Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw <div style="border: 2px #444F71 solid; padding: 10px; background-color: #f0ffff; text-align: left;"> <ol> <li class="show">Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo</li> <li class="show">Initials: semnasdancfpbidanunw</li> <li class="show">Frekuensi : 6 Bulanan</li> <li class="show">ISSN : Print: 2961-7340 dan Online : 2962-2913</li> <li class="show">Publisher: Program Studi Kebidanan Program Sarjana dan Prodi Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi Fakultas Kesehatan, Universitas Ngudi Waluyo</li> </ol> </div> <p align="justify"><strong>Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo</strong> merupakan jurnal prosiding open access, diterbitkan oleh Program Studi Kebidanan Program Sarjana dan Prodi Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi Fakultas Kesehatan, Universitas Ngudi Waluyo, dimana terdiri dari hasil penelitian pada bidang Kebidanan. semua artikel yang akan diterbitkan melalui proses editor yang direview oleh dua reviewer secara <strong>double-blind review&nbsp;</strong>process. Dewan redaksi menerima artikel : (1) Theoretical articles; (2) Empirical studies; (3) Case studies; (4) Literature Review .&nbsp;</p> Universitas Ngudi Waluyo en-US Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2961-7340 Literature Review Efektifitas Terapi Garam Terhadap Pengobatan Granuloma Umbilikalis https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/469 <p><em>Umbilical granuloma (UG) is a major problem in neonates and young babies. This usually occurs in mothers due to continuous leakage of secretions in the umbilicus area after separation. Delayed treatment of granulomas continues to flow and causes persistent irritation over a long period of time, up to weeks. Several management modalities for umbilical granuloma include; using cooking salt, granuloma ligation, uterization and surgical excision. Umbilical granuloma is granular tissue that grows prominently in the center of the navel after the baby's umbilical cord falls off. Umbilical granuloma is reported to occur in 1 in 500 newborns. A literature study was conducted to determine the effectiveness of salt therapy in treating umbilical granulomas. The criteria for the articles reviewed were articles within the year 2020-2023 and used the Google Scholar database. The keywords used are "Salt" and "Umbilical Granuloma" or "Salt" and "Umbilical Granuloma". The search results obtained 200 articles that matched the keywords with 95 articles that matched the topic and a review was carried out on 5 articles that met the inclusion and exclusion criteria. Based on the 5 articles reviewed, all articles discuss the effectiveness of salt therapy for treating umbilical granulomas although there are several differences in the application process. Treatment of umbilical granuloma with salt is very effective with cure rates reaching 56% - 100%, safe, without complications, cheap, easily available, and can be done by anyone.</em></p> <p><strong> </strong></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Granuloma Umbilikal (UG) merupakan masalah utama pada neonates dan bayi muda. Biasanya sering terjadi pada ibu karena adanya kebocoran secret yang terus menerus pada daerah umbilicus setelah pemisahan. Penanganan granuloma yang tertunda, tetap mengalir dan menyebabkan persisten iritasi dalam jangka waktu lama hingga berminggu-minggu. Beberapa modalitas manajemen dilakukan granuloma umbilikalis termasuk; menggunakan garam masak, ligase granuloma, keuterisasi dan bedah eksisi. Granuloma umbilikal adalah jaringan granular yang tumbuh menonjol di tengah pusar setelah tali pusat bayi terlepas. Granuloma umbilikal dilaporkan terjadi pada 1 dari 500 bayi baru lahir. Studi literatur dilakukan untuk mengetahui efektifitas terapi garam dalam upaya penanganan granuloma umbilikal. Kriteria artikel yang ditelaah adalah artikel dengan rentang tahun 2020-2023 dan menggunakan database Google Scholar. Kata kunci yang digunakan adalah “Salt” and “Umbilical Granuloma” atau “Garam” dan “Granuloma Umbilikal”. Hasil penelusuran didapatkan 200 artikel yang sesuai dengan kata kunci dengan 95 artikel yang sesuai dengan topik dan dilakukan telaah pada 5 artikel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Berdasarkan 5 artikel yang telah ditelaah, semua artikel membahas efektifitas terapi garam untuk mengobati granuloma umbilical meskipun terdapat beberapa perbedaan dalam proses pengaplikasiannya. Pengobatan granuloma umbilikal dengan garam sangat efektif dengan angka kesembuhan mencapai 56% - 100%, aman, tanpa komplikasi, murah, mudah tersedia, dan dapat dilakukan oleh siapapun.</p> Wahida Fitriya Aice Bela Fitriani Farah Diba Samsi Rohmini Helma Ida Sofiyanti Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-12-29 2023-12-29 2 2 482 488 Literatur Review Keefektivitasan Metode Kolostrum Terhadap Lama Pelepasan Tali Pusat https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/617 <p><em>Infection is one of the important causes of high morbidity and mortality rates in newborns throughout the world. The emergence of infection in the umbilical cord due to actions or care that do not meet hygiene requirements. Cord infections can be avoided with proper cord care. Umbilical cord care using colostrum is a new method of umbilical cord care. The length of time for shedding the remaining umbilical cord can be accelerated using the colostrum method. Literature Review This review aims to determine the effectiveness of the colostrum method on the length of umbilical cord removal. The method used is a literature review, sources include computerized database system search studies (Pubmed, The Corhrain Collaboration, Elsevier, Google Scholar). The questions used to conduct journal reviews are adapted to PICO analysis. So there are 5 journals used. Umbilical cord care using colostrum is effective at a faster time of umbilical cord release, because there is a significant difference in the average value between the umbilical cord care group using colostrum and the umbilical cord care group using dry gauze. Colostrum treatment is umbilical cord care using a thick, yellowish liquid that comes out before breast milk matures, or breast milk that comes out on days 1 to 3 after birth.</em></p> <p><strong> </strong></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Infeksi merupakan salah satu penyebab penting tingginya angka kesakitan dan kematian bayi baru lahir di seluruh dunia. Timbulnya infeksi pada tali pusat dikarena tindakan atau perawatan yang tidak memenuhi syarat kebersihan. Infeksi talipusat dapat dihindari dengan perawatan talipusat yang benar. Perawatan tali pusat menggunakan kolostrum merupakan metode baru dalam perawatan talipusat. Lamanya waktu dalam pelepasan sisa talipusat ini dapat dipercepat dalam menggunakan metode kolostrum. Kajian Literatur Review ini bertujuan untuk mengetahui keefektivitasan metode kolostrum terhadap lama pelepasan tali pusat. Metode yang digunakan adalah tinjauan literartur, sumber meliputi studi pencarian sistem database terkomputerisasi (Pubmed, The Corhrain Collaboration, Elsevier, Google Scholar). Pertanyaan yang digunakan untuk melakukan review jurnal yaitu disesuaikan dengan Analisis PICO. Sehingga jurnal yang digunakan berjumlah 5 Jurnal. Perawatan tali pusat dengan menggunakan kolostrum efektif lebih cepat waktu lepasnya tali pusat, karena ada perbedaan yang signifikan nilai rata-rata antara kelompok perawatan tali pusat menggunakan kolostrum dengan kelompok perawatan tali pusat menggunakan kasa kering. Perawatan kolostrum adalah perawatan tali pusat dengan menggunakan cairan kental berwarna kekuningan yang keluar sebelum ASI matur, atau ASI yang keluar pada hari ke 1 sampai hari ke 3 paska lahir.</p> Mudy Oktiningrum Dilma Rochmi Fayza Aulia Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-12-29 2023-12-29 2 2 489 496 Penyuluhan dan Demonstrasi Senam Nifas pada Ibu Nifas https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/479 <p><em>Puerperal gymnastics can support the process of uterine involution and prevent postpartum bleeding due to delayed uterine involution. The goal of exercise is to restore and maintain the muscle tone that occurs during pregnancy and childbirth. The benefits of doing postpartum gymnastics include preventing complications, restoring pelvic floor muscle strength, and tightening the abdominal wall and perineal muscles. Postpartum exercises cause the abdominal muscles to contract, thus favoring the process of involution that begins after the birth of the placenta. Postpartum gymnastics also has the advantage of being cheap, easy to do at home, and very simple to do. The purpose of this activity is to increase interaction and sharing experiences between participants (postpartum mothers with postpartum mothers) and between postpartum mothers and health workers/ midwives and increase understanding, attitudes and behaviors of postpartum mothers about postpartum gymnastics. This method of community service is carried out directly by providing counseling and demonstrations of postpartum gymnastics. Participants were 11 postpartum mothers. The activity began with a pretest followed by giving material with lectures, discussions and demonstrations. The pretest results obtained maternal knowledge before puerperium gymnastics was carried out with good knowledge as many as 7 people (64%) and there were still 4 people (36%) with poor knowledge. The results of the pos test after postpartum gymnastics increased knowledge by 11 people (100%) with good knowledge. The conclusion of the results of this activity is an increase in knowledge before and after the intervention.</em></p> <p><strong> </strong></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Senam nifas dapat menunjang proses involusi uterus dan mencegah perdarahan postpartum akibat involusi uterus yang tertunda. Tujuan olahraga adalah untuk memulihkan dan mempertahankan tonus otot yang terjadi selama kehamilan dan persalinan. Manfaat melakukan senam pasca melahirkan antara lain mencegah komplikasi, memulihkan kekuatan otot dasar panggul, serta mengencangkan otot dinding perut dan perineum. Latihan pasca melahirkan menyebabkan otot perut berkontraksi sehingga mendukung proses involusi yang dimulai setelah lahirnya plasenta. Senam pasca melahirkan juga memiliki keunggulan karena murah, mudah dilakukan di rumah, dan sangat sederhana untuk dilakukan. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan interaksi dan berbagi pengalaman antar peserta (ibu nifas dengan ibu nifas) dan antar ibu nifas dengan petugas kesehatan/bidan dan meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu nifas tentang senam nifas. Metode pengabdian masyarakat ini yang dilakukan secara langsung dengan memberikan penyuluhan dan demonstrasi senam nifas. Peserta sebanyak 11 ibu nifas. Kegiatan diawali dengan pretest dilanjutkan pemberian materi dengan ceramah, diskusi dan demonstrasi. Hasil pretest didapatkan pengetahuan ibu sebelum dilakukan senam nifas berpengetahuan baik sebanyak 7 orang (64%) dan masih ada 4 orang (36%) berpengetahuan kurang baik. Hasil post test setelah dilakukan senam nifas terjadi peningkatan pengetahuan sebanyak 11 orang (100%) berpengetahuan baik. Simpulan dari hasil kegiatan ini terjadi peningkatan pengetahuan sebelum dan setelah dilakukan intervensi.</p> Lisa Siska Anggraini Heni Setyowati Annisa Efrilian Saepudin Juwita Novita Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-24 2023-11-24 2 2 497 506 Literature Review : Efektifitas Aromaterapi Peppermint dan Lemon Serta Akupresure P6 Terhadap Emesis Gravidarum https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/488 <p><em>During pregnancy, problems can occur that a mother does not want. Emesis gravidarum is a normal or frequent symptom in the first trimester of pregnancy. Nausea usually occurs in the morning, but can occur at any time of the day or at night. These symptoms usually occur 6 weeks after the first day of the last menstruation and last approximately 10 weeks. The aim of the literature review is to determine the effect of peppermint aromatherapy, lemon and P6 acupressure massage on emesis gravidarum. The method used in preparing this research is Literature Review by analyzing a predetermined number of articles. This research consists of 27 articles which will be analyzed using article selection techniques using the article criteria used in accordance with the research objectives so that 9 articles will be reviewed. The results of a review of 9 articles showed that TM I pregnant women experienced a decrease in the frequency of nausea and vomiting after being given peppermint aromatherapy, lemon aromatherapy and P6 acupressure. In conclusion, providing complementary therapy using peppermint and lemon aromatherapy and P6 is effective in reducing the frequency of nausea and vomiting in TM I pregnant women who experience emesis gravidarum on nausea and vomiting scores (9-16) and severe (17-24) with the mother's general condition being good. , do not experience diseases related to the gastrointestinal tract such as typhoid, ulcers, do not experience stress/other psychological burdens. If the mother's general condition declines and she experiences dehydration, it should be combined with pharmacological therapy. Using these 3 complementary therapies is expected to be useful in reducing morbidity and mortality rates in the mother and fetus.</em></p> <p><strong> </strong></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Masa kehamilan dapat terjadi masalah-masalah yang tidak diinginkan oleh seorang ibu. Emesis gravidarum adalah gejala yang wajar atau sering terdapat pada kehamilan trimester pertama. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi ada yang timbul setiap saat dan malam hari. Gejala-gajala ini biasanya terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terahir dan berlangsung kurang lebih 10 minggu, Tujuan dari literatur review adalah untuk mengetahui pengaruh dari aromatherapi peppermint, lemon dan pijat akupresure P6 terhadap emesis gravidarum. Metode yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini yaitu Literature Review dengan menganalisis sejumlah artikel yang telah ditentukan. Penelitian ini terdiri dari 27 artikel yang akan di analisis dengan teknik penyeleksian artikel dengan menggunakan kriteria artikel yang digunakan sesuai dengan tujuan penelitian sehingga didapatkan 9 artikel yang akan direview. Hasil dari review 9 artikel menunjukkan bahwa ibu hamil TM I mengalami penurunan frekuensi mual muntah setelah diberikan aromaterapi peppermint, aromaterapi lemon dan akupresure P6. Kesimpulan, pemberian terapi komplementer menggunakan aromaterapi peppermint dan lemon serta akupresure titik P6 efektif untuk menurunkan freukensi mual muntah pada ibu hamil TM I yang mengalami emesis gravidarum pada skor mual muntah (9-16) dan berat (17-24) dengan keadaan umum ibu baik, tidak mengalami penyakit yang berhubungan dengan <em>gastrointestinal</em> seperti <em>thypoid, gastritis</em>, tidak mengalami stress/ beban psikologi lain. Apabila keadaan umum ibu menurun dan mengalami dehidrasi sebaiknya dikombinasikan dengan terapi farmakologi. Dengan menggunakan 3 terapi komplementer tersebut diharapkan dapat bermanfaat untuk menurunkan angka morbiditas dan mortalitas pada ibu dan janin</p> Fajar Andriyani Ida Sofiyanti Sry Wahyuni Insiyah Nur Fithriani Kusbaryati Damaris Nelly Diana Simanjuntak Titis Dwicahya Prabaningrum Zelda Rizmi Silviana Indra Fitriani Helda Trisnawati Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-24 2023-11-24 2 2 507 518 Literature Review: Pengaruh Perawatan Payudara terhadap Bendungan ASI https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/499 <p><em>The ASI dams often occur in postpartum mothers because breast milk that is not expressed frequently can develop into ASI dams, the breasts are very full with breast milk. The flow of milk becomes obstructed and will cause the breasts to swell, as a result the mother does not breastfeed her baby exclusively. The impact of the ASI dam is statistics on blood vessels will cause pressure intraductal which will affect various segments on the breast, so that the pressure is all over the breast increases, as a result the breasts often feel full, tension, and pain, even if not accompanied with fever. Looks like the breasts are wider making it difficult for babies to suck. The ASI Dam If not breastfed adequately, mastitis can occur. Efforts are needed to prevent breast milk dams. the other is breast care. The aim of this literature review is to analyze whether there is a relationship between breast care and breast milk retention. With the influence of breast care on breast milk dams. searching for this article using google scholar, pudmed, science director, then found 10 articles according to tehe criteria which were then reviewed. Based on 10 jurnal articles, it is generally stated that the Analysis of post partum mother with breast milk are coused by the influence of age, education, breast care From the seven articles obtained, we can prevent the occurrence of ASI dams with breast milk and can effectively overcome breastfeeding problems.</em></p> <p><strong> </strong></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Bendungan asi sering terjadi pada ibu nifas karena ASI yang tidak sering dikeluarkan dapat berkembang menjadi bendungan asi, payudara terisi sangat penuh dengan asi aliran susu menjadi terhambat dan akan menyebabkan payudara bengkak, akibatnya ibu tidak menyusui bayinya secara ekslusif. Dampak bendungan ASI yaitu statis pada pembuluh limfe akan mengakibatkan tekanan intraduktal yang akan mempengaruhi berbagai segmen pada payudara, sehingga tekanan seluruh payudara meningkat, akibatnya payudara sering terasa penuh, tegang, dan nyeri, walaupun tidak disertai dengan demam. Terlihat kalang payudara lebih lebar sehingga sukar dihisap oleh bayi. Bendungan ASI yang tidak disusukan secara adekuat akhinya terjadi mastitis. Maka diperlukan upaya untuk mencegah bendungan asi salah satunya dengan perawatan payudara. Tujuan literature review ini untuk menganalisis apakah ada hubungan antara perawatan payudara dengan bendungan ASI. Dengan adanya Pengaruh perawatan payudara terhadap bendungan ASI. pencarian artikel ini menggunakan google scholar, pudmed, science direck, kemudian ditemukan 10 artikel sesuai kriteria inklusi dan eklusi yang selanjutnya dilakukan review. berdasarkan 10 jurnal artikel secara umum menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi ibu postpartum dengan bendungan asi disebabkan oleh umur, pendidikan, perawatan payudara. dari tujuh artikel yang di dapat maka kita dapat mencegah terjadinya bendungan ASI dengan masae payudarah dan berhasil evektif mengatasi terjadinya masalah menyususi.</p> Retna Wulandari Sri Suarni Anis Hidayati Marliana Yuliarta Wulan Murti Eka Sari Nabila Putri Pertiwi Azmarizah Whinesa Juliantika Luvi Dian Afriyani Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-24 2023-11-24 2 2 519 526 Asuhan Kebidanan Continuity of Care pada Ny ”D” Umur 23 Tahun di PMB Siwi Indriatni https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/500 <p><em>MMR increased in 2020 to 98.6/100,000 KH (416 cases) and in 2021 to 199/100,000 KH (1,011 cases). This is due to the Covid 19 pandemic so that there have been major changes in health and community facility services (Central Java Provincial Health Office, 2022). The most identifiable causes of maternal death were hypertension (36.45%), bleeding (19.91%), circulatory disorders (8.10%), Covid (4.40%) and metabolic system disorders (1.62%). As many as 24.07% of other causes such as tuberculosis, amniotic fluid embolism, cancer, heart, asthma, and others. The Infant Mortality Rate (AKB) per 1,000 live births in 2022 is 7.02/1,000 KH (4,027 cases).. Causes of infant death (neonatal aged 0-28 days) that can be identified include: Low Birth Weight (BBLR) (38%), asphyxia (27%), congenital abnormalities 16%, sepsis (3%) and others 14% (respiratory disorders, digestive disorders, cardiovascular disorders, nervous disorders and accidents). The causes of infant death (29 days-11 months) are: diarrhea (13%), pneumonia (9%), gastrointestinal disorders (6%), neurological disorders (6%), covid (3%) and others (63%) namely: respiratory disorders (18%), congenital disorders (18%), cardiovascular (15%), febrile seizures (10%), cancer and accidents. Descriptive and the type of descriptive research used is a case study (Case Study), which is by examining a problem through a case consisting of a single unit. A single unit here can contain one person, a group of residents affected by a problem. Monitoring of pregnant women was carried out by the author 2 times, namely 1 time in the second trimester and 1 time in the third trimester, the monitoring results obtained were maternal complaints in the third trimester of pregnancy the mother often urinated, complaints experienced by the mother were physiological. On October 6, 2023, the mother gave birth normally at Banyumanik Hospital, on October 6, 2023 at 12.18 WIB, the baby was born spontaneously, male gender, healthy baby condition and in normal condition. Care for KF 1- KF 4 in mothers went well and there were no problems. The mother used injectable birth control for 3 months and no problems were found. Upbringing has been provided comprehensively. Thereis no gap between theory and case in Comprehensive Midwifery Care in Mrs. D and By. Mrs. D at PMB Siwi Indriatni.</em></p> <p><strong> </strong></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>AKI mengalami peningkatan pada tahun 2020 menjadi 98,6/100.000 KH (416 kasus) dan tahun 2021 menjadi 199/100.000 KH (1.011 kasus). Hal ini disebabkan adanya pandemi Covid 19 sehingga terjadi perubahan besar di pelayanan fasilitas kesehatan dan masyarakat (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2022). Penyebab kematian ibu yang dapat diidentifikasi, paling banyak adalah hipertensi (36,45%), perdarahan (19,91%), gangguan peredaran darah (8,10%), Covid (4,40%) dan gangguan system metabolism (1,62%). Sebanyak 24,07% penyebab lain-lain seperti TBC, emboli air ketuban, cancer, jantung, asma, dan lain-lain. Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 kelahiran hidup tahun 2022 sebesar 7,02/1.000 KH (4.027 kasus). Penyebab kematian bayi (neonatal umur 0-28 hari) yang dapat diidentifikasi antara lain: Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) (38%), asfiksia (27%) kelainan congenital 16%, sepsis (3%) dan lain-lain 14% (gangguan nafas, gangguan pencernaan, gangguan kardiovaskuler gangguan saraf dan kecelakaan). Penyebab kematian bayi (29 hari-11 bulan) yaitu: diare (13%), pneumonia (9%), kelainan saluran cerna (6%), kelainan saraf (6%), covid (3%) dan lain-lain (63%) yaitu: gangguan nafas (18%), kelainan congenital (18%), kardiovaskuler (15%), kejang demam (10%), cancer dan kecelakaan.Deskriptif dan jenis penelitian deskriptif yang digunakan adalah studi penelaahan kasus (Case Study), yakni dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal. Unit tunggal disini dapat berisi satu orang, sekelompok penduduk yang terkena suatu masalah. Pemantauan ibu hamil dilakukan penulis sebanyak 2 kali yaitu 1 kali pada trimester II dan 1 kali pada trimester III, hasil pemantauan yang didapatkan ialah keluhan ibu pada kehamilan trimester III ibu sering buang air kecil, keluhan yang di alami ibu merupakan fisiologis. Pada tanggal 06 Oktober 2023 Ibu melahirkan secara normal di RS Banyumanik, pada tanggal 06 Oktober 2023 pukul 12.18 WIB bayi dilahirkan secara spontan, jenis kelamin laki-laki, keadaan bayi sehat dan dalam keadaan normal. Asuhan pada KF 1- KF 4 pada ibu berjalan dengan baik dan tidak terdapat masalah. Ibu menggunakan KB suntik 3 bulan dan tidak ditemukan masalah. Asuhan telah diberikan secara komprehensif. Tidak terdapat kesenjagan antara teori dan kasus pada Asuhan Komprehensif kebidanan pada Ny. D dan By. Ny. D di PMB Siwi Indriatni.</p> Ainun Mardiah Heni Hirawati Pranoto Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-24 2023-11-24 2 2 527 537 Pendidikan Kesehatan Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/502 <p><em>Reproductive health is very important for both men and women. Reproductive health is defined as complete physical, mental and social well-being, not merely free from disease or disability in all matters relating to the reproductive system, its functions and processes. Meanwhile, adolescence or adolescence means growing towards maturity. The maturity referred to here is physical, social and psychological maturity. The problem is that there is still a lack of knowledge among teenagers or students regarding their reproductive health, lack of exposure to maintaining their reproductive health. So it is necessary to carry out this service activity. Because with this service it is hoped that it can communicate about reproductive health. The activity began with a pre-test assessment related to reproductive health, then health education was given to teenagers regarding reproductive health which was attended by 13 teenagers. The next activity was an evaluation with a post-test. From this activity, it was found that there was an increase in teenagers' knowledge after being given health education about reproductive health.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Kesehatan reproduksi merupakan hal yang sangat penting untuk pria maupun wanita. Kesehatan reproduksi didefinisikan sebagai suatu kesejahteraan fisik, mental dan sosial secara utuh tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi, fungsi dan prosesnya. Sedangkan remaja atau adolescene adalah yang berarti tumbuh ke arah kematangan. Kematangan yang dimaksud disini adalah kematangan secara fisik, sosial dan psikologis.Permasalahan yakni masih kurangnya pengetahuan remaja atau peserta didik dalam mengetahui tentang kesehatan reproduksinya kurang paparan tentang menjaga kesehatan reproduksinya. Maka diperlukanlah kegiatan pengabdian ini dilaksanakan.Karena dengan adanya pengabdian ini diharapkan dapat mengkomunikasikan seputar kesehatan reproduksi. Kegiatan diawali dengan penilaian pre-test yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi kemudian pendidikan kesehatan yang diberikan kepada remaja mengenai kesehatan reproduksi yang dihadiri 13 remaja, kegiatan selanjutnya adalah evaluasi dengan post-test. Dari kegiatan tersebut didapatkan ada peningkatan pengetahuan remaja setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang kesehatan reproduksi</p> Uci Nurmala Vistra Veftisia Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-24 2023-11-24 2 2 538 545 Literatur Review : Faktor Penyebab Kekerasan dalam Pacaran (KDP) pada Remaja https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/508 <p><em>Violence in adolescent relationships is violence committed by someone against friends of the opposite sex during adolescent relationships that results in suffering for victims both physical and non-physical. The purpose of this literature review is to determine the factors that cause dating violence in adolescents. The method used in the preparation of this research is literature review by analyzing a number of predetermined articles. This research consists of 6 articles that will be analyzed by article selection techniques using article criteria used in accordance with the research objectives. The results of the literature review of the 10 articles, show that the factor causing dating violence is the result of many women who do not understand the form of physical and psychological violence in a relationship.This is very useful for efforts to prevent dating violence. Health workers are expected to be able to provide education to teenagers to prevent violence in dating.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Kekerasan dalam hubungan remaja merupakan kekerasan yang dilakukan seseorang terhadap teman lawan jenisnya dalam masa hubungan remaja yang mengakibatkan penderitaan bagi korban baik fisik maupun non fisik. Tujuan dari literature reviuw ini untuk mengetahui factor penyebab kekerasan dalam pacarana pada remaja. Metode yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini yaitu literature reviuw dengan menganalisis sejumlah artikel yang telah ditentukan. Penelitian ini terdiri dari 10 artikel yang akan di analisis dengan teknik penyeleksian artikel dengan menggunakan kriteria artikel yang digunakan sesuai dengan tujuan penelitian. Hasil literature reviuw dari 6 artikel tersebut, menunjukkan bahwa factor penyebab kekerasan dalam pacarana adalah akibat banyaknya perempuan yang tidak paham bentuk kekerasan fisik maupun psikis dalam suatu hubungan.Hal ini sangat bermanfaat untuk upaya pencegahan kekerasan dalam pacarana.Bagi tenaga kesehatan diharapkan untuk dapat melakukan edukasi pada remaja untuk mecegah terjadinya kekerasan dalam pacaran.</p> Ilmi Nur Wulan Bitara Luvi Dian Afriyani Wilda Pratiwi Yunita La Tanjo Scolastika Cindy Silvia Almanto Azelia Dewianti Nurlia Erika Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-24 2023-11-24 2 2 546 553 Studi Fenomenologi Stunting pada Balita 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Tlogomulyo Kabupaten Temanggung https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/511 <p><em>The prevalence of stunting in Temanggung Regency is 28.9% and it is ranked 2nd in Central Java. Many factors influence the incidence of stunting, both direct and indirect. This research aims to determine the phenomenon of stunting in toddlers aged 24-59 months in the Tlogomulyo Community Health Center Working Area. This research method is qualitative descriptive research with a phenomenological approach. The population was 145 stunted mothers of toddlers and a sample of 3 stunted mothers of toddlers. The sampling technique used purposive sampling technique. Data collection using in-depth interviews, observation and documentation. Data analysis using the Miles &amp; Huberman technique. Description of the phenomenon of stunting in toddlers 24-59 months, namely 3 stunted toddlers who have received a diagnosis from a pediatrician. Things related to the incidence of stunting include maternal weight gain during pregnancy, hyperemesis gravidarum, and maternal tea/coffee consumption during pregnancy, maternal knowledge about nutrition and Feeding Practices for Infants and Children. Several things related to the incidence of stunting include weight gain during pregnancy, hyperemesis gravidarum, tea/coffee consumption during pregnancy, maternal knowledge about nutrition and feeding practices for babies and children. Researchers recommend that all pregnant women must pay attention to nutrition during pregnancy and after the baby is born, they must be given MP ASI with a 4 star menu to minimize the incidence of stunting.</em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Prevalensi stunting di Kabupaten Temanggung sebesar 28,9% dan menduduki peringkat ke-2 di Jawa Tengah. Banyak faktor yang mempengaruhi kejadian stunting baik faktor langsung maupun tidak langsung. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui fenomena kejadian stunting pada balita 24- 59 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Tlogomulyo. Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Populasi 145 ibu balita stunted dan sampel 3 ibu balita stunting.Tehnik sampling menggunakan tehnik purposive sampling. Pengumpulan data dengan wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Analisa data dengan tehnik Miles &amp; Huberman. Gambaran fenomena kejadian stunting pada balita 24-59 bulan yaitu 3 balita stunting sudah mendapatkan diagnosa dari Dokter Spesialis Anak. Hal yang berkaitan dengan kejadian stunting meliputi penambahan berat badan ibu saat hamil, hiperemesis gravidarum, dan konsumsi teh/ kopi ibu selama hamil, pengetahuan ibu tentang gizi dan Praktik Pemberian Makan pada Bayi dan Anak. Beberapa hal yang berkaitan dengan kejadian stunting berupa penambahan BB saat hamil, hiperemesis gravidarum, konsumsi teh/kopi selama hamil, pengetahuan ibu tentang gizi dan Praktik Pemberian Makan pada Bayi dan Anak. Peneliti menyarankan untuk seluruh ibu hamil harus memperhatikan gizi saat hamil dan setelah bayi lahir harus diberikan MP ASI dengan menu 4 bintang untuk meminimalisir kejadian stunting</p> Isfaizah Siswati Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-24 2023-11-24 2 2 554 563 Edukasi Manfaat Pijat Oksitosin pada Ibu Post Partum di RSU Balikpapan Baru https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/510 <p><em>Failure to express breast milk smoothly is one of the important factors in the failure of exclusive breastfeeding. Oxytocin massage is one solution to overcome irregularities in breast milk production, reduce engorgement and reduce breast milk blockages. Oxytocin can calm the mother, so that breast milk automatically comes out smoothly. Midwives, husbands or family members are people who can help mothers in providing oxytocin massage therapy. The aim of this community service is to provide knowledge and skills to postpartum mothers regarding oxytocin massage. The service activities were carried out using lecture methods and demonstrations of oxytocin massage in the postpartum education room. The activity was carried out on 3 December 2023 at RSU Balikpapan Baru for 11 postpartum mothers. After being given counseling, significant results were seen for post partum mothers in the breastfeeding process, namely increased knowledge and understanding of post partum mothers and their families about breast milk problems and solutions. Insufficient breast milk production does not only depend on nutritional problems but there are also other factors that influence it, such as psychology. and maternal environment. Then mothers and families know the benefits of oxytocin massage and can practice it. Community service is able to increase the knowledge and skills of mothers and family members about breastfeeding, how to increase breast milk production and the practice of oxytocin massage. Hopefully similar activities will continue to be held in the future.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Ketidaklancaran pengeluaran ASI menjadi salah satu factor penting dalam kegagalan pemberian ASI Eksklusif. Pijat oksitosin merupakan salah satu solusi untuk mengatasi ketidaklancaran produksi ASI, mengurangi engorgement dan mengurangi sumbatan ASI. Oksitosin yang dapat menenangkan ibu, sehingga ASI pun otomatis keluar lancar. Bidan, suami atau anggota keluarga adalah orang yang dapat membantu ibu dalam memberikan terapi pijat oksitosin. Tujuan pengabdian kepada Masyarakat ini adalah memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada ibu nifas tentang pijat oksitosin. Kegiatan pengadian dilakukan dengan metode ceramah dan demontrasi pijat oksitosin di ruang Learning Center RSU Balikpapan Baru. Kegiatan dilakukan pada tanggal 3 Desember 2023 di RSU Balikpapan Baru pada 11 ibu nifas. Setelah diberikan penyuluhan terlihat hasil yang bermakna terhadap ibu post partum dalam proses menyusui yaitu meningkatnya pengetahuan dan pemahaman seorang ibu post partum dan keluarga tentang masalah ASI dan solusinya, produksi ASI yang kurang tidak hanya tergantung pada masalah nutrisi tetapi juga ada faktor lain yang mempengaruhinya seperti psikis dan lingkungan ibu. Kemudian ibu dan keluarga mengetahui manfaat pijat oksitosin dan bisa mempraktekkannya. Pengabdian kepada masyarakat mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pada ibu, anggota keluarga tentang ASI, cara meningkatkan produksi ASI dan praktek pijat oksitosin. Semoga kedepan kegiatan serupa dalam terus diadakan.</p> Puji Tri Lestari Isfaizah Riana Ratna Ningrum Rina Banne Ringgi Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-24 2023-11-24 2 2 564 571 Pengaruh Pemberian Yoga terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Haid pada Remaja Putri SMP Negeri 6 Ungaran Kabupaten Semarang https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/512 <p><em>Non-pharmacologically, dysmenorrhea can be done by means of yoga, which is one of the recommended relaxation techniques to relieve pain. The purpose of this study was to determine the effect of yoga on reducing pain intensity dysmenorhea. Methods: The type of research used was a quasi-experimental (quasi-experimental) design with Nonequivalent control group design pre and post, with a sample of 32 people for each of the intervention and control groups. Sampling by purposive sampling method. The research instrument used the Numeric Twig Scale (NRS) observation sheet. Data analysis used the Wilcoxon test. Results: After giving yoga to the intervention group, it was found that 16 respondents experienced a decrease in the intensity of menstrual pain, while for the control group 16 respondents did not experience a decrease in the intensity of menstrual pain. The results of statistical analysis using the Wilcoxon test showed that there were significant changes in the intervention group before and after doing yoga with p-value = 0.001 &lt;0.05. Meanwhile, the control group did not show any significant changes with a p-value of 0.317 &gt; 0.05. It was concluded: that there is an effect of yoga on changes in the intensity of menstrual pain (dysmenorrhea). From the results of this study it is hoped that yoga can be used as a non-pharmacological measure to reduce the scale of dysmenorrhea and help young women reduce their consumption of anti-pain drugs.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Dismenorea merupakan nyeri yang terjadi pada saat menstruasi. Secara non farmakologi dismenorea dapat dilakukan dengan cara yoga yaitu salah satu teknik relaksasi yang dianjurkan untuk menghilangkan nyeri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian yoga terhadap penurunan intensitas nyeri/ dismenorea. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah quasy ekperimen (eksperimen semu) dengan desain Nonequivalent kontrol group design pre dan post, dengan sampel 32 orang untuk masing-masing kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Pengambilan sampel dengan metode Purposive Sampling. Instrumen menggunakan observasi untuk mengetahui tingkat nyeri haid menggunakan Skala Intensitas Nyeri Numerik (0-10) pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon. Hasil : Setelah dilakukan pemberian yoga pada kelompok intervensi di dapatkan sejumlah 16 responden mengalami penurunan intensitas nyeri haid, sedangkan untuk kelompok kontrol 16 responden tidak mengalami penurunan intensitas nyeri haid. Hasil Analisis statistik menggunaka Uji Wilcoxon menunjukkan ada perubahan yang signifikan pada kelompok intervensi sebelum dan sesudah dilakukan yoga dengan p-value = 0.001 &lt; 0.05. Sedangkan kelompok kontrol tidak menunjukkan ada perubahan yang signifikan dengan p-value 0.317 &gt; 0.05. Disimpulkan: bahwa ada pengaruh yoga terhadap perubahan intensitas nyeri haid (dismenorea). Dari hasil penelitian ini diharapkan yoga dapat dijadikan sebagai salah satu tindakan non farmakologi untuk mengurang skala dismenorea dan membantu remaja putri untuk mengurangi mengkonsumsi obat-obatan anti nyeri.</p> Ilya Wanawati Ninik Christiani Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-28 2023-11-28 2 2 572 579 Pijat Tui Na sebagai Upaya Meningkatkan Nafsu Makan pada Balita di Posyandu Desa Kenteng https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/517 <p><em>Child growth and development is a very important issue and needs serious attention. Growth can be seen from body weight and head circumference, while development can be seen from motor skills, social, emotional, language skills and cognitive abilities. Children's growth and development is influenced by several factors, one of which is influenced by nutritional status. Efforts to overcome feeding difficulties in toddlers can be done using non-pharmacological methods through tui na massage. Based on analysis of observations and discussions with village midwives and local cadres, it was found that the problems faced by village cadres were children aged 1-5 years whose weight did not increase in October and until November, complaints were obtained from each of the children's parents. Most children choose foods they like, such as instant food, which is not good for the health and growth of toddlers. Tui na massage is an effective alternative in increasing appetite in toddlers, apart from consuming vitamins. Tui na massage itself is very easy to apply to mothers at home, and can increase bonding with their children. Tui na massage is one way to overcome feeding difficulties in toddlers, carried out for 6 consecutive days before eating for 30 minutes with 8 series of massages that can overcome eating difficulties. The aim of this community service is to apply tui na massage as a complementary therapy to overcome feeding difficulties in toddlers. Method: Implementation of activities in the form of tui na massage training for mothers of toddlers using lecture, discussion and practice methods. The conclusions obtained after this community service were the pre-test results of respondents in the good knowledge category (50%) in the poor category (30%) and the post-test results of 100% of respondents in the good knowledge category. Apart from that, the skills of the posyandu respondents are also in the good category, shown by the evaluation results with a score of (98%).