMD rate globally is only (42%) of all over baby baby born. Many factors are related with IMD among them practice culture, presence antenatal care, way childbirth, and also the number influencing parity implementation of Early Breastfeeding Initiation. The purpose of study This is For review available evidence about effectiveness from IMD as well choose the right strategy For support success its implementation. Method study which used is literature review, where The research taken is study which published in 2019- 2024. Search study related with The effectiveness of IMD and various factors that influence it. IMD has Lots researched increasen success exclusive and partial breastfeeding influence decline number death baby caused hypothermia There is several factors influence The implementation of IMD includes methods childbirth, level knowledge Mother about IMD, attendance no antenatal care yet equally. </em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Inisiasi Menyusu Dini adalah pemberian ASI kepada bayi baru lahir dalam waktu satu jam pertama setelah kelahiran. IMD itu sendiri disebut sebagai penentu keberhasilan ASI Ekslusif. Inisiasi Menyusu Dini memberikan beberapa manfaat diantaranya memberikan beberapa perlindungan terhadap infeksi bagi bayi karena kandungan kolostrum yang kaya akan antibody, kontak kulit ke kulit menjaga bayi dari hipotermi, serta mengurangi resiko perdarahan postpartum karena stimulasi hisapan bayi yang merangsang Rahim ibu untuk berkontraksi. Walaupun banyak manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan IMD ini tapi cakupan pelaksanaannya masih rendah, tingkat IMD secara global hanya (42%) dari seluruh bayi bayi lahir. Banyak faktor yang berhubungan dengan IMD diantaranya praktik budaya, kehadiran layanan antenatal, cara persalinan, dan juga jumlah paritas yang memengaruhi pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meninjau bukti yang tersedia mengenai efektifitas dari IMD serta memilih strategi yang tepat untuk mendukung keberhasilan pelaksanaanya. Metode penelitian yang digunakan adalah literatur review, penelitian yang diambil merupakan penelitian yang dipublikasikan pada Tahun 2019–2024. Pencarian penelitian terkait dengan Faktor- fakto yang mempengaruhi Pelaksanaan IMD. IMD telah banyak diteliti meningkatkan keberhasilan pemberian ASI Eksklusif dan turut memengaruhi penurunan angka kematian bayi yang disebabkan hipotermi. Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi pelaksanaan IMD antara lain cara persalinan, tingkat pengetahuan ibu tentang IMD, kehadiran layanan antenatal yang belum merata.</p> Evy Yuliastuti Septiningrum Aryani Retnowati Hartini Purwati Siti Fatchiyah Hapsari Windayanti Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 920 927 Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) pada Ny SL Umur 27 Tahun G1P0A0 di Puskesmas Kota Atambua https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/779 <p><em>The period of pregnancy, childbirth, postpartum, neonate is a physiological condition that may threaten the life of the mother and baby and even cause death. One effort that can be made is implementing a comprehensive midwifery care model that can optimize early detection of high maternal neonatal risk. The aim of the research was to analyze the implementation of midwifery care for pregnant women, maternity, postpartum, BBL and family planning. Analytical descriptive observational research method. The case study approach to the implementation of midwifery care includes care for pregnancy, childbirth, newborns, postpartum and family planning (KB). The sample is a pregnant woman in the third trimester, 34 weeks gestation, G1P0A0. Research time 23 – December to 04-March-2024- at the Atambua City Health Center. The research instrument uses the SOAP documentation method with a Varney management mindset. Collection techniques use primary data through interviews, observations, physical examinations, KIA books. The results of the care obtained by Mrs. S.L G1P0A0 39 weeks gestation. The birth took place normally and received antibiotic therapy and mefenamic acid. The postpartum period was normal, there was no bleeding, good uterine contractions, lochea rubra, grade 2 perennial wounds, the mother received vitamin A. In the newborn the results of the anthropometric examination were normal, SHK was negative and OEA passed. Mrs.S.L decided to use implant birth control. </em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Masa kehamilan, persalinan, nifas, neonatus merupakan suatu keadaan fisiologis yang kemungkinan mengancam jiwa ibu, bayi bahkan menyebabkan kematian. Salah satu upaya yang dapat dilakukan menerapkan model asuhan kebidanan komperhensif yang dapat mengoptimalkan deteksi dini resiko tinggi maternal neonatal. Tujuan penelitian melakukan analisis pelaksanaan