Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw <div style="border: 2px #444F71 solid; padding: 10px; background-color: #f0ffff; text-align: left;"> <ol> <li class="show">Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo</li> <li class="show">Initials: semnasdancfpbidanunw</li> <li class="show">Frekuensi : 6 Bulanan</li> <li class="show">ISSN : Print: 2961-7340 dan Online : 2962-2913</li> <li class="show">Publisher: Program Studi Kebidanan Program Sarjana dan Prodi Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi Fakultas Kesehatan, Universitas Ngudi Waluyo</li> </ol> </div> <p align="justify"><strong>Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo</strong> merupakan jurnal prosiding open access, diterbitkan oleh Program Studi Kebidanan Program Sarjana dan Prodi Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi Fakultas Kesehatan, Universitas Ngudi Waluyo, dimana terdiri dari hasil penelitian pada bidang Kebidanan. semua artikel yang akan diterbitkan melalui proses editor yang direview oleh dua reviewer secara <strong>double-blind review&nbsp;</strong>process. Dewan redaksi menerima artikel : (1) Theoretical articles; (2) Empirical studies; (3) Case studies; (4) Literature Review .&nbsp;</p> en-US [email protected] (Ida Sofiyanti) [email protected] (Eko Nur Hermansyah) Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 OJS 3.3.0.13 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Pijat Tui Na dan Nugget Lele sebagai Upaya Meningkatkan Nafsu Makan pada Balita di Dusun Jatisari Rw 05 Kabupaten Semarang https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/1103 <p><em>Community Midwifery is a professional midwifery service aimed at the community with an emphasis on high-risk groups with efforts to achieve optimal health levels through disease prevention, health promotion, ensuring the accessibility of needed health services and involving clients as partners in planning, implementing and evaluating midwifery services. Community Midwifery Services are efforts made by midwives to solve health problems of mothers and toddlers in families in the community. Community midwifery services are carried out outside hospitals or institutions. Community midwifery can also be a part or continuation of services provided in hospitals in an effort to save mothers and babies in the birth process. Community midwives have extensive knowledge in all aspects of pregnancy and childbirth because their job is together with women as partners to positively accept the experience of the pregnancy and childbirth process, and support families so that they can make decisions or choices individually based on the information that has been provided. Public health as an art/practice has a very broad scope.All activities, both direct and indirect, to prevent disease (preventive), improve health (promotive), therapy (physical, mental, social therapy) are public health efforts. One of the methods used in community service activities is carried out with a problem solving cycle approach starting from assessment, problem analysis, prioritizing problems, planning activities, implementing activities and evaluation. The target of this activity is the stunting factor. Based on the results of the assessment conducted for 2 days from November 25 to November 26, 2024, it has been found that there are several problems that are worthy of being raised to be given the right solution, including problems in toddlers, hypertension in the elderly and dysmenorrhea in adolescents. Based on the description above, students are obliged to analyze, formulate problems, prioritize, enforce problem analysis, plan activities and implement them so that evaluations can be carried out on all series of activities and in the end it is hoped that students can improve the degree of Analysis and through Community activities, especially in Jatisari Village. We, midwifery profession students at Ngudi Waluyo University, are trying to help solve analysis problems in Jatisari Village by holding several analysis programs</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Kebidanan Komunitas adalah pelayanan kebidanan profesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok risiko tinggi dengan upaya mencapai derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan kebidanan. Pelayanan Kebidanan Komunitas adalah upaya yang dilakukan bidan untuk pemecahan terhadap masalah kesehatan ibu dan balita dalam keluarga di masyarakat. Pelayanan kebidanan komunitas dilakukan diluar rumah sakit atau institusi. Kebidanan komunitas dapat juga merupakan bagian atau kelanjutan dari pelayanan yang diberikan dirumah sakit dalam upaya menyelamatkan ibu dan bayi dalam proses kelahiranBidan komunitas mempunyai pengetahuan yang luas dalam segala aspek dalam kehamilan dan persalinan karena tugasnya adalah bersama-sama perempuan sebagai partner untuk menerima secara positif pengalaman proses kehamilan danpersalinan, serta mendukung keluarga agar dapat mengambil keputusan atau pilihan secara individual berdasarkan informasi yang telah diberikanKesehatan masyarakat sebagai seni/praktek mempunyai bentangan yang sangat luas. Semua kegiatan baik yang langsung maupun yang tidak langsung untuk mencegah penyakit (preventif), meningkatkan kesehatan (promotif), terapi (terapi fisik, mental, sosial) adalah upaya kesehatan masyarakat. Salah satu metode yang digunakan Dalam kegiatan pengabdian masyarakat adalah dilakukan dengan pendekatan problem solving cycle mulai pengkajian, analisa masalah, membuat prioritas masalah, merencanakan kegiatan, melaksanakan kegiatan dan evaluasi. Sasaran kegitan ini adalah faktor stunting. Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan selama 2 hari tertanggal 25 November sampai 26 November 2024 maka telah ditemukan adanya beberapa masalah yang layak diangkat untuk diberikan penyelesaian yang tepat diantaranya adalah terdapat masalah pada balita, Hipertensi pada lansisa dan desminorhea pada remaja Berdasarkan uraian di atas maka mahasiswa berkewajiban untuk menganalisa, merumuskan masalah memprioritaskan menegakkan analisa masalah melakukan perencanaan kegiatan mengimplementasikannya sehingga dapat dilakukan evaluasi atas semua rangkaian kegiatan dan pada akhirnya diharapkan mahasiswa dapat meningkatkan derajat Analisa dan melalui kegiatan Komunitas khususnya di desa Jatisari Kami mahasiswa profesi kebidanan Universitas Ngudi Waluyo mencoba untuk membantu memecahkan masalah – masalah analisa yang ada di desa Jatisari dengan mengadakan beberapa program analisa.</p> Melly Kurnia Sari, Ari Widyaningsih, Amelia Hesti Pradita, Agil Ayu Sabila, Ardila, Mutia Rahmadani Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/1103 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Continuity of Care (CoC) pada Ny “N” 27 Tahun dengan Gastroenteritis Akut dan Anemia Sedang di UPTD Puskesmas Ungaran https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/861 <p><em>Maternal Mortality Rate (MMR) and Infant Mortality Rate (IMR) are an important indicator of the level of public health. To reduce the MMR and IMR, this is done with Continuity of Care (CoC) program, namely continuous assistance from pregnancy to 42 days of the postpartum period. This research aims to provide Continuity of Care (CoC) midwifery care for Mrs N aged 27 years with acute gastroenteritis and moderate anemia at the Ungaran Health Center. The data collection method is using interviews, observation with primary and secondary data through the KIA Book, physical examination and this research began in June – August 2024. Based on the results of a comprehensive case study on Mrs N, 27 years old, 35 weeks 4 days pregnant, problems were acute gastroenteritis and moderate anemia. Mrs. N received 2 PRC tranfussion to threat the moderate anemia. During labor, obstructed labor occurred, so a Sectio Caesarea (SC) was performed. Postpartum visit (KF) were carried out 4 times and thepostpartum period was normal, there was no bleeding, good uterine contractions, and the surgical wound was dry. In newborn, anthropometric examination is normal. Neonatal visits (KN) were carried out 3 times and the baby was healthy. Mrs “N” decided to use condom for birth control. After being given comprehensive midwifery care starting from pregnancy, childbirth, postpartum, newborn, and neonates, care was found to run smoothly and the mother and baby were in good condition. It is hoped that patient can apply the counseling that has been provided so that it provides health benefits for the mother and baby and increases the mother’s knowledge about pregnancy, childbirth, postpartum, newborn, and neonates.</em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi indikator penting derajat kesehatan masyarakat. Untuk menurunkan AKI dan AKB dilakukan dengan Continuity of Care (CoC) yaitu pendampingan berkelanjutan dari hamil hingga 42 hari masa nifas. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan asuhan kebidanan pada Ny N umur 27 tahun dengan gastroenteritis akut dan anemia sedang di UPTD Puskesmas Ungaran. Metode pengumpulan data yaitu menggunakan wawancara, observasi dengan data primer dan sekunder melalui Buku KIA, pemeriksaan fisik serta penelitian ini dimulai sejak bulan Juni-Agustus 2024. Pendokumentasian menggunakan SOAP. Berdasarkan hasil studi kasus secara komprehensif pada Ny N dari masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, dan neonatus didapatkan Ny N umur 27 tahun hamil 35 minggu 4 hari ditemukan masalah yaitu gastroenteritis akut dan anemia sedang. Ny. N mendapatkan tranfusi 2 PRC untuk penanganan anemia sedang. Saat persalinan terjadi partus macet sehingga dilakukan tindakan Sectio Caesarea (SC). Kunjungan nifas (KF) dilakukan 4 kali dan masa nifas berlangsung normal, tidak ada perdarahan, kontraksi uterus baik, dan luka operasi kering. Pada bayi baru lahir pemeriksaan antopometri normal. Kunjungan neonatal (KN) dilakukan 3 kali dan bayi dalam keadaan sehat. Ny N memutuskan untuk menggunakan KB kondom. Setelah diberikan asuhan kebidanan secara komprehensif mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, dan neonatus didapatkan asuhan berjalan dengan lancar serta ibu dan bayi dalam kondisi baik. Diharapkan pasien dapat menerapkan konseling yang telah diberikan sehingga memberikan manfaat kesehatan bagi ibu dan bayi serta menambah pengetahuan ibu tentang kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, dan neonatus.</p> Septyana Wachyu Hastuti, Ninik Christiani Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/861 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) Ny P Umur 25 Tahun di PMB Jumiyati https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/862 <p><em>Continuity of Care in midwifery is a series of continuous and comprehensive services starting from pregnancy, childbirth, postpartum, Newborn care (BBL), and Family Planning (KB) services that connect the health needs of women and the personal circumstances of each individual (Ningsih, 2017). The purpose of Continuity of Care is to monitor the progress of pregnancy, ensure maternal health and the development of the baby, identify any abnormalities or complications that may occur during pregnancy at an early stage, reduce the use of interventions during childbirth including Cesarean Section (C-Section), and increase the number of normal deliveries compared to women who plan for interventions (Ningsih, 2017). The midwife plays an important role in improving healthcare services for maternal and neonatal care to reduce maternal and infant mortality rates and enhance the health status of mothers and babies. One way to improve healthcare services is through comprehensive care during pregnancy, childbirth, postpartum, newborn care, and Family Planning services. In this care, the researcher used a descriptive research method with data collection techniques including interviews, observations, physical examinations, supporting examinations, documentation studies, and literature reviews. The research started on May 10, 2024, during the first visit of the mother and ended on August 1, 2024, during a Family Planning service with the implant method at PMB Jumiyati. The midwifery care provided was comprehensive, covering pregnancy, childbirth, newborn care, postpartum, and Family Planning services. In providing midwifery care, the mother was counseled and decided to use the injectable contraceptive method at PMB Jumiyati. Continuity of care continues to apply midwifery management, maintaining and improving competence in providing care according to midwifery service standards.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Continuity of Care dalam kebidanan adalah serangkaian kegiatan pelayanan yang berkelanjutan dan menyeluruh mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, pelayanan Bayi Baru Lahir (BBL) serta pelayanan Keluarga Berencana (KB) yang menghubungkan kebutuhan kesehatan perempuan dan keadaan pribadi setiap individu (Ningsih, 2017). Tujuan Continuity of Care yaitu untuk memantau kemajuan kehamilan, memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi, mengenal secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, mengurangi penggunaan intervensi pada saat persalinan termasuk SC, meningkatkan jumlah persalinan normal dibandingkan dengan perempuan yang merencanakan persalinan dengan tindakan (Ningsih, 2017). Upaya Bidan memiliki tugas penting untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi maternal dan neonatal agar dapat mengurangi angka kematian ibu dan bayi serta meningkatkan derajat kesehatan ibu dan bayi. Salah satu cara untuk meningkatkan pelayanan kesehatan adalah dengan asuhan komperehensif dari kehamilan, persalinan, nifas serta bayi baru lahir danpelayanan KB. Dalam asuhan ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif teknik pengumpulan data yaitu melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, studi dokumentasi dan studi daftar Pustaka. Penelitian di mulai pada tanggal 10 Mei 2024 pada saat kunjungan 1 ibu dan berakhir pada tanggal 1 Agustus 2024 saat pelayanan KB metode implant di PMB Jumiyati. Asuhan kebidana yang dilakukan secara menyeluruh mulai dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, masa nifas dan pelayanan KB. Dalam memberikan asuhan kebidanan KB ibu telah diberikan konseling dan memutuskan untuk menggunakan KB metode suntik di PMB Jumiyati. Asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) selanjutnya selalu menerapkan manajemen kebidanan, mempertahankan dan meningkatkan kompetensi dalam memberikan asuhan sesuai standar pelayanan kebidanan.</p> Jumiyati, Ninik Christiani Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/862 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Continuity of Care pada Ny. I Umur 27 Tahun GIIPIA0 Usia Kehamilan 38 Minggu, dengan Terapi Pijat Oksitosin pada Masa Nifas di PMB Esther Datuarrang Balikpapan https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/865 <p><em>One of the efforts to reduce maternal and infant mortality rates and improve the quality of life of mothers and children is carried out with a good care approach from a health worker in this case a midwife as the spearhead in providing optimal services. For this reason, comprehensive and complete services to a woman from pregnancy preparation, pregnancy, postpartum and family planning as well as care for neonates are provided continuously through continuity of care (CoC) midwifery care, which emphasizes that promotive and preventive efforts are as important as curative and rehabilitative efforts in each life cycle and at each level of service. Case study on Mrs. I, 27 years old, GIIPIA0, 38 weeks of pregnancy. Case study of comprehensive care for Mrs. I was carried out since Antenatal Care in the third trimester of physiology, Intranatal Care (INC) physiological and Newborn (BBL) physiological, Postnatal Care (PNC) physiological, Neonatal Care to using 3-month injection contraception. Physiological care in ANC, INC and BBL, PNC, and Neonatal Care are continuous according to the midwifery care plan. Complementary breast care and oxytocin massage during the postpartum period are given to the mother. There is no gap between theory and practice in providing care to Mrs. I with Continuity of Care (CoC) Midwifery Care.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Salah satu upaya menurunkan AKI dan AKB serta meningkatkan kualitas hidup ibu dan anak dilakukan dengan pendekatan asuhan yang baik dari seorang tenaga kesehatan dalam hal ini bidan menjadi ujung tombak dalam memberikan pelayanan yang optimal. Untuk itu pelayanan yang menyeluruh dan paripurna pada seorang wanita sejak dari persiapan kehamilan, hamil, nifas dan KB serta asuhan pada neonates di berikan secara berkesinambungan melalui asuhan kebidanan continuity of care (CoC), yang menekankan bahwa upaya promotif dan preventif sama pentingnya dengan upaya kuratif dan rehabilitatif pada tiap siklus kehidupan dan pada tiap level pelayanan. Studi kasus pada Ny. I usia 27 tahun GIIPIA0 Usia Kehamilan 38 minggu. Studi kasus asuhan komprehensif pada Ny. I dilakukan sejak Antenatal Care pada trimester III fisiologis, Intranatal Care (INC) fisiologis dan Bayi Baru Lahir (BBL) fisiologis, Postnatal Care (PNC) fisiologis, Neonatal Care hingga menggunakan KB suntik 3 bulan. Asuhan fisiologis pada ANC , INC dan BBL, PNC, dan Neonatal Care berkesinambungan sesuai dengan rencana asuhan kebidanan. Pemberian asuhan komplementer perawatan payudara dan pijat oksitosin pada masa nifas diberikan pada ibu. Tidak ada kesenjangan antara teori dan praktik dalam pemberian asuhan kepada Ny. I dengan Asuhan Kebidanan Continuity of Care (CoC).</p> Esther Datuarrang, Rini Susanti Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/865 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) pada Ny. P Umur 37 Tahun dengan Warm Compess di Wilayah Kerja Puskesmas Jimbaran https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/863 <p><em>The MMR in Semarang Regency in 2021 experienced a significant increase compared to 2020, if in 2020 it was 75.8 per 100,000 KH (7 cases), then in 2021 it will increase to 95.32 per 100,000 KH (10 cases). The greatest number of maternal deaths occurred in mothers aged &gt; 35 years (5 cases), mothers aged 20-35 years (1 case) and mothers aged &lt; 20 years (1 case). The highest mortality occurred during the delivery period (4 cases) and the postpartum period (3 cases). The method in this research is the case study method. Where researchers get information directly from patients based on Continuity of Care for pregnant women, giving birth, newborns, postpartum and family planning. Through the Varney and SOAP approaches. Results: Based on the results of a case study based on Continuity of Care from pregnancy to family planning counseling, it was found that midwifery care for Mrs. P during pregnancy, childbirth, newborns, postpartum and family planning was in accordance with theory and there were no gaps. Comprehensive midwifery care has been carried out on Mrs. P aged 37 years from pregnancy, childbirth, newborns, postpartum and family planning. The results show that the management is in accordance with theory and facts.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>AKI di Kabupaten Semarang 2021 mengalami peningkatan yang signifikan bila dibandingkan tahun 2020, bila di tahun 2020 yaitu sebanyak 75,8 per 100.000 KH (7 kasus) maka pada tahun 2021 naik menajdi 95,32 per100.000 KH (10 kasus). Kematian ibu terbesar terjadi pada ibu pada usia &gt; 35 tahun (5 kasus), usia ibu 20-35 tahun (1 kasus) dan usia ibu &lt; 20 tahun (1 kasus). Kematian tertinggi terjadi pada masa bersalin (4 kasus) dan masa nifas (3 kasus). Metode dalam penelitian ini adalah metode studi kasus. Dimana peneliti mendapatkan informasi langsung dari pasien dengan berbasis Continuity of Care pada ibu hamil, bersalin,, bayi baru lahir, nifas dan KB. Melalui pendekatan Varney dan SOAP.Berdasarkan hasil studi kasus berbasis Continuity of Care mulai dari kehamilan hingga konseling KB di dapatkan hasil bahwa asuhan kebidanan pada Ny.P selama masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan KB. Telah di lakukan asuhan kebidanan secara komprehensif pada Ny.P umur 37 tahun dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan KB didapatkan hasil bahwa penatalaksanaan sudah sesuai dengan teori dan fakta.</p> Sri Wahyuni, Ninik Christiani Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/863 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Implementasi Problem Solving Cycle dalam Pelayanan Kebidanan Komunitas di RT 45 Kelurahan Graha Indah Kota Balikpapan https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/867 <p><em>Community midwifery is a midwifery service that emphasizes on psychosocial and cultural aspects in the community. Therefore, a midwife is required to be able to provide services that are individual or group (Wahyuni, 2018). Community midwifery is part of midwifery in the form of a series of knowledge and skills to provide midwifery services to mothers and children in the community in a certain area (Pinem, 2016). Midwifery services are one of the important aspects of the health system that focuses on maternal and child health. Midwives have a strategic role in providing health services, ranging from pregnancy checkups, childbirth, to postpartum care. The role of midwives is not only limited to health facilities, but also extends to the community, where they can reach and provide education and health services to the wider community. This activity began with an assessment carried out by direct interviews, observation and door-to-door secondary data collection in RT 45 Graha Indah Village. The assessment, which was carried out on October 14-17, 2024, has found that there are several problems that deserve to be raised to be given the right solution, including problems in pregnant women, breastfeeding mothers, toddlers and adolescents. Based on the description above, students are obliged to analyze, formulate problems, prioritize, enforce problem diagnosis, plan activities, implement them so that evaluation of all series of activities can be carried out and in the end it is hoped that students can improve their health through community activities, especially in RT 45 Graha Indah Village. We, midwifery students of Ngudi Waluyo University, try to help solve health problems in RT 45 Graha Indah Village by holding several health programs.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Kebidanan komunitas adalah pelayanan kebidanan yang menekankan pada aspek - aspek psikososial budaya yang ada di komunitas. Maka seorang bidan dituntut mampu memberikan pelayanan yang bersifat individual maupun kelompok (Wahyuni, 2018). Kebidanan komunitas adalah bagian dari kebidanan yang berupa serangkaian ilmu dan ketrampilan untuk memberikan pelayanan kebidanan pada ibu dan anak yang berada dalam masyarakat diwilayah tertentu (Pinem, 2016). Pelayanan kebidanan merupakan salah satu aspek penting dalam sistem kesehatan yang berfokus pada kesehatan ibu dan anak. Bidan memiliki peran strategis dalam memberikan pelayanan kesehatan, mulai dari pemeriksaan kehamilan, persalinan, hingga perawatan pasca-persalinan. Peran bidan tidak hanya terbatas pada fasilitas kesehatan, tetapi juga meluas ke komunitas, di mana mereka dapat menjangkau dan memberikan pendidikan serta pelayanan kesehatan kepada masyarakat luas. Kegiatan ini diawali dengan pengkajian yang dilakukan dengan cara wawancara langsung, observasi dan pengambilan data sekunder secara <em>door to door</em> di RT 45 Kelurahan Graha Indah. Pengkajian yang dilakukan pada tanggal 14-17 Oktober 2024, maka telah ditemukan adanya beberapa masalah yang layak diangkat untuk diberikan penyelesaian yang tepat diantaranya adalah terdapat masalah pada ibu hamil, ibu menyusui, balita dan remaja. Berdasarkan uraian di atas maka mahasiswa berkewajiban untuk menganalisa, merumuskan masalah, memprioritaskan, menegakkan diagnosa masalah, melakukan perencanaan kegiatan, melakukan implementasi sehingga dapat dilakukan evaluasi atas semua rangkaian kegiatan dan pada akhirnya diharapkan mahasiswa dapat meningkatkan derajat kesehatan melalui kegiatan komunitas khususnya di RT 45 Kelurahan Graha Indah. Kami mahasiswa profesi kebidanan Universitas Ngudi Waluyo mencoba untuk membantu memecahkan masalah-masalah kesehatan yang ada di RT 45 Kelurahan Graha Indah dengan melakukan beberapa kegiatan program kesehatan.</p> Annisa Efrilian Saepudin, Lisa Siska Anggraini, Puji Tri Lestari, Nur Chasanah, Astuty Lumbantoruan, Luvi Dian Afriyani Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/867 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) pada Ny. N dengan Massage Akupresure di PMB Kusbiyanti Brongkol Jambu https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/864 <p><em>Maternal health is one of the key focuses of the 2030 Agenda, particularly in SDG Goal 3, which targets a reduction in the Maternal Mortality Ratio (MMR) to 70 per 100,000 live births. However, the MMR in Indonesia remains high, with many deaths caused by pregnancy and childbirth complications. In 2021, Indonesia recorded 7,389 maternal deaths, a 56.69% increase compared to the previous year. The majority of maternal deaths in 2021 were related to COVID-19, hemorrhage, hypertension, and other complications. Data shows that most maternal deaths occurred during the postpartum period (62.27%), followed by pregnancy (24.80%) and childbirth (12.93%). Efforts to reduce MMR and Neonatal Mortality Rate (NMR) in Indonesia include providing comprehensive and high-quality maternal care, starting from prenatal visits, skilled birth attendance, to postpartum and newborn care. One of the main programs is Continuity of Care (COC), which ensures that maternal and neonatal health services are continuous from preconception to postpartum, with ongoing involvement of healthcare professionals. In Central Java, the highest maternal mortality rate was recorded in Brebes, while the lowest was in Magelang. In Semarang Regency, in 2022, the MMR was recorded at 87.60 per 100,000 live births, with the leading causes of maternal deaths being hemorrhage and hypertension. The implementation of COC at PMB Kusbiyanti, through continuous home visits and monitoring, meets the standards for improving the quality of maternal care. Overall, the implementation of Continuity of Care is expected to be an effective solution in reducing MMR and NMR in Indonesia. The method used in this study is a case study, which collects direct information from patients based on Continuity of Care for pregnant women, childbirth, newborns, postpartum, and family planning. The approach uses both varney and SOAP methods. Based on the study results conducted from pregnancy through family planning, it was found that the maternal care provided to Ms. N during pregnancy, childbirth, postpartum, newborn care, and family planning aligned with the theoretical framework and there were no gaps identified between theory and practice. Comprehensive care was provided to Ms. N, aged 32, throughout her pregnancy, childbirth, newborn care, postpartum, and family planning, with management in accordance with both theory and actual practice.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Kesehatan ibu adalah salah satu fokus utama dalam Agenda 2030, khususnya Tujuan 3 SDGs yang menargetkan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi 70 per 100.000 kelahiran hidup. Namun, AKI di Indonesia masih tinggi, dengan banyak kematian yang disebabkan oleh komplikasi kehamilan dan persalinan. Pada 2021, AKI Indonesia tercatat 7.389 kematian, meningkat 56,69% dibandingkan tahun sebelumnya. Sebagian besar kematian ibu pada tahun 2021 terkait COVID-19, perdarahan, hipertensi, dan komplikasi lainnya. Data menunjukkan bahwa kematian ibu paling banyak terjadi pada masa nifas (62,27%), diikuti oleh masa kehamilan (24,80%) dan persalinan (12,93%). Upaya untuk menurunkan AKI dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia mencakup pemberian asuhan kebidanan komprehensif dan berkualitas, mulai dari pemeriksaan kehamilan, persalinan oleh tenaga terlatih, hingga perawatan pasca persalinan dan bayi baru lahir. Salah satu program utama adalah Continuity of Care (COC), yang memastikan pelayanan kesehatan ibu dan bayi berjalan berkesinambungan dari prakonsepsi hingga pasca persalinan, dengan keterlibatan tenaga kesehatan yang terus menerus. Di Jawa Tengah, angka kematian ibu tertinggi tercatat di Kabupaten Brebes, sedangkan angka terendah di Kota Magelang. Di Kabupaten Semarang, pada tahun 2022, AKI tercatat 87,60 per 100.000 kelahiran hidup, dengan penyebab kematian ibu yang dominan adalah perdarahan dan hipertensi. Pelaksanaan COC di PMB Kusbiyanti, dengan pemeriksaan dan kunjungan rumah secara berkelanjutan, sudah memenuhi standar untuk meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan. Secara keseluruhan, implementasi Continuity of Care diharapkan dapat menjadi solusi efektif dalam menurunkan AKI dan AKB di Indonesia. Metode dalam penelitian ini yaitu studi kasus. Dimana mendapatkan informasi pasien secara langsung dengan berbasis Continuity of Care pada ibu hamil, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan KB. Melalui pendekatan secara varney dan SOAP. Berdasarkan hasil studi yang telah dilakukan mulai dari kehamilan sampai fase KB. Didapatkan hasil bahwa asuhan keidanan pada Ny.N selama hamil, persalinan, bayi baru lahir, nifas, dan KB sesuai dengan teori dan didapatkan tidak ada kesenjangan dengan teori. Telah dilakukan asuhan secara komprehensif pada Ny. N Umur 32 Tahun dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, dan KB didapatkan hasil bahwa penatalaksanaan teori sesuai secara dan fakta.</p> Kusbiyanti, Ninik Christiani Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/864 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) pada Ny. A di Pustu Ngajaran Wilayah Puskesmas Tuntang https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/868 <p><em>Maternal health is one of the main focuses of the 2030 Agenda, particularly Sustainable Development Goal (SDG) 3, which aims to reduce the Maternal Mortality Ratio (MMR) to 70 per 100,000 live births. However, Indonesia’s MMR remains high, with many deaths caused by pregnancy and childbirth complications. In 2021, Indonesia recorded 7,389 maternal deaths, a 56.69% increase compared to the previous year. The majority of these deaths were related to COVID-19, hemorrhage, hypertension, and other complications. Data shows that most maternal deaths occurred during the postpartum period (62.27%), followed by the pregnancy period (24.80%) and childbirth (12.93%). Efforts to reduce MMR and the Infant Mortality Rate (IMR) in Indonesia include providing comprehensive and quality midwifery care, from pregnancy checkups and skilled birth attendance to postpartum and newborn care. One of the main programs is Continuity of Care (COC), which ensures the ongoing health services for mothers and babies from preconception to postpartum, with continuous involvement from healthcare workers. In Central Java, the highest maternal mortality rate was recorded in Brebes Regency, while the lowest was in Magelang City. In Semarang Regency, the MMR in 2022 was recorded at 87.60 per 100,000 live births, with the leading causes of maternal death being hemorrhage and hypertension. The implementation of COC at PMB Kusbiyanti, with continuous checkups and home visits, meets the standards to improve the quality of midwifery services. Overall, the implementation of Continuity of Care is expected to be an effective solution in reducing MMR and IMR in Indonesia. This study uses a case study design to evaluate comprehensive midwifery care for Mrs. A, a 30-year-old mother. The care provided covers pregnancy, childbirth, newborn care, postpartum period, and family planning. Data was collected through interviews, observations, physical examinations, and documentation using the Varney approach and SOAP method. The results of the study show that the midwifery care provided to Mrs. A was consistent with the theory, with no gaps found. Antenatal Care (ANC) visits were conducted 8 times, in line with the standards. The childbirth proceeded normally, with a healthy baby and management according to the 60-step APN. The postpartum period and newborn visits were smooth without complications. The patient plans to use the minipill for contraception after discussing it with her partner. Continuity of Care for Mrs. A has been optimally implemented. The provision of comprehensive midwifery care according to theory contributed to the prevention of complications and supported the health of both the mother and the baby.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Kesehatan ibu adalah salah satu fokus utama dalam Agenda 2030, khususnya Tujuan 3 SDGs yang menargetkan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi 70 per 100.000 kelahiran hidup. Namun, AKI di Indonesia masih tinggi, dengan banyak kematian yang disebabkan oleh komplikasi kehamilan dan persalinan. Pada 2021, AKI Indonesia tercatat 7.389 kematian, meningkat 56,69% dibandingkan tahun sebelumnya. Sebagian besar kematian ibu pada tahun 2021 terkait COVID-19, perdarahan, hipertensi, dan komplikasi lainnya. Data menunjukkan bahwa kematian ibu paling banyak terjadi pada masa nifas (62,27%), diikuti oleh masa kehamilan (24,80%) dan persalinan (12,93%). Upaya untuk menurunkan AKI dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia mencakup pemberian asuhan kebidanan komprehensif dan berkualitas, mulai dari pemeriksaan kehamilan, persalinan oleh tenaga terlatih, hingga perawatan pasca persalinan dan bayi baru lahir. Salah satu program utama adalah Continuity of Care (COC), yang memastikan pelayanan kesehatan ibu dan bayi berjalan berkesinambungan dari prakonsepsi hingga pasca persalinan, dengan keterlibatan tenaga kesehatan yang terus menerus. Di Jawa Tengah, angka kematian ibu tertinggi tercatat di Kabupaten Brebes, sedangkan angka terendah di Kota Magelang. Di Kabupaten Semarang, pada tahun 2022, AKI tercatat 87,60 per 100.000 kelahiran hidup, dengan penyebab kematian ibu yang dominan adalah perdarahan dan hipertensi. Pelaksanaan COC di PMB Kusbiyanti, dengan pemeriksaan dan kunjungan rumah secara berkelanjutan, sudah memenuhi standar untuk meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan. Secara keseluruhan, implementasi Continuity of Care diharapkan dapat menjadi solusi efektif dalam menurunkan AKI dan AKB di Indonesia. Penelitian ini menggunakan desain studi kasus untuk mengevaluasi asuhan kebidanan secara komprehensif pada Ny. A, seorang ibu berusia 30 tahun. Pelaksanaan asuhan meliputi kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, masa nifas, dan keluarga berencana. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, dan dokumentasi menggunakan pendekatan secara varney dan SOAP. Hasil studi menunjukkan bahwa asuhan kebidanan pada Ny. A sesuai dengan teori tanpa ditemukan kesenjangan. Kunjungan ANC dilakukan sebanyak 8 kali sesuai standar. Persalinan berjalan normal, dengan bayi lahir sehat dan penatalaksanaan sesuai 60 langkah APN. Masa nifas dan kunjungan bayi baru lahir berjalan lancar tanpa komplikasi. Pasien merencanakan penggunaan kontrasepsi minipil setelah berdiskusi dengan pasangan. Continuity of Care pada Ny. A telah diterapkan secara optimal. Implementasi asuhan kebidanan komprehensif sesuai teori berkontribusi pada pencegahan komplikasi dan mendukung kesehatan ibu serta bayi.</p> Lis Sugiarti, Ninik Christiani Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/868 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Continuity of Care pada Ny. W Usia 35 Tahun GIIPIA0 di RSIA Asih Balikpapan https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/872 <p><em>Comprehensive and complete services for a woman from pregnancy preparation, pregnancy, postpartum and family planning as well as care for neonates are provided continuously through continuity of care (CoC) midwifery care, which emphasizes that promotive and preventive efforts are as important as curative and rehabilitative efforts in each life cycle and at each level of service. During the pregnancy process, health problems can arise and pose a risk to the mother and fetus. Problems related to lack of amniotic fluid called oligohydramnios are one of the risks during pregnancy because amniotic fluid is very important for fetal growth and development. For this reason, skilled midwives are needed to carry out clinical procedures with analytical, critical and precise abilities in managing care for women through a continuity of care approach. The case study research method on Mrs. W, 35 years old, GIIPIA0, 38 weeks of gestation at the first contact on July 13, 2024 at RSIA ASIH Balikpapan until the 4th postpartum visit on the 40th day, the mother gave birth by cesarean section. Case study of comprehensive care for Mrs. W was conducted since Antenatal Care in the third trimester, Intranatal Care (INC) Pre-Cesarean and Newborn (BBL), Postnatal Care (PNC) Post-Cesarean, Neonatal Care until using IUD KB. ANC care, INC Pre-Cesarean and BBL, PNC Post-Cesarean, and Neonatal Care were continuous according to the midwifery care plan. There was no gap between theory and practice in providing care to Mrs. W with Continuity of Care (CoC) Midwifery Care.</em></p> <p><strong> </strong></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Pelayanan yang menyeluruh dan paripurna pada seorang wanita sejak dari persiapan kehamilan, hamil, nifas dan KB serta asuhan pada neonates di berikan secara berkesinambungan melalui asuhan kebidanan <em>continuity of care</em> (CoC), yang menekankan bahwa upaya promotif dan preventif sama pentingnya dengan upaya kuratif dan rehabilitatif pada tiap siklus kehidupan dan pada tiap level pelayanan.Selama proses kehamilan gangguan kesehatan dapat muncul dam memberikan resiko bagi ibu dan janin. Masalah yang berkaitan dengan kurangnya cairan amnion yang disebut <em>oligohidramnion</em> merupakan salah satu resiko selama kehamilan karena cairan amnion sangat penting bagi tumbuh kembang janin. Untuk itu dibutuhkan tenaga bidan yang terampil melakukan prosedur klinis dengan kemampuan analisis, kritis dan tepat dalam penatalaksanaan asuhan pada perempuan melalui pendekatan <em>continuity of care</em>. Metode penelitian studi kasus pada Ny. W usia 35 tahun GIIPIA0 Usia Kehamilan 38 minggu pada kontak pertama pada tanggal 13 Juli 2024 di RSIA ASIH Balikpapan hingga kunjungan nifas ke-4 pada hari ke 40, ibu dengan persalinan <em>sectio caesarea</em>. Studi kasus asuhan komprehensif pada Ny.W dilakukan sejak <em>Antenatal Care</em> pada trimester III, <em>Intranatal Care</em> (INC) Pra <em>sectio caesarea</em> dan Bayi Baru Lahir (BBL), <em>Postnatal Care</em> (PNC) <em>Post sectio caesarea</em>, <em>Neonatal Care</em> hingga menggunakan KB IUD. Asuhan ANC, INC Pra <em>sectio caesarea</em> dan BBL, PNC Post <em>sectio caesarea</em>, dan <em>Neonatal Care </em>berkesinambungan sesuai dengan rencana asuhan kebidanan. Tidak ada kesenjangan antara teori dan praktik dalam pemberian asuhan kepada Ny. W dengan Asuhan Kebidanan <em>Continuity of Care </em>(CoC).</p> Dian Dwi Iswati, Masruroh Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/872 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Continuity of Care pada Ny. S Umur 29 Tahun, GIIIPIIA0 Usia Kehamilan 38 Minggu Fisiologis di PMB Marusia Inna Balikpapan https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/874 <p><em>One of the efforts to reduce maternal and neonatal mortality and improve the quality of life of mothers and children is carried out with a good care approach from a health worker in this case a midwife as the spearhead in providing optimal services. For this reason, comprehensive and complete services to a woman from pregnancy preparation, pregnancy, postpartum and family planning as well as neonatal care are provided continuously through continuity of care (CoC) midwifery care, which emphasizes that promotive and preventive efforts are as important as curative and rehabilitative efforts in each life cycle and at each level of service. Case study on Mrs. S aged 29 years GIIIPIIA0 Gestational Age 38 weeks. Case study of comprehensive care on Mrs. S was carried out since Antenatal Care in the third trimester of physiology, physiological Intranatal Care (INC) and physiological Newborn (BBL), physiological Postnatal Care (PNC), physiological Neonatal Care to using KB implants. Physiological care ANC, INC and BBL, PNC, and Neonatal Care are continuous in accordance with the midwifery care plan. There is no gap between theory and practice in providing care to Mrs. S with Continuity of Care (CoC) Midwifery Care.