</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Pertumbuhan dan perkembangan anak merupakan masalah yang sangat penting dan perlu mendapatkan perhatian yang serius. Pertumbuhan dapat dilihat dari berat badan dan lingkar kepala, sedangkan perkembangan dapat dilihat dari kemampuan motorik, sosial, emosional, kemampuan berbahasa, serta kemampuan kognitif. Pertumbuhan dan perkembangan anak dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya dipengaruhi oleh status gizi. Upaya untuk mengatasi kesulitan makan pada balita dapat dilakukan dengan cara non farmakologi melalui pijat tui na. Berdasarkan analisa observasi dan diskusi dengan bidan desa dan kader setempat didapatkan permaslahan yang dihadapi oleh kader desa yaitu anak usia 1-5 tahun dengan berat badan yang tidak meningkat pada bulan oktober dan hingga bulan november, keluhan yang didapatkan dari masing- masing orang tua anak itu kebanyakan anak memilih makanan yang dia sukai seperti makanan instan, yang dimana ini tidak baik untuk kesehatan dan pertumbuhan balita. Pijat tui na merupakan salah satu alternatif yang efektif dalam meningkatkan nafsu makan pada balita, selain mengkonsumsi seperti vitamin. Pijat tui na itu sendiri sangat mudah di terapkan pada ibu-ibu dirumah, dan bisa meningkatkan bonding dengan buah hati. Pijat tui na merupakan salah satu cara untuk mengatasi kesulitan makan pada balita, dilakukan selama 6 hari secara berturut turut sebelum makan selama 30 menit dengan 8 rangkaian pijat yang dapat mengatasi kesulitan makan. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini untuk menerapkan pijat tui na sebagai terapi komplementer untuk mangatasi kesulitan makan pada balita. Metode: Pelaksanaan kegiatan berupa pelatihan pijat tui na pada ibu balita dengan metode ceramah, diskusi dan praktik. Kesimpulan yang didapatkan setelah pengabdian masyarakat ini adalah hasil pre-test responden dalam kategori pengetahuan baik (50%) kategori kurang (30%) dan hasil post-test 100% responden dalam kategori pengetahuan baik. Selain itu, keterampilan para responden posyandu juga dalam kategori baik ditunjukkan dengan hasil evaluasi dengan nilai (98%).</p> Ayustin Dinianti Moneca Diah Listiyaningsih Vivi Wulandar Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-28 2023-11-28 2 2 580 585 Pijat Common Cold pada Bayi dan Balita untuk Mengatasi Batuk Pilek di Posyandu Balita di Dusun Blater Lor, Desa Jimbaran https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/516 <p><em>Babies are weak individuals and require an adaptation process. Every baby must be able to go through a physiological adaptation process which consists of the cardiovascular, respiratory system, hematopoiesis system, metabolism, body temperature, digestive tract system, endocrine glands, immunoglobulin system, glucose metabolism, integumentary and reproductive systems. Doing a common cold massage which consists of stages of baby cough and cold massage which consists of the following movements toward bridge nose &amp; under the cheek bone, cheek rain drop, open book, butterfly, toby top intercostal, chest rain drop, positioning the baby face down, back and forth, sweeping neck to bottom, sweeping neck to feet, back circle, back rain drop, pitching and relaxation. Counseling on Common Cold Massage for Babies and Toddlers as an Effort to Treat Coughs and Colds in the Blater Lor Hamlet Area, Jimbaran Village, Bandungan District, Semarang Regency, which was attended by 13 respondents from mothers who have babies. Implementation of Community Service will be carried out on Tuesday, November 21 2023 starting at 09.00 – 11.30 WIB offline, using the method of introduction first, then completing the pre-test, then presenting the material and continuing with a common cold massage demonstration with 13 stages, then a question and answer process then fill in the post test and finally cover. Counseling participants understand and understand how to do Common Cold Massage to Treat Coughs and Colds in Babies and Toddlers and communication can be established between both the proposing team and the mothers doing the counseling. There is an increase in the knowledge and skills of mothers, which can be seen from the percentage data from 55% (pretest) to 100% (posttest). It is hoped that mothers can practice common cold massage at home independently when their children have coughs and colds.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Bayi merupakan individu yang lemah dan memerlukan proses adaptasi. Setiap bayi harus dapat melalui proses adaptasi fisiologis yang terdiri dari kardiovaskuler, sistem pernafasan, sistem hematopoiesis, metabolisme, suhu tubuh, sistem traktus digestivus, kelenjar endokrin, sistem imunoglobulin, metabolisme glukosa, sistem integumen dan reproduksi. Melakukan pijat common cold yang terdiri dari tahapan pijat bayi batuk pilek yang terdiri dari gerakan berikut melakukan gerakan toward bridge nose &amp; under the cheek bone, cheek rain drop, open book, butterfly, toby top intercostal, chest rain drop, memposisikan bayi telungkup, back and forth, sweeping neck to bottom, sweeping neck to feet, back circle, back rain drop, pitching dan relaksasi. Penyuluhan Pijat Common Cold Pada Bayi dan Balita Sebagai Upaya Mengatasi Batuk Pilek di Wilayah Dusun Blater Lor, Desa Jimbaran, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang yang diikuti oleh 13 responden Ibu yang memiliki bayi. Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat dilakukan Hari Selasa, 21 November 2023 mulai pukul 09.00 – 11.30 WIB secara luring (offline), dengan metode dengan perkenalan terlebih dahulu selanjutnya pengisian pre test, kemudian pemaparan materi dan dilanjutkan demonstrasi pijat common cold dengan 13 tahapan, berikutnya proses tanya jawab kemudian pengisian post test dan terakhir penutup. Peserta penyuluhan mengerti dan memahami cara melakukan Pijat Common Cold Untuk Mengatasi Batuk Pilek pada Bayi dan Balita dan bisa terjalin komunikasi baik tim pengusul dan para ibu yang melakukan penyuluhan. Terdapat peningkatan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu, yang dilihat dari data presentase baik 55% (pretest) menjadi 100% (post test). Diharapkan ibu-ibu dapat mempraktikkan pijat common cold dirumah secara mandiri saat anaknya mengalami batuk dan pilek.</p> Dian Ayu Tias Pradani Ismi Oktaviani Jumiati Hapsari Windayanti Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-28 2023-11-28 2 2 586 594 Pemberdayaan Keluarga dan Ibu dalam Pemberian ASI Ekslusif di RSUD Ratu Aji Putri Botung https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/530 <p><em>Breast milk is a natural nutrient for infants with the most suitable nutritional content for optimal growth given until the baby is 6 months old, breast milk contains colostrum which is rich in antibodies because it contains protein for endurance (Maryunani 2016). In Indonesia, the Indonesian Ministry of Health noted an increase in exclusive breastfeeding to 66% by 2022. However, this figure is still below the global target. Infant mortality, especially in the neonate period, is still a major problem, while exclusive breastfeeding can reduce infant mortality due to infection. Despite the government's socialization efforts, many factors affect the success of exclusive breastfeeding. Psychological factors, such as maternal stress and anxiety, also have a major impact on breastfeeding and milk production. More than 80% of breastfeeding failures are caused by psychological factors. This community service activity is needed to increase understanding of the importance of exclusive breastfeeding, especially at Ratu Aji Putri Botung Hospital, where formula feeding is still often found secretly</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Air Susu Ibu (ASI) merupakan nutrisi alamiah bagi bayi dengan kandungan gizi paling sesuai untuk pertumbuhan optimal yang diberikan sampai bayi usia 6 bulan, ASI mengandung kolostrum yang kaya akan antibodi karena mengandung protein untuk daya tahan tubuh(Maryunani, 2016). Di Indonesia, Kementerian Kesehatan RI mencatat peningkatan pemberian ASI eksklusif hingga 66% pada tahun 2022. Namun, angka ini masih di bawah target global. Kematian bayi, terutama pada masa neonatus, masih menjadi masalah utama, sementara pemberian ASI eksklusif dapat mengurangi angka kematian bayi akibat infeksi. Meskipun ada upaya sosialisasi dari pemerintah, banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan pemberian ASI eksklusif. Faktor psikologis, seperti stres dan kecemasan ibu, juga memiliki dampak besar terhadap proses menyusui dan produksi ASI. Lebih dari 80% kegagalan menyusui disebabkan oleh faktor psikologis. Kegiatan pengabdian masyarakat ini diperlukan untuk untuk meningkatkan pemahaman tentang pentingnya ASI eksklusif, terutama di RSUD Ratu Aji Putri Botung, di mana masih sering ditemukan pemberian susu formula secara diam-diam. Keberhasilan kegiatan dapat dilihat dengan terjadi peningkatan pengetahuan ibu setelah dilakukan penyuluhan. Keberhasilan ini tak lepas dari peran media promosi kesehatan yang digunakan yaitu leaflet dan ppt serta metode penyuluhan menggunakan active learning yang sangat memudahkan ibu. Dalam kegiatan tersebut diharapkan adanya upaya tindak lanjut yang akan dilaksanakan oleh bidan di RSUD Ratu Aji Putri Botung sehingga program ini tetap bisa dilaksanakan selanjutnya.</p> Vila Susanti Murniati Sari Agnes Stefanie Yulia Nur Khayati Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-28 2023-11-28 2 2 595 602 Asuhan Kebidanan Continuity Of Care (COC) pada Ny N Umur 29 Tahun G2P1A0 di PMB Cendera Natalia Arief https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/532 <p><em>The period of pregnancy, childbirth, puerperium, neonates is a physiological condition that may threaten the life of the mother, even cause death, one of the efforts that can be done is to apply a comprehensive obstetric care model that can detect high maternal and neonatal risks. The purpose of this comprehensive research is to analyze the implementation of midwifery care for pregnant women, maternity, postpartum, BBL and family planning. The descriptive research method is a case study approach on the implementation of midwifery care which includes pregnancy, childbirth, newborn, postpartum and family planning care. The sample was a pregnant woman in the third trimester of 37 weeks' gestation, G2P1A0. Research time 20 October 2023 – 02 December 2023 in the PMB Cendera Natalia Arief, S.Tr.Keb. Research instrument using SOAP with varney management mindset. Data collection techniques use primary data through interviews, observations, physical examinations, MCH books. The results of the upbringing found no gap between theory and practice, so Mrs. N can carry out labor normally. On the obstetric care for maternity mothers that the author gave to Mrs. N, normal delivery and tercan tear grade II in the birth canal. Then the puerperal monitoring and newborns walk normally.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Masa kehamilan,persalinan, nifas, neonates merupakan keadaan fisiologis yang kemungkinan mengancam jiwa ibu, bahkan menyebabkan kematian, salah satu Upaya yang dapat dilakukan yaitu menerapkan model asuhan kebidanan komperesehensif yang dapat mendeteksi resiko tinggi maternal dan neonatal. Tujuan penelitian komperehensif ini yaitu melakukan analisis pelaksanaan asuhan kebidanan ibu hamil, bersalin, nifas, BBL dan KB. Metode penelitian deskriftif yaitu pendekatan studi kasus pada pelaksanaan asuhan kebidanan yang meliputi asuhan kehamilan, persalinan , bayi baru lahir, nifas dan keluarga berencana. Sampel adalah seorang ibu hamil trimester III usia kehamilan 37 minggu, G2P1A0. Waktu penelitian 20 Oktober 2023 – 02 desember 2023 di wilayah PMB Cendera Natalia Arief, S.Tr.Keb. instrument penelitian menggunakan SOAP dengan pola fikir manajemen varney. Tehnik pengumpulan data menggunakan data primer melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, buku KIA. Hasil asuhan tidak ditemukan kesenjengan antara teori dan praktik, sehingga Ny. N dapat menjalankan persalinan dengan normal. Pada asuhan kebidanan pada ibu bersalin yang penulis berikan kepada Ny. N, persalinan normal danter terdapat robekan grade II pada jalan lahir. Kemudian pada pemantauan nifas serta bayi baru lahir berjalan dengan normal.</p> Melna Yulia Nur Khayati Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-28 2023-11-28 2 2 603 614 Mmd Praktik Pengkajian Keluarga Dusun Jetis RW 06 Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/535 <p><em>Family Assessment Practice (FAP) is one of the student activities that must be carried out which is a form of real work in providing Community Midwifery Care Services. The aim of Family Assessment Practice (FAP) is that students are expected to be able to identify, plan, prioritize, implement and evaluate the management of community midwifery services using community movement and empowerment techniques as well as educational approaches for individuals, families, special groups or certain communities in achieving the SDGs. Benefits: Being able to get to know the culture and customs of the people in the work area of Leyangan RW 06 Hamlet on a daily basis. In implementing this community midwifery practice, the assessment is carried out by means of direct interviews and secondary data collection. Based on the study data, there were 49 toddlers who attended routine posyandu for TB/BB measurements. Of the 49 toddlers, 6 (12.2%) toddlers experienced stunting. Counseling is very important, but what is even more important is the level of attendance of the community itself, therefore when providing counseling it is necessary to pay close attention to their activities or type of work to ensure the level of attendance. . With the implementation results obtained, there were 6 toddlers covered by posyandu Rw. 06 experienced stunting. From the results of the study of 16 mothers of toddlers at posyandu with post-test results of 75%, they were aware of stunting. This suggests and requires refreshing of cadres on the proper and correct use of anthropometric equipment. It is hoped that with this there will be cooperation with community health centers. It is hoped that Leyangan Village, especially Rw. 06 can increase awareness of parents/caregivers in participating in posyandu for toddlers, and it is hoped that cadres and midwives will be more active in providing health information to the community, especially parents/caregivers</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Praktik Pengkajan Keluarga (PPK) merupakan salah satu kegiatan mahasiswa yang harus dilaksanakan dimana suatu bentuk kerja nyata dalam memberikan Pelayanan Asuhan Kebidanan Komunitas. Tujuan Praktik Pengkajan Keluarga (PPK) diharapkan mahasiswa mampu mengidentifikasi, merencanakan, memprioritaskan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi manajement pelayanan kebidanan komunitas dengan teknik pergerakan dan pemberdayaan masyarakat serta pendekatan edukasi pada individu, keluarga, kelompok khusus ataupun pada komunitas tertentu dalam mencapai SDG’s. Manfaat Mampu mengenal budaya, dan adat kebiasaan masyarakat, diwilayah kerja Dusun Leyangan RW 06 sehari-hari. Dalam pelaksanaan praktik kebidanan komunitas ini pengkajian dilakukan dengan cara wawancara langsung, dan pengambilan data sekunder. Berdasarkan data pengkajian terdapat 49 balita yang mengikuti posyandu rutin untuk pengukuran TB/BB. Dari 49 balita terdapat 6 (12,2%) balita mengalami stunting. Penyuluhan sangat penting, tetapi lebih penting lagi adalah tingkat kehadiran masyarakat itu sendiri, karenanya ketika akan memberikan penyuluhan perlu diperhatikan dengan seksama aktifitas atau jenis pekerjaan mereka agar terjamin tingkat kehadirannya. . Dengan hasil implementasi yang didapatkan terdapat hasil 6 balita cakupan posyandu Rw. 06 mengalami stunting Dari hasil pengkajian 16 ibu balita pada posyandu dengan hasil prites postes 75% Telah mengetahu Stunting. Hal ini menyarankan dan perlu adanya refreshing kader pada penggunaan alat antopometri yg baik dan benar diharap dengan ini ada kerja sama dengan puskesmas. Diharapkan Desa Leyangan khususnya Rw. 06 dapat meningkatkan kesadaran orang tua/ pengasuh dalam ikut serta posyandu balita, serta diharapkan Kader dan Bidan lebih aktif memberikan informasi kesehatan kepada masyarakat khususnya orangtua/pengasuh.</p> Clara Laura Feni Noviyani Hartini Kusuma Intan Setianing Fifit Nurul Amalia Hidayantika Nurul Fadilah Prisma Linda Ari Widyaningsih Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-28 2023-11-28 2 2 615 619 Dampak Program Pencegahan Penularan Infeksi HIV dari Ibu ke Anak (PPIA) https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/537 <p><em>HIV/AIDS is a type of virus that can cause a decrease in human immunity. Pregnant women with HIV/AIDS have the possibility of giving birth to a child with HIV. HIV/AIDS is a global problem, increasing every year. The Prevention of Mother-to-Child Transmission of HIV (PPIA) program has been proven to be a very effective intervention for preventing mother-to-child transmission of HIV. Low coverage of interventions to prevent mother-to-child transmission of HIV (PPIA), compliance, and care retention rates among HIV-positive pregnant women are factors that contribute to the high rate of mother-to-child transmiss ion of HIV. The method used in preparing this research is Literature Review. The data collection used in this research uses data from the Google Scholar and PUBMED databases. To carry out this literature review, it includes inclusion of: journals published in 2017–2020 and can be accessed in full text PDF in Indonesian and English. while the exclusion criteria for this research were secondary articles or journals. Researchers found 10 journals which would then be analyzed for titles, research methods, results and discussions and determined for their suitability. The screening process in accordance with inclusion and exclusion resulted in 6 journals being reviewed and in accordance with the research objectives. The results of the literature review of these 6 articles show that there is an impact of the Program for Preventing HIV Transmission from Mother to Child (PPIA). The PPIA program not only focuses on the welfare of pregnant women, but also on protecting newborns from HIV infection. This review shows that effective approaches and techniques are being implemented to reduce the risk of HIV transmission to mothers and babies. PPIA improves maternal and child health by preventing the spread of HIV infection in countries around the world. There is evidence of the positive impact of PPIA on primary health services for mothers and children. Based on the results of the literature review of these 6 articles, intervention for pregnant women infected with HIV can be carried out with a program to prevent transmission of HIV infection from mother to child (PPIA). The program to prevent the transmission of HIV infection from mother to child (PPIA) has proven to have a very effective impact in reducing HIV transmission to babies</em></p> <p><em>.</em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>HIV/AIDS merupakan sejenis virus yang dapat menyebabkan turunnya kekebalan tubuh manusia. Pada wanita hamil dengan HIV/AIDS mempunyai kemungkinan melahirkan anak dengan HIV. HIV/AIDS ini menjadi permasalahan global, meningkat setiap tahunnya. Program Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak (PPIA) telah terbukti sebagai intervensi yang sangat efektif untuk mencegah penularan HIV dari ibu ke anak. Rencahnya cakupan intervensi pencegahan penularan HIV dari ibu keanak (PPIA), kepatuhan, dan tingkat retensi perawatan pada ibu hamil dengan HIV positif merupakan faktor yang berkontribusi terhadap tingginya angka penularan HIV dari ibu ke anak. Metode yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini yaitu Literature Review. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan data pada database google scholar dan PUBMED. Untuk melakukan tinjauan literature ini meliputi inklusi : jurnal terbitan tahun 2017– 2020 dan dapat diakses secara full text pdf berbahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. sedangkan kriteria eksklusi pada penelitian ini artikel atau jurnal sekunder. Peneliti menemukan sebanyak 10 jurnal yang kemudian akan dianalisa judul, metode penelitian serta hasil dan pembahasan serta ditentukan kelayakannya. Proses screening sesuai dengan inklusi dan eksklusi menghasilkan 6 jurnal yang ditelaah dan sesuai dengan tujuan penelitian. Hasil literature review dari 6 artikel tersebut, menunjukkan bahwa ada Dampak dari Program Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak (PPIA). Program PPIA tidak hanya berfokus pada kesejahteraan ibu hamil, namun juga pada perlindungan bayi baru lahir dari infeksi HIV. Tinjauan ini menunjukkan bahwa pendekatan dan teknik yang efektif diterapkan untuk mengurangi risiko penularan HIV pada ibu dan bayi. PPIA meningkatkan kesehatan ibu dan anak melalui pencegahan penyebaran infeksi HIV di negara-negara seluruh dunia. Terdapat bukti dampak positif PPIA pada layanan kesehatan primer bagi ibu dan anak. Berdasarkan hasil literature review dari 6 artikel tersebut, intervensi bagi ibu hamil yang terinfeksi HIV dapat dilakukan dengan program pencegahan penularan infeksi HIV dari ibu ke anak (PPIA). Program pencegahan penularan infeksi HIV dari ibu ke anak (PPIA) terbukti berdampak sangat efektif dalam mengurangi penularan HIV pada bayi.</p> Erliyani Mutia Rahmadani Nisfia Rahayu Nur Fatimah Tyas Sulistyani Hapsari Windayanti Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-28 2023-11-28 2 2 620 629 Asuhan Kebidanan Continuity Of Care (COC) Ny.U Umur 35 Tahun di Klinik Istika Kabupaten Semarang Jawa Tengah https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/538 <p><em>Continuity of care in midwifery is a series of continuous and comprehensive service activities starting from pregnancy, childbirth, postpartum, newborns and family planning services that connect the health needs of women in particular and the personal circumstances of each individual. Midwives have an important role as implementers, such as midwives providing midwifery care for pregnancies and family planning acceptors, midwives as administrators, such as managing community health activities, especially regarding mothers and children, and midwives as educators, such as midwives providing health education and counseling to clients, training and guiding cadres. In this study, the author used descriptive research methods, data collection techniques, namely through interviews, observation, physical examination, supporting examination, documentation study and bibliography study. The subject in this case study is purposive, which means that the subject is selected based on certain goals to be achieved. This research starts from May 10, 2023 to October 29, 2023. The midwifery care provided to Mrs. U lasted from pregnancy, childbirth, postpartum, neonate to family planning with a frequency of 4 visits for pregnancy, 2 times postpartum, 2 times for neonates, delivery and family planning were carried out at the hospital. To Mrs. U The pregnancy process proceeded physiologically without any problems or complications, although in TM 1 the mother complained of dizziness, TM III complained of leg cramps and vaginal discharge and Mrs. U was referred because of a history of previous vaginal delivery. The entire delivery process takes place with SC surgery. On the 7th day of postpartum midwifery care, the mother complained that little milk came out, so the author provided midwifery care by giving KIE oxytocin massage to facilitate breast milk production. In providing birth control maternity care, the mother was given counseling and decided to use MOW family planning at the hospital after SC surgery. Continuous midwifery care (continuity of care) then always applies midwifery management, maintains and improves competence in providing care according to midwifery service standards</em></p> <p><em>.</em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Asuhan Continuity of care dalam kebidanan adalah serangkaian kegiatan pelayanan yang berkelanjutan dan menyeluruh mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir serta pelayanan keluarga berencana yang menghubungkan kebutuhan kesehatan perempuan khususnya dan keadaan pribadi setiap individu. Bidan mempunyai peran penting sebagai pelaksana seperti, bidan melakukan asuhan kebidanan kehamilan hingga akseptor KB, bidan sebagai pengelola seperti, mengelola kegiatan-kegiatan kesehatan masyarakat terutama tentang ibu dan anak dan bidan sebagai pendidik seperti, bidan memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan pada klien, melatih dan membimbing kader. Dalam asuhan ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif teknik pengumpulan data yaitu melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, studi dokumentasi dan studi daftar pustaka. Subjek pada studi kasus ini yaitu secara purposive yag artinya pengambilan subjek dilakukan berdasarkan adanya tujuan tertentu yang ingin dicapai. Penelitian ini dimulai sejak tanggal 10 Mei 2023 sampai dengan 29 Oktober 2023. Asuhan kebidanan yang diberikan pada Ny.U yang berlangsung dari masa kehamilan, persalinan, nifas, neonatus sampai KB dengan frekuensi kunjungan hamil sebanyak 4 kali, nifas 2 kali, neonatus 2 kali, persalinan dan KB dilakukan di RS. Pada Ny. U Proses kehamilan berjalan dengan fisiologis tidak ada masalah maupun komplikasi walaupun pada TM 1 ibu mengeluh pusing, TM III mengeluh kaki keram dan keputihan dan Ny.U dirujuk karena riwayat persalinan sebelumnya SC. Seluruh proses persalinan berlangsung dengan operasi SC. Pada asuhan kebidanan masa nifas hari ke 7 ibu mengeluh ASI keluar sedikit, sehingga penulis memberikan asuhan kebidanan dengan memberikan KIE pijat oksitosin untuk memperlancar ASI. Dalam memberikan asuhan kenidanan KB ibu telah diberikan konseling dan memutuskan untuk menggunakan KB MOW di RS setelah operasi SC. Asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) selanjutnya selalu menerapkan manajemen kebidanan, mempertahankan dan meningkatkan kompetensi dalam memberikan asuhan sesuai standar pelayanan kebidanan</p> Nurul Fadilah Vistra Veftisia Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-28 2023-11-28 2 2 630 637 Asuhan Kebidanan Continuity Of Care NY. G Umur 24 Tahun di Klinik Rahayu Ungaran https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/540 <p><em>The period of pregnancy, childbirth, postpartum, neonate is a physiological condition that may threaten the life of the mother and baby and even cause death. One effort that can be made is implementing a comprehensive midwifery care model that can optimize the detection of high risk maternal neonates. The aim of the research was to analyze the implementation of midwifery care for pregnant women, maternity, postpartum, BBL and family planning. Analytical descriptive observational research method. The case study approach to the implementation of midwifery care includes care for pregnancy, childbirth, newborns, postpartum, and family planning (KB). The sample was a second trimester pregnant woman, gestation age 23 weeks 1 day, G3P1A1. Research time July 2023 – December 2023 at Rahayu Clinic Ungaran. The research instrument uses the SOAP documentation method with a Varney management mindset. Collection techniques use primary data through interviews, observations, physical examinations, KIA books. The results of the care obtained by Mrs. G G3P1A1 gestational age 23 weeks 4 days with placenta previa, complaints of recurrent fresh red bleeding without abdominal pain and onset slowly, and a history of hydatidiform molar pregnancy and the mother experiencing anemia. The mother gave birth via SC at 35 weeks of gestation with problems with bleeding without abdominal pain or anemia. The postpartum period was normal, there was no bleeding, uterine contractions were good, lochea rubra, the mother received vitamin A. In the newborn the results of the anthropometric examination were normal, SHK was negative and OEA passed. Mrs. G decided to use IUD contraception.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Masa kehamilan, persalinan, nifas, neonatus merupakan suatu keadaan fisiologis yang kemungkinan mengancam jiwa ibu, bayi bahkan menyebabkan kematian. Salah satu upaya yang dapat dilakukan menerapkan model asuhan kebidanan komperehensif yang dapat mengoptimalkan deteksi risiko tinggi maternal neonatal. Tujuan penelitian melakukan analisis pelaksanaan asuhan kebidanan ibu hamil, bersalin, nifas, BBL dan KB. Metode penelitian observasional desktiptif analitik. Pendekatan studi kasus pada pelaksanaan asuhan kebidanan meliputi asuhan kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, dan keluarga berecana (KB). Sampel adalah seorang ibu hamil trimester II usia kehamilan 23 minggu 1 hari, G3P1A1. Waktu penelitian Juli 2023 – Desember 2023 di Klinik Rahayu Ungaran. Instrumen penelitian menggunakan metode dokumentasi SOAP dengan pola pikir manajemen varney. Teknik pengumpulan menggunakan data primer melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, buku KIA. Hasil asuhan didapatkan Ny. G G3P1A1 usia kehamilan 23 minggu 4 hari dengan masalah plasenta previa ditemukan keluhan mengeluarkan darah berwarna merah segar yang berulang tanpa disertai nyeri perut dan timbulnya perlahan-lahan serta memiliki riwayat kehamilan mola hidatidosa serta ibu mengalami anemia. Persalinan ibu dilakukan secara SC pada usia kehamilan 35 minggu dengan masalah keluar darah tidak disertai nyeri perut dan anemia. Masa nifas berlangsung normal tidak ada pendarahan, kontraksi uterus baik, lochea rubra, ibu mendapatkan vitamin A. Pada bayi baru lahir hasil pemeriksaan antropometri normal, SHK negative dan OEA lulus. Ny. G memutuskan menggunakan KB IUD</p> Kusuma Intan Setianing Fifit1 Luvi Dian Afriyani Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-28 2023-11-28 2 2 638 650 Asuhan Kebidanan Continuity Of Care Ny.R Umur 23 Tahun di Klinik Istika Kabupaten Semarang Jawa Tengah https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/542 <p><em>Continuous midwifery care (continuity of care), namely providing midwifery care from pregnancy, delivery, postpartum, neonate until the decision to use family planning. This aims to help monitor and detect possible complications that accompany the mother and baby from pregnancy until the mother uses family planning. Midwifery care methods at the Istika Pringapus Clinic, Semarang Regency, Central Java and through home visits. The midwifery care provided to Mrs. In Mrs. "R" the pregnancy process proceeded physiologically without any problems or complications even though in TM III the mother experienced edema in her right leg. The entire delivery process took place normally and smoothly without any complications or complications and management was carried out according to 60 APN. On midwifery care during the postpartum period on day 7, the mother complained that breast milk was not flowing smoothly, so the author provided midwifery care by giving IEC Oxytocin Massage to facilitate breast milk flow. In providing birth control midwifery care, the mother was given counseling and decided to use implant birth control at 42 days postpartum. Continuity of care was provided to Mrs. "R" during pregnancy, childbirth, the postpartum period, newborns, and family planning, examination results are within normal limits and there are no accompanying complications. It is hoped that the midwife profession, in providing continuous midwifery care (continuity of care), will always apply midwifery management, maintain and improve competence in providing care according to midwifery service standards.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Asuhan kebidananberkelanjutan (continuity of care) yaitu pemberian asuhan kebidanan sejak kehamilan, bersalin, nifas, neonatus hingga memutuskan menggunakan KB. Hal ini bertujuan sebagai upaya untuk membantu memantau dan mendeteksi adanya kemungkinan timbulnya komplikasi yang menyertai ibu dan bayi dari masa kehamilan sampai ibu menggunakan KB. Metode asuhan kebidanan di Klinik Istika Pringapus Kabupaten Semarang Jawa Tengah dan melalui kunjungan rumah dengan memberikan konseling sesuai kebutuhan Ibu. Asuhan kebidanan yang diberikan pada Ny.”R” berlangsung dari masa kehamilan, bersalin, nifas, neonatus sampai KB dengan frekuensi kunjungan hamil sebanyak 2 kali, persalinan 1 kali, nifas 4 kali, neonatus 4 kali,serta KB sebanyak 2 kali. Pada Ny.”R” proses kehamilan berjalan dengan fisiologis tidak ada masalah maupun komplikasi walaupun pada TM III ibu mengalami odem pada kaki kanan. Seluruh proses persalinan berlangsung normal dan lancar tanpa ada penyulit atau komplikasi dan penatalaksanaan telah dilakukan sesuai 60 APN. Pada asuhan kebidanan masa nifas hari ke-7 ibu mengeluh ASI kurang lancar, sehingga penulis memberikan asuhan kebidanan dengan memberikan KIE Pijat Oksitosin untuk memperlancar ASI. Dalam memberikan asuhan kebidanan KB ibu telah diberikan konseling dan memutuskan menggunakan KB Implan pada 42 hari postpartum Asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) yang telah dilakukan pada Ny. “R” saat hamil, bersalin, masa nifas, bayi baru lahir, dan keluarga berencana didapatkan hasil pemeriksaan dalam batas normal dan tidak ada penyulit yang menyertai. Diharapkan profesi bidan dalam memberikan asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) selanjutnya selalu menerapkan manajemen kebidanan, mempertahankan dan meningkatkan kompetensi dalam memberikan asuahan sesuai standar pelayanan kebidanan.</p> Prisma Linda Vistra Veftisia Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-28 2023-11-28 2 2 651 657 Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) pada Ny.H Umur 28 Tahun di Klinik Rahayu Ungaran https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/544 <p><em>The period of pregnancy, childbirth, postpartum, neonate is a physiological condition that may threaten the life of the mother and baby and even cause death. One effort that can be made is implementing a comprehensive midwifery care model that can optimize the detection of hig risk maternal neonates. The aim of the research was to analyze the implementation of midwifery care for pregnant women, maternity, postpartum, BBL and family planning. Analytical descriptive observational research method The case study approach to the implementation of midwifery care includes care for pregnancy, childbirth, newborns, postpartum, and family planning (KB). The sample is a pregnant woman in the third trimester, 31 weeks' gestation, G2P1A0. Research time May 2023 – August 2023 in the Rahayu Ungaran Clinic area and the PMB Nuryati work area. The research instrument uses the SOAP documentation method with a Varney management mindset. Collection techniques use primary data through interviews, observations, physical examinations, KIA books. The results of the care obtained by Mrs. H G2P1A0 gestational age 31 weeks single fetus alive intrauterine. The delivery took place normally without any problems. The postpartum period was normal, there was no bleeding, uterine contractions were good, lochea rubra, perineal abrasions, the mother received vitamin A. In the newborn the results of the anthropometric examination were normal, Mrs. H decided to use 3-month injectable birth control.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Masa kehamilan, persalinan, nifas, neonatus merupakan suatu keadaan fisiologis yang kemungkinan mengancam jiwa ibu, bayi bahkan menyebabkan kematian. Salah satu upaya yang dapat dilakukan menerapkan model asuhan kebidanan komperehensif yang dapat mengoptimalkan deteksi risiko tinggi maternal neonatal. Tujuan penelitian melakukan analisis pelaksanaan asuhan kebidanan ibu hamil, bersalin, nifas, BBL dan KB. Metode penelitian observasional desktiptif analitik. Pendekatan studi kasus pada pelaksanaan asuhan kebidanan meliputi asuhan kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, dan keluarga berecana (KB). Sampel yang di gunakan adalah seorang ibu hamil trimester III dengan usia kehamilan 31 minggu, G2P1A0. Waktu pelaksanaan penelitian ini di mulai pada bulan Mei 2023 – Agustus 2023 di sekitar wilayah Klinik Rahayu Ungaran dan wilayah kerja Praktik Mandiri Bidan Nuryati. Instrumen penelitian ini menggunakan metode dokumentasi SOAP dengan pola pikir manajemen varney. Teknik dalam pengumpulan data ini menggunakan data primer melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik. Hasil asuhan didapatkan Ny. H G2P1A0 usia kehamilan 31 minggu janin Tunggal hidup intrauterine. Persalinan berlansung dengan normal tanpa ada kendala apapun. Masa nifas berlangsung dengan normal dan tidak terjadi pendarahan, kontraksi uterus baik, lochea rubra, luka lecet perinium, ibu mendapatkan vitamin A. Pada bayi baru lahir hasil pemeriksaan antropometri normal, Ny. H memutuskan menggunakan KB suntik 3 bulan.</p> Dina Hastiana Yulia Nur Khayati Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-28 2023-11-28 2 2 658 669 Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M Usia 32 Tahun G1P0A0 Kehamilan Fisiologis https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/555 <p><em>Continuity of care in midwifery is a series of continuous and comprehensive service activities starting from pregnancy, childbirth, postpartum, newborn and family planning that connects women's health needs. The main goal of continuity of care in midwifery care is to change the paradigm that pregnancy and childbirth are not a disease, but something physiological and do not require intervention. Successful continuity of care will minimize unnecessary interventions and reduce cases of delays in management of maternal and neonatal emergencies. Providing continuous midwifery care or continuity of care to Mrs. M starting from pregnancy, childbirth, postpartum, and family planning using a midwifery management approach using the SOAP method. This type of research is analytical descriptive. Collection techniques use primary and secondary data through interviews, observations, physical examinations and KIA books. The case study was carried out at the Rahayu Ungaran Clinic in 2023, starting from May 2023 to December 2023. The subject in this study was Mrs. M G1 P0 A0 aged 32 years, care was provided from 18 weeks of pregnancy until she was a family planning acceptor. After carrying out a case study of continuous care for Mrs. M from pregnancy to family planning where Mrs. M was pregnant. m including physiological pregnancy, Labor ny. m is spontaneous vaginal with grade 2 perineal injury. m the involution is progressing normally, Mrs. baby. m under normal circumstances, there is weight gain according to age, there is no infection of the umbilical cord and the baby is breastfed exclusively, and family planning care is provided by providing counseling about family planning.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Continuity of care dalam kebidanan adalah serangkaian kegiatan pelayanan yang berkelanjutan dan menyeluruh mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana yang menghubungkan kebutuhan kesehatan perempuan. Tujuan utama continuity of care dalam asuhan kebidanan adalah salah satunya mengubah paradigma bahwa hamil dan melahirkan bukan suatu penyakit, melainkan sesuatu yang fisiologis dan tidak memerlukan suatu intervensi. Keberhasilan continuity of care akan meminimalisir intervensi yang tidak dibutuhkan dan menurunkan kasus keterlambatan penatalaksanaan kegawatdaruratan maternal neonatal. Memberikan asuhan kebidanan secara berkesinambungan atau continuity of care pada ny.M mulai dari ibu hamil, bersalin, nifas, dan keluarga berencana dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan dengan metode SOAP. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik. Teknik pengumpulan menggunakan data primer dan skunder melalui wawancara, observasi,pemeriksaan fisik dan buku KIA. Studi Kasus dilakukan di Klinik Rahayu Ungaran tahun 2023, dimulai bulan mei 2023 sampai desember 2023. Subjek dalam penelitian ini adalah ny.m G1 P0 A0 usia 32 tahun asuhan diberikan sejak kehamilan 18 minggu sampai dengan Akseptor keluarga berencana. Setelah dilakukan studi kasus asuhan berkelanjutan pada ny.m mulai masa hamil sampai dan keluarga berencana dimana kehamilan ny. m termasuk kehamilan fisiologis, Persalinan ny. m adalah spontan pervaginam dengan luka perineum derajat 2. Masa nifas ny. m involusio nya berlangsung normal, bayi ny. m dalam keadaan normal, ada penambahan berat badan sesuai dengan umur, tidak ada infeksi pada tali pusat dan bayi menyusui secara eksklusif, dan memberikan asuhan keluarga berencana dengan memberikan konseling tentang keluarga berencana.</p> Kiki Wahyuni Haidir Eti Salafas Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-28 2023-11-28 2 2 670 677 Optimalisasi Kesehatan pada Remaja, Calon Pengantin, Ibu Hamil, Nifas, Ibu Menyusui dan Balita https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/561 <p><em>Community midwives are midwives who work to serve families and communities in certain areas. The targets of community midwives are mothers and children under five who are in families and communities. Society is the largest group of people who have the same habits, traditions, attitudes and feelings of unity. Ngudi Waluyo University midwifery community practice is carried out in Candirejo Village. At the end of the community service activities, students are able to carry out community midwifery services which include assessment, problem analysis, problem formulation, determining problem priorities, planning, implementing and evaluating problems that arise, especially in teenagers, pregnant women, postpartum mothers, breastfeeding mothers and toddlers in Candirejo village. The method used in community midwifery services is the problem solving circle ultrasound approach. Study, determine problems, evaluate determine solutions determine implementation, the results of the activities that have been carried out are several problems that occur in Candirejo Village, teenagers with dysmenorrhoea, and lack of knowledge, pregnant women about mild anemia and discomfort in TM II, toddlers with not exclusively breastfed, toddlers with incomplete immunization, and GTM. Complementary management given to teenagers with acupressure and dysmenorrhoea counseling, for pregnant women, pregnant women's exercise, for toddlers, apart from giving counseling to parents, they also give complementary tu ina massage to help with appetite. Apart from giving massage, children's yoga is also given to help children concentrate. The conclusion is that it is hoped that people who are given complements can use them in their daily lives.