asuhan kebidanan ibu hamil, bersalin, nifas, BBL dan KB. Metode penelitian observasional deskriptif ana;itik. Pendekatan studi kasus pada pelaksanaan asuhan kebidanan meliputi asuhan kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan keluarga berencana (KB). Sample adalah seorang ibu hamil trimester III usia kehamilan 34 minggu, G1P0A0. Waktu penelitian 23 – desember sampai 04-Maret-2024-di Puskesmas Kota Atambua. Instrumen penelitian menggunakan metode dokumentasi SOAP dengan pola pikir manajemen varney. Tehnik pengumpulan menggunakan data primer melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, buku KIA. Hasil asuhan didapatkan Ny. S.L G1P0A0 usia kehamilan 39 minggu. Persalinan berlangsung secara normal dan mendapatkan terapi antibiotik dan asam mefenamat. Masa nifas berlangsung normal, tidak ada perdarahan, kontraksi uterus baik, lochea rubra, luka perenium grade 2, ibu mendapatkan vitamin A. Pada bayi baru lahir hasil pemeriksaan antropometri normal, SHK negative dan OEA lulus. Ny.S.L memutuskan untuk menggunakan KB Implan.</p> Juliana Noronha Dos Santos Heni Setyowati Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 928 933 Peningkatan Kesehatan Keluarga dengan Asuhan Kebidanan Komunitas https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/783 <p><em>Community midwives are midwives who work A community is a collection of people in large numbers who form a social group who work together to achieve common interests or goals, occupying a certain area for quite a long time and therefore producing a culture (customs, norms and values) that is common basis, thereby forming a social system that can fulfill its own needs, both the need for self-organization, self-reproduction and self-creation. Community midwifery practice at Ngudi Waluyo University was carried out on May 21 2024. At the end of the community service activities, students were able to carry out community midwifery services which included assessment, problem analysis, problem formulation, determining problem priorities, planning, implementing, and evaluating problems that arise in particular. in pregnant women, postpartum mothers and toddlers. The method used in community midwifery services is the problem solving circle ultrasound approach. Study, determine the problem, evaluate determine the solution determine implementation, the results of the activities that have been carried out are several problems that occur in 4 villages, namely the lack of knowledge of mothers who have toddlers about malnutrition, nutritional needs and food processing in children, lack of knowledge pregnant women about the importance of taking fe tablets regularly, consuming foods that contain iron, and the lack of knowledge of pregnant women about the dangers of pregnancy at &lt;20 years of age, lack of knowledge of mothers about the types and importance of using contraceptives. </em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Komunitas adalah suatu kumpulan orang-orang dalam jumlah yang banyak dan membentuk kelompok sosial yang bekerja sama untuk mencapai kepentingan atau tujuan bersama, menempati suatu wilayah tertentu dalam waktu yang cukup lama dan karenanya menghasilkan suatu kebudayaan (adat istiadat, norma dan nilai) yang di jadikan dasar bersama, sehingga membentuk suatu sistem sosial yang dapat memenuhui kebutuhannya sendiri, baik kebutuhan untuk mengatur diri sendiri, reproduksi sendiri maupun penciptaan sendiri. Praktik komunitas kebidanan Universitas Ngudi Waluyo dilakukan pada tanggal 21 Mei 2024. Pada akhir kegiatan pengabdian masyarakat mahasiswa mampu melaksanakan pelayanan kebidanan komunitas yang meliputi pengkajian, Analisa masalah, perumusan masalah, menentukan prioritas masalah, melakukan perencanaan, melakukan pelaksanaan, dan mengevaluasi masalah yang muncul khususnya pada ibu hamil, ibu nifas dan balita. Metode yang digunakan dalam pelayanan kebidanan komunitas yakni dengan pendekatan problem solving circle USG. Pengkajian, menentukan masalah, mengevaluasi menentukan penyelesaian menentukan implementasi, hasil dari kegiatan yang sudah dilakukan di dapatkan beberapa masalah yang terjadi di 4 Desa terdapat beberapa masalah yaitu kurangnya pengetahuan ibu yang memiliki balita tentang gizi buruk, kebutuhan nutrisi dan pengolahan makanan pada anak, kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya minum tablet fe secara teratur, mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi, dan kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang bahaya kehamilan di usia &lt;20 tahun, kurangnya pengetahuan ibu tentang jenis-jenis dan pentingnya penggunaan alat kontrasepsi.