</em></p> <p><strong> </strong></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Salah satu upaya menurunkan AKI dan AKB serta meningkatkan kualitas hidup ibu dan anak dilakukan dengan pendekatan asuhan yang baik dari seorang tenaga kesehatan dalam hal ini bidan menjadi ujung tombak dalam memberikan pelayanan yang optimal. Untuk itu pelayanan yang menyeluruh dan paripurna pada seorang wanita sejak dari persiapan kehamilan, hamil, nifas dan KB serta asuhan pada neonatus di berikan secara berkesinambungan melalui asuhan kebidanan continuity of care (CoC), yang menekankan bahwa upaya promotif dan preventif sama pentingnya dengan upaya kuratif dan rehabilitatif pada tiap siklus kehidupan dan pada tiap level pelayanan. Studi kasus pada Ny. S usia 29 Tahun GIIIPIIA0 Usia Kehamilan 38 minggu kontak pertama pada tanggal 22 September 2024 di PMB Marusia Inna Balikpapan. Studi kasus asuhan komprehensif pada Ny. S dilakukan sejak Antenatal Care pada trimester III fisiologis, Intranatal Care (INC) fisiologis dan Bayi Baru Lahir (BBL) fisiologis, Postnatal Care (PNC) fisiologis, Neonatal Care fisiologis hingga menggunakan KB implant. Asuhan fisiologis ANC, INC dan BBL, PNC, dan Neonatal Care berkesinambungan sesuai dengan rencana asuhan kebidanan. Tidak ada kesenjangan antara teori dan praktik dalam pemberian asuhan kepada Ny. S dengan Asuhan Kebidanan Continuity of Care (CoC).</p> Marusia Inna, Heni Hirawati Pranoto Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/874 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Pencegahan Stunting dengan Gizi Seimbang di Wilayah Sebantengan, Kelurahan Ungaran, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/875 <p><em>Stunting in Indonesia is a nutritional problem in children that needs attention. Stunting is a condition of failure to thrive in children under five caused by chronic malnutrition, recurrent infectious diseases, and inadequate psychosocial stimulation. The main problem in the Sebantengan area, Ungaran Village, West Ungaran District, is that out of 37 toddlers, there is 1 stunted toddler (2.7%) due to the mother's lack of knowledge about MPASI. From the problems found, an alternative solution to the problem was obtained, namely by holding an outreach activity for cadres about "Preventing Stunting with Balanced Nutrition" which was held on October 30 2024. The outreach activity was attended by 10 posyandu cadres. This activity includes several stages, starting with the activity of filling out the pretest questionnaire, followed by counseling about "Preventing Stunting with Balanced Nutrition", questions and answers, activities for filling out the posttest questionnaire, and distribution of prizes for participants. From the pretest activities, the mean value was 95 and the posttest obtained the mean value 100, so it can be concluded that there was an increase in respondents' knowledge about how to prevent stunting with balanced nutrition. It is hoped that this activity can overcome the stunting problem in the Sebantengan area, Ungaran Village, West Ungaran District, Semarang Regency.</em></p> <p><strong> </strong></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Stunting di Indonesia merupakan permasalahan gizi pada anak yang perlu mendapat perhatian. Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis, penyakit infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai. Masalah utama di wilayah Sebantengan Kelurahan Ungaran Kecamatan Ungaran Barat adalah dari 37 balita, terdapat 1 balita stunted (2.7%) yang disebabkan kurangnya pengetahuan ibu tentang MPASI. Dari masalah yang ditemukan maka didapatkan alternatif pemecahan masalah yaitu dengan mengadakan kegiatan penyuluhan terhadap kader tentang “Cegah Stunting dengan Gizi Seimbang” yang dilaksanakan pada tanggal 30 Oktober 2024. Kegiatan penyuluhan diikuti oleh 10 kader posyandu. Kegiatan ini meliputi beberapa tahapan, diawali kegiatan pengisian kuesioner pretest, dilanjutkan dengan penyuluhan tentang “Cegah Stunting dengan Gizi Seimbang”, tanya jawab, kegiatan pengisian kuesioner posttest,, dan pembagian hadiah untuk peserta. Dari kegiatan pretest didapatkan nilai mean 95 dan posttest didapatkan nilai mean 100, sehingga dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan responden tentang cara pencegahan stunting dengan gizi seimbang. Diharapkan dengan kegiatan tersebut dapat mengatasi permasalahan stunting yang ada di wilayah Sebantengan, Kelurahan Ungaran, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang.</p> Istatik Ulyanita, Putri Arintasari, Septyana Wachyu Hastuti, Heni Hirawati Pranoto Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/875 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) pada Ny N Usia 26 Tahun G1P0A0 di Wilayah Kerja Puskesmas Graha Indah https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/877 <p><em>The Maternal Mortality Rate (MMR) in Balikpapan City in 2020 was 73 per 100,000 live births with an AKI achievement rate of 83.44%. The Infant Mortality Rate (AKB) was 7 per 1,000 live births in 2020 with an achievement rate of 50% increase in AKB, and the 2020 Toddler Mortality Rate was 7 per 1,000 live births with an increase in the achievement rate of 66.67% (Balikpapan et al. 2021). Comprehensive midwifery care is an obstetric care that is provided comprehensively from pregnancy, childbirth, newborns, postpartum, neonatal to family planning and is one of the efforts to reduce AKI and AKB (Aprianti 2023). The purpose of this study is to provide obstetric care to Mrs. N comprehensively from pregnancy, childbirth, postpartum, newborn, neonate and family planning. The method in this care is to use data collection methods through interviews, observations, physical examinations, supporting examinations, documentation studies and bibliographic studies. This research started from June 3, 2024 to July 17, 2024. The results in Mrs. N's pregnancy care were normal, no problems were found. There was a gap in the gestational age of Mrs. N during childbirth, but Mrs. N was able to carry out labor normally. The care of male newborns was not found to be a danger sign. During the postpartum period, no problems were found. The family planning care for Mrs. N has decided to use 3-month Injectable Birth Control and no problems were found. The conclusion of the management has been that care has been carried out comprehensively and runs normally without complications. The advice in this care is that comprehensive care needs to be carried out so that the health of mothers and babies can be monitored.</em></p> <p><strong> </strong></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Angka Kematian Ibu (AKI) di Kota Balikpapan pada tahun 2020 adalah 73 per 100.000 kelahiran hidup dengan tingkat pencapaian AKI sebesar 83,44%. Angka Kematian Bayi (AKB) sebesar 7 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2020 dengan tingkat pencapaian peningkatan AKB sebesar 50%, serta Angka Kematian Balita 2020 yaitu 7 per 1.000 kelahiran hidup dengan peningkatan angka pencapaian sebesar 66,67% (DKK Balikpapan, 2021). Asuhan kebidanan komprehensif merupakan asuhan kebidanan yang diberikan secara menyeluruh dari mulai hamil, bersalin, bayi baru lahir, nifas, neonatal sampai pada keluarga berencana dan merupakan salah satu upaya untuk menurunkan AKI dan AKB (Aprianti, 2023). Tujuan penelitian ini yaitu memberikan asuhan kebidanan pada Ny.N secara komprehensif dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, neonatus dan KB. Metode dalam asuhan ini yaitu menggunakan metode pengumpulan data melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, studi dokumentasi dan studi daftar pustaka. Penelitian ini dimulai sejak tanggal 03 Juni 2024 sampai tanggal 17 Juli 2024. Hasil pada asuhan kehamilan Ny.N normal tidak ditemukan masalah. Asuhan pada persalinan terdapat kesenjangan pada usia kehamilan Ny.N saat bersalin namun Ny.N dapat menjalankan persalinan dengan normal. Asuhan pada bayi baru lahir berjenis kelamin laki-laki, tidak ditemukan tanda bahaya. Pada masa nifas berlangsung normal tidak ditemukan masalah. Asuhan keluarga berencana pada Ny.N telah memutuskan untuk menggunakan KB Suntik 3 bulan dan tidak ditemukan masalah. Kesimpulan dari penatalaksanaan telah dilakukan asuhan secara komprehensif dan berjalan dengan normal tanpa penyulit. Saran dalam asuhan ini yaitu asuhan komprehensif perlu dilakukan agar kesehatan ibu dan bayi dapat terpantau.</p> Lisa Siska Anggraini, Moneca Dyah Listiyaningsih Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/877 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan pada Ny. S.W Umur 34 Tahun G2P1A0 di Puskesmas Patean Kabupaten Kendal https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/878 <p><em>The Maternal Mortality Rate (MMR) is one indicator of the success of a country's services. Every day in 2020, nearly 800 women died from preventable causes related to pregnancy and childbirth. A maternal death occurred almost every two minutes in 2020. Between 2000 and 2020, the maternal mortality ratio (MMR, the number of maternal deaths per 100,000 live births) fell by about 34% worldwide. Nearly 95% of all maternal deaths occurred in low- and lower-middle-income countries in 2020. Complications that cause maternal death are bleeding, infection, and preeclampsia. Care by health professionals before, during, and after childbirth can save the lives of women and newborns (WHO, 2024). The purpose of this midwifery care is to implement comprehensive midwifery care in a continuity of care (COC) manner for Mrs. S.W., Age 34, G2P1A0, at Patean Health Center, Kendal Regency, with a descriptive approach by conducting anamnesis and observation of patients starting from pregnancy, childbirth, postpartum, and at the time of choosing contraceptives and documenting using SOAP. While health services for children are carried out when the baby is born, neonatal visits and counseling on how to care for the umbilical cord lead to exclusive breastfeeding. The method used in comprehensive care for pregnant women, giving birth, postpartum, neonates, and family planning is a descriptive method. The type of final assignment report used is a case study. Data collection techniques use interview methods and direct observation of patients. The results obtained from comprehensive assistance in continuity of care (COC) on Mrs. S.W. are from pregnancy, childbirth, postpartum, and newborns until the mother uses contraceptives, which occur physiologically and there are no complications. The conclusion obtained by the author from carrying out comprehensive midwifery care in continuity of care (COC) on Mrs. S.W. is that as health workers, especially midwives, we can implement comprehensive midwifery care to reduce maternal and infant mortality rates.</em></p> <p><strong> </strong></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator keberhasilan layanan suatu negara. Setiap hari di tahun 2020, hampir 800 wanita meninggal karena penyebab yang dapat dicegah terkait kehamilan dan persalinan. Kematian ibu terjadi hampir setiap dua menit pada tahun 2020. Antara tahun 2000 dan 2020, rasio kematian ibu (MMR, jumlah kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup) turun sekitar 34% di seluruh dunia. Hampir 95% dari seluruh kematian ibu terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah ke bawah pada tahun 2020. Komplikasi yang menyebabkan kematian ibu yaitu perdarahan, infeksi dan preeklampsia. Perawatan oleh tenaga kesehatan profesional sebelum, selama, dan setelah melahirkan dapat menyelamatkan nyawa wanita dan bayi baru lahir (WHO, 2024). Tujuan dari asuhan kebidanan ini adalah untuk menerrapkan asuhan kebidanan komperhensif secara Continuity of Care (COC) pada Ny. S.W Umur 34 Tahun G2P1A0 di Puskesmas Patean Kabupaten Kendal dengan pendekatan secara deskriptif dengan melakukan anamnesa dan observasi kepada pasien mulai dari kehamilan, persalinan, Nifas dan pada saat pemilihan alat kontrasepsi seta mendokumentasikan menggunakan SOAP. Sedangkan pelayanan kesehan pada anak dilakukan pada saat bayi baru lair, kunjungan neonatus dan melakukan konseling tentang cara perawatan tali pusat hingga asi Ekslusif. Metode yang digunakan dalam asuhan komprehensif pada ibu hamil, bersalin, nifas, neonatus dan KB ini adalah metode deskriptif. Jenis laporan tugas akhir yang digunakan adalah studi kasus (case study). Teknik pengumpulan data menggunakan metode interview dan observasi langsung terhadap pasien. Hasil yang diperoleh dari pendampingan komperhensif secara Continuity of care (COC) pada Ny. S.W adalah dari masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir hingga ibu menggunakan alat kontrasepsi yaitu terjadi secara fisiologis dan tidak ada penyulit. Kesimpulan yang diperoleh penulis dari melakukan asuhan kebidanan komperhensif secara Continuity of Care (COC) pada Ny. S.W adalah bahwa sebagai tenaga kesehatan khususnya Bidan dapat menerapkan asuhan kebidanan secara komperhensif untuk menurunkan AKI dan AKB.</p> Kusbaryati, Ari Widyaningsih Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/878 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) pada Ny D Umur 28 Tahun G2P1A0 di PMB Sulasih https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/879 <p><em>The period of pregnancy, childbirth, postpartum, neonate is a physiological condition that is likely to threaten the life of the mother and baby and even cause death. One of the efforts made is to implement comprehensive care that can optimize early detection of high risk for mothers and babies. The aim of this research is to carry out comprehensive midwifery care for pregnant, maternity, postpartum and neonate mothers at the primary health center. The method used is descriptive research and the type of descriptive research used is a case study (Case Study). The data collection technique used is using Primary data and secondary data. Primary data was obtained through interviews, observation and physical examination, as well as documentation using SOAP with Varney's management mindset. while secondary data is data obtained from the KIA book. The sample is a pregnant woman in the third trimester, gestation age 40 weeks G2P1A0. The time of the research was in the work area of the community health center. The results of the care obtained by Mrs. D received antibiotic therapy and mefenamic acid. The postpartum period progressed normally, there was no bleeding, good contractions, lochea rubra. Grade 1 perineal wound, the mother received vitamin A. The newborn had an anthropometric examination of 2800 grams. Mrs. D received counseling exclusive breastfeeding and newborn care, Mrs. D decided to use 3-month injectable birth control.</em></p> <p><strong> </strong></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Masa kehamilan, persalinan, nifas, neonatus merupakan suatu keadaan fisiologis yang kemungkinan mengancam jiwa ibu, bayi bahkan menyebabkan kematian, salah satu Upaya yang dilakukan yaitu dengan menerapkan asuhan komprehensif yang dapat mengoptimalkan deteksi dini resiko resiko tinggi maternal dan neonatal. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan asuhan kebidanan komprehensif pada ibu hamil, bersalin, nifas dan neonatus di puskesmas suruh, metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan jenis penelitian deskriptif yang digunakan adalah studi penelaahan kasus (Case Study), Teknik Pengumpulan data yang digunakan adalah menggunakan data Primer dan data sekunder. Data Primer diperoleh melalui wawancara, observasi dan pemeriksaan Fisik, serta dokumentasi menggunakan SOAP dengan pola piker manajemen Varney. sedangkan data Sekunder adalah data yang diperoleh dari buku KIA. Sample adalah seorang ibu hamil trimester III usia kehamilan 40 minggu G2P1A0. Waktu penelitian yaitu di PMB Sulasih wilayah kerja Puskemas Dadapayam. Hasil asuhan yang didapat Ny. D umur 28 G2P1A0 usia kehamilan 40 Minggu, persalinan berlangsung secara normal. Ny. D mendapatkan terapi antibiotic, dan asam mefenamic . masa nifas berlangsung secara normal , tidak ada pendarahan, kontraksi baik, lochea rubra. Luka perineum grade 1, ibu mendapatkan vitamin A. pada bayi baru lahir didapatkan pemeriksaan antopometri BB 2800 gram. Ny. D mendapatkan konseling tentang asi eksklusif dan perawatan bayi baru lahir, Ny. D memutuskan untuk menggunakan KB suntik 3 bulan.</p> Sulasih, Heni Setyowati Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/879 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Continuity of Care pada Ny. R Usia 32 Tahun GIIPIA0 di RSIA Asih Balikpapan https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/880 <p><em>The process of pregnancy and childbirth is still something that is risky and can be life-threatening for mothers and babies in Indonesia. Comprehensive and complete services for a woman from pregnancy preparation, pregnancy, postpartum and family planning as well as care for neonates are provided continuously through continuity of care (CoC) midwifery care, which emphasizes that promotive and preventive efforts are as important as curative and rehabilitative efforts in each life cycle and at each level of service. During the pregnancy process, health problems can arise and pose a risk to the mother and fetus. Problems related to lack of amniotic fluid called oligohydramnios are one of the risks during pregnancy because amniotic fluid is very important for fetal growth and development. For this reason, skilled midwives are needed to carry out clinical procedures with analytical, critical and precise abilities in managing care for women through a continuity of care approach. The case study research method on Mrs. R, 32 years old, GIIPIA0, 38 weeks of pregnancy with a cesarean section delivery. Case study of comprehensive care for Mrs. I was conducted since Antenatal Care in the third trimester, Intranatal Care (INC) Pre-Cesarean and Newborn (BBL), Postnatal Care (PNC) Post-Cesarean, Neonatal Care until </em><em>using 3-month injection contraception.</em><em> ANC care, INC Pre-Cesarean and BBL, PNC Post-Cesarean, and Neonatal Care were continuous according to the midwifery care plan. There was no gap between theory and practice in providing care to Mrs. R with Continuity of Care (CoC) Midwifery Care.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Proses kehamilan dan persalinan masih merupakan sesuatu yang berisiko dan dapat mengancam nyawa bagi ibu dan bayi di Indonesia. Pelayanan yang menyeluruh dan paripurna pada seorang wanita sejak dari persiapan kehamilan, hamil, nifas dan KB serta asuhan pada neonates di berikan secara berkesinambungan melalui asuhan kebidanan <em>continuity of care</em> (CoC), yang menekankan bahwa upaya promotif dan preventif sama pentingnya dengan upaya kuratif dan rehabilitatif pada tiap siklus kehidupan dan pada tiap level pelayanan.Selama proses kehamilan gangguan kesehatan dapat muncul dan memberikan resiko bagi ibu dan janin. Masalah yang berkaitan dengan kurangnya cairan amnion yang disebut <em>oligohidramnion</em> merupakan salah satu resiko selama kehamilan karena cairan amnion sangat penting bagi tumbuh kembang janin. Untuk itu dibutuhkan tenaga bidan yang terampil melakukan prosedur klinis dengan kemampuan analisis, kritis dan tepat dalam penatalaksanaan asuhan pada perempuan melalui pendekatan <em>continuity of care</em>. Metode penelitian studi kasus pada Ny. R usia 32 Tahun GIIPIA0 Usia Kehamilan 38 minggu dengan persalinan <em>sectio caesarea</em>. Studi kasus asuhan komprehensif pada Ny.I dilakukan sejak <em>Antenatal Care</em> pada trimester III, <em>Intranatal Care</em> (INC) Pra <em>sectio caesarea</em> dan Bayi Baru Lahir (BBL), <em>Postnatal Care</em> (PNC) <em>Post sectio caesarea</em>, <em>Neonatal Care</em> hingga menggunakan KB suntik 3 bulan. Asuhan ANC, INC Pra <em>sectio caesarea</em> dan BBL, PNC Post <em>sectio caesarea</em>, dan <em>Neonatal Care </em>berkesinambungan sesuai dengan rencana asuhan kebidanan. Tidak ada kesenjangan antara teori dan praktik dalam pemberian asuhan kepada Ny. R dengan Asuhan Kebidanan <em>Continuity of Care </em>(CoC).</p> Muzayarah, Moneca Diah Listiyaningsih Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/880 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) pada Ny. S Umur 26 Tahun di RSU Puri Asih Salatiga https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/882 <p><em>In order to accelerate the achievement of maternal mortality and infant mortality reduction targets, Indonesia has a programme that has focused on continuity of care. During this decade, midwifery care is carried out by combining conventional and complementary midwifery services, and has become an important part of midwifery practice to reduce medical interventions both during pregnancy, childbirth and the postpartum period. Therefore, the author is interested in conducting midwifery care entitled ‘Comprehensive Midwifery Care for Mrs S Age 26 at Puri Asih Salatiga General Hospital’. The method used in Contuinity of Care is case study. The results of the care provided are in the care of pregnancy Mrs.S 26 years old G1P0A0 there are no complaints and the care provided during the visit is to provide counselling to the mother according to gestational age. In labour care of Ny.S G1P0A0 with gestational age of 41 weeks was conducted at Puri Asih Salatiga General Hospital. During the first stage of labour, relaxation techniques and efflurage massage were performed. Labour went normally, the baby was born spontaneously and cried immediately, the male sex, in the management used 60 steps of APN and there was a gap between theory and fact, namely in the length of time 2 which was only 1 hour. In the postpartum period, KF1 monitoring was carried out at 8 hours postpartum, KF2 at 7 days postpartum, KF3 at 2 weeks postpartum, and KF4 at 4 weeks postpartum. At KF1, the mother experienced low milk production so oxytocin massage was given. Subsequent monitoring found no complaints, the mother was able to carry out her role as a mother without difficulty because there were no suture wounds. The process of uterine involution took place normally which was not accompanied by puerperal infection. At 4 weeks postpartum counselling was given about various methods of contraception and the mother chose to use 3-month injectable birth control. There is no gap between theory and fact. In newborn care, care was carried out up to 2 weeks with no complications. Mrs S's baby had a significant weight gain, this showed that the baby's nutrition was sufficient because the baby was always given breast milk on demand so that the baby's weight continued to increase every week. There is no gap between theory and fact. It is expected that the client can apply the midwifery care that has been given so that it can increase knowledge and experience.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Dalam rangka mempercepat pencapaian target penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi, Indonesia memiliki program yang sudah terfokus pada pelayanan kebidanan yang berkesinambungan (Continuity of Care). Selama satu dekade ini, asuhan kebidanan dilaksanakan dengan mengkombinasikan pelayanan kebidanan konvensional dan komplementer, serta telah menjadi bagian penting dari praktik kebidanan untuk mengurangi intervensi medis baik saat masa kehamil, persalinan maupun masa nifas. Sehingga penulis tertarik untuk melakukan asuhan kebidanan yang berjudul “Asuhan Kebidanan Secara Komprehensif pada Ny. S Umur 26 Tahun di RSU Puri Asih Salatiga”. Metode dalam asuhan Contuinity of Care yang digunakan adalah Study penelaahan kasus (Case Study). Hasil asuhan yang diberikan yaitu pada asuhan kehamilan Ny.S usia 26 tahun G1P0A0 tidak ada keluhan dan asuhan yang diberikan saat kunjungan yaitu memberikan konseling pada ibu sesuai usia kehamilan. Pada asuhan persalinan Ny.S G1P0A0 dengan usia kehamilan 41 minggu dilakukan di RSU Puri Asih Salatiga. Pada kala I dilakukan asuhan teknik relaksasi dan massage efflurage. Persalinan berjalan normal bayi lahir spontan langsung menangis jenis kelamin laki-laki, dalam penatalaksanaannya menggunakan 60 langkah APN dan ada kesenjangan antara teori dan fakta yaitu pada lama kala 2 yang hanya 1 jam. Pada masa nifas, dilakukan pemantauan KF1 pada 8jam postpartum, KF2 pada 7 hari postpartum, KF3 pada 2 minggu postpartum, dan KF4 pada 4 minggu postpartum. Pada KF1 ibu mengalami produksi ASI sedikit sehingga diberikan asuhan pijat oksitosin. Pemantauan selanjutnya tidak ditemukan keluhan, ibu sudah dapat menjalankan dengan baik perannya sebagai ibu tanpa kesulitan karena tidak ada luka jahitan. Proses involusi uteri berlangsung normal yang tidak disertai dengan infeksi puerperalis. Pada 4 minggu postpartum diberikan konseling tentang macam-macam metode alat kontrasepsi dan ibu memilih menggunkan KB Suntik 3 bulan. Tidak ada kesenjangan antara teori dan fakta. Pada asuhan bayi baru lahir, asuhan dilakukan sampai dengan 2 minggu tidak ada komplikasi. Bayi Ny. S mengalami kenaikan berat badan yang signifikan, hal ini menunjukkan bahwa nutrisi bayi telah tercukupi karena bayi selalu diberikan ASI secara on demand sehingga berat badan bayi terus naik setiap minggunya. Tidak ada kesenjangan antara teori dan fakta. Diharapkan klien dapat mengaplikasikan asuhan kebidanan yang telah diberikan sehingga dapat menambah pengetahuan dan pengalaman.</p> Alfi Ristanti, Isfaizah Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/882 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Peningkatan Ketrampilan Kader PERGA (Peran Keluarga) tentang Promosi Kesehatan https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/883 <p><em>Pajangan Subdistrict ranks first in stunting incidents in Bantul Regency, while Guwosari Subdistrict is ranked 3rd highest, namely 13.23% based on Pajangan Health Center data in 2019 after Triwidadi Subdistrict with 17.15% and Sendangsari Subdistrict with 13.23%. Efforts to prevent stunting are by approaching the community through PERGA cadre training activities in Guwosari District. The instrument uses educational media, flip sheets and educational rubrics. The result of this community service is an increase in cadres' skills regarding health promotion related to the role of the family in preventing stunting.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Kecamatan Pajangan menempati peringkat pertama kejadian stunting di Kabupaten Bantul, untuk Kalurahan Guwosari menempati peringkat ke-3 tertinggi yaitu sebesar 13,23% berdasarkan Data Puskesmas Pajangan pada tahun 2019 setelah Kalurahan Triwidadi sebesar 17,15% dan Kalurahan Sendangsari 13,23%. Upaya untuk mencegah stunting adalah melalui pendekatan kepada masyarakat melalui kegiatan pelatihan kader PERGA di Kalurahan Guwosari. Instrumen menggunakan media edukasi lembar balik dan rublik edukasi. Hasil pengabdian masyarakat ini adalah adanya peningkatan keterampilan kader tentang promosi kesehatan terkait peran keluarga dalam pencegahan stunting.</p> Fatimah Fatimah, Kana Safrina Rouzi , Herwinda Kusuma, Hilda Okta Variana, Indah Lestari Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/883 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny. A Umur 25 Tahun G1P0A0 di Puskesmas Sepinggan https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/884 <p><em>Data from the World Health Organization (WHO) in 2020 showed an alarming figure, namely that around 287,000 women died during and after pregnancy and childbirth. The astonishing fact is that almost 95% of all maternal deaths occur in low- and lower-middle-income countries, and what is even more surprising is that most of these deaths are actually preventable (WHO, 2024). Data from the Maternal and Child Nutrition and Health program at the Ministry of Health shows a trend that needs attention. The number of maternal deaths tends to increase from 2019 to 2021, while from 2021 to 2023, the figure fluctuates. In 2023, 4,482 cases of maternal death were recorded. The main cause of maternal death that year was hypertension in pregnancy with 412 cases, followed by obstetric hemorrhage with 360 cases, and other obstetric complications with 204 cases (Ministry of Health of the Republic of Indonesia, 2024). The purpose of this midwifery care is to implement comprehensive midwifery care in continuity of care (COC) for Mrs. A, 25 years old, G1P0A0 at the Sepinggan Health Center, Balikpapan City, with a descriptive approach by conducting anamnesis and observation of patients starting from pregnancy, childbirth, postpartum, and when choosing contraceptives and documenting using SOAP. While health services for children are carried out when the baby is born, neonatal visits and counseling on how to care for the umbilical cord lead to exclusive breastfeeding. The method used in comprehensive care for pregnant women, giving birth, postpartum, neonates, and family planning is a descriptive method. The type of final assignment report used is a case study. Data collection techniques use interview methods and direct observation of patients. The results obtained from comprehensive assistance in continuity of care (COC) to Mrs. A are from pregnancy, childbirth, postpartum, and newborns until the mother uses contraceptives, which occur physiologically and there are no complications. The conclusion obtained by the author from providing comprehensive midwifery care using continuity of care (COC) on Mrs. A is that as health workers, especially midwives, they can implement comprehensive midwifery care to reduce MMR and IMR.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Data dari World Health Organization (WHO) pada tahun 2020 menunjukkan angka yang mengkhawatirkan, yaitu sekitar 287.000 wanita meninggal selama dan setelah kehamilan dan persalinan. Fakta yang mencengangkan adalah hampir 95% dari seluruh kematian ibu terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah ke bawah, dan yang lebih mengejutkan lagi adalah sebagian besar kematian ini sebenarnya dapat dicegah (WHO, 2024). Data dari program Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak di Kementerian Kesehatan menunjukkan tren yang perlu diperhatikan. Jumlah kematian ibu cenderung meningkat dari tahun 2019 hingga 2021, sedangkan dari tahun 2021 hingga 2023, angka tersebut berfluktuasi. Pada tahun 2023, tercatat 4.482 kasus kematian ibu. Penyebab utama kematian ibu pada tahun tersebut adalah hipertensi dalam kehamilan dengan 412 kasus, diikuti oleh perdarahan obstetrik dengan 360 kasus, dan komplikasi obstetrik lainnya dengan 204 kasus (Kemenkes RI, 2024). Tujuan dari asuhan kebidanan ini adalah untuk menerrapkan asuhan kebidanan komperhensif secara Continuity of Care (COC) pada Ny. A Umur 25 Tahun G1P0A0 di Puskesmas Sepinggan Kota Balikpapan dengan pendekatan secara deskriptif dengan melakukan anamnesa dan observasi kepada pasien mulai dari kehamilan, persalinan, Nifas dan pada saat pemilihan alat kontrasepsi seta mendokumentasikan menggunakan SOAP. Sedangkan pelayanan kesehan pada anak dilakukan pada saat bayi baru lair, kunjungan neonatus dan melakukan konseling tentang cara perawatan tali pusat hingga ASI ekslusif. Metode yang digunakan dalam asuhan komprehensif pada ibu hamil, bersalin, nifas, neonatus dan KB ini adalah metode deskriptif. Jenis laporan tugas akhir yang digunakan adalah studi kasus (case study). Teknik pengumpulan data menggunakan metode interview dan observasi langsung terhadap pasien. Hasil yang diperoleh dari pendampingan komperhensif secara Continuity of care (COC) pada Ny. A adalah dari masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir hingga ibu menggunakan alat kontrasepsi yaitu terjadi secara fisiologis dan tidak ada penyulit. Kesimpulan yang diperoleh penulis dari melakukan asuhan kebidanan komperhensif secara Continuity of Care (COC) pada Ny. A adalah bahwa sebagai tenaga kesehatan khususnya Bidan dapat menerapkan asuhan kebidanan secara komperhensif untuk menurunkan AKI dan AKB.</p> Ratih Sukma Dewi, Ninik Christiani Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/884 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. A Umur 33 Tahun G3P2A0 di Puskesmas Bringin https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/887 <p><em>Continuity of Care in Midwifery is a series of continuous and comprehensive services starting from pregnancy, childbirth, postpartum care, newborn care, and family planning services. It addresses the specific health needs of women and the personal circumstances of each individual. Comprehensive care involves thorough examinations, including basic laboratory tests and counseling. Comprehensive midwifery care includes continuous services in areas such as antenatal care, childbirth care, postpartum care, newborn care, and family planning services. Continuity of care in pregnancy emphasizes the importance of women receiving services from the same professional or a consistent team of professionals. This ensures proper monitoring of their condition over time and fosters trust and openness due to familiarity with the caregiver.The type of research used in this study is descriptive, with a case study approach. The sample used is Mrs. A. After providing comprehensive midwifery care, including care during pregnancy, childbirth, postpartum, and newborn care, the outcomes were normal pregnancy, normal delivery, healthy baby, and appropriate family planning. There was no gap identified between theoretical knowledge and practical application in the comprehensive midwifery care provided to Mrs. A and her baby in Bringin Village, Bringin Subdistrict, Semarang Regency.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Continuity of care dalam kebidanan adalah serangkaian kegiatan pelayanan yang berkelanjutan dan menyeluruh mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, pelayanan bayi baru lahir serta pelayanan keluarga berencana yang menghubungkan kebutuhan kesehatan perempuan khususnya dan keadaan pribadi setiap individu. Asuhan komprehensif merupakan suatu pemeriksaan yang dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan, laboratorium sederhana dan konseling. Asuhan kebidanan komprehensif mencakup tempat kegiatan pemeriksaan berkesinambungan diantaranya adalah asuhan kebidanan kehamilan, asuhan kebidanan persalinan, asuhan kebidanan masa nifas dan asuhan kebidanan bayi baru lahir serta akseptor KB. Asuhan kehamilan mengutamakan kesinambungan pelayanan (continuity of care) sangat penting buat wanita untuk mendapatkan pelayanan dari seorang profesional yang sama atau dari satu tim tenaga profesional, sebab dengan begitu maka perkembangan kondisi mereka setiap saat akan terpantau dengan baik selain juga mereka menjadi percaya dan terbuka karena merasa sudah mengenal si pemberi asuhan. Jenis penelitian yang digunakan yaitu deskriptif, dengan pendekatan studi kasus (Case Study). Sampel yang digunakan adalah Ny. A. Setelah melakukan dan memberikan asuhan kebidanan secara Komprehensif mulai dari Ibu Hamil, Bersalin, Nifas, Bayi dan hasilnya hamil dengan normal, bersalin dengan normal, bayi dengan normal, dan sampai dengan KB. Tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kasus pada Asuhan Komprehensif kebidanan pada Ny.A dan By.Ny.A di Desa Bringin Kecamatan Bringin Kabupaten semarang.</p> Suciati, Yulia Nur Khayati Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/887 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Pemberdayaan Perempuan dan Balita Melalui Asuhan Kebidanan Komunitas sebagai Upaya Meningkatkan Status Kesehatan Masyarakat https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/889 <p><em>Community Midwifery is a professional midwifery service aimed at the community with an emphasis on high-risk groups with an effort to achieve optimal health levels through disease prevention, health promotion, ensuring the affordability of needed health services and involving clients as partners in the planning, implementation and evaluation of midwifery services. Managing the care of ANC, PNC, BBL, Infant, Toddler, Reproductive Health and Family Planning in the community. Community midwifery practices can arouse community participation, so that people can overcome their health problems and find alternative solutions together. The implementation method used in this community service is health counseling which is given to 4 targets, namely pregnant women, postpartum mothers, toddlers and adolescents. However, the priority of the problem in RT 25 Graha Indah Village, North Balikpapan is the lack of knowledge about reproductive health in adolescents. Implementation on October 26, 2024. The participants of this counseling activity amounted to 34 teenagers. The activity was carried out in stages: (1) providing an explanation of the purpose of the activity; (2) distributing pre-tests to target adolescents; (3) providing health counseling on "Adolescent Reproductive Health"; (4) providing opportunities for the target to ask questions; (5) distributing post-tests to targeted adolescents. After this community activity was carried out, there was an increase in the community, especially adolescents, regarding adolescents' knowledge about adolescent reproductive health.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Kebidanan Komunitas adalah layanan kebidanan profesional yang ditujukan untuk masyarakat dengan penekanan pada kelompok berisiko tinggi dengan upaya mencapai tingkat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, memastikan keterjangkauan layanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi layanan kebidanan. Mengelola perawatan ANC, PNC, BBL, Bayi, Balita, Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana di masyarakat. Praktik kebidanan masyarakat dapat membangkitkan partisipasi masyarakat, sehingga masyarakat dapat mengatasi masalah kesehatannya dan menemukan solusi alternatif bersama-sama. Metode pelaksanaan yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah penyuluhan kesehatan yang diberikan pada 4 sasaran yakni ibu hamil, ibu nifas, balita dan remaja. Namun prioritas masalah di RT 25 Desa Graha Indah, Balikpapan Utara yakni kurangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi pada remaja. Pelaksanaan pada 26 Oktober 2024. Peserta kegiatan penyuluhan ini berjumlah 34 remaja. Kegiatan dilaksanakan secara bertahap (1) memberikan penjelasan tentang tujuan kegiatan; (2) mendistribusikan pre-tes kepada target remaja; (3) memberikan konseling kesehatan tentang "Kesehatan Reproduksi Remaja"; (4) memberikan kesempatan bagi target untuk mengajukan pertanyaan; (5) mendistribusikan post-test kepada remaja yang ditargetkan. Setelah kegiatan komunitas ini dilakukan, terjadi peningkatan di masyarakat, khususnya remaja, mengenai pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi remaja.