</em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Bidan komunitas (Community Midwife) adalah bidan yang bekerja melayani keluarga dan masyarakat di wilayah tertentu, sasaran kebidanan komunitas adalah ibu dan anak balita yang berada dalam keluarga dan masyaraka. Masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar yang mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang sama. Praktek komunitas kebidanan universitas Ngudi Waluyo di lakukan di Kelurahan Candirejo. Pada akhir kegiatan pengabdian masyarakat mahasiswa mampu melaksanakan pelayanan kebidanan komunitas yang meliputi pengkajian, Analisa masalah, perumusan masalah, menentukan prioritas masalah, melakukan perencanaan, melakukan pelaksanaan, dan mengevaluasi masalah yang muncul khususnya pada remaja, catin ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui dan balita di desa Candirejo. Metode yang digunakan dalam pelayanan kebidanan komunitas yakni dengan pendekatan problem solving circle USG . Pengkajian, menentukan masalah, mengevaluasi menentukan penyelesaian menentukan implementasi, hasil dari kegiatan yang sudah dilakukan di dapatkan beberapa masalah yang di terjadi di Kelurahan Candirejo remaja dengan dismenorea, dan kurang pengetahuan, ibu hamil tentang anemia ringan dan rasa tidak nyaman pada TM II, balita dengan tidak ASI ekslusif, balita dengan imunisasi tidak lengkap, dan GTM Penatalaksaan komplementer yang diberikan pada remaja dengan akupresure serta penyuluhan disminorea, untuk ibu hamil senam ibu hamil, untuk balita selain diberikan penyuluhan kepada orang tua juga di berikan komplementer pijat tu ina untuk membantu nafsu makan selain diberikan pijat juga diberikan yoga anak untuk membantu anak dapat berkonsentrasi. kesimpulan diharpakan masyarakat yang diberikan komplementer dapat menggunakanya dikehidupan sehari hari.</p> Feny Marselina Adelena Pirawati ayu ashari kiki wahyuni clarisa martila cantika cici prizkila Ida Sofiyanti Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-28 2023-11-28 2 2 678 692 Prenatal Gentle Yoga untuk Mengatasi Ketidaknyamanan Ibu Hamil Trimester II-III Di Puskesmas Manggar https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/562 <p><em>Pregnancy is the process of fertilization or union of spermatozoa and ova, followed by nidation or implantation. Calculated from fertilization to the birth of the baby, a normal pregnancy will take place within 40 weeks (10 months or 9 months). According to the international calendar, pregnancy is divided into 3 trimesters, namely TM I gestational age 1-12 weeks, TM II gestational age 13-27 weeks, and TM II pregnancy age 28-40 weeks. In the process of physiological adaptation, pregnant women will experience discomfort but still need to be given a prevention and treatment. As for some of the discomforts of the third trimester in pregnant women including frequent urination 50%, vaginal discharge 15%, constipation 40%, flatulence 30%, swelling in the legs 20%, cramps in the legs 10%, headache 20%, striae gravidarum 50%, hemorrhoids 60%, shortness of breath 60% and back pain 70%. Low back/low back pain is the most commonly reported muscle and bone problem in pregnancy. The hormones progesterone and relax cause the joints to become soft, especially along the spinal column, as the center of gravity changes as the pregnancy progresses, generally playing a role in complaints of back pain. The purpose of this community service is to reduce discomfort in pregnant women in the second and third trimesters by doing yoga. After doing yoga, the community service team hopes to prevent back pain problems, teach pregnant women to cope with pain or discomfort during pregnancy and increase relaxation so as to help prepare mothers for childbirth. The method carried out in community service is carried out by experimental methods in the form of lectures, questions and answers and demonstrations. In this activity, the method of delivering material through lectures with power point slides, as well as question and answer sessions and yoga practices. This has proven effective in providing clear information and establishing interaction between facilitators and participants. This combination of methods helps participants understand well the material presented and practice it well The target in this community service activity is pregnant women in the second and third trimesters in the Manggar Balikpapan Health Center area. Furthermore, at the implementation stage before carrying out yoga, the community service team provided a little counseling related to the benefits of pregnant yoga. After the activity was completed, an evaluation was carried out on the participants whether the objectives of the implementation of this community service activity were achieved.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Kehamilan merupakan proses fertilisasi atau penyatuan spermatozoa dan ovum, dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Dihitung saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu (10 bulan atau 9 bulan). Menurut kalender internasional kehamilan terbagi dalam 3 trimester, yaitu TM I usia kehamilan 1- 12 minggu, TM II usia kehamilan 13- 27 minggu , dan TM II usia kehamialn 28 - 40 minggu. Pada proses adaptasi fisiologis ibu hamil akan mengalami ketidaknyamanan namun tetap perlu diberikan suatu pencegahan dan perawatan. Adapun beberapa ketidaknyamanan trimester III pada Ibu hamil diantaranya sering buang air kecil 50%, keputihan 15 %, konstipasi 40%, perut kembung 30%, bengkak pada kaki 20%, kram pada kaki 10%, sakit kepala 20%, striae gravidarum 50%, hemoroid 60%, sesak nafas 60% dan sakit punggung 70%. Nyeri pinggang / punggung bagian bawah merupakan masalah otot dan tulang yang paling sering dilaporkan dalam kehamilan. Hormon progesterone dan relaksin menyebabkan sendi menjadi lunak, terutama sepanjang kolumna spinal, seperti pada perubahan pusat gravitasi seiring dengan kemajuan kehamilan, umumnya berperan pada keluhan nyeri punggung. Tujuan dari dilakukannya pengabdian masyarakat ini yaitu untuk mengurangi ketidaknyamanan pada ibu hamil trimester II dan III dengan melakukan yoga. Setelah dilakukan yoga, tim pengabdian masyarakat berharap dapat mencegah masalah nyeri punggung, mengajarkan ibu hamil untuk mengatasi rasa nyeri atau ketidaknyamanan selama kehamilan dan meningkatkan rasa rileks sehingga membantu mempersiapkan ibu dalam menghadapi persalinan. Adapun meteode yang dilakukan dalam pengabdian Masyarakat yang dilakukam yaitu dengan metode eksperimen berupa Ceramah, Tanya Jawab dan Demonstrasi. Dalam kegiatan ini, metode penyampaian materi melalui ceramah dengan slide power point, serta sesi tanya jawab dan praktek yoga. Hal ini telah terbukti efektif dalam memberikan informasi yang jelas dan membangun interaksi antara fasilitator dan peserta. Kombinasi metode ini membantu peserta memahami dengan baik materi yang disampaikan dan mempraktikkannya dengan baik pula Sasaran dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu ibu hamil di trimester II dan III di wilayah Puskesmas Manggar Balikpapan.. Selanjutnya pada tahap pelaksanaan sebelum melaksanakan yoga, tim pengabdian masyarakat memberikan sedikit penyuluhan terkait manfaat yoga hamil. Setelah kegiatan selesai dilakukan evaluasi pada para peserta apakah tujuan dari pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini tercapai.</p> Astuty Lumbantoruan harni suprikatin Warti Ida Sofiyanti Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-28 2023-11-28 2 2 693 701 Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. L Umur 30 Tahun dengan Riwayat Anemia di Klinik Istika Pringapus https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/566 <p><em>Maternal and infant mortality rates are one indicator to measure the level of health of a country. Early detection efforts to overcome morbidity and mortality for mothers, babies and toddlers can be carried out by implementing continuous care or Continuity of Care (COC) starting from pregnancy, childbirth, postpartum, newborns, up to family planning. Anemia is one of the indirect causes of death in pregnant women, therefore anemia is a health problem throughout the world, especially in developing countries. The aim of this research is to provide midwifery care to Mrs. L comprehensively starting from pregnancy, maternity, postpartum, newborns, neonates and family planning. The research instrument uses a descriptive approach and is documented in SOAP form. In this care, the author collected data through interviews, observations, physical examinations, supporting examinations, documentation studies and study of educational lists. This research was conducted in May-December 2023. From the results of providing pregnancy care, a problem was found, namely that the mother experienced pregnancy anemia, so she was given Fe tablets according to needs and motivated the mother to consume foods that contain high iron. During labor until postpartum there were no problems, and the mother received vitamin A. In the care of the newborn everything was found to be within normal limits, a SHK examination was carried out and at the age of 3 months the baby was carried out a KPSP examination. Meanwhile, under KB care, Mrs. L decided to use birth control implants.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Angka kematian ibu dan bayi merupakan salah satu indikator untuk mengukur derajat kesehatan bagi suatu negara. Kegiatan upaya deteksi dini untuk mengatasi kesakitan maupun kematian baik ibu, bayi dan balita tersebut dapat dilakukan dengan salah satunya yaitu implementasi asuhan berkelanjutan atau Continuity Of Care (COC) yang dimulai dari masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, sampai dengan KB. Anemia salah satu penyebab kematian tidak langsung pada ibu hamil, maka dari itu anemia menjadi masalah kesehatan diseluruh dunia terutama negara berkembang. Tujuan penelitian ini mampu memberikan asuhan kebidanan pada Ny. L secara komprehensif mulai dari kehamilan, bersalin, nifas, bayi baru lahir, neonatus dan KB. Intsrumen penelitian menggunakan metode pendekatan yang bersifat deskriptif dan didokumentasikan dalam bentuk SOAP. Dalam asuhan ini, penulis mengumpulkan data melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, studi dokumentasi dan studi daftar pusataka. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Desember 2023. Dari hasil pemberian asuhan kehamilan ditemukan masalah yaitu ibu mengalami anemia kehamilan sehingga diberikan tablet Fe sesuasi kebutuhan dan memotivasi ibu untuk mengkonsumsi makanan yang mngandung zat besi tinggi. Selama persalinan sampai dengan nifas tidak mengalami masalah, serta ibu mendapatakan vit A. Pada asuhan bayi baru lahir didapatkan semua dalam batas normal, dilakukan pemeriksaan SHK dan pada usia bayi 3 bulan dilakukan pemeriksaan KPSP. Sedangkan pada asuhan KB Ny. L memutuskan untuk menggunakan KB implant.</p> Vivin Mustikawati Ida Sofiyanti Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-28 2023-11-28 2 2 702 714 Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. T Usia 29 Tahun dengan Hipertensi dalam Kehamilan https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/563 <p><em>The period of pregnancy, childbirth, postpartum, neonate is a physiological condition that can threaten the lives of the mother and baby and even cause death. One effort that can be made is to implement a comprehensive midwifery care model that can optimize high maternal and neonatal risks. The aim of the research was to analyze midwifery care for pregnant women, maternity, postpartum, BBL and family planning. The research method is analytical descriptive observational. The case study approach to the implementation of midwifery care includes care for pregnancy, childbirth, newborns, postpartum and family planning (KB). The sample was a second trimester pregnant woman, gestation age 20 weeks 2 days, with G3P2A0. The research period is May 2023-November 2023 in the Dedai Community Health Center working area. The research instrument uses the SOAP documentation method with a Varney management mindset. The collection technique uses primary data through interviews, physical examination observations, KIA books. The results of the care were obtained from Mrs. T G3P2A0 with a gestational age of 20 weeks 2 days with hypertension problems, complaints of headaches, blurred vision/vision problems, abdominal pain were found. Blood pressure was found to be 140/100 mmHg. Complaints were felt since 16 weeks of gestation and only occurred during pregnancy, the patient had no previous history of hypertension. During pregnancy the patient received antihypertensive medication previously. During pregnancy, the patient received antihypertensive drug therapy, namely methyldopa (dopamet). During labor, receive dopamet drug therapy. The postpartum period was normal, there was no bleeding, good uterine contractions, lochea rubra, perineal abrasions, the mother received vitamin A. The results of the anthropometric examination of the newborn were normal, SHK was negative. Mrs. T decided to use IUD contraception.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Masa kehamilan, persalinan, nifas, neonatus merupakan suatu keadaan fisiologis yang memungkinkan mengancam jiwa ibu dan bayi bahkan menyebabkan kematian. Salah satu upaya yang dapat dilakukan ialah menerapakan model asuhan kebidanan komprehensif yang dapat mengoptimalkan risiko tinggi maternal neonatal. Tujuan penelitian melakukan analisis asuhan kebidanan ibu hamil, bersalin, nifas, BBL dan KB. Metode penelitian dengan observasional deskriptif analitik. Pendekatan studi kasus pada pelaksanaan asuhan kebidanan meliputi asuhan kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan keluarga berencana (KB). Sampel adalah seorang ibu hamil trimester II usia kehamilan 20 minggu 2 hari, dengan G3P2A0. Waktu penelitian Mei 2023-November 2023 di wilayah kerja Puskesmas Dedai. Instrument penelitian menggunakan metode dokumentasi SOAP dengan pola pikir manajeman varney. Teknik pengumpulan data menggunakan data primer melalui wawancara, observasi pemeriksaan fisik, buku KIA. Hasil asuhan didapatkan pada Ny. T G3P2A0 dengan usia kehamilan 20 minggu 2 hari dengan masalah hipertensi ditemukan keluhan nyeri kepala, pandangan kabur/gangguan penglihatan, nyeri perut. Didapatkan tekanan darah 140/100 mmHg. Keluhan dirasakan sejak usia kehamilan 16 minggu dan hanya terjadi saat hamil, pasiennya tidak ada Riwayat hipertensi sebelumnya. Saat hamil pasien mendapatkan obat antihipertensi sebelumnya. Saat hamil pasien mendapatkan terapi obat antihipertensi yaitu metildopa (dopamet). Saat persalinan mendapatkan terapi obat dopamet. Masa nifas berlangsung normal tidak ada perdarahan, kontraksi uterus baik, lochea rubra, luka lecet perineum, ibu mendapatkan vitamin A. pada bayi baru lahir hasil pemeriksaan antropometri normal, SHK negative. Ny. T memutuskan menggunakan KB IUD.</p> Mensiana Maru Watu Watu Isfaizah Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-28 2023-11-28 2 2 715 728 Asuhan Kebidanan Continuity Of Care (COC) dengan Masalah Ketuban Pecah Dini (KPD) https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/568 <p><em>Continuity of care (CoC) is a service that is achieved when there is a continuous relationship between a woman and a midwife. Continuing care relates to the quality of service over time which requires a continuous relationship between patients and health professionals. Midwifery services must be provided from preconception, early pregnancy, during all trimesters, labor and delivery until the first six weeks postpartum which can reduce maternal and infant mortality rates for the health status of a nation. Objective to provide comprehensive midwifery care to Mrs R (Continuity of Care) covering pregnancy, labor, postpartum, newborns and neonates up to family planning.Method in this research the author used a data collection method, namely using interviews, observation with primary and secondary data through the KIA Book, physical examination and this research began in July-December 2023, the research instrument used SOAP. Based on the results of a comprehensive case study (Continuity of Care) on Mrs R from pregnancy, labor, postpartum, newborns and neonates, it was found that Mrs. R aged 20 years G1P0A0 gestational age 23 weeks no problems found, Delivery of Mrs. R was carried out at the hospital with indications of KPD, amniotic fluid leaking. The postpartum period was normal, there was no bleeding, uterine contractions were good, lochea rubra, perineal abrasions, the mother received vitamin A. In the newborn the results of the anthropometric examination were normal, SHK was negative. Mrs. R decided to use implant birth control</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Continuity of care (CoC) adalah pelayanan yang dicapai ketika terjalin hubungan yang terus-menerus antara seorang wanita dan bidan. Asuhan yang berkelanjutan berkaitan dengan kualitas pelayanan dari waktu kewaktu yang membutuhkan hubungan terus menerus antara pasien dengan tenaga profesional kesehatan. Layanan kebidanan harus disediakan mulai prakonsepsi, awal kehamilan, selama semua trimester, kelahiran dan melahirkan sampai enam mingggu pertama postpartum yang dapat menurunkan Angka Kematian Ibu dan bayi untuk derajat kesehatan suatu bangsa. Tujuan memberikan asuhan kebidanan Pada Ny R secara Komperehensif (Continuity Of Care) meliputi masa kehamilan, masa persalinan, nifas, bayi baru lahir dan neonatus sampai KB. Metode dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pengumpulan data yaitu menggunakan wawancara, observasi dengan data primer dan sekunder melalui Buku KIA, pemeriksaan fisik serta penelitian ini dimulai sejak bulan Juli- Desember 2023 instrumen penelitian menggunakan SOAP. Berdasarkan hasil studi kasus secara Komperehensif (Continuity Of Care) pada Ny R dari kehamilan, masa persalinan, nifas, bayi baru lahir dan neonatus didapatkan Ny. R usia 20 Tahun G1P0A0 usia kehamilan 23 minggu tidak ditemukan masalah , Persalinan pada Ny. R dilakukan Dirumah Sakit dengan Indikasi KPD, ketuban rembes. Masa nifas berlangsung normal tidak ada pendarahan, kontraksi uterus baik, lochea rubra, luka lecet perinium, ibu mendapatkan vitamin A. Pada bayi baru lahir hasil pemeriksaan antropometri normal, SHK negative. Ny. R memutuskan menggunakan KB implan</p> clarisa Martila cantika Isfaizah Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-28 2023-11-28 2 2 729 737 Terapi Pijat Commond Cold : Strategi Ampuh Mengatasi Pilek dengan Sentuhan Hangat https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/600 <p><em>In the dry season, the day is hot and the night is very cold. There are several diseases that often occur in this season, one of which is coughs and colds. Cough and runny nose are symptoms of upper respiratory tract infections in children under 5 years of age. ARI is a major cause of morbidity and mortality from infectious diseases worldwide. ARI is also the third leading cause of death in the world. Cold cough problems in toddlers are often found, because the toddler's immune system is still low so it is very vulnerable to contracting the virus. Parents whose children have a cold cough consider it a natural thing to happen to toddlers. Late and improper handling of cold coughs can aggravate the condition of toddlers so that seizures occur. The purpose of this community service is to increase mothers' knowledge about cold cough massage or commond cold through health counseling. The method of community service activities is to provide material to 28 mothers who have toddlers through interactive lectures and discussions. To evaluate the mother's knowledge is to ask the mothers about commond cold massage, and the mothers do not know about commond cold massage. From the results of the activity, there was an increase in maternal knowledge about cold cough massage, where mothers of toddlers at Posyandu Nusa Indah Perum Sumber Indah Banyuwangi RT 71 Kel.Batu Ampar Balikpapan were able to practice commond cold massage. It is hoped that with the increase in knowledge, mothers can do a good and correct cold cough massage in toddlers. So that toddlers are healthy and cold cough symptoms do not get worse.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Pada musim kemarau siang hari terasa panas dan malam hari terasa sangat dingin. Ada beberapa penyakit yang sering terjadi di musim ini yaitu salah satunya adalah batuk dan pilek. Batuk dan pilek merupakan gejala infeksi saluran pernapasan atas pada anak usia di bawah 5 tahun. ISPA yaitu peneybab utama morbiditas dan mortalitas dari penyakit menular di seluruh dunia. ISPA juga merupakan penyebab kematian ketiga di dunia. Masalah batuk pilek pada balita sering dijumpai, dikarenakan sistem imun balita yang masih rendah sehingga sangat rentan terjangkit virus. Orang tua yang anaknya mengalami batuk pilek menganggap itu merupakan hal yang wajar terjadi pada balita. Penanganan yang terlambat dan kurang tepat terhadap batuk pilek dapat memperparah keadaan balita sehinngga terjadi kejang. Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang pijat batuk pilek atau commond cold melalui penyuluhan kesehatan. Metode kegiatan pengabdian masyarakat yaitu memberikan materi kepada 28 ibu yang memiliki balita melalui ceramah interaktif dan diskusi. Untuk mengevaluasi pengetahuan ibu yaitu dengan bertanya kepada ibu-ibu tersebut tentang pijat commond cold, dan ibu-ibu tersebut tidak mengetahui tentang pijat commond cold. Dari hasil kegiatan diperoleh terjadi peningkatan pengetahuan ibu tentang pijat batuk pilek, dimana ibu-ibu dari balita di Posyandu Nusa Indah Perum Sumber Indah Banyuwangi RT 71 Kel.Batu Ampar Balikpapan sudah bisa mempraktekkan pijat commond cold. Diharapkan dengan adanya peningkatan pengetahuan ibu dapat melakukan pijat batuk pilek pada balita yang baik dan benar. Agar balita sehat dan gejala batuk pilek tidak semakin parah.</p> Nurchasanah ririn rabbania Septiani Dewi Putri Eti Salafas Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-28 2023-11-28 2 2 738 743 Promosi Kesehatan Pentingnya Pijat Endorphine terhadap Peningkatan Produksi Asi pada Ibu Menyusui https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/607 <p><em>Breastfeeding is a natural process for a mother to support and prosper her child after giving birth (Kemenkes RI, 2014). Breast milk is the only best food for babies up to 6 months because it has the most complete and ideal nutritional composition for the growth and development of babies that can meet the nutritional needs of babies for the first 6 months (Bakara, 2019). Endorphine massage in the form of an emphasis on the back helps to expedite the production and release of breast milk, so that the mother feels relaxed, the feeling of fatigue after giving birth will disappear so that it helps stimulate the release of the hormone oxytocin (Wahyuningsih, 2018) This Community Service activity aims to benefit breastfeeding mothers in the village of Kemawi. All breastfeeding mothers can obtain information on ways to increase milk production with endorphine massage. The method used in the implementation is to determine the target of breastfeeding mothers, to conduct a pre-test on endorphine massage on breast milk production, to provide information on endorphine massage to to breast milk production, to demonstrate endorphine massage, to distribute leaflets and posttests. The results of this service show that there is a difference between the pre-test and post-test given the questionnaire, namely breastfeeding mothers before being given the questionnaire who had good knowledge of 6 people (60%), enough knowledge of 3 people (30%), and less knowledge of 1 person (10%) ) while breastfeeding mothers after being given a questionnaire who had good knowledge were 9 people (90%), enough knowledge was 1 person (10%) and knowledge was lacking 0 people (0%)..</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Menyusui adalah proses alami bagi seseorang ibu untuk menghidupi dan mensejahterakan anak pasca melahirkan (Kemenkes RI, 2014). ASI merupakan satu-satunya makan terbaik bayi sampai 6 bulan karena mempunyai komposisi gizi yang paling lengkap dan ideal untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi yang dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi selama 6 bulan pertama (Bakara, 2019). Pijat Endorphine berupa penekanan pada punggung membantu melancarkan produksi dan pengeluaran ASI, sehingga ibu merasa rileks, rasa lelah setelah melahirkan akan hilang sehingga membantu merangsang keluarnya hormon oksitosin (Wahyuningsih, 2018) Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini bertujuan memberi manfaat ibu menyusui didesa kemawi.Seluruh ibu menyusui dapat memperoleh informasi cara untuk meningkatkan produksi ASI dengan pijat endorphine. Metode yang di gunakan dalam pelaksanaan Menentukan sasaran pada ibu menyusui melakukan pre test tentang pijat endorphine terhadap produksi ASI, Memberikan informasi untuk pijat endorphine terhadap produksi ASI, mendemontrasikan pijat endorphine, pembagian leaflet dan postest Hasil pengabdian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara pre test dan pos test diberikan kuesionerya itu ibu menyusui sebelum diberikan kuesioner yang berpengetahuan baik sebanyk 6 orang (60%), pengetahuan cukup sebanyak 3 orang(30%), dan pengetahuan kurang 1 orang (10%) sedangkan ibu menyusui sesudah diberikan kuesioner yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 9 orang (90%), pengetahuan cukup sebanyak 1 orang (10%) dan pengetahuan kurang 0 orang (0%).</p> Hamidatusadiah Kristina Ping Putri Arintasari Mangesti Rahayu Isri Nasifah Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-28 2023-11-28 2 2 744 748 Diskripsi Faktor Risiko Rujukan Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Ambarawa https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/646 <p><em>The Maternal Mortality Rate (MMR) in the last ten years has decreased by 45%. .In 2022 the MMR in Central Java was 335 per 100 thousand births, while in Semarang Regency there were 0 cases of maternal mortality in the first half of 2023. For to prevent maternal and infant mortality, a midwifery service effort is needed. which aims for early detection of obstetric risks and complications from the basic level and the appropriate referral system and as early as possible. This action can be guided by the Poedji Rochyati score card (KSPR). The phenomenon of referrals January-October 2023 of 150 cases were confirmed by referrals from Gateway and Community Health Centers (Puskesmas). The purpose of this research is to know the risk factors for referral of childbirth in the Ambarawa Community Health Center working area. This type of research is a quantitative research with a research design used is descriptive. The research population is 144 respondents with 150 cases, technique taking samples with total sampling, so the sample is 144 respondents with 150 cases, tools data collection using reported data and written on the gas branch gateway, using analysis tests frequency distribution. The research results showed that the number of risk factors was divided into 3 groups, namely there were potential obstetric emergencies (APGO) with 80 cases (53.4%), then there were obstetric emergencies (AGO) with 52 cases (34.6%), and the most There were a few obstetric emergencies (AGDO) in 18 cases (12%). It can be concluded that the largest group is Potential Obstetric Emergency (APGO) with 80 cases (53.4%). Pregnant women are advised to carry out regular pregnancy checks to detect early risk complications and provide quick and appropriate referrals.</em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Angka Kematian Ibu (AKI) sepuluh tahun terakhir mengalami penurunan 45%. Pada tahun 2022 AKI di Jawa Tengah 335 per 100 ribu kelahiran, Sementara di Kabupaten Semarang tercatat 0 kasus Kematian Ibu pada semester pertama tahun 2022. Untuk mencegah kematian ibu dan bayi maka diperlukan suatu Upaya pelayanan kebidana. yang bertujuan untuk deteksi dini resiko dan komplikasi kebidanan dari tingkat dasar dan system rujukan yang tepat dan sedini mungkin. Tindakan ini dapat berpedoman pada kartu skor Poedji Rochyati (KSPR). Fenomena rujukan dari Januari-Oktober 2023 sebanyak 150 kasus hal tersebut terkonfirmasi rujukan dari Gateway dan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Penelitian ini untuk mengetahui faktor risiko rujukan persalinan di wilayah kerja Puskesmas Ambarawa. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitan yang digunakan adalah deskriptif. Populasi penelitian yaitu 144 responden dengan 150 kasus, teknik pengambilan sampel dengan total sampling, jadi sampel berjumlah 144 responden dengan 150 kasus, sumber data dalam penelitian ini menggunakan data yang terlapor di gateway dan rekam medis puskesmas Ambarawa, uji analisis menggunakan distribusi frekuensi. Hasil penelitian didapatkan bahwa jumlah faktor risiko, yang terbagi menjadi 3 kelompok, yaitu Ada Potensi Gawat Obstetri (APGO) sebanyak 80 kasus (53.4%), kemudian Ada Gawat Obstetri (AGO) sebanyak 52 kasus (34,6%), dan yang paling sedikit Ada Gawat Darurat Obstetri (AGDO) sebanyak 18 kasus (12%). dapat disimpulkan bahwa kelompok yang paling banyak yaitu Ada Potensi Gawat Obstetri (APGO) sebanyak 80 Kasus (53.4%). Ibu hamil dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan kehamilan secara bekala untuk mendeteksi dini komplikasi resiko dan penangan rujukan cepat dan tepat.</p> Windi Fitriyani Isri Nasifah Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-28 2023-11-28 2 2 749 754 Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) NY E Umur 23 Tahun dengan Masalah Kekurangan Energi Kronik https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/569 <p><em>The period of pregnancy, childbirth, postpartum, neonate is a physiological condition that may threaten the life of the mother and baby and even cause death. One effort that can be made is implementing a comprehensive midwifery care model that can optimize the detection of high risk maternal neonates. The aim of the research was to analyze the implementation of midwifery care for pregnant women, maternity, postpartum, BBL and family planning. Analytical descriptive observational research method. The case study approach to the implementation of midwifery care includes care for pregnancy, childbirth, newborns, postpartum, and family planning (KB). The sample was a third trimester pregnant woman, gestation age 35 weeks 4 days, G1P0A0. Research time June 2023 – November 2023 in the working area of TPMB Bdn.Nur Khasanah AM.keb. The Midwifery Care format uses the SOAP documentation method with a Varney management mindset. Collection techniques use primary data through interviews, observations, physical examinations, KIA books. The results of the care obtained by Mrs. E G1P0A0 gestational age 35 weeks 4 days with chronic energy deficiency problems. Normal delivery at RSUD. The postpartum period was normal, there was no bleeding, uterine contractions were good, lochea rubra, perineal abrasions, the mother received vitamin A. In the newborn the results of the anthropometric examination were normal, SHK was negative. Mrs. E 3 month injection contraceptive birth control.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Masa kehamilan, persalinan, nifas, neonatus merupakan suatu keadaan fisiologis yang kemungkinan mengancam jiwa ibu, bayi bahkan menyebabkan kematian. Salah satu upaya yang dapat dilakukan menerapkan model asuhan kebidanan komperehensif yang dapat mengoptimalkan deteksi risiko tinggi maternal neonatal. Tujuan penelitian melakukan analisis pelaksanaan asuhan kebidanan ibu hamil, bersalin, nifas, BBL dan KB. Metode penelitian observasional desktiptif analitik. Pendekatan studi kasus pada pelaksanaan asuhan kebidanan meliputi asuhan kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, dan keluarga berecana (KB). Sampel adalah seorang ibu hamil trimester III usia kehamilan 35 minggu 4 hari, G1P0A0. Waktu penelitian Juni 2023 November 2023 di wilayah kerja TPMB Nur Khasanah AM.keb. Instrumen penelitian ini adalah format Asuhan Kebidanan menggunakan metode dokumentasi SOAP dengan pola pikir manajemen varney. Teknik pengumpulan menggunakan data primer melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, buku KIA. Hasil asuhan didapatkan Ny. E G1P0A0 usia kehamilan 35 minggu 4 hari dengan masalah kekurangan energi kronik. Persalinan normal di RSUD. Masa nifas berlangsung normal tidak ada pendarahan, kontraksi uterus baik, lochea rubra, luka lecet perinium, ibu mendapatkan vitamin A. Pada bayi baru lahir hasil pemeriksaan antropometri normal, SHK negative. Ny. E memutuskan menggunakan KB suntik 3 bulan.</p> Feny Marselina Ida Sofiyanti Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-28 2023-11-28 2 2 755 763 Asuhan Kebidanan Continuity Of Care (Coc) Pada Ny. Z Di Pmb Siwi Indriatni https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/573 <p><em>Continuity of care in midwifery is a series of continuous and comprehensive service activities starting from pregnancy, childbirth, postpartum, newborn care and family planning services that connect the health needs of women in particular and the personal circumstances of each individual. The reason why women are at risk of complications during the prenatal, natal and postnatal periods is due to the lack of quality interaction between the midwife and the mother. The aim of this care is to provide midwifery care to pregnant, maternity, postpartum, neonate and family planning mothers at PMB Siwi Indriatni. This type of research is a case study. Guidelines for observation, interviews and documentation studies in the form of Midwifery Care format starting from pregnancy, childbirth, postpartum, newborn and family planning. The object of the Continuity of Care research will be given to Mrs. Z, 29 years old, G1P0A0 starting from pregnancy, maternity, postpartum, newborn and family planning. The results of this research have been proven by the success of mothers giving birth in normal conditions and healthy babies. Based on the results of continuity of care midwifery care research that was carried out on Mrs. Z hopes that clients can apply the counseling that has been given during their pregnancy so that one day if the mother is pregnant again, the mother will be educated to apply the knowledge that was given to the previous midwife in order to prevent complications and even death and it is hoped that the results of this research can educate midwives to apply Continuity of Care method to reduce maternal and infant mortality rates in Indonesia.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Continuity of care dalam kebidanan adalah serangkaian kegiatan pelayanan yang berkelanjutan dan menyeluruh mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, pelayanan bayi baru lahir serta pelayanan keluarga berencana yang menghubungkan kebutuhan kesehatan perempuan khususnya dan keadaan pribadi setiap individu. Penyebab perempuan berisiko terjadinya komplikasi selama masa prenatal, natal dan post natal diakibatkan karena kurangnya kualitas interaksi antara bidan dengan ibu. Tujuan asuhan ini adalah untuk memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil, bersalin, nifas, neonatus dan KB di PMB Siwi Indriatni . Jenis penelitian ini adalah studi kasus (case study). Pedoman observasi, wawancara dan studi dokumentasi dalam bentuk format Asuhan Kebidanan mulai dari masa kehamilan, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan KB. Objek penelitian asuhan Continuity of Care akan diberikan pada Ny. Z umur 29 tahun G1P0A0 mulai dari kehamilan, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan KB. Hasil penelitian ini telah di buktikan dengan berhasilnya ibu melahirkan dalam keadaan normal dan bayi sehat. Berdasarkan hasil penelitian asuhan kebidanan continuty of care yang telah dilakukan pada Ny. Z diharapkan klien dapat menerapkan konseling yang telah diberikan selama kehamilanya sehingga suatu saat jika sang ibu hamil lagi, ibu sudah teredukasi untuk menerapkan ilmu yang telah diberikan kepada bidan sebelumnya agar dapat mencegah terjadinya komplikasi hingga kematian dan diharapkan hasil penelitian ini dapat mengedukasi para bidan untuk menerapkan metode Continuity of Care agar dapat menekan Angka Kematian Ibu dan Bayi di Indonesia.</p> Andy Ulmi Aprilani Rini Susanti Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-28 2023-11-28 2 2 764 771 Laporan Continuity Of Care (Coc) Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny”F Umur 22 Tahun di Klinik Aria Medistra https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/564 <p><em>Comprehensive midwifery care includes places of continuous examination activities including obstetric care for pregnancy, obstetric care for childbirth, midwifery care for postpartum and obstetric care for newborns and birth control acceptors. The benefits of midwifery care are to reduce Maternal Mortality Rate (MMR) and Infant Mortality Rate (AKB). The purpose of this study is to provide obstetric care to Mrs. F comprehensively from pregnancy, childbirth, postpartum, newborn and neonatal care. The sample of this study was pregnant women in the third trimester of gestation, gestational age 29 weeks 2 days, G1P0A0. The research period is June 2023 to October 2023 at Aria Medistra Clinic. This research instrument uses the SOAP method with varney management. This research data uses primary data through interviews, observations, physical examinations and MCH books. The results of obstetric care have been obtained Mrs. F age 22 years G1P0A0 gestational age 29 weeks 2 days running normally. In normal labor care, the baby is born healthy and there are no complications, During the puerperium it lasts normally, there is no bleeding, the uterus contracts well, the bladder is empty, TTV is within normal limits, perinium tear 2nd degree. Mrs. F had been using injectable birth control for 3 months on the 42nd day post partum.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Asuhan kebidanan komprehensif mencakup tempat kegiatan pemeriksaan berkesinambungan di antaranya adalah asuhan kebidanan kehamilan, asuhan kebidanan persalinan, asuhan kebidanan masa nifas dan asuhan kebidanan bayi baru lahir serta akseptor KB. Manfaat asuhan kebidanan ini untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Tujuan penelitian ini Memberikan asuhan kebidanan pada Ny. F secara komprehensif dari asuhan kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan neonatus. Sampel penelitian ini yaitu Ibu hamil trimester III usia kehamilan 29 minggu 2 hari G1P0A0. Waktu penelitian Juni 2023 sampai Oktober 2023 di Klinik Aria Medistra. Instrumen penelitian ini menggunakan metode SOAP dengan manajemen varney. Data penelitian ini menggunakan data primer melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan buku KIA. Hasil asuhan kebidanan telah didapatkan hasil Ny. F umur 22 tahun G1P0A0 usia kehamilan 29 minggu 2 hari berjalan secara normal. Pada asuhan persalinan berlangsung normal, bayi lahir sehat dan tidak ada komplikasi, Pada masa nifas berlangsung normal, tidak terdapat perdarahan, uterus berkontraksi dengan baik, kandung kemih kosong, TTV dalam batas normal, robekan perinium derajat 2. Ny. F sudah menggunakan KB suntik 3 bulan pada hari ke 42 post partum.</p> Clara Lawra Ari Widyaningsih Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-28 2023-11-28 2 2 772 778 Pendidikan Kesehatan Tentang Anemia dan Tablet Tambah Darah pada Ibu Hamil di Dusun Bangun Rejo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/578 <p><em>The target of the Sustainable Development Goals (SDGs) is to reduce the maternal mortality rate to 70 per 100,000 live births by 2030 and end preventable infant and under-five deaths by reducing the neonatal mortality rate to 12 per 1000 live births. Anemia is the main factor causing morbidity and mortality in pregnant women at risk of fetal growth inhibition so that babies are born with low birth weight (BBLR), bleeding at the time of delivery and can continue after delivery which can cause maternal and infant death. Anemia can be cause by various things, including iron deficiency, vitamin B12 deficiency, folic acid deficiency, infectious diseases, congenital factors and bleeding. Especially for pregnant women, the need for additional iron during pregnancy is approximately 1000 mg, which is necessary for fetal growth, placenta and bleeding during childbirth that secretes an average of 250 mg of iron. In addition, the need for iron in pregnant women increased by 25% compared to women who were not pregnant. These needs are very difficult to meet only from food. Therefore, blood added tablets (TTD) are needed to prevent and overcome iron nutrition anemia. Frequent constraints are the adherence to taking TTD and understanding the benefits of TTD. The role of health workers is expected to be able to provide an explanation of the dangers of anemia to pregnant women and the fetuses they contain, and understand the benefits of TTD consumption. The implementation of activities was carried out at cadres house with the method of implementing the provision of Health Education on Anemia and Blood Added Tablets (TTD) with the two way dicussion method in presentingmaterial with an active participation approach. Data collection instruments in the form of pretest and posttest questionnaires. It was found that there was an increase in knowledge in pregnant women after counseling. This counseling is expected to be a means of providing information which will later become an effort to prevent and overcome anemia.