</p> Anggi Imelda Jumita Seingo Istiqomah Yuni Fitria Yulia Nur Khayati Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 934 939 Literatur Review Manfaat Metode ILA pada Persalinan https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/809 <p><em>Childbirth is a physiological process and generally the mother will experience pain during the birthing process. This unbearable pain can have a negative impact on the smooth delivery of the mother and can cause distress to the baby. During pain, it sometimes causes psychological disorders in mothers such as anxiety and stress. The ILA method provides positive changes, namely reducing the intensity of stress, which can trigger the expression of beneficial genes because they encode proteins related to the immune response. The aim of this literature review research is to determine the benefits of the ILA method in childbirth. The method used in this research is Systematic Literature Review (SLR) from a National journal regarding the advantages of the ILA method in childbirth. Article searches were carried out using Google from national journals, midwifery and nursing and PubMed with the keyword ILA delivery. The selected articles were ten articles in Indonesian and English published from 2012 to 2024, but the researchers only took six journal articles that could be accessed in full text in pdf format. The results of the study show that the use of intrathecal labor analgesia (ILA) techniques can reduce pain and stress levels in mothers during labor. </em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Persalinan merupakan suatu proses yang fisiologis dan umumnya ibu akan mengalami nyeri selama proses persalinan. Rasa nyeri yang tidak tertahankan tersebut dapat berdampak buruk terhadap kelancaran persalinan bagi ibu dan dapat menyebabkan distress pada bayi. Selama nyeri terkadang menimbulkan gangguan psikologis pada ibu seperti cemas dan stress. Metode ILA memberikan perubahan positif yaitu menurunkan intensitas stress, yang dapat memicu ekpresi gen yang menguntungkan karena menyanding protein yang terkait dengan respon imun Tujuan penelitian literatur review ini adalah untuk mengetahui manfaat metode ILA pada persalinan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Systematic Literature Review (SLR) berasal dari jurnal Nasional mengenai keuntungan metode ILA pada persalinan. Penelusuran artikel dilakukan menggunakan geogle dari jurnal Nasional, kebidanan dan keperawatan dan pubmed dengan kata kunci persalinan ILA. Artikel yang dipilih adalah artikel berbahasa Indonesia dan Inggris yang dipublikasikan tahun 2012 sampai 2024 sebanyak sepuluh artikel, tetapi peneliti hanya mengambil enam jurnal artikel yang dapat diakses fulltext dalam format pdf. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan tehnik intrathecal labour analgesia (ILA) dapat mengurangi rasa nyeri dan tingkat stress pada ibu bersalin saat menghadapi persalinan.</p> Nani Sunaryati Neni Ratna Supriyatin Lailiyatul Mufarikah Nuryati Farida Fatimatuz Kartika Sari Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 940 947 Yoga Anak untuk Pola Nafas dan Aktifitas Jasmani https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/814 <p><em>Children absorb and process information through movement, seeing, hearing, touching and also singing. Using all these activities can help improve aspects of children's development (Wening, 2003). These aspects of growth and development include: aspects of religious and moral values, physical-motor aspects, cognitive aspects, language aspects, social-emotional aspects, and artistic aspects (Kemendikbud.2014). This community service activity is carried out through direct counseling in Kemawi village, carried out in several stages, namely children's yoga practice, licensing to the village midwife, implementation of activities for preschool children. Children's yoga movements can help children's physical strength, from muscles, bones to gross motor mobility and flexibility. This community service activity is carried out through direct counseling in Kemawi Village, precisely at the Bunga Harapan Kindergarten. The participants in this activity were 34 preschool children. All children do yoga well. Children can follow instructions from training even though they are not perfect.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Anak menyerap dan mengolah informasi melalui gerakan, melihat, mendengar, menyentuh dan juga mennyanyi. Mempergunakan seluruh kegiatan tersebut dapat membantu meningkatkan aspek perkembangan anak (Wening,2003). Aspek pertumbuhan dan perkembangan tersebut meliputi : aspek nilai agama dan moral, aspek fisik-motorik, aspek kognitif, aspek bahasa, aspek sosial-emosional, serta aspek seni(Kemendikbud.2014). Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan melalui penyuluhan langsung di desa Kemawi dilaksanakan beberapa tahapan yaitu latihan yoga anak, perizinan kepada bidan desa, pelaksanaan kegiatan pada anak prasekolah. Gerakan –gerakan yoga anak dapat membantu kekuatan fisik anak, dari otot, tulang hingga mobilitas gerak motorikkasar dan fleksibilitasnya. Kegiatan Pengabdian masyarakat ini dilakukan melalui penyuluhan langsung di Desa Kemawi tepatnya di Taman Kanak-Kanak Bunga Harapan. Peserta dalam kegiatan ini berjumlah 34 anak prasekolah. Semua anak melakukan yoga dengan baik. Anak dapat mengikuti instruksi dari pengapdian meskipun belum sempurna.</p> Diah Ayu Maharani Heni Hirawati Pranoto Pinky Aprilya Isri Nasifah Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 948 950 Edukasi Pijat Commond Cold pada Balita sebagai Upaya Mengurangi Gejala Flu dan Batuk https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/818 <p><em>Massage is touch therapy from the masseuse's hands to a person's skin using certain movement techniques. Baby massage is health care in the form of touch therapy with certain techniques given to babies so that treatment and therapy can be achieved. One of the purposes of baby massage is to relieve colds/flu that occurs in children. The common cold (commond cold) is an upper respiratory tract infection that most often occurs in babies and children. Parents often look for ways to relieve cold symptoms in their babies, other than medication. One way you can try is baby massage. Baby massage has many benefits, including helping relieve nasal congestion, coughing, and improving sleep quality. Mothers lack knowledge regarding how to deal with flu symptoms by massaging babies, therefore this service activity was carried out in the Flamboyan toddler mother class in Tengaran Village to increase mothers' knowledge about baby massage as a common cold therapy. Participants were 10 mothers who had babies/toddlers at the toddler class activity on June 8 2024. The activity consists of 3 stages, namely presentation of material, demonstration and evaluation. The methods used are lectures, discussions and demonstrations. The evaluation results show an increase in knowledge from an average of 50% (pretest) to 80% (posttest). It is hoped that mothers can practice massage for their babies/toddlers who have a cold.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Pijat merupakan terapi sentuhan dari tangan pemijat kepada kulit seorang dengan Teknik-teknik Gerakan tertentu. Pijat bayi merupakan perawatan Kesehatan berupa terapi sentuh dengan teknik-teknik tertentu yang diberikan kepada bayi sehingga pengobatan dan terapi dapat tercapai. Salah satu tujuan pijat bayi adalah untuk meredakan pilek/flu yang terjadi pada anak. Pilek biasa (commond cold) merupakan infeksi saluran pernapasan atas yang paling sering terjadi pada bayi dan anak-anak. Orangtua seringkali mencari cara untuk meredakan gejala</p> <p>pilek pada bayinya, selain dengan obat-obatan. Salah satu </p> <p>cara yang dapat dicoba adalah dengan pijat bayi. Pijat bayi memiliki banyak manfaat, termasuk membantu meredakan hidung tersumbat, batuk, dan meningkatkan kualitas tidur. Kurangnya pengetahuan ibu terkait cara mengatasi gejala flu dengan memijat bayi, dengan demikian kegiatan pengabdian ini dilakukan di kelas ibu balita Flamboyan Desa Tengaran untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang pijat bayi sebagai terapi commond cold. Peserta adalah ibu yang mempunyai bayi/balita pada kegiatan kelas balita tanggal 8 Juni 2024 sejumlah 10 orang. Kegiatan terdiri 3 tahap yaitu pemamaparan materi, dmonstrasi, dan evaluasi. Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi, dan demonstrasi. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan pengetahuan dari rata-rata 50% (pretest) meningkat menjadi 80% (posttest). Diharapkan ibu dapat mempraktikkan pijat bayi/ balitanya mengalami flu.</p> Emi Rafita Sari Zahrotussalamah Rini Susanti Ari Widiyaningsih Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 951 954 Edukasi Slow Deep Breathing pada Akseptor KB IUD di Klinik Ibnu Sina Rapak Balikpapan https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/826 <p><em>Use of the contraceptive device IUD (Intra Uterine Device) in new birth control acceptors who are installed after delivery. An IUD, or spiral, is a small object made of flexible plastic that has a copper coil or also contains hormones, is inserted into the uterus through the vagina, and has threads. Increasing the use of IUDs will reduce the number of unwanted pregnancies in the future, thereby reducing maternal and infant mortality rates in Indonesia. Several factors that influence anxiety in IUD family planning acceptors are: age, physical condition, social culture, education, and knowledge. There are quite a lot of side effects from the IUD, such as expulsion, infection, and perforation. This is what makes the mother feel afraid and anxious; the anxiety felt by the mother can have an impact on the mother's psychology. One method to reduce anxiety in IUD contraceptive acceptors is