</p> Riana Ratna Ningrum, Rina Banne Ringgi, Ririn Rabbania, Septiani Dewi Putri, Risma Aliviani Putri Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/889 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) pada Ny. N Umur 17 Tahun di PMB Ina Rositasari https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/890 <p><em>During pregnancy a woman will experience internal changes that including physiological and psychological changes. With these changes, pregnant women need adaptation, causing complaints or discomfort. One of the discomforts that often occur in pregnant women is frequent micturition. The discomfort of frequent micturition if not addressed can cause urinary tract infection (UTI). In addition, there may also be complications in pregnancy as obstetric complications. One of them is the fetal factor, namely the size of the fetus. Estimated foetal weight that is underestimated or inappropriate for the gestational age can lead to low birth weight (LBW). Based on this, comprehensive midwifery care was carried out on Mrs N at PMB Ina Rositasari. This midwifery care method is a case review study. The case study was conducted at PMB Ina Rositasari. The subject of the case study used was Mrs Ndi, whose gestational age began in the third trimester, then care was provided from pregnancy to the birth control period. Data collection techniques are interview, physical examination, and observation sheet. Based on the results of studies that have been carried out from pregnancy to the birth control phase. It was found that the assessment of Mrs N's pregnancy care at 34 weeks pregnant, the mother said she often urinated and sometimes her stomach was tight, then the results of the objective examination found that there was a mismatch in TBJ at UK 34mg. The management given is nutrition in pregnancy and giving motivation not to worry. At the second visit pregnancy care, several complaints were that the mother said she was afraid of giving birth, the mother said she often had a tub, and the mother said her back was painful. The management given was explaining to the mother not to be afraid of giving birth, IEC related to frequent urination, IEC related to back pain, allowed to do massage in the back area, IEC about the danger signs of childbirth. In labour care, the patient was given direction to give birth in the hospital because the mother's age was included in the risk factor of being too young to get pregnant. The mother said that she came to Bina Kasih Hospital because she felt tight and it was known that the objective examination results were 5 cm open. The management given is labour assistance. Postpartum care assessment of the first visit, obtained data Mrs N said her stomach still felt nauseous and pain in the suture wound. The management given is to provide information to the mother about the stomach still feels heartburn and teach the mother how to reduce heartburn in the stomach. Teaching mothers how to breastfeed properly. Provide counselling on exclusive breastfeeding.Counselling mothers about preventing infant hypothermia. Counselling on puerperal danger signs. Postpartum care assessment of the second visit, obtained data no complaints. The management given was in accordance with the needs and standards. First visit LBW care assessment, subjective data obtained that the baby has not been immunised with HB-0. The management given is in accordance with the needs and standards. Assessment of second visit LBW care, subjective data obtained no complaints. Assessment of family planning care, obtained subjective data Mrs N said she wanted to use 3-month injectable family planning. The management given is in accordance with the needs and standards. Midwives are expected to be able to provide comprehensive midwifery care with the correct procedures and according to client needs.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Selama kehamilan seorang wanita akan mengalami perubahan dalam yang meliputi perubahan fisiologis dan psikologis. Dengan adanya perubahan tersebut membuat ibu hamil memerlukan adaptasi sehingga menyebabkan keluhan atau ketidaknyamanan. Salah satu ketidaknyamanan yang sering terjadi pada ibu hamil adalah sering berkemih. Ketidaknyamanan sering berkemih apabila tidak diatasi dapat menyebabkan infeksi Saluran kemih (ISK). Selain itu, kemungkinan juga dapat terjadi penyulit dalam kehamilan sebagai komplikasi obstetri. Salah satunya adalah faktor janin yaitu ukuran dari janin. Taksiran berat janin yang kutang atau tidak sesuai dengan usia kehamilan dapat menyebabkan kondisi berat badan bayi lahir rendah (BBLR). Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan asuhan kebidanan komprehensif pada Ny N di PMB Ina Rositasari.Metode asuah kebidanan ini yaitu studi penelaahan kasus. Studi kasus dilakukan di PMB Ina Rositasari. Subjek studi kasus yangdigunakan adalahNy. Ndi usia kehamilannya mulai trimester III, kemudian dilakukan asuhan pada dari kehamilan sampai dengan masa KB. Teknik pengumpulan data yaitu Interview, Pemeriksaan Fisik, dan Lembar Observasi. Berdasarkan hasil studi yang telah dilakukan mulai dari kehamilan sampai fase KB. Didapatkan hasil bahwa pengkajian pada asuhan kehamilan Ny. N saat hamil 34 minggu, ibu mengatakan sering kencing dan kadang perutnya kenceng, kemudian hasil pemeriksaan obyektif diktahui ada ketidaksesuaian TBJ pada UK 34mg. Penatalaksanaan yang diberikan yaitu penkes nutrisi dalam kehamilan dan pemberian motivasi agar tidak cemas. Pada asuhan kehamilan kunjungan kedua, beberapa keluhan yaitu ibu mengatakan takut melahirkan, ibu mengatakan sering bak, dan ibu mengatakan punggung terasa nyeri. Penatalaksanaan yang diberikan yaitu Menjelaskan kepada ibu agar tidak takut melahirkan, KIE terkait sering BAK, KIE terkait nyeri punggung, boleh melakukan pijat diarea punggung, KIE tentang tanda bahaya persalinan. Pada asuhan persalinan, pasien duberi arahan untuk melahirkan di rumah sakit karena usia ibu yang masuk dalan faktor resiko terlalu muda untuk hamil. Ibu mengatakan datang RSU Bina Kasih karena sudah merasakan kenceng-kenceng dan diketahui hasil pemeriksaan obyektif sudah pembukaan 5 cm. Penatalaksanaan yang diberikan yaitu pertolongan persalinan. Pengkajian asuhan nifas kunjungan pertama, diperoleh data Ny. N mengatakan perutnya masih terasa mules dan nyeri pada luka jahitan. Penatalaksanaan yang diberikan yaitu Memberikan informasi kepada ibu tentang perut masih terasa mulas dan mengajarkan kepada ibu cara mengurangi rasa mulas pada perut. Mengajarkan ibu cara menyusui dengan benar. Memberikan konseling mengenai ASI eksklusif. Memberikan konseling kepada ibu tentang pencegahan hipotermi bayi. Memberikan konseling tanda bahaya nifas. Pengkajian asuhan nifas kunjungan kedua, diperoleh data tidak ada keluhan. Penatalaksanaan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan dan standar. Pengkajian asuhan BBL kunjungan pertama, diperoleh data subyektif bayinya belum diimunisasi HB-0. Penatalaksanaan yang diberikan yaitu sesuai dengan kebutuhan dan standa. Pengkajian asuhan BBL kunjungan kedua, diperoleh data subyektif tidak ada keluhan. Penatalaksanaan yang diberikan yaitu menyesuaikan teori asuhan KN 3. Pengkajian asuhan KB, diperoleh data subyektif Ny. N mengatakan ingin mengunakan KB suntik 3 bulan. Penatalaksanaan yang diberikan yaitu sesuai dengan kebutuhan dan standar. Bidan diharapkan dapat melakukan asuhan kebidanan secara komprehensif dengan prosedur yang benar dan sesuai dengan kebutuhan klien.</p> Ina Rositasari, Vistra Veftisia Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/890 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Continuity of Care pada Ny “V” Umur 26 Tahun di PMB Sri Lestari https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/891 <p><em>In 2023, the maternal mortality rate in Indonesia will be 4.129, an increase from 2022 which reached 4.005. the infant mortality rate (IMR) in Indonesia in 2023 is 49, down from 2022 which reached 54. The method in this study is descriptive in the form of a case study, which is researching a problem through a case consisting of a single unit. The single unit in question can contain 1 person, a group of residents affected by a problem. Monitoring pregnant women was carried out by the author 3 times in the third trimester. The monitoring results obtained were complaints in the third trimester in the form of back pain which is physiological. Spontaneous Childbirth at PMB Sri Lestari on June 12, 2024 at 07.40 WIB, female gender. The care of KF 2 to KF 4 was carried out well without any problems. The mother used 3-month injectable birth control and no problems were found. The care has been provided comprehensively and there is no gap between the theory and the case in the Comprehensive Care of Mrs. V and By. Mrs. V at PMB Sri Lestari.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Pada tahun 2023 angka kematian ibu di Indonesia adalah 4.129, meningkat dari tahun 2022 yang mencapai 4.005. Angka kematian bayi ( AKB ) di Indonesia pada tahun 2023 adalah 49, menurun dari tahun 2022 yang mencapai 54. Tren kematian anak dari tahun ke tahun menunjukkan penurunan, data yang dilaporkan kepada Direktorat Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak menunjukkan jumlah kematian balita pada tahun 2023 sebanyak 27.566 kematian balita, menurun dibandingkan tahun 2022, yaitu sebanyak 28.158 kematian. Tujuan laporan COC ini adalah mampu memberikan Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. V. Metode dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pengumpulan data yaitu menggunakan wawancara, observasi dengan menggunakan data primer dan sekunder melalui buku KIA, pemeriksaan fisik dan instrumen penelitian ini menggunakan SOAP. Pemantauan ibu hamil dilakukan penulis sebanyak 3x di trimester III. Hasil pemantauan yang didapatkan adalah keluhan pada trimester III berupa nyeri punggung yang merupakan hal fisiologis. Persalinan secara Spontan di PMB Sri Lestari pada tanggal 12 Juni 2024 pukul 07.40 WIB, jenis kelamin laki-laki. Asuhan KF 2 sampai KF 4 penulis laksanakan dengan baik tanpa masalah. Ibu menggunakan KB suntik 3 Bulan dan tidak ditemukan masalah. Asuhan telah diberikan secara komprehensif dan tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kasus pada Asuhan Komprehensif Ny. V dan By. Ny. V di PMB Sri Lestari.</p> Sri Lestari, Heni Hirawati Pranoto Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/891 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Continuity of Care pada Ny. S Umur 28 Tahun G2P1A0 di Wilayah Kerja Puskesmas Damai https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/892 <p><em>The Maternal Mortality Rate showed an increase from 3,572 deaths in 2022 to 4,482 deaths in 2023 in Indonesia (Ministry of Health of the Republic of Indonesia, 2023). Continuity of Care (COC) is continuous midwifery care provided to mothers and babies starting at the time of pregnancy, childbirth, newborns, postpartum and family planning. Therefore, COC is one of the efforts to reduce the Maternal Mortality Rate (AKI) and the Infant Mortality Rate (AKB) (Diana, 2017). The purpose of this care is to provide comprehensive obstetric care (Continuity Of Care) to Mrs. S. The method used in this study is the data collection method, namely using interviews, observations with primary and secondary data through KIA books, physical examinations. This research started from July-August 2024. Documentation of the study using SOAP. Based on the results of a comprehensive case study on Mrs. S, it was found that the problem was 32 weeks and 2 days gestation, namely low back pain, Mrs. S gave birth spontaneously at Balikpapan Baru Hospital and the newborn was in good condition, the postpartum period was normal and Mrs. S decided to use the Lactation Amenorrhea Method (MAL). It is hoped that clients can apply the counseling that has been provided during pregnancy, postpartum, newborn, neonatal and family planning visits so that they can provide health benefits to mothers and babies and increase maternal knowledge about pregnancy, childbirth, postpartum, newborns, neonates and family planning.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Jumlah kematian ibu menunjukkan peningkatan dari 3.572 kematian pada 2022 menjadi 4.482 kematian pada tahun 2023 di Indonesia (Kementrian Kesehatan RI, 2023). Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) merupakan asuhan kebidanan berkesinambungan yang diberikan kepada ibu dan bayi dimulai pada saat kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan keluarga berencana. Oleh karena itu, asuhan kebidanan secara COC adalah salah satu upaya untuk menurunkan Angka kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) (Diana, 2017). Tujuan asuhan ini adalah memberikan asuhan kebidanan secara komperehensif (Continuity Of Care) pada Ny S. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode pengumpulan data yaitu menggunakan wawancara, observasi dengan data primer dan sekunder melalui Buku KIA, pemeriksaan fisik. Penelitian ini dimulai sejak bulan Juli-Agustus 2024. Pendokumentasian penelitian menggunakan SOAP. Berdasarkan hasil studi kasus secara komperehensif pada Ny S didapatkan masalah saat usia kehamilan 32 minggu 2 hari yaitu nyeri pinggang, Ny. S bersalin secara spontan di Rumah Sakit Balikpapan Baru dan bayi baru lahir dalam keadaan baik, masa nifas berlangsung normal dan Ny. S memutuskan menggunakan KB Metode Amenorea Laktasi (MAL). Diharapkan klien bisa menerapkan konseling yang telah diberikan selama kunjungan hamil, nifas, bayi baru lahir, neonatus dan KB sehingga dapat memberikan manfaat kesehatan pada ibu dan bayi dan menambah ilmu pengetahuan ibu tentang kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, neonatus dan keluarga berencana.</p> Riana Ratna Ningrum, Moneca Diah Listiyaningsih Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/892 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) pada Ny.I Umur 31 Tahun di RS Balikpapan Baru https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/893 <p><em>Continuity of care (COC) midwifery care is continuous care from pregnancy to family planning (KB) as an effort to reduce AKI (maternal mortality rate) and AKB (infant mortality rate). The implementation of this comprehensive care aims to enable mothers to go through the process of pregnancy, childbirth, newborns, postpartum, neonatal, and contraceptive services safely. The type of research used is a descriptive method, with a case study approach. The data collection techniques used are using primary data and secondary data. Primary data were obtained from interviews, observations, and physical examinations, as well as documentation using SOAP. Meanwhile, secondary data was obtained from medical records in the KIA book. The sample is Mrs. I aged 31 years G3P2A0 with a gestational age of 32 weeks and 6 days. This research starts from June – September 2024. The results of the care obtained by Mrs. I are 31 years old, gestational age 32 weeks and 6 days with physiological pregnancy, childbirth takes place in the hospital normally, the postpartum period takes place normally, there is no abnormal bleeding, uterine contractions are good. During the postpartum period, Mrs. I complained that breast milk was not smooth, so she was given complementary therapy with oxytocin massage. In newborns, the results of normal antopometric examinations were given, care was given according to the baby's needs such as umbilical cord care, keeping the baby warm, and Mrs. I decided to use birth control pills with the consent of her husband. There is no gap between theory and case in comprehensive obstetric care for Mrs.I. After comprehensive obstetric care starting from pregnancy, childbirth, postpartum, BBL, and family planning, the results of the care went smoothly, the mother and baby were in good condition. It is hoped that later clients will gain knowledge and knowledge about pregnancy, childbirth, newborns, postpartum period, neonatal to more clear contraceptive services in accordance with the midwifery care provided. In addition, clients also gain knowledge about complementary therapies in the midwifery care that has been provided.</em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Asuhan kebidanan continuity of care (COC) adalah asuhan berkesinambungan dari hamil sampai dengan keluarga berencana (KB) sebagai upaya untuk menurunkan AKI (angka kematian ibu) dan AKB (angka kematian bayi). Pelaksanaan asuhan komprehensif ini bertujuan agar ibu dapat melalui proses kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, neonatus, dan pelayanan kontrasepsi secara aman. Jenis penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif, dengan pendekatan studi kasus (Case Study). Teknik pengumpulan data data yang digunakan yaitu menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara, observasi, dan pemeriksaan fisik, serta dokumentasi menggunakan SOAP. Sedangkan data sekunder diperoleh dari catatan medik di buku KIA. Sampel adalah Ny.I umur 31 tahun G3P2A0 usia kehamilan 32 minggu 6 hari. Penelitian ini dimulai dari bulan Juni – September 2024. Hasil asuhan yang didapat Ny.I umur 31 tahun usia kehamilan 32 minggu 6 hari dengan kehamilan fisiologis, persalinan berlangsung di Rumah Sakit secara normal, masa nifas berlangsung secara normal, tidak ada perdarahan abnormal, kontraksi uterus baik. Selama masa nifas Ny.I mengeluh ASI tidak lancar sehingga diberikan terapi komplemneter pijat oksitosin. Pada bayi baru lahir hasil pemeriksaan antopometri normal, diberikan asuhan sesuai kebutuhan bayi seperti perawatan tali pusat, menjaga kehangatan bayi, dan Ny.I memutuskan menggunakan KB pil menyusui atas persetujuan dari suami. Tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kasus pada asuhan komprehensif kebidanan pada Ny .I. Setelah dilakukan asuhan kebidanan secara komprehensif mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, BBL, dan KB didapatkan hasil asuhan berjalan lancar, ibu dan bayi dalam keadaan baik. Diharapkan nanti klien mendapatkan ilmu dan pengetahuan tentang kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, masa nifas, neonatus sampai pelayanan kontrasepsi yang lebih jelas sesuai dengan asuhan kebidanan yang diberikan. Selain itu klien juga mendapatkan pengetahuan tentang terapi komplementer pada asuhan kebidanan yang telah diberikan.</p> Puji Tri Lestari, Moneca Dyah Listiyaningsih Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/893 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. S Usia 25 Tahun G2P0A1 https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/895 <p><em>Comprehensive obstetric care with a Continuity of Care (CoC) approach is very important in an effort to reduce the Maternal Mortality Rate (AKI) and Infant Mortality Rate (AKB). This report reviews the implementation of obstetric care for Mrs. S, a 25-year-old mother, G2P0A1, at Balikpapan Baru Hospital, as part of an effort to improve the quality of maternal and infant health care. The maternal mortality rate in Indonesia in 2024 shows an increase to 4,482 cases, which are mostly caused by complications such as bleeding and hypertension in pregnancy. Data from East Kalimantan Province also shows an increase in AKI from 79 to 168 people between 2019-2021. Therefore, the implementation of CoC as a form of continuous care starting from pregnancy, childbirth, postpartum, newborn, contraceptive to care is considered crucial. This report method uses an observational descriptive approach through case studies that include subjective and objective data collection, diagnosis enforcement, intervention planning and implementation, and evaluation and documentation in the form of SOAP. The authors were able to identify complications that may occur during pregnancy and make appropriate interventions to avoid serious consequences. The results of the report show that the implementation of CoC care is effective in reducing the risk of complications and improving the health of mothers and babies. Mrs. S received antenatal care in accordance with WHO standards, safe delivery, close monitoring during the postpartum period to prevent complications, and education about breastfeeding and the use of postpartum contraceptives. With this approach, complications can be prevented early, and positive outcomes can be achieved. This report underscores the importance of the CoC approach as part of modern midwifery practice to improve AKI and AKB numbers. The implementation of this model requires close collaboration between midwives, mothers, and health facilities to ensure optimal service sustainability. It is hoped that this report can be a reference for midwives in implementing continuous care and improving the quality of midwifery care in Indonesia. </em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Asuhan kebidanan komprehensif dengan pendekatan Continuity of Care (CoC) sangat penting dalam upaya menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Laporan ini mengulas pelaksanaan asuhan kebidanan pada Ny. S, seorang ibu berusia 25 tahun, G2P0A1, di Rumah Sakit Balikpapan Baru, sebagai bagian dari upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan ibu dan bayi. Angka kematian ibu di Indonesia pada tahun 2024 menunjukkan peningkatan menjadi 4.482 kasus, yang sebagian besar disebabkan oleh komplikasi seperti perdarahan dan hipertensi dalam kehamilan. Data dari Provinsi Kalimantan Timur juga menunjukkan peningkatan AKI dari 79 menjadi 168 jiwa antara tahun 2019-2021. Oleh karena itu, implementasi CoC sebagai bentuk asuhan berkesinambungan mulai dari masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, hingga pelayanan keluarga berencana dianggap krusial. Metode laporan ini menggunakan pendekatan deskriptif observasional melalui studi kasus yang mencakup pengumpulan data subjektif dan objektif, penegakan diagnosis, perencanaan dan pelaksanaan intervensi, serta evaluasi dan dokumentasi dalam bentuk SOAP. Penulis mampu mengidentifikasi komplikasi yang mungkin terjadi pada masa kehamilan dan melakukan intervensi yang tepat untuk menghindari dampak serius. Hasil laporan menunjukkan bahwa pelaksanaan asuhan CoC efektif dalam mengurangi risiko komplikasi dan meningkatkan kesehatan ibu dan bayi. Ny. S menerima perawatan antenatal yang sesuai dengan standar WHO, persalinan aman, pemantauan ketat pada masa nifas untuk mencegah komplikasi, dan edukasi mengenai pemberian ASI serta penggunaan kontrasepsi pascapersalinan. Dengan pendekatan ini, komplikasi dapat dicegah lebih dini, dan hasil positif dapat dicapai. Laporan ini menggarisbawahi pentingnya pendekatan CoC sebagai bagian dari praktik kebidanan modern untuk memperbaiki angka AKI dan AKB. Penerapan model ini memerlukan kolaborasi erat antara bidan, ibu, dan fasilitas kesehatan untuk memastikan keberlanjutan pelayanan yang optimal. Diharapkan laporan ini dapat menjadi referensi bagi bidan dalam mengimplementasikan asuhan berkesinambungan dan meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan di Indonesia.</p> Rina Banne Ringgi, Cahyaningrum Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/895 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Tetap Sehat dan Bugar di Usia Senja Melalui Senam Lansia di RT 36 dan RT 38 Jalan Borobudur Balikpapan Utara https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/1120 <p><em>Old age is a period that needs to be given attention because during this time, the elderly experience decline.The elderly need to have their physical and mental health monitored, so the desire and ability to behave healthily are necessary to improve their quality of life. Old age is marked by biological decline, as seen in symptoms of physical deterioration, one of which is cognitive decline. Cognitive function is related to physical activity, which affects its structure and function; every physical movement performed stimulates the brain. The decline in physical abilities causes the elderly to become a high-risk group in managing their health issues. Therefore, it is necessary to provide elderly exercise classes for the elderly. The form of this activity consists of senior citizen exercise sessions conducted by the PKM team from Politeknik Borneo Medistra, with participants being all the senior citizens who are respondents in this activity, totaling 35 seniors who attended. In the implementation of this PKM activity, we also did not forget to provide education and health check-ups for the elderly. The result of this PKM activity is an improvement in the quality of life for the elderly (both physically and mentally), and the outcome of this PKM also includes the publication of articles, making them accessible to anyone who needs literature in the form of related articles. As a suggestion in this PKM, it is recommended to frequently conduct elderly exercise activities in collaboration with the local health center's working area..</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Lansia merupakan masa yang perlu diperhatikan karena masa ini lansia mengalami penurunan (proses penuaan). Lansia perlu diperhatikan kesehatannya baik fisik dan mental sehingga keinginan dan kemampuan berperilaku sehat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas hidup. Usia lanjut ditandai mengalami kemunduran biologis seperti yang terlihat gejala kemunduran fisik salah satunya mengalami kemunduran kemapuan kognitif. Fungsi kognitif berkaitan dengan aktifitas fisik yang berpengaruh pada struktur dan fungsinya, setiap gerakan fisik yang dilakukan memberikan rangsangan kepada otak. Menurunnya kemampuan fisik mengakibatkan lansia menjadi kelompok berisiko tinggi dalam penanganan masalah kesehatannya. Oleh karena itu, perlu diberikan latihan senam lansia pada para lansia. Bentuk dari kegiatan ini berupa latihan senam lansia dari tim PKM Politeknik Borneo Medistra dengan peserta yaitu seluruh lansia yang merupakan responden dalam kegiatan ini sebanyak 52 lansia yang hadir. Dalam pelaksanaan kegiatan PKM ini juga, tidak lupa memberikan edukasi dan pemeriksaan kesehatan bagi lansia. Hasil dari kegiatan PKM ini terjadi peningkatan kualitas hidup lansia (baik fisik dan mental) dan hasil PKM ini juga berupa luaran publikasi artikel sehingga dapat diakses oleh semua orang yang memerlukan literatur dalam bentuk artikel terkait. Sebagai saran dalam PKM ini yaitu agar sering dilakukan kegiatan senam lansia bekerjasama dengan wilayah kerja puskesmas setempat.</p> Endras Amirta Hanum, Siti Syaibatul, Dewi Sabita Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/1120 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Guru Pengasuh Mengenai Deteksi Dini Perkembangan Balita dan Pelaksanaan DDST di Day Car Rumah Pelangi Balikpapan https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/1178 <p><em>The period under the age of five (Toddler) is the most critical phase that determines the quality of human resources. During the toddler years, the growth and development process occurs rapidly and is referred to as the golden period, which, if not nurtured properly, will experience disruptions in emotional, social, and intellectual development. One of the early detection methods for developmental screening uses the Denver Developmental Screening Test (DDST), which is one of the tests or screening methods frequently used to detect development, covering personal-social development, fine motor skills, language, and gross motor skills in children. DDST examinations can be conducted in places with growth and development monitoring activities, such as posyandu (integrated health posts) and children's play areas. This service aims to enhance the knowledge and skills of daycare caregivers regarding training methods followed by discussions. The counseling material provided includes child development, DDST, and practical DDST examination for toddlers. Previously, a pre-test was conducted and concluded with a post-test. This activity was conducted on Friday, May 17, 2024. This activity was attended by 7 participants consisting of caregivers and parents of infants at the Daycare Rumah Pelangi in Balikpapan City. From the completion of the questionnaire and pretest, it was found that all (100%) participants who attended this activity had never received health education regarding child development and child development detection using DDST. Before the training, the participants had no knowledge of DDST at all, and after the training, the participants knew how to fill out the DDST. Counseling on early detection of child development using the DDST method is very beneficial in enhancing the knowledge and skills of caregivers and parents at the Pelangi House Day Care in Balikpapan City.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Masa di bawah usia lima tahun (Balita) adalah periode paling kritis yang menentukan kualitas sumber daya manusia. Pada masa balita proses tumbuh kembang berlangsung cepat dan dikatakan sebagai masa emas yang apabila tidak dibina dengan baik akan mengalami gangguan dalam perkembangan emosi, sosial dan kecerdasan. Salah satu Deteksi dini Skrining perkembangan menggunakan Denver Development Skrining Test (DDST) yaitu salah satu tes atau metode skrining yang sering digunakan untuk mendeteksi perkembangan yang dinilai meliputi perkembangan personal sosial, motorik halus, bahasa, dan motorik kasar pada anak. Pemeriksaan DDST dapat dilakukan di tempat dengan kegiatan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan seperti di posyandu dan tempat bermain anak. Materi penyuluhan yang diberikan mencakup tumbuh kembang anak, DDST, dan praktik pemeriksaan DDST kepada balita. Sebelumnya dilakukan pre test dan diakhiri dengan post test. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari jumat tanggal 17 Mei 2024. Kegiatan ini diikuti oleh 7 peserta penyuluhan yang terdiri dari guru pengasuh yang ada Daycare Rumah Pelangi Kota Balikapapan. Dari pengisian kuisioner dan pretest diketahui bahwa seluruh (100%) peserta yang mengikuti kegiatan ini belum pernah mendapat penyuluhan kesehatan mengenai perkembangan anak serta deteksi perkembangan anak dengan DDST. Sebelum dilakukan pelatihan para peserta tidak mengetahui sama sekali DDST dan setelah dilakukan para peserta sudah mengetahui cara pengisian DDST. Penyuluhan mengenai deteksi dini tumbuh kembang anak menggunakan metode DDST sangat bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Guru Pengasuh dan orang tua di Day Care rumah Pelangi kota Balikpapan. Saran aran dalam pelaksanaan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang akan datang adalah diperlukan peningkatan dan jumlah guru pengasuh yang di berikan edukasi tumbuh kembang dan deteksi.</p> Endras Amirta Hanum, Cindy Tia Adinipah, Putri Amelia, Yuni Setia Ningsih, Yuliani Cantika Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/1178 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. D Umur 31 Tahun G2P1A0 di Puskesmas Klandasan Ilir https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/901 <p><em>The mortality rate of the community from time to time can provide an overview of the development of the community's health status and can also be used as an indicator in assessing the success of health services and other health development programs. In 2015, the maternal mortality rate (MMR) in the world was 216 per 100,000 live births globally. In 2015, the Infant Mortality Rate (IMR) was 7.3 per 1000 live births. The main obstacle is the lack of quality supervision of women before pregnancy, during pregnancy, and after childbirth (WHO, 2015). The purpose of this midwifery care is to implement comprehensive midwifery care in continuity of care (COC) for Mrs. D, 31 years old, G2P1A0, at the Klandasan Ilir Health Center with a descriptive approach by conducting anamnesis and observation of patients starting from pregnancy, childbirth, postpartum, and at the time of choosing contraceptives and documenting using SOAP. Meanwhile, health services for children are carried out when the baby is born, from neonatal visits and counseling on how to care for the umbilical cord to exclusive breastfeeding. The method used in comprehensive care for pregnant women, childbirth, postpartum, neonates, and family planning is a descriptive method. The type of final project report used is a case study. Data collection techniques use interview methods and direct observation of patients. The results obtained from comprehensive assistance through Continuity of Care (COC) on Mrs. D from pregnancy is still within normal limits, normal delivery, postpartum is physiological, the newborn is normal, and Mrs. D decided to use IUD post-placental birth control. The conclusion obtained by the author from carrying out comprehensive midwifery care through Continuity of Care (COC) on Mrs. D is that as health workers, especially midwives, they can apply comprehensive midwifery care to reduce MMR and IMR..</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Angka kematian masyarakat dari waktu ke waktu dapat memberikan gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat dan dapat juga digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya. Tahun 2015 Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia 216 per 100.000 kelahiran hidup secara global. Pada tahun 2015 Angka Kematian Bayi (AKB) sebesar 7,3 per 1000 kelahiran hidup. Kendala utamanya adalah kurangnya pengawasan yang berkualitas kepada perempuan mulai dari sebelum hamil, saat hamil dan setelah persalinan (WHO, 2015). Tujuan dari asuhan kebidanan ini adalah untuk menerrapkan asuhan kebidanan komperhensif secara Continuity of Care (COC) pada Ny. D Umur 31 Tahun G2P1A0 di Puskesmas Klandasan Ilir dengan pendekatan secara deskriptif dengan melakukan anamnesa dan observasi kepada pasien mulai dari kehamilan, persalinan, nifas dan pada saat pemilihan alat kontrasepsi seta mendokumentasikan menggunakan SOAP. Sedangkan pelayanan kesehatan pada anak dilakukan pada saat bayi baru lahir, kunjungan neonatus dan melakukan konseling tentang cara perawatan tali pusat hingga ASI Ekslusif. Metode yang digunakan dalam asuhan komprehensif pada ibu hamil, bersalin, nifas, neonatus dan KB ini adalah metode deskriptif. Jenis laporan tugas akhir yang digunakan adalah studi kasus (case study). Teknik pengumpulan data menggunakan metode interview dan observasi langsung terhadap pasien. Hasil yang diperoleh dari pendampingan komperhensif secara Continuity of care (COC) pada Ny. D dari kehamilan masih dalam batas normal, persalinan normal, nifas berjalan secara fisiologis, bayi baru lahir normal, dan Ny. D memutuskan untuk menggunakan KB IUD pasca plasenta. Kesimpulan yang diperoleh penulis dari melakukan asuhan kebidanan komperhensif secara Continuity of Care (COC) pada Ny. D adalah bahwa sebagai tenaga kesehatan khususnya Bidan dapat menerapkan asuhan kebidanan secara komperhensif untuk menurunkan AKI dan AKB.</p> Ainun Jahriyah, Ari Widyaningsih Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/901 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. Y Usia 29 Tahun https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/902 <p><em>According to data from East Kalimantan Province in 2019-2021, it was found that the maternal mortality rate increased from 79 people to 168 people. This denial also occurred in infants, namely 600 people to 702 people, while maternal mortality data in Balikpapan in 2021 increased from 73 to 74/100,000 KH, and AKB decreased from 7 to 5/1000 KH (et al., 2024). The high AKI and AKB are influenced by several things, namely pregnancy complications experienced by mothers and not getting good and timely treatment. Complications can occur all the time in mothers from pregnancy to the postpartum period. The main complications that cause almost 75% of all maternal deaths occur during pregnancy and childbirth in the form of bleeding, preeclampsia and infection (WHO, 2024). The maternal and infant mortality rate is still high, so Continuity of Care (COC)-based midwifery care is needed, starting from pregnant women, childbirth, postpartum, neonates, and family planning. Continuity of Care (COC) is a service that is achieved when there is a continuous relationship between a woman and a midwife. Ongoing care relates to the quality of care over time which requires a constant relationship between the patient and the healthcare professional. Midwifery services should be provided from preconception, early pregnancy, during all trimesters, birth and childbirth up to the first six weeks postpartum. Continuity of Care (COC) care is continuous care from pregnancy to Family Planning (KB) as an effort to reduce AKI &amp; AKB. COC is a process in which patients and health workers are cooperatively involved in the management of health services continuously towards high-quality, cost-effective medical care. Health services provided to pregnant women through the provision of integrated Antenatal Care services at least 6 times during pregnancy (Susanti Ari, 2018). Based on the description above, the author is interested in conducting Comprehensive Midwifery Care for Mrs. Y in the Graha Indah Health Center Work Area in 2024 using Continuity of Care, which starts from pregnancy, childbirth, newborns, postpartum to family planning.</em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Menurut data Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2019-2021 didapatkan bahwa angka kematian ibu mengalami peningkatan dari 79 jiwa menjadi 168 jiwa. Pengingkaran ini juga terjadi pada bayi yakni 600 jiwa menjadi 702 jiwa, sedangkan data kematian ibu di Balikpapan pada tahun 2021 mengalami peningkatan dari 73 ke 74/100.000 KH, dan AKB mengalami penurunan dari 7 ke 5/ 1000 Kh (DKK, 2024). Tingginya AKI dan AKB dipengaruhi oleh beberapa hal yakni komplikasi kehamilan yang dialami oleh ibu serta tidak mendapatkan penanganan yang baik dan tepat waktu. Komplikasi dapat terjadi sepanjang waktu pada ibu mulai hamil hingga masa nifas. Komplikasi utama yang menyebabkan hampir 75% dari seluruh kematian ibu terjadi pada masa kehamilan dan persalinan berupa perdarahan, preeklampsia dan infeksi. Masih tingginya angka kematian ibu dan bayi maka diperlukan asuhan kebidanan berbasis Continuity of Care (COC) mulai dari ibu hamil, bersalin, nifas, neonatus, dan keluarga berencana. Continuity of Care (COC) adalah pelayanan yang dicapai ketika terjalin hubungan terus-menerus antara seorang wanita dengan bidan. Asuhan yang berkelanjutan berkaitan dengan kualitas pelayanan dari waktu ke waktu yang membutuhkan hubungan terus-menerus antara pasien dengan tenaga profesional kesehatan. Layanan kebidanan harus disediakan mulai prakonsepsi, awal kehamilan, selama semua trimester, kelahiran dan melahirkan sampai enam minggu pertama postpartum. Asuhan Continuity of Care (COC) merupakan asuhan secara berkesinambungan dari hamil sampai dengan Keluarga Berencana (KB) sebagai upaya penurunan AKI &amp; AKB. COC adalah suatu proses dimana pasien dan tenaga kesehatan yang kooperatif terlibat dalam manajemen pelayanan kesehatan secara terus menerus menuju pelayanan yang berkualitas tinggi, biaya perawatan medis yang efektif. Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. Y di Wilayah Kerja Puskesmas Graha Indah Tahun 2024 dengan menggunakan Asuhan Kebidanan Berkelanjutan (Continuity of care), yang dimulai dari masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas sampai dengan KB.</p> Annisa Efrilian Saepudin, Ida Sofiyanti Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/902 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Continuity Of Care Ny. Z Umur 28 Tahun G2P1A0 di BPM X https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/903 <p><em>Continuous midwifery care (continuity of care) is the provision of midwifery care starting from pregnancy, delivery, postpartum, neonates to deciding to use family planning (KB). This aims to be an effort to help, monitor and detect the possibility of complications arising that accompany the mother and baby from the period of pregnancy until the mother uses birth control. The midwifery care method at BPM X is through home visits providing counseling care according to the mother's needs. Midwifery care provided to Mrs. Z lasts from pregnancy, childbirth, postpartum, neonate to family planning with a frequency of 2 visits for pregnancy, 1 time for delivery, 2 times for postpartum, 2 times for neonates, and 1 time for KB. The method in this research uses data collection methods, namely interviews, observations with primary and secondary data through KIA books, and physical examinations. This research will start from July-September 2024. The research instrument uses SOAP documentation. Based on the results of a comprehensive case study (Continuity of Care) on Mrs. Z from the third trimester of pregnancy, childbirth, postpartum, newborns and family planning, obtained by Mrs. Z is 28 years old G2P1A0 gestational age 39 weeks 6 days. Delivery of Mrs. Z took place at BPM, the postpartum period was normal, there was no abnormal bleeding, uterine contractions were good. In the newborn the results of the anthropometric examination were normal, and Mrs. Z decided to use IUD contraception. It is hoped that the midwife profession in providing continuous midwifery care (continuity of care) will always implement midwifery management, maintain and improve competence in providing care in accordance with midwifery service standards.