</em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Anemia merupakan faktor utama penyebab morbiditas dan mortalitas pada ibu hamil berisiko terhadap terjadinya hambatan pertumbuhan janin sehingga bayi lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR), perdarahan pada saat persalinan dan dapat berlanjut setelah persalinan yang dapat menyebabkan kematian ibu dan bayinya.Anemia dapat disebabkan oleh berbagai hal, antara lain defisiensi zat besi, defisiensi vitamin B12, defisiensi asam folat, penyakit infeksi, faktor bawaan dan perdarahan.Kebutuhan tambahan zat besi selama kehamilannya adalah lebih kurang 1000 mg, yang diperlukan untuk pertumbuhan janin, plasenta dan perdarahan saat persalinan yang mengeluarkan rata-rata 250 mg besi. Selain itu, kebutuhan zat besi pada wanita hamil meningkat 25% dibandingkan wanita yang tidak hamil. Kebutuhan tersebut sangat sulit dipenuhi hanya dari makanan saja. Oleh karena itu, diperlukan Tablet Tambah darah (TTD) untuk mencegah dan menanggulangi anemia gizi besi. Kendala yang sering terjadi adalah kepatuhan minum TTD dan pemahaman manfaat TTD. Peran Tenaga kesehatan diharapkan dapat memberikan penjelasan tentang bahaya anemia terhadap ibu hamil dan janin yang dikandungnya, dan memahami manfaat konsumsi TTD. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan di rumah kader dengan metode pelaksanaan pemberian Pendidikan Kesehatan tentang Anemia dan Tablet Tambah Darah (TTD) dengan metode two way dicussion dalam penyampaian materi dengan pendekatan partisipasi aktif. Instrumen pengumpulan data berupa kuesioner pretest dan posttest. Didapatkan ada peningkatan pengetahuan pada ibu hamil setelah dilakukan penyuluhan. Penyuluhan ini diharapkan menjadi sarana pemberian informasi yang nantinya menjadi upaya mencegah dan menanggulangi anemia.</p> Nelly Anggriyani Vistra Veftisia Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-01-28 2024-01-28 2 2 779 786 Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) pada Ny.S Umur 21 Tahun di Praktik Mandiri Bidan Merdeka https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/580 <p><em>Maternal Mortality Rate (MMR) is one of the important indicators of public health status. AKI describes the number of women who die per 100,000 live births (KH), from a cause of death related to pregnancy disorders or their treatment (excluding accidents or incidental cases) during pregnancy, childbirth and in the puerperium (42 days after delivery) so that comprehensive care is carried out to prevent maternal mortality during pregnancy, childbirth and postpartum (Indonesian Health Profile, 2018). Neonatal Mortality Rate in Semarang Regency in 2017 was 5.44 per 1,000 KH (73 cases), with the highest causes being birth with Low Birth Weight, asphyxia, congenital abnormalities and other causes Among others, congenital heart disease, sepsis and others. Neonatal Mortality Rate in 2017 is lower than in 2016 (Semarang Regency Health Profile, 2017). Descriptive and the type of descriptive research used is a case study (Case Study). A single unit here can contain one person, a group of residents affected by a problem. After doing the care has provided comprehensive obstetric care starting from pregnant women, maternity, postpartum, babies and the results are pregnant normally, maternity normally, babies with normal, and up to birth control. There is no gap between theory and case in midwifery Comprehensive Care at Mrs. S and By. Mrs. S at PMB Merdeka.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting dari derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang meninggal per100.000 kelahiran hidup (KH), dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) sehingga dilakukan asuhan komprehensif untuk mencegah kematian ibu selama kehamilan, persalinan dan nifas (Profil Kesehatan Indonesia, 2018). Angka Kematian Neonatal di Kabupaten Semarang Tahun 2017 sebesar 5.44 per 1.000 KH (73 kasus), dengan penyebab tertinggi adalah kelahiran dengan Berat Bayi Lahir Rendah, asfiksia, kelainan kongenital dan penyebab lainnya antara lain penyakit jantung bawaan, sepsis dan lain- lain. Angka Kematian Neonatal Tahun 2017 lebih rendah dibandingkan Tahun 2016 (Profil Kesehatan Kabupaten Semarang, 2017). Deskriptif dan jenis penelitian deskriptif yang digunakan adalah studi penelaahan kasus (Case Study), Laporan studi kasus yang dilakukan adalah asuhan kebidanan yang meliputi, asuhan pada ibu hamil, kemudian berlanjut ke asuhan ibu bersalin, asuhan pada bayi baru lahir serta asuhan pada ibu nifas dan KB. Setelah melakukan asuhan telah memberikan asuhan kebidan secara Komprehensif mulai dari Ibu Hamil, Bersalin, Nifas, Bayi dan hasilnya hamil dengan normal, bersalin dengan normal, bayi dengan normal, dan sampai dengan KB. Tidak terdapat kesenjagan antara teori dan kasus pada Asuhan Komprehensif kebidanan pada Ny. S dan By. Ny. S di PMB Merdeka.</p> Rububiah Heni Setyowati Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-01-28 2024-01-28 2 2 787 795 Pengabdian Masyarakat Pendidikan Kesehatan Mengatasi Dismenora pada Remaja dengan Akupresur https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/590 <p><em>Adolescence is defined as a transition process, namely childhood to adulthood. According to the World Health Organization (WHO), adolescents (adolescence) are those aged 10 - 19 years. Menstruation will be experienced by every woman with different experiences. There are those who experience menstruation without complaints, but there are also those who experience complaints of nausea, vomiting, weakness and lethargy which will interfere with daily activities. One of the complaints during menstruation is dysmenorrhea. Dysmenorrhea is a medical term used to refer to painful menstruation or menstrual cramps. Some alternative ways to reduce dysmenorrhea pain include using traditional Chinese therapy called acupressure. Acupressure is an alternative as a traditional Chinese therapy method for curing dysmenorrhoea by using massage techniques at meridian points on certain parts of the body. The aim of this community service is to provide education and training on acupressure to reduce dysmenorrhea pain. There are several methods used, namely coordinating with supervisors and teams, creating questionnaires and providing materials. It can be concluded that there was an increase in knowledge for pregnant women after providing material on Acupressure Techniques to Reduce Pain. From the results of the interview data, it was also found that there was an increase after providing the material to teenagers</em><em>.</em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Remaja diartikan suatu proses peralihan, yaitu masa anak-anak menuju masa dewasa. Menurut World Health Organization (WHO) remaja (adolescence) merupakan mereka yang usianya 10 - 19 tahun. Menstruasi akan dialami oleh setiap perempuan dengan pengalaman yang berbeda-beda. Ada yang mengalami menstruasi tanpa keluhan, tetapi ada juga yang mengalami keluhan mual muntah, lemah dan lesu yang akan mengganggu kegiatan sehari hari. Salah satu keluhan selama menstrusasi adalah dismenore. Dismenore adalah istilah medis yang digunakan untuk merujuk pada nyeri haid atau kram menstruasi. Beberapa cara alternatif untuk mengurangi nyeri dismenore yaitu menggunakan terapi tradisional cina yang disebut akupresur. Akupresur merupakan alternatif sebagai salah satu metode terapi tradisional China untuk menyembuhkan dismenorea dengan memakai Teknik memijat pada titik meridian pada bagian tubuh tertentu. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan penyuluhan dan pelatihan Akupresur untuk mengurangi nyeri dismenore. Ada beberapa metode yang dilakukan yaitu kordinasi dengan pembimbing dan tim, membuat kuesioner dan memberikan materi. dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan untuk ibu hamil setelah dilakukan pemberian materi tentang Teknik Akupresure untuk Mengurangi Nyeri. Dari hasil data wawancara juga didapatkan bahwa terjadi kenaikan setelah dilakukan pemberian materi kepada remaja.</p> Alrinda Julpa Mauria Anggraini Luvi Dian Afriyani Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2024-01-28 2024-01-28 2 2 796 801 Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. T Usia 29 Tahun dengan Hipertensi dalam Kehamilan https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/593 <p><em>The period of pregnancy, childbirth, postpartum, neonate is a physiological condition that can threaten the lives of the mother and baby and even cause death. One effort that can be made is to implement a comprehensive midwifery care model that can optimize high maternal and neonatal risks. The aim of the research was to analyze midwifery care for pregnant women, maternity, postpartum, BBL and family planning. The research method is analytical descriptive observational. The case study approach to the implementation of midwifery care includes care for pregnancy, childbirth, newborns, postpartum and family planning (KB). The sample was a second trimester pregnant woman, gestation age 20 weeks 2 days, with G3P2A0. The research period is May 2023-November 2023 in the Dedai Community Health Center working area. The research instrument uses the SOAP documentation method with a Varney management mindset. The collection technique uses primary data through interviews, physical examination observations, KIA books. The results of the care were obtained from Mrs. T G3P2A0 with a gestational age of 20 weeks 2 days with hypertension problems, complaints of headaches, blurred vision/vision problems, abdominal pain were found. Blood pressure was found to be 140/100 mmHg. Complaints were felt since 16 weeks of gestation and only occurred during pregnancy, the patient had no previous history of hypertension. During pregnancy the patient received antihypertensive medication previously. During pregnancy, the patient received antihypertensive drug therapy, namely methyldopa (dopamet). During labor, receive dopamet drug therapy. The postpartum period was normal, there was no bleeding, good uterine contractions, lochea rubra, perineal abrasions, the mother received vitamin A. The results of the anthropometric examination of the newborn were normal, SHK was negative. Mrs. T decided to use IUD contraception.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Masa kehamilan, persalinan, nifas, neonatus merupakan suatu keadaan fisiologis yang memungkinkan mengancam jiwa ibu dan bayi bahkan menyebabkan kematian. Salah satu upaya yang dapat dilakukan ialah menerapakan model asuhan kebidanan komprehensif yang dapat mengoptimalkan risiko tinggi maternal neonatal. Tujuan penelitian melakukan analisis asuhan kebidanan ibu hamil, bersalin, nifas, BBL dan KB. Metode penelitian dengan observasional deskriptif analitik. Pendekatan studi kasus pada pelaksanaan asuhan kebidanan meliputi asuhan kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan keluarga berencana (KB). Sampel adalah seorang ibu hamil trimester II usia kehamilan 20 minggu 2 hari, dengan G3P2A0. Waktu penelitian Mei 2023-November 2023 di wilayah kerja Puskesmas Dedai. Instrument penelitian menggunakan metode dokumentasi SOAP dengan pola pikir manajeman varney. Teknik pengumpulan data menggunakan data primer melalui wawancara, observasi pemeriksaan fisik, buku KIA. Hasil asuhan didapatkan pada Ny. T G3P2A0 dengan usia kehamilan 20 minggu 2 hari dengan masalah hipertensi ditemukan keluhan nyeri kepala, pandangan kabur/gangguan penglihatan, nyeri perut. Didapatkan tekanan darah 140/100 mmHg. Keluhan dirasakan sejak usia kehamilan 16 minggu dan hanya terjadi saat hamil, pasiennya tidak ada Riwayat hipertensi sebelumnya. Saat hamil pasien mendapatkan obat antihipertensi sebelumnya. Saat hamil pasien mendapatkan terapi obat antihipertensi yaitu metildopa (dopamet). Saat persalinan mendapatkan terapi obat dopamet. Masa nifas berlangsung normal tidak ada perdarahan, kontraksi uterus baik, lochea rubra, luka lecet perineum, ibu mendapatkan vitamin A. pada bayi baru lahir hasil pemeriksaan antropometri normal, SHK negative. Ny. T memutuskan menggunakan KB IUD.</p> Mensiana Maru Watu Isfaizah Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-28 2023-11-28 2 2 802 815 Massage Common Cold untuk Mengurangi Batuk Pilek pada Balita di Desa Karanglo RT04 RW03 Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/589 <p><em>The common cold is an upper respiratory tract disorder that most often affects infants and children. The common cold is very prone to occur in toddlers and children. The initial symptom is an unpleasant feeling from the nose or throat. Then started sneezing, runny nose and feeling mildly ill. Sometimes accompanied by a mild fever. The nose has a clear, watery discharge in the first days. Furthermore, the nasal secretions become thicker, yellowgreen in color. Generally parents will feel worried about coughs, colds and sore throats in children and because children refuse to eat. This concern is caused because parents do not understand the pathophysiology of cough and cold and do not understand efforts to manage the disease. Massage has several positive effects in terms of weight gain, better sleep patterns, increased neuromotor development, better emotional bonds, decreased rates of nosocomial infections, one of which is the common cold. Massage therapy has shown positive effects for problems in premature babies, digestive problems including constipation and diarrhea, and for respiratory diseases such as asthma and the common cold.This service is carried out in three stages. The first stage is to find educational targets, namely mothers who have children under five where toddlers are very vulnerable to the common cold. The second stage is the presentation of material about the common cold and the management of the common cold with common cold massage therapy. The third stage is a discussion about common cold and common cold massage. The purpose of this activity is that it is hoped that mothers can apply common cold massage in an effort to overcome the symptoms of cold cough in infants/toddlers.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Common cold merupakan gangguan saluran pernafasan yang paling sering mengenai bayi dan anak. Common cold sangat rentan terjadi pada balita dan anak-anak. Gejala awal berupa rasa tidak enak dari hidung atau tenggorokan. Kemudian mulai bersin-bersin, hidung meler dan merasa sakit ringan. Kadang disertai demam ringan. Hidung mengeluarkan cairan yang encer dan jernih pada hari-hari pertama. Selanjutnya sekret hidung menjadi lebih kental, berwarna kuning hijau. Umumnya orangtua akan merasa khawatir akan batuk, pilek dan radang tenggorokan pada anak-anak serta karena anak menolak makan. Kekhawatiran ini disebabkan karena para orangtua tidak memahami patofisiologi batuk pilek serta kurang memahami upaya untuk tata laksana pada penyakit tersebut.Pijat memiliki beberapa efek positif dalam hal penambahan berat badan, pola tidur yang lebih baik, peningkatan perkembangan neuromotorik, ikatan emosional yang lebih baik, penurunan tingkat infeksi nosokomial salah satunya common cold. Terapi pijat telah menunjukkan efek positif untuk mengatasi permasalahan pada bayi prematur, masalah pencernaan termasuk sembelit dan diare, serta untuk penyakit saluran pernapasan seperti asma dan common cold. Pengabdian ini dilaksanakan dalam tiga tahap. Tahap pertama adalah mencari target edukasi yaitu ibu yang memiliki anak balita dimana anak balita sangat rentan terkena common cold. Tahap kedua adalah pemaparan materi tentang common cold dan tatalaksana common cold dengan terapi pijat common cold. Tahap ketiga adalah diskusi tentang common cold dan pijat common cold. Tujuan dari adanya kegiatan ini yaitu diharapkan ibu dapat mengaplikasikan pijat common cold dalam upaya mengatasi gejala batuk pilek pada bayi/balita.</p> Riska Septia Lasari Rizkhiana Yulianti Septi Wasa Arum Putri Wahyu Kristiningrum Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-28 2023-11-28 2 2 816 822 Asuhan Kebidanan Continuity Of Care (COC) Pada Ny. R umur 29 Tahun G2P1A0 di Praktik Mandiri Bidan Ernawati Kalongan Ungaran Timur https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/597 <p><em>Maternal Mortality Rate (MMR) is an important indicator of the level of public health. AKI describes the number of women who die per 100,000 live births (KH), from a cause of death related to pregnancy disorders or their treatment (excluding accidents or incidental cases) during pregnancy, childbirth and in the postpartum period (42 days after giving birth) so that care is provided comprehensive to prevent maternal deaths during pregnancy, childbirth and postpartum (Indonesian Health Profile, 2018). The aim of this midwifery care is to implement comprehensive midwifery care using Continuity of Care (COC) for Mrs. R at PMB Ernawati kalongan Ungaran Timur with a descriptive approach by taking anamnesis and observing patients starting from pregnancy, childbirth, postpartum and when selecting contraceptives and documenting the use of SOAP. Meanwhile, health services for children are carried out when new babies are born, neonate visits and counseling on how to care for the umbilical cord and exclusive breastfeeding. The method used in comprehensive care for pregnant women, giving birth, postpartum, neonates and family planning is a descriptive research method and the type of descriptive research used is a case study, namely by examining a problem through a case consisting of units. single. The results obtained from comprehensive assistance using Continuity of Care (COC) for Mrs. R is from pregnancy, childbirth, postpartum, newborn until the mother uses contraception, that is, it occurs physiologically and there are no complications. The conclusions obtained by the author from carrying out comprehensive midwifery care using Continuity of Care (COC) for Mrs. R is that as health workers, especially midwives, they can implement comprehensive midwifery care to reduce MMR and IMR.</em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting dari derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang meninggal per100.000 kelahiran hidup (KH), dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) sehingga dilakukan asuhan komprehensif untuk mencegah kematian ibu selama kehamilan, persalinan dan nifas (Profil Kesehatan Indonesia, 2018). Tujuan dari asuhan kebidanan ini adalah untuk menerrapkan asuhan kebidanan komperhensif secara Continuity of Care (COC) pada Ny. R di PMB Ernawati kalongan Ungaran Timur dengan pendekatan secara deskriptif dengan melakukan anamnesa dan observasi kepada pasien mulai dari kehamilan, persalinan, Nifas dan pada saat pemilihan alat kontrasepsi seta mendokumentasikan menggunakan SOAP . Sedangkan pelayanan kesehan pada anak dilakukan pada saat bayi baru lair, kunjungan neonatus dan melakukan konseling tentang cara perawatan tali pusat hingga asi Ekslusif. Metode yang digunakan dalam asuhan komprehensif pada ibu hamil, bersalin, nifas, neonatus dan KB ini adalah metode penelitian deskriptif dan jenis penelitian deskriptif yang digunakan adalah studi penelaahan kasus (Case Study), yakni dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal.Hasil yang diperoleh dari pendampingan komperhensif secara Continuity of care (COC) pada Ny. R adalah dari masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir hingga ibu menggunakan alat kontrasepsi yaitu terjadi secara fisiologis dan tidak ada penyulit. Kesimpulan yang diperoleh penulis dari melakukan asuhan kebidanan komperhensif secara Continuity Of Care (COC) pada Ny. R adalah bahwa sebagai tenaga kesehatan khususnya Bidan dapat menerapkan asuhan kebidanan secara komperhensif untuk menurunkan AKI dan AKB.</p> Kharista Welhelmina Maselkossu Ninik Christiani Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-28 2023-11-28 2 2 823 831 Asuhan Kebidanan Continuty Of Care (Coc) pada Ny. E Umur 28 Tahun G2P1A0 dengan Ketuban Pecah Dini (KPD) https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/609 <p><em>The period of pregnancy, childbirth, postpartum, neonate is a physiological condition that may threaten the life of the mother and baby and even cause death. One effort that can be made is implementing a comprehensive midwifery care model that can optimize the detection of high risk maternal neonates. The aim of the research was to analyze the implementation of midwifery care for pregnant women, maternity, postpartum, BBL and family planning. Analytical descriptive observational research method. The case study approach to the implementation of midwifery care includes care for pregnancy, childbirth, newborns, postpartum, and family planning (KB). The sample was a pregnant woman in the third trimester, 32 weeks gestation, G2P1A0. Research time July 2023 – August 2023 at the Dharma Wahyu Agung Clinic. The research instrument uses the SOAP documentation method with a Varney management mindset. Collection techniques use primary data through interviews, observations, physical examinations, KIA books. The results of the care obtained by Mrs. E G2P1A0 32 weeks gestation with complaints of back pain. The mother gave birth normally at 39 weeks 5 days gestation with PROM. The postpartum period was normal, there was no bleeding, good uterine contractions, lochea rubra, mother. In the newborn baby, the results of the anthropometric examination were normal. Mrs. E uses injectable birth control 3 months after the postpartum period.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Masa kehamilan, persalinan, nifas, neonatus merupakan suatu keadaan fisiologis yang kemungkinan mengancam jiwa ibu, bayi bahkan menyebabkan kematian. Salah satu upaya yang dapat dilakukan menerapkan model asuhan kebidanan komperehensif yang dapat mengoptimalkan deteksi risiko tinggi maternal neonatal. Tujuan penelitian melakukan analisis pelaksanaan asuhan kebidanan ibu hamil, bersalin, nifas, BBL dan KB. Metode penelitian observasional desktiptif analitik. Pendekatan studi kasus pada pelaksanaan asuhan kebidanan meliputi asuhan kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, dan keluarga berecana (KB). Sampel adalah seorang ibu hamil trimester III usia kehamilan 32 minggu, G2P1A0. Waktu penelitian Juli 2023 –Agustus 2023 di Klinik Dharma Wahyu Agung. Instrumen penelitian menggunakan metode dokumentasi SOAP dengan pola pikir manajemen varney. Teknik pengumpulan menggunakan data primer melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, buku KIA. Hasil asuhan didapatkan Ny. E G2P1A0 usia kehamilan 32 minggu dengan keluhan nyeri punggung.. Persalinan ibu dilakukan secara normal pada usia kehamilan 39 minggu 5 hari dengan KPD. Masa nifas berlangsung normal tidak ada pendarahan, kontraksi uterus baik, lochea rubra, ibu.Pada bayi baru lahir hasil pemeriksaan antropometri normal.Ny. E menggunakan KB Suntik 3 bulan setelah masa nifas.</p> oksi trijayanti Kartika Sari Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-28 2023-11-28 2 2 832 840 Upaya Peningkatan Kualitas Ante Natal Care dengan Senam Hamil Maryam di Puskesmas Tawangmangu https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/628 <p><em>Pregnancy exercise is a method of relaxation and exercise for pregnant women which is a regular program in antenatal care, purpose to make pregnant women mentally and physically ready for the birth process. Based on a preliminary survey of 10 pregnant women with a gestational age of more than 20 weeks who attended pregnancy exercise classes, there were 9 pregnant women who said that as long as ANC had never participated in pregnancy exercise, they only received material about pregnancy exercise. The purpose of this community service is: to provide health education to pregnant women about improving the quality of ANC with pregnancy exercise and to teach pregnant women to do pregnancy exercise safely and healthily. Prenatal class participants are mothers at more than 20 weeks' gestation, because at this gestational age the mother's condition is strong and she is not afraid of miscarriage. The number of prenatal class participants was 15 people. The implementation of this community service is carried out at Puskesmas Tawangmangu, in the form of: weighing, measuring blood pressure, physical examination during pregnancy, counseling about the needs of pregnant women, pregnancy exercise. The results of this activity are from the pretest and posttest that have been carried out in the education class for pregnant women, there is a increase in the knowledge of pregnant women. And there are no obstacles to this pregnancy exercise, so it can be carried out continuously once a month.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Senam hamil merupakan metode relaksasi dan latihan pada ibu hamil yang menjadi program tetap pada pelayanan antenatal, bertujuan agar ibu hamil siap mental dan jasmani dalam menghadapi proses persalinan. Berdasarkan survey pendahuluan ibu hamil sebanyak 10 ibu hamil dengan umur kehamilan lebih dari 20 minggu yang mengikuti kelas senam ibu hamil terdapat 9 ibu hamil yang mengatakan bahwa selama ANC belum pernah mengikuti senam hamil hanya mendapat materi tentang senam hamil. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah: memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu hamil tentang peningkatan kualitas ANC dengan senam hamil dan mengajari ibu hamil melakukan senam hamil dengan aman serta sehat. Peserta kelas prenatal adalah ibu pada umur kehamilan lebih dari 20 minggu, karena pada umur kehamilan ini kondisi ibu sudah kuat dan tidak takut terjadi keguguran. Pelaksanaan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Puskesmas Tawangmangu, berupa: penimbangan berat badan, pengukuran tekanan darah, pemeriksaan fisik hamil, penyuluhan tentang kebutuhan ibu hamil, senam hamil. Hasil kegiatan ini adalah dari pretest dan posttes yang telah dilakukan edukasi pada kelas senam ibu hamil ini terdapat kenaikan pengetahuan ibu hamil. Dan kegiatan senam hamil ini tidak ada kendala, sehingga dapat dilaksanakan secara kontinu sebulan sekali.</p> Surani Risma Aliviani Putri Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-28 2023-11-28 2 2 841 846 Status Gizi sebagai Determinan Kadar Glukosa Darah pada Remaja https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/648 <p><em>Youth is a period of rapid growth and development. There is an increase in height and weight accompanied by sexual maturity. Good nutritional intake is required for optimal growth and development. Unbalanced nutritional intake can have an impact on non-ideal weight and blood glucose levels. The results of preliminary studies at youth posyandu Dusun Kalikidang Semarang Regency found 3 cases of adolescents with hyperglycemia. Of the 10 adolescents who were weighed, 4 of them had overweight. This study aims to determine the relationship between BMI and blood sugar levels in youth. The design of this study was quantitative analytic. The study sample of 105 respondents was taken by purposive sampling. Data on height, weight, and blood glucose levels were taken from the examination sheet card at the youth posyandu. Data analysis used frequency distribution test and chi square test. The results showed that most (61.9%) youths were normal BMI and most (96.2%) had controlled blood sugar levels. The results of the chi square test showed no significant relationship between body mass index and blood sugar levels (p value of 0.662).</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Masa remaja merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Terjadi pertambahan tinggi badan dan berat badan yang diiringi dengan kematangan seksual. Diperlukan asupan gizi yang baik agar pertumbuhan dan perkembangan berjalan dengan optimal. Asupan gizi yang tidak seimbang dapat berdampak pada BB yang tidak ideal dan kadar glukosa darah. Hasil studi pendahuluan di Posyandu Remaja Dusun Kalikidang Kabupaten Semarang didapatkan 3 kasus remaja dengan glukosa darah lebih dari normal. Dari 10 remaja yang dilakukan penimbangan, 4 diantaranya mengalami BB lebih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara IMT dengan kadar gula darah pada remaja. Desain pada penelitian ini adalah analitik kuantitatif. Sampel penelitian sejumlah 105 responden diambil secara purposive sampling. Data tinggi badan, berat badan, dan kadar glukosa darah diambil dari kartu lembar pemeriksaan responden di posyandu remaja. Analisis data menggunakan uji distribusi frekuensi dan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar (61,9%) remaja mengalami gizi lebih dan kurang dan sebagian besar (96.2%) kadar gula darah terkontrol. Hasil uji chi square menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara indeks masa tubuh dengan kadar gula darah (p value 0,662)</p> Heni Hirawati Pranoto Azelia Dewianti Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-28 2023-11-28 2 2 847 853 Literatur Review : Pengaruh Perawatan Pijat Bayi terhadap Peningkatan Berat Badan dan Kualitas Tidur Bayi https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/489 <p><em>Infancy is a stage where growth and development is very rapid, starting from when the baby is born until he is 1 year old. The developmental age starts from when the baby is born until he is 1 year old. Infancy is a golden period in achieving a child's growth and development which of course requires special attention. One of the factors that influence a baby's growth and development is sleep and rest. Sleeping soundly is very important for a baby's growth, because during sleep the baby's brain growth reaches its peak. The aim of this literature review is to determine the effect of baby massage on increasing baby weight and sleep quality. The method used in preparing this research is Literature Review by analyzing a predetermined number of articles. This research consists of 24 articles which will be analyzed using article selection techniques using article criteria used in accordance with the research objectives. The results of the literature review from these 10 articles show that there is a significant influence between baby massage and increased baby weight and sleep quality. In conclusion, baby massage provides enormous benefits for the growth and development of babies, especially in terms of increasing the baby's weight and sleep quality. Baby massage therapy can be carried out by health workers or independently by the baby's mother who has previously received training on how to massage babies. Babies who are regularly given baby massage with a frequency of 2x a week at the age of 0 months - 12 months will have a higher immune system (babies don't get sick easily) and show faster motor development compared to babies who are not given baby massage.</em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Masa bayi merupakan tahapan dimana pertumbuhan dan perkembangan yang sangat cepat, dimulai dari bayi itu lahir hingga nanti berusia 1 tahun. Usia perkembangan dimulai dari bayi itu lahir sampai berusia 1 tahun. Masa bayi merupakan masa emas dalam pencapaian pertumbuhan dan perkembangan anak yang tentunya memerlukan perhatian khusus, salah satu faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang bayi adalah tidur dan istirahat, tidur nyenyak sangat penting bagi pertumbuhan bayi, karena saat tidur pertumbuhan otak bayi mencapai puncaknya. Tujuan dari literature review ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pijat bayi terhadap peningakatan berat badan dan kualitas tidur bayi. Metode yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini yaitu Literature Review dengan menganalisis sejumlah artikel yang telah ditentukan. Penelitian ini terdiri dari 24 artikel yang akan di analisis dengan teknik penyeleksian artikel dengan menggunakan kriteria artikel yang digunakan sesuai dengan tujuan penelitian. Hasil literature review dari 10 artikel tersebut, menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara pijat bayi dengan peningkatan berat badan dan kualitas tidur bayi. Kesimpulan, pijat bayi memberikan manfaat yang sangat besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan bayi terutama dalam hal meningkatan berat badan dan kualitas tidur bayi. Terapi pijat bayi dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan maupun secara mandiri oleh ibu bayi yang sebelumnya telah mendapatkan pelatihan mengenai bagaimana melakukan pemijatan pada bayi. Bayi yang rutin diberikan pijat bayi dengan frekuensi 2x seminggu pada usia 0 bulan – 12 bulan akan memiliki sistem imunitas yang lebih tinggi (bayi tidak gampang sakit) dan menunjukan sikap perkembangan motorik yang lebih cepat dibandingkan dengan bayi yang tidak diberikan pijat bayi.</p> Fitri Isni Ida Sofiyanti Erny Septriana Silaban Meilina Novi Anita Widya Lestari Kinanti Asmara Hemi Supraptini Herning Wijayanti Juniati Pertiwi Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-28 2023-11-28 2 2 854 863 Literatur Review: Macam-macam Permainan Sensory Play untuk Meningkatkan Motorik Anak https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/513 <p><em>Sensory Play is an activity carried out outside the classroom to encourage children to use one or more of the senses, developing sensory management, sensory play, sensory path, sensory play box, squishy pop up, magic sand, play dough, sensory wall number, sensory carpet , fun sensory learning. and so on. The benefits of sensory play are: learning will be more fun than just studying in the classroom, learning will become more real because various learning objects can be seen and even felt directly, learning will be clear and interesting, the learning process will be more interactive because with media communication will occur. active direction, whereas without media teachers tend to talk in one direction, improve the quality of children's learning outcomes, train children's brain development, help develop language, gross fine motor skills, cognitive and social emotional. The method used in preparing this research is Literature Review by analyzing a predetermined number of articles. This research consists of 12 articles which will be analyzed using article selection techniques using article criteria used in accordance with the research objectives. The results of the Literature Review show that the aim of this Literature Review is to find out various types of sensory games to improve motor skills in children. Overall, the 12 articles show that sensory games can improve children's motor skills. Conclusion Based on the results of the Literature Review of the 12 articles, the interventions carried out to improve children's motor skills are sensory path, sensory play box, squishy pop up, magic sand, play dough, sensory wall number, sensory carpet, and fun sensory learning.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Sensory play merupakan kegiatan yang dilakukan diluar kelas untuk mendorong anak -anak menggunakan salah satu indra atau lebih, pengembangan manajemen sensorik, sensory play, sensory path, sensory play box, squishy pop up, pasir ajaib, play dough, sensory wall number, sensory carpet, fun sensory learning. dan lain sebagainy. manfaat dari sensory play yaitu : pembelajaran akan berjalan lebih menyenangkan dibandingkan hanya belajar di dalam kelas, pembelajaran menjadi lebih nyata karena berbagai objek pembelajarannya dapat dilihat bahkan dirasakan langsung, pembelajaran menjadi jelas dan menarik, Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif karena dengan media akan terjadinya komukasi dua arah secara aktif, sedangkan tanpa media guru cenderung bicara satu arah, Meningkatkan kualitas hasil belajar anak, Melatih perkembangan otak anak, membantu perkembangan bahasa, motorik halus kasar, kognitif, dan social emosional. Metode yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini yaitu Literature Review dengan menganalisis sejumlah artikel yang telah ditentukan. Penelitian ini terdiri dari 12 artikel yang akan di analisis dengan teknik penyeleksian artikel dengan menggunakan kriteria artikel yang digunakan sesuai dengan tujuan penelitian. Hasil Literature Review menunjukkan bahwa Tujuan dilakukan Literature Review ini untuk mengetahui macam – macam permainan sensory untuk meningkatkan motorik pada anak. Dilihat secara keseluruhan dari 12 artikel tersebut menunjukkan bahwa permainan sensory dapat meningkatkan motorik pada anak. Kesimpulan Berdasarkan hasil Literature Review dari 12 artikel tersebut, intervensi yang dilakukan untuk meningkatkan motorik anak adalah sensory path, sensory play box, squishy pop up, pasir ajaib, play dough, sensory wall number, sensory carpet, dan fun sensory learning</p> Erna Rahayu Nur Indah Sari Reni Saputri Kharisma Mutiara Dewi Putri Rahmawati Meisinta Vika Putri Ida Sofiyanti Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-28 2023-11-28 2 2 864 876 Literatur Review: Upaya Peningkatan Kadar Spo2 pada Bayi Berat Badan Lahir Rendah https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/526 <p><em>LBW have difficulty adapting and performing defense in the environment outside the uterus after birth, this is due to the immaturity of the baby's organ systems such as the lungs, kidneys, heart, immune system and digestive system. The difficulty of low birth weight babies adapting to the environment and the instability of physiological functions, namely temperature, heart rate and oxygen saturation, which have impacts on babies such as hypothermia. Every cell of the human body needs oxygen to carry out metabolic functions, so maintaining oxygenation is an effort to ensure adequate oxygen supply to the baby. tissue or cells. Oxygen saturation is one of the things that we should pay attention to when assessing the adequacy of oxygen supply to our bodies, especially in newborn babies, because when oxygen saturation is low, it results in reduced oxygen supply to the tissues. Newborn nursing interventions to prevent complications and stimulate the baby's growth and development are carried out by providing complementary therapies. Complementary therapies that can be used are music therapy and the kangaroo method. The aim of this study was to determine the relationship between parental knowledge about kangaroo method care and the provision of lullaby music therapy on oxygen saturation in low birth weight babies. This study used. The method used in the literature review is a systematic approach to carry out data analysis using a simplified approach. From the results of the literature review in several journals, it was found that there was an effect of increasing oxygen levels on low birth weight using the kangaroo method and music therapy. Low birth weight babies in Indonesia are still relatively high and still be of serious concern. LBW results in disruption of the vital functions of the birth organs and reduces the quality of the child's growth and development process.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>BBLR mengalami kesulitan dalam beradaptasi dan melakukan pertahanan dilingkungan luar rahim setelah lahir, hal ini disebabkan karena belum matangnya sistem organ tubuh bayi seperti paru-paru, ginjal, jantung, imun tubuh serta sistem pencernaan. Sulitnya bayi berat lahir rendah beradaptasi dengan lingkungan dan ketidak stabilan fungsi fisiologis yaitu suhu, denyut jantung dan saturasi oksigen yang berdampak kepada bayi seperti hipotermi.Setiap sel tubuh manusia membutuhkan oksigen untuk melaksanakan fungsi metabolisme, sehingga mempertahankan oksigenasi adalah upaya untuk memastikan kecukupan pasokan oksigen ke jaringan atau sel. Saturasi oksigen merupakan salah satu hal yang patut kita perhatikan dalam penilaian kecukupan pasokan oksigen pada tubuh kita terutama pada bayi baru lahir karena ketika saturasi oksigen rendah maka mengakibatkan pasokan oksigen ke jaringan berkurang. Intervensi keperawatan bblr untuk mencegah komplikasi dan merangsang pertumbuhan serta perkembangan bayi dilakukan dengan memberikan terapi komplementer. Terapi komplementer yang dapat digunakan adalah terapi musik dan metode kangguru. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya hubungan pengetahuan orang tua tentang perawatan metode kanguru dan pemberian terapi musik lullaby terhadap saturasi oksigen pada bayi berat lahir rendah.Penelitian ini menggunakan. Metode yang digunakan literature review melalui pendekatan sistematis untuk melakukan analisa data secara simplified approach. Dari hasil literature review beberapa jurnal didapatkan ada pengaruh kenaikan kadar oksigen pada berat badan lahir rendah dengan menggunakan metode kangguru dan terapi musik Bayi berat lahir rendah di Indonesia masih tergolong tinggi dan masih menjadi perhatian serius. BBLR mengakibatkan gangguan fungsi vital organ yang berahir pada penurunan kualitas proses pertumbuhan dan perkembangan anak.</p> Dewi Sapitri Ida Sofiyanti Agil Ayu Sabila Melly Kurniasari arifatun efendi Nur Hasanah Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-28 2023-11-28 2 2 877 883 Asuhan Kebidanan Continuity Of Care Ny. R Umur 43 Tahun di Klinik Bergas Waras https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/567 <p><em>The period of pregnancy, childbirth, postpartum, neonate is a physiological condition that may threaten the life of the mother and baby and even cause death. One effort that can be made is implementing a comprehensive midwifery care model that can optimize the detection of high risk maternal neonates. The aim of the research was to analyze the implementation of midwifery care for pregnant women, maternity, postpartum, BBL and family planning. Descriptive observational research method. The case study approach to the implementation of midwifery care includes care for pregnancy, childbirth, newborns, postpartum, and family planning (KB). The sample was a third trimester pregnant woman, gestation age 35 weeks 1 day, G3P2A0. Research time June 2023 – August 2023 in the working area of the Bergas Waras Clinic. The research instrument uses the SOAP documentation method with a Varney management mindset. Collection techniques use primary data through interviews, observations, physical examinations, KIA books. The results of the care obtained by Mrs. R G3P2A0. gestational age 35 weeks 1 day breech presentation. Normal delivery in hospital. The postpartum period was normal, there was no bleeding, good uterine contractions, lochea rubra, perineal wounds, the mother received vitamin A, the results of the newborn examination were normal and there were no congenital defects. Mrs. R decided to use birth control implants.