slow, deep breathing. The aim of this community service is to increase knowledge of IUD family planning acceptors and calm, slow, deep breathing through health education. The method of community service activities is to provide material to 30 mothers of toddlers through interactive lectures and discussions. To evaluate the mother's knowledge, ask the IUD family planning acceptor about slow, deep breathing. From the results of the activity, it was found that there was an increase in the knowledge of IUD family planning acceptors about slow deep breathing at the Ibnu Sina Rapak Clinic in Balikpapan, and they were able to practice slow deep breathing. It is hoped that by increasing knowledge of IUD family planning acceptors, they will be able to carry out slow, deep breathing properly and correctly in order to reduce the level of anxiety in IUD family planning acceptors.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Penggunaan alat kontrasepsi IUD (Intra Uterine Device) pada akseptor KB baru yang dipasang pasca persalinan.AKDR atau IUD atau spiral adalah suatu benda kecil yang terbuat dari plastik yang lentur, mempunyai lilitan tembaga atau juga mengandung hormon dan dimasukkan kedalam rahim melalui vagina dan mempunyai benang. Peningkatan penggunaan IUD akan dapat mengurangi jumlah kehamilan yang tidak diinginkan dimasa depan, sehingga akan mengurangi angka kematian ibu dan bayi di Indonesia. Beberapa faktor yang mempengaruhi kecemasan pada akseptor KB IUD adalah: usia, keadaan fisik, sosial budaya, pendidikan dan pengetahuan. Efek samping yang terdapat pada IUD memang cukup banyak seperti ekspulsi, infeksi, perforasi, Hal inilah yang membuat ibu merasa takut dan merasa cemas, dengan adanya cemas yang dirasakan oleh ibu ini bisa berdampak pada psikologis ibu. Salah satu metode untuk menurunkan kecemasan pada akseptor KB IUD adalah dengan slow deep breathing. Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan akseptor KB IUD tenang slow deep breathing melalui penyuluhan kesehatan. Metode kegiatan pengabdian masyarakat yaitu memberikan materi kepada 30 ibu yang memiliki balita melalui ceramah interaktif dan diskusi. Untuk mengevaluasi pengetahuan ibu yaitu dengan bertanya kepada akseptor KB IUD tersebut tentang slow deep breathing. Dari hasil kegiatan diperoleh terjadi peningkatan pengetahuan akseptor KB IUD tentang slow deep breathing di Klinik Ibnu Sina Rapak Balikpapan sudah bisa mempraktekkan slow deep breathing. Diharapkan dengan adanya peningkatan oengetahuan akseptor KB IUD dapat melakukan slow deep breathing yang baik dan benar, agar dapat menunrunkan tingkat kecemasan pada akseptor KB IUD.</p> Endang Onalisa Purba Juhriani Kartika Sari Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 955 961 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Kenakalan pada Remaja https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/828 <p><em>Juvenile delinquency is a topic that never escapes our society. Juvenile delinquency is one of the problems that has a big impact on the future, because adolescents are the next generation of the nation, religion and the safety of the nation lie in the hands of today's teenagers. Youth are the future asset of a nation. However, nowadays there are a lot of things that happen to teenagers, one of which is juvenile delinquency where many teenagers commit fights, robberies, drugs, motorcycle gangs, quitting school, pregnancy outside marriage. Not only that, there are many teenagers who experience depression, suicide and others. Juvenile delinquency is an act that deviates from the norms in society. The purpose of this study is to find out what factors affect juvenile delinquency and what we can do as a form of countermeasure for juvenile delinquency. This study uses a method, namely Systematic Literature Review (SLR) from national and international journals regarding factors related to juvenile delinquency in Indonesia and abroad using a research design in the form of cross sectional and case control. The results obtained in this study are that the causative factors that affect juvenile delinquency are two internal factors and external factors. These two factors have a great influence on the occurrence of juvenile delinquency, these two factors are directly related to each other in adolescent individuals.