</em></p> <p><strong><em> </em></strong></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) yaitu pemberian asuhan kebidanan mulai dari kehamilan, bersalin, nifas, neonatus hingga memutuskan menggunakan keluarga berencana (KB). Hal ini bertujuan sebagai upaya untuk membantu, memantau dan mendeteksi adanya kemungkinan timbulnya komplikasi yang meneyertai ibu dan bayi dari masa kehamilan sampai dengan ibu menggunkan KB. Metode asuhan kebidanan di BPM X melalui kunjungan rumah memberikan asuhan konseling dan asuhan komplemeter sesuai dengan kebutuhan ibu. Asuhan kebidanan yang diberikan kepada Ny. Z berlangsung dari masa kehamilan, bersalin, nifas, neonatus sampai KB dengan frekuensi kunjungan hamil sebanyak 2 kali, bersalin 1 kali, nifas 2 kali, neonatus 2 kali, serta KB sebanyak 1 kali. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data yaitu menggunakan wawancara, observasi dengan data primer dan sekunder melalui buku KIA, dan pemeriksaan fisik. Penelitian ini di mulai dari bulan Juli-September 2024 instrumen penelitian ini menggunakan alat-alat penggumpulan data seperti format asuhan kebidanan, alat tulis (pena, buku tulis), jam, kalender kehamilan, tensimeter, midline, dopler, midline LILA, termometer, timbangan berat badan, palu patella, handphone, dan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Berdasarkan hasil studi kasus secara komprehensif (continuity of care) pada Ny. Z dari kehamilan trimester III, persalianan, nifas, bayi baru lahir dan KB, didapatkan Ny. Z umur 28 tahun G2P1A0 usia kehamilan 39 minggu 6 hari. Persalinan pada Ny. Z berlangsung di BPM, masa nifas berlangsung normal tidak ada perdarahan yang abnormal, kontraksi uterus baik. Pada bayi baru lahir hasil pemeriksaan antropommetri normal, dan Ny. Z memutuskan untuk menggunakan KB IUD. Diharapkan profesi bidan dalam memberikan asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) selanjutnya selalu menerapkan manajemen kebidanan, mempertahankan dan meningkatkan kompetensi dalam memberikan asuhan sesuai dengan standar pelayanan kebidanan.</p> Tri Prasetya rahayu, Luvi Dian Afriyani Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/903 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Komplementer Model Continuity of Care (COC) pada Ibu T Umur 36 Tahun G3P2A0 di Balikpapan https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/906 <p><em>Comprehensive obstetric care with a Continuity of Care (CoC) approach is very important in an effort to reduce the Maternal Mortality Rate (AKI) and Infant Mortality Rate (AKB). Mrs. T is a multi-stage where this pregnancy is at risk for malpopulation of the fetal position, postpartum hemorrhage. Mrs. T, a 36-year-old mother, G3P2A0, in Balikpapan, as part of efforts to improve the quality of maternal and infant health services. The maternal mortality rate in Indonesia in 2024 shows an increase to 4,482 cases, which are mostly caused by complications such as bleeding and hypertension in pregnancy. Data from East Kalimantan Province also shows an increase in AKI from 79 to 168 people between 2019-2021. Therefore, the implementation of CoC as a form of continuous care starting from pregnancy, childbirth, postpartum, to family planning services is considered crucial. This report method uses an observational descriptive approach through case studies that include subjective and objective data collection, diagnosis enforcement, intervention planning and implementation, and evaluation and documentation in the form of SOAP. The authors were able to identify complications that may occur during pregnancy and make appropriate interventions to avoid serious consequences. The results of the report show that the implementation of CoC care is effective in reducing the risk of complications and improving the health of mothers and babies. Mrs. T received antenatal care in accordance with WHO standards, safe delivery, close monitoring during the postpartum period to prevent complications, and education about breastfeeding and the use of postpartum contraceptives. With this approach, complications can be prevented early, and positive outcomes can be achieved. This report underscores the importance of the CoC approach as part of modern midwifery practice to improve AKI and AKB numbers. The implementation of this model requires close collaboration between midwives, mothers, and health facilities to ensure optimal service sustainability. It is hoped that this report can be a reference for midwives in implementing continuous care and improving the quality of midwifery services in Indonesia.</em></p> <p><strong><em> </em></strong></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Asuhan kebidanan komprehensif dengan pendekatan Continuity of Care (CoC) sangat penting dalam upaya menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Ny T merupakan Multipara dimana kehamilan ini beresiko untuk terjadinya malpormasi posisi janin, perdarahan pasca lahiran. Ny. T, seorang ibu berusia 36 tahun, G3P2A0, di Balikpapan, sebagai bagian dari upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan ibu dan bayi. Angka kematian ibu di Indonesia pada tahun 2024 menunjukkan peningkatan menjadi 4.482 kasus, yang sebagian besar disebabkan oleh komplikasi seperti perdarahan dan hipertensi dalam kehamilan. Data dari Provinsi Kalimantan Timur juga menunjukkan peningkatan AKI dari 79 menjadi 168 jiwa antara tahun 2019-2021. Oleh karena itu, implementasi CoC sebagai bentuk asuhan berkesinambungan mulai dari masa kehamilan, persalinan, nifas, hingga pelayanan keluarga berencana dianggap krusial. Metode laporan ini menggunakan pendekatan deskriptif observasional melalui studi kasus yang mencakup pengumpulan data subjektif dan objektif, penegakan diagnosis, perencanaan dan pelaksanaan intervensi, serta evaluasi dan dokumentasi dalam bentuk SOAP. Penulis mampu mengidentifikasi komplikasi yang mungkin terjadi pada masa kehamilan dan melakukan intervensi yang tepat untuk menghindari dampak serius. Hasil laporan menunjukkan bahwa pelaksanaan asuhan CoC efektif dalam mengurangi risiko komplikasi dan meningkatkan kesehatan ibu dan bayi. Ny. T menerima perawatan antenatal yang sesuai dengan standar WHO, persalinan aman, pemantauan ketat pada masa nifas untuk mencegah komplikasi, dan edukasi mengenai pemberian ASI serta penggunaan kontrasepsi pascapersalinan. Dengan pendekatan ini, komplikasi dapat dicegah lebih dini, dan hasil positif dapat dicapai. Laporan ini menggarisbawahi pentingnya pendekatan CoC sebagai bagian dari praktik kebidanan modern untuk memperbaiki angka AKI dan AKB. Penerapan model ini memerlukan kolaborasi erat antara bidan, ibu, dan fasilitas kesehatan untuk memastikan keberlanjutan pelayanan yang optimal. Diharapkan laporan ini dapat menjadi referensi bagi bidan dalam mengimplementasikan asuhan berkesinambungan dan meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan di Indonesia.</p> Astuty Lumbantoruan, Cahyaningrum Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/906 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. E Usia 24 Tahun G2P1A0 https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/908 <p><em>The high maternal and infant mortality rate requires Continuity of Care (COC)-based midwifery care starting from pregnant women, maternity, postpartum, neonatals, and family planning. Continuity of Care (COC) is a service that is achieved when there is a continuous relationship between a woman and a midwife. COC is a process in which patients and health workers are cooperatively involved in the management of health services continuously towards high-quality, cost-effective medical care. This care aims to provide comprehensive obstetric care as an effort to help, monitor, and detect the possibility of complications that examinations and secondary data through the KIA Book, and this research starts from June – September 2024 research instruments using SOAP documentation. Based on the results of a comprehensive case study (Continuity Of Care) on Mrs. E from the third trimester of pregnancy, childbirth, postpartum period, newborn and neonates. Mrs. E is 28 years old G2P1A0. The delivery of Mrs. E took place at the Ibnu Sina Clinic, the postpartum period was normal, there was no abnormal bleeding, uterine contractions were good. In newborns, the results of anthropometric examinations were normal, and Mrs. E decided to use a birth control implant. It is hoped that the midwife profession in providing continuous midwifery care (continuity of care) will always implement midwifery management, maintain and improve competence in providing care in accordance with midwifery service standards.</em></p> <p><strong><em> </em></strong></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Masih tingginya angka kematian ibu dan bayi maka diperlukan asuhan kebidanan berbasis Continuity of Care ( COC) mulai dari ibu hamil, bersalin, nifas, neonatus, dan keluarga berencana. Continuity of Care (COC) adalah pelayanan yang dicapai ketika terjalin hubungan terus-menerus antara seorang wanita dengan bidan. COC adalah suatu proses dimana pasien dan tenaga kesehatan yang kooperatif terlibat dalam manageman pelayanan kesehatan secara terus menerus menuju pelayanan yang berkualitas tinggi, biaya perawatan medis yang efekfif. Asuhan ini bertujuan emberikan asuhan kebidanan secara komprehensif sebagai upaya untuk membantu, memantau, dan mendeteksi adanya kemungkinan timbulnya komplikasi yang menyertai ibu dan bayi pada ibu hamil, bersalin, nifas, BBL, neonatus dan KB. Asuhan kebidanan komprehensif pada Ny. E dilakukan melalui kunjungan langsung dengan frekuensi kunjungan ANC 1 kali, kunjungan nifas 4 kali, kunjungan BBl 3 kali, serta kunjungan KB 1 kali. Metode dalam penelitian inimenggunakan metode pengumpulan data yaitumenggunakan data primer melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan data sekunder melalui Buku KIA, sertapenelitian ini dimulai dari bulan Juni – September 2024 instrumen penelitian menggunakan dokumentasi SOAP. Berdasarkan hasil studi kasus secaraKomprehensif (Continuity Of Care) pada Ny. E darikehamilan trimester III, persalinan, masa nifas, bayi barulahir dan neonates. Didapatkan Ny. E umur 28 Tahun G2P1A0. Persalinan pada Ny. E berlangsung di Klinik Ibnu Sina, masa nifas berlangsung normal tidak ada perdarahan yang abnormal, kontraksi uterus baik. Pada bayi baru lahir hasil pemeriksaan antropometri normal, dan Ny. E memutuskan untuk menggunakan KB Implant. Diharapkan profesi bidan dalam memberikan asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) selanjutnya selalu menerapkan manajemen kebidanan, mempertahankan dan meningkatkan kompetensi dalam memberikan asuhan sesuai dengan standar pelayanan kebidanan.</p> Nur Chasanah, Cahyaningrum Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/908 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. S Umur 33 Tahun G2P1A0 di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Pabelan Kab Semarang https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/909 <p><em>Midwives have an important role as implementers such as, midwives perform pregnancy obstetric care to family planning acceptors, midwives as managers such as, managing public health activities, especially about mothers and children and midwives as educators such as, midwives provide health education and counseling to clients, train and guide cadres. The benefits of midwifery care are to reduce maternal mortality (MMR) and infant mortality (IMR). Based on the description, The author is interested in doing midwifery care entitled “Continuty of Care (CoC) midwifery care in Ny.S at UPTD Puskesmas Pabelan ”. The method used is descriptive research method with the type of case study (Case Study). The study was conducted at UPTD Puskesmas Pabelan and patient homes from May to November 2024. The subjects in this study were pregnant women. S age 33 years old G2P1A0. The instrument used is SOAP method. Data collection techniques used are observation, interview, and documentation. Obtained results on the care of pregnancy assessment conducted by the authors of the Ny. “S " for 3 visits. During the visit, the mother complained of pain in the back and frequent urination. The care provided is counseling about the physiology of pregnancy in the third trimester, one of which is complaints of back pain and frequent urination and encourages mothers to do pregnancy exercises. On the care of childbirth was carried out on June 5, 2024, the mother came to the clinic at 04.00 gestational age 40 weeks 4 days complaining of heartburn, mucus mixed with blood came out. the result of checking the opening 5 cm. Complete opening at 07.33 wib. The baby was born crying immediately on June 05, 2024 at 08.15 wib. The placenta was born complete and intact at 08.10 wib. Uterine contractions are good, the bladder is empty, bleeding </em><em>③</em><em> 150 cc. The care provided by midwives adjusts the standard of care for childbirth and there are no gaps. In the time of the Nymphs. S performed 4 times, namely puerperal visit 1 : 6 hours postpartum, puerperal visit 2: 4 days postpartum, puerperal visit 3 : 15 days postpartum, and puerperal visit 4: 30 days postpartum. No problem with every visit. Care provided according to the theory of puerperal visits. On the upbringing of newborns in infants Ny. S is also done 4 times, namely BBL visits: 1 hour after birth, KN1 : 4 days postpartum, KN2 : 15 days postpartum, and KN3: 30 days postpartum. No problem with every visit. Care provided according to the theory of neonatal visits. In family planning care, mothers come to use contraception after their postpartum period is over. The care given is that midwives help explain the kinds of birth control and mothers choose to use implant birth control. It is expected that midwives as health workers to further improve the quality of ANC, INC, PNC, BBL, and KB services in providing appropriate obstetric care in accordance with client needs so that there are no gaps that may cause complications.</em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Bidan mempunyai peran penting sebagai pelaksana seperti, bidan melakukan asuhan kebidanan kehamilan hingga akseptor KB, bidan sebagai pengelola seperti, mengelola kebiatan-kegiatan kesehatan masyarakat terutama tentang ibu dan anak dan bidan sebagai pendidik seperti, bidan memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan pada klien, melatih dan membimbing kader. Manfaat asuhan kebidanan ini untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk melakukan asuhan kebidanan yang berjudul “Asuhan Kebidanan Secara Continuty of Care (CoC) pada Ny.S di UPTD Puskesmas Pabelan ”. Metode yang digunakan yaitu metode penelitian deskriptif dengan jenis studi penelaahan kasus (Case Study). Penelitian dilakukan di UPTD Puskesmas Pabelan dan rumah pasien dari bulan Mei Hingga November 2024. Subjek dalam penelitian ini adalah ibu hamil Ny. S umur 33 tahun G2P1A0. Instrumen yang digunakan adalah dengan metode SOAP. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Diperoleh hasil pada asuhan kehamilan pengkajian yang dilakukan oleh penulis terhadap Ny. “S” sebanyak 3 kali kunjungan. Pada kunjungan tersebut ibu mengeluh merasakan nyeri pada bagian punggung dan sering buang air kecil. Asuhan yang diberikan yaitu melakukan konseling tentang fisiologis kehamilan pada trimester III salah satunya keluhan nyeri punggung dan sering buang air kecil serta menganjurkan ibu untuk melakukan senam hamil. Pada asuhan persalinan dilakukan tanggal 5 Juni 2024 ibu datang ke Klinik jam 04.00 usia kehamilan 40 minggu 4 hari mengeluh mulas–mulas keluar lendir bercampur darah. hasil pemeriksaan pembukaan 5 cm. Pembukaan lengkap pukul 07.33 wib. Bayi lahir segera menangis pada tanggal 05 Juni 2024 pukul 08.15 wib. Plasenta lahir lengkap dan utuh pukul 08.10 wib. Kontraksi uterus baik, kandung kemih kosong, perdarahan ±150 cc. Asuhan yang diberikan bidan menyesuaikan standar asuhan persalinan dan tidak ada kesenjangan. Pada asuhan masa nifas pada Ny. S dilakukan sebanyak 4 kali, yaitu kunjungan nifas 1: 6 jam postpartum, kunjunga nifas 2 : 4 hari postpartum, kunjungan nifas 3: 15 hari postpartum, dan kunjungan nifas 4 : 30 hari postpartum. Tidak ada masalah dalam setiap kunjungan. Asuhan yang diberikan sesuai teori kunjungan nifas. Pada asuhan bayi baru lahir pada bayi Ny. S juga dilakukan sebanyak 4 kali, yaitu kunjungan BBL : 1 jam setelah lahir, KN1 : 4 hari postpartum, KN2 : 15 hari postpartum, dan KN3: 30 hari postpartum. Tidak ada masalah dalam setiap kunjungan. Asuhan yang diberikan sesuai teori kunjungan neonatus. Pada asuhan KB, ibu datang untuk menggunakan kontrasepsi setelah masa nifasnya selesai. Asuhan yang diberikan yaitu bidan membantu menjelaskan macam macam KB dan ibu memilih menggunakan KB Implan. Diharapkan bidan sebagai tenaga kesehatan untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan ANC, INC, PNC, BBL, dan KB dalam memberikan asuhan kebidanan yang tepat sesuai dengan kebutuhan klien agar tidak terjadi kesenjangan yang mungin menimbulkan komplikasi.<br /><br /></p> Widya Wahyu Utami, Rini Susanti Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/909 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan COC pada Ny. N Umur 31 Tahun G3P1A1 di RS Restu Ibu Balikpapan https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/910 <p><em>The Maternal Mortality Rate (MMR) is one indicator of the success of a country's services. Every day in 2020, nearly 800 women died from preventable causes related to pregnancy and childbirth. A maternal death occurred almost every two minutes in 2020. Between 2000 and 2020, the maternal mortality ratio (MMR, the number of maternal deaths per 100,000 live births) fell by about 34% worldwide. Nearly 95% of all maternal deaths occurred in low- and lower-middle-income countries in 2020. Complications that cause maternal death are bleeding, infection, and preeclampsia. Care by health professionals before, during, and after childbirth can save the lives of women and newborns (WHO, 2024). The purpose of this midwifery care is to implement comprehensive midwifery care in a continuity of care (COC) manner for Mrs. N., Age 31, G3P1A1, at Restu Ibu Balikpapan Hospital, with a descriptive approach by conducting anamnesis and observation of patients starting from pregnancy, childbirth, postpartum, and at the time of choosing contraceptives and documenting using SOAP. While health services for children are carried out when the baby is born, neonatal visits and counseling on how to care for the umbilical cord lead to exclusive breastfeeding. The method used in comprehensive care for pregnant women, giving birth, postpartum, neonates, and family planning is a descriptive method. The type of final assignment report used is a case study. Data collection techniques use interview methods and direct observation of patients. The results obtained from comprehensive assistance in continuity of care (COC) on Mrs. N are from pregnancy, childbirth, postpartum, and newborns until the mother uses contraceptives, which occur physiologically and there are no complications. The conclusion obtained by the author from carrying out comprehensive midwifery care in continuity of care (COC) on Mrs. N is that as health workers, especially midwives, we can implement comprehensive midwifery care to reduce maternal and infant mortality rates.</em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator keberhasilan layanan suatu negara. Setiap hari di tahun 2020, hampir 800 wanita meninggal karena penyebab yang dapat dicegah terkait kehamilan dan persalinan. Kematian ibu terjadi hampir setiap dua menit pada tahun 2020. Antara tahun 2000 dan 2020, rasio kematian ibu (MMR, jumlah kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup) turun sekitar 34% di seluruh dunia. Hampir 95% dari seluruh kematian ibu terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah ke bawah pada tahun 2020. Komplikasi yang menyebabkan kematian ibu yaitu perdarahan, infeksi dan preeklampsia. Perawatan oleh tenaga kesehatan profesional sebelum, selama, dan setelah melahirkan dapat menyelamatkan nyawa wanita dan bayi baru lahir (WHO, 2024). Tujuan dari asuhan kebidanan ini adalah untuk menerrapkan asuhan kebidanan komperhensif secara Continuity of Care (COC) pada Ny. N Umur 31 Tahun G3P1A1 di RS Restu Ibu Balikpapan dengan pendekatan secara deskriptif dengan melakukan anamnesa dan observasi kepada pasien mulai dari kehamilan, persalinan, Nifas dan pada saat pemilihan alat kontrasepsi seta mendokumentasikan menggunakan SOAP. Sedangkan pelayanan kesehatan pada anak dilakukan pada saat bayi baru lair, kunjungan neonatus dan melakukan konseling tentang cara perawatan tali pusat hingga ASI Ekslusif. Metode yang digunakan dalam asuhan komprehensif pada ibu hamil, bersalin, nifas, neonatus dan KB ini adalah metode deskriptif. Jenis laporan tugas akhir yang digunakan adalah studi kasus (case study). Teknik pengumpulan data menggunakan metode interview dan observasi langsung terhadap pasien. Hasil yang diperoleh dari pendampingan komperhensif secara Continuity of care (COC) pada Ny. N adalah dari masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir hingga ibu menggunakan alat kontrasepsi yaitu terjadi secara fisiologis dan tidak ada penyulit. Kesimpulan yang diperoleh penulis dari melakukan asuhan kebidanan komperhensif secara Continuity of Care (COC) pada Ny. N adalah bahwa sebagai tenaga kesehatan khususnya Bidan dapat menerapkan asuhan kebidanan secara komperhensif untuk menurunkan AKI dan AKB.</p> Erny Septriana Silaban, Isri Nasifah Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/910 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) pada Ny. EA Umur 31 Tahun G2P1A0 dengan KEK dan Anemia Sedang https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/911 <p><em>Continuity of care (COC) is continuous care from pregnancy to family planning (KB) as an effort to reduce the Maternal Mortality Rate (MMR) and Infant Mortality Rate (IMR). The aim of this research is to provide midwifery care to Mrs. EA comprehensively starting from pregnancy, maternity, postpartum, newborns, neonates and family planning. The type of research used is descriptive, with a case study approach. The sample used was a third trimester pregnant woman, gestation age 29 weeks 1 day, G2P1A0. In this care, the author collected data through interviews, observations, physical examinations, supporting examinations, documentation studies and bibliography studies. This research was conducted in May-September 2024. From the results of providing pregnancy care, problems were found, namely that the mother experienced moderate anemia and CED during pregnancy, so she was given Fe tablets as needed and motivated the mother to consume food with balanced nutrition and high iron. postpartum has no problems. During the care of the newborn, everything was found to be within normal limits, SHK examination and baby massage were carried out. Meanwhile, under KB care, Mrs. EA decided to use progestin birth control pills.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Asuhan <em>Continuity of care</em> (COC) merupakan asuhan secara berkesinambungan dari hamil sampai dengan keluarga berencana (KB) sebagai upaya penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Tujuan penelitian ini mampu memberikan asuhan kebidanan pada Ny. EA secara komprehensif mulai dari kehamilan, bersalin, nifas, bayi baru lahir, neonatus dan KB.Jenis penelitian yang digunakan yaitu deskriptif, dengan pendekatan studi kasus (<em>Case Study</em>). Sampel yang digunakan adalah seorang ibu hamil trimester III usia kehamilan 29 minggu 1 hari, G2P1A0. Dalam asuhan ini, penulis mengumpulkan data melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, studi dokumentasi dan studi daftar pustaka. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-September 2024. Dari hasil pemberian asuhan kehamilan ditemukan masalah yaitu ibu mengalami anemia sedang dan KEK pada kehamilan sehingga diberikan tablet Fe sesuai kebutuhan dan memotivasi ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang dan tinggi zat besi.Selama persalinan sampai dengan nifas tidak mengalami masalah. Pada asuhan bayi baru lahir didapatkan semua dalam batas normal, dilakukan pemeriksaan SHK dan Pijat Bayi. Sedangkan pada asuhan KB Ny. EA memutuskan untuk menggunakan KB Pil Progestin.</p> Rini Septianasari, Ida Sofiyanti Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/911 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) pada Ny. K di PMB Setyoningsih S. ST.Keb. Kecamatan Bawen https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/912 <p><em>In 2022, there was a decrease in AKI in Central Java, Factors that support the decrease in AKI are increased maternal awareness for health checks during pregnancy, services by health workers, and the provision of supplements such as Fe tablets. To reduce AKI, access to quality health services is needed, including routine check-ups, childbirth by trained health workers, and postpartum maternal and infant care services. One of the strategies used is continuous obstetric care or Continuity of care (COC), which involves continuous monitoring from preconception, pregnancy, to postpartum. The purpose of providing comprehensive obstetric care for pregnant women, childbirth, postpartum, BBL, grandmother and family planning in Mrs. K aged 35 years using the case study method with Varney's 7-step obstetric management approach. The results of the study were obtained for the diagnosis of G3P2A0 at the age of 35 years and 35 weeks of gestation, the mother's complaints were frequent urination, sedan.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Pada tahun 2022 terjadi penurunan AKI di Jawa Tengah, Faktor yang mendukung penurunan AKI adalah peningkatan kesadaran ibu untuk pemeriksaan kesehatan selama kehamilan, pelayanan oleh tenaga kesehatan, serta pemberian suplemen seperti tablet Fe. Untuk mengurangi AKI, diperlukan akses layanan kesehatan berkualitas, termasuk pemeriksaan rutin, persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih, serta layanan perawatan ibu dan bayi pasca persalinan. Salah satu strategi yang digunakan adalah asuhan kebidanan berkelanjutan atau Continuity of care (COC), yang melibatkan pemantauan terus-menerus sejak prakonsepsi, kehamilan, hingga pasca persalinan. Tujuan memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif pada ibu hamil, bersalin, nifas, BBL, nenonatus dan KB pada Ny. K umur 35 tahun dengan menggunakan metode study case dengan pendekatan manajemen kebidanan 7 langkah Varney. Hasil penelitian diperoleh diagnosa G3P2A0 umur 35 tahun usia kehamilan 35 minggu, keluhan ibu yaitu sering buang air kecil, sedangkan pada pemilihan kontrasepsi ibu memilih menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan. Simpulan dari asuhan kebidanan pada Ny K diketahui bahwa ibu pada masa kehamilan, persalinan, nifas,bayi baru lahir, dalam kondisi normal.</p> Setyoningsih, Heni Setyowati Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/912 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) pada Ny”D” Umur 35 Tahun di PMB Sri Widyawati,S.Keb Leyangan https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/913 <p><em>Maternal Mortality Rate (MMR) and Infant Mortality Rate (IMR) are important indicators of public health. The highest cause of maternal mortality in Semarang is due to bleeding, preeclampsia/eclampsia. While in infants it is due to birth with Low Birth Weight, asphyxia, congenital abnormalities. Efforts made to address these issues are to provide continuous services Continuity Of Care (COC). The purpose of writing this report is to provide midwifery care in Continuity Of Care (CoC) for pregnant women, giving birth, BBL, postpartum and KB at PMB Sri Widyawati, S.Keb Leyangan. The method in this research is descriptive in the form of a case study, namely examining a problem through a case consisting of a single unit. The single unit in question can consist of 1 person, a group of residents affected by a problem. Monitoring of pregnant women was carried out by the author 3 times in the third trimester. The results of the monitoring obtained were complaints in the third trimester in the form of back pain which is physiological. Normal vaginal delivery on July 7, 2024 at 17.00 WIB, female gender. The author carried out KF 2 to KF 4 care well without any problems. The mother used a 3-month injection and no problems were found. Care has been provided comprehensively and there is no gap between theory and case in Comprehensive Care for Mrs. D and By Mrs. D at TPMB Sri Widyawati This case study was carried out at PMB Sri Widyawati, S. Keb Leyangan in June – November 2024. The case study subject was Mrs. D G2P1A0. Data collection techniques use primary data and secondary data. Primary data was obtained through observation, physical examination and individual interviews, as well as documentation using an assessment format, while secondary data was obtained from the KIA book. In carrying out research on pregnancy care provided once, namely in the third trimester on June 24 2024, gestational age 37+1 childbirth care once during the first stage, second stage, third stage and fourth stage. Newborn care 3 times, namely at 1 hour, 1 day, and 6 days with primary data, postpartum care, about twice, namely six hours after giving birth, six days after giving birth, and fourteen days after giving birth with primary data and families provide family planning counseling once, namely on the fourteenth day after giving birth with primary data.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi salah satu indikator penting dari derajat kesehatan masyarakat. Penyebab tertinggi angka kematian ibu di Semarang adalah karena perdarahan, preeklamsi/eklamsi. Sementara pada bayi adalah karena kelahiran dengan Berat Bayi Lahir Rendah, asfiksia, kelainan kongenital. Upaya yang dilakukan untuk masalah tersebut adalah dengan memberikan pelayanan secara berkesinambungan Continuity Of Care (COC). Tujuan dari penulisan lapran ini adalah untuk melakukan asuhan kebidanan secara Continuity Of Care (CoC) pada ibu hamil, bersalin, BBL, nifas dan KB di PMB Sri Widyawati, S.Keb Leyangan. Metode dalam penelitian ini diskriptif yang berupa studi penelaahan kasus (case study) yaitu meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal. Unit tunggal yang dimaksud dapat berisi 1 orang, sekelompok penduduk yang terkena suatu masalah. Pemantauan ibu hamil dilakukan penulis sebanyak 3x di trimester III. Hasil pemantauan yang didapatkan adalah keluhan pada trimester III berupa nyeri pinggang yang merupakan hal fisiologis. Persalinan secara normal pervaginam tanggal 07 Juli 2024 pukul 18.13 WIB, jenis kelamin perempuan. Asuhan KF 2 sampai KF 4 penulis laksanakan dengan baik tanpa masalah. Ibu menggunakan KB suntik 3 bulan dan tidak ditemukan masalah. Asuhan telah diberikan secara komprehensif dan tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kasus pada Asuhan Komprehensif Ny. D dan By. Ny. D di TPMB Sri Widyawati Studi kasus ini dilaksanakan di PMB Sri Widyawati, S.Keb Leyangan pada bulan Juni –November 2024. Subjek studi kasus yaitu Ny.D G2P1A0. Teknik pengumpulan data menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui observasi, pemeriksaan fisik, dan wawancara individu, serta dokumentasi menggunakan format pengkajian, sedangkan data sekunder diperoleh dari buku KIA. Dalam melaksanakan penelitian pada asuhan kehamilan diberikan sebanyak 1X yaitu pada trimester III pada tanggal 24 Juni 2024 usia kehamilan 37+1 pengasuhan persalinan sebanyak 1 kali saat asuhaan kala I, kala II, kala III, dan kala IV. Asuhan bayi baru lahir sebanyak 3 x, yaitu pada 1 jam, 1 hari, dan 6 hari dengan data primer, pengasuhan nifas, Sekitar dua kali yaitu enam jam setelah melahirkan, enam hari setelah melahirkan, dan empat belas hari setelah melahirkan dengan data primer dan keluarga penyuluhan keluarga berencana yaitu satu kali yaitu pada hari keempat belas setelah melahirkan dengan data primer.</p> Melly Kurnia Sari, Heni Setyowati Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/913 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) pada Ny”A” Umur 27 Tahun di PMB Siti Fatchiah A.MD.Keb Bergas https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/914 <p><em>Maternal and child health is the foundation for creating a superior generation of the nation. The realization of the welfare of mothers and children can be prepared starting from the preconception period, pregnancy, childbirth, newborns, postpartum period to neonates and becoming prospective contraceptive acceptors. The government's efforts to reduce MMR and IMR include continuous and comprehensive care from pregnancy, childbirth, postpartum newborns and family planning. The method in this research is descriptive in the form of a case study, namely examining a problem through a case consisting of a single unit. The single unit in question can contain 1 person, a group of residents affected by a problem. The author carried out monitoring of pregnant women 3 times in the third trimester. The monitoring results obtained were complaints in the third trimester in the form of back pain which was physiological. Normal vaginal delivery on August 13 2024 at 14.40 WIB, female gender. The author carried out KF 2 to KF 4 care well without any problems. The mother used implant contraception and found no problems. Care has been provided comprehensively and there is no gap between theory and cases in Mrs. A and By. Mrs. A at TPMB Siti Fatchiah hrough a case consisting of a single unit. A single unit here can contain one person, a group of residents affected by a problem. The unit that is the case is analyzed in depth both in terms of the circumstances of the case itself, the influencing factors, the case's actions and reactions to a particular treatment or exposure (Gahayu, 2019). In this case, the location whThe method used in comprehensive care for pregnant, maternity, postpartum, neonate and family planning women is a descriptive research method and the type of descriptive research used is a case review study (Case Study), namely by examining a problem tere the case study was taken was in the Bergas Community Health Center Working Area. Case study time is when the case is taken (Nizamuddin &amp; Azan, 2021). Taking case studies starts from November - December 2023.</em></p> <p><em> </em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Kesehatan ibu dan anak merupakan pondasi dalam mewujudkan generasi bangsa yang unggul. Terwujudnya kesejahteraan ibu dan anak dapat dipersiapkan mulai dari masa prakonsepsi, kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, masa nifas sampai neonatus dan menjadi calon akseptor kontrasepsi. Upaya pemerintah dalam menurunkan AKI dan AKB yaitu dengan asuhan berkesinambungan (Continuity of Care) dan komprehensif dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir nifas dan keluarga berencana. Metode dalm penelitian ini diskriptif yang berupa studi penelaahan kasus (case study) yaitu meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal. Unit tunggal yang dimaksud dapat berisi 1 orang, sekelompok penduduk yang terkena suatu masalah. Pemantauan ibu hamil dilakukan penulis sebanyak 3x di trimester III. Hasil pemantauan yang didapatkan adalah keluhan pada trimester III berupa nyeri punggung yang merupakan hal fisiologis. Persalinan secara normal pervaginam tanggal 13 Agustus 2024 pukul 14.40 WIB, jenis kelamin perempuan. Asuhan KF 2 sampai KF 4 penulis laksanakan dengan baik tanpa masalah. Ibu menggunakan KB implan dan tidak ditemukan masalah. Asuhan telah diberikan secara komprehensif dan tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kasus pada Asuhan Komprehensif Ny. A dan By. Ny. A PMB Siti Fatchiah. Metode yang digunakan dalam asuhan komprehensif pada ibu hamil, bersalin, nifas, neonatus dan KB ini adalah metode penelitian deskriptif dan jenis penelitian deskriptif yang digunakan adalah studi penelaahan kasus (Case Study), yakni dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal. Unit tunggal disini dapat berisi satu orang sekelompok penduduk yang terkena suatu masalah. Unit yang menjadi kasus tersebut secara mendalam dianalisis baik dari segi yang berhubungan dengan keadaan kasus itu sendiri, faktor-faktor yang mempengaruhi, tindakan dan reaksi kasus terhadap suatu perlakuan atau pemaparan tertentu .Pada kasus ini lokasi pengambilan studi kasus dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Bergas. Waktu studi kasus adalah mulai Mei-September.</p> Agil Ayu Sabila, Heni Herawati Pranoto Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/914 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Pijat Oksitosin sebagai Upaya Meningkatkan Produksi ASI di RS Ken Saras https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/1131 <p><em>Exclusive breast milk is breast milk that is given to babies from birth for 6 months, without adding or replacing other foods or drinks. The cause of the lack of exclusive breastfeeding is influenced by several factors, one of which is the unsmooth production of breast milk. The purpose of this service is to increase knowledge and understanding of oxytocin massage as an effort to increase breast milk production. The method used was observation with 30 maternal respondents. Maternal service contains the problem of the mother's lack of knowledge about oxytocin massage as an effort to increase breast milk production, with a solution: This activity was carried out for postpartum mothers which we carried out in the diamond room of Ken Saras Hospital. The first stage is to conduct an assessment of the knowledge of postpartum mothers about oxytocin massage. The second stage is to socialize mothers and families to carry out oxytocin massage using leaflet media. The third stage is to evaluate the mother's knowledge about oxytocin massage. The results of the service are expected to be able to be an additional knowledge and insight for mothers.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>ASI eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak lahir selama 6 bulan, tanpa menambahkan atau menggantikan makanan atau minuman lain. Penyebab belum tercapainya pemberian ASI ekslusif dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah tidak lancar produksi ASI. Tujuan dari pengabdian ini untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pijat oksitosin sebagai upaya meningkatkan produksi ASI. Metode yang digunakan adalah observasi dengan 30 responden ibu. Pengabdian pada ibu berisi permasalahannya tentang kurangnya pengetahuan ibu mengenai pijat oksitosin sebagai upaya meningkatkan produksi asi, dengan solusi : Kegiatan ini dilakukan pada ibu postpartum yang kami lakukan di ruang intan RS Ken Saras. Tahap pertama adalah melakukan pengkajian terhadap pengetahuan ibu postpartum tentang pijat oksitosin. Tahap kedua melakukan sosialisasi kepada ibu dan keluarga untuk melaksanakan pijat oksitosin dengan menggunakan media leaflet. Tahap ketiga adalah melakukan evaluasi terhadap pengetahuan ibu tentang pijat oksitosin. Hasil dari pengabdian diharapkan mampu menjadi tambahan pengetahuan dan wawasan ibu.