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Masa kehamilan, persalinan, nifas, neonatus merupakan suatu keadaan fisiologis yang kemungkinan mengancam jiwa ibu, bayi bahkan menyebabkan kematian. Salah satu upaya yang dapat dilakukan menerapkan model asuhan kebidanan komperehensif yang dapat mengoptimalkan deteksi risiko tinggi maternal neonatal. Tujuan penelitian melakukan analisis pelaksanaan asuhan kebidanan ibu hamil, bersalin, nifas, BBL dan KB. Metode penelitian observasional desktiptif. Pendekatan studi kasus pada pelaksanaan asuhan kebidanan meliputi asuhan kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, dan keluarga berecana (KB). Sampel adalah seorang ibu hamil trimester III usia kehamilan 35 minggu 1 hari, G3P2A0. Waktu penelitian Juni 2023 – Agustus 2023 di wilayah kerja Klinik Bergas Waras. Instrumen penelitian menggunakan metode dokumentasi SOAP dengan pola pikir manajemen varney. Teknik pengumpulan menggunakan data primer melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, buku KIA. Hasil asuhan didapatkan Ny. R G3P2A0. usia kehamilan 35 minggu 1 hari presentasi bokong. Persalinan normal di RS. Masa nifas berlangsung normal tidak ada pendarahan, kontraksi uterus baik, lochea rubra, luka perineum, ibu mendapatkan vitamin A, pada bayi baru lahir hasil pemeriksaan normal dan tidak ada cacat kongenital. Ny. R memutuskan menggunakan KB implant.</p> Adelena Ari Andayani Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-28 2023-11-28 2 2 884 890 Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Prenatal Yoga untuk Membantu Menurunkan Kecemasan di Klinik Asih Balikpapan https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/574 <p><em>Pregnancy is a physiological process that begins with conception until the birth of the fetus, in this phase changes occur, one of which is psychological, such as anxiety, which can be helped with non-pharmacological therapy, namely prenatal yoga, which is useful for helping pregnant women overcome complaints of discomfort felt during pregnancy and helps smooth the birthing process. The aim of the research is to increase pregnant women's knowledge about prenatal yoga to reduce anxiety. The research target is pregnant women in the second and third trimesters in the Asih Balikpapan Clinic Work Area, and will be implemented on December 9 2023 in the Yoga Room of the Asih Balikpapan Clinic. The results of the research showed that before being given counseling about prenatal yoga, the value distribution of 6 pregnant women, most of whom had insufficient knowledge, as many as 6 respondents (60 %) and 4 respondents (40 %) had sufficient knowledge after being given a material presentation and distribution demonstration. to 9 people (90%) and 1 person (10%) with sufficient knowledge. This shows that there is an increase in the knowledge of pregnant women after carrying out community service.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Kehamilan merupakan proses fisiologi yang diawali dengan konsepsi hingga lahirnya janin, pada fase ini terjadi perubahan salah satunya psikologis seperti adanya rasa cemas yang dapat dibantu dengan terapi non farmakologis yaitu prenatal yoga yang bermanfaat membantu ibu hamil mengatasi keluhan ketidaknyamanan yang di rasakan selama masa kehamilan serta membantu melancarkan proses persalinan. Tujuan Penelitian adalah untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang prenatal yoga untuk menurunkan kecemasan. Sasaran penelitian ibu hamil trimester II dan III di Wilayah Kerja Klinik Asih Balikpapan, dan pelaksanaan pada tanggal 9 Desember 2023 di Ruangan Yoga Klinik Asih Balikpapan. Hasil penelitian diketahui bahwa sebelum diberi penyuluhan tentang prenatal yoga distribusi nilai dari 6 ibu hamil sebagian besar memiliki pengetahuan kurang, sebanyak 6 responden (60 %) dan berpengetahuan cukup sebanyak 4 responden (40 %) setelah diberikan pemaparan materi dan demonstrasi distribusi menjadi sebanyak 9 orang (90%) dan pengetahuan cukup sebanyak 1 orang (10%). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan ibu hamil setelah dilaksanakannya pengabdian masyarakat.</p> Syifa Azzahra Setya Putri Ari Andayani Nurul Hidayah Merti Sri Handayani Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-28 2023-11-28 2 2 891 895 Asuhan Kebidanan Continuty Of Care (Coc) pada Ny ”U” Umur 27 Tahun di PMB Bidan Siwi https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/531 <p><em>The maternal mortality rate (MMR) in Indonesia is still high compared to ASEAN countries. Based on data from the Inter-Census Population Survey (SUPAS) in 2015, the Maternal Mortality Rate (MMR) again showed a decrease to 305 per 100,000 KH and the Infant Mortality Rate (AKB) 22 per 1000 KH. And based on data from the Ministry of Health 2022, it is stated that MMR in Indonesia reaches 207 per 100,000 KH, which is above the strategic plan target of 190 per 100,000 live births (Ministry of Health, 2022). The number of maternal mortality (MMR) in 2022 reported by the Directorate General of Public Health of the Ministry of Health of the Republic of Indonesia, has increased every year where in 2019 it reached 4,221 people, in 2020 it was 4,627 people and in 2021 it increased dramatically to 7,389 people. The drastic increase in maternal deaths in 2021 was caused by the Covid-19 pandemic as many as 2,989 cases, bleeding as many as 1,330 cases and the condition of mothers experiencing hypertension. In addition, the increase in MMR is also caused by pregnancies that are too young, too frequent, too close and too old, (Ministry of Health, 2022). The Central Java Provincial Health Profile Report recorded that in 2020 the maternal mortality rate reached 98 cases per 100 thousand population births, and in 2021 it increased to 199 cases per 100 thousand population births. Banyumas Regency recorded a maternal mortality rate of 38 per 100,000 live births and increased in 2020 by 41.55. In 2021, it increased again to 44 cases caused by preeclampsia, pregnancy bleeding, to complications of comorbidities in mothers (Central Java Health Office, 2021). Efforts made by the government to reduce maternal mortality, prevent the risk of pregnancy emergencies and improve the quality of children are by providing reproductive education to women of childbearing age (WUS) and to preconception families (before pregnancy) (Fatkhiyah et al., 2020). Providing failed women's reproductive health education will have an impact on serious health problems such as unwanted pregnancies, unsafe abortions, very high birth rates, to the emergence of reproductive organ problems such as sexually transmitted infections (Indarwati et al., 2022). The method used by the author in conducting comprehensive care is with a descriptive method and the type of descriptive research used is a case study (Case Study). A case study is a form of in-depth research on an aspect of the social environment including humans in it. Case studies can be conducted on an individual, a group of individuals (e.g. a family), a group of people (teachers, tribes, indigenous communities), the human environment (village, urban sector) or social institutions (marriage-divorce). Case studies can be about the development of something (for example the implementation of regional autonomy), can also provide an overview of the existing situation. A case study is a type of approach in research whose review of one case is carried out intensively, in-depth, detailed and comprehensive.After carrying out care, have provided comprehensive obstetric care starting from pregnant women, maternity, postpartum, infants and the results are pregnant normally, maternity normally, babies with normal, and up to birth control. In pregnancy, there is a gap between theory and practice.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi di bandingkan dengan negara-negara ASEAN. Berdasarkan data Survey Penduduk Antar Sensus (SUPAS) tahun 2015, Angka Kematian Ibu (AKI) kembali menunjukkan penurunan menjadi 305 per 100.000 KH dan Angka Kematian Bayi (AKB) 22 per 1000 KH. Dan berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan 2022 menyebutkan AKI di indonesia mencapai 207 per 100.000 KH berada diatas target renstra yaitu 190 per 100.000 kelahiran hidup (Kemenkes, 2022). Jumlah angka kematian ibu (AKI) pada tahun 2022 dilaporkan oleh Ditjen Kesehatan Masyarakat Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, mengalami peningkatan di setiap tahunnya dimana pada tahun 2019 mencapai 4.221 jiwa, tahun 2020 sebesar 4.627 jiwa dan pada tahun 2021 meningkat drastis mencapai 7.389 jiwa. Peningkatan drastis kematian ibu pada tahun 2021 disebabkan karena adanya pandemi Covid-19 sebanyak 2.989 kasus, perdarahan sebanyak 1.330 kasus serta adanya kondisi ibu mengalami hipertensi. Selain itu peningkatan AKI juga disebabkan karena kehamilan yang terlalu muda, terlalu sering, terlalu dekat dan terlalu tua, (Kemenkes RI, 2022). Laporan Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah mencatat tahun 2020 angka kematian ibu mencapai 98 kasus per 100 ribu kelahiran penduduk, dan tahun 2021 meningkat menjadi 199 kasus per 100 ribu kelahiran penduduk. Wilayah Kabupaten Banyumas tercatat angka kematian ibu sebesar 38 per 100.000 kelahiran hidup dan meningkat pada tahun 2020 sebesar 41,55. Tahun 2021 kembali meningkat mencapai 44 kasus yang disebabkan karena adanya preeklampsia, perdarahan kehamilan, hingga adanya komplikasi penyakit penyerta pada ibu (Dinas Kesehatan Jawa Tengah, 2021). Upaya yang dilakukan pemerintah untuk menurunkan angka kematian ibu, pencegahan resiko kegawatan kehamilan serta peningkatan kualitas anak adalah dengan melakukan pemberian edukasi reproduksi kepada wanita usia subur (WUS) dan kepada keluarga prakonsepsi (sebelum terjadi kehamilan) (Fatkhiyah et al., 2020). Pemberian edukasi kesehatan reproduksi wanita yang gagal akan memberikan dampak pada masalah kesehatan serius seperti kehamilan yang tidak diinginkan, tindakan aborsi yang tidak aman, angka kelahiran yang sangat tinggi, hingga munculnya masalah organ reproduksi seperti infeksi menular seksual (Indarwati et al., 2022). Metode yang digunakan penulis dalam melakukan asuhan komprehensif yaitu dengan metode deskriptif dan jenis penelitian deskriptif yang digunakan adalah studi penelaahan kasus (Case Study). Studi kasus adalah bentuk penelitian yang mendalam tentang suatu aspek lingkungan sosial termasuk manusia di dalamnya. Case study dapat dilakukan terhadap seorang individu, sekelompok individu (misalnya suatu keluarga), segolongan manusia (guru, suku, komunitas adat), lingkungan hidup manusia (desa, sektor kota) atau lembaga sosial (perkawinan-perceraian). Case study dapat mengenai perkembangan sesuatu (misalnya dilaksanakannya otonomi daerah), dapat pula memberi gambaran tentang keadaan yang ada. Studi kasus merupakan tipe pendekatan dalam penelitian yang penelaahannya kepada satu kasus dilakukan secara intensif, mendalam, mendetail dan komprehensif. Setelah melakukan asuhan kebidanan secara Komfrehensif mulai dari Ibu Hamil, Bersalin, Nifas, Bayi dan hasilnya hamil dengan normal, bersalin dengan normal, bayi dengan normal, dan sampai dengan KB. Pada kehamilan didapatkan ada kesenjangan antara teori dan praktik.</p> Agan Sridewi Kartika Sari Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-28 2023-11-28 2 2 896 906 Asuhan Kebidanan Continuity Of Care NY. N 24 Tahun di Klinik Dharma Wahyu Agung https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/539 <p><em>The period of pregnancy, childbirth, postpartum, neonate is a physiological condition that is likely to threaten the life of the mother, baby and even cause death. One of the efforts that can be made is to implement a comprehensive midwifery care model that can optimize the detection of high risk maternal neonates. Methods of midwifery care at the Dharma Wahyu Clinic Agung Bedono, Ambarawa, Semarang Regency, Central Java and through home visits. The midwifery care provided to Mrs. In Mrs. "N" the pregnancy process proceeded physiologically without any problems or complications. The entire delivery process took place normally and smoothly without any complications or complications and management was carried out according to 60 APN. In midwifery care for pregnant women in TM III, the mother complained of back pain, so the author provided midwifery care by giving pregnant women yoga to reduce the discomfort the mother felt. In providing birth control midwifery care, the mother was given counseling and decided to use 3-month injectable birth control at 40 days postpartum. continuous midwifery (continuity of care) which was carried out on Mrs. "N" during pregnancy, childbirth, the postpartum period, newborns, and family planning, examination results are within normal limits and there are no accompanying complications. It is hoped that the midwife profession, in providing continuous midwifery care (continuity of care), will always implement midwifery management, maintain and improve competence in providing care according to existing midwifery service standards.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Masa kehamilan, persalinan, nifas, neonatus merupakan suatu keadaan fisiologis yang kemungkinan mengancam jiwa ibu, bayi bahkan menyebabkan kematian.Salah satu upaya yang dapat dilakukan menerapkan model asuhan kebidanan komperehensif yang dapat mengoptimalkan deteksi risiko tinggi maternal neonatal.Metode asuhan kebidanan di Klinik Dharma Wahyu Agung Bedono,Ambarawa Kabupaten Semarang Jawa Tengah dan melalui kunjungan rumah. Asuhan kebidanan yang diberikan pada Ny.”N” berlangsung dari masa kehamilan, bersalin, nifas, neonatus sampai KB dengan frekuensi kunjungan hamil sebanyak 2 kali, persalinan 1 kali, nifas 4 kali, neonatus 4 kali,serta KB sebanyak 2 kali. Pada Ny.”N” proses kehamilan berjalan dengan fisiologis tidak ada masalah maupun komplikasi. Seluruh proses persalinan berlangsung normal dan lancar tanpa ada penyulit atau komplikasi dan penatalaksanaan telah dilakukan sesuai 60 APN. Pada asuhan kebidanan ibu hamil TM III ibu mengeluh nyeri punggung, sehingga penulis memberikan asuhan kebidanan dengan memberikan yoga ibu hamil untuk mengurangi ketidaknyaman yang ibu rasakan.Dalam memberikan asuhan kebidanan KB ibu telah diberikan konseling dan memutuskan menggunakan KB Suntik 3 Bulan pada 40 hari postpartum Asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) yang telah dilakukan pada Ny. “N” saat hamil, bersalin, masa nifas, bayi baru lahir, dan keluarga berencana didapatkan hasil pemeriksaan dalam batas normal dan tidak ada penyulit yang menyertai. Diharapkan profesi bidan dalam memberikan asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) selanjutnya selalu menerapkan manajemen kebidanan, mempertahankan dan meningkatkan kompetensi dalam memberikan asuahan sesuai standar pelayanan kebidanan yang ada.</p> Pirawati Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-28 2023-11-28 2 2 907 914 Asuhan Kebidanan Komperhensif pada Ny. D Usia 22 Tahun G1P0A0 dengan Usia Kehamilan 38 Minggu https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/570 <p><em>Masa kehamilan, persalinan, nifas, neonatus merupakan suatu keadaan fisiologis yang kemungkinan mengancam jiwa ibu, bayi bahkan menyebabkan kematian. Salah satu upaya yang dapat dilakukan menerapkan model asuhan kebidanan komperhensif yang dapat mengoptimalkan deteksi dini resiko tinggi maternal neonatal. Tujuan penelitian melakukan analisis pelaksanaan asuhan kebidanan ibu hamil, bersalin, nifas, BBL dan KB. Metode penelitian observasional deskriptif ana;itik. Pendekatan studi kasus pada pelaksanaan asuhan kebidanan meliputi asuhan kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan keluarga berencana (KB). Sample adalah seorang ibu hamil trimester III usia kehamilan 38 minggu, G1P0A0. Waktu penelitian Agustus 2023 – September 2023 di wilayah kerja Puskesmas Mekarsari Balikpapan. Instrumen penelitian menggunakan metode dokumentasi SOAP dengan pola pikir manajemen varney. Tehnik pengumpulan menggunakan data primer melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, buku KIA. Hasil asuhan didapatkan Ny. D G1P0A0 usia kehamilan 38 minggu. Persalinan berlangsung secara normal dan mendapatkan terapi antibiotik dan asam mefenamat. Masa nifas berlangsung normal, tidak ada perdarahan, kontraksi uterus baik, lochea rubra, luka perenium grade 2, ibu mendapatkan vitamin A. Pada bayi baru lahir hasil pemeriksaan antropometri normal, SHK negative dan OEA lulus. Ny. D memutuskan untuk menggunakan KB suntik 3 bulan.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>The period of pregnancy, childbirth, postpartum, neonate is a physiological condition that may threaten the life of the mother and baby and even cause death. One effort that can be made is implementing a comprehensive midwifery care model that can optimize early detection of high maternal and neonatal risk. The aim of the research was to analyze the implementation of midwifery care for pregnant women, maternity, postpartum, BBL and family planning. Analytical descriptive observational research method. The case study approach to the implementation of midwifery care includes care for pregnancy, childbirth, newborns, postpartum and family planning (KB). The sample is a pregnant woman in the third trimester, 38 weeks gestation, G1P0A0. Research time is August 2022 – September 2022 in the working area of the Mekarsari Balikpapan Health Center. The research instrument uses the SOAP documentation method with a Varney management mindset. Collection techniques use primary data through interviews, observations, physical examinations, KIA books. The results of the care obtained by Mrs. D G1P0A0 38 weeks gestation. The birth took place normally and received antibiotic therapy and mefenamic acid. The postpartum period was normal, there was no bleeding, good uterine contractions, lochea rubra, grade 2 perennial wounds, the mother received vitamin A. In the newborn the results of the anthropometric examination were normal, SHK was negative and OEA passed. Mrs. D decided to use 3-month injectable birth control</p> Nur Fadilah Heni Setyowati Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-28 2023-11-28 2 2 915 925 Asuhan Kebidanan Continuity Of Care (Coc) pada Ny. DK Umur 26 Tahun di PMB Fitri Hayati S.St Bandar Lampung https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/572 <p><em>Maternal mortality and morbidity is still a serious health problem in developing countries and is used as an indicator of the success of a country's health care system. According to the World Health Organization (WHO) Maternal Mortality Rate is the number of maternal deaths due to pregnancy, childbirth and postpartum processes which are used as indicators of women's health status Maternal Mortality Rate (MMR) is one of the targets of the Global Sustainable Development Goals (SDGs) in reducing maternal mortality (MMR) to 70 per 100,000 live births by 2030. Maternal Deaths in Bandar Lampung City Indonesia In 2019, in the districts / cities the highest number of maternal deaths was in South Lampung Regency (37 cases), followed by West Lampung (36 cases) and East Lampung (22 cases). The lowest MMR areas/cities are in Bandar Lampung City and Tanggamus City with 2 cases per city, followed by Tegal City with 3 cases. Maternal mortality in Bandar Lampung occurred during childbirth, accounting for 64.18%, death during pregnancy reached 25.72%, and death during childbirth reached 10.10%. Meanwhile, according to age groups, the age group with the highest maternal mortality rate is 20 to 34 years as much as 64.66%, in the age group less than 35 years it is 31.97%. Midwives as health workers who play a role in improving services close to the community. One of them supports COC (continuity of care) and as a place for students to carry out continuous care for pregnant, maternity, postpartum and BBL women. Continuity of care in midwifery is a series of continuous and comprehensive service activities Starting from pregnancy, childbirth, postpartum, newborn services and family planning services that connect women's health needs in particular and the personal circumstances of each individual. Based on the results of studies conducted on Mrs. DK during pregnancy, childbirth, postpartum, neonates and family planning at PMB Fitri Hayati. During the study, the author carried out obstetric care on an ongoing basis for pregnant women in maternity, postpartum, newborns (BBL), birth control</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Kematian dan kesakitan ibu masih merupakan masalah kesehatan yang serius di negara berkembang dan dijadikan sebagai salah satu indikator keberhasilan sistem pelayanan kesehatan suatu negara. Menurut World Health Organization (WHO) Angka Kematian Ibu (Maternal Mortality Rate) merupakan jumlah kematian ibu akibat dari proses kehamilan, persalinan dan pasca persalinan yang dijadikan indikator derajat kesehatan perempuan. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu target Global Sustainable Development Goals (SDGs) dalam menurunkan angka kematian ibu (AKI) menjadi 70 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2030. Kematian Ibu di Kota Bandar Lampung Indonesia pada tahun 2019, di kabupaten / kota jumlah kematian ibu tertinggi ada pada Kabupaten lampung selatan (37 kasus), disusul lampung barat sebanyak (36 kasus) dan lampung timur (22 kasus). Daerah/kota AKI yang paling rendah terdapat di Kota bandar lampung dan Kota tanggamus dengan 2 kasus setiap kotanya, disusul Kota Tegal dengan 3 kasus. Kematian ibu di bandar lampung terjadi saat melahirkan, terhitung 64,18%, kematian selama kehamilan mencapai 25,72%, dan kematian saat melahirkan mencapai 10,10%. Sedangkan menurut kelompok umur, kelompok umur dengan angka kematian ibu tertinggi adalah 20 s/d 34 tahun sebanyak 64,66%, pada kelompok umur kurang dari 35 tahun sebesar 31,97%. Bidan sebagai tenaga kesehatan yang berperan meningkatkan pelayanan yang dekat dengan masyarakat. Salah satunya yang mendukung COC (continuity of care) dan sebagai tempat mahasiswa melakukan Asuhan berkelanjutan pada ibu hamil, bersalin, nifas dan BBL. Continuity of care dalam kebidanan adalah serangkaian kegiatan pelayanan yang berkelanjutan dan menyeluruh mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, pelayanan bayi baru lahir serta pelayanan keluarga berencana yang menghubungkan kebutuhan kesehatan perempuan khususnya dan keadaan pribadi setiap individu. Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan pada Ny. DK selama hamil, bersalin, nifas, neonatus dan keluarga berencana di PMB Fitri Hayati. selama pengkajian dilakukan penulis melakukan asuhan kebidanan secara berkelanjutan pada ibu hamil bersalin, nifas, bayi baru lahir (BBL),KB</p> Neli Anggriyani Ari Andayani Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-28 2023-11-28 2 2 926 933 Asuhan Kebidanan Continuity of Care pada Ny. M Usia 30 Tahun di PMB Minarti https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/594 <p><em>The maternal mortality rate is an indicator of the degree of public health in a country. Anemia is one of the health problems throughout the world, especially developing countries with the prevalence of anemia in Indonesia, namely 13.32% of pregnant women with anemia and 50.5% of puerperal anemia. The purpose of this writing is to provide comprehensive midwifery care for pregnant women, maternity, postpartum and be able to analyze the gap between theory and practice. The sample was a pregnant woman in the second trimester of gestation, 26 weeks 2 days, G1P0A0. The research time is May – December 2023 in the PMB Minarti work area. The research instrument uses the SOAP documentation method with a varney management mindset. The collection technique uses primary data through interviews, observations, physical examinations, KIA books. The results of the care were obtained Mrs. M G1P0A0 gestational age 29 weeks 2 days with physiological pregnancy. Spontaneous delivery at PMB Minarti. The puerperium period lasts normally there is no bleeding, uterine contractions are good, lochea rubra, perinium abrasions, mothers get vitamin A. In newborns the results of anthropometric examination are normal. Mrs. M decided to use 3 months injectable birth control</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Angka kematian ibu merupakan indikator derajat kesehatan masyarakat disuatu negara. anemia merupakan salah satu masalah kesehatan diseluruh dunia terutama Negara berkembang dengan prevalensi anemia di Indonesia yaitu 13,32% ibu hamil dengan anemia dan 50, 5% anemia ibu nifas. Tujuan penulisan ini yaitu memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif pada ibu hamil, bersalin, nifas serta mampu melakukan analisa kesenjangan antara teori dan praktik. Sampel adalah seorang ibu hamil trimester II usia kehamilan 26 minggu 2 hari, G1P0A0. Waktu penelitian Mei – Desember 2023 di wilayah kerja PMB Minarti. Instrumen penelitian menggunakan metode dokumentasi SOAP dengan pola pikir manajemen varney. Teknik pengumpulan menggunakan data primer melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, buku KIA. Hasil asuhan didapatkan Ny. M G1P0A0 usia kehamilan 29 minggu 2 hari dengan kehamilan fisiologis. Persalinan secara spontan di PMB Minarti. Masa nifas berlangsung normal tidak ada pendarahan, kontraksi uterus baik, lochea rubra, luka lecet perinium, ibu mendapatkan vitamin A. Pada bayi baru lahir hasil pemeriksaan antropometri normal. Ny. M memutuskan menggunakan KB suntik 3 bulan.</p> Avisha Ladyana Fitri Wahyu Krisningrum Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-28 2023-11-28 2 2 934 941 Literature Review Penatalaksanaan Ketidaknyamanaan pada Ibu Hamil Trimester III https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/598 <p><em>Pregnancy is the meeting between ovum and sperm, which causes physical and mental changes. Pregnant women often experience problems such as frequent urination 50%, vaginal discharge 15%, constipation 40%, flatulence 30%, swelling in the legs 20%, cramps in the legs 10%, headaches 20%, striae gravidarum 50%, hemorrhoids 60 %, shortness of breath 60%, and back pain 70%. Overcome discomfort by doing appropriate relaxation activities, such as yoga, pregnancy exercises, abdominal stretching kinesio tapping, warm water immersion therapy, soaking in boiled galangal water, warm and cold water compresses. The aim of this literature review is to overcome third trimester discomfort in pregnant women. The method used in preparing this research is Literature Review by analyzing a predetermined number of articles. This research consists of 14 articles which will be analyzed using article selection techniques using article criteria used in accordance with the research objectives. The results of the literature review of the 14 articles show that pregnant women who experience third trimester discomfort can reduce complaints from pregnant women. Conclusions from the management of discomfort in the third trimester of pregnancy are very relevant for dealing with discomfort in the third trimester of pregnancy. This is very useful because with this management, it is hoped that pregnant women can overcome discomfort in the third trimester of pregnancy.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Kehamilan adalah pertemuan antara ovum dan sperma, yang menyebabkan perubahan fisik dan mental. Adaptasi fisiologi ibu hamil pada Trimester III seperti sering buang air kecil 50%, keputihan 15%, konstipasi 40%, perut kembung 30%, bengkak pada kaki 20%, kram pada kaki 10%, sakit kepala 20%, striae gravidarum 50%, hemoroid 60%, sesak nafas 60%, dan sakit punggung 70%. Mengatasi ketidaknyamanan dengan melakukan aktivitas relaksasi yang tepat, seperti yoga, senam hamil, abdominal stretching kinesio tapping, terapi rendam air hangat, rendaman air rebusan kencur, kompres air hangat dan dingin. Tujuan dari literature review ini yaitu untuk mengetahuii ketidaknyamaanan trimester III pada Ibu Hamil dengan non farmakologi.Literature Review terdiri dari 14 artikel yang di analisis dengan kata kunci ibu hamil, penatalaksanaan trimester III. simpulan dari penatalaksanaan ketidaknyamanaan ibu hamil trimester III itu gerakan yoga, senam hamil, abdominal stretching kinesio tapping, terapi rendam air hangat, rendaman air rebusan kencur, kompres air hangat dan dingin . saran untuk mengurangi ketidaknyamanan pada nyeeri punggung, sesak nafas, nyeri tungkai, dan odema.</p> Nawang Fatmasari Ardila Siti Nur Jannah Anggit Anggraenii Wiwik Sapitri Sapitri Windi Fitriyani Hapsari Windayati Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-28 2023-11-28 2 2 942 955 Pijat Tui Na untuk Meningkatkan Nafsu Makan pada Bayi dan Balita di Desa Blater Lor Kec Bandungan Kab Semarang https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/604 <p><em>Tui Na massage is a massage technique using the hands and applying pressure to massage points to relieve symptoms, treat disease, or help restore the patient's health. The benefits of Tui Na massage for babies under five increase appetite, help maximize digestive function so that it can increase your little one's weight. increasing immunity in babies and toddlers. Benefits for mothers increase affection for mother and child. so that mothers can apply Tui Na massage at home. Tui Na massage is effective in increasing toddlers' appetite and weight, Tui Na massage is effective in overcoming feeding difficulties in toddlers by improving blood circulation to the spleen and digestion so it can also help increase toddlers' weight. To prevent an increase in the number of stunted toddlers, treatment must be carried out from an early age. Stunting is a problem of chronic malnutrition in children under five which is caused by insufficient nutritional intake over a long period of time due to the provision of food that is not in accordance with the child's nutritional needs. One of the causes is malnutrition for a long time, which occurs from the time the fetus is in the womb until the beginning of the child's life (the first 1000 days of birth). In midwifery there are several non-pharmacological therapies that can be carried out to increase appetite. Among them are complementary therapies that can be applied by midwives. one of which is baby massage therapy to increase children's appetite. This counseling was carried out using a 2-way method, namely conveying theory and explaining leaflets followed by giving a pre-test and post-test. By providing material that is easy to understand and using language that is easy for partners to digest and understand. The aim of this activity is that it is hoped that mothers can apply Tui Na massage in an effort to overcome symptoms of malnutrition and prevent stunting in babies/toddlers.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Pijat Tui Na merupakan teknik pijat menggunakan tangan dan penerapan tekanan pada titik pijat untuk meredakan gejala, mengobati penyakit, atau membantu memulihkan kesehatan pasien, Manfaat pijat Tui Na pada bayi balita meningkatkan nafsu makan, membantu memaksimalkan fungsi pencernaan sehingga dapat meningkatkan berat badan si kecil.meningkatkan imunitas pada bayi dan balita. Manfaat pada ibu meningkat rasa sayang pada ibu dan anak. agar ibu bisa mengaplikasikan pijat Tui Na di rumah. pijat Tui Na efektif meningkatkan nafsu makan dan berat badan balita, pijat Tui Na efektif mengatasi kesulitan makan pada balita dengan cara memperlancar peredaran darah ke limpa dan pencernaan sehingga dapat juga membantu meningkatkan berat badan balita. Untuk mencegah peningkatan angka balita stunting maka harus dilakukan penangangan sejak dini. Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis pada balita yang disebabkan asupan gizi yang kurang dalam waktu yang cukup lama akibat pemeberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi anak. Salah satu penyebabnya adalah Kekurangan gizi dalam waktu lama itu terjadi sejak janin dalam kandungan sampai awal kehidupan anak (1000 Hari Pertama Kelahiran) Di dalam ilmu kebidanan terdapat beberapa terapi non farmakologi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan napsu makan .Diantaranya Terapi komplementer yang dapat diterapkan oleh bidan salah satunya adalah terapi pijat bayi untuk meningkatkan nafsu makan pada anak. Penyuluhan ini dilakukan dengan metode 2 arah yaitu penyampaian teori dan menjelaskan leaflet yang diikuti dengan memberikan pre-test dan post-test. Dengan memberikan materi yang mudah di mengerti dan menggunakan bahasa yang mudah di cerna dan di pahami oleh mitra.Tujuan dari adanya kegiatan ini yaitu diharapkan ibu dapat mengaplikasikan pijat Tui Na dalam upaya mengatasi gejala kurang gizi dan mencegah stunting pada bayi/balita .</p> Elis Karmila Kurnia Pratiwi Nesi Erista Widayati Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-28 2023-11-28 2 2 956 962 Asuhan Kebidanan Continuity Of Care (COC) Ny. F Umur 31 Tahun dengan Masalah Serotinus https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/576 <p><em>Pregnancy, childbirth, postpartum, neonates are conditions that may threaten the life of the mother and baby and even cause death. One effort that can be made is implementing a comprehensive midwifery care model that can optimize the detection of high risk maternal neonates. The aim of the research was to analyze the implementation of midwifery care for pregnant women, maternity, postpartum, BBL and family planning. Analytical descriptive observational research method. A case study approach to the implementation of midwifery care includes care for pregnancy, childbirth, newborns, postpartum, and family planning (KB). The sample is a pregnant woman in the third trimester, 36 weeks' gestation, G2P1A0. Research time September 2022 – November 2023 in Jatijajar Village, Bergas District. The research instrument uses the SOAP documentation method with a unique management mindset. Collection techniques use primary data through interviews, observations, physical examinations, KIA books. The results of the care obtained by Mrs. F G2P1A0 gestational age 42 weeks 1 day with serotinus found complaints. The birth received antibiotics for 3 days and therapy with mefemanic acid and vitamins. The postpartum period was normal, there was no bleeding, good uterine contractions, lochea rubra, perineal abrasions, the mother received vitamin A. In the newborn the results of the anthropometric examination were normal, SHK was negative and passed. Mrs. F decided to use 3-month injectable birth control.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Masa kehamilan, persalinan, nifas, neonatus merupakan suatu keadaan yang kemungkinan mengancam jiwa ibu, bayi bahkan menyebabkan kematian. Salah satu upaya yang dapat dilakukan menerapkan model asuhan kebidanan komperehensif yang dapat mengoptimalkan deteksi risiko tinggi maternal neonatal. Tujuan penelitian melakukan analisis pelaksanaan asuhan kebidanan ibu hamil, bersalin, nifas, BBL dan KB. Metode penelitian observasional desktiptif analitik .Pendekatan studi kasus pada pelaksanaan asuhan kebidanan meliputi asuhan kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, dan keluarga berecana (KB).Sampel adalah seorang ibu hamil trimester III usia kehamilan 36 minggu, G2P1A0. Waktu penelitian September 2022 – November 2023 di Desa Jatijajar Kecamatan Bergas Instrumen penelitian menggunakan metode dokumentasi SOAP dengan pola pikir manajemen varney. Teknik pengumpulan menggunakan data primer melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, buku KIA. Hasil asuhan didapatkan Ny. F G2P1A0 usia kehamilan 42 minggu 1 hari dengan serotinus ditemukan keluhan. Persalinan mendapatkan antibiotik selama 3 hari dan terapi asam mefemanat dab vitamin. Masa nifas berlangsung normal tidak ada pendarahan, kontraksi uterus baik, lochea rubra, luka lecet perinium, ibu mendapatkan vitamin A. Pada bayi baru lahir hasil pemeriksaan antropometri normal, SHK negative dan lulus. Ny. F memutuskan menggunakan KB suntik 3 bulan.</p> Yuli Nur Asiyah Heni Hirawati Pranoto Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-28 2023-11-28 2 2 963 972 Literatur Review : Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Remaja dalam Pemberdayaan Posyandu Remaja https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/497 <p><em>Adolescence is a transition period where at this time teenagers experience many challenges both from themselves and from the environment. The complexity of health problems in adolescents, of course, requires comprehensive and integrated treatment involving all elements from across related programs and sectors such as youth posyandu. The problem currently occurring is that the existence of youth posyandu is less popular with teenagers, and visits by teenagers to posyandu activities are very minimal. The aim of the literature review is to determine the factors that influence teenagers' interest in empowering youth posyandu. The research method used is a literature review which explores the factors that influence teenagers' interest in empowering youth posyandu by searching for research articles via Google Scholar and Sinta using the criteria for research articles that will be used, namely in accordance with the research objectives and research articles published from 2020 to 2023. The research results show that the factors that influence teenagers' interest in using youth posyandu are the level of knowledge of teenagers, attitudes of teenagers, self-efficacy, distance of posyandu, sources of information and the role of officers and cadre support. It is hoped that health workers will play a role in providing counseling and socializing youth posyandu.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Masa remaja merupakan masa peralihan dimana pada masa ini remaja mengalami banyak tantangan baik dari diri sendriri maupun dari lingkungan. Kompleksnya permasalahan kesehatan pada remaja, tentunya memerlukan penanganan yang komprehensif dan terintegrasi yang melibatkan semua unsur dari lintas program dan sector terkait seperti posyandu remaja. Permasalahan yang terjadi saat ini adalah keberadaan posyandu remaja kurang diminati oleh remaja, kunjungan remaja dalam kegiatan posyandu sangat minim. Tujuan dari literatur review adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat remaja dalam pemberdayaan posyandu remaja. Metode penelitian yang digunakan adalah kajian literature yang menggali tentang faktor-faktor yang mempengaruhi minat remaja dalam pemberdayaan posyandu remaja dengan mencari artikel penelitian melalui Google Scholar dan Sinta dengan menggunakan kriteria artikel penelitian yang akan digunakan yaitu sesuai dengan tujuan penelitian dan artikel penelitian yang dipublikasikan dari tahun 2020 sampai tahun 2023. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi minat remaja terhadap pemanfaatan posyandu remaja adalah tingkat pengetahuan remaja, sikap remaja, efikasi diri, jarak posyandu, sumber informasi dan peran petugas dan dukungan kader. Diharapkan kepada Tenaga kesehatan berperan dalam memberikan penyuluhan dan mensosialisasikan posyandu remaja.</p> Rohana Luvi Dian Afriyani Esther Datuarrang Herlina Sari Ratih Indah Asmawaty Mufatikha Nur Risqiyati Safnayanti Boting Partinem Umi Nurlistiani Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-28 2023-11-28 2 2 973 981 Literatur Review : Pengaruh Perawatan Tali Pusat Metode Terbuka dan Topikal Asi terhadap Lama Pelepasan Tali Pusat https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/514 <p><em>Neonatal deaths contribute to 59% of infant deaths where one of the biggest causes is neonatal tetanus infection caused by the bacillus Clostridium tetani. This disease infects newborn babies through cutting the umbilical cord with non-sterile instruments and incorrect umbilical cord care techniques. The aim of this literature review is to determine the effect of umbilical cord care using the open method and topical breast milk method on the duration of umbilical cord removal. The method used in preparing this research is Literature Review by analyzing a predetermined number of articles. This research consists of 24 articles which will be analyzed using article selection techniques using article criteria used in accordance with the research objectives. The results of the literature review from these 7 articles show that there is a significant influence of open method of umbilical cord care and topical breast milk methods on the duration of umbilical cord removal. However, the duration of umbilical cord removal using the umbilical cord care method using topical breast milk is shorter. Umbilical cord care using the topical breast milk method is done by applying 5 drops of breast milk that have been taken from the base to the tip of the umbilical cord twice a day, namely in the morning and evening after bathing. In conclusion, the open method of umbilical cord care combined with topical breast milk can have a better effect on the duration of umbilical cord expulsion and prevent umbilical cord infections.</em></p> <p><em> </em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Kematian neonatal memberi kontribusi terhadap 59% kematian bayi dimana salah satu penyebab terbesarnya ialah infeksi tetanus neonatorum yang disebabkan oleh basil Clostridium tetani . Penyakit ini menginfeksi bayi baru lahir melalui pemotongan tali pusat dengan alat yang tidak steril dan teknik perawatan tali pusat yang salah. Tujuan dari literature review ini yaitu untuk mengetahui pengaruh perawatan tali pusat menggunakan metode terbuka dan metode topika ASI terhadap lama pelepasan tali pusat. Metode yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini yaitu Literature Review dengan menganalisis sejumlah artikel yang telah ditentukan. Penelitian ini terdiri dari 24 artikel yang akan di analisis dengan teknik penyeleksian artikel dengan menggunakan kriteria artikel yang digunakan sesuai dengan tujuan penelitian. Hasil literature review dari 7 artikel tersebut, menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan perawatan tali pusat metode terbuka dan metode topikal ASI dengan lama pelepasan tali pusat. Akan Tetapi, lama pelepasan tali pusat dengan metode perawatan tali pusat menggunakan topikal ASI lebih singkat. Perawatan tali pusat dengan menggunakan metode topikal ASI dilakukan dengan cara mengoleskan 5 tetes ASI yang sudah diambil mulai dari pangkal sampai ujung tali pusat dilakukan 2 kali dalam 1 hari yaitu pagi dan sore sehabis mandi. Kesimpulan, perawatan tali pusat metode terbuka yang dikombinasikan dengan topikal ASI dapat menimbulkan efek yang lebih baik terhadap lama pelepasan tali pusat dan mencegah terjadinya infeksi talipusat.