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Kenakalan remaja merupakan suatu bahasan yang tidak pernah luput dari masyarkat kita. Kenakalan remaja merupakan salah satu masalah yang berdampak besar pada masa depan, karena remaja adalah generasi penerus bangsa,agama dan keselamatan bangsa terletak ditangan para remaja masa kini. Remaja merupakan asset masa depan suatu bangsa. Namun pada masa kini banyak sekali yang terjadi pada diri remaja salah satunya kenakalan remaja dimana banyak anak remaja yang melakukan perkelahian, perampokan, narkoba, genk motor, berhenti dari sekolah, kehamilan di luar pernikahan. Tidak hanya itu ada banyak remaja yang mengalami Depresi,bunuh diri dan lain-lain. Kenakalan remaja merupakan suatu tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang ada di Masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kenakalan remaja dan apa yang dapat kita lakukan sebagai bentuk penanggulangan untuk kenakalan remaja. Penelitian ini menggunakan metode yaitu Systematic Literature Review (SLR) berasal dari jurnal Nasional dan Internasional mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan Kenakalan remaja yang ada di Indonesia dan luar negeri dengan menggunakan rancangan penelitian berupa cross sectional dan case control. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini bahwa faktor penyebab yang mempengaruhi kenakalan remaja ada dua faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor ini berpengaruh besar atas terjadinya kenakalan remaja, dua faktor ini saling berkesinambungan secara langsung pada individu remaja.</p> Trianingsih Hapsari Windayanti Silvie Nurbaeni Fitriyatul Munawaroh Agustin Dwiningrum Vidya Efliliana Asmanah Domingas Da Costa Yuni Frischila Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 962 969 Efektivitas Peran Kesehatan Komunitas dalam Peningkatan Status Kesehatan Ibu Hamil, Ibu Nifas, Bayi/ Balita dan Remaja RW 02 di Kelurahan Umanen https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/830 <p><em>Midwifery services are an important aspect of the health system which focuses on maternal and child health. Midwives have a strategic role in providing health services, starting from pregnancy checks, childbirth, to post-natal care. The role of midwives is not only limited to health facilities, but also extends to the community, where they can reach and provide education and health services to the wider community. The significance and challenges of community midwifery services consist of: Access and availability of Health services, Health education and awareness, Women's empowerment, Collaboration with local stakeholders. WHO (2023), in their latest report, emphasizes the importance of improving the quality and accessibility of midwifery services in communities to achieve Sustainable Development Goals (SDGs) targets related to maternal and child health. They also highlight the important role of midwives in providing integrated and sustainable health services at the community level. UNICEF (2023), in their annual report, highlights the success of several community midwife empowerment programs in improving maternal and child health indicators in various developing countries. This report also provides practical guidance for strengthening the capacity of midwives through ongoing training and support. Lancet Global Health (2023), through a recent research article, shows that community-based interventions led by midwives are able to significantly reduce maternal and newborn mortality rates. Based on the results of the study carried out over 7 days from 21-24 May 2024, it was found that there were several problems that were worthy of being raised for appropriate solutions, including problems with catin, pregnant women, mothers giving birth, babies, toddlers and teenagers. Based on the description above, students are obliged to analyze, formulate problems, prioritize, diagnose problems, plan activities, implement them so that all series of activities can be evaluated and ultimately it is hoped that students can improve their health status through community activities, especially in Umanen Village. We, students of the midwifery profession at Ngudi Waluyo University, are trying to help solve the health problems that exist in Umanen Village by holding several health programs.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Pelayanan kebidanan merupakan salah satu aspek penting dalam sistem kesehatan yang berfokus pada kesehatan ibu dan anak. Bidan memiliki peran strategis dalam memberikan pelayanan kesehatan, mulai dari pemeriksaan kehamilan, persalinan, hingga perawatan pasca-persalinan. Peran bidan tidak hanya terbatas pada fasilitas kesehatan, tetapi juga meluas ke komunitas, di mana mereka dapat menjangkau dan memberikan pendidikan serta pelayanan kesehatan kepada masyarakat luas. Signifikan dan tantangan pelayanan kebidanan komunitas terdiri dari: Akses dan ketersediaan pelayanan Kesehatan, Pendidikan dan kesadaran Kesehatan, Pemberdayaan perempuan, Kolaborasi dengan pemangku kepentingan local. WHO (2023), dalam laporan terbaru mereka, menekankan pentingnya peningkatan kualitas dan aksesibilitas pelayanan kebidanan di komunitas untuk mencapai target Sustainable Development Goals (SDGs) terkait kesehatan ibu dan anak. Mereka juga menyoroti peran penting bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang terintegrasi dan berkelanjutan di tingkat komunitas. UNICEF (2023), dalam laporan tahunan mereka, menyoroti keberhasilan beberapa program pemberdayaan bidan di komunitas dalam meningkatkan indikator kesehatan ibu dan anak di berbagai negara berkembang. Laporan ini juga memberikan panduan praktis untuk memperkuat kapasitas bidan melalui pelatihan dan dukungan berkelanjutan. Lancet Global Health (2023), melalui artikel penelitian terbaru, menunjukkan bahwa intervensi berbasis komunitas yang dipimpin oleh bidan mampu secara signifikan mengurangi angka kematian ibu dan bayi baru lahir. Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan selama 7 hari tertanggal 21-24 Mei 2024, maka telah ditemukan adanya beberapa masalah yang layak diangkat untuk diberikan penyelesaian yang tepat diantaranya adalah terdapat masalah pada catin, ibu hamil, ibu melahirkan, bayi, balita dan remaja. Berdasarkan uraian di atas maka mahasiswa berkewajiban untuk menganalisa, merumuskan masalah, memprioritaskan, menegakkan diagnosa masalah, melakukan perencanaan kegiatan, mengimplementasikannya sehingga dapat dilakukan evaluasi atas semua rangkaian kegiatan dan pada akhirnya diharapkan mahasiswa dapat meningkatkan derajat kesehatan melalui kegiatan Komunitas khususnya di Kelurahan Umanen. Kami mahasiswa profesi kebidanan Universitas Ngudi Waluyo mencoba untuk membantu memecahkan masalah – masalah kesehatan yang ada di Kelurahan Umanen dengan mengadakan beberapa program kesehatan.</p> Salomi Y. Jopudara Suliani Dano Rambu Lika Yuliana Elvira G. Amaral Yunitha T. Pidhi Kartika Sari Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 970 984 Pijat Oksitosin sebagai Upaya Meningkatkan Produksi ASI https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/785 <p><em>The problem of lack of breast milk production in postpartum mothers is very often found. This is due to the lack of knowledge of postpartum mothers about oxytocin massage. Moreover the hospital has never carried out education or counseling regarding oxytocin massage for postpartum mothers to facilitate or increase breast milk production. This research aims to carry out oxytocin massage activities for post-partum mothers and evaluate knowledge of oxytocin massage for post-partum mothers. The implementation of activities was carried out in three stages, namely problem, solution and evaluation. Based on the results of the pre-test and post-test, the results showed that there was an increase in post-partum mothers' knowledge about oxytocin massage to overcome breastfeeding problems and increase breast milk production after being given health education or health counseling.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Permasalahan kurangnya produksi ASI pada ibu postpartum sangat sering ditemukan. Hal tersebut dikarenakan kurangnya pengetahuan ibu postpartum tentang pijat oksitosin. Selain itu pelaksanaan edukasi atau penyuluhan tentang pijat oksitosin pada ibu nifas untuk memperlancar atau meningkat produksi ASI belum pernah dilakukan oleh pihak rumah sakit. pengabdian ini bertujuan untuk melaksanakan kegiatan pijat oksitosin pada ibu post partum dan melakukan evaluasi pengetahuan pijat oksitosin pada ibu postpartum. Disimpulkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan ibu post partum tentang pijat oksitosin untuk mengatasi permasalahan ASI dan meningkatkan produksi ASI sesudah diberikan pendidikan kesehatan atau penyuluhan kesehatan. Saran untuk kelanjutan kegiatan ini pada tahapan berikutnya yaitu dengan mengkoordinasikan dengan kepala ruang untuk dapat memberikan pelatihan pijat oksitosin dalam upaya mengatasi permasalah kurangnya produksi ASI secara lebih efektif, efisien dan menyeluruh. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan tiga tahap yaitu permasalahn, solusi dan evaluasi. Berdasarkan hasil pre test dan post test menunjukkan hasil bahwa terjadi peningkatan pengetahuan ibu post partum tentang pijat oksitosin untuk mengatasi permasalahan ASI dan meningkatkan produksi ASI sesudah diberikan pendidikan kesehatan atau penyuluhan kesehatan.</p> Siti Soimi Dewi Nurani Suci Cahyaningrum Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 985 991 Literatur Review : Faktor Faktor yang Mempengaruhi Akseptor KB dalam Memilih Alat Kontrasepsi IUD https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/834 <p><em>family planning is an action that helps individuals or married couples to achieve certain goals in order to avoid unwanted births. know the factors that influence family planning acceptors in choosing contraception. Method; using a mixed-method. Quantitative design is used to determine factors of knowledge, education, age, and husband's support. Data collection comes from primary and secondary data, the data collection method used is a questionnaire. That the four variables together do not have a significant effect on the use of non-hormonal contraceptives with an opportunity of 0.2776&gt; 0.05. The magnitude of the influence of the four independent variables together can be seen from the Pseude R- value of 13%. that the factors of age, education, knowledge, and husband's support did not have a significant effect on the choice of contraceptives.