</p> Samsi Rohmini, Azelia Dewianti, Dewi Nuraini Suci, Ida Sofiyanti, Vistra Veftisia Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/1131 Sun, 29 Dec 2024 00:00:00 +0000 Implementasi Asuhan Kebidanan Komunitas di Kelurahan Candirejo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/1143 <p><em>Public health problems are multi-causal problems, so the solution must be multi-disciplinary. Public health as an art/practice has a wide span. All activities, both direct and indirect, to prevent diseases (preventive), improve health (promotive), therapy (physical, mental, social therapy) are public health efforts. Maternal and Child Health and women's health throughout their life cycle are very important public health issues because they have a great impact on the quality of human resources in one generation. The problem of lack of knowledge of pregnant women about the position of the knee chest to change the position of the fetal head in Candirejo Village. The activity is carried out through a community service-based Community Midwifery Care practice program so that students know the condition of the community and its environment. The Practice of Community Midwifery Care of the Midwife Professional Education Study Program is carried out in Candirejo Village with stages starting from data collection, problem identification, preparation of planning of action, problem formulation, problem priority, planning, implementation and evaluation. The results of the activity showed a positive response from Candirejo Village and active community participation, including participating in work programs carried out by female students. After carrying out Community Midwifery Practice which includes assessment, data analysis, problem formulation, priority issues, activity plans, implementation and evaluation carried out in Candirejo Village, students can draw the following conclusions: Data Assessment After a 5-day assessment on December 2 – 6, 2024, the total number of toddlers in Candirejo Village was 71 toddlers, 69 normal toddlers and toddlers who experienced The risk of stunting is 1 toddler and overweight 1 toddler, 3 pregnant women, 4 lactating postpartum mothers, 7 adolescent girls. Problem Priority Of the 4 existing targets, problem priority will be carried out with the ultrasound method, namely to determine priority problems, we take the problem that has the highest total scor. Thus, the order of priority of the problem is as follows: 1. Toddlers, 2. Pregnant, 3. Puerperone, 4. Adolescent</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Masalah kesehatan masyarakat merupakan masalah yang multi kausal, maka pemecahannya harus secara multi disiplin. Kesehatan masyarakat sebagai seni/praktek mempunyai bentangan yang luas. Semua kegiatan baik yang langsung maupun yang tidak langsung untuk mencegah penyakit (preventif), meningkatkan kesehatan (promotif), terapi (terapi fisik, mental, sosial) adalah upaya kesehatan masyarakat. Kesehatan Ibu dan Anak dan kesehatan wanita sepanjang siklus kehidupannya merupakan masalah kesehatan masyarakat yang sangat penting karena memiliki dampak yang besar terhadap kualitas sumber daya manusia pada satu generasi. Masalah kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang posisi knee chest untuk mengubah posisi kepala janin yang terdapat di Kelurahan Candirejo. Kegiatan dilaksanakan melalui program praktek Asuhan Kebidanan Komunitas berbasis pengabdian masyarakat sehingga mahasiswa mengetahui terhadap kondisi masyarakat dan lingkungannya. Praktek Asuhan Kebidanan Komunitas Prodi Pendidikan Profesi Bidan dilaksanakan di Kelurahan Candirejo dengan tahapan dimulai dari pendataan, identifikasi masalah, penyusunan planning of action, perumusan masalah, prioritas masalah, perencanaan, implementasi dan evaluasi dilakukan dari tanggal 25 November sampai 13 Desember 2024. Hasil kegiatan menunjukkan adanya respon positif dari Kelurahan Candirejo dan partisipasi aktif masyarakat diantaranya mengikuti program kerja yang dilakukan oleh mahasiswi. Setelah melaksanakan Praktik Kebidanan Komunitas yang meliputi pengkajian, analisa data, perumusan masalah, prioritas msalah, rencana kegiatan, pelaksanaan dan evaluasi yang dilaksanakan di Kelurahan Candirejo, mahasiswa dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : Pengkajian Data Setelah dilakukan pengkajian selama 5 hari tanggal 2 – 6 Desember 2024 didapatkan Jumlah balita keseluruhan di Kelurahan Candirejo berjumlah 71 balita, balita yang normal sebanyak 69 balita dan balita yang mengalami resiko stunting sebanyak 1 balita dan overweight 1 balita, Ibu hamil berjumlah 3, ibu nifass menyusui 4, remaja putri 7. Prioritas Masalah Dari 4 sasaran yang ada akan dilakukan prioritas masalah dengan metode USG yaitu untuk menentukan masalah prioritas, kita ambil masalah yang mempunyai total scor paling tinggi. Dengan demikian, urutan prioritas masalah sebagai berikut 1.Balita, 2. Hamil, 3. Nifas, 4. Remaja</p> Samsi Rohmini, Azelia Dewianti, Aice Bela Fitriyani, Fransiska Bertha Verdiawati, Wayan Dewi Lestari, Sulisnawati Wonggo, Ida Sofiyanti Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/1143 Sun, 29 Dec 2024 00:00:00 +0000 Pencegahan dan Penanganan Kejang Demam pada Balita di Desa Tumpangkrasak Kecamatan Jati Kabupaten Kudus https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/1196 <p><em>Febrile seizures are a common neurological condition in children aged 6 months to 5 years, caused by the body's response to fever due to infection. This study explored the prevalence of febrile seizures, their types, and their impact on child health, including possible complications such as epilepsy and mental disorders. It also identified challenges in managing febrile seizures in the community, particularly in Tumpangkrasak Village, where there is a lack of knowledge among parents and health cadres on how to manage this condition. Health counseling activities were conducted to improve parents' understanding of the prevention and management of febrile seizures. The method used in this counseling was lecture and question and answer, attended by 15 participants. The results showed an increase in participants' knowledge and understanding of febrile seizures. Hopefully, the results of this counseling can increase parents' awareness and ability to manage febrile seizures in their children, and encourage more effective preventive measures.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Kejang demam merupakan kondisi neurologis yang umum terjadi pada anak-anak berusia 6 bulan hingga 5 tahun, yang disebabkan oleh respons tubuh terhadap demam akibat infeksi. Penelitian ini mengeksplorasi prevalensi kejang demam, jenis-jenisnya, serta dampaknya terhadap kesehatan anak, termasuk komplikasi yang mungkin timbul seperti epilepsi dan gangguan mental. Selain itu, penelitian ini juga mengidentifikasi tantangan dalam penanganan kejang demam di masyarakat, khususnya di Desa Tumpangkrasak, di mana terdapat kekurangan pengetahuan di kalangan orang tua dan kader kesehatan mengenai cara menangani kondisi ini. Kegiatan penyuluhan kesehatan dilakukan untuk meningkatkan pemahaman orang tua mengenai pencegahan dan penanganan kejang demam. Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah ceramah dan tanya jawab diikuti oleh 15 peserta. Hasil Kegiatan menunjukkan peningkatan pengetahuan dan pemahaman peserta tentang kejang deman. Diharapkan hasil dari penyuluhan dapat meningkatkan kesadaran dan kemampuan orang tua dalam menangani kejang deman pada anak serta mendorong tindakan pencegahan yang lebih efektif.</p> Anita Dyah Listyarini, Esa Putri, Indah Triana, Hanifa Amalia, Sania Septarani, Agape Juan Prisma Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/1196 Sun, 29 Dec 2024 00:00:00 +0000 Distribusi Prevalensi Kejadian Stunting pada Balita dengan Penyakit Penyerta di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjungrejo Kabupaten Kudus https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/1197 <p><em>Nutrition problems in toddlers that are quite large in Indonesia are stunting. Stunting is a state of malnutrition characterized by a height Z-score of less than -2 SD. Based on the Kudus Regency Health Office data report in December 2023, the Tanjungrejo Health Center work area is the highest contributor to stunting with a prevalence of 8.2%. Children who are malnourished have a low resistance to disease, making them susceptible to infectious diseases. Vice versa, children affected by infectious diseases can easily experience malnutrition, so stunted toddlers often have comorbidities. Comorbidities are conditions where a person has other diseases experienced apart from the main disease at the same time. The impact if no screening is done on stunted toddlers who have comorbidities, it will worsen both prognoses. The method used in this study is a descriptive cross-sectional method. The highest frequency of stunting toddlers based on age / month is 24 - 36 months, as many as 45 toddlers (29.6%). The highest frequency of stunting toddlers based on gender is female gender as many as 79 toddlers (52%). The frequency of stunting with the severely stunted category was 26 toddlers, while with the short category (stunted) was 126 toddlers (82.9%). Stunted toddlers with diarrhea comorbidities were 29 toddlers (19.1%), with TB disease as many as 4 toddlers (2.6%), with pneumonia 0 toddlers (0%), with ARI disease 2 toddlers (1.3%), no comorbidities 117 (77%). The most stunted toddlers with comorbidities were stunted with diarrhea as many as 29 toddlers (19.1%).</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Permasalahan gizi pada balita yang cukup besar terjadi di Indonesia adalah stunting. Stunting merupakan keadaan gizi buruk yang ditandai dengan Z-score tinggi badan kurang dari -2 SD. Berdasarkan dari laporan data Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus pada Desember tahun 2023, wilayah kerja Puskesmas Tanjungrejo merupakan penyumbang tertinggi stunting dengan prevalensi sebesar 8,2%. Anak yang mengalami gizi kurang maka daya tahan tubuh terhadap penyakitnya menjadi rendah sehingga mudah terserang penyakit infeksi. Demikian pula sebaliknya, anak yang terkena penyakit infeksi dapat dengan mudah mengalami gizi kurang, sehingga balita stunting sering memiliki penyakit penyerta. Penyakit penyerta atau dikenal dengan penyakit komorbid merupakan kondisi dimana seseorang mempunyai penyakit lain yang dialami selain dari penyakit utamanya dalam waktu bersamaan. Dampak jika tidak dilakukan skrining pada balita stunting yang memiliki penyakit penyerta, maka akan memperburuk kedua prognosisnya. Metode yang digunakan dalam peelitian ini yaitu metode descriptive cross-sectional. Frekuensi tertinggi balita stunting berdasarkan umur/bulan yaitu 24 – 36 bulan yaitu sebanyak 45 balita (29,6%). Frekuensi tertinggi balita stunting berdasarkan jenis kelamin yaitu jenis kelamin perempuan sebanyak 79 balita (52%). Frekuensi kejadian stunting dengan kategori sangat pendek (severly Stunted) sebanyak 26 balita, sedangkan dengan kategori pendek (stunted) sebanyak 126 balita (82,9%). Balita stunting dengan penyakit penyerta diare sebanyak 29 balita (19,1%), dengan penyakit TB sebanyak 4 balita (2,6%), dengan penyakit Pneumonia 0 balita (0%), dengan penyakit ISPA 2 balita (1,3%), tidak ada penyakit penyerta 117 (77%). Balita stunting dengan penyakit penyerta terbanyak yaitu stunting dengan penyakit penyerta diare sebanyak 29 balita (19.1%).</p> Dilla Ameliasari, Anita Dyah Listyarini, Eny Pujiati, Nila Putri Purwandari Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/1197 Sun, 29 Dec 2024 00:00:00 +0000 Manfaat Prenatal Yoga untuk Mengatasi Ketidaknyamanan pada Ibu Hamil di Desa Pamulihan https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/1117 <p><em>Pregnancy is a time full of hope and challenges for every mother, which is often caused by physical complaints such as back pain, difficulty sleeping, and anxiety. Prenatal yoga is here as a safe and effective solution to help pregnant women overcome these discomforts. This community service activity aims to increase the knowledge and skills of pregnant women in Pamulihan Village, Larangan District, Brebes Regency, regarding the benefits of prenatal yoga through educational sessions and practicing yoga movements. The activity involved 15 participants from various trimesters of pregnancy who were selected based on certain criteria. Education is delivered in the form of presentations, distribution of leaflets, and direct practice of yoga movements designed to suit the physical needs of pregnant women. Evaluation was carried out through pre-test and post-test, which showed a significant increase in participants' knowledge, from 20% in the "good" category in the pre-test to 80% in the post-test. The results of the activity show that prenatal yoga not only helps reduce physical complaints such as back pain and leg cramps, but is also effective in reducing pregnant women's anxiety levels before giving birth. Pregnant women who take part in this activity feel healthier, calmer, and ready to handle childbirth. It is hoped that continuous education and collaboration between medical personnel and the community can expand the scope of the benefits of prenatal yoga for pregnant women in other areas.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Kehamilan merupakan periode penuh harapan sekaligus tantangan bagi setiap ibu, yang sering kali diwarnai keluhan fisik seperti nyeri punggung, kesulitan tidur, serta kecemasan. Prenatal yoga hadir sebagai solusi yang aman dan efektif untuk membantu ibu hamil mengatasi ketidaknyamanan tersebut. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu hamil di Desa Pamulihan, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes, mengenai manfaat prenatal yoga melalui sesi edukasi dan praktik gerakan yoga. Pelaksanaan kegiatan melibatkan 15 peserta dari berbagai trimester kehamilan yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu. Edukasi disampaikan dalam bentuk presentasi, pembagian leaflet, serta praktik langsung gerakan yoga yang dirancang sesuai dengan kebutuhan fisik ibu hamil. Evaluasi dilakukan melalui pre- test dan post-test, yang menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan peserta, dari 20% kategori "baik" pada pre-test menjadi 80% pada post-test. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa prenatal yoga tidak hanya membantu mengurangi keluhan fisik seperti nyeri punggung dan kram kaki, tetapi juga efektif dalam menurunkan tingkat kecemasan ibu hamil menjelang persalinan. Ibu hamil yang mengikuti kegiatan ini merasa lebih sehat, tenang, dan siap menghadapi persalinan. Edukasi yang berkelanjutan serta kolaborasi antara tenaga medis dan masyarakat diharapkan dapat memperluas cakupan manfaat prenatal yoga untuk ibu hamil di wilayah lain.</p> Bian Dewi Sagitaria, Yulia Nur Khayati, Rahmi Ekawati, Sri Murtiningsih, Yenny Rahmawati, Trianingsih Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/1117 Sun, 29 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Continuity of Care pada Ny. H Umur 29 Tahun di Puskesmas Maridan https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/921 <p><em>According to the World Health Organization (WHO), the maternal mortality rate is still very high. In 2017, approximately 295,000 women died from complications related to pregnancy and childbirth, which means approximately 810 women die every day from preventable causes. The role of midwives is very important in reducing MMR and IMR, one of which is through continuous midwifery care (continuity of care). The method used in comprehensive care through a case (case study) consisting of a single unit. Based on the results of a comprehensive case study on Mrs S from pregnancy, labor, postpartum, newborns and neonates, it was found that Mrs. H, 29 years old, G2P1A0, 36 weeks pregnant, found a problem, namely frequent urination. Mrs. H gave birth spontaneously at the Maridan Community Health Center and the newborn was in good condition, the postpartum period was normal and Mrs. S decided to use birth control condoms. The care provided by midwives to mothers during pregnancy and contraceptive services after giving birth is very important, namely as an early detection of complications that may occur, so that they can be avoided or managed better.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Menurut World Health Organization (WHO), angka kematian ibu masih sangat tinggi. Pada tahun 2017, sekitar 295.000 wanita meninggal akibat komplikasi terkait kehamilan dan persalinan, yang berarti sekitar 810 wanita meninggal setiap harinya karena penyebab yang sebenarnya dapat dicegah. Peran bidan sangat penting dalam menurunkan AKI dan AKB, salah satunya melalui asuhan kebidanan berkesinambungan (continuity of care). Metode yang digunakan dalam asuhan komprehensif melalui suatu kasus (case study) yang terdiri dari unit tunggal. Berdasarkan hasil studi kasus secara komperehensif pada Ny H dari kehamilan, masa persalinan, nifas, bayi baru lahir dan neonatus didapatkan Ny. H usia 29 Tahun G2P1A0 usia kehamilan 36 minggu ditemukan masalah yaitu sering buang air kecil. Ny. H bersalin secara spontan di Puskesmas Maridan dan bayi baru lahir dalam keadaan baik, masa nifas berlangsung normal dan Ny. H memutuskan menggunakan KB Kondom. Asuhan yang diberikan oleh bidan kepada ibu selama masa kehamilan hingga pelayanan kontrasepsi setelah melahirkan sangat penting yaitu sebagai deteksi dini terhadap komplikasi yang mungkin terjadi, sehingga dapat dihindari atau ditanggulangi dengan lebih baik.</p> Ashaima Paramita Devi, Yulia Nur Khayati Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/921 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Continuity of Care (Coc) pada Ny. A GPA Umur 26 Tahun Induksi Persalinan dengan Massage Effluerage di RSU Puri Asih Salatiga https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/940 <p><em>Continuity of care (CoC) is a service that during pregnancy, childbirth, postpartum, neonates is a physiological condition that is likely to threaten the life of the mother, baby and even cause death. One of the efforts made is to implement comprehensive care that can optimize early detection of high risks. maternal and neonatal. The aim of this research is to provide comprehensive midwifery care for pregnant, maternity, postpartum and neonate women at RSU Puri Asih Salatiga, the method used is descriptive research and the type of descriptive research used is case study. Labor induction is an action performed on pregnant women by stimulating uterine contractions, so that labor can proceed smoothly. The aim is to analyze factors related to the causes of induction of labor at RSU Puri Asih Salatiga The data collection technique used is primary data and secondary data. Primary data was obtained through interviews, observation and physical examination, as well as documentation using SOAP with Varney's management mindset. while secondary data is data obtained from the KIA book. The sample is a pregnant woman in the third trimester, 34 weeks of gestation, G1P0A0. The results of the care obtained by Mrs. A, 26 years old, G1P0A0, 34 weeks' gestation with physiological pregnancy, labor progressed normally and complementary measures were given in the form of Massage Efflurage, the postpartum period progressed normally, there was no bleeding, good contractions, lochea rubra. Grade 2 perineal wound, the mother received vitamin A and mefenamic acid and amoxcilin, and in the newborn there were no signs of abnormal abnormalities in Mrs. A, and while providing care to Mrs. A, The care provided is in accordance with the baby's needs, such as weight monitoring, early and on demand breastfeeding, infection prevention, heat loss prevention, umbilical cord care, providing IEC regarding danger signs of BBL, Providing IEC regarding BBL care, and regarding mandatory immunization. Mrs. A decided to use birth control injections for 3 months, so as not to disrupt the production and quality of breast milk. Conclusion The care given to Mrs. A was in accordance with midwifery care standards ranging from pregnancy to family planning. The complementary care provided was Efflurage Massage. This Efflurage Massage has been proven to reduce pain in the first stage, making the mother more comfortable and more relaxed when facing the birth process. With this research, it is hoped that the risk of induced labor can be avoided.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Continuity of care (CoC) adalah pelayanan yang Masa kehamilan, persalinan, nifas, neonatus meupakan suatu keadaan fisiologis yang kemungkinan mengancam jiwa ibu , bayi bahkan menyebabkan kematian , salah satu Upaya yang dilakukan yaitu dengan menerapkan asuhan komprehensif yang dapat mengoptimalkan deteksi dini resiko resiko tinggi maternal dan neonatal. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan asuhan kebidanan komprehensif pada ibu hamil , bersalin , nifas dan neonatus di RSU Puri Asih Salatiga, metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan jenis penelitian deskriptif yang digunakan adalah studi penelaahan kasus (Case Study). Induksi persalinan merupakan tindakan yang dilakukan pada ibu hamil dengan merangsang timbulnya kontraksi rahim, sehingga persalinan dapat berjalan dengan lancar. Tujuan untuk memberikan asuhan kebidanan berkelanjuntan pada ibu bersalin dengan penyebab induksi pada persalinan di RSU Puri Asih Salatiga. Teknik Pengumpulan data yang digunakan adalah menggunakan data Primer dan data sekunder. Data Primer diperoleh melalui wawancara, observasi dan pemeriksaan Fisik, serta dokumentasi menggunakan SOAP dengan pola piker manajemen Varney. Sedangkan data Sekunder data yang diperoleh dari buku KIA. Sample adalah seorang ibu hamil trimester III Usia Kehamilan 34 Minggu G1P0A0. Hasil asuhan yang didapat Pada Ny. A umur 26 Tahun G1P0A0 usia kehamilan 34 minggu dengan hamil fisiologis, persalinan berlangsung secara normal dan diberikan tindakan komplementer berupa Massage Efflurage masa nifas berlangsung secara normal, tidak ada pendarahan, kontraksi baik, lochea rubra. Luka perineum grade 2, ibu mendapatkan vitamin A dan mefenamic acid dan amoxcilin, Hasil Pengkajian dan pemeriksaan pada bayi baru lahir tidak ditemukan adanya tanda-tanda kelain abnormal pada bayi Ny. A, dan selama diberikan Asuhan pada bayi Ny. A, Asuhan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan bayi. Ny. A memutuskan untuk menggunakan Kb Suntik 3 bulan, agar tidak menganggu produksi dan kualitas Asi. Kesimpulan Asuhan yang diberikan pada Ny.A sudah sesuai dengan standar asuhan kebidanan mulai dari hamil hingga KB, Adapun pemberian asuhan komplomenter yang diberikan yaitu Massage efflurage. Massage efflurage ini terbukti dapat untuk mengurangi nyeri pada kala 1, membuat ibu lebih nyaman dan lebih rileks pada saat menghadapi proses persalinan.</p> Fitriyah, Isfaizah Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/940 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Pijat Oksitosin sebagai Upaya Meningkatkan Produksi ASI https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/915 <p><em>The problem of lack of breast milk production in postpartum mothers is still very common. This occurs due to several factors, including the lack of knowledge of postpartum mothers about the existence of oxytocin massage and the implementation of education or counseling about oxytocin massage which is still rarely carried out. This service is carried out to carry out oxytocin massage activities for postpartum mothers and evaluate knowledge of oxytocin massage for postpartum mothers. Method: Delivery of material is carried out through lectures and discussions. The target of this counseling is postpartum mothers, where this method involves participants directly in the learning process to discuss and convey initial knowledge. The process of delivering material uses tools or media which aims to make it easier for participants to understand the material being presented. The media used are leaflets and PPT (PowerPoint). The material used is in Indonesian so that it is easier for the participants to understand. Then they directly practice Oxytocin massage to one of the postpartum mothers. This counseling was carried out on Friday 08 November 2024 at PMB Fitriyah. The implementation of activities is carried out in three stages, namely problems, solutions and evaluation. It can be concluded that based on the results of the pretest and posttest, the results showed that there was an increase in postpartum mothers' knowledge about oxytocin massage to overcome breast milk problems and increase breast milk production after being given health education or health counseling.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Permasalahan dari kurangnya produksi ASI pada ibu postpartum masih sangat sering ditemukan. Hal ini terjadi karena beberapa factor diantaranya, kurangnya pengetahuan ibu postpartum tentang adanya pijat oksitosin dan pelaksanaan edukasi atau penyuluhan tentang pijat oksitosin yang masih jarang dilakukan. Pengabdian ini dilakukan untuk melaksanakan kegiatan pijat oksitosin pada ibu postpartum dan melakukan evaluasi pengetahuan pijat oksitosin pada ibu postpartum. Metode Penyampaian materi dilakukan dengan ceramah dan diskusi, sasaran pada penyuluhan ini yaitu ibu postpartum dimana metode ini melibatkan peserta langsung dalam proses pembelajaran untuk berdiskusikan dan penyampaian pengetahuan awal. Proses penyampaian materi menggunakan alat bantu atau media yang bertujuan untuk mempermudah peserta memahami materi yang disampaikan, Media yang digunakan berupa Leaflet dan PPT (PowerPoint). Materi yang digunakan menggunakan Bahasa Indonesia agar lebih mudah dipahami oleh peserta, Kemudian mempraktekan secara langsung cara pijat Oksitosin ke salah satu ibu postpartum. Pelaksanaan penyuluhan ini dilakukan pada hari Jumat 08 November 2024 di PMB Fitriyah. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu permasalahan, solusi dan evaluasi. Dapat disimpulkan Berdasarkan hasil pretest dan posttest menunjukkan hasil bahwa terjadi peningkatan pengetahuan ibu postpartum tentang pijat oksitosin untuk mengatasi permasalahan ASI dan meningkatkan produksi ASI sesudah diberikan pendidikan kesehatan atau penyuluhan kesehatan.</p> Fitriyah, Masruroh Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/915 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Continuity of Care (CoC) pada Ny. E Umur 30 Tahun di PMB Subiyatun, S.St.Keb https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/919 <p><em>Continuity of care in midwifery is a series of continuous and comprehensive service activities starting from pregnancy, childbirth, postpartum, newborn care and family planning services that connect the health needs of women in particular and the personal circumstances of each individual. Pregnancy care prioritizes continuity. The research design used is descriptive, with a case study approach (Case Study) with Varney Management and documented with SOAP. The case study was conducted on Mrs. E G2P1A0 in June to September 2024, the data collection method used interviews, observations with primary and secondary data through the KIA Book. Comprehensive midwifery care for pregnant women was found that the mother experienced complaints of discomfort in the third trimester and was managed by providing health education, normal delivery, the mother gave birth at 39 weeks of pregnancy at Gondo Suwarno Hospital. The newborn was normal and IMD was carried out. The mother's postpartum was normal and care was carried out according to the standard of care, namely 4 visits. The mother chose to use 3-month injection contraception. Comprehensive midwifery care will improve the health and well-being of the mother and fetus.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Continuity of care dalam kebidanan adalah serangkaian kegiatan pelayanan yang berkelanjutan dan menyeluruh mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, pelayananbayi baru lahir serta pelayanan keluarga berencana yang menghubungkan kebutuhan kesehatan perempuan khususnyadan keadaan pribadi setiap individu. Asuhan kehamilan mengutamakan kesinambungan. Desain penelitian yang digunakan yaitu deskriptif, dengan pendekatan studi kasus (Case Study) dengan Manajemen Varney dan didokumentasikan dengan SOAP. Studi kasus dilakukan pada Ny.E G2P1A0 pada bulan Juni sampai September 2024 metode pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dengan data primer dan sekunder melalui Buku KIA. Asuhan kebidanan Komprehensif dari Ibu Hamil didapatkan ibu mengalami keluhan ketidaknyamanan pada kehamilan TM III dan ditatalaksana dengan pemberian Pendidikan kesehatan, Bersalin normal ibu bersalin pada umur kehamilan 39 minggu di RSUD Gondo Suwarno. Bayi Baru lahir normal dan dilakukan IMD. Nifas ibu normal dan dilakukan asuhan sesuai standa asuhan yaitu 4 kali kunjungan. Ibu memilih untuk ber KB Suntik 3 bulan. Dengan Asuhan kebidanan komprehensif akan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan ibu dan janin.</p> Subiyatun, Yulia Nur Khayati Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/919 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Cegah Stunting dengan Pemanfaatan Pangan Lokal https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/961 <p><em>Stunting is currently the focus of the government in the health status of children as the main indicator in decision making about the quality of public health. Causes of stunting that are often found include lack of knowledge, nutritional intake during pregnancy and after childbirth and limited access to health services obtained, as well as lack of clean water and sanitation facilities. The purpose of community service is to improve mothers' knowledge in making PMT by utilizing local food products to prevent stunting. The Community Service Method will be implemented in 3 stages, namely the First Stage is preparing by conducting a problem assessment and collaborating with partners. The Second Stage is providing counseling on balanced nutrition, using projector media and teaching how to make PMT with direct demonstrations. The Third Stage is conducting an evaluation by interviewing mothers of toddlers. From the results of Community Service, it was found that this activity was attended by 20 mothers of toddlers and 10 cadres. The results showed that there was an increase in the knowledge of mothers of toddlers regarding balanced nutrition and making PMT by utilizing local food products. During the activity, mothers of toddlers seemed enthusiastic and excited. It is hoped that health workers will improve health education to the community, especially in the utilization of local food products to support the growth and development of toddlers and improve public health.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Stunting saat ini menjadi fokus pemerintah dalam status kesehatan anak menjadi indikator utama dalam pengambilan keputusan tentang kualitas dari kesehatan masyarakat. Penyebab stunting yang sering ditemukan seperti kurangnya pengetahuan, asupan gizi selama kandungan dan setelah melahirkan dan terbatasnya akses layanan kesehatan yang didapatkan, serta kurangnya fasilitas air bersih dan sanitasi. Tujuan pengabdian masyarakat adalah untuk meningkatkan pengetahuan ibu dalam pembuatan PMT dengan pemanfaatan hasil pangan lokal untuk mencegah stunting. Metode Pengabdian Masyarakat akan dilaksanakan dalam 3 tahap yaitu Tahap Pertama melakukan persiapan dengan cara melakukan pengkajian permasalahan dan kerja sama dengan mitra. Tahap Kedua Memberikan penyuluhan mengenai gizi seimbang, menggunakan media proyektor dan mengajarkan pembuatan PMT dengan demonstrasi secara langsung. Tahap Ketiga Melakukan evaluasi dengan cara melakukan wawancara kepada ibu balita. Dari hasil pengabdian Masyarakat didapatkan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 20 ibu balita dan 10 kader. Didapatkan hasil bahwa terjadi peningkatan pengetahuan ibu balita mengenai gizi seimbang dan pembuatan PMT dengan pemanfaatan hasil pangan lokal. Selama kegiatan berlangsung ibu balita tampak antusias dan semangat. Diharapkan tenaga kesehatan meningkatkan edukasi kesehatan kepada masayarakat, terutama dalam pemanfaatan hasil pangan lokal untuk menunjang tumbuh kembang balita dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.</p> Fajar Andriyani, Yulia Nur Khayati, Zelda Rizmi Silviana, Hemi Supraptini Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/961 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Continuity of Care pada Ny “D” Umur 37 Tahun di BPM Cahaya Bunda https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/916 <p><em>MMR in Semarang Regency in 2023 there were 7 cases or 58.20/100,000 KH (12. 028) and the cause of the MMR was caused by bleeding, pre-eclampsia, anaphylactic shock, blood infection and puerperal complications (Dinkeskab, 2023) while for the Bandungan sub-district area there were no cases of death. This is an effort to support the program of the Semarang district government in 2024 to realize zero MMR in Semarang district by carrying out various activities such as monitoring, home visits, assistance to pregnant women, referral assistance, provision of PMT and pregnant women's classes and many other activities aimed at the welfare of mothers and babies. This research method is descriptive in the form of a case study, which examines a problem through a case consisting of a single unit. The single unit in question can contain 1 person, a group of residents affected by a problem. Monitoring of pregnant women was carried out by the author three times in the third trimester. The monitoring results obtained are complaints in the third trimester in the form of back pain which is physiological. Normal labor at BPM Cahaya Bunda on July 06, 2024 at 19.00 WIB, male sex The care of KF 2 to KF 4 the author carried out well without any problems. The mother uses 3-month injectable birth control and no problems were found. Care has been provided comprehensively and there are no gaps between theory and practice.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>AKI di kabupaten Semarang pada tahun 2023 terdapat 7 kasus atau 58,20/100.000 KH (12.028) dan penyebab dari Aki tersebut yang pertama adalah disebabkan karena perdarahan, pre eklamsia, shock anafilaktik, infeksi darah dan adanya komplikasi nifas sedangkan untuk wilayah Kecamatan Bandungan tidak ada kasus kematian hal ini sebagai upaya mendukung program dari pemerintah kabupaten semarang tahun 2024 untuk terwujudnya zero AKI di kabupaten Semarang dengan melaksanakan berbagai upaya kegaitan baik pematauan, kunjungan rumah, pendampingan ibu hamil, pendampingan rujukan, pemberian PMT serta kelas ibu hamil dan masih banyak kegiatan yang lain yang bertujuan untuk kesejahteraan ibu dan bayi. Metode dalam penelitian ini diskriptif yang berupa studi kasus (case study) dengan menggunakan manajemen varney dan didokumentasikan dengan SOAP. Pemantauan ibu hamil dilakukan penulis sebanyak 3x di trimester III. Hasil pemantauan yang didapatkan adalah keluhan pada trimester III berupa nyeri punggung yang merupakan hal fisiologis. Persalinan normal di BPM Cahaya Bunda pada tanggal 06 juli 2024 pukul 19.00 WIB, jenis kelamin laki-laki Asuhan KF 1 sampai KF 4 penulis laksanakan dengan baik tanpa masalah. Ibu menggunakan KB suntik 3 bulan dan tidak ditemukan masalah. Asuhan telah diberikan secara komprehensif dan tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kasus pada Asuhan Komprehensif Ny. D dan By. Ny. D di BPM Cahaya Bunda. Asuhan kebidanan keluarga berencana pada Ny.D diberikan dengan melakukan pengkajian data fokus yaitu data subjektif, data objektif, menentukan assessment, melakukan penatalaksanaan, dan melakukan evaluasi. Selama asuhan pada KB dilakukan sesuai dengan kebutuhan Ny.D tidak ditemukan komplikasi-komplikasi yang ada pada klien, klien sudah menggunakan KB suntik 3 bulan. Tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kasus pada Asuhan Komprehensif kebidanan pada Ny. D dan By.Ny D di BPM Cahaya Bunda.</p> Nur Endang Sulastri, Yulia Nur Khayati Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/916 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) dengan Normal https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/917 <p><em>Continuity of care (CoC) is a service that is achieved when there is an ongoing relationship between a woman and a midwife. Continuing care relates to the quality of service over time which requires a continuous relationship between patients and health professionals. Obstetric services should be provided from preconception, early pregnancy, during all trimesters, birth and delivery up to the first six weeks postpartum which can reduce numbers Maternal and infant mortality affects the health status of a nation. The aim of providing comprehensive midwifery care to Mrs D (Continuity of Care) includes pregnancy, labor, postpartum, newborns and neonates up to family planning. In this research method, the author used a data collection method, namely using interviews, observation with primary and secondary data through the KIA Book, physical examination and this research started from April - August 2024, the research instrument used SOAP. Based on the results of a comprehensive case study (Continuity of Care) on Mrs F from pregnancy, labor, postpartum, newborns and neonates, it was found that Mrs. D age 22 years G1P0A0 gestational age 23 weeks 1 day normally, delivery of Mrs. D is done at PMB. The postpartum period progressed with problems with breast milk dams, no bleeding, good uterine contractions, lochea rubra, perineal abrasions, the mother received vitamin A. In newborns the results of anthropometric examinations were normal. Mrs. D decided to use contraceptive injections for 3 months.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Article History Submitted, Accepted, Published, Abstrak Continuity of care (CoC) adalah pelayanan yang dicapai ketika terjalin hubungan yang terus-menerus antara seorang wanita dan bidan. Asuhan yang berkelanjutan berkaitan dengan kualitas pelayanan dari waktu kewaktu yang membutuhkan hubungan terus menerus antara pasien dengan tenaga profesional kesehatan. Layanan kebidanan harus disediakan mulai prakonsepsi, awal kehamilan, selama semua trimester, kelahiran dan melahirkan sampai enam mingggu pertama postpartum yang dapat menurunkan Angka Kematian Ibu dan bayi untuk derajat kesehatan suatu bangsa. Keywords: Midwifery Care, Comprehensive Normal Kata Kunci: Asuhan Kebidanan, Komprehensif Normal Tujuan memberikan asuhan kebidanan Pada Ny D secara Komperehensif (Continuity Of Care) meliputi masa kehamilan, masa persalinan, nifas, bayi baru lahir dan neonatus sampai KB. Metode dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pengumpulan data yaitu menggunakan wawancara, observasi dengan data primer dan sekunder melalui Buku KIA, pemeriksaan fisik serta penelitian ini dimulai sejak bulan April – Agustus 2024 instrumen penelitian menggunakan SOAP. Berdasarkan hasil studi kasus secara Komperehensif (Continuity Of Care) pada Ny F dari kehamilan, masa persalinan, nifas, bayi baru lahir dan neonatus didapatkan Ny. D usia 22 Tahun G1P0A0 usia kehamilan 23 minggu 1 hari dengan normal , Persalinan pada Ny. D dilakukan di PMB. Masa nifas berlangsung dengan masalah bendungan ASI, tidak ada pendarahan, kontraksi uterus baik, lochea rubra, luka lecet perinium, ibu mendapatkan vitamin A. Pada bayi baru lahir hasil pemeriksaan antropometri normal. Ny. D memutuskan menggunakan KB Suntik 3.