</p> Puji Handayani Kartika Sari Heldina Hutahaean Ainun Jahriyah Ratih Sukma Dewi Nurheni Islami Rantika Alfian Noor Muthia Sarie Husnul Hotimah Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-28 2023-11-28 2 2 982 991 Asuhan Kebidanan Continuity Of Care (Coc) pada Ny. R di Pmb Siwi Indriatni., S.TR.Keb https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/518 <p><em>Continuity of care in midwifery is a series of continuous and comprehensive service activities starting from pregnancy, childbirth, postpartum, newborn care and family planning services that connect the health needs of women in particular and the personal circumstances of each individual. The reason why women are at risk of complications during the prenatal, natal and postnatal periods is due to the lack of quality interaction between the midwife and the mother. The aim of this care is to provide midwifery care to pregnant, maternity, postpartum, neonate and family planning mothers at PMB Siwi Indriatni. This type of research is a case study. Guidelines for observation, interviews and documentation studies in the form of Midwifery Care format starting from pregnancy, childbirth, postpartum, newborn and family planning. The object of the Continuity of Care research will be given to Mrs. R, 35 years old, G1P0A0 starting from pregnancy, maternity, postpartum, newborn and family planning. The results of this research have been proven by the success of mothers giving birth in normal conditions and healthy babies. Based on the results of continuity of care midwifery care research that was carried out on Mrs. R hopes that clients can apply the counseling that has been given during their pregnancy so that one day if the mother is pregnant again, the mother will be educated to apply the knowledge that was given to the previous midwife in order to prevent complications and even death and it is hoped that the results of this research can educate midwives to apply Continuity of Care method to reduce maternal and infant mortality rates in Indonesia.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Continuity of care dalam kebidanan adalah serangkaian kegiatan pelayanan yang berkelanjutan dan menyeluruh mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, pelayanan bayi baru lahir serta pelayanan keluarga berencana yang menghubungkan kebutuhan kesehatan perempuan khususnya dan keadaan pribadi setiap individu. Penyebab perempuan berisiko terjadinya komplikasi selama masa prenatal, natal dan post natal diakibatkan karena kurangnya kualitas interaksi antara bidan dengan ibu. Tujuan asuhan ini adalah untuk memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil, bersalin, nifas, neonatus dan KB di PMB Siwi Indriatni . Jenis penelitian ini adalah studi kasus (case study). Pedoman observasi, wawancara dan studi dokumentasi dalam bentuk format Asuhan Kebidanan mulai dari masa kehamilan, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan KB. Objek penelitian asuhan Continuity of Care akan diberikan pada Ny. R umur 35 tahun G1P0A0 mulai dari kehamilan, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan KB. Hasil penelitian ini telah di buktikan dengan berhasilnya ibu melahirkan dalam keadaan normal dan bayi sehat. Berdasarkan hasil penelitian asuhan kebidanan continuty of care yang telah dilakukan pada Ny. R diharapkan klien dapat menerapkan konseling yang telah diberikan selama kehamilanya sehingga suatu saat jika sang ibu hamil lagi, ibu sudah teredukasi untuk menerapkan ilmu yang telah diberikan kepada bidan sebelumnya agar dapat mencegah terjadinya komplikasi hingga kematian dan diharapkan hasil penelitian ini dapat mengedukasi para bidan untuk menerapkan metode Continuity of Care agar dapat menekan Angka Kematian Ibu dan Bayi di Indonesia.</p> Arina Manasika P. R. Cahyaningrum Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-28 2023-11-28 2 2 992 998 Laporan Pelaksanaan Komunitas Implementasi Yoga Anak di Desa Beji Kecamatan Ungaran Timur https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/520 <p><em>The role of health workers, especially midwives, is required to be able to provide MCH or family planning services and women's health throughout their life cycle both in curative or clinical hospital institutions and also in efforts MCH or family planning services that are promotive, preventive and able to mobilize community participation in maternal and child health efforts, as well as family planning in accordance with the principles of Primary Health Care (PHC) (Ministry of Health RI 2012). Public health problems are multi-causal problems, so the solution must be multi-disciplinary. Public health as an art/practice has a wide expanse. All activities, both direct and indirect , to prevent disease (preventive), improve health (promotive), therapy (physical, mental, social therapy) are public health efforts. Such as environmental cleaning, clean water supply, quality control , nutrition improvement , implementation of public health services, fecal disposal methods, waste and wastewater management, sanitation supervision and others (Ministry of Health RI, 2012). </em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Peran tenaga kesehatan khususnya tenaga bidan dituntut untuk dapat memberi pelayanan KIA atau KB dan kesehatan wanita sepanjang siklus kehidupannya baik diinstitusi rumah sakit yang bersifat kuratif atau klinis maupun juga dalam upaya-upaya pelayanan KIA atau KB yang bersifat promotif, Preventif dan mampu menggerakan peran serta masyarakat dalam upaya kesehatan ibu dan anak, serta KB sesuai dengan prinsip Primary Health Care (PHC) (Depkes RI 2012). Masalah kesehatan masyarakat merupakan masalah yang multi kausal, maka pemecahannya harus secara multi disiplin. Kesehatan masyarakat sebagai seni/praktek mempunyai bentangan yang luas. Semua kegiatan baik yang langsung maupun yang tidak langsung untuk mencegah penyakit (preventif), meningkatkan kesehatan (promotif), terapi (terapi fisik, mental, sosial) adalah upaya kesehatan masyarakat. Seperti pembersihan lingkungan, penyediaan air bersih, pengawasan mutu, perbaikan gizi, penyelenggaraan pelayanan kesehatan masyarakat, cara pembuangan tinja, pengelolaan sampah dan air limbah, pengawasan sanitasi dan lain-lain (DepKes RI, 2012).</p> Lussy Iskandriyani Wahyu Kristiningrum Melna Ainun Mardiah Avisha Ladyana Fitri Oksi Trijayanti Anjas Sukmaningsih Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-28 2023-11-28 2 2 999 1005 Literature Review : Pengetahuan Calon Pengantin terhadap Pelaksanaan Imunisasi Tetanus Toxoid (TT) https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/521 <p><em>Giving Tetanus Toxoid (TT) vaccination to women before marriage aims to prevent and protect against tetanus. One of the factors influencing the low coverage of TT vaccine is due to the lack of knowledge of women of childbearing age, especially prospective brides. The aim of this literature review is to determine the relationship between prospective brides and grooms and the implementation of tetanus toxoid (TT) immunization. This research uses a systematic review method, namely a search for both international and national literature. A total of 6 articles sourced from Google Scholar, Garuda and Sinta were reviewed for inclusion criteria, namely articles that could be accessed in full text in PDF format, in Indonesian or English, articles published in 2018-2023. The results of the article review show that the majority of women of childbearing age or catin who have high knowledge carry out TT immunization. Respondents who did not want or were afraid to get TT immunization were related to the dangerous ingredients contained in the immunization because of the respondents' ignorance of TT immunization. The conclusion of the analysis of the six articles shows that 5 articles say there is a relationship between the prospective bride and groom's knowledge (catin) and Tetanus Toxoid (TT) immunization and 1 article says there is no relationship between the prospective bride and groom's knowledge (catin) and Tetanus Toxoid (TT) immunization. It is hoped that health workers (midwives, nurses) will conduct outreach about the importance of immunization for women of childbearing age and provide motivation to get TT immunization to prevent tetanus. </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Pemberian vaksinasi Tetanus Toxoid (TT) pada wanita sebelum menikah bertujuan untuk pencegahan dan perlindungan terhadap penyakit tetanus. Salah satu factor yang mempengaruhi masih rendahnya cakupan pemberian vaksin TT dikarenakan kurangnya pengetahuan wanita usia subur terutama calon pengantin. Tujuan dari literature review ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara calon pngantin dengan pelaksaanan imunisasi Tetanus Toxoid (TT). Penelitian ini menggunakan metode sistematika review yaitu sebuah pencarian literatur baik internasional maupun nasional. Sebanyak 6 artikel bersumber dari Google Scholar, Garuda dan Sinta ditelaah kriteria inklusi yaitu artikel yang dapat diakses secara full text dalam format pdf, berbahasa Indonesia atau Bahasa inggris, asrtikel terbitan tahun 2018-2023. Hasil tinjauan artikel menunjukkan bahwa Sebagian besar wanita usia subur atau catin yang memiliki pengetahuan tinggi melakukan imunisasi TT. Responden yang tidak mau atau takut untuk mendapatkan imunisasi TT terkait dengan bahan-bahan yang berbahaya yang terdapat di dalam imunisasi tersebut karena ketidaktahuan responden terhadap imunisasi TT. Kesimpulan hasil anaisis keenam artikel menunjukkan bahwa 5 artikel mengatakan ada hubungan antara pengetahuan Calon Pengantin (catin) dengan imunisasi Tetanus Toxoid (TT) dan 1 artikel mengatakan tidak ada hubungan antara pengetahuan calon pengantin (catin) menunjukkan bahwa dengan imunisasi Tetanus Toxoid (TT). Diharapkan kepada tenaga kesehatan (bidan, perawat) untuk mengadakan sosialisasi tentang penting imunisasi pada wanita usia subur dan memberikan motivasi agar mendapatkan imunisasi TT guna mencegah terjadinya penyakit tetanus.</p> Siti Hardi Yanti Cahyati Hapsari Windayati Hapita Chicin Jesika Ardiyanti Siti Salma Eny Luthfiyah Fitrotin Agustina Ita Purnamasari Misnawati Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-28 2023-11-28 2 2 1006 1015 Asuhan Kebidanan Continuty Of Care (Coc) pada NY “I” Umur 22 Tahun dengan Normal https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/522 <p><em>Continuity of Care (COC) midwifery care is continuous midwifery care provided to mothers and babies starting during pregnancy, childbirth, newborns, postpartum and family planning. COC midwifery care is one effort to reduce the Maternal Mortality Rate (MMR) and Infant Mortality Rate (IMR) (Diana, 2017). Based on the description above, the author monitored Mrs. I am pregnant, giving birth, postpartum, neonate and family planning at the Dharma Wahyu Agung Clinic. Because the clinic has met midwifery care standards and has an MOU with educational institutions based on Decree of the Minister of Health of the Republic of Indonesia No. 938/MENKES/SK/VIII/2007. Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia No. 1464/MENKES/PER/X/ 2010 concerning licensing and implementation of midwife practice. So the author is interested in carrying out midwifery care entitled "Continuity of Care Midwifery Care for Mrs. I am 22 years old at the Dharma Wahyu Agung Clinic" providing ongoing Midwifery Care for pregnant, maternity, postpartum, newborn (BBL) and family planning mothers.The method used is descriptive, data collection techniques use secondary data and primary data. After providing care, we have provided comprehensive midwifery care starting from Pregnant Women, Childbirth, Postpartum, Babies and the results are normal pregnancies, normal births, normal babies, and up to family planning. There is no gap between theory and cases in Comprehensive Midwifery Care for Mrs. I and By. Mrs. I at the Dharma Wahyu Agung Clinic </em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) merupakan asuhan kebidanan berkesinambungan yang diberikan kepada ibu dan bayi dimulai pada saat kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan keluarga berencana. Asuhan kebidanan secara COC adalah salah satu upaya untuk menurunkan Angka kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) (Diana, 2017). Berdasarkan uraian diatas, maka penulis melakukan pemantauan pada Ny. I hamil, bersalin, nifas, neonatus dan keluarga berencana di Klinik Dharma Wahyu Agung. Dikarenakan klinik tersebut sudah memenuhi standart asuhan kebidanan dan telah memiliki MOU dengan institusi pendidikan menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 938/MENKES/SK/VIII/2007. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesi No. 1464/MENKES/ PER/ X/ 2010 tentang izin dan penyelenggaraan praktik Bidan. Sehingga penulis tertarik untuk melakukan asuhan kebidanan yang berjudul “Asuhan Kebidanan Continuity Of Care pada Ny. I umur 22 tahun di Klinik Dharma Wahyu Agung” dengan melakukan Asuhan Kebidanan secara berkelanjutan pada Ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir (BBL) dan keluarga berencana Metode yang digunakan adalah deskriptif, teknik Pengumpulan data mengunakan data sekundar dan data primer. Setelah melakukan asuhan telah memberikan asuhan kebidanan secara Komprehensif mulai dari Ibu Hamil, Bersalin, Nifas, Bayi dan hasilnya hamil dengan normal, bersalin dengan normal, bayi dengan normal, dan sampai dengan KB. Tidak terdapat kesenjagan antara teori dan kasus pada Asuhan Komprehensif kebidanan pada Ny. I dan By. Ny. I di Klinik Dharma Wahyu Agung</p> Asraria Arsfandi Hapsari Windayanti Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-28 2023-11-28 2 2 1016 1024 Kombinasi Akupresur Titik LI4, PC6 (Neiguan), LR3 (Taichong) dan SP6 (San yin jiao) untuk Mengatasi Nyeri Disminorhea pada Remaja di Desa Kesesi https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/524 <p><em>Dysmenorrhea is a condition that causes pain during menstruation which can cause disruption of activities and requires treatment if the symptoms are severe, and are shown through pain or tenderness in the pelvic area and stomach, dizziness, nausea, vomiting and diarrhea. In the village of Kesesi, there were 50 teenage girls, of which 39 girls experienced menstruation without dysmenorrhea and 11 girls experienced menstruation accompanied by dysmenorrhea. Most young women do not understand how to reduce pain with acupressure techniques. Acupressure is an alternative non-pharmacological treatment for dysmenorrhea. Acupressure is pressing certain body meridian points clockwise for 30 rounds for 3 – 5 minutes. This research aims to provide knowledge to young women who experience dysmenorrhea during their menstrual period with acupressure using a combination of Merdian points LI4, PC6 (Neiguan), LR3 (Taichong) and SP6 (San yin jiao). The method used is the Lecture, Question and Answer and experimental method. Demonstration. The media used are power point slides, and equipment for acupressure practice. This has proven effective in providing clear information and building interaction between facilitators and participants. This combination of methods helps participants understand the material presented well and practice well too. Community service respondents were young women in the village of Kesesi, Pekalongan Regency. The implementation of the activities began with learning about acupressure with counseling on meridian point acupressure to reduce menstrual pain. Evaluation of the participants is carried out by the community service team to obtain analysis and conclusions.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Dismenore adalah suatu kondisi yang terjadi nyeri saat menstruasi dimana bisa menyebabkan terganggunya kegiatan serta membutuhkan perawatan apabila gejala yang dirasakan berat, serta di tunjukkan melalui rasa sakit ataupun nyeri pada area panggul serta perut, pusing, mual, muntah, dan diare. di desa Kesesi sejumlah 50 remaja putri yang mana diantaranya 39 remaja putri mengalami menstruasi tanpa disertai dismenore dan 11 remaja putri diantaranya mengalami menstruasi dengan disertai dismenore. Remaja putri sebagian besar kurang mengerti bagaimana cara kurangi nyeri dengan teknik akupresure. Akupresure merupakan alternatif penanganan dismenore secara non farmakologi. Akupresure adalah penekanan pada titik meridian tubuh tertentu searah jarum jam sebanyak 30 putaran selama 3 – 5 menit. Penelitian ini bertujuan memberikan pengetahuan pada remaja putri yang mengalami dismenore selama periode menstruasinya dengan akupresure kombinasi titik meredian LI4, PC6 (Neiguan), LR3 (Taichong) dan SP6 (San yin jiao).Adapun metode yang digunakan dengan metode eksperimen Ceramah, Tanya Jawab dan Demonstrasi. Media yang digunakan slide power point, dan perlengkapan untuk praktek akupresure. Hal ini telah terbukti efektif dalam memberikan informasi yang jelas dan membangun interaksi antara fasilitator dan peserta. Kombinasi metode ini membantu peserta memahami dengan baik materi yang disampaikan dan praktik dengan baik pula. Responden pengabdian masyarakat adalah remaja putri di desa kesesi Kabupaten Pekalongan. Pelaksanaan kegitan diawali pewmbelajaran akupresur dengan penyuluhan akupresure titik meredian pengurang nyeri haid. Evaluasi pada para peserta dilakukan oleh tim pengabdian masyarakat sampai mendapatkan analisa dan kesimpulan.</p> Irma Afifah Putri Hardiyanti Kartika Sari Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-28 2023-11-28 2 2 1025 1033 Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. P Umur 26 Tahun G2P1A0 di Wilayah Kerja PMB Mugi Musrianah Amd.Keb https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/525 <p><em>Pregnancy, childbirth, postpartum and newborn babies are physiological conditions, but there are times when the process does not run smoothly, there is the possibility of experiencing a situation that threatens the life of the mother and baby and even causes death. So the government's efforts to reduce MMR and IMR are by improving comprehensive and high quality health services for mothers and babies, within the scope of midwifery, namely providing comprehensive midwifery care (continuity of care). The method used in comprehensive care for pregnant, maternity, postpartum, BBL and family planning women is a descriptive research method and the type of descriptive research used is a case study (Case Study). Based on the results of Continuity of Care-based case studies carried out from pregnancy to family planning counseling. It was found that midwifery care for Mrs. "P" during pregnancy, childbirth, postpartum, newborn, and family planning had been carried out according to theory and there were no gaps. Comprehensive midwifery care has been carried out on Mrs. P 26 years old from pregnancy, childbirth, postpartum, and newborns and family planning, the results show that the management is in accordance with theory and fact.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir merupakan suatu keadaan yang fisiologis, namun ada kalanya proses itu tidak berjalan lancar, terdapat kemungkinan mengalami suatu keadaan yang mengancam jiwa ibu dan bayi bahkan menyebabkan kematian. Maka upaya pemerintah untuk menurunkan AKI dan AKB adalah dengan cara meningkatkan pelayanan kesehatan yang bersifat menyeluruh dan bermutu tinggi kepada ibu dan bayi, dalam lingkup kebidanan adalah melakukan asuhan kebidanan sacara komprehensif (continuity of care). Metode yang digunakan dalam asuhan komprehensif pada ibu hamil, bersalin, nifas, BBL dan KB ini adalah metode penelitian deskriptif dan jenis penelitian deskriptif yang digunakan adalah studi penelaahan kasus (Case Study). Berdasarkan hasil studi kasus berbasis Continuity of Care yang dilaksanakan mulai kehamilan sampai konseling KB. Didapatkan hasil bahwa asuhan kebidanan pada Ny “P” selama masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, dan keluarga berencana telah dilakukan sesuai teori dan tidak ada kesenjangan. Telah dilakukan asuhan kebidanan secara komprehensif pada Ny. P Umur 26 Tahun dari kehamilan, persalinan, nifas, dan bayi baru lahir dan KB didapatkan hasil bahwa penatalaksanaan sudah sesuai secara teori dan fakta.</p> Tesa Dwiputri Rahmadhani Cahyaningrum Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-28 2023-11-28 2 2 1034 1041 Asuhan Kebidanan Continuity Of Care (COC) Pada Ny “S” Umur 25 Tahun di Klinik Rahayu https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/534 <p><em>The maternal mortality rate in Central Java Province in 2019 was 359 cases, a decrease compared to the number of maternal death cases in 2018 which was 421 cases. Thus, the maternal mortality rate of Central Java Province decreased from 78.6 per 100,000 live births in 2018 to 76.9 per 100,000 live births in 2019 (Central Java Health Profile 2019). According to the Central Bureau of Statistics Semarang Regency in 2020, the maternal mortality rate rose again in 2020 the maternal mortality rate increased by 25 cases, compared to 2019 which was only 9 people. The cause of death occurred at the time of the mother hami 5 cases. Causes by maternity mothers 8 cases, caused by bleeding 3 cases, by preeclampsy / eclampsia 4 cases, 1 heart disease and the most maternal deaths caused by postpartum mothers, namely as many as 12 cases, namely those caused by postpartum hemorrhage 6 cases, infection 3 cases, covid-19 virus 3 cases (Dinkes Kab. Semarang, 2020). The type of research method (implementation of the final project) used is Case Study (Case Study). The method used by the author is to use case studies by taking the case of II trimester pregnant women with a minimum gestational age of 13-40 weeks. The care provided is comprehensive care ranging from pregnancy, childbirth, postpartum, newborns, and neonates. After doing the care has provided comprehensive obstetric care starting from pregnant women, maternity, postpartum, babies and the results are pregnant normally, maternity normally, babies with normal, and up to birth control. There is no gap between theory and case in Comprehensive Midwifery Care at Mrs. S and By. Mrs. S at Rahayu Clinic.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Angka Kematian Ibu di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2019 sebanyak 359 kasus, mengalami penurunan dibandingkan jumlah kasus kematian ibu pada tahun 2018 yaitu sebanyak 421 kasus. Dengan demikian, angka kematian ibu Provinsi Jawa Tengah mengalami penurunan dari 78,6 per100.000 kelahiran hidup di tahun 2018 menjadi 76,9 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2019 (Profil Kesehatan Jawa Tengah 2019). Menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Semarang Tahun 2020, Angka kematian ibu kembali naik pada tahun 2020 angka kematian ibu meningkat yaitu 25 kasus, dibandingkan dengan tahun 2019 yang lalu yang hanya 9 jiwa. Penyebab kematian terjadi pada saat ibu hami 5 kasus. Penyabab oleh ibu bersalin 8 kasus, disebabkan oleh perdarahan 3 kasus, oleh preeklamsi/eklamsia 4 kasus, 1 penyakit jantung dan yang terbanyak kematian ibu sebabkan oleh ibu nifas yaitu sebanyak 12 kasus yaitu yang disebabkan oleh perdarahan postpartum 6 kasus, infeks 3 kasus, virus covid-19 3 kasus (Dinkes Kab. Semarang, 2020). Jenis metode penelitian (pelaksanaan tugas akhir) yang digunakan adalah Study penelahan kasus (Case Study). Metode yang digunakan penulis yaitu menggunakan studi kasus dengan cara mengambil kasus ibu hamil trimester II dengan usia kehamilan minimal 13-40 minggu. Asuhan yang diberikan adalah asuhan secara komprehensif mulai dari hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, dan neonatus. Setelah melakukan asuhan telah memberikan asuhan kebidanan secara Komprehensif mulai dari Ibu Hamil, Bersalin, Nifas, Bayi dan hasilnya hamil dengan normal, bersalin dengan normal, bayi dengan normal, dan sampai dengan KB. Tidak terdapat kesenjagan antara teori dan kasus pada Asuhan Komprehensif kebidanan pada Ny. S dan By. Ny. S di Klinik Rahayu.</p> Feni Noviyani Moneca Diah Listiyaningsih Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-28 2023-11-28 2 2 1042 1051 Asuhan Kebidanan Continuity Of Care (COC) pada Ny S Umur 23 Tahun GIP0A0 di Klinik Dharma Wahyu Agung https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/536 <p><em>Continuity of care in midwifery is a series of continuous and comprehensive service activities ranging from pregnancy, childbirth, postpartum, newborn services and family planning services that connect women's health needs in particular and the personal circumstances of each individual (Homeretal, 2019). Comprehensive care is an examination that is carried out completely with simple laboratory tests and counseling. Comprehensive midwifery care includes places of continuous examination activities including obstetric care for pregnancy, obstetric care for childbirth, midwifery care for the puerperium and obstetric care for newborns and birth control acceptors. Pregnancy care prioritizes continuity of care is very important for women to get services from the same professional or from a small team of professionals, because that way the development of their condition at any time will be well monitored as well as they also become trusting and open because they feel they already know the caregiver (Walyani, 2015). descriptive and the type of descriptive research used is a case study (Case Study), which is by examining a problem through a case consisting of a single unit. A single unit here can contain one person, a group of residents affected by a problem. After doing the care, they have provided comprehensive obstetric care starting from pregnant women, maternity, postpartum, babies and the results are pregnant normally, maternity normally, babies normally, and up to birth control. Conclusion: There is no gap between theory and case in Comprehensive Midwifery Care in Mrs. S and By. Mrs. S at Dharma Wahyu Agung Clinic</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Continuity of care dalam kebidanan adalah serangkaian kegiatan pelayanan yang berkelanjutan dan menyeluruh mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, pelayanan bayi baru lahir serta pelayanan keluarga berencana yang menghubungkan kebutuhan kesehatan perempuan khususnya dan keadaan pribadi setiap individu (Homeretal, 2019). Asuhan komprehensif merupakan suatu pemeriksaan yang dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan laboratorium sederhana dan konseling. Asuhan kebidanan komprehensif mencakup tempat kegiatan pemeriksaan berkesinambungan diantaranya adalah asuhan kebidanan kehamilan, asuhan kebidanan persalinan, asuhan kebidanan masa nifas dan asuhan kebidanan bayi baru lahir serta akseptor KB. Asuhan kehamilan mengutamakan kesinambungan pelayanan (continuity of care) sangat penting buat wanita untuk mendapatkan pelayanan dari seorang profesional yang sama atau dari satu team kecil tenaga profesional, sebab dengan begitu maka perkembangan kondisi mereka setiap saat akan terpantau dengan baik selain juga mereka menjadi percaya dan terbuka karena merasa sudah mengenal si pemberi asuhan (Walyani, 2015). deskriptif dan jenis penelitian deskriptif yang digunakan adalah studi penelaahan kasus (Case Study), yakni dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal. Unit tunggal disini dapat berisi satu orang, sekelompok penduduk yang terkena suatu masalah.Setelah melakukan asuhan telah memberikan asuhan kebidanan secara Komprehensif mulai dari Ibu Hamil, Bersalin, Nifas, Bayi dan hasilnya hamil dengan normal, bersalin dengan normal, bayi dengan normal, dan sampai dengan KB. Tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kasus pada Asuhan Komprehensif kebidanan pada Ny.S dan By.Ny.S di Klinik Dharma Wahyu Agung</p> Uci Nurmala Isri Nasifah Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-28 2023-11-28 2 2 1052 1060 Pengabdian Masyarakat Pemberdayaan Masyakarat dalam Meningkatkan Nafsu Makan Melalui Pijat Tui Na di RW II Desa Kalirejo Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/543 <p><em>Community is a collection of people who have at least one characteristic in common such as geography, occupation, ethnicity, interests and others. Alternative complementary medicine is non-conventional treatment aimed at improving public health status including promotive, curative, preventive and rehabilitative efforts. Public health can be improved by providing information about health through counseling activities. Providing information during pregnancy, childbirth, postpartum can increase the mother's knowledge so that it influences her behavior in the care of pregnancy, childbirth and postpartum. In community service activities there are health problems related to toddlers. Toddlers are children under the age of 5 years who have the characteristics of being 1-3 years old and preschool children (3-5 years).. During this period children are also vulnerable to high morbidity because are more likely to get sick, which can cause a decrease in appetite. Toddlers need three things for optimal growth and development, namely nutrition (nurture and environment), affection (affection) and sharpness (stimulation). The eating habits of 1 year old babies are mostly passive, usually this problem appears at the age of 1 year. Loss of appetite is often caused by subsequent eating disorders. the occurrence of eating difficulties. This is because at that age children can choose the foods they like and only the foods they like. Difficulty eating in children has a negative impact on children. This effect not only affects health, but also affects daily activities as well as children's growth and development. The consequences of eating difficulties include malnutrition. Efforts to overcome eating difficulties in toddlers are carried out using non-pharmacological methods through tui na massage. Implementation is by counseling about complementary therapies in midwifery services, namely prenatal yoga, breast care, oxytocin massage. This activity involved health workers from the Jenar Village Midwife and the community, especially pregnant women and postpartum women. This community was carried out in Jenar Village, Jenar District, Sragen Regency. implementation time in November 2022. Participants in this Community activity were catin women with a total of 1 person, pregnant women with a total of 16 people, toddlers with a total of 98 people and postpartum mothers with a total of 1 person. The activity is carried out in stages (1) providing an explanation of the purpose of the activity; (2) provide education about complementary therapies and their benefits for maternal health (3) train pregnant women and postpartum mothers to do prenatal yoga, and breast care, oxytocin massage (4) provide explanations of knowledge about pregnancy planning to prospective brides (5) provide explanations and education about stimulation of growth and development in toddlers. The activity showed that there was an increase in the knowledge of the bride and groom regarding pregnancy planning, mothers of toddlers regarding stimulation of child growth and development, pregnant women and postpartum mothers about complementary therapy, after counseling and education for prospective brides and toddlers, then prenatal yoga, breast care and oxytocin massage for pregnant women and postpartum women who feel that there are benefits for physical and psychological health. After carrying out this community activity, there was an increase in public knowledge, especially prospective brides, mothers under five, pregnant women, postpartum mothers about counseling on pregnancy planning, stimulation of growth and development in children, classes for pregnant women, prenatal yoga, counseling for postpartum mothers, breast care, oxytocin massage, and after counseling the bride and groom, mothers of toddlers, pregnant women, postpartum mothers want to take part in this community activity.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat, saling berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat dan interest yang sama. Komunitas adalah kelompok dari masyarakat yang tinggal di suatu lokasi yang sama dengan dibawah pemerintahan yang sama, area atau lokasi yang sama dimana mereka tinggal, kelompok sosial yang mempunyai interest yang sama. Dalam kegiatan pengabdian masyarakat terdapat permaslahan kesehatan terkait dengan balita, Balita merupakan anak di bawah usia 5 tahun yang memiliki ciri-ciri berusia 1-3 tahun dan anak prasekolah (3-5 tahun).. Pada masa tersebut anak juga rentan terjadi morbiditas tinggi karena lebih cenderung sakit, yang dapat menyebabkan penurunan nafsu makan. Balita membutuhkan tiga hal untuk tumbuh kembang yang optimal, yaitu nutrisi (pengasuhan dan lingkungan), kasih sayang (kasih sayang) dan ketajaman (stimulasi) Kebiasaan makan bayi usia 1 tahun kebanyakan pasif, biasanya masalah ini muncul pada usia 1 tahun. Kehilangan nafsu makan sering kali disebabkan oleh gangguan makan selanjutnya. terjadinya masalah kesulitan makan. Hal ini disebabkan pada usia tersebut anak sudah bisa memilih -milih makanan yang disukainya dan hanya makanan yang disukai. Kesulitan makan anak berdampak negatif pada anak. Efek ini tidak hanya mempengaruhi kesehatan, tetapi juga mempengaruhi aktivitas sehari-hari serta pertumbuhan dan perkembangan anak. Konsekuensi dari kesulitan makan antara lain malnutrisi, upaya dalam mengatasi kesulitan makan pada balita dilakukan dengan cara non farmakologi melalui pijat tui na. Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat dengan memberikan penyuluhan tentang terapi komplementer Pijat Tui na pada balita Kegiatan ini melibatkan tenaga kesehatan Bidan Desa Kalirejo dan masyarakat khususnya Ibu yang memiliki balita, Komunitas ini dilakukan di Desa Kalirejo Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang. waktu pelaksanaan pada bulan Desember tahun 2023. Peserta kegiatan Komunitas ini adalah ibu hamil jumlah 1 orang, balita dengan jumlah 17 orang. Kegiatan dilakukan dengan tahapan (1) memberikan penjelasan tentang tujuan kegiatan; (2) memberikan edukasi tentang terapi komplementer dan manfaatnya bagi Kesehatan ibu dan Balita (3) melatih balita melakukan pijat Tui na,(4) memberi penjelasan pengetahuan tentang pijat tui na dalam meningkatkan nafsu makan pada balita, Kegiatan menunjukkan ada peningkatan pengetahuan setelah diberikan pendidikan kesehatan pada ibu hamil dalam mengurangi nyeri pungung dan balita tentang manfaat pijat Tui na untuk meningkatkan nafsu makan, setelah dilakukan penyuluhan dan edukasi untuk ibu hamil dan balita merasakan ada manfaat bagi kesehatan fisik dan psikis. Setelah dilakukan kegiatan komunitas ini terdapat peningkatan pengetahuan masyarakat khususnya ibu hamil dan balita tentang penyuluhan tentang cara mengurangi nyeri punggung dan pijat Tui na dalam meningkatkan nafsu makan kemudian ibu dan balita mau mengikuti kegiatan komunitas ini</p> Bq. Yulia Sri A Munasifah Arina Manasika P. R Tesa Dwiputri Rahmadhani Atika Rizki Suryani Andy Ulmi Aprilani Agan Sridewi Moneca Diah Listiyaningsih Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-28 2023-11-28 2 2 1061 1067 Asuhan Kebidanan Continuity Of Care Ny.A Umur 28 Tahun di Desa Jatijajar https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/545 <p><em>The period of pregnancy, childbirth, postpartum, neonate is a physiological condition that may threaten the life of the mother and baby and even cause death. One effort that can be made is implementing a comprehensive midwifery care model that can optimize the detection of high risk maternal neonates. The aim of the research was to analyze the implementation of midwifery care for pregnant women, maternity, postpartum, BBL and family planning. Descriptive observational research method. The case study approach to the implementation of midwifery care includes care for pregnancy, childbirth, newborns, postpartum, and family planning (KB). The sample was a third trimester pregnant woman, gestation age 29 weeks 6 days, G2P1A0. Research time is August 2023 – December 2023 in the Jatijajar Village area, Bergas District, Semarang Regency. The research instrument uses the SOAP documentation method with a Varney management mindset. Collection techniques use primary data through interviews, observations, physical examinations, KIA books. The results of the care obtained by Mrs. A G2P1A0. gestational age 29 weeks 6 days breech presentation. SC delivery in hospital. The postpartum period was normal, there was no bleeding, good uterine contractions, lochea rubra, perineal wounds, the mother received vitamin A, the results of the newborn examination were normal and there were no congenital defects. Mrs. A decided to use MAL KB.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Masa kehamilan, persalinan, nifas, neonatus merupakan suatu keadaan fisiologis yang kemungkinan mengancam jiwa ibu, bayi bahkan menyebabkan kematian. Salah satu upaya yang dapat dilakukan menerapkan model asuhan kebidanan komperehensif yang dapat mengoptimalkan deteksi risiko tinggi maternal neonatal. Tujuan penelitian melakukan analisis pelaksanaan asuhan kebidanan ibu hamil, bersalin, nifas, BBL dan KB. Metode penelitian observasional desktiptif. Pendekatan studi kasus pada pelaksanaan asuhan kebidanan meliputi asuhan kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, dan keluarga berecana (KB). Sampel adalah seorang ibu hamil trimester III usia kehamilan 29 minggu 6 hari, G2P1A0. Waktu penelitian Agustus 2023 – Desember 2023 di wilayah Desa Jatijajar Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang . Instrumen penelitian menggunakan metode dokumentasi SOAP dengan pola pikir manajemen varney. Teknik pengumpulan menggunakan data primer melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, buku KIA. Hasil asuhan didapatkan Ny. A G2P1A0. usia kehamilan 29 minggu 6 hari presentasi bokong. Persalinan SC di RS. Masa nifas berlangsung normal tidak ada pendarahan, kontraksi uterus baik, lochea rubra, luka perineum, ibu mendapatkan vitamin A, pada bayi baru lahir hasil pemeriksaan normal dan tidak ada cacat kongenital. Ny. A memutuskan menggunakan KB MAL.</p> Atika Rizki Suryani Masruroh Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-28 2023-11-28 2 2 1068 1074 Asuhan Kebidanan Continuity Of Care (Coc) pada Ny. Aw Umur 24 Tahun di Klinik Darma Wahyu Agung https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/548 <p><em>The maternal mortality rate in Central Java Province in 2019 was 359 cases, a decrease compared to the number of maternal death cases in 2018 of 421 cases. Thus, the maternal mortality rate of Central Java Province decreased from 78.5 per 100,000 live births in 2018 to 76.9 per 100,000 live births in 2019 (Central Java Health Profile 2019). According to the Semarang Regency statistics agency in 2020, The maternal mortality rate rose again to 25 cases, compared to 9 in 2019. The cause of death occurred in pregnant women 5 cases. The causes by maternity mothers are 8 cases, caused by bleeding 3 cases, caused by preeclampsy / eclampsy 4 cases, 1 heart disease and the most maternal deaths caused by postpartum mothers, which are as many as 12 cases, namely those caused by postpartum hemorrhage 6 cases, infection 3 cases, covid-19 virus 3 cases (Dinkes Kab. Semarang, 2020). Midwifery Care Continuity of Care (COC) is a continuous midwifery care given to mothers and babies starting at the time of pregnancy, childbirth, newborns, postpartum and family planning, with COC care, the development of the mother's condition at any time will be well monitored, besides that continuous care carried out by midwives can make mothers more trusting and open because they already know the giver of care, midwifery care in COC is one of the efforts to reduce Maternal Mortality Rate (MMR) and Infant Mortality Rate (AKB) (Diana, 2017). Descriptive and the type of descriptive research used is a case study (Case Study), which is by examining a problem through a case consisting of a single unit. A single unit here can contain one person, a group of residents affected by a problem. Data collection techniques use primary data and primary data. After carrying out care, they have provided comprehensive obstetric care starting from pregnant women, maternity, postpartum, infants and the results are pregnant normally, maternity normally, babies with normal, and up to birth control. There is a gap between theory and case in midwifery comprehensive care in Ny. AW in Klinik Darma Wahyu Agung </em></p> <p><em> </em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Angka Kematian Ibu di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2019 sebanyak 359 kasus, mengalami penuratan dibandingkan jumlah kasus kematian ibu pada tahun 2018 sebanyak 421 kasus. Dengen demikan angka kematian ibu Provins Jawa Tengah mengalami penurunan dari 78,5 per100.000 kelahiran hidup di tahun 2018 menjadi 76,9 per 100:000 kelahiran hidup pada tahun 2019 (Profil Kesehaton Jawa Tengah 2019). Menurut pusat badan statistik Kabupaten Semarang tahun 2020, Angka kematian ibu kembali naik yaitu 25 kasus, dibandingkan dengan tahun 2019 yang lalu hanya 9 jiwa. Penyebab kematian terjadi pada ibu hamil 5 kasus. Penyebab oleh ibu bersalin 8 kasus, disebabkan perdarah 3 kasus, disebabkan preeklamsi/eklamsi 4 kasus, 1 penyakit jantung dan yang terbanyak kematian ibu sebabkan oleh ibu nifas yaitu sebanyak 12 kasus yaitu yang disebebkan oleh perdarahan postpartum 6 kasus, infeks 3 kasus, virus covid-19 3 kasus (Dinkes Kab. Semarang, 2020). Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) merupakan asuhan kebidanan berkesinambungan yang diberikan kepada ibu dan bayi dimulai pada saat kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan keluarga berencana, dengan adanya asuhan COC maka perkembangan kondisi ibu setiap saat akan terpantau dengan baik, selain itu asuhan berkelanjutan yang dilakukan bidan dapat membuat ibu lebih percaya dan terbuka karena sudah mengenal pemberi asuhan, asuhan kebidanan secara COC adalah salah satu upaya untuk menurunkan Angka kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) (Diana, 2017). Deskriptif dan jenis penelitian deskriptif yang digunakan adalah studi penelaahan kasus (Case Study), yakni dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal. Unit tunggal disini dapat berisi satu orang, sekelompok penduduk yang terkena suatu masalah. Teknik Pengumpulan data mengunakan data sekundar dan data primer. Setelah melakukan asuhan telah memberikan asuhan kebidanan secara Komprehensif mulai dari Ibu Hamil, Bersalin, Nifas, Bayi dan hasilnya hamil dengan normal, bersalin dengan normal, bayi dengan normal, dan sampai dengan KB. Terdapat kesenjagan antara teori dan kasus pada Asuhan Komprehensif kebidanan pada Ny. AW dan By. Ny. AW di Klinik Dharma Wahyu Agung</p> Munasifah Moneca Diah Listiyaningsih Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-28 2023-11-28 2 2 1075 1085 Pendidikan Kesehatan tentang Akupresur utuk Dismenore pada Wanita Usia Subur https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/547 <p><em>Dysmenorrhea is pain before or during menstruation, occurring on the first day to several days of menstruation. The acupressure technique is a simple and self-administered treatment to reduce menstrual pain (dysmenorrhea). Irrational management of menstrual pain can result in various side effects, even losses such as medication errors due to inappropriate doses and the use of inappropriate drugs. This activity aims to increase the knowledge of women of childbearing age about managing dysmenorrhea and applying acupressure massage techniques to reduce dysmenorrhea. The method used in this activity uses several stages including: pre test, distribution of leatflet, Health Education about reducing DysmenorrheaPain With Acupressure, Acupressure Practice, Post Test. Education was given to 17 women of childbearing age using lecture and practice methods. Participants filled out pre-test questionnaires, then participated in counseling activities and filled out post-test questionnaires. The activity results showed an increase in participants' knowledge about the treatment of dysmenorrhea and the use of acupressure techniques before and after the activity, namely before the activity, the participants' knowledge was good by 50% and after the activity increased to 90%. Suggestions for participants to do acupressure as an alternative treatment for dysmenorrhea. </em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Dismenore adalah nyeri sebelum atau selama menstruasi, terjadi pada hari pertama sampai beberapa hari masa menstruasi. Teknik akupresur merupakan upaya pengobatan yang sederhana dan dapat dilakukan sendiri untuk mengurangi nyeri haid (dismenorea). Penatalaksanaan nyeri haid yang tidak rasional dapat mengakibatkan berbagai efek samping, bahkan kerugian seperti kesalahan pengobatan karena dosis yang tidak tepat dan penggunaan obat yang tidak tepat. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan wanita usia subur tentang penanganan dismenorea dan penerapan teknik pijat akupresur untuk mengurangi dismenorea. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini menggunakan beberapa tahapan diantaranya : pre test, pembagian leatflet, pendidikan kesehatan tentang mengurangi nyeri dismenore dengan akupresure, praktik akupresur dan post test. Penyuluhan diberikan kepada wanita usia subur berjumlah 17 orang dengan metode ceramah dan praktek. Partisipan mengisi angket pre test, kemudian mengikuti kegiatan penyuluhan dan mengisi angket post test. Hasil kegiatan menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan peserta tentang penanganan dismenorea dan penggunaan teknik akupreseur sebelum dan setelah kegiatan yaitu sebelum kegiatan pengetahuan peserta baik sebanyak 50 % dan setelah kegiatan meningkat menjadi 90%. Saran bagi peserta untuk melakukan akupreseur sebagai salah satu alternatif penanganan dismenorea.</p> Nikke Agustina Pratiwi Sidarti P.T intan Surullah Yunita Fajarwati Masruroh Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-28 2023-11-28 2 2 1086 1092 Pendidikan Kesehatan Pijat Bayi terhadap Pengetahuan Ibu Bayi di TPMB Sri Astuti Batu Ampar Balikpapan https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/550 <p><em>Massage has been a component of the development of supportive care. Baby massage is a form of alternative medicine that is becoming increasingly popular because of its simplicity, cost-effectiveness, ease of learning, and can be done at home by families. Baby massage also provides enormous benefits on the development of the baby, both physically and emotionally. The purpose of this community service about baby massage is so that parents who have babies can apply baby massage steps correctly. The target in this community service is mothers who have babies in the TPMB Sri Astuti Balikpapan. The implementation method is carried out by counseling and simulation to mothers and babies. The population of mothers and babies in this community service amounted to 10, using leaflet of baby massage, baby mannequins and baby oil. There are several stages in this community service, namely the preparation stage where the group permits the owner of TPBM Sri Astuti and identifies problems and discusses solutions offered related to mother and baby problems. After the solution is determined, the group then plans community service activities both regarding extension materials and places of activity. The group collected data on the number of mothers and babies in the TPMB Sri Astuti Balikpapan who entered the criteria and were willing to take part in counseling. Health counseling on baby massage was carried out for one day on December 19, 2023. The results obtained from 20 respondents showed that health education about baby massage on mothers' knowledge of babies obtained an average pretest score of 12.35 and a posttest average of 13.60. This shows that there is an increase in the average value of knowledge after being given health education about baby massage by 1.25 with a value of p=0.001, meaning that health education increases mothers' knowledge about baby massage </em></p> <p><em> </em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Pijat telah menjadi komponen pengembangan perawatan suportif. Pijat bayi merupakan bentuk pengobatan alternatif yang menjadi semakin popular karena kesederhanaan, efektifitas biaya, mudah dipelajari, dan dapat dilakukan di rumah oleh keluarga. Pijat bayi juga memberikan manfaat yang sangat besar pada perkembangan bayi, baik secara fisik maupun emosional. Tujuan dari pengabdian masyarakat tentang pijat bayi ini adalah agar orang tua yang memiliki bayi dapat menerapkan langkah – langkah pemijatan bayi dengan benar. Sasaran dalam pengabdian masyarakat ini adalah ibu yang memiliki bayi di TPMB Sri Astuti Balikpapan. Metode pelaksanaan di lakukan dengan penyuluhan dan simulasi kepada ibu dan bayi. Populasi ibu dan bayi dalam pengabdian masyarakat ini berjumlah 10, dengan menggunakan media leaflet pijat bayi, manekin bayi dan baby oil. Ada beberapa tahapan dalam pengabdian masyarakat ini yaitu tahap persiapan di mana kelompok melakukan perijinan kepada pemilik TPBM Sri Astuti dan mengidentifikasi masalah dan berdiskusi terhadap solusi yang ditawarkan terkait permasalahan ibu dan bayi. Setelah solusi di tetapkan selanjutnya kelompok melakukan perencanaan kegiatan pengabdian masyarakat baik perihal materi penyuluhan maupun tempat kegiatan. Kelompok melakukan pendataan jumlah ibu dan bayi di TPMB Sri Astuti Balikpapan yang masuk kriteria dan bersedia untuk mengikuti penyuluhan. Penyuluhan kesehatan tentang pijat bayi dilaksanakan selama satu hari pada tanggal 19 Desember 2023. Hasil yang telah didapatkan dari 20 responden menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan tentang pijat bayi terhadap pengetahuan ibu bayi diperoleh nilai rata-rata pretest sebesar 12,35 dan rata-rata posttest sebesar 13,60. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan nilai rata-rata pengetahuan setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang pijat bayi sebesar 1,25 dengan nilai p=0,001 berarti pendidikan kesehatan meningkatkan pengetahuan ibu tentang pijat bayi.</p> Fitria Ratna Dewi Ari Widyaningsih Ika Agustina Novitasari Megawati Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-28 2023-11-28 2 2 1093 1097 Akupresure Batuk Pilek pada Balita di Komplek Perumahan Bds 3 Balikpapan https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/557 <p><em>Coughs and colds are an upper respiratory tract disorder that most often affects infants and children. Very young babies are very easily infected, transmission still occurs because someone who has a cold will often hold their nose because it itches or blow their nose. If you don't wash your hands immediately, it will become a source of infection. Methods that can be used to treat coughs and colds are pharmacological and non-pharmacological methods. Pharmacological treatment for coughs and colds uses chemical drugs. Non-pharmacological treatment of coughs and colds is safer to use because it does not involve side effects such as pharmacological drugs, because non-pharmacological therapy uses physiological processes, one of which uses acupressure. Acupressure is a type/method of traditional health care skills carried out through pressing techniques on the surface of the body at acupuncture points using tools using fingers, or other parts of the body, or tools with blunt ends, with the aim of health care. This activity aims to increase knowledge among mothers of toddlers about treating coughs and colds and applying acupressure techniques to treat coughs and colds. Counseling was given to mothers with 17 toddlers using lecture and practical methods. Participants fill out a pre-test questionnaire, then take part in counseling activities and fill out a post-test questionnaire for evaluation. The results of the activity showed that there was an increase in participants' knowledge about treating coughs and colds after providing health education about acupressure for coughs and colds in toddlers. Suggestions for participants to do acupressure as an alternative for treating coughs and colds in toddlers. </em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Batuk pilek merupakan gangguan saluran pernafasan atas yang paling sering mengenai bayi dan anak. Bayi yang masih sangat muda akan sangat mudah tertular, penularan masih tetap terjadi karena seseorang yang pilek akan sering memegang hidungnya karena rasa gatal atau membuang ingusnya. Jika idak segera mencuci tangan akan menjadi sumber penularan, metode yang dapat dilakukan untuk mengobati batuk pilek yaitu metode farmakologi dan non farmakologi. Pengobatan secara farmakologis untuk batuk pilek menggunakan obat-obatan kimia. Penanganan batuk pilek secara non farmakologi lebih aman digunakan karena tidak menggunakan efek samping seperti obat-obatan farmakologis, karena terapi non farmakologi menggunakan proses fisiologis, salah satunya menggunakan akupresur. Akupresur adalah salah satu jenis / cara perawatan Kesehatan tradisional ketrampilan yang dilakukan melalui Teknik penekanan dipermukaan tubuh pada titik-titik akupuntur dengan menggunakan alat bantu jari, atau bagian tubuh lain, atau alat bantu yang berujung tumpul, dengan tujuan untuk perawatan kesehatan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kepada ibu-ibu yang mempunyai balita tentang penanganan batuk pilek dan penerapan teknik akupresur untuk mengatasi batuk pilek. Penyuluhan diberikan kepada ibu yang mempunyai balita berjumlah 17 orang dengan metode ceramah dan praktek. Partisipan mengisi kuesioner pre test, kemudian mengikuti kegiatan penyuluhan dan mengisi kuesioner post test untuk evaluasi. Hasil kegiatan menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan peserta tentang penanganan batuk pilek setelah dilakukan penyuluhan Kesehatan tentang akupresure batuk pilek pada balita. Saran bagi peserta untuk melakukan akupreseur sebagai salah satu alternatif penanganan batuk pilek pada balita.</p> Ana Oktavia Fatresia Dian Ayu Vistra Veftisia Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-28 2023-11-28 2 2 1098 1106 Asuhan Kebidanan Berkelanjutan (Continuity Of Care) pada Ny. L Umur 24 Tahun G1P0A0 Masa Hamil Sampai dengan Pelayanan Keluarga Berencana https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/571 <p><em>Continuity of care (CoC) is a service that is achieved when there is an ongoing relationship between a woman and a midwife. Continuing care relates to the quality of service over time which requires a continuous relationship between patients and health professionals. Midwifery services should be provided from preconception, early pregnancy, during all trimesters, labor and delivery through the first six weeks postpartum . Carry out continuous midwifery care (continuity of care) from pregnancy, childbirth, postpartum, newborn to family planning for Mrs. L is 24 years old. In this research, the author used data collection methods, namely interviews, observations with primary and secondary data through the KIA physical examination book and this research began from Agustus 2023 to November 2023. Based on the results of a comprehensive case study (Continuity of Care) on Mrs. L from pregnancy, birth, postpartum, newborns and neonates, it was found that Mrs. , the postpartum period was normal, there was no bleeding, uterine contractions were good, lochea rubra, perennial abrasions, this gave the newborn vitamin A, the results of the anthropometric examination were normal, SHK was negative, Mrs L decided to use injectable birth control for 3 months.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Continuity of care (CoC) adalah pelayanan yang dicapai ketika terjalin hubungan yang terus-menerus antara seorang wanita dan bidan. Asuhan yang berkelanjutan berkaitan dengan kualitas pelayanan dari waktu kewaktu yang membutuhkan hubungan terus menerus antara pasien dengan tenaga profesional kesehatan. Layanan kebidanan harus disediakan mulai prakonsepsi, awal kehamilan, selama semua trimester, kelahiran dan melahirkan sampai enam mingggu pertama postpartum (Pratami, Evi 2014). Melaksanakan asuhan kebidanan berkesinambungan (continuity of care) sejak kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir sampai dengan keluarga berencana pada Ny. L umur 24 Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pengumpulan data yaitu menggunakan wawancara, observasi dengan data primer dan sekunder melalui buku KIA pemeriksaan fisik serta penelitian ini dimulai sejak bulan Agustus 2023 sampai dengan November 2023.Berdasarkan hasil studi kasus secara komprehensif ( Continuity Of Care) pada Ny L dari kehamilan, perhasilan , nifas, bayi baru lahir dan Neonatus didapatkan Ny L usia 24 tahun G1 P0 A0 MO usia kehamilan 39 minggu tidak ditemukan masalah persalinan pada Ny L dilakukan dirumah sakit, masa nifas berlangsung normal tidak ada perdarahan, kontraksi uterus baik, lochea rubra, luka lecet perenium, inu mendapatkan vitamin A pada bayi baru lahir hasil pemeriksaan antropometri normal SHK negativ, Ny L memutuskan menggunakan KB suntik 3 bulan</p> Cici Prizkila Eti Salafas Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-28 2023-11-28 2 2 1107 1113 Literatur Review Penatalaksanaan Non-Farmakologis Dismenore pada Remaja Putri https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/509 <p><em>During their first menstruation (menarche), most women will experience abdominal pain or what is usually called dysmenorrhea. This pain is like stomach cramps which are usually felt in the lower part and are usually experienced by women who are menstruating for the first time. According to data from the World Health Organization (WHO), the incidence of dysmenorrhea in the world is very large, because more than 50% of women in every country experience dysmenorrhea pain. The method used in preparing this research was a literature review by conducting searches and reviewing several journals and research articles. Search for library data using Google Scholar and Pubmed with the keywords, namely treatment, dysmenorrhea, menstrual pain and non-pharmacological using the criteria for research articles that will be used, namely in accordance with the research objectives published from 2014 to 2023. The aim of conducting this literature review is to knowing the non-pharmacological management of dysmenorrhea in adolescent girls. The results of the literature review of the 17 articles show that there are several interventions that are effective in reducing the pain scale, such as music therapy, lavender aromatherapy, abdominal stretching exercise, acupressure, acupuncture, carrot juice, ginger jelly candy, spinning bicycle exercise, chocolate, deep breathing relaxation, gymnastics. sour turmeric dysmenorrhea, hypnotherapy and warm compresses.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Pada saat menstruasi pertama kali (menarche) kebanyakan perempuan akan mengalami nyeri perut atau yang biasa disebut dengan nyeri dismenore. Nyeri ini seperti kram perut yang biasanya dirasakan dibagian bawah dan biasanya dialami oleh wanita yang baru pertama kali menstruasi. Menurut data World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa angka kejadian dismenore di dunia sangat besar, karena lebih dari 50% wanita di setiap Negara mengalami nyeri dismenore. Metode yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini yaitu literatur review dengan melakukan penelusuran serta menelaah beberapa jurnal dan artikel hasil penelitian. Penelusuran data pustaka menggunakan google scholar dan Pubmed dengan kata kunci yaitu penanganan, dismenore, nyeri menstruasi dan non farmakologis dengan menggunakan kriteria artikel penelitian yang akan digunakan yaitu sesuai dengan tujuan penelitian yang dipublikasikan dari tahun 2014 sampai tahun 2023. Tujuan dari dilakukannya literatur review ini untuk mengetahui penatalaksanaan dismenore pada remaja putri non-farmakologis. Hasil literatur review dari 18 artikel tersebut menunjukkan bahwa ada beberapa intervensi yang efektif menurunkan skala nyeri seperti terapi musik, aromaterapi lavender, abdominal stretching exercise, akupressure, akupuntur, jus wortel, permen jelly jahe, latihan sepeda berputar, coklat, relaksasi nafas dalam, senam dismenore, kunyit asam, hipnoterapi dan kompres hangat.</p> Amelia Hesti P Kartika Sari Aprilia Putri A Alia Agustina Fransiska Bertha V Glenita Nivi Y Sulisnawati Wonggo Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-28 2023-11-28 2 2 1114 1128 Yoga untuk Mengurangi Nyeri Disminorhea pada Remaja Putri RT. 07 RW 01 Kelurahan Genuk Ungaran Barat https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/577 <p><em>Adolescence is a transition period from childhood to adulthood and is characterized by the encouragement of changes in physical, endocrinal, emotional and mental growth. Adolescence with an age range of 11-21 years (Aboushady, 2016). One of the characteristics of adolescence is the occurrence of menstruation in women. During adolescence, physiological changes occur, starting with the onset of menarche, which is often associated with irregular menstruation, excessive menstrual bleeding and dysmenorrhea. Dysmenorrhea can have an impact on activities or activities in teenagers, such as not being able to concentrate on studying and decreased motivation to study because of the pain felt. Adolescents who are experiencing dysmenorrhea must be able to find the right solution to eliminate or reduce menstrual pain, both pharmacologically and non-pharmacologically (Aboushady, 2016). The aim of this activity is to provide complementary Yoga therapy to young women to overcome dysmenorrhea. The problem that often arises is that there are still many young women who do not know how to deal with dysmenorrhea. So when young women experience dysmenorrhea, no action is given to reduce the pain of dysmenorrhea. Realizing this, the community service team felt they could facilitate it through counseling and demonstrations for young women so that they learn to understand and be able to practice and apply Yoga techniques when experiencing dysmenorrhea independently in their respective homes and can re-demonstrate the Yoga method techniques, so that Dysmenorrhea in teenagers can be achieved. Reduce. This community service was carried out in 3 stages, namely the First Stage, selecting a group of young women who experienced pain during menstruation and were willing to be taught about dysmenorrhea yoga. Second Stage Conducting counseling and demonstrations of Yoga to treat dysmenorrhea. The third stage of evaluation uses posttest. The results of this activity were evaluated using post tests on teenage participants who took part in the community service program. There were 13 respondents who answered this post test. Based on this, it can be seen that there are no respondents who have a low level of knowledge (&lt;50%), while all respondents, namely 13 people (100%) have a high level of knowledge (&gt;50%).</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Masa remaja adalah masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa dan ditandai oleh dorongan perubahan fisik, endokrinal, emosional, dan pertumbuhan mental. Masa remaja dengan rentang usia 11- 21 tahun (Aboushady, 2016). Salah satu ciri masa remaja adalah terjadinya menstruasi pada perempuan. Pada masa remaja telah terjadi perubahan fisiologis yang awal perkembangannya mengalami menarche yang sering dikaitkan dengan masalah menstruasi yang tidak teratur, pengeluaran darah menstruasi yang berlebihan, dan dysmenorrhea. Dysmenorrhea dapat menimbulkan dampak bagi kegiatan atau aktivitas pada remaja, seperti tidak dapat berkonsentrasi dalam belajar dan motivasi belajar menurun karena nyeri yang dirasakan. Remaja yang sedang mengalami dysmenorrhea harus dapat mencari solusi yang tepat untuk menghilangkan atau menurunkan nyeri haid, baik secara farmakologis dan non farmakologis (Aboushady, 2016). Tujuan kegiatan ini adalah memberikan terapi komplementer Yoga pada Remaja putri untuk mengatasi Dismenore. Masalah yang sering muncul adalah masih banyaknya Remaja Putri yang belum mengetahui mengenai cara mengatasi Dismenore. Sehingga saat remaja putri mengalami dismenore tidak diberikan tindakan untuk mengurangi nyeri disminore . Menyadari hal tersebut tim pengabdian masyarakat merasa dapat memfasilitasi melalui penyuluhan dan demonstrasi kepada remaja putri agar belajar memahami dan mampu mempraktekkan serta menerapkan Tehnik Yoga saat mengalami dismenore secara mandiri di rumah masing- masing dan dapat mendemonstrasikan ulang teknik metode Yoga tersebut, sehingga Disminorhea pada remaja bisa berkurang. Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dalam 3 tahap yaitu Tahap Pertama Pemilihan kelompok remaja putri yang mengalami nyeri saat menstruasi dan bersedia diajarkan tentang Yoga dismenore. Tahap Kedua Melakukan Penyuluhan dan demonstrasi Yoga untuk menangani dismenore. Tahap ke Tiga Evalusi menggunakan Postest . Hasil dari kegiatan tersebut dilakukan evaluasi menggunakan post tes terhadap peserta remaja yang mengikuti program pengabdian masyarakat. Terdapat 13 responden yang menjawab post test ini. Berdasarkan hal tersebut, dapat dilihat bahwa tidak ada responden yang memiliki tingkat pengetahuan rendah (&lt;50%), sedangkan semua responden yaitu 13 orang (100%) memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi (&gt;50%).</p> Kharista Welhelmina Maselkossu Kartika Sari Asraria Dina Hastiana Vivin Mustikawati Yuli Nur Asiyah Rububiah Maiyanisa Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-28 2023-11-28 2 2 1129 1136 Akupresure untuk Mengurangi Nyeri Haid pada Remaja Putri https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/585 <p><em>dolescence is a dynamic developmental phase in an individual's life, one of the typical signs of adolescence is the onset of puberty. Dysmenorrhea is pain or tenderness in the lower abdomen that occurs when women experience their menstrual cycle. To reduce menstrual pain can be done using pharmacological and non-pharmacological methods. One of the non-pharmacological therapies is acupressure therapy. Acupressure is a treatment system that uses pressure on certain points on the body.Results of an assessment in a lecture environment, with 21 female students experiencing menstrual pain. In connection with this problem, the community service program at the Borneo Medistra campus provides a solution to the problem of menstrual pain in young women by carrying out community service activities regarding acupressure to reduce menstrual pain. The aim of this activity is to increase young women's knowledge about acupressure to reduce menstrual pain. The results of this activity show that the knowledge of young women increased after carrying out community service activities with education about acupressure to reduce dysmenorrhea pain. Community service activities were carried out on November 30 2023 in level 1 classrooms, attended by 21 female students. Activities are carried out in 3 stages, namely pretest, material delivery and posttest. The results of the activity revealed that before being given community service regarding acupressure to reduce menstrual pain in young women, the distribution of scores among female students at the Borneo Medistra Polytechnic mostly had poor knowledge, as many as 14 young women (71%) and good knowledge as many as 7 young women (29%) After being given counseling about acupressure massage, the distribution of 14 female students with poor knowledge increased to 18 female students (92%) who had very good knowledge and 3 female students (8%) who had sufficient knowledge. This shows that there is an increase in female students' knowledge after being given knowledge about dysmenorrhea and acupressure massage.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Masa remaja terjadi suatu fase perkembangan yang dinamis dalam kehidupan seorang individu, salah satu tanda yang khas pada remaja adalah terjadinya pubertas. Dismenorea adalah rasa sakit atau nyeri pada bagian bawah perut yang terjadi saat wanita mengalami siklus menstruasi. Untuk mengurangi nyeri haid dapat dilakukan dengan cara farmakologi dan non farmakologi. salah satu terapi non farmakologi adalah terapi akupresure. Akupresure adalah sistem pengobatan dengan cara menekan-nekan pada titik-titik tertentu pada tubuh. Hasil pengkajian di lingkungan perkuliahan, dengan 21 mahasiswi yang mengalami nyeri haid. Berkaitan dengan masalah tersebut, program pengabdian masyarakat dikampus Borneo Medistra memberi solusi untuk permasalahan nyeri haid pada remaja putri dengan melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat tentang akupresure untuk mengurangi nyeri haid. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan remaja putri tentang akupresure untuk mengurangi nyeri haid. Dari hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa pengetahuan remaja putri meningkat setelah dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat dengan penyuluhan tentang akupresure untuk mengurangi nyeri dismenore. Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan pada tanggal 30 November 2023 di ruangan kelas tingkat 1 dengan dihadiri 21 Mahasiswi . Kegiatan dilakukan melalui 3 tahap yaitu pretest, penyampaian materi dan posttest. Hasil kegiatan diketahui bahwa sebelum diberi pengabdian masyarakat tentang akupresure untuk mengurangi nyeri haid pada remaja putri distribusi nilai dari mahasiswi di Politeknik Borneo Medistra sebagian besar memiliki pengetahuan kurang, sebanyak 14 remaja putri (71%) dan berpengetahuan baik sebanyak 7 remaja putri (29%) setelah diberikan penyuluhan tentang pijat akupresure distribusi dari 14 mahasiswi pengetahuan kurang naik menjadi 18 remaja putri (92%) berpengetahuan sangat baik dan 3 remaja putri (8%) berpengetahuan cukup. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan mahasiswi setelah diberikan pengetahuan tentang dismenore dan pijat akupresure.</p> Emilia Nur Achmada Sri Astuti Sodiyahi Cahyaningrum Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-28 2023-11-28 2 2 1137 1142 Asuhan Kebidanan Continuity Of Care (COC) pada Ny P Umur 20 Tahun G2P1A0 di PMB Setyoningsih https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/595 <p><em>The period of pregnancy, childbirth, puerperium, neonates is a physiological condition that may threaten the life of the mother, even cause death, one of the efforts that can be done is to apply a comprehensive obstetric care model that can detect high maternal and neonatal risks. The purpose of this comprehensive research is to analyze the implementation of midwifery care for pregnant women, maternity, postpartum, BBL and family planning. The descriptive research method is a case study approach on the implementation of midwifery care which includes pregnancy, childbirth, newborn, postpartum and family planning care. The sample was a pregnant woman in the third trimester of 35 weeks' gestation, G2P1A0. Research time 20 September 2023 – 02 December 2023 in the PMB Setyoningsih, S.Tr.Keb. Research instrument using SOAP with varney management mindset. Data collection techniques use primary data through interviews, observations, physical examinations, MCH books. The results of the upbringing found no gap between theory and practice, so Mrs. N can carry out labor normally. On the obstetric care for maternity mothers that the author gave to Mrs. N, normal delivery and tercan tear grade II in the birth canal. Then the puerperal monitoring and newborns walk normally.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Masa kehamilan,persalinan, nifas, neonatus merupakan keadaan fisiologis yang kemungkinan mengancam jiwa ibu, bahkan menyebabkan kematian, salah satu Upaya yang dapat dilakukan yaitu menerapkan model asuhan kebidanan komperesehensif yang dapat mendeteksi resiko tinggi maternal dan neonatal. Tujuan penelitian komperehensif ini yaitu melakukan analisis pelaksanaan asuhan kebidanan ibu hamil, bersalin, nifas, BBL dan KB. Metode penelitian deskriftif yaitu pendekatan studi kasus pada pelaksanaan asuhan kebidanan yang meliputi asuhan kehamilan, persalinan , bayi baru lahir, nifas dan keluarga berencana. Sampel adalah seorang ibu hamil trimester III usia kehamilan 35 minggu, G2P1A0. Waktu penelitian 20 September 2023 – 02 Desember 2023 di wilayah PMB Setyoningsih, S.Tr.Keb. instrument penelitian menggunakan SOAP dengan pola fikir manajemen varney. Tehnik pengumpulan data menggunakan data primer melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, buku KIA. Hasil asuhan tidak ditemukan kesenjengan antara teori dan praktik, sehingga Ny. P dapat menjalankan persalinan dengan normal. Pada asuhan kebidanan pada ibu bersalin yang penulis berikan kepada Ny. P, persalinan normal dan terdapat robekan grade II pada jalan lahir. Kemudian pada pemantauan nifas serta bayi baru lahir berjalan dengan normal.</p> Maiyanisa Wahyu Kristiningrum Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-28 2023-11-28 2 2 1143 1149 Asuhan Kebidanan Continuity Of Care Ny.F 26 PMB Purwati Kabupaten Semarang Jawa Tengah https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/591 <p><em>Continuous midwifery care (continuity of care), namely providing midwifery care from pregnancy, delivery, postpartum, neonate until the decision to use family planning. This aims to help monitor and detect possible complications that accompany the mother and baby from pregnancy until the mother uses family planning. Midwifery care methods at the Istika Pringapus Clinic, Semarang Regency, Central Java and through home visits. The midwifery care provided to Mrs. In Mrs. "F" the pregnancy process proceeded physiologically without any problems or complications even at TM III. The entire delivery process took place normally and smoothly without any complications or complications and management was carried out according to 60 APN. On midwifery care during the postpartum period on day 7, the mother complained that breast milk was not flowing smoothly, so the author provided midwifery care by giving IEC Oxytocin Massage to facilitate breast milk flow. In providing birth control midwifery care, the mother was given counseling and decided to use implant birth control at 42 days postpartum. Continuity of care was provided to Mrs. "F" during pregnancy, childbirth, the postpartum period, newborns, and family planning, examination results are within normal limits and there are no accompanying complications. It is hoped that the midwife profession, in providing continuous midwifery care (continuity of care), will always apply midwifery management, maintain and improve competence in providing care according to midwifery service standards.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p class="s14">Asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) yaitu pemberian asuhan kebidanan sejak kehamilan, bersalin, nifas, neonatus hingga memutuskan menggunakan KB . Hal ini bertujuan sebagai upaya untuk membantu memantau dan mendeteksi adanya kemungkinan timbulnya komplikasi yang menyertai ibu dan bayi dari masa kehamilan sampai ibu menggunakan KB. Metode asuhan kebidanan di Klinik Istika Pringapus Kabupaten Semarang Jawa Tengah dan melalui kunjungan rumah. Asuhan kebidanan yang diberikan pada Ny.”F” berlangsung dari masa kehamilan, bersalin, nifas, neonatus sampai KB dengan frekuensi kunjungan hamil sebanyak 2 kali, persalinan 1 kali, nifas 4 kali, neonatus 4 kali,serta KB sebanyak 2 kali. Pada Ny.”F” proses kehamilan berjalan dengan fisiologis tidak ada masalah maupun komplikasi walaupun pada TM III. Seluruh proses persalinan berlangsung normal dan lancar tanpa ada penyulit atau komplikasi dan penatalaksanaan telah dilakukan sesuai 60 APN. Pada asuhan kebidanan masa nifas hari ke-7 ibu mengeluh ASI kurang lancar, sehingga penulis memberikan asuhan kebidanan dengan memberikan KIE Pijat Oksitosin untuk memperlancar ASI. Dalam memberikan asuhan kebidanan KB ibu telah diberikan konseling dan memutuskan menggunakan KB Implan pada 42 hari postpartum Asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) yang telah dilakukan pada Ny. “F” saat hamil, bersalin, masa nifas, bayi baru lahir, dan keluarga berencana didapatkan hasil pemeriksaan dalam batas normal dan tidak ada penyulit yang menyertai. Diharapkan profesi bidan dalam memberikan asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) selanjutnya selalu menerapkan manajemen kebidanan, mempertahankan dan meningkatkan kompetensi dalam memberikan asuahan sesuai standar pelayanan kebidanan.</p> Lussy Iskandriyani Widayati Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-28 2023-11-28 2 2 1150 1157 Asuhan Kebidanan Continuity Of Care (Coc) Ny.E Umur 36 Tahun di Klinik Aria Medistra Kabupaten Semarang Jawa Tengah https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/606 <p><em>Continuity of care in midwifery is a series of continuous and comprehensive service activities starting from pregnancy, childbirth, postpartum, newborns and family planning services that connect the health needs of women in particular and the personal circumstances of each individual. This aims to help monitor and detect possible complications that accompany the mother and baby from pregnancy until the mother uses family planning. Midwives have an important role as implementers, such as midwives providing midwifery care for pregnancy and family planning acceptors, midwives as administrators, such as managing community health activities, especially regarding mothers and children, and midwives as educators, such as midwives providing health education and counseling to clients, training and guiding cadres. The midwifery care method at the Aria Medistra Pringapus Clinic, Semarang Regency, Central Java uses descriptive methods, data collection techniques, namely interviews, observation of providing physical examination care, supporting examinations, documentation studies and bibliography studies. The subject of the case study is Mrs. E, the subject is carried out based on the goals to be achieved. This case study was carried out from May to November 2023. The midwifery care provided to Mrs. , neonates twice, and family planning twice. In Mrs. "E" the pregnancy process proceeded physiologically without any problems or complications even at TM III. The entire delivery process took place normally and smoothly without any complications or complications and management was carried out according to 60 APN. On midwifery care during the postpartum period on day 7, the mother complained that breast milk was not flowing smoothly, so the author provided midwifery care by giving IEC Oxytocin Massage to facilitate breast milk flow. In providing birth control midwifery care, the mother was given counseling and decided to use injectable birth control at 42 days postpartum. Continuity of care was provided to Mrs. "E" during pregnancy, childbirth, the postpartum period, newborns, and family planning, examination results are within normal limits and there are no accompanying complications. It is hoped that the midwife profession, in providing continuous midwifery care (continuity of care), will always apply midwifery management, maintain and improve competence in providing care according to midwifery service standards.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Continuity of care dalam kebidanan adalah serangkaian kegiatan pelayanan yang berkelanjutan dan menyeluruh mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, pelayanan bayi baru lahir serta pelayanan keluarga berencana yang menghubungkan kebutuhan kesehatan perempuan khususnya dan keadaan pribadi setiap individu.. Hal ini bertujuan sebagai upaya untuk membantu memantau dan mendeteksi adanya kemungkinan timbulnya komplikasi yang menyertai ibu dan bayi dari masa kehamilan sampai ibu menggunakan KB. Bidan mempunyai peran penting sebagai pelaksana seperti, bidan melakukan asuhan kebidanan kehamilan hingga akseptor KB, bidan sebagai pengelola seperti, mengelola kebiatan-kegiatan kesehatan masyarakat terutama tentang ibu dan anak dan bidan sebagai pendidik seperti, bidan memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan pada klien, melatih dan membimbing kader. Metode asuhan kebidanan di Klinik Aria Medistra Pringapus Kabupaten Semarang Jawa Tengah menggunakan metode deskriftif teknik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi pemberian asuhan pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, studi dokumentasi dan studi daftar pustaka. Subjek pada studi kasus yaitu Ny. E, subjek dilakukan berdasarkan adanya tujuan yang ingin dicapai. Studi kasus ini dilaksanakan pada bulan mei sampai dengan November 2023. Asuhan kebidanan yang diberikan pada Ny.”E” berlangsung dari masa kehamilan, bersalin, nifas, neonatus sampai KB dengan frekuensi kunjungan hamil sebanyak 2 kali, Persalinan dilakukan di RS, nifas 2 kali, neonatus 2 kali,serta KB sebanyak 2 kali. Pada Ny.”E” proses kehamilan berjalan dengan fisiologis tidak ada masalah maupun komplikasi walaupun pada TM III. Seluruh proses persalinan berlangsung normal dan lancar tanpa ada penyulit atau komplikasi dan penatalaksanaan telah dilakukan sesuai 60 APN. Pada asuhan kebidanan masa nifas hari ke-7 ibu mengeluh ASI kurang lancar, sehingga penulis memberikan asuhan kebidanan dengan memberikan KIE Pijat Oksitosin untuk memperlancar ASI. Dalam memberikan asuhan kebidanan KB ibu telah diberikan konseling dan memutuskan menggunakan KB Suntik pada 42 hari postpartum Asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) yang telah dilakukan pada Ny. “E” saat hamil, bersalin, masa nifas, bayi baru lahir, dan keluarga berencana didapatkan hasil pemeriksaan dalam batas normal dan tidak ada penyulit yang menyertai. Diharapkan profesi bidan dalam memberikan asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) selanjutnya selalu menerapkan manajemen kebidanan, mempertahankan dan meningkatkan kompetensi dalam memberikan asuahan sesuai standar pelayanan kebidanan.</p> Bq. Yulia Sri Aprian Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-28 2023-11-28 2 2 1158 1164 Asuhan Kebidanan Continuity of Care (Coc) dengan Masalah Ketidaknyamanan pada Trimester II https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/608 <p><em>The period of pregnancy, childbirth, postpartum, neonate is a physiological condition that may threaten the life of the mother and baby and even cause death. One effort that can be made is implementing a comprehensive midwifery care model that can optimize the detection of high risk maternal neonates. The aim of Comprehensive Midwifery Care (COC) for Mrs. A G2P1A0. The method used is case study research, namely comprehensive care for pregnant, maternity, newborn and postpartum women. This is a descriptive research method. The type of descriptive research used is a case study. The sample in this study was a pregnant woman in the second trimester, gestation age 20 weeks 3 days, G2P1A0. Research time June 2023 – November 2023 in the Wonorejo area 02/02, Pringapus The research instrument uses the SOAP documentation method with a varney management mindset. Collection techniques use primary data through interviews, observations, physical examinations, KIA books. The results of the care obtained by Mrs. A G2P1A0, 39 weeks pregnant with problems of discomfort in the second trimester, complained of cramps in the leg area, and working as an elementary school teacher, what the researcher did regarding maternal complaints was to provide pregnancy yoga specifically for the second trimester. The birth received antibiotics for 5 days and mefemanic acid therapy. The postpartum period was normal, there was no bleeding, good uterine contractions, lochea rubra. In newborns, the results of anthropometric examination were normal, SHK was negative and OEA passed. Mrs. A and her husband decided they didn't want to use birth control.