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Keluarga berencana suatu tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk mendapatkan tujuan tertentu agar tidak terjadi kelahiran yang tidak diinginkan. mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi akseptor KB dalam memilih kontrasepsi. Metode; menggunakan mixed method. Desain kuantitatif digunakan untuk mengetahui faktor pengetahuan, pendidikan, usia dan dukungan suami. Pengumpulan data berasal dari data primer dan sekunder, metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Bahwa keempat variabel tersebut secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap penggunaan alat kontrasepsi non hormonal dengan peluang sebesar 0,2786&gt; 0,05. Besarnya pengaruh keempat variabel independen secara bersama-sama dapat dilihat dari nilai Pseude R sebesar 13%. Bahwa faktor usia, pendidikan, pengetahuan, dan dukungan suami tidak berpengaruh signifikan terhadap pemilihan alat kontrasepsi.</p> Sucilasmi Elisa Indraeni Sri Wigati Nurina Devi Retnaningrum Puput Yunita Justa Pereira Saturnina Soares Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 992 1002 Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) pada Ny L Umur 29 tahun G8P7A0 di CBVC https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/810 <p><em>Pregnancy, childbirth, postpartum, neonatal are physiological conditions that may threaten the life of mother and baby and even can cause death. One of the efforts that can be made is to implement a comprehensive midwifery care model that can optimize early detection of high maternal neonatal risk. The aim of the research is to analyze the implementation of midwifery care for pregnant women, childbirth, postpartum, newborn baby and family planning. The research method is descriptive observational. Case study approaches to the implementation of midwifery care including care for pregnancy, childbirth, newborn, postpartum, and family planning. The sample was a third trimester pregnant women with a gestational age 28.3 weeks, G8P7A0. The research time is April 2024 - June 2024 in the work area Centro Bimonc Vera Cruz Dili. The researchinstrument uses the SOAP documentation method with Varney’s management mindset. Collection techniques use primary data through interview, observation, physical examination, and secondary data through LISIO book. The results of the care obtained were Mrs. L, G8P7A0 who was 28.3 weeks pregnant. The delivery was normal and she received analgesic therapy and iron tablets. The postpartum period was normal, there were no bleeding, good uterine contractions, lochea rubra, no perennial wounds in the genital tract, and the mother received vitamin A. The results of the anthropometric examination of the newborn were 3030 gram was normal and Mrs. L decided to use birth control implant.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Masa kehamilan, persalinan, nifas, neonatus merupakan suatu keadaan fisiologis yang kemungkinan mengancam jiwa ibu, bayi bahkan menyebabkan kematian. Salah satu upaya yang dapat dilakukan menerapkan model asuhan kebidanan komperhensif yang dapat mengoptimalkan deteksi dini resiko tinggi maternal neonatal. Tujuan penelitian melakukan analisis pelaksanaan asuhan kebidanan ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana (KB). Metode penelitian observasional deskriptif. Pendekatan studi kasus pada pelaksanaan asuhan kebidanan meliputi asuhan kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan keluarga berencana (KB). Sample adalah seorang ibu hamil trimester III usia kehamilan 28.3 minggu, G8P7A0. Waktu penelitian April 2024 - Juni 2024 di wilayah kerja Centro Bimonc Vera Cruz Dili. Instrumen penelitian menggunakan metode dokumentasi SOAP dengan pola pikir Manajemen Varney. Tehnik pengumpulan menggunakan data primer melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, buku LISIO. Hasil asuhan didapatkan Ny. L G8P7A0 usia kehamilan 28.3 minggu. Persalinan berlangsung secara normal dan mendapatkan terapi analgetik dan tablet besi. Masa nifas berlangsung normal, tidak ada perdarahan, kontraksi uterus baik, lochea rubra,tidak ada luka perenium pada traktus genitalia, ibu mendapatkan vitamin A. Pada bayi baru lahir hasil pemeriksaan antropometri BB 3030 gram adalah normal dan Ny. L memutuskan untuk menggunakan KB Implant.</p> Domingas Soares Cardoso Heni Setyowati Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-06-24 2024-06-24 3 1 1003 1013