</p> Ari Krismiyati, Isri Nasifah Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/917 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) pada Ny. R Umur 26 Tahun di PMB Amanda https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/918 <p><em>Efforts to reduce MMR can be made by implementing elements of health services including pregnancy, childbirth, postpartum care, newborn care, and family planning. These efforts are known as Continuity Of Care (COC). The method used in this comprehensive care is descriptive research method with the type of case study. The location of the case study was Amanda Pringapus Maternity Centre, Semarang Regency. The case study was taken from May-August 2024. The case study subject used in this study was a pregnant woman whose gestational age began in the third trimester, who was then treated starting from pregnancy, up to family planning. The instruments used were observation sheets, interviews and document studies in the form of midwifery care formats. The following results were obtained in pregnancy care, subjective and objective data Mrs R aged 26 years G2P1A2 pregnant 32 weeks to 36 weeks gestation mother said there were no complaints, although there were complaints the mother could handle it herself and not be a problem. The results of objective examination until 36 weeks of gestation are all within normal limits. The care provided by midwives is the provision of counselling related to the third trimester pregnancy period. Childbirth care for Mrs. R aged 26 years G2P1A2 on 01 July 2024 at 19.00 WIB at PMB Amanda obtained subjective data on Mrs. R, namely the mother said she wanted pregnancy control and there were no complaints. The current gestational age is 38 weeks 5 days with TFU 38 cm and there are indications of a large fetus. So that the referral process to the hospital is carried out. On 01 July 2024 at 20.00 WIB at Ken Saras Hospital, the mother said she was immediately scheduled by Dr. SpOG to deliver with SC on 02 July 2024 indicating a large baby. Then the act of delivery with SC on the mother by SpOG doctor on 02 July 2024 at 07.00 WIB. It is known that the baby Mrs. R, 26 years old, was born at 07.15 WIB, the baby was born, crying strongly, APGAR SKOR 8/9, female sex, reddish skin colour. Baby Mrs. R was born by SC on 02 July 2024 at 07.15 WIB, female gender. The baby was born immediately crying, reddish skin, and active movement. The baby weighed 4200 grams, length 52 cm and no abnormalities. At the neonate visit, complementary care was given baby massage to stimulate growth and development. In the postpartum period, monitoring was carried out 6 days post sc and 30 days post sc. During monitoring no complaints were found, the mother was able to carry out well her role as a mother. The care given adjusts the postpartum period. In family planning care, the mother said she wanted a 3-month injection because she had finished the postpartum period. All objective examinations were within normal limits. Management is carried out by providing counselling about 3-month injectable birth control and then injecting 3-month injectable birth control to the patient, and informing the date of the return visit. The management given is in accordance with the theory.</em></p> <p><strong>Abstrak</strong><br />Upaya untuk menurunkan AKI yaitu bisa dengan menerapkan unsure pelayanan kesehatan mencakup dari kehamilan, persalinan, pengawasan nifas, pengawasan Bayi Baru Lahir (BBL), pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB). Upaya tersebut dikenal dengan sebutan Continuity Of Care (COC). Metode yang digunakan dalam asuhan komprehensif ini adalah metode penelitian deskriptif dengan jenis studi penelaahan kasus (Case Study). Lokasi pengambilan studi kasus dilakukan di PMB Amanda Pringapus, Kab. Semarang. Pengambilan studi kasus dimulai dari Mei-Agustus 2024. Subjek studi kasus yang digunakan dalam penelitian ini adalah seorang ibu hamil usia kehamilannya mulai trimester III, yang kemudian dilakukan asuhan dimulai dari kehamilan, sampai dengan KB. Instrument yang digunakan adalah lembar observasi, wawancara dan studi dokumen dalam bentuk format asuhan kebidanan. Didapatkan hasil sebagai berikut pada asuhan kehamilan, data subyektif dan obyektif Ny. R umur 26 tahun G2P1A2 hamil 32 minggu hingga usia kehamilan 36 minggu ibu mengatakan tidak ada keluhan, meskipun ada keluhan ibu dapat menangani sendiri dan tidak menjadi masalah. Hasil pemeriksaan obyektif sampai usia kehamilan 36 minggu semua dalam batas normal. Asuhan yang diberikan bidan yaitu pemberian konseling terkait masa kemahilan trimester III. Asuhan persalinan pada Ny. R umur 26 tahun G2P1A2 pada tanggal 01 Juli 2024 jam 19.00 WIB di PMB Amanda didapatkan data subyektif terhadap Ny. R yaitu ibu mengatakan ingin kontrol kehamilan dan tidak ada keluhan. Usia kehamilan saat ini yaitu 38 minggu 5 hari dengan TFU 38 cm dan diketahui ada indikasi janin besar. Sehingga dilakukan proses rujukan ke rumah sakit. Pada tanggal 01 Juli 2024 jam 20.00 WIB di RS Ken Saras, Ibu mengatakan langsung dijadwalkan oleh dr. SpOG untuk melakukan persalinan dengan tindakan SC tanggal 02 Juli 2024 indikasi bayi besar. Kemudian dilakukan tindakan persalinan dengan SC pada ibu oleh dokter SpOG tanggal 02 Juli 2024 pukul 07.00 WIB. Diketahui telah lahir bayi Ny. R umur 26 tahun Jam 07.15 wib, bayi lahir, menangis kuat, APGAR SKOR 8/9, jenis kelamin perempuan, warna kulit kemerahan. Bayi Ny. R lahir secara SC pada tanggal 02 Juli 2024 pukul 07.15 WIB, jenis kelamin perempuan. Bayi lahir langsung menangis, kulit kemerahan, dan gerak aktif. Berat badan bayi 4200 gram, Panjang badan 52 cm dan tidak ada kelainan. Pada kunjungan neonatus diberikan asuhan komplementer pijat bayi untuk stimulasi tumbuh kembang. Pada masa nifas dilakukan pemantauan 6 hari post sc dan 30 hari post sc. Selama pemantauan tidak ditemukan keluhan, ibu sudah dapat menjalankan dengan baik perannya sebagai ibu. Asuhan yang diberikan menyesuaikan masa nifas. Pada Asuhan KB, ibu mengatakan ingin KB suntik 3 bulan karena sudah selesai masa nifas. Pemeriksaan objektif semua dalam batas normal. Penatalakasanaan dilakukan dengan memberikan konseling tentang KB suntik 3 bulan dan kemudian dilakukan penyuntikan KB suntik 3 bulan pada pasien, serta memberitahu tanggal kunjungan ulang. Penatalaksanaan yang diberikan sesuai dengan teori.</p> Amanda Sukmawati, Kartika Sari Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/918 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Continuity of Care pada Ny “E” Umur 37 Tahun di RSUD Ratu Aji Putri Botung https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/922 <p><em>The maternal and infant mortality rate in North Penajam Paser is still high each year, where in 2022 there will be 5 maternal deaths and 3 cases of death caused by severe preeclampsia. In 2023, the number of maternal deaths was 7 cases and 1 case of maternal death was caused by preeclampsia. Meanwhile, infant deaths in 2022 were 27 deaths and in 2023 there were 18 deaths (PPU Health Office, 2023). Efforts are being made to reduce MMR and IMR by providing quality and sustainable health services (Continuity of care) starting from pregnancy, maternity, postpartum, neonates to choosing contraceptives. (KIA Books, 2020). The method in this research is descriptive in the form of a case study, namely examining a problem through a case consisting of a single unit. The author carried out monitoring of pregnant women 3 times in the third trimester. The monitoring results obtained were complaints in the third trimester in the form of headaches, the mother's blood pressure was 164/84 mmHg, and urine protein (-). Delivery by caesarean section at Ratu Aji Putri Botung Hospital on September 2 2024 at 11.55 WITA. The author carried out KF 2 to KF 4 care well without any problems. The mother used MOW birth control and found no problems.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Angka kematian ibu dan bayi di Penajam Paser Utara setiap tahunnya masih tinggi dimana pada tahun 2022 kematian ibu sebanyak 5 kematian dan sebanyak 3 kasus kematian disebabkan oleh preeklampsia berat. Pada tahun 2023 jumlah kematian ibu sebanyak 7 kasus dan 1 kasus kematian maternal penyebabnya adalah karena preeklamsia Sedangkan untuk kematian bayi pada tahun 2022 berjumlah 27 kematian dan pada tahun 2023 berjumlah 18 kematian. Upaya yang dilakukan untuk menekan AKI dan AKB dengan memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan berkesinambungan (Continuity of care) mulai dari hamil, bersalin, nifas, neonatus hingga pemilihan alat kontrasepsi. Metode dalam penelitian ini diskriptif yang berupa studi kasus (case study) yaitu meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal. Pemantauan ibu hamil dilakukan penulis sebanyak 3x di trimester III. Hasil pemantauan yang didapatkan adalah keluhan pada trimester III berupa sakit kepala, tekanan darah ibu yaitu 164/84 mmHg, dan protein urin (-). Persalinan secara sectio caesaria di RSUD Ratu Aji Putri Botung pada tanggal 3 September 2024 pukul 11.55 WITA. Asuhan KN dan KF penulis laksanakan dengan baik tanpa masalah. Ibu menggunakan KB MOW dan tidak ditemukan masalah.</p> Eny Lutfiyah, Masruroh Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/922 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) pada Ny. U Umur 31 Tahun https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/923 <p><em>Continuity of care or continuity of midwifery care is an approach that is carried out continuously from pregnancy, childbirth, postpartum, to newborn care. This aims to improve the quality of maternal and infant health and ensure optimal monitoring. This care aims to provide an overview of continuity of care midwifery care for Mrs. U, 31 years old. The method in providing Continuity Of Care care uses a case study approach with direct observation and recording of care provided from the first trimester of pregnancy to the third trimester of pregnancy, childbirth, postpartum, infant care to family planning. Data were collected through interviews, observations, and documentation. The results of continuous midwifery care succeeded in increasing maternal compliance in undergoing prenatal care, minimizing complications during childbirth, and providing better knowledge about newborn care. The mother showed good health conditions during and after the delivery process, and the baby was born healthy. Conclusion: The continuity of care approach to Mrs. U showed positive results, providing a significant impact in improving maternal and infant health. Continuous midwifery care is highly recommended to be implemented in health facilities to ensure holistic monitoring of maternal and infant health.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Continuity of care atau kesinambungan asuhan kebidanan adalah pendekatan yang dilakukan secara terus menerus dari masa kehamilan, persalinan, nifas, hingga perawatan bayi baru lahir. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan bayi serta memastikan pemantauan yang optimal. Asuhan ini bertujuan untuk memberikan gambaran asuhan kebidanan Continuity Of Care pada Ny. U, usia 31 tahun,. Metode dalam memberikan asuhan Continuity Of Care ini menggunakan pendekatan studi kasus dengan observasi langsung dan pencatatan asuhan yang diberikan dari kehamilan trimester Pertama sampai hamil trimester ke 3, Persalinan, masa nifas, perawatan bayi sampai dengan KB. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil dari Asuhan kebidanan yang berkesinambungan berhasil meningkatkan kepatuhan ibu dalam menjalani perawatan prenatal, meminimalkan komplikasi saat persalinan, serta memberikan pengetahuan yang lebih baik mengenai perawatan bayi baru lahir. Ibu menunjukkan kondisi kesehatan yang baik selama dan setelah proses persalinan, dan bayi lahir dengan sehat. Kesimpulan: Pendekatan continuity of care pada Ny. U menunjukkan hasil yang positif, memberikan dampak signifikan dalam meningkatkan kesehatan ibu dan bayi. Asuhan kebidanan berkesinambungan sangat dianjurkan untuk diterapkan di fasilitas kesehatan guna memastikan pemantauan kesehatan ibu dan bayi secara holistik.</p> Titik Dwi Ariyani, Eti Salafas Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/923 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Continuity of Care pada Ny “F” Usia 34 Tahun di Puskesmas Waru https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/927 <p><em>Maternal and infant mortality rates are one of the indicators to measure the health status of a country. Early detection efforts to overcome morbidity and mortality for mothers, infants and toddlers can be carried out by implementing continuous care or Continuity Of Care (COC) starting from pregnancy, childbirth, postpartum, newborns, to family planning. The purpose of this study is to provide comprehensive midwifery care to Mrs. F starting from pregnancy, childbirth, postpartum, neonates and family planning. The method used is a case study. The research instrument uses a descriptive approach method and is documented in the form of SOAP. In this care, the author collects data through interviews, observations, physical examinations, supporting examinations, documentation studies and bibliography studies. This study was conducted in May-August 2024. From the results of the provision of pregnancy care, problems were found, namely the mother experiencing discomfort in the third trimester of pregnancy, namely nocturia and leg cramps, so that IEC care was given to handle nocturia and warm compresses to reduce leg cramps. During labor there were no problems, the mother was given counterpressure care. In the third postpartum care visit, the mother experienced insomnia and was given HT 7 acupressure care. In newborn care, everything was found to be within normal limits, an SHK examination was carried out and at the age of 28 days the baby was given BCG and Poly 1 immunizations. Meanwhile, in the family planning care, Mrs. F decided to use the MAL (Lactation Amenorrhea Method) family planning. It is hoped that health workers will be more proactive in providing education to mothers and families regarding pregnancy care, preparation for childbirth, postpartum care, and newborn care.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Angka kematian ibu dan bayi merupakan salah satu indikator untuk mengukur derajat kesehatan bagi suatu negara. Kegiatan upaya deteksi dini untuk mengatasi kesakitan maupun kematian baik ibu, bayi dan balita tersebut dapat dilakukan dengan salah satunya yaitu implementasi asuhan berkelanjutan atau Continuity Of Care (COC) yang dimulai dari masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, sampai dengan KB. Tujuan penelitian ini mampu memberikan asuhan kebidanan pada Ny. F secara komprehensif mulai dari kehamilan, bersalin, nifas, neonatus dan KB. Metode yang digunakan adalah case study. Instrumen penelitian menggunakan metode pendekatan yang bersifat deskriptif dan didokumentasikan dalam bentuk SOAP. Dalam asuhan ini, penulis mengumpulkan data melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, studi dokumentasi dan studi daftar pustaka. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Agustus 2024. Dari hasil pemberian asuhan kehamilan ditemukan masalah yaitu ibu mengalami ketidaknyamana kehamilan trimester III yaitu nocturia dan kram pada kaki sehingga diberikan asuhan KIE penanganan nocturia dan kompres hangat untuk mengurangi kram kaki. Selama persalinan tidak ada masalah, ibu diberikan asuhan counterpresure. Pada asuhan nifas kunjungan ketiga, ibu mengalami insomnia dan telah diberikan asuhan akupresure HT 7. Pada asuhan bayi baru lahir didapatkan semua dalam batas normal, dilakukan pemeriksaan SHK dan pada usia bayi 28 hari diberikan imunisasi BCG dan Poli 1. Sedangkan pada asuhan KB Ny. F memutuskan untuk menggunakan KB MAL (Metode Amenorea Laktasi). Diharapkan tenaga kesehatan lebih proaktif dalam memberikan edukasi kepada ibu dan keluarga terkait perawatan kehamilan, persiapan persalinan, perawatan masa nifas, serta pengasuhan bayi baru lahir.</p> Vila Susanti, Risma Aliviani Putri Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/927 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. R Umur 24 Tahun G1P0A0 di Wilayah Puskesmas Cukir Jombang https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/930 <p><em>According to the World Health Organization (WHO), the maternal mortality rate is the number of maternal deaths due to pregnancy, childbirth, and postpartum, which is used as an indicator of women's health. The Maternal Mortality Rate (MMR) is one of the targets of the Global Sustainable Development Goals (SDGs) in reducing the maternal mortality rate (MMR) to 70 per 100,000 live births by 2030. According to WHO (2019), the maternal mortality rate (MMR) in the world is 303,000 people. The maternal mortality rate (MMR) in ASEAN is 235 per 100,000 live births (ASEAN Secretariat, 2020). The purpose of this midwifery care is to implement comprehensive midwifery care in a continuity of care (COC) manner for Mrs. R Age 24 Years G1P0A0 in the Cukir Jombang Health Center Area with a descriptive approach by conducting anamnesis and observation of patients starting from pregnancy, childbirth, postpartum, and at the time of choosing contraceptives and documenting using SOAP. While health services for children are carried out when the baby is born, neonatal visits and counseling on how to care for the umbilical cord lead to exclusive breastfeeding. The method used in comprehensive care for pregnant women, giving birth, postpartum, neonates, and family planning is a descriptive method. The type of final assignment report used is a case study. Data collection techniques use interview methods and direct observation of patients. The results obtained from comprehensive assistance in continuity of care (COC) on Mrs. R are from pregnancy, childbirth, postpartum, and newborns until the mother uses contraceptives, namely pregnancy within normal limits, CS delivery indicating anemia, and no complications. The conclusion obtained by the author from carrying out comprehensive midwifery care in continuity of care (COC) on Mrs. R is that as health workers, especially midwives, they can implement comprehensive midwifery care to reduce maternal and infant mortality rates.</em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Menurut World Health Organization (WHO) Angka Kematian Ibu (Maternal Mortality Rate) merupakan jumlah kematian ibu akibat dari proses kehamilan, persalinan dan pasca persalinan yang dijadikan indikator derajat kesehatan perempuan. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu target Global Sustainable Development Goals (SDGs) dalam menurunkan angka kematian ibu (AKI) menjadi 70 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2030. Menurut WHO (2019) Angka Kematian Ibu (AKI) didunia yaitu sebanyak 303.000 jiwa. Angka Kematian Ibu (AKI) di ASEAN yaitu sebesar 235 per 100.000 kelahiran hidup (ASEAN Secretariat, 2020). Tujuan dari asuhan kebidanan ini adalah untuk menerrapkan asuhan kebidanan komperhensif secara Continuity of Care (COC) pada Ny. R Umur 24 Tahun G1P0A0 di Wilayah Puskesmas Cukir Jombang dengan pendekatan secara deskriptif dengan melakukan anamnesa dan observasi kepada pasien mulai dari kehamilan, persalinan, Nifas dan pada saat pemilihan alat kontrasepsi seta mendokumentasikan menggunakan SOAP. Sedangkan pelayanan kesehan pada anak dilakukan pada saat bayi baru lair, kunjungan neonatus dan melakukan konseling tentang cara perawatan tali pusat hingga asi Ekslusif. Metode yang digunakan dalam asuhan komprehensif pada ibu hamil, bersalin, nifas, neonatus dan KB ini adalah metode deskriptif. Jenis laporan tugas akhir yang digunakan adalah studi kasus (case study). Teknik pengumpulan data dengan anamnesa, pemeriksaan fisik, hasil laboratorium dan studi dokumentasi menggunakan metode interview dan observasi langsung terhadap pasien. Hasil yang diperoleh dari pendampingan komperhensif secara Continuity of care (COC) pada Ny. R adalah dari masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir hingga ibu menggunakan alat kontrasepsi yaitu kehamilan dalam batas normal, persalinan SC indikasi anemia dan tidak ada penyulit. Kesimpulan yang diperoleh penulis dari melakukan asuhan kebidanan komperhensif secara Continuity of Care (COC) pada Ny. R adalah bahwa sebagai tenaga kesehatan khususnya Bidan dapat menerapkan asuhan kebidanan secara komperhensif untuk menurunkan AKI dan AKB.</p> Pipit Ariani, Kartika Sari Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/930 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Continuity of Care pada Ny “S” Usia 26 Tahun di Puskesmas Manggar https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/929 <p>Maternal and infant mortality rates are one of the indicators to measure the health status of a country. Early detection efforts to overcome morbidity and mortality of mothers, infants and toddlers can be carried out by implementing continuous care or Continuity Of Care (COC) starting from pregnancy, childbirth, postpartum, newborns, to family planning. The purpose of this study is to provide comprehensive midwifery care to Mrs. S starting from pregnancy, childbirth, postpartum, neonates and family planning. The research instrument uses a descriptive approach method and is documented in the form of SOAP. In this care, the author collects data through interviews, observations, physical examinations, supporting examinations, documentation studies and bibliography studies. This study was conducted on June 16 - October 3, 2024. The sample in this study was Mrs. S aged 26 years. From the results of the provision of pregnancy care, it was carried out 3 times. on the first visit, a problem was found, namely the mother experienced discomfort in the third trimester of pregnancy, namely nocturia and back pain, so she was given IEC care for handling nocturia and complementary acupressure BL23. On the second pregnancy visit, there were no complaints and on the third pregnancy visit, the mother experienced false contractions and was given educational care in preparation for childbirth and signs of labor. During labor, there were no problems, the mother was given complementary care in the form of deep breathing relaxation techniques and 10 supervision in the first stage, the second stage lasted for 33 minutes, the third stage lasted for 5 minutes and the fourth stage for 2 hours. During the postpartum period, care was given 4 times and in accordance with postpartum care standards. In newborn care, all were within normal limits, care was given 3 times, By Mrs. S, IMD was carried out, vitamin K injections and hepatitis B immunizations were given. While in family planning care, Mrs. S decided to use a 3-month KB injection.</p> <p><strong>Abstrak</strong><br />Angka kematian ibu dan bayi merupakan salah satu indikator untuk mengukur derajat kesehatan bagi suatu negara. Kegiatan upaya deteksi dini untuk mengatasi kesakitan maupun kematian baik ibu, bayi dan balita tersebut dapat dilakukan dengan salah satunya yaitu implementasi asuhan berkelanjutan atau Continuity Of Care (COC) yang dimulai dari masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, sampai dengan KB. Tujuan penelitian ini mampu memberikan asuhan kebidanan pada Ny. S secara komprehensif mulai dari kehamilan, bersalin, nifas, neonatus dan KB. Intsrumen penelitian menggunakan metode pendekatan yang bersifat deskriptif dan didokumentasikan dalam bentuk SOAP. Dalam asuhan ini, penulis mengumpulkan data melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, studi dokumentasi dan studi daftar pustaka. Penelitian ini dilakukan pada 16 Juni – 3 Oktober 2024. Sampel pada penelitian ini adalah Ny. S umur 26 tahun. Dari hasil pemberian asuhan kehamilan dilakukan sebanyak 3x. pada kunjungan pertama ditemukan masalah yaitu ibu mengalami ketidaknyamana kehamilan trimester III yaitu nocturia dan nyeri punggung sehingga diberikan asuhan KIE penanganan nocturia dan komplementer akupresure BL23. Pada kunjungan kehamilan kedua tidak ada keluhan dan kunjungan kehamilan ketiga ibu mengalami his palsu dan diberikan asuhan edukasi persiapan persalinan dan tanda-tanda persalinan. Selama persalinan tidak ada masalah, ibu diberikan asuhan komplementer teknik relaksasi nafas dalam dan pengawasan 10 pada kala I, kala II berlangsung selama 33 menit, kala III berlangsung selama 5 menit dan kala IV selama 2 jam. Pada masa nifas diberikan asuhan selama 4x dan sesuai dengan standar asuhan masa nifas. Pada asuhan bayi baru lahir didapatkan semua dalam batas normal, diberikan asuhan sebanyak 3x, By Ny S dilakukan IMD, pemberian injeksi vitamin K dan imunisasi hepatitis B. Sedangkan pada asuhan KB Ny. S memutuskan untuk menggunakan KB Suntik 3 bulan.</p> Warti, Cahyaningrum Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/929 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Continuity of Care dengan Letak Sungsang, Oligohidramnion dan Kalsifikasi Plasenta https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/931 <p><em>The period of pregnancy, childbirth, postpartum, neonates is a physiological condition that may threaten the life of the mother, baby and even cause death. One effort that can be done is to apply a comprehensive midwifery care model that can optimize the detection of high-risk neonatal maternal. The aim of the research was to analyze midwifery care for pregnant women, maternity, postpartum, BBL and family planning. Analytical descriptive observational research method. A case study approach to the implementation of midwifery care includes care for pregnancy, childbirth, newborns, postpartum, and family planning (KB). The sample was a second trimester pregnant woman, gestation age 27-28 weeks, G2P1A0. Research time Mei 2024 – November2024 in the working area of RSIA Asih Balikpapan. The research instrument uses the SOAP documentation method with a varney management mindset. The collection technique uses primary data through interviews, observation, physical examination, MCH handbook. Research results Mrs. P G2P1A0 gestational age 27-28 weeks with breech position.Based on the results of a comprehensive case study (Continuity Of Care ) on Mrs P from the two trimester of pregnancy, the third pregnancy visitis2Childbirt 1 time,postpartum 4 time period,newborn and neonatus 3 time wereobtained Mrs.P aged 24 years G2 P1 A0 gestational age 39-40 week with the location of the buttocks,ligohidarmnion and Calsifikasi plasenta Chilbirth in Mrs P took place in the hospital,the pospartum period took place normally, at 6 hours postpartum, the mother complained that there was stil very little breast milk then given provided midwifery care Complementer Oxytocin massage, there was no ab normal bleeding,Uterin contractions are good.In newborns,the resuls of antropometric examinations are normal, and Mrs.P decides to use IUD post plasenta contraception.It is hoped that the midwifery care (Contuuinity Of Care ) will always imlement midwifery management, maintain and improve competence in providing care in accordance with midwifery service standars.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Masa kehamilan, persalinan, nifas, neonatus merupakan suatu keadaan fisiologis yang kemungkinan mengancam jiwa ibu, bayi bahkan menyebabkan kematian. Salah satu upaya yang dapat dilakukan menerapkan model asuhan kebidanan komperehensif yang dapat mengoptimalkan deteksi risiko tinggi maternal neonatal. Tujuan penelitian melakukan analisis pelaksanaan asuhan kebidanan ibu hamil, bersalin, nifas, BBL dan KB. Metode penelitian observasional desktiptif analitik. Pendekatan studi kasus pada pelaksanaan asuhan kebidanan meliputi asuhan kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, dan keluarga berecana (KB).Sampel adalah seorang ibu hamil trimester II usia kehamilan 27-28 minggu, G2P1A0 dengan Letak Sungsang,. Waktu penelitian Mei- November 2024 di RSIA Asih Balikpapan. Instrumen penelitian menggunakan metode dokumentasi SOAP dengan pola pikir manajemen varney. Teknik pengumpulan data menggunakan data sekunder dan data primer melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan buku KIA. Hasil asuhan didapatkan Ny.P Umur 24 tahun G2P1A0 usia kehamilan 27-28 minggu dengan masalah Letak Sungsang Berdasarkan hasil studi kasus secara komprehensif (Continuity Of Care ) pada Ny. P dari kehamilan TM II dilakukan1 kali kunjugan,TM III dilakukan 1 kali kunjungan, persalinan 1 kali kunjungan, nifas 4 kali kunjungan,BBL dan Neonatus 3 kali kunjungandan KB 1 kali kunjungan di dapatkan Ny. P usia 24 tahun G2P1 A0 UK 27-28 minggu dengan kehamilan letak sungsang dan pada TM III UK 39-40 minggu dengan letak sungsang presentasi bokong , Oligohidramnion dan Calcifikasi plasenta,Persalinan pada Ny. P berlangsung di RSIA Asih Balikpapan yang awalnya di rencanakan SC dan akhirnya lahir secara pervaginam, masa nifas berlangsung normal, pada nifas 6 jam ibu mengeluh ASI masih sangat sedikit maka di berikan asuhan kebidanan komplementer yaitu pijat oksitsin, selama nifas tidak ada perdarahan dan kontraksi uterus baik, pada BBL hasil pemeriksaan antropometri normal, dan Ny.P memutuskan untuk mengunakan KB IUD pasca salin.Diharapkan profesi bidan dalam memberikan asuhan kebidanan berkelanjutan ( Cotiunity Of Care ) selanjutnya selalu menerapkan manajemen kebidanan,mempertahankan dan meningkatkan kompetensi dalam memberikan asuhan sesuai dengan standar pelayanan.</p> Sri Astuti, Risma Aliviani Putri Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/931 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Counter Pressure Massage untuk Mengurangi Nyeri Persalinan dalam Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) pada Ny. E G3P2A0 Umur 26 Tahun dengan KEK dan Anemia Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Bergas https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/932 <p><em>Continuity of Care in Midwifery is a series of continuous and comprehensive services starting from pregnancy, childbirth, postpartum care, newborn care, and family planning services. It addresses the specific health needs of women and the personal circumstances of each individual. Comprehensive care involves thorough examinations, including basic laboratory tests and counseling. Comprehensive midwifery care includes continuous services in areas such as antenatal care, childbirth care, postpartum care, newborn care, and family planning services. Continuity of care in pregnancy emphasizes the importance of women receiving services from the same professional or a consistent team of professionals. This ensures proper monitoring of their condition over time and fosters trust and openness due to familiarity with the caregiver.The type of research used in this study is descriptive, with a case study approach. The sample used is Mrs. A. After providing comprehensive midwifery care, including care during pregnancy, childbirth, postpartum, and newborn care, the outcomes were normal pregnancy, normal delivery, healthy baby, and appropriate family planning. There was no gap identified between theoretical knowledge and practical application in the comprehensive midwifery care provided to Mrs. A and her baby in Bringin Village, Bringin Subdistrict, Semarang Regency.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Continuity of care dalam kebidanan adalah serangkaian kegiatan pelayanan yang berkelanjutan dan menyeluruh mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, pelayanan bayi baru lahir serta pelayanan keluarga berencana yang menghubungkan kebutuhan kesehatan perempuan khususnya dan keadaan pribadi setiap individu. Asuhan komprehensif merupakan suatu pemeriksaan yang dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan, laboratorium sederhana dan konseling. Asuhan kebidanan komprehensif mencakup tempat kegiatan pemeriksaan berkesinambungan diantaranya adalah asuhan kebidanan kehamilan, asuhan kebidanan persalinan, asuhan kebidanan masa nifas dan asuhan kebidanan bayi baru lahir serta akseptor KB. Asuhan kehamilan mengutamakan kesinambungan pelayanan (continuity of care) sangat penting buat wanita untuk mendapatkan pelayanan dari seorang profesional yang sama atau dari satu tim tenaga profesional, sebab dengan begitu maka perkembangan kondisi mereka setiap saat akan terpantau dengan baik selain juga mereka menjadi percaya dan terbuka karena merasa sudah mengenal si pemberi asuhan. Jenis penelitian yang digunakan yaitu deskriptif, dengan pendekatan studi kasus (Case Study). Sampel yang digunakan adalah Ny. A. Setelah melakukan dan memberikan asuhan kebidanan secara Komprehensif mulai dari Ibu Hamil, Bersalin, Nifas, Bayi dan hasilnya hamil dengan normal, bersalin dengan normal, bayi dengan normal, dan sampai dengan KB. Tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kasus pada Asuhan Komprehensif kebidanan pada Ny.E dan By.Ny.E di Desa Bringin Kecamatan Bringin Kabupaten semarang.</p> Agustina Sri Wahyuni, Yulia Nur Khayati Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/932 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) pada Ny.R Umur 26 Tahun G1P0A0 di PMB X https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/938 <p><em>Continuity of care is the provision of obstetric care starting from pregnancy, childbirth, postpartum, neonate to deciding to use a family with family (KB). This aims to help, monitor, and detect the possibility of complications that accompany the mother and baby from pregnancy to the use of birth control. The midwifery care method at PMB X is through home visits by providing counseling according to the needs of mothers. taking place from pregnancy, postpartum delivery, neonates, to family planning with a frequency of 3 pregnancy visits, 4 postpartum visits, and 3 neonates. The method in this study uses a data collection method, namely using interviews, observations with primary and secondary data through the KIA Book, physical examination and this research starts from January – June 2024 research instruments using SOAP documentation. Based on the results of a comprehensive case study (Continuity Of Care) on Mrs. R from the second trimester of pregnancy, childbirth, postpartum period, newborns and neonates. Mrs. R was 26 years old G1P0A0 with a gestational age of 19 weeks. Childbirth in Mrs. R took place in PMB, the postpartum period took place normally, there was no abnormal bleeding, uterine contractions were good. In newborns, the results of anthropometric examinations were normal, and Mrs. R decided to use 3-month injectable birth control. It is hoped that the midwife profession in providing continuous midwifery care (continuity of care) will always implement midwifery management, maintain and improve competence in providing care in accordance with midwifery service standards.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) yaitu pemberian asuhan kebidanan mulai dari kehamilan, bersalin, nifas, neonatus hingga memutuskan menggunakan keluarga bersencana (KB). Hal ini bertujuan sebagai upaya untuk membantu, memantau, dan mendeteksi adanya kemungkinan timbulnya komplikasi yang menyertai ibu dan bayi dari masa kehamilan sampai dengan ibu menggunakan KB. Metode asuhan kebidanan di PMB X melalui kunjungan rumah dengan memberikan konseling sesuai dengan kebutuhan ibu. Asuhan kebidanan yang diberikan kepada Ny. “R” berlangsung dari masa kehamilan, bersalin nifas, neonatus, sampai KB dengan frekuensi kunjungan hamil sebanyak 3 kali, nifas 4 kali, dan neonatus 3 kali. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data yaitu menggunakan wawancara, observasi dengan data primer dan sekunder melalui Buku KIA, pemeriksaan fisik serta penelitian ini dimulai dari bulan Januari – Juni 2024 instrumen penelitian menggunakan dokumentasi SOAP. Berdasarkan hasil studi kasus secara Komprehensif (Continuity Of Care) pada Ny. R dari kehamilan trimester II, persalinan, masa nifas, bayi baru lahir dan neonates. Didapatkan Ny. R umur 26 Tahun G1P0A0 usia kehamilan 19 minggu. Persalinan pada Ny. R berlangsung di PMB, masa nifas berlangsung normal tidak ada perdarahan yang abnormal, kontraksi uterus baik. Pada bayi baru lahir hasil pemeriksaan antropometri normal, dan Ny. R memutuskan untuk menggunakan KB suntik 3 bulan. Diharapkan profesi bidan dalam memberikan asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) selanjutnya selalu menerapkan manajemen kebidanan, mempertahankan dan meningkatkan kompetensi dalam memberikan asuhan sesuai dengan standar pelayanan kebidanan.</p> Fatmah Baradja, Kartika Sari Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/938 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. SW Umur 24 Tahun G2P1A0 di Puskesmas Petung Kabupaten Penajam Paser Utara Kalimantan Timur https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/939 <p><em>Continuity of care (COC) is continuous midwifery care provided to mothers and babies starting during pregnancy, childbirth, newborns, postpartum and family planning. Continuity of care carried out by midwives is generally oriented towards improving the continuity of service in a period. Based on the description above, the authors conducted care for Mrs. M from pregnancy, childbirth, postpartum, neonate and family planning at the Petung Health Center. Because the Puskesmas has met the standards of midwifery care and has an MOU with educational institutions according to the Decree of the Minister of Health of the Republic of Indonesia No. 938 / MENKES / SK / VIII / 2007. Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia No. 1464 / MENKES / PER / X / 2010 concerning licenses and implementation of midwife practice. So that the authors are interested in conducting midwifery care entitled Comprehensive Midwifery Care for Mrs. SW Age 24 Years G2P1A0 at Petung Health Center. by performing continuous midwifery care for pregnant women, maternity, postpartum, newborns (BBL) and family planning. The method used is descriptive, data collection techniques use primary and secondary data. After providing care has provided comprehensive midwifery care ranging from pregnant women, childbirth, postpartum, infants and family planning results in normal pregnancy, normal delivery, normal babies, and up to family planning. There is no gap between theory and case in the Comprehensive Midwifery Care of Mrs. SW and By. Mrs. SW in Petung Village.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Asuhan Kebidanan Continuity of care (COC) merupakan asuhan kebidanan berkesinambungan yang diberikan kepada ibu dan bayi dimulai pada saat kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan keluarga berencana. Continuity of care yang dilakukan oleh bidan pada umumnya berorientasi untuk meningkatkan kesinambungan pelayanan dalam suatu periode. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis melakukan asuhan pada Ny. SW dari masa hamil, bersalin, nifas, neonatus dan keluarga berencana di Puskesmas petung. Dikarenakan Puskesmas tersebut sudah memenuhi standart asuhan kebidanan dan telah memiliki MOU dengan institusi pendidikan menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 938/MENKES/SK/VIII/2007. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesi No. 1464/MENKES/ PER/ X/ 2010 tentang izin dan penyelenggaraan praktik Bidan. Sehingga penulis tertarik untuk melakukan asuhan kebidanan yang berjudul Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. SW Umur 24 Tahun G2P1A0 di Puskesmas Petung kabupaten Penajam Paser Utara Kalimantan Timur dengan melakukan Asuhan Kebidanan secara berkesinambungan pada Ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir (BBL) dan keluarga berencana. Metode yang digunakan adalah deskriptif, teknik Pengumpulan data mengunakan data primer dansekunder. Setelah melakukan asuhan telah memberikan asuhan kebidanan secara Komprehensif mulai dari Ibu Hamil, Bersalin, Nifas, Bayi, dan KB hasilnya hamil dengan normal, bersalin dengan normal, bayi dengan normal, dan sampai dengan KB, sehingga tidak terdapat kesenjagan antara teori dan kasus pada Asuhan Komprehensif kebidanan pada Ny.SW dan By. Ny. SW di Kelurahan petung.</p> Hapita, Hapsari Windayanti Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/939 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) Pada Ny. “P” di Wilayah Kerja Puskesmas Sidorejo Pagar Alam https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/941 <p><em>Pregnancy care emphasizes the continuity of care (COC), which is crucial for women to receive services from the same professional or a single team of professionals. This approach ensures that the condition of the pregnant woman is continuously monitored, while also fostering trust and openness, as they feel familiar with the caregiver. Midwives must provide continuous midwifery care, including antenatal care (ANC), intranatal care (INC), postpartum care, neonatal care, and family planning services, all of which should be of high quality. In this study, the author employed a descriptive research method with data collection techniques such as interviews, observations, physical examinations, supportive examinations, documentation studies, and literature reviews. The subjects in this case study were selected purposively, meaning they were chosen based on specific objectives to be achieved. This research commenced on June 26, 2024, and concluded on August 17, 2024. The midwifery care provided to Mrs. P, from pregnancy through delivery, postpartum, neonatal care, and family planning, included two prenatal visits, two postpartum visits, two neonatal visits, and delivery at a community health center. In the case of Mrs. P, the pregnancy progressed physiologically without any issues or complications. The entire labor process proceeded normally, and the care provided to the newborn, postpartum period, and neonate was also normal, with no gaps between theory and practice. Continuous midwifery care (COC) consistently applies midwifery management, maintaining and enhancing competencies to provide care in accordance with established midwifery service standards.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Asuhan kehamilan mengutamakan kesinambungan pelayanan atau Continuiy Of Care (COC) sangat penting bagi wanita untuk mendapatkan pelayanan dari seorang profesional yang sama atau dari satu tim tenaga profesional, sebab dengan begitu maka perkembangan kondisi ibu hamil setiap saat akan terpantau dengan baik selain itu juga mereka menjadi lebih percaya dan terbuka karena merasa sudah mengenal si pemberi asuhan. Bidan harus memberikan pelayanan kebidanan yang continuity of care mulai dari ANC, INC, Asuhan BBL, Asuhan Postpartum, Asuhan Neonatus, dan Pelayanan KB yang berkualitas Dalam asuhan ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif teknik pengumpulan data yaitu melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, studi dokumentasi dan studi daftar pustaka. Subjek pada studi kasus ini yaitu secara purposive yang artinya pengambilan subjek dilakukan berdasarkan adanya tujuan tertentu yang ingin dicapai. Penelitian ini dimulai sejak tanggal 26 Juni 2024 sampai dengan 17 Agustus 2024. Asuhan kebidanan yang diberikan pada Ny.P yang berlangsung dari masa kehamilan, persalinan, nifas, neonatus sampai KB dengan frekuensi kunjungan hamil sebanyak 2 kali, nifas 2 kali, neonatus 2 kali, persalinan di Puskesmas. Pada Ny. P Proses kehamilan berjalan dengan fisiologis tidak ada masalah maupun komplikasi,. Seluruh proses persalinan berlangsung normal, begitupun asuhan terhadap bayi baru lahir, nifas, dan neonatus berjalan dengan normal tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek. Asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) selanjutnya selalu menerapkan manajemen kebidanan, mempertahankan dan meningkatkan kompetensi dalam memberikan asuhan sesuai standar pelayanan kebidanan.</p> Alrinda Julpa, Kartika Sari Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/941 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. S Umur 27 Tahun G2P1A0 di Puskesmas Mekar Sari https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/942 <p><em>The maternal mortality rate is the main indicator for viewing the level of women's health and is one of the components of the development index and quality of life. One of the effort that can be made is Continuity of Care start from pregnancy, childbirth, postpartum, newborn and family planning services that connect health needs, especially for women, and the personal circumstances of each individual. The purpose of this case study is give comprehensive midwifery care from pregnancy to family planning for Mrs. S 27 years old G2P1A0 at Mekar Sari Public Health Center. The method used is case study, the sampling use is pregnant woman in third trimester which is followed from pregnancy, childbirth, newborn, postpartum, neonatus, and familly planing. Instruments used for data collection using the midwifery care format for pregnant women and SOAP method for progress data. Data collection techniques is interview, observation and checkup. Results of care for Mrs. S 27 years old G2P1A0 start from pregnancy for 2 times, childbirth period 1 to 4, newborn, postpartum, neonatus and the mother choose to used pil contraception especially breastfeeding mothers. The conclusion is comprehensive midwifery care for Mrs. S 27 years old start from pregnancy, childbith, newborn, postpartum neonatus and familly planing was normal without any complication.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Angka Kematian Ibu menjadi indikator utama untuk melihat derajat kesehatan perempuan dan menjadi salah satu komponen indeks pembangunan dan kualitas hidup. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menurunkan angka kematian ibu yaitu asuhan kebidanan komprehensif mulai dari masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir serta pelayanan keluarga berencana yang menghubungkan kebutuhan kesehatan khususnya pada perempuan dan keadaan pribadi setiap individu. Tujuan dari studi kasus ini adalah memberikan asuhan kebidanan komprehensif dari masa kehamilan hingga keluarga berencana pada Ny. S umur 27 tahun G2P1A0 di Puskesmas Mekar Sari. Metode yg digunakan adalah studi kasus, sampel yg digunakan adalah ibu hamil trimester III yang diikuti dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana. Instrumen yang digunakan untuk pengambilan data dengan menggunakan format asuhan kebidanan pada ibu hamil dan metode SOAP untuk data perkembangan. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan pemeriksaan. Hasil asuhan yang diberikan pada Ny. S umur 27 tahun G2P1A0 mulai asuhan kehamilan sebanyak 2 kali kunjungan, persalinan kala I-1V, bayi baru lahir, nifas, neonatus dan ibu memilih untuk menggunakan kontrasepsi pil khusus ibu menyusui. Kesimpulan dalam asuhan kebidanan komprehensif yang dilakukan pada Ny. S umur 27 tahun G2P1A0 dari masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, neonatus dan keluarga berencana berlangsung normal tanpa ada komplikasi.</p> Neni Sri Rahayu, Ninik Christiani Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/942 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Continuity of Care pada Ny. N.E Umur 30 Tahun di Puskesmas Lalowaru https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/944 <p><em>According to the World Health Organization (WHO), the maternal mortality rate is still very high. In 2017, approximately 295,000 women died from complications related to pregnancy and childbirth, which means approximately 810 women die every day from preventable causes. The role of midwives is very important in reducing MMR and IMR, one of which is through continuous midwifery care. This care includes a "continuity of care" from midwives who provide services starting from the preconception period, pregnancy, childbirth, postpartum, to family planning, in accordance with midwifery standards which can be carried out independently, collaboratively, or through referrals. The aim is to maintain the mother's physical and psychological health and detect complications or problems since early stage that requires immediate treatment. The method used in comprehensive care for pregnant, maternity, postpartum, neonate and family planning women is carried out by examining a problem through a case (case study) consisting of a single unit. Case study in this research is midwifery care for Mrs. H starting from pregnancy, maternity, newborn, postpartum, neonatal, selection of contraceptives and providing complementary midwifery care counter pressure which was carried out at the Maridan Community Health Center. The results of data collection will be documented in the form of recording midwifery care including subjective, objective, analysis and management, abbreviated as SOAP. Based on the results of a comprehensive case study on Mrs E from pregnancy, labor, postpartum, newborns and neonates, it was found that Mrs. E, 30 years old, G3P2A0, 36 weeks pregnant, found a problem, namely frequent urination. Mrs. E gave birth spontaneously at the Maridan Community Health Center and the newborn was in good condition, the postpartum period was normal and Mrs. E decided to use birth control condoms. The care provided by midwives to mothers during pregnancy and contraceptive services after giving birth is very important, namely as an early detection of complications that may occur, so that they can be avoided or managed better. </em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak </strong></p> <p>Menurut World Health Organization (WHO), angka kematian ibu masih sangat tinggi. Pada tahun 2017, sekitar 295.000 wanita meninggal akibat komplikasi terkait kehamilan dan persalinan, yang berarti sekitar 810 wanita meninggal setiap harinya karena penyebab yang sebenarnya dapat dicegah. Peran bidan sangat penting dalam menurunkan AKI dan AKB, salah satunya melalui asuhan kebidanan berkesinambungan. Asuhan ini mencakup pendekatan "continuity of care" dari bidan yang memberikan layanan mulai dari masa prakonsepsi, kehamilan, persalinan, nifas, hingga KB, sesuai dengan standar kebidanan yang dapat dilakukan secara mandiri, kolaboratif, atau melalui rujukan. Tujuannya adalah menjaga kesehatan fisik dan psikologis ibu serta mendeteksi komplikasi atau masalah sejak dini yang memerlukan penanganan segera. Metode yang digunakan dalam asuhan komprehensif pada ibu hamil, bersalin, nifas, neonatus dan KB ini dilakukan dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus (case study) yang terdiri dari unit tunggal. Case study dalam penelitian ini adalah asuhan kebidanan pada Ny. E mulai dari kehamilan, bersalin, bayi baru lahir, nifas, neonatal, pemilihan alat kontrasepsi serta pemberian asuhan kebidanan komplementer counter pressure yang dilakukan di Puskesmas Maridan. Hasil dari pengumpulan data akan di dokumentasikan dalam bentuk pencatatan asuhan kebidanan meliputi subyektif, obyektif, analisa dan penatalaksanaan, disingkat SOAP. Berdasarkan hasil studi kasus secara komperehensif pada Ny E dari kehamilan, masa persalinan, nifas, bayi baru lahir dan neonatus didapatkan Ny. E usia 30 Tahun G3P2A0 usia kehamilan 36 minggu ditemukan masalah yaitu ketuban rembes. Ny. E bersalin secara spontan di Puskesmas lalowaru dan bayi baru lahir dalam keadaan baik, masa nifas berlangsung normal dan Ny. E memutuskan menggunakan KB suntik 3 bulan. Asuhan yang diberikan oleh bidan kepada ibu selama masa kehamilan hingga pelayanan kontrasepsi setelah melahirkan sangat penting yaitu sebagai deteksi dini terhadap komplikasi yang mungkin terjadi, sehingga dapat dihindari atau ditanggulangi dengan lebih baik</p> Wilda Pratiwi, Yulia Nur Khayati Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/944 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Pengabdian Masyarakat untuk Meningkatkan Kesehatan Ibu dan Janin dengan Metode Senam Prenatal Yoga pada Ibu Hamil di Klinik Tri Karya https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/947 <p><em>One of the efforts to increase the visit of pregnant women to do pregnancy checks is through the activities of pregnant women's classes. In the class of pregnant women, it is useful to teach yoga exercises to pregnant women. So that mothers have a quality pregnancy, safe delivery, and babies are born in good health. Based on this description, Ngudi Waluyo University Midwifery students conduct community activities with the aim of empowering pregnant women to stay comfortable by improving maternal and fetal health with prenatal yoga exercises. This research method is counselling, pre experimental design, demonstration, and evaluation. The participants of this study were pregnant women in the Tri Karya Clinic working area. The activity was carried out with 3 sessions, namely first giving a pretest questionnaire of pregnant yoga exercises in trimester II and III, second giving material about pregnant yoga exercises in trimester II and III, third demonstration of pregnant yoga exercises in trimester II and III and fourth evaluating and filling out the posttest questionnaire. The results of this community service show that there is a difference from the pretest of mothers who do not know prenatal yoga knowledge is still lacking with the participants the average value is 7.4. of 10 pregnant women. Then after counselling about prenatal yoga, the results of the post test found that the average value rose to 8.7 and the highest value was 10. These results show that providing information is very useful for increasing the knowledge of pregnant women. This is because information is very necessary to increase the knowledge of pregnant women about prenatal yoga.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Salah satu upaya meningkatkan kunjungan ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan yaitu melalui kegiatan kelas ibu hamil. Pada kelas ibu hamil bermanfaat untuk mengajarkan senam yoga pada ibu hamil. Sehingga ibu memiliki kehamilan yang berkualitas, persalinan aman, serta bayi lahir dalam keadaan sehat. Berdasarkan uraian tersebut, mahasiswa Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo melakukan kegiatan komunitas dengan tujuan pemberdayaan diri pada ibu hamil agar tetap nyaman dengan cara meningkatkan kesehatan ibu dan janin dengan metode senam prenatal yoga. Metode penelitian ini adalah penyuluhan, pre experimental design, demostrasi, dan evaluasi. Peserta Penelitian ini adalah ibu hamil yang ada di wilayah kerja Klinik Tri Karya. Kegiatan dilakukan dengan 3 sesi yaitu pertama memberikan kuisoner pretest senam yoga hamil trimester II dan III, kedua memberikan materi mengenai senam yoga hamil trimester II dan III,ketiga demonstrasi senam yoga hamil trimester II dan III dan keempat melakukan evaluasi serta pengisian kuisoner postest. Hasil pengabdian masyarakat ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan dari pretest ibu yang belum mengetahui prenatal yoga pengetahuannya masih kurang dengan peserta nilai rata-ratanya adalah 7.4.dari 10 orang ibu hamil. Kemudian setelah di lakukan penyuluhan tentang prenatal yoga Hasil post test didapatkan bahwa nilai rata-rata naik menjadi 8.7 dan nilai tertingginya adalah 10. Hasil ini menunjukkan bahwa pemberian informasi sangat bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil. Hal ini dikarenakan informasi memang sangat diperlukan untuk peningkatan pengetahuan ibu hamil mengenai prenatal yoga.</p> Alit Dyaning Arini, Mutia Kasih Sani, Lisjarwati, Intan Zusnita, Cahyaningrum Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/947 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) pada Ny. W Umur 33 Tahun G2P1A0 Anemia Ringan dengan Penerapan Pemberian Tablet Tambah Darah dan Jus Jambu Biji Merah di UPTD Puskesmas Ambarawa https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/948 <p><em>Continuity of Care (CoC) refers to the ongoing support that midwives offer to women throughout their pregnancies, deliveries, and postpartum periods. Continuous midwifery services from ANC, INC, neonatal care, postpartum care, and high-quality family planning services must be provided by midwives. Iron deficiency is the cause of anemia in pregnant women; in Indonesia, the prevalence of this condition increased but decreased from 48.9% to 27.7% in 2023. Midwives can provide complete services by using CoC care and helping to identify patient issues. Through ongoing monitoring from pregnancy to family planning, CoC care can minimize maternal and newborn mortality rates and lower the risk of problems for both mothers and babies. The Case Study method is the kind of approach utilized in Continuity of Care. The author's approach is a case study.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Continuity of Care (CoC) adalah perawatan yang berkesinambungan oleh bidan dalam kemitraan dengan wanita selama kehamilan, persalinan, dan postpartum. Bidan harus memberikan pelayanan kebidanan yang berkelanjutan dari ANC, INC, asuhan BBL, asuhan postpartum, asuhan neonatus, dan pelayanan KB yang berkualitas. Anemia pada ibu hamil disebabkan kekurangan zat besi, dengan prevalensi di Indonesia meningkat namun turun dari 48,9% menjadi 27,7% pada 2023. Bidan membantu dalam deteksi permasalahan pasien dan dapat menerapkan asuhan CoC untuk memberikan pelayanan komprehensif. Asuhan CoC dapat mengurangi risiko komplikasi ibu dan bayi, menurunkan AKI dan AKB melalui pengawasan berkelanjutan dari masa kehamilan hingga keluarga berencana. Jenis metode dalam asuhan Contuinity of Care yang digunakan adalah Study kasus (Case Study). Metode yang digunakan penulis yaitu menggunakan studi kasus dengan cara mengambil kasus ibu hamil. Asuhan yang diberikan adalah asuhan secara komprehensif mulai dari hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, neonatus dan kb. Teknik dan pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi dan pemeriksaan kepada pasien. Hasil yang diperoleh dari pendampingan komperhensif secara Continuity of care (COC) pada Ny. W dari masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir hingga ibu menggunakan alat kontrasepsi didapatkan masalah Ny.W usia 33 th G2 P1 A0 usia kehamilan 34 minggu ditemukan masalah anemia ringan dengan penerapan pemberian tablet FE dan jus buah jambu biji merah. Persalinan Ny.W dilakukan di Rumah Sakit. Masa nifas berlangsung normal tidak ada perdarahan, kontraksi uterus baik, dan ibu mendapatkan vitamin A. Pada bayi baru lahir hasil pemeriksaan antropometri normal, SHK negative. Ny. W memutuskan menggunakan KB Implan 2 batang. Kesimpulan yang diperoleh penulis dari melakukan asuhan kebidanan komperhensif secara Continuity of Care (COC) pada Ny. W adalah bidan sebagai tenaga kesehatan dapat melakukan asuhan kebidanan secara komprehensif dengan prosedur yang benar dan sesuai dengan kebutuhan klien.</p> Yohana Wahyu Puji Rahayuningtyas, Isri Nasifah Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/948 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. N Usia 38 Tahun G2P1A0 dengan Preeklampsia di Rumah Sakit Balikpapan Baru Kota Balikpapan Tahun 2024 https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/949 <p><em>Continuity of care in midwifery is a series of continuous and comprehensive service activities starting from pregnancy, childbirth, postpartum, newborns and family planning services that connect the health needs of women in particular and the personal circumstances of each individual. Continuity service relationships are therapeutic relationships between women and health workers, especially midwives, in allocating comprehensive services and knowledge. In this care the author uses descriptive research methods, data collection techniques, namely through interviews, observation, physical examination, supporting examinations. This research started from 30 May 2024 to 14 October 2024. Midwifery care provided to Mrs.N , delivery and family planning are carried out in the hospital. To Mrs. N The patient's pregnancy process experienced problems, namely a MAP value of &gt;90 mmHG at TM II even though there were no complaints at the first visit, TM III complained of low back pain and swollen legs so a complementary treatment was used to treat low back pain. From the examination, Mrs. N had hypertension so she was given hypertension therapy and education on the signs of eclampsia. During the birth process, Mrs. N experienced labor pain so the author provided complementary counterpressure therapy care. After in-partum observation for 14 hours, labor did not progress. and Mrs. N's blood pressure did not return to normal with the therapy given, urine protein laboratory results (+) 1, so delivery was carried out by SC operation. On the second day of postpartum midwifery care, the mother said that breast milk had come out, but was still confused about the correct way to breastfeed, so the author provided midwifery care by providing education on breastfeeding. techniques. In providing birth control midwifery care, the mother was given counseling and decided to use post-natal IUD contraception in the hospital after SC surgery. Continuous midwifery care (continuity of care) then always applies midwifery management, maintains and improves competence in providing care according to midwifery service standards</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Asuhan kebidanan komprehensif dalam kebidanan adalah serangkaian kegiatan pelayanan yang berkelanjutan dan menyeluruh mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir serta pelayanan keluarga berencana yang menghubungkan kebutuhan kesehatan perempuan khususnya dan keadaan pribadi setiap individu. Hubungan pelayanan kontinuitas adalah hubungan terapeutik antara perempuan dan petugas Kesehatan khususnya bidan dalam mengalokasikan pelayanan serta pengetahuan secara komprehensif. Dalam asuhan ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif teknik pengumpulan data yaitu melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang. Penelitian ini dimulai sejak tanggal 30 Mei 2024 sampai dengan 14 Oktober 2024. Asuhan kebidanan yang diberikan pada Ny.N yang berlangsung dari masa kehamilan, persalinan, nifas, neonatus sampai KB dengan frekuensi kunjungan hamil sebanyak 3 kali, nifas 3 kali, neonatus 3 kali, persalinan dan KB dilakukan di RS. Pada Ny. N Proses kehamilan pasien mengalami masalah yaitu nilai MAP &gt;90 mmHg pada TM II walaupun tidak ada keluhan pada kunjungan pertama, TM III mengeluh nyeri pinggang dan kaki bengkak maka dilakukan komplementer untuk menangani nyeri pinggang. Dari pemeriksaan Ny.N mengalami hipertensi sehingga diberikan terapi hipertensi dan edukasi tanda-tanda eclampsia. Pada proses persalinan Ny. N mengalami nyeri persalinan sehingga penulis memberikan asuhan terapi komplementer counterperesure. Setelah dilakukan observasi inpartu selama 14 jam persalinan tidak ada kemajuan dan tensi Ny.N tidak kunjung normal dengan terapi yang diberikan hasil laboratorium protein urine (+)1, sehingga persalinan dilakukan dengan operasi SC. Pada asuhan kebidanan masa nifas hari ke 2 ibu mengatakan ASI sudah keluar, tetapi masih bingung untuk cara menyusi yang benar sehingga penulis memberikan asuhan kebidanan dengan memberikan KIE Teknik menyusui. Dalam memberikan asuhan kebidanan KB ibu telah diberikan konseling dan memutuskan untuk menggunakan KB IUD pasca salin di RS setelah operasi SC. Asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) selanjutnya selalu menerapkan manajemen kebidanan, mempertahankan dan meningkatkan kompetensi dalam memberikan asuhan sesuai standar pelayanan kebidanan.</p> Ririn Rabbania, Cahyaningrum Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/949 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Continuity of Care pada Ny “M” Usia 24 Tahun dengan Ketuban Pecah Dini https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/950 <p><em>Maternal and infant mortality rates are one of the indicators to measure the health status of a country. Early detection efforts to overcome morbidity and mortality of mothers, infants and toddlers can be carried out by implementing continuous care or Continuity Of Care (COC) starting from pregnancy, childbirth, postpartum, newborns, to family planning. The purpose of this study is to provide midwifery care to Mrs. M comprehensively and continuously starting from pregnancy, childbirth, postpartum, neonates and family planning. The type of descriptive research used is a case study, the research instrument uses a descriptive approach method and is documented in the form of SOAP. In this care, the author collects data through interviews, observations, physical examinations, supporting examinations, documentation studies and bibliography studies. This study was conducted in May-September 2024. From the results of the provision of pregnancy care, problems were found, namely the mother experienced KEK, back pain, the care provided was the provision of PMT, nutritional pattern counseling, Acupressure BL 23, GV3 and GV 4. During labor, the mother experienced premature rupture of membranes and was referred to Hermina Hospital Balikpapan. In postpartum care, the mother said that her breast milk production was low and was given Hypnobreasfeeding care. In newborn care, all were found to be within normal limits. While in family planning care, Mrs. M used an IUD after the placenta was born.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Angka kematian ibu dan bayi merupakan salah satu indikator untuk mengukur derajat kesehatan bagi suatu negara. Kegiatan upaya deteksi dini untuk mengatasi kesakitan maupun kematian baik ibu, bayi dan balita tersebut dapat dilakukan dengan salah satunya yaitu implementasi asuhan berkelanjutan atau Continuity Of Care (COC) yang dimulai dari masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, sampai dengan KB. Tujuan penelitian ini mampu memberikan asuhan kebidanan pada Ny. M secara komprehensif dan berkesinambungan mulai dari kehamilan, bersalin, nifas, neonatus dan KB. jenis penelitian deskriptif yang digunakan adalah studi kasus (case study), Instrumen penelitian menggunakan metode pendekatan yang bersifat deskriptif dan didokumentasikan dalam bentuk SOAP. Dalam asuhan ini, penulis mengumpulkan data melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, studi dokumentasi dan studi daftar pustaka. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-September 2024. Dari hasil pemberian asuhan kehamilan ditemukan masalah yaitu ibu mengalami KEK, nyeri punggung, asuhan yang diberikan adalah pemberian PMT, konseling pola nutrisi, Akupresure BL 23, GV3 dan GV 4. Pada saat persalinan ibu mengalami ketuban pecah dini dan dilakukan rujukan ke Rumah Sakit Hermina Balikpapan. Pada asuhan nifas ibu mengatakan produksi ASI sedikit dan diberikan asuhan Hypnobreasfeeding. Pada asuhan bayi baru lahir didapatkan semua dalam batas normal. Sedangkan pada asuhan KB Ny. M menggunakan KB IUD setelah plasenta lahir,</p> Sri Suarni, Eti Salafas Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/950 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. A di PMB Sri Pemilih Hati https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/951 <p><em>Based on the Pocket Book of the Central Java Provincial Health Office this year, the number of maternal deaths in Central Java in 2020 was 530 cases, then in 2021 it increased dramatically to reach 1,011 cases and in the 3rd quarter of 2022 there were 335 cases of maternal deaths. In order to accelerate the achievement of the target of reducing the Maternal Mortality Rate and Infant Mortality Rate, Indonesia has a program that has focused on continuous midwifery services (Continuity of Care). Continuity of care in Indonesian can be interpreted as continuous care starting from pregnancy, childbirth, newborn care , postpartum care, neonatal care and quality family planning services which if implemented completely are proven to have high leverage in reducing mortality rates and morbidity that has been planned by the government. Comprehensive obstetric care is a comprehensive obstetric care that is carried out starting from pregnant women, childbirth, newborns, neonates, postpartum, and family planning. To adjust the situation and circumstances on the land, it is necessary to discuss the theory and upbringing carried out at PMB Sri Pemilih Hati. This final project report takes a case study of Comprehensive Midwifery Care for Ny A aged 23 years G1P0A0 which was carried out from 21-05-2024 to 08-07-2024, namely from 37+6 weeks gestation to using contraceptives at PMB Sri Pemilih Hati. Results of Activities from Pregnancy There is no gap between land and theory, Childbirth: Normal vaginal delivery of a spontaneous baby born at 23.00 WIB, Postpartum: during the 4 studies no problems were found, the mother has been able to carry out her role as a mother well, Newborn Baby: Baby Mrs. A was born spontaneously vaginally on May 28, 2024 at 23.00 WIB, gender Male. Babies are born crying, reddened skin , and active movement. Birth weight 3000 grams, Body length 50 cm, LD 32 cm, LK 33 cm, Lila 12 cm. There are no gaps and problems, Neonates: Neonatal studies are carried out 3 times. Mrs. A's baby was born without problems during the study, family planning obstetric care for Mrs. A using 3-month injectable birth control.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak </strong></p> <p>Berdasarkan Buku Saku Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah tahun, jumlah kematian ibu di Jawa Tengah tahun 2020 yaitu sebanyak 530 kasus, kemudian pada tahun 2021 meningkat drasstis hingga mencapai 1.011 kasus dan pada tahun 2022 triwulan 3 sudah terdapat 335 kasus kematian ibu. Dalam rangka mempercepat pencapaian target penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi, Indonesia memiliki program yang sudah terfokus pada pelayanan kebidanan yang berkesinambungan (Continuity of Care). Continuity of care dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai perawatan yang berkesinambungan mulai dari kehamilan, persalinan, asuhan bayi baru lahir, asuhan postpartum, asuhan neonatus dan pelayanan KB yang berkualitas yang apabila dilaksanakan secara lengkap terbukti mempunyai potensi yang tinggi dalam menurunkan angka mortalitas dan morbiditas yang sudah direncanakan oleh pemerintah. Asuhan kebidanan komprehensif merupakan asuhan kebidanan secara menyeluruh yang dilakukan mulai dari ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir, neonatus, nifas, dan KB. Untuk menyesuaikan situasi dan keadaan di lahan, diperlukan adanya pembahasan mengenai teori dan asuhan yang dilakukan di PMB Sri Pemilih Hati. Laporan tugas akhir ini mengambil studi kasus Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny A umur 23 tahun G1P0A0 yang dilaksanakan mulai dari tanggal 21-05-2024 sampai 08-07-2024 yaitu sejak umur kehamilan 37+6 minggu sampai dengan menggunakan alat kontrasepsi di PMB Sri Pemilih Hati. Hasil Kegiatan dari Kehamilan tidak terdapat kesenjangan antara lahan dan teori, Persalinan : persalinan Normal pervaginam bayi lahir spontan jam 23.00 WIB, Nifas : selama pengkajian 4 kali tidak ditemukan masalah, ibu sudah dapat menjalankan perannya sebagai ibu dengan baik, Bayi Baru Lahir : Bayi Ny. A lahir spontan pervaginam pada tanggal 28 Mei 2024 jam 23.00 WIB, jenis kelamin Laki laki. Bayi lahir langsung menangis, kulit kemerahan, dan gerak aktif. Berat badan lahir 3000 gram, Panjang badan 50 cm, LD 32 cm, LK 33 cm, Lila 12 cm. tidak terdapat kesenjangan dan masalah, Neonatus : Pengkajian neonatus dilakukan 3 kali. Bayi Ny. A lahir tidak mengalami masalah selama pengkajian, KB : Asuhan kebidanan keluarga berencana pada Ny. A menggunakan KB suntik 3 bulan.</p> Sri Pemilih Hati, Kartika Sari Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/951 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. R Usia 31 Tahun G3P2A0 di Rumah Sakit Balikpapan Baru Kota Balikpapan Tahun 2024 https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/953 <p><em>Continuity of Care (COC) Midwifery Care is continuous care from pregnancy to Family Planning (KB) as an effort to reduce the Maternal Mortality Rate (AKI) and Infant Mortality Rate (AKB) where data from East Kalimantan Province in 2019-2021 found that the maternal mortality rate increased from 79 people to 168 people. This increase also occurred in infants, from 600 to 702 (BPS, 2021). The purpose of providing obstetric care to Mrs. R at the age of 31 years comprehensively (Continuity of Care) includes pregnancy, childbirth, postpartum, neonatal to family planning (KB). The method used in this study is a descriptive research method and the type of descriptive research used is a case study where the author takes cases of pregnant women, maternity mothers, newborns, neonates, postpartum mothers and family planning. The location and time of this case will be carried out from May 29, 2024 to September 24, 2024. This research was conducted at Balikpapan Baru Hospital. The method used in this study is a data collection method in the form of primary data through interviews, observations and secondary data through KIA books, physical examinations and research starting from May – September 2024 where documentation uses SOAP. Based on the results of a comprehensive case study of Mrs. R from pregnancy to birth control, Mrs. R was 31 years old G3P2A0 with a gestational age of 40 weeks and often performed routine ANC &gt; 6x according to the recommendations of Integrated ANC, Childbirth by SC due to KPD and fetal distress, Babies were born healthy and received immunizations according to schedule, as well as birth control MOW services. There is no gap between theory and case in Mrs. R's Comprehensive Care from pregnancy to family planning.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) merupakan asuhan secara berkesinambungan dari hamil sampai dengan Keluarga Berencana (KB) sebagai upaya penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) dimana data Provinsi Kalimantan Timur tahun 2019- 2021 didapatkan bahwa angka kematian ibu mengalami peningkatan dari 79 jiwa menjadi 168 jiwa. Peningkatan ini juga terjadi pada bayi yakni dari 600 jiwa menjadi 702 jiwa (BPS, 2021). Tujuan memberikan asuhan kebidanan pada Ny. R usia 31 tahun secara komprehensif (Continuity of Care) meliputi masa kehamilan, persalinan, nifas, neonatus sampai keluarga berencana (KB). Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian deskriptif dan jenis penelitian deskriptif yang digunakan adalah studi kasus dimana penulis mengambil kasus ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru lahir, neonatus, ibu nifas dan KB. Lokasi dan waktu kasus ini dilakukan pada Tanggal 29 Mei 2024 sampai dengan 24 September 2024. Penelitian ini dilakukan di RSU Balikpapan Baru. Metode pengumpulan data berupa data primer melalui wawancara, observasi dan data sekunder melalui buku KIA, pemeriksaan fisik serta penelitian yang dimulai sejak bulan Mei – September 2024 dimana pendokumentasian menggonakan SOAP. Berdasarkan hasil studi kasus secara komprehensif terhadap Ny. R dari kehamilan hingga KB didapatkan Ny. R usia 31 Tahun G3P2A0 usia kehamilan 40 Minggu sering melakukan ANC rutin &gt; 6x sesuai anjuran ANC Terpadu, Bersalin secara SC dikarenakan KPD dan fetal distres, Bayi lahir sehat dan mendapatkan imunisasi sesuai jadwal, serta pelayanan KB MOW. Tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kasus pada Asuhan Komprehensif Ny. R dari masa kehamilan hingga keluarga berencana.</p> Puspita Hanum, Moneca Diah Listiyaningsih Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/953 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. D Umur 29 Tahun G4P3A0 di Puskesmas Waru https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/954 <p><em>Continuity of care (COC) is continuous midwifery care provided to mothers and babies starting during pregnancy, childbirth, newborns, postpartum and family planning. Continuity of care carried out by midwives is generally oriented towards improving the continuity of service in a period. Based on the description above, the authors provide care to Mrs. D from pregnancy, childbirth, postpartum, neonate and family planning. The methods used in this study are data collection methods, namely using interviews, observation with primary and secondary data through the MCH Book, physical examination and this research began from May to July 2024. research documentation using SOAP. Based on the results of a comprehensive case study (Continuity Of Care) on Mrs. D from pregnancy, childbirth, puerperium, newborns and neonates, it was found that Mrs. D aged 20 years G4P3A0 33 weeks gestation found the problem of moderate anemia. Childbirth in Mrs. V was carried out in the hospital. The postpartum period lasted normally there was no bleeding, good uterine contractions, lochea rubra, perineal suture wounds. In the newborn the results of anthropometric examination were normal, decided to use 3-month injectable birth control. After a comprehensive midwifery care starting from pregnancy, childbirth, postpartum, LBW, and birth control, the results of the care went smoothly and the mother and child were in good condition. It is expected that the client will be able to apply the counseling that has been given during pregnancy, postpartum, newborn and neonate visits so that it can provide health benefits to mothers and babies and increase the mother's knowledge about pregnancy, childbirth, postpartum, newborn and neonate. So that there is no gap between theory and case in the Comprehensive Care of midwifery in Mrs. D and By. Mrs. D.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Asuhan Kebidanan Continuity of care (COC) merupakan asuhan kebidanan berkesinambungan yang diberikan kepada ibu dan bayi dimulai pada saat kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan keluarga berencana. Continuity of care yang dilakukan oleh bidan pada umumnya berorientasi untuk meningkatkan kesinambungan pelayanan dalam suatu periode. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis melakukan asuhan pada Ny. D dari masa hamil, bersalin, nifas, neonatus dan keluarga berencana. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode pengumpulan data yaitu menggunakan wawancara, observasi dengan data primer dan sekunder melalui Buku KIA, pemeriksaan fisik serta penelitian ini dimulai sejak bulan Mei sampai dengan Juli 2024. pendokumentasian penelitian menggunakan SOAP. Berdasarkan hasil studi kasus secara Komperehensif (Continuity Of Care) pada Ny D dari kehamilan, masa persalinan, nifas, bayi baru lahir dan neonatus didapatkan Ny. D usia 29 Tahun G4P3A0 usia kehamilan 33 minggu ditemukan masalah yaitu anemia sedang. Persalinan pada Ny. V dilakukan di Rumah Sakit. Masa nifas berlangsung normal tidak ada pendarahan, kontraksi uterus baik, lochea rubra, luka jahit perineum. Pada bayi baru lahir hasil pemeriksaan antropometri normal, memutuskan menggunakan KB suntik 3 bulan. Setelah dilakukan asuhan kebidanan secara komprehensif mulai dari kehamilan, persalinan, nifas,BBL, dan KB didapatkan hasil asuhan berjalan dengan lancar serta ibu dan anak dalam kondisi baik. Diharapkan nanti klien agar bisa menerapkan konseling yang telah diberikan selama kunjungan hamil, nifas, bayi baru lahir dan neonatus sehingga dapat memberikan manfaat kesehatan pada ibu dan bayi dan menambah ilmu pengetahuan ibu tentang kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan neonatus. Sehingga di dapatkan Tidak ada kesenjagan antara teori dan kasus pada Asuhan Komprehensif kebidanan pada Ny D dan By. Ny. D.</p> Murniati Sari, Moneca Diah Listiyaningsih Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/954 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Akupreasure sebagai Upaya Mengurangi Dismenore pada Remaja Putri di Dusun II Desa Bangun Mulyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/955 <p><em>Dysmenorrhea is pain that occurs before and during menstruation. It is usually described as an intense cramping sensation in the lower abdomen, often accompanied by other symptoms such as sweating, headache, nausea and vomiting. As many as 90% of adolescent women worldwide experience problems during menstruation, and more than 50% of women experience primary dysmenorrhea, with 10-20% of them having quite severe symptoms. It is reported that 30-60% of adolescent girls experience dysmenorrhea, and 7-15% of them have to miss school or work. Therefore, communication, information, and education (IEC) or counseling activities are needed in dealing with dysmenorrhea to detect early complications or symptoms that may appear, especially in adolescents (Sarmanah et al., 2023) The purpose of this activity is to provide complementary acupressure therapy to adolescent girls in Dusun II, Bangun Mulyo Village, as a way to overcome dysmenorrhea. This activity was carried out considering that there are still many young women who do not understand how to deal with menstrual pain. Dysmenorrhea is a significant public health problem because it can affect productivity in the workplace and education. To overcome this, the community service team seeks to facilitate counseling and training for adolescent girls so that they understand, instill, and apply acupressure techniques independently at home, and are able to demonstrate this method so that complaints of dysmenorrhea in adolescents can be reduced. This community service was carried out for one day at Posyandu Dusun II, Bangun Mulyo Village, Waru District. This community service was carried out in three stages. The first stage was to conduct a pre-test to adolescents who attended counseling to measure their initial knowledge of dysmenorrhea management. The second stage includes socialization and acupressure training to overcome dysmenorrhea. The third stage is an evaluation of the acupressure method that has been taught to adolescent girls.Keywords: Acupressure Technique.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Dismenore adalah nyeri yang terjadi sebelum dan selama menstruasi. Nyeri ini biasanya digambarkan sebagai sensasi kram intens di perut bagian bawah, sering disertai dengan gejala lain seperti berkeringat, sakit kepala, mual, dan muntah. Sebanyak 90% remaja wanita di seluruh dunia mengalami masalah saat menstruasi, dan lebih dari 50% wanita mengalami dismenore primer, dengan 10-20% di antaranya memiliki gejala yang cukup parah. Dilaporkan bahwa 30-60% remaja wanita mengalami dismenore, dan 7-15% dari mereka harus absen dari sekolah atau pekerjaan. Oleh karena itu, diperlukan kegiatan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) atau konseling dalam menangani dismenore untuk mendeteksi dini komplikasi atau gejala yang mungkin muncul, terutama pada remaja (Sarmanah et al., 2023) Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan terapi akupresur komplementer kepada remaja putri di Dusun II, Desa Bangun Mulyo, sebagai cara untuk mengatasi dismenore. Kegiatan ini dilakukan mengingat masih banyaknya remaja putri yang belum memahami cara mengatasi nyeri haid tersebut. Dismenore menjadi masalah kesehatan masyarakat yang signifikan karena dapat memengaruhi produktivitas di tempat kerja dan pendidikan. Untuk menanggulangi hal ini, tim pengabdian masyarakat berupaya memfasilitasi penyuluhan dan pelatihan bagi remaja putri agar mereka memahami, menanamkan, dan menerapkan teknik akupresur secara mandiri di rumah, serta mampu mendemonstrasikan metode ini sehingga keluhan dismenore pada remaja dapat berkurang. Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan selama satu hari di Posyandu Dusun II, Desa Bangun Mulyo, Kecamatan Waru. Pengabdian masyarakat ini dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama adalah melakukan pre-test kepada remaja yang mengikuti penyuluhan untuk mengukur pengetahuan awal mereka mengenai penatalaksanaan dismenore. Tahap kedua meliputi sosialisasi dan pelatihan akupresur untuk mengatasi dismenore. Tahap ketiga adalah evaluasi mengenai metode akupresur yang telah diajarkan kepada remaja putri.</p> Misnawati, Hapita, Chicin Jesika Ardiyanti, Siti Hardi Yanti Cahyati, Dian Ayu Riandari, Moneca Diah Listiyaningsih Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/955 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Continuity of Care pada Ny “S” Usia 34 Tahun di PMB Bunda Muthia https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/956 <p><em>Maternal and infant mortality rates are one of the indicators to measure the health status of a country. Early detection efforts to overcome morbidity and mortality for mothers, infants and toddlers can be carried out by implementing continuous care or Continuity Of Care (COC) starting from pregnancy, childbirth, postpartum, newborns, to family planning. The purpose of this study is to provide comprehensive and continuous midwifery care to Mrs. S starting from pregnancy, childbirth, postpartum, neonates and family planning. The type of descriptive research used is a case study, the research instrument uses a descriptive approach method and is documented in the form of SOAP. In this care, the author collects data through interviews, observations, physical examinations, supporting examinations, documentation studies and bibliography studies. This study was conducted in July-November 2024. From the results of the provision of pregnancy care, a problem was found, namely the mother experienced discomfort in the third trimester of pregnancy, namely back pain, so she was given effluent massage care. During labor there were no problems, the mother was given deep breathing care. In postpartum care, the mother went smoothly and there were no complaints. In newborn care, everything was found to be within normal limits. While in family planning care, Mrs. S decided not to use family planning.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Angka kematian ibu dan bayi merupakan salah satu indikator untuk mengukur derajat kesehatan bagi suatu negara. Kegiatan upaya deteksi dini untuk mengatasi kesakitan maupun kematian baik ibu, bayi dan balita tersebut dapat dilakukan dengan salah satunya yaitu implementasi asuhan berkelanjutan atau Continuity Of Care (COC) yang dimulai dari masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, sampai dengan KB. Tujuan penelitian ini mampu memberikan asuhan kebidanan pada Ny. S secara komprehensif dan berkesinambungan mulai dari kehamilan, bersalin, nifas, neonatus dan KB. jenis penelitian deskriptif yang digunakan adalah studi kasus (case study), Instrumen penelitian menggunakan metode pendekatan yang bersifat deskriptif dan didokumentasikan dalam bentuk SOAP. Dalam asuhan ini, penulis mengumpulkan data melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, studi dokumentasi dan studi daftar pustaka. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli-November 2024. Dari hasil pemberian asuhan kehamilan ditemukan masalah yaitu ibu mengalami ketidaknyamanan kehamilan trimester III yaitu Nyeri punggung sehingga diberikan asuhan asuhan massage efflurage. Selama persalinan tidak ada masalah, ibu diberikan asuhan nafas dalam. Pada asuhan nifas ibu berjalan dengan lancar dan tidak ada keluhan. Pada asuhan bayi baru lahir didapatkan semua dalam batas normal,. Sedangkan pada asuhan KB Ny. S memutuskan untuk tidak menggunakan KB.</p> Agnes Stefanie, Kartika Sari Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/956 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Continuty Of Care (CoC) pada Ny.S Usia 35 Tahun G1P0A0 Usia Kehamilan 38 Minggu 6 Hari di Klinik Kesehatan Ibu dan Anak Nabila https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/957 <p><em>The maternal mortality rate in East Kalimantan Province has increased from 2019–2021 from 79 to 168 deaths. The causes of the Maternal Mortality Rate (MMR) in 2021 were related to COVID-19 as many as 2,982 cases, bleeding as many as 1,330 cases, hypertension in pregnancy as many as 1,077 cases, heart 335 cases, infection 207 cases, metabolic disorders 80 cases, circulatory system disorders 65 cases and abortion 14 cases. In East Kalimantan Province, the number of Infant Deaths from 2019 to 2021 is quite stable, ranging from 600-700 deaths. The number of deaths of toddlers has increased drastically from 2019-2021, from 74 deaths to 755 deaths. In 2019-2020 the number of deaths of children under five was the lowest compared to other deaths, but in 2021 it was the highest. Neonatal mortality occupies a middle position between infant and toddler deaths with the number ranging from 300-500 deaths. From 2019 to 2021 overall there was a slight increase but in 2020 there were only 305 deaths. With the main causes being asphyxia, BBLR and also congenital disorders. This requires more attention from the Health Office and the Balikpapan City Government in an effort to reduce the Death Rate. The descriptive method used in this study is a case study, namely by researching a problem through a case consisting of a single unit. The data collection technique uses primary and secondary data. Primary data was obtained through observation, interviews, physical measurements and obstetric examinations directly to clients. Meanwhile, secondary data was obtained from KIA books. Monitoring pregnant women was carried out by the author 1 time in the third trimester. The monitoring results obtained were a tight abdomen which is a physiological thing. Normal vaginal delivery at the Nabila Maternal and Child Health Clinic on June 28, 2024 at 17.25 WITA, female gender. The care of the Postpartum Visit (KF) 1 to the Postpartum Visit (KF) 4 was carried out well without any problems. The mother used condom contraceptives and no problems were found. The care has been provided comprehensively and there is no gap between the theory and the case in the Comprehensive Care of Mrs. S and By. Mrs. S at the Nabila Maternal and Child Health Clinic.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Angka kematian ibu di Provinsi Kalimantan Timur mengalami peningkatan dari Tahun 2019–2021 dari sejumlah 79 menjadi 168 kematian. Penyebab Angka Kematian Ibu (AKI) pada tahun 2021 terkait COVID-19 sebanyak 2.982 kasus, perdarahan sebanyak 1.330 kasus, hipertensi dalam kehamilan sebanyak 1.077 kasus, jantung 335 kasus, infeksi 207 kasus, gangguan metabolik 80 kasus, gangguan sistem peredaran darah 65 kasus dan abortus 14 kasus. Di Provinsi Kalimantan Timur, jumlah Kematian Bayi dari tahun 2019 hingga 2021 cukup stabil berkisar anatara 600-700 kematian. Jumlah Kematian Balita mengalami kenaikan drastis dari tahun 2019-2021 yaitu dari sejumlah 74 kematian menjadi 755 kematian. Pada tahun 2019-2020 jumlah Kematian Balita terendah dibandingkan kematian lainnya namun di tahun 2021 menjadi tertinggi. Kematian Neonatal menempati posisi di tengah antara Kematian Bayi dan Balita dengan jumlah berkisar 300-500 kematian. Dari tahun 2019 hingga 2021 secara keseluruhan mengalami sedikit kenaikan namun di tahun 2020 hanya sejumlah 305 kematian. Dengan penyebab utamanya adalah asfiksia, BBLR dan juga kelainan kongenital. Hal ini membutuhkan perhatian lebih dari Dinas Kesehatan dan Pemerintah Kota Balikpapan dalam upaya penurunan Angka Kematian. Metode dalam penelitian ini deskriptif yang digunakan adalah studi penelaahan kasus (Case Study), yakni dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal. Teknik pengumpulan data menggunakan data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan (observation), wawancara (anamnesa), pengukuran fisik dan pemeriksaan kebidanan langsung kepada klien. Sedangkan data sekunder didapat dari buku KIA. Pemantauan ibu hamil dilakukan penulis sebanyak 1 kali di trimester III. Hasil pemantauan yang didapatkan adalah perut kencang-kencang yang merupakan hal fisiologis. Persalinan normal pervaginam di Klinik Kesehatan Ibu dan Anak Nabila pada tanggal 28 juni 2024 pukul 17.25 WITA, jenis kelamin perempuan. Asuhan Kunjungan Nifas (KF) 1 sampai Kunjungan Nifas (KF) 4 penulis laksanakan dengan baik tanpa masalah. Ibu menggunakan kontrasepsi kondom dan tidak ditemukan masalah. Asuhan telah diberikan secara komprehensif dan tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kasus pada Asuhan Komprehensif Ny. S dan By. Ny. S di Klinik Kesehatan Ibu dan Anak Nabila.</p> Nur Azizah, Hapsari Windayanti Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/957 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) pada Ny. “RF” Umur 29 Tahun G2P1A0 di Desa Polosiri, Kec. Bawen, Kab. Semarang https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/958 <p><em>Low or insufficient breast milk production is one of the problems of postpartum mothers that often occurs during the breastfeeding process. Various ways can be done to increase breast milk production, one of which is with complementary oxytocin massage therapy. In the case of Mrs RF during puerperium, there was a decrease in breast milk production so it was necessary to provide complementary care for oxytocin massage. So that the author conducts midwifery care entitled ‘Midwifery Care in Continuity of Care (COC) on Mrs RF Age 29 Years in G2P1A0 Polosiri Village, Kec. Bawen, Kab. Semarang.’ This research uses descriptive research methods with the type of case study conducted from 29 July - 10 November 2024. The data used were primary data and secondary data using midwifery care management in the form of SOAP. Obtained results, in pregnancy care, Mrs RF did not experience problems during pregnancy, as for the discomfort that occurred could be overcome by herself. At the examination carried out at 38 weeks gestation, all were within normal limits. So that the management carried out in the form of counselling about preparation for childbirth. In the process of childbirth, because the gestational age has passed HPL but has not felt the signs of labour, then referral management is carried out. At the hospital, Mrs RF was given induction of labour, but when the opening was complete, partus was stuck, so SC was performed. LBW care was performed at 5 days and 23 days of age. There were no complaints from the mother and the examination results were within normal limits. The management given adjusted the theory of LBW care in KN2 and KN3. In the postpartum period midwifery care was carried out 3 times. On the 5th postpartum day, the mother said she still felt pain in the stitches. So counselling was given on how to reduce the pain felt with long breath relaxation. On the 23rd postpartum day the mother said there were no complaints and the examination results were within normal limits. The management given adjusts the care theory in KF3. Then on the 48th postpartum day the mother said there were no complaints and no birth control, the examination results were within normal limits. The management given adjusts the theory of care in KF4. In midwifery care, birth control was carried out on the 48th postpartum day and wanted to use 3-month injectable birth control. The mother said she did not want birth control after 42 days postpartum because she was still traumatised by her childbirth. It is expected that health workers continue to play an active role in providing quality midwifery services to patients, especially in maternal midwifery care from pregnancy to the postpartum period by adhering to midwifery service standards, always developing their knowledge and being more applicable and in accordance with patient circumstances so as to reduce the increase in MMR and IMR in Indonesia.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Absrak </strong></p> <p>Produksi ASI sedikit atau kurang, menjadi salah satu permasalahan ibu nifas yang sering terjadi pada saat proses meyusui. Berbagai macam cara dapat dilakukan untuk menigkatkan produksi ASI, salah satunya yaitu dengan terapi komplementer pijat oksitosin. Pada kasusu Ny. RF saat nifas mangalami penurunanan produksi asi sehingga perlu diberikan asuhan komplemeneter pijat oksitosin. Sehingga penulis melakukan Asuhan Kebidanan yang berjudul “Asuhan Kebidanan Secara Continuity Of Care (COC) Pada Ny. RF Umur 29 Tahun di G2P1A0 Desa Polosiri, Kec. Bawen, Kab. Semarang.” Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan jenis studi kasus yang dilakukan dari bulan 29 Juli – 10 November 2024. Data yang digunakan berupa data primer dan data sekunder menggunakan manajemen asuhan kebidanan berbentuk SOAP. Diperoleh hasil, pada asuhan kehamilan, Ny. RF tidak mengalami masalah selama kehamilan, adapun ketidaknyaman yang terjadi dapat diatasi sendiri. Pada pemeriksaan yang dilakukan saat usia kehamilan 38 minggu, semua dalam batas normal. Sehingga penatalaksanaan yang dilakukan berupa konseling tentang persiapan persalinan. Pada proses persalinan, dikarenakan usia kehamilan sudah lewat HPL tapi belum merasakan tanda tanda persalinan, maka dilakukan tatalaksana rujukan. Di rumah sakit, Ny. RF diberi induksi persalinan, namun saat pembukaan lengkap terjadi partus macet, sehingga dilakukan tindakan SC. Pada asuhan BBL, dilakukan saat usia 5 hari dan 23 hari. Tidak ada keluhan dari ibu dan hasil pemeriksaan dalam batas normal. Penatalasanaan yang diberikan menyesuaikan teori asuhan BBL pada KN2 dan KN3. Pada asuhan kebidanan masa nifas dilakuan 3 kali. Pada hari ke-5 postpartum ibu mengatakan masih terasa nyeri pada jahitan. Sehingga diberikan konseling mengenai cara mengurangi nyeri yang dirasakan dengan relaksasi nafas panjang. Pada hari ke-23 postpartum ibu mengatakan tidak ada keluhan dan hasil pemeriksaan dalam batas normal. Penatalasanaan yang diberikan menyesuaikan teori asuhan pada KF3. Kemudian Pada hari ke-48 postpartum ibu mengatakan tidak ada keluhan dan belum KB, hasil pemeriksaan dalam batas normal. Penatalasanaan yang diberikan menyesuaikan teori asuhan pada KF4. Pada asuhan kebidanan KB dilakukan pada hari ke 48 pasca salin dan ingin menggunakan KB suntik 3 bulan. Ibu mengatakan tidak mau kb pasca nifas 42 hari karena masih trauma dengan persalinan nya. Diharapkan tenaga kesehatan terus berperan aktif dalam memberikan pelayanan kebidanan yang berkualitas kepada pasien terutama dalam asuhan kebidanan ibu dari mulai hamil sampai dengan masa nifas dengan tetap berpegang pada standar pelayanan kebidanan senantiasa mengembangkan ilmu yang dimiliki serta lebih aplikatif dan sesuai dengan keadaan pasien sehingga dapat mengurangi terjadinya peningkatan AKI dan AKB di Indonesia.</p> Umi Sholehah, Vistra Veftisia Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/958 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) pada Ny. S di PKD Bejalen Wilayah Puskesmas Ambarawa https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/962 <p><em>Maternal health is one of the main focuses of the 2030 Agenda, particularly Sustainable Development Goal (SDG) 3, which aims to reduce the Maternal Mortality Ratio (MMR) to 70 per 100,000 live births. However, Indonesia’s MMR remains high, with many deaths caused by pregnancy and childbirth complications. In 2021, Indonesia recorded 7,389 maternal deaths, a 56.69% increase compared to the previous year. The majority of these deaths were related to COVID-19, hemorrhage, hypertension, and other complications. Data shows that most maternal deaths occurred during the postpartum period (62.27%), followed by the pregnancy period (24.80%) and childbirth (12.93%). Efforts to reduce MMR and the Infant Mortality Rate (IMR) in Indonesia include providing comprehensive and quality midwifery care, from pregnancy checkups and skilled birth attendance to postpartum and newborn care. One of the main programs is Continuity of Care (COC), which ensures the ongoing health services for mothers and babies from preconception to postpartum, with continuous involvement from healthcare workers. In Central Java, the highest maternal mortality rate was recorded in Brebes Regency, while the lowest was in Magelang City. In Semarang Regency, the MMR in 2022 was recorded at 87.60 per 100,000 live births, with the leading causes of maternal death being hemorrhage and hypertension. The implementation of COC at PMB Kusbiyanti, with continuous checkups and home visits, meets the standards to improve the quality of midwifery services. Overall, the implementation of Continuity of Care is expected to be an effective solution in reducing MMR and IMR in Indonesia. This study uses a case study design to evaluate comprehensive midwifery care for Mrs. S, a 30-year-old mother. The care provided covers pregnancy, childbirth, newborn care, postpartum period, and family planning. Data was collected through interviews, observations, physical examinations, and documentation using the Varney approach and SOAP method.</em></p> <p><em>The results of the study show that the midwifery care provided to Mrs. S was consistent with the theory, with no gaps found. Antenatal Care (ANC) visits were conducted 8 times, in line with the standards. The childbirth proceeded normally, with a healthy baby and management according to the 60-step APN. The postpartum period and newborn visits were smooth without complications. The patient plans to use the minipill for contraception after discussing it with her partner. Continuity of Care for Mrs. S has been optimally implemented. The provision of comprehensive midwifery care according to theory contributed to the prevention of complications and supported the health of both the mother and the baby.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Kesehatan ibu adalah salah satu fokus utama dalam Agenda 2030, khususnya Tujuan 3 SDGs yang menargetkan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi 70 per 100.000 kelahiran hidup. Namun, AKI di Indonesia masih tinggi, dengan banyak kematian yang disebabkan oleh komplikasi kehamilan dan persalinan. Pada 2021, AKI Indonesia tercatat 7.389 kematian, meningkat 56,69% dibandingkan tahun sebelumnya. Sebagian besar kematian ibu pada tahun 2021 terkait COVID-19, perdarahan, hipertensi, dan komplikasi lainnya. Data menunjukkan bahwa kematian ibu paling banyak terjadi pada masa nifas (62,27%), diikuti oleh masa kehamilan (24,80%) dan persalinan (12,93%). Upaya untuk menurunkan AKI dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia mencakup pemberian asuhan kebidanan komprehensif dan berkualitas, mulai dari pemeriksaan kehamilan, persalinan oleh tenaga terlatih, hingga perawatan pasca persalinan dan bayi baru lahir. Salah satu program utama adalah Continuity of Care (COC), yang memastikan pelayanan kesehatan ibu dan bayi berjalan berkesinambungan dari prakonsepsi hingga pasca persalinan, dengan keterlibatan tenaga kesehatan yang terus menerus. Di Jawa Tengah, angka kematian ibu tertinggi tercatat di Kabupaten Brebes, sedangkan angka terendah di Kota Magelang. Di Kabupaten Semarang, pada tahun 2022, AKI tercatat 87,60 per 100.000 kelahiran hidup, dengan penyebab kematian ibu yang dominan adalah perdarahan dan hipertensi. Pelaksanaan COC di PMB Kusbiyanti, dengan pemeriksaan dan kunjungan rumah secara berkelanjutan, sudah memenuhi standar untuk meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan. Secara keseluruhan, implementasi Continuity of Care diharapkan dapat menjadi solusi efektif dalam menurunkan AKI dan AKB di Indonesia. Penelitian ini menggunakan desain studi kasus untuk mengevaluasi asuhan kebidanan secara komprehensif pada Ny. S, seorang ibu berusia 30 tahun. Pelaksanaan asuhan meliputi kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, masa nifas, dan keluarga berencana. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, dan dokumentasi menggunakan pendekatan secara varney dan SOAP. Hasil studi menunjukkan bahwa asuhan kebidanan pada Ny. S sesuai dengan teori tanpa ditemukan kesenjangan. Kunjungan ANC dilakukan sebanyak 8 kali sesuai standar. Persalinan berjalan normal, dengan bayi lahir sehat dan penatalaksanaan sesuai 60 langkah APN. Masa nifas dan kunjungan bayi baru lahir berjalan lancar tanpa komplikasi. Pasien merencanakan penggunaan kontrasepsi minipil setelah berdiskusi dengan pasangan.Continuity of Care pada Ny. S telah diterapkan secara optimal. Implementasi asuhan kebidanan komprehensif sesuai teori berkontribusi pada pencegahan komplikasi dan mendukung kesehatan ibu serta bayi.<em> </em></p> Citra Buanasari S, Widayati Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/962 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Edukasi Ibu Hamil Tentang Deteksi Kehamilan Resiko Tinggi Melalui Pemeriksaan Tripel Eliminasi https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/1132 <p><em>The triple elimination program aims to prevent transmission of HIV, syphilis and hepatitis B from mother to fetus. In 2021, 2,485,430 pregnant women were tested for HIV (50.8%), 799,586 pregnant women were tested for syphilis (16.4%), and 2,946,013 pregnant women were tested for hepatitis B (60 .3%).3 The gap between the number of HIV, syphilis and hepatitis B tests indicates that this triple elimination program is not yet a priority. This community service uses educational methods using booklet media. Activity participants are pregnant women of all trimesters and cadres. The pre-test and post-test results showed that the level of participants' understanding of Triple Elimination increased by 3.92% after education was provided through booklets. Community service activities showed positive responses from pregnant women and cadres in the discussion process regarding triple elimination problems for pregnant women. It is hoped that pregnant women can carry out triple elimination examinations, and better understand the importance of triple elimination, cadre mothers can play an active role in passing on information to prospective pregnant women and pregnant women who have not yet received information about Triple Elimination.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Program triple elimination bertujuan untuk mencegah penularan HIV, sifilis, dan hepatitis B dari ibu kepada janin. Pada tahun 2021 ibu hamil yang melakukan pemeriksaan HIV sebanyak 2.485.430 orang (50,8%), jumlah ibu hamil dites sifilis yaitu sebanyak 799.586 orang (16,4%), dan ibu hamil dites hepatitis B sebanyak 2.946.013 orang (60,3%).3 Gaps antara jumlah pemeriksaan HIV, sifilis dan hepatitis B mengindikasikan bahwa program triple elimination ini belum semuanya menjadi prioritas. Pengabdian kepada masyarakat ini menggunakan metode edukasi dengan media booklet. Peserta kegiatan adalah ibu hamil semua trimester dan kader. Hasil pre test dan post test menunjukan tingkat pemahaman peserta tentang Triple Eliminasi meningkat sebanyak 3,92% setelah di lakukan edukasi melalui booklet. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat menunjukkan tanggapan positif dari ibu hamil berserta kader dalam proses diskusi mengenai masalah-masalah triple eliminasi pada ibu hamil. Diharapkan ibu hamil dapat melaksanakan pemeriksaan triple eliminasi, dan lebih memahami pentingnya triple eliminasi, ibu kader dapat berperan aktif dalam meneruskan informasi kepada calon ibu hamil dan ibu hamil yang belum mendapatkam informasi tentang Triple eliminasi.<em> </em></p> Dewi Ari Sasanti, Novia Ningrum, Vannes Sukma Dewi, Putri Amelia, Nurlianti Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/1132 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Prenatal Yoga untuk Mengurangi Nyeri Punggung pada Ibu Hamil di Desa Mundu Puskesmas Luwunggede https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/1138 <p><em>During pregnancy, there are usually many common complaints or discomforts. One of them is back pain that occurs in pregnant women in the third trimester. One effort to overcome complaints of back pain is prenatal yoga. Prenatal yoga can stretch the muscles around the spine and flexibility, so to overcome this discomfort, non-conventional therapy is needed, one of which is prenatal yoga. Yoga exercises are currently widely used to improve the health of pregnant women, because the possibility of side effects of drugs on the fetus and pregnant women is very minimal. This community service activity aims to increase knowledge and involvement of pregnant women in doing prenatal yoga to improve health. This activity is carried out in several stages, namely establishing relationships, providing proposals and determining the schedule of activities, then, there will be an evaluation of the process of community service activities, namely a question and answer session. Counseling for this activity is carried out using lecture, discussion and practice methods, and is equipped with audio-visual media used when doing prenatal yoga.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Selama kehamilan biasanya banyak sekali keluhan atau ketidaknyamanan yang umum terjadi. Salah satunya adalah nyeri punggung yang terjadi pada ibu hamil trimester ketiga. Salah satu upaya untuk mengatasi keluhan nyeri punggung adalah prenatal yoga. Prenatal yoga dapat melenturkan otot-otot di sekitar tulang belakang dan kelenturan, sehingga untuk mengatasi rasa ketidaknyamanan tersebut dibutuhkan terapi non konvensional salah satunya prenatal yoga. Latihan yoga saat ini banyak digunakan untuk meningkatkan kesehatan ibu hamil, karena kemungkinan efek samping obat pada janin dan ibu hamil sangat minim. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan serta keterlibatan ibu hamil dalam melakukan prenatal yoga untuk meningkatkan kesehatan. Kegiatan ini dilakukan dengan beberapa tahap yaitu menjalin hubungan, memberikan proposal dan menentukan jadwal kegiatan, kemudian, akan ada evaluasi proses dari kegiatan pengabdian masyarakat yaitu sesi Tanya jawab. Penyuluhan kegiatan ini dilakukan dengan metode ceramah, diskusi dan praktik, serta dilengkapi dengan media audio visual yang digunakan saat melakukan prenatal yoga.. Permaslahan yang masih banyak ditemui yakni ketidaknyamanan nyeri punggung pada ibu hamil trimester II dan trimester III. Berdasarkan masalah yang muncul, Maka diperlukanlah kegiatan pengabdian masyarakat untuk mengatasi hal tersebut. Kegiatan diawali dengan pre-tes yang berkaitan dengan yoga kemudian penyampaian materi menggunakan metode small discussion dan selanjutnya melakukan yoga yang dihadiri oleh 5 ibu hamil. kegiatan selanjutnya adalah evaluasi dengan post-test. Tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil tentang prenatal yoga, perubahan tubuh dan keluhan, perawatan kehamilan, mempersiapkan fisik dan mental untuk persiapan persalinan. Dari kegiatan tersebut didapatkan ada peningkatan pengetahuan ibu hamil setelah diberikan penyuluhan tentang prenatal yoga untuk ketidaknyaman trimester III pada ibu hamil<em> .</em></p> Silvie Nurbaeni, Amilatun Azizah, Sairoh, Indriyani Suroso, Tri Fitriana Sakti, Hapsari Windayanti Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/1138 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Peningkatan Pengetahuan Remaja Putri Tentang Akupresur untuk Mengurangi Nyeri Haid di RT 009 Sungai Parit https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/996 <p><em>Problems experienced by adolescents related to menstruation are dysmenorrhea and premenstrual syndrome (PMS). Dysmenorrhea is the most common gynecological complaint among adult women and adolescents. This needs to be considered; if not, taking appropriate action will cause discomfort in daily physical activities. Ways to reduce dysmenorrhea can be done in 2 ways, namely pharmacological and non-pharmacological. Non-pharmacological therapy is known as a safer therapy than pharmacological therapy, which tends to have side effects that are later dangerous. Non-pharmacologically, it can be done with acupressure techniques. Therefore, health education is needed to increase knowledge about acupressure in adolescent girls. Community service activities were carried out on October 14-21, 2024, in Sungai Parit Village, Penajam District, Penajam Paser Utara Regency, East Kalimantan Province, which was attended by 15 adolescent girls. From the results of this community service activity, there was an increase in the knowledge of young women about how to reduce menstrual pain non-pharmacologically or without using drugs or herbal medicine but by doing massage or acupressure at certain points; this is very effective and gives good results, namely it can reduce menstrual pain in young women and can overcome menstrual pain when they experience menstrual pain in the future. It is hoped that young women can practice acupressure massage when experiencing menstrual pain independently at home.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Masalah yang dirasakan remaja berkaitan dengan menstruasi adalah dismenore dan sindrom premenstruasi (PMS). Dismenore adalah keluhan ginekologis yang paling umum diantara wanita dewasa dan remaja. Hal ini perlu diperhatikan, apabila tidak dilakukan tindakan yang tepat akan menyebabkan ketidaknyamanan dalam aktivitas fisik sehari-hari. Cara mengurangi disminore dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu farmakologi dan non farmakologi. Terapi non farmakologi dikenal sebagai terapi yang lebih aman dari pada terapi faramakologi yang cenderung memiliki efek samping yang nantinya membahayakan. Secara non farmakologi yang dapat dilakukan dengan teknik akupresur. Oleh karena itu diperlukan pendidikan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan tentang akupresure pada remaja putri. Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan pada tanggal 14-21 Oktober 2024 di Kelurahan Sungai Parit Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara Provinsi Kalimantan Timur yang dihadiri oleh 15 remaja putri. Dari hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini terjadi peningkatan pengetahuan remaja putri tentang cara mengurangi nyeri haid secara non farmakologi atau tanpa menggunakan obat atau jamu tetapi dengan melakukan pemijatan atau akupresure pada titik-titik tertentu, hal ini sangat efektif dan memberikan hasil yang baik yaitu dapat mengurangi nyeri haid pada remaja putri dan dapat menanggulangi nyeri mestruasi ketika dikemudian hari mengalami nyeri menstruasi. Diharapkan remaja putri dapat mempraktikkan pijat akupresure saat mengalami nyeri haid secara mandiri di rumah., seorang ibu berusia 30 tahun. Pelaksanaan asuhan meliputi kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, masa nifas, dan keluarga berencana. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, dan dokumentasi menggunakan pendekatan secara varney dan SOAP. Hasil studi menunjukkan bahwa asuhan kebidanan pada Ny. S sesuai dengan teori tanpa ditemukan kesenjangan. Kunjungan ANC dilakukan sebanyak 8 kali sesuai standar. Persalinan berjalan normal, dengan bayi lahir sehat dan penatalaksanaan sesuai 60 langkah APN. Masa nifas dan kunjungan bayi baru lahir berjalan lancar tanpa komplikasi. Pasien merencanakan penggunaan kontrasepsi minipil setelah berdiskusi dengan pasangan.</p> <p>Continuity of Care pada Ny. S telah diterapkan secara optimal. Implementasi asuhan kebidanan komprehensif sesuai teori berkontribusi pada pencegahan komplikasi dan mendukung kesehatan ibu serta bayi.<em> </em></p> Sry Wahyuni, Vistra Veftisia Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/996 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Continuity of Care (CoC) pada Ny.“U”Umur 29 Tahun G3P1IUFD 1XA0 https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/967 <p><em>Continuity of Care is a programme to improve the provision of continuous midwifery services carried out by midwives. Countinuity of care is a service that is achieved when there is a continuous relationship between a woman and a midwife. Continuous care related to health professionals, midwifery services are carried out from preconception, early pregnancy, during all trimesters, birth, to the first 6 weeks post partum. The goal is to help accelerate efforts to reduce MMR (Legawati, 2018). In order to accelerate the achievement of targets to reduce maternal mortality and infant mortality, Indonesia has a programme that has focused on continuity of care. Continuity of care in Indonesian can be interpreted as continuous care starting from pregnancy, childbirth, newborn care, post partum care, neonate care and quality family planning services which, when implemented in full, have proven to have high leverage in reducing mortality and morbidity rates that have been planned by the government (Diana, 2017Based on this description, the author conducts midwifery care entitled ‘Midwifery Care in Continuity of Care on Mrs. U at PMB Marjini’ Wonorejo Village, Pringapus District, Semarang Regency. U at PMB Marjini’ Wonorejo Village, Pringapus District, Semarang Regency, where the patient routinely does ANC at PMB Marjini Wonorejo Village, Pringapus District The method used is descriptive, data collection techniques use secondary data and primary data. After conducting care and providing comprehensive midwifery care starting from Pregnant Women, Maternity, Postpartum, and Infants the results are normal pregnancy, normal delivery, normal babies, and have received family planning services. There is no gap between theory and case in Comprehensive midwifery care on Mrs U and By.Mrs U at PMB marjini Wonorejo Pringapus Village.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Continuity of Care merupakan program peningkatan pemberian pelayanan kebidanan secara kontinyu yang dilaksanakan oleh Bidan. Countinuity of care adalah pelayanan yang di capai ketika terjalin hubungan yang terus menerus antara seseorang wanita dan bidan. Asuhan yang berkelanjutan yang berkaitan dengan tenaga professional kesehatan, pelayanan kebidanan dilakukan mulai prakonsepsi, awal kehamilan, selama semua trimester, kelahiran, sampai 6 minggu pertama post partum. Tujuannya adalah untuk membantu upaya percepatan penurunan AKI (Legawati, 2018). Dalam rangka mempercepat pencapaian target penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi, Indonesia memiliki program yang sudah terfokus pada pelayanan kebidanan yang berkesinambungan (Continuity of Care). Continuity of care dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai perawatan yang berkesinambungan mulai dari kehamilan, persalinan, asuhan bayi baru lahir, asuhan post partum, asuhan neonatus dan pelayanan KB yang berkualitas yang apabila dilaksanakan secara lengkap terbukti mempunyai daya ungkit yang tinggi dalam menurunkan angka mortalitas dan morbiditas yang sudah direncanakan oleh pemerintah (Diana, 2017). Berdasarkan uraian tersebut, penulis melakukan asuhan kebidanan yang berjudul “Asuhan Kebidanan Secara Continuity of Care pada Ny.U Di PMB Marjini” Desa Wonorejo kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang, pasien tersebut secara rutin melakukan ANC di PMB Marjini Desa Wonorejo Kecamatan Pringapus. Metode yang digunakan adalah deskriptif, teknik Pengumpulan data mengunakan data sekunder dan data primer. Setelah melakukan asuhan dan memberikan asuhan kebidanan secara Komprehensif mulai dari Ibu Hamil, Bersalin, Nifas,dan Bayi hasilnya adalah hamil dengan Resiko tinggi,namun bersalin dengan normal,di RSGS Ungaran bayi normal, dan ibu telah mendapatkan pelayanan KB di RSGS Ungaran. Tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kasus pada Asuhan Komprehensif kebidanan pada Ny. U dan By.Ny.U di PMB marjini Desa Wonorejo Pringapus.<em> </em></p> Marjini, Hapsari Windayanti Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/967 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. S Umur 36 Tahun G2P1A0 di Puskesmas Ungaran https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/963 <p><em>The maternal mortality rate (MMR) and infant mortality rate (IMR) are important indicators of the level of public health. COC. To prevent or reduce MMR and IMR, health workers provide quality health services in a COC manner. One of the targets set in the 3rd 2030 agenda (Sustainable Development Goals) is to target a MMR (Maternal Mortality Rate) of 70 per 100,000 live births. MMR in Indonesia is still relatively high and is one of the main health problems. The maternal mortality rate (MMR) in the world is 303,000 people. The Maternal Mortality Rate (MMR) in ASEAN is 235 per 100,000 live births (ASEAN Secretariat, 2020). The maternal mortality rate in Central Java occurs during childbirth, accounting for 64.18%, deaths during pregnancy reach 25.72%, and deaths during childbirth reach 10.10%. Meanwhile, according to age group, the age group with the highest maternal mortality rate is 20 to 34 years old at 64.66%, in the age group less than 35 years old it is 31.97% (Central Java Health Profile, 2019). The aim of the case study is to provide comprehensive midwifery care for Mrs. S aged 36 years from pregnancy to family planning services at the Ungaran Community Health Center. The method used is a case study approach to midwifery care, namely SOAP (Subjective, Objective, Analysis and Management) for Mrs. S aged 36 years in July – October 2024. Results of care carried out for Mrs. In family planning services, most of the care has been provided in accordance with midwifery care standards, but there is some care that has not been provided appropriately</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) menjadi salah satu indikator penting dari derajat kesehatan masyarakat. COC. Untuk mencegah atau mengurangi AKI dan AKB tenaga kesehatan memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas secara COC. Salah satu target yang ditentukan dalam tujuan agenda 2030 (Sustainable Development Goals) yang ke-3 yaitu menargetkan AKI (Angka Kematian Ibu) 70 per 100.000 kelahiran hidup. AKI di Indonesia masih tergolong tinggi dan merupakan salah satu masalah utama kesehatan. Angka Kematian Ibu (AKI) didunia sebanyak 303.000 jiwa. Angka Kematian Ibu (AKI) di ASEAN yaitu sebesar 235 per 100.000 kelahiran hidup (ASEAN Secretariat, 2020). Angka Kematian Ibu di Jawa Tengah terjadi saat melahirkan, terhitung 64,18%, kematian selama kehamilan mencapai 25,72%, dan kematian saat melahirkan mencapai 10,10%. Sedangkan menurut kelompok umur, kelompok umur dengan angka kematian ibu tertinggi adalah 20 s/d 34 tahun sebanyak 64,66%, pada kelompok umur kurang dari 35 tahun sebesar 31,97% (Profil Kesehatan Jawa Tengah, 2019).Tujuan dari Studi kasus untuk melakukan asuhan kebidanan yang komprehensif pada Ny.S Umur 36 Tahun dari hamil sampai dengan pelayanan keluarga berencana di Puskesmas