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Masa kehamilan, persalinan, nifas, neonatus merupakan suatu keadaan fisiologis yang kemungkinan mengancam jiwa ibu, bayi bahkan menyebabkan kematian. Salah satu upaya yang dapat dilakukan menerapkan model asuhan kebidanan komperehensif yang dapat mengoptimalkan deteksi risiko tinggi maternal neonatal. Tujuan Asuhan Kebidanan Komprehensif (COC) pada Ny.A yaitu untuk Melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil, bersain, nifas, BBL dan KB pada Ny. A G2P1A0. Metode yang digunakan adalah penelitian studi kasus yaitu asuhan komprehensif pada ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir dan nifas ini adalah metode penelitian deskriptif. Jenis penelitian deskriptif yang digunakan adalah studi penelaahan kasus (Case Study) Sampel pada penelitian ini adalah seorang ibu hamil trimester II usia kehamilan 20 minggu 3 hari, G2P1A0. Waktu penelitian Juni 2023 – November 2023 di wilayah Wonorejo 02/02, Pringapus Instrumen penelitian menggunakan metode dokumentasi SOAP dengan pola pikir manajemen varney. Teknik pengumpulan menggunakan data primer melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, buku KIA. Hasil asuhan didapatkan Ny. A G2P1A0 usia kehamilan 39 minggu dengan masalah ketidaknyamanan trimester pada 2 ditemukan keluhan keram pada daerah kaki, dan bekerja sebagai seorang guru SD, hal yang dilakukan peneliti terkait keluhan ibu yaitu memberikan yoga hamil khusus trimester II. Persalinan mendapatkan antibiotik selama 5 hari dan terapi asam mefemanat. Masa nifas berlangsung normal tidak ada pendarahan, kontraksi uterus baik, lochea rubra. Pada bayi baru lahir hasil pemeriksaan antropometri normal, SHK negative dan OEA lulus. Ny. A dan suami memutuskan belum ingin menggunakan KB.</p> Hartini Risma Aliviani Putri Aliviani Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-28 2023-11-28 2 2 1165 1174 Asuhan Kebidanan Continuity Of Care (COC) Ny.A Umur 30 Tahun di Klinik Pmb Ambarawati https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/613 <p><em>Continuity of Care (CoC) is continuous care, continuous midwife care can be expressed in the midwife being recognized as a responsible and accountable professional who works in partnership with women during pregnancy, childbirth and the postpartum period. Midwives are required to provide midwifery services with continuity of care starting from ANC, INC, BBL care, postpartum care, neonatal care and quality family planning services. Maternal Mortality Rate in Indonesia from 2021 Indonesia Profile data The number of maternal deaths collected from family health program records at the Ministry of Health increases every year. In 2021 there were 7,389 deaths in Indonesia. This number shows an increase compared to 2020 of 4,627 deaths. Based on causes, the majority of maternal deaths in 2021 were related to COVID-19 with 2,982 cases, bleeding with 1,330 cases, and hypertension in pregnancy with 1,077 cases (Indonesian Health Profile, 2021). In this study, the author uses descriptive research methods, data collection techniques, namely through interviews, observation, physical examination, supporting examination, documentation study and bibliography study. The subject in this case study is purposive, which means that the subject is selected based on certain goals to be achieved. This research starts from September 16 2023 to November 11 2023. Comprehensive midwifery care for Mrs. The results of the case during pregnancy did not reveal any abnormal complaints that occurred in the patient, delivery was carried out in hospital due to bleeding that occurred in the patient and to prevent complications in the mother and baby, care for the newborn and postpartum was carried out on the 7th day after delivery where the condition of the mother and baby are healthy, there are complaints during the postpartum period but they can be resolved well so that no complications occur for the mother. In family planning care, the mother chooses to use contraceptive implants with the aim that the patient does not want her breast milk production to be disrupted if she uses contraception and wants to postpone having children because she already has enough children.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Continuity of Care (CoC) merupakan perawatan yang berkesinambungan, perawatan bidan yang berkesinambungan dapat dinyatakan dalam bidan diakui sebagai seorang profesional yang bertanggung jawab dan ankuntabel yang bekerja dalam kemitraan dengan wanita selama kehamilan, persalinan dan periode postpartum. Bidan diharuskan memberikan pelayanan kebidanan yang continuity of care mulai dari ANC, INC, Asuhan BBL, asuhan postpartum, asuhan neonatus dan pelayanan KB yang berkualitas. Angka Kematian Ibu di Indonesia dari data Profil Indonesia Tahun 2021 Jumlah kematian ibu yang dihimpun dari pencatatan program kesehatan keluarga di Kementerian Kesehatan meningkat setiap tahun. Pada tahun 2021 menunjukkan 7.389 kematian di Indonesia. Jumlah ini menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun 2020 sebesar 4.627 kematian. Berdasarkan penyebab, sebagian besar kematian ibu pada tahun 2021 terkait COVID-19 sebanyak 2.982 kasus, perdarahan sebanyak 1.330 kasus, dan hipertensi dalam kehamilan sebanyak 1.077 kasus (Profil Kesehatan Indonesia, 2021). Dalam asuhan ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif teknik pengumpulan data yaitu melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, studi dokumentasi dan studi daftar pustaka. Subjek pada studi kasus ini yaitu secara purposive yag artinya pengambilan subjek dilakukan berdasarkan adanya tujuan tertentu yang ingin dicapai. Penelitian ini dimulai sejak tanggal 16 September 2023 sampai dengan 11 November 2023. Asuhan Kebidanan komprehensif pada Ny.A umur 30 tahun di PMB Ambarawati meliputi kehamilan dimulai dari usia kehamilan 32 minggu, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan Keluarga Berencana dengan pendekatan manajemen kebidanan menurut pendokumentasian menggunakan metode SOAP. Hasil dari kasus selama masa kehamilan tidak ditemukan keluhan yang abnormal yang terjadi pada pasien, persalinan yang dilakukan di rumah sakit disebabkan perdarahan yang terjadi pada pasien serta untuk mencegah terjadinya komplikasi pada ibu dan bayi, asuhan bayi baru lahir dan nifas dilakukan pada hari ke-7 setelah persalinan dimana kondisi ibu dan bayi dalam keadaan yang sehat, terdapat keluhan pada masa nifas tetapi dapat teratasi dengan baik sehingga tidak terjadi komplikasi pada ibu. Asuhan keluarga berencana ibu memilih menggunakan kontrasepsi implant dengan tujuan pasien tidak mau jika menggunakan kontrasepsi produksi ASI nya terganggu dan ingin menunda punya anak karena anaknya sudah cukup.</p> Ayu Ashari Ninik Christiani Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-28 2023-11-28 2 2 1175 1180 Asuhan Kebidanan Continuity Of Care pada Ny “A” Usia 22 Tahun di PMB Diyah Tawangmangu https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/615 <p><em>Maternal mortality rate and infant mortality rate are important indicators of public health status, therefore it is important for health workers to provide ongoing health services to mothers to monitor maternal health from pregnancy, childbirth, postpartum to the selection ofcontraceptives. Meanwhile, health services for children are started at the first neonatal visit according to the Newest Management Standards for Young Infants (MTBM) and counseling for newborn care including exclusive breastfeeding and umbilical cord care. The purpose of this midwifery care is to implement comprehensive Continuity Of Care (COC) midwifery care for Mrs. A at PMB Diyah Tri Wardani Tawangmangu with a descriptive approach carried out by history taking and observing patients from pregnancy, childbirth, postpartum, newborns, and families. planned and documented with the SOAP model. The results obtained from the COC assistance to Mrs. A is in pregnancy, childbirth, postpartum, newborn, and family planning that runs physiologically and there is no gap between theory and case. The conclusion of this study is that as health workers, midwives can apply COC midwifery care in improving the quality of services that require continuous relationships between patients and health workers, namely monitoring the condition of pregnant women from early pregnancy to delivery to health workers, monitoring newborns. from signs of infection, postnatal complications as well as facilitators for couples of childbearing age in family planning services. </em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Salah satu indikator derajat kesehatan masyarakat adalah dengan melihat jumalh kematian ibu dan bayi dalam suatu negara, oleh karena itu pelayanan kesehatan kepada ibu secara berkelanjutan penting dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk mengawasi kesehatan ibu dari masa kehamilan, persalinan, nifas sampai saat pemilihan alat kontrasepsi. Sedangkan untuk pelayanan kesehatan pada anak dimulai pertama kali pada kunjungan neonatus sesuai Standar Manajemen Terbaru Bayi Muda (MTBM) dan konseling tentang bagaimana merawat bayi baru lahir yang didalamnya diberikan edukasi tentang ASI Ekslusif dan bagaimana merawat tali pusat. Tujuan asuhan kebidanan ini adalah menerapkan asuhan kebidanan komprehensif secara Continuity Of Care (COC) pada NY. A di PMB Diyah Tri Wardani Tawangmangu dengan pendekatan secara diskriptif yang dilakukan dengan anamnesa dan observasi kepada pasien dari masa kehamilan, bersalin, nifas sampai saat pemilihan alat kontrasepsi. Sedangkan untuk pelayanan kesehatan pada anak dimulai pertama kali pada kunjungan neonatus sesuai Standar Manajemen Terbaru Bayi Muda (MTBM) dan konseling tentang bagaimana merawat bayi baru lahir yang didalamnya diberikan edukasi tentang ASI Ekslusif dan bagaimana merawat tali pusat. Tujuan asuhan kebidanan ini adalah menerapkan asuhan kebidanan komprehensif secara Continuity Of Care (COC) pada NY. A di PMB Diyah Tri Wardani Tawangmangu dengan pendekatan secara diskriptif yang dilakukan dengan anamnesa dan observasi kepada pasien dari masa kehamilan, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana dan didokumentasikan dengan model SOAP. Hasil yang didapat dari pendampingan secara COC pada Ny. A adalah dari masa kehamilan hingga masa persalinan kemudian nifas serta bayi baru lahir hingga ibu menggunakan kontrasepsi berjalan secara fisiologis dan tidak ada penyulit. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai tenaga kesehatan bidan dapat menenerapkan asuhan kebidanan secara COC dalam meningkatkan kualitas pelayanan yang membutuhkan hubungan terus menerus antara pasien dan tenaga kesehatan, yaitu memantau kondisi ibu hamil mulai dari awal kehamilan sampai proses persalinan ke bidan , serta memantau perkembangan bayi baru lahir, adakah komplikasi setelah melahirkan serta fasilitator untuk pasangan usia subur dalam pelayanan keluarga berencana.</p> Surani Risma Aliviani Putri Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-28 2023-11-28 2 2 1181 1188 Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny.T Umur 33 Tahun di Klinik Dharma Wahyu Agung https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/616 <p><em>The Maternal Mortality Rate (MMR) in Indonesia is still high compared to other countries in ASEAN. Based on data from the 2015 Inter-Census Population Survey (SUPAS), the Maternal Mortality Rate (MMR) again showed a decline to 305 per 100,000 KH and the Infant Mortality Rate (IMR) 22 per 1000 KH. And based on data from the Ministry of Health in 2022, the MMR in Indonesia reached 207 per 100,000. The method in this research is the case study method. Where researchers get information directly from patients based on Continuity of Care for pregnant women, giving birth, newborns, postpartum and family planning. Through the Varney and SOAP approaches. Based on the results of a case study based on Continuity of Care from pregnancy to family planning counseling, it was found that midwifery care for Mrs. R during pregnancy, childbirth, newborns, postpartum and family planning was in accordance with theory and there were no gaps. Comprehensive midwifery care has been carried out on Mrs. R aged 33 years from pregnancy, childbirth, newborns, postpartum and family planning. The results show that the management is in accordance with theory and facts. </em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p class="s10">Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan negara lain di ASEAN. Berdasarkan data Survey Penduduk Antar Sensus (SUPAS) tahun 2015, anagka Kematian Ibu (AKI) kembali menunjukan penurunan menjadi 305 per 100.000 KH dan Angka Kematian Bayii (AKB) 22 per 1000 KH. Dan berdasarkan data dari Kementrian Kesehatan 2022 menyebutkan AKI di Indonesia mencapai 207 per 100.000. Metode dalam penelitian ini adalah metode studi kasus. Dimana peneliti mendapatkan informasi langsung dari pasien dengan berbasis Continuity of Care pada ibu hamil, bersalin,, bayi baru lahir, nifas dan KB. Melalui pendekatan Varney dan SOAP. Berdasarkan hasil studi kasus berbasis Continuity of Care mulai dari kehamilan hingga konseling KB di dapatkan hasil bahwa asuhan kebidanan pada Ny.R selama masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan KB sesuai dengan teori dan tidak ada kesenjangan. Telah di lakukan asuhan kebidanan secara komprehensif pada Ny.R umur 33 tahun dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan KB didapatkan hasil bahwa penatalaksanaan sudah sesuai dengan teori dan fakta.</p> Anjas Sukmaningsih Isri Nasifah Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-28 2023-11-28 2 2 1189 1193 Pendidikan Kesehatan Tentang Tablet Tambah Darah dan Anemia pada Ibu Hamil di Kelurahan Manggar https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/621 <p><em>Anemia in pregnancy is the condition of a mother with hemoglobin Hb levels ≤ 11 gr/dl in the first and third trimesters or Hb levels &lt;10.5 gr/dl in the second trimester. Basic factors that influence the occurrence of deficiency anemia include knowledge, education, socio-economic and husband's support. Direct factors that influence anemia are compliance with Fe tablet consumption, parity, pregnancy spacing, nutritional status, diet, antenatal care (ANC) infections and maternal age. Lack of knowledge, not complying with taking Fe tablets, not maintaining a diet, and low economic status will have a greater impact on pregnant women experiencing anemia. It is hoped that further education will be maximized regarding the importance of consuming food sources of Fe and Fe tablets as well as knowledge of balanced nutrition guidelines for pregnant women through counseling. Pregnant women and their families are expected to be more proactive in increasing knowledge about anemia and balance this by continuing to consume Fe tablet supplements. Anemia can be caused by various things, including iron deficiency, vitamin B12 deficiency, folic acid deficiency, infectious diseases, congenital factors and bleeding. The need for additional iron during pregnancy is approximately 1000 mg, which is needed for fetal growth, placenta and bleeding during pregnancy. delivery that excretes an average of 250 mg of iron. In addition, pregnant women's iron requirements increase by 25% compared to non-pregnant women. These needs are very difficult to fulfill just from food alone. Therefore, Blood Supplement Tablets (TTD) are needed to prevent and treat iron deficiency anemia. Obstacles that often occur are fulfilling TTD drinking and understanding the benefits of TTD. The role of Health Workers is expected to be able to provide an explanation of the dangers of anemia to pregnant women and the fetus they are carrying, and understand the benefits of consuming TTD. The activity was carried out using the method of providing Health Education about Anemia and Blood Supplement Tablets (TTD) using a two-way discussion method in delivering material with an active participation approach. The data collection instrument is a pretest and posttest questionnaire. It was found that there was an increase in knowledge among pregnant women after the counseling was carried out. It is hoped that this counseling will be a means of conveying information which will later become an effort to prevent and overcome anemia.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Anemia pada kehamilan ialah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin Hb ≤ 11 gr/dl pada trimester satu dan tiga atau kadar Hb &lt;10,5 gr/dl pada trimester pada trimester dua. Faktor dasar yang mempengaruhi terjadinya anemia defisiensi besi antara lain pengetahuan, pendidikan, sosial ekonomi dan dukungan suami, faktor langsung yangn mempengaruhi anemia adalah kepatuhan konsumsi tablet Fe, paritas, jarak kehamilan, status gizi, pola makan,infeksi antenatal care (ANC) dan umur ibu. Kurangnya pengetahuan, tidak patuh mengkonsumsi tablet Fe, tidak menjaga pola makan, dan status ekonomi yang rendah akan berpeluang lebih besar mengalami anemia pada ibu hamil. Diharapkan lebih memaksimalkan edukasi terkait pentingnya mengkonsumsi makanan sumber Fe dan tablet Fe serta pengetahuan pedoman gizi seimbang bagi ibu hamil melalui penyuluhan. Ibu hamil dan keluarga diharapkan lebih proaktif dalam meningkatkan pengetahuan mengenai anemia serta diimbangi dengan tetap mengkonsumsi suplemen tablet Fe. Anemia dapat disebabkan oleh berbagai hal, antara lain defisiensi zat besi, defisiensi vitamin B12, defisiensi asam folat, penyakit infeksi, faktor bawaan dan perdarahan.Kebutuhan tambahan zat besi selama kehamilannya adalah lebih kurang 1000 mg, yang diperlukan untuk pertumbuhan janin, plasenta dan perdarahan saat persalinan yang mengeluarkan rata-rata 250 mg besi. Selain itu, kebutuhan zat besi pada wanita hamil meningkat 25% dibandingkan wanita yang tidak hamil. Kebutuhan tersebut sangat sulit dipenuhi hanya dari makanan saja. Oleh karena itu, diperlukan Tablet Tambah darah (TTD) untuk mencegah dan menanggulangi anemia gizi besi. Kendala yang sering terjadi adalah kepatuhan minum TTD dan pemahaman manfaat TTD. Peran Tenaga kesehatan diharapkan dapat memberikan penjelasan tentang bahaya anemia terhadap ibu hamil dan janin yang dikandungnya, dan memahami manfaat konsumsi TTD. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan dengan metode pelaksanaan pemberian Pendidikan Kesehatan tentang Anemia dan Tablet Tambah Darah (TTD) dengan metode two way dicussion dalam penyampaian materi dengan pendekatan partisipasi aktif. Instrumen pengumpulan data berupa kuesioner pretest dan posttest. Didapatkan ada peningkatan pengetahuan pada ibu hamil setelah dilakukan penyuluhan. Penyuluhan ini diharapkan menjadi sarana pemberian informasi yang nantinya menjadi upaya mencegah dan menanggulangi anemia.</p> Nur Fadilah Vistra Veftisia Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-28 2023-11-28 2 2 1194 1201 Pendidikan Kesehatan Pijat Bayi dan Balita pada Kader Posyandu di Gang Aman RT. 22 Kelurahan Baru Tengah Kota Balikpapan Tahun 2023 https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/622 <p><em>Baby are a golden age in growth and development, so the </em><em>Babies are a golden period of growth and development, so that the optimal quality of baby growth and development will become the basic capital of a nation. Babies can grow and develop well if their basic needs are met, namely care, love and nurturing. Sharpening needs are the need for early stimulation. Providing appropriate early stimulation will allows the formation of ethics and personality good, intelligence, independence, good skills and productivity. Massage therapy is one of the stimulation suggestions for insiders that was developed to stimulate the growth and development of babies and toddlers (Ellyzabeth Sukmawati, 2020). Baby massage is very important to support a child's growth and development and is better done regularly by parents/caregivers/people who have special training. Baby massage is done with a loving touch, allowing for communication with the baby. Baby massage with a touch of love can provide visual, auditory, language and visual stimulation. The aim of this community service is to provide complementary therapy for healthy baby massage to cadres through booklets distributed during counseling which will then be put into practice by the cadres. The method used is counseling. The conclusion obtained after this community service was that the pre-test results of respondents in the good knowledge category were 83.33%, the sufficient category was 16.67% and the post-test results were 100% of cadres in the good knowledge category. Apart from that, the skills of the posyandu cadres are also in the good category indicated by evaluation results with a value of &gt;80</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Bayi adalah masa keemasan dalam pertumbuhan dan perkembangan, sehingga kualitas tumbuh kembang bayi yang optimal akan menjadi modal dasar suatu bangsa. Bayi dapat tumbuh dan berkembang dengan baik jika kebutuhan dasarnya terpenuhi, yaitu asah, asih dan asuh. Kebutuhan asah adalah kebutuhan akan stimulasi dini. Pemberian stimulasi dini yang sesuai memungkinkan terbentuknya etika, kepribadian yang baik, kecerdasan, kemandirian, keterampilan dan produktivitas yang baik. Terapi pijat adalah salah satu saran stimulasi bagi orang dalam yang dikembangkan dalam merangsang pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita (Sukmawati, 2020). Pijat bayi sangat penting untuk menunjang tumbuh kembang anak dan lebih baik dilakukan secara rutin oleh orang tua/pengasuh/orang yang mendapatkan pelatihan khusus. Pijat bayi yang dilakukan dengan sentuhan cinta, memungkinkan adanya komunikasi dengan bayi. Pijat bayi dengan sentuhan cinta dapat menjadi stimulasi visual, pendengaran, bahasa dan visual.Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk memberikan terapi komplementer pijat bayi sehat pada kader melalui media leaflet yang dibagikan saat penyuluhan kemudian akan dipraktikan oleh para kader. Metode yang digunakan adalah penyuluhan. Kesimpulan yang didapatkan setelah pengabdian masyarakat ini adalah hasil pre-test responden dalam kategori pengetahuan baik 83,33%, kategori cukup 16,67% dan hasil post-test 100% kader dalam kategori pengetahuan baik. Selain itu, keterampilan para kader posyandu juga dalam kategori baik ditunjukkan dengan hasil evaluasi dengan nilai &gt;80</p> Nur Fadillah Mulidah Ninik Christiani Retno Sari Oktapianti Nabila Tiara Putri Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-28 2023-11-28 2 2 1202 1208 Akupresur untuk Mengatasi Sakit Kepala https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/627 <p><em>Headaches are a common complaint faced by everyone and usually subside if we take analgesic medication. Headache is a symptom or symptom of a disease. Headaches are caused by active pain nerves in the head. Active pain nerves can occur due to chemical activity in the brain, problems with certain structures or parts of your head, disorders in other parts of the body, or a combination of these factors. Headaches are a feeling of pain or discomfort throughout the head area. with the lower border from the chin to the back of the head. Prevalence studies estimate that half to three quarters of adults aged 18-65 years in the world have suffered from headaches in the previous year. In the world, around 50 percent of people who experience headaches choose to treat themselves without using health facilities and personnel. Headaches called migraines are headaches with pain attacks that last 4-72 hours. The pain is usually unilateral, throbbing in nature, the intensity of the pain is moderate to severe and exacerbated by activity, and can be accompanied by nausea, vomiting, photophobia and phonophobia. This headache is caused by blood vessels leading to the brain experiencing vasoconstriction caused by an increase in serotonin levels and then experiencing vasodilation. In one study, massage at the right acupressure points can gradually reduce pain in the head. If participants initially experienced headaches seven times a week, their headache recurrence tended to decrease to only twice a week. Non-pharmacological treatment is a form of complementary medicine. Acupressure therapy is a complementary therapy in the form of physiotherapy with massage and stimulation of special points on the body, including simple and effective actions. Currently, not much is known about the benefits of acupressure for health. So this study aims to conduct a literature review regarding the use of acupressure therapy in treating various health problems. The activities were carried out at the Al Khoiriyah Taklim Council, Sepinggan Baru Village. The Method used is counselling which begins with opening, apperception, providing material, evaluation and conclusions. The data collection instrument was questionnaire, while the media used were booklets and material selivery via PPT. The knowledge of mothers at the Al Khoiriyah Taklim Council after being given information and education regarding acupressure for treating headaches has increased After providing information and applying appropriate acupressure to the correct points, it can be effective in reducing headaches.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Sakit Kepala adalah keluhan yang lazim dihadapi oleh semua orang dan biasanya akan reda bila kita mengkonsumsi obat analgetik. Sakit kepala merupakan gejala atau symptomps dari suatu penyakit. Sakit kepala disebabkan oleh aktifnya saraf nyeri di kepala. Aktifnya saraf nyeri ini bisa terjadi karena aktivitas zat kimiawi di otak, masalah pada struktur atau bagian tertentu di kepala Anda, gangguan di bagian tubuh lain, atau kombinasi dari faktor-faktor ini.Nyeri kepala adalah rasa nyeri atau rasa tidak mengenakkan di seluruh daerah kepala dengan batas bawah dari dagu sampai daerah belakang kepala. Studi prevalensi memperkirakan setengah sampai tiga perempat orang dewasa berusia 18-65 tahun di dunia telah menderita sakit kepala pada tahun sebelumnya. Di dunia sekitar 50 persen orang yang mengalami nyeri kepala memilih untuk mengobati sendiri tanpa menggunakan fasilitas dan tenaga kesehatan. Nyeri kepala yang disebut migrain adalah nyeri kepala dengan serangan nyeri yang berlangsung 4-72 jam. Nyeri biasanya unilateral, sifatnya berdenyut, intensitas nyerinya sedang sampai berat dan diperhebat oleh aktivitas, dan dapat disertai mual muntah, fotofobia dan fonofobia. Nyeri kepala ini diakibatkan pembuluh darah yang menuju otak mengalami vasokontriksi yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar serotonin dan kemudian mengalami vasodilatasi. Dalam suatu studi, pijatan di titik-titik akupresur yang tepat dapat mengurangi rasa sakit di kepala secara bertahap. Jika pada awalnya peserta mengalami sakit kepala tujuh kali seminggu, kekambuhan sakit kepalanya cenderung berkurang menjadi hanya dua kali seminggu. Pengobatan non farmakologis merupakan salah satu bentuk pengobatan komplementer. Terapi akupresur salah satu terapi komplementer berupa fisioterapi dengan pemijatan dan stimulasi terhadap titik-titik khusus pada tubuh, termasuk tindakan yang sederhana dan efektif. Saat ini belum banyak diketahui manfaat akupresur untuk kesehatan. Sehingga studi ini bertujuan untuk melakukan literature review mengenai pemanfaatan terapi akupresur dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan. Pelaksanan kegiatan dilaksanakan di Majelis Taklim Al Khoiriyah Kelurahan Sepinggan Baru. Metode yang digunakan adalah penyuluhan yang di awali dengan pembukaan, apersepsi, pemberian materi, evaluasi dan kesimpulan. Instrumen pengumpulan data berupa kuesioner sedangkan media yang digunakan adalah media booklet dan penyampaian materi melalui PPT. Pengetahuan ibu ibu di Majelis Taklim Al Khoiriyah sesudah diberikan Informasi dan edukasi mengenai Akupresur untuk menangani sakit kepala mengalami peningkatan pengetahuan Setelah diadakan Pemberian Informasi dan Penerapan Akupresur yang sesuai dengan titik-titik yang benar dapat efektif menurunkan nyeri kepala.</p> Puspita Hanum Muzayarah Nurul Risma Aliviani Putri Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-28 2023-11-28 2 2 1209 1215 Literatur Review : Pengetahuan Ibu dan Dukungan Suami dalam Penggunaan Alat Kontrasepsi IUD https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/629 <p><em>Increasing population is a problem in every country, including Indonesia. The increasing population must be accompanied by an increase in the number of Family Planning (KB) acceptors. The vision of the National Family Planning Program (KB) is the realization of the Happy Prosperous Small Family Norms (NKKBS). Among the steps taken to achieve the goal of reducing fertility is increasing access to long-term family planning (MKJP) methods such as implants, MOP and MOW, and contraceptive devices (IUD). The aim of this literature review is to determine the relationship between the mother's level of knowledge and husband's support for IUD use. This research uses a systematic review method by analyzing a specified number of articles. This research consists of 24 articles that were reviewed which will be analyzed using article selection techniques, finding 5 articles that meet the criteria in line with the aim of the article. The results of the literature review from these 5 articles show that there is a significant relationship between the husband's level of knowledge and support and the use of IUD contraception. Conclusion, the mother's level of knowledge and husband's support are important factors for wives in making the family planning program successful in using IUD contraception.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Peningkatan jumlah penduduk menjadi salah satu masalah di setiap negara, termasuk Indonesia. Jumlah penduduk yang semakin bertambah harus dibarengi dengan meningkatnya jumlah akseptor Keluarga Berencana (KB). Visi Program Keluarga Berencana Nasional (KB) adalah terwujudnya Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS). Diantara langkah-langkah yang dilakukan untuk mencapai tujuan penurunan fertilitas adalah peningkatan akses metode keluarga berencana jangka panjang (MKJP) seperti implan, MOP dan MOW, dan alat kontrasepsi (IUD). Tujuan dari literature review ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dan dukungan suami terhadap penggunaan IUD. Sebanyak 5 artikel yang didapat dari data base Google Schoolar, Arjuna, Garuda dan Sinta dengan kriteria inklusi artikel terbit tahun 2018-2023, bisa diakses full pdf dan kriteria ekslusi tidak bisa diakses full pdf dan merupakan artikel ulasan review. Hasil literature review dari 5 artikel tersebut, menunjukkan bahwa ada hubungan yang siginifikan antara tingkat pengetahuan dan dukungan suami dengan penggunaan kontrasepsi IUD. Kesimpulan, Tingkat pengetahuan ibu dan dukungan suami merupakan faktor yang penting bagi istri dalam mensukseskan program KB dalam penggunaan kontrasepsi IUD.</p> Pipit Ariani Hapsari Windayanti Asmida Erliana Simatupang Sri Widyawati Indawati Ari Budiawati Istatik Ulyanita Delvianti Tandean Muhdia Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-28 2023-11-28 2 2 1216 1225 Tehnik Akupresur untuk Mengatasi Dismenore pada Remaja Putri https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/631 <p><em>Dysmenorrhea is one of the most common maternity problems among women of all ages. Usually, dysmenorrhea occurs among teenagers and occurs in the first three years after menarche. However, dysmenorrhea also starts after the first menstruation (menarche). Usually dysmenorrhea or pain can subside after menstruation, but in some women the pain can continue during menstruation and this pain has an impact and interferes with activities. Dysmenorrhea consists of primary dysmenorrhea and secondary dysmenorrhea. The degree of dysmenorrhea varies, starting from mild to severe, thus affecting daily activities. Treatment to treat dysmenorrhea can be given pharmacologically and non-pharmacologically. Acupressure is a traditional healing skill using the technique of pressing acupuncture points, which involves pressing using fingers or blunt objects on the surface of the body. Acupressure has the advantages of lower risk, easy to learn and do, which is useful in relieving pain and increasing relaxation. Acupressure is the application of firm and continuous pressure to specific locations in certain areas of the body with the aim of reducing pain, producing relaxation, reducing nausea, treating health problems and for fitness). The effect of pressing acupressure points is to increase endorphin levels which function as pain relievers which are produced by the body in the blood and endogenous opioid peptides in the central nervous system. Nerve tissue will provide a stimulus to the endocrine system to release endorphins according to the body's needs and is expected to reduce pain during menstruation. The acupressure technique used by the author is Hegu point acupressure (LI4). Acupressure technique on the hand area (located between the I and II metacarpal bones of the middle radial metacarpal bone II or on the dorsal surface of the hand between the thumb and index finger approximately in the middle of the second metacarpal bone.</em></p> <p><em> </em></p> <p><em> </em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Dismenore adalah salah satu masalah kehamilan yang paling umum terjadi pada wanita dari segala usia. Biasanya dismenore terjadi pada remaja dan terjadi pada tiga tahun pertama setelah menarche. Namun dismenore juga dimulai setelah menstruasi pertama (menarche). Biasanya dismenore atau nyeri dapat mereda setelah menstruasi, namun pada beberapa wanita nyeri dapat berlanjut hingga saat menstruasi dan nyeri ini berdampak serta mengganggu aktivitas. Dismenore terdiri dari dismenore primer dan dismenore sekunder. Derajat dismenore bervariasi, mulai dari ringan hingga berat, sehingga mempengaruhi aktivitas sehari-hari. Pengobatan untuk mengatasi dismenore dapat diberikan secara farmakologis dan nonfarmakologis. Akupresur merupakan suatu keterampilan penyembuhan tradisional dengan menggunakan teknik penekanan titik-titik akupunktur, yaitu dengan cara menekan menggunakan jari atau benda tumpul pada permukaan tubuh. Akupresur mempunyai kelebihan yaitu risiko yang lebih rendah, mudah dipelajari dan dilakukan, sehingga bermanfaat dalam meredakan nyeri dan meningkatkan relaksasi. Akupresur adalah penerapan tekanan yang kuat dan terus menerus pada lokasi tertentu pada area tubuh tertentu dengan tujuan untuk mengurangi nyeri, menghasilkan relaksasi, mengurangi rasa mual, mengatasi gangguan kesehatan dan untuk kebugaran). Efek penekanan titik akupresur adalah meningkatkan kadar endorfin yang berfungsi sebagai pereda nyeri yang diproduksi tubuh di dalam darah dan peptida opioid endogen di sistem saraf pusat. Jaringan saraf akan memberikan rangsangan pada sistem endokrin untuk melepaskan hormon endorfin sesuai kebutuhan tubuh dan diharapkan dapat mengurangi nyeri saat menstruasi. Teknik akupresur yang penulis gunakan adalah akupresur titik Hegu (LI4). Teknik akupresur pada area tangan (terletak di antara tulang metakarpal I dan II tulang metakarpal radial tengah II atau pada permukaan punggung tangan antara ibu jari dan jari telunjuk kira-kira di tengah-tengah tulang metakarpal kedua.</p> Putri Ayuni Sari Selfa Gita Febrisari Marrusia Inna Rini Susanti Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-28 2023-11-28 2 2 1226 1232 Literature Review Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Ketuban Pecah Dini https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/632 <p><em>Premature rupture of membranes is a pregnancy complication that often occurs and can have a serious impact on the pregnant mother and fetus. This study aims to investigate the factors that influence the incidence of premature rupture of membranes in a population of pregnant women. the type of research used is a literature study of 5 scientific articles obtained through the Google Scholar database, published between 2020 and 2022. Research results from 5 research journals show that there is no relationship between twin pregnancies and the occurrence of PROM, indicating that twin pregnancies are not increases the risk of PROM. However, there is a significant relationship between several other factors and the occurrence of PROM. Fetal malposition, maternal age, parity, previous history of PROM, maternal employment status, and anemia status were significantly associated with the occurrence of PROM, indicating that mothers with these characteristics may have a higher risk of developing PROM. Apart from that, research results from 5 research journals also found that exposure to cigarette smoke and the behavior of consuming cigarettes by mothers had a significant relationship with the occurrence of PROM. These results underline the importance of avoiding exposure to cigarette smoke during pregnancy and avoiding smoking behavior as steps that can reduce the risk of PROM. However, no relationship was found between hereditary history and the incidence of PROM in this study. This shows that hereditary factors may not be the main risk factor in the occurrence of PROM. The results of this study provide important insight into the factors that may influence the occurrence of PROM, which can be used to inform health practitioners and expectant mothers in efforts to prevent PROM during pregnancy.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Ketuban pecah dini adalah salah satu komplikasi kehamilan yang sering terjadi dan dapat berdampak serius pada ibu hamil dan janin. Studi ini bertujuan untuk menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian ketuban pecah dini dalam populasi ibu hamil. jenis penelitian yang digunakan merupakan studi literatur dari 5 artikel ilmiah yang diperoleh melalui database google Scholar, dipublikasikan antara tahun 2020 hingga 2022. Hasil penelitian dari 5 jurnal penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara kehamilan kembar dan terjadinya KPD, mengindikasikan bahwa kehamilan kembar tidak meningkatkan risiko KPD. Namun, terdapat hubungan yang signifikan antara beberapa faktor lainnya dan terjadinya KPD. Malposisi janin, usia ibu, paritas, riwayat KPD sebelumnya, status pekerjaan ibu, dan status anemia secara signifikan berhubungan dengan terjadinya KPD, menunjukkan bahwa ibu dengan karakteristik ini mungkin memiliki risiko lebih tinggi mengalami KPD. Selain itu, hasil penelitian dari 5 jurnal penelitian ini juga menemukan bahwa paparan pada asap rokok dan perilaku mengkonsumsi rokok oleh ibu memiliki hubungan yang signifikan dengan terjadinya KPD. Hasil ini menggaris bawahi pentingnya menghindari paparan asap rokok selama kehamilan dan menjauhi perilaku merokok sebagai langkah-langkah yang dapat mengurangi risiko terjadinya KPD.Namun, tidak ditemukan hubungan antara riwayat keturunan dan kejadian KPD dalam penelitian ini. Ini menunjukkan bahwa faktor keturunan mungkin tidak menjadi faktor risiko utama dalam terjadinya KPD.Hasil penelitian ini memberikan wawasan penting tentang faktor-faktor yang dapat memengaruhi terjadinya KPD, yang dapat digunakan untuk menginformasikan praktisi kesehatan dan calon ibu dalam upaya pencegahan KPD selama kehamilan.</p> Ana Riandari Hikmah Noor Ulfa Erlita Suparti Nesa Faresa Lilis Suryani Elvira Elsa Yamba Kombi Runiatin Kartika Sari Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-28 2023-11-28 2 2 1233 1243 Pemeriksaan Kehamilan Serta Pemberian Vitamin pada Ibu Hamil di Desa Singkoyo Wilayah Puskesmas Toili 2 https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/643 <p><em>Pregnancy is something that a husband and wife are waiting for, of course by being pregnant we also have to prepare everything for the birth of the baby later, preparations that are no less important are the mother's readiness and the mother's health, if the mother is healthy she will give birth to a healthy baby too. . Therefore, so that the pregnancy and childbirth process runs smoothly, pregnancy checks and giving vitamins to pregnant women can be carried out (Pramitasari Roischa, 2009). ANC (AntenatalCare) examination is a pregnancy examination which aims to improve the physical and mental health of pregnant women optimally, so that they are able to face labor, postpartum, prepare for exclusive breastfeeding, and return to normal reproductive health. The maternal mortality rate both in the world and in Indonesia due to childbirth complications is still quite high, according to WHO in 2010, as many as 536,000 women died as a result of childbirth. As many as 99% of maternal deaths due to labor or birth problems occur in developing countries. The aim of this service is to find out about giving vitamins to pregnant women in Singkoyo village in the Toili 2 health center area. The service partner here is the Toili health center, Banggai district, Central Sulawesi.of.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Hamil merupakan sesuatu yang di tunggu oleh pasangan suami istri, tentunya dengan hamil kita juga harus mempersiapkan segala sesuatunya untuk kelahiran sang buah hati nantinya, persiapan yang tidak kalah penting adalah kesiapan sang ibu dan kesehatan sang ibu, jika ibu sehatlah akan melahirkan bayi yang sehat pula. Oleh karena itu, agar proses kehamilan dan persalinan lancar maka bisa dilakukan dengan pemeriksaan kehamilan dan pemberian vitamin pada ibuhamil (Pramitasari Roischa, 2009). Pmeriksaan ANC (Antenatal Care) merupakan pemeriksaan kehamilan yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental pada ibu hamil secara optimal, hingga mampu menghadapi masa persalinan, nifas, menghadapi persiapan pemberian ASI secara eksklusif, serta kembalinya kesehatan alat reproduksi dengan wajar. Angka kematian ibu baik di dunia maupun di Indonesia akibat komplikasi persalinan masih cukup tinggi, menurut WHO tahun 2010, sebanyak 536.000 perempuan meninggal akibat persalinan. Sebanyak 99% kematian ibu akibat masalah persalinan atau kelahiran terjadi di negaranegara berkembang Tujuan dari pengabdian ini adalah Untuk mengetahui Pemberian Vitamin Pada Ibu Hamil di desa Singkoyo wilayah puskesmas Toili 2. Mitra pengabdian di sini adalah puskesmas Toili kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.</p> Rayuli Giati Heni Hirawati Pranoto Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo 2023-11-28 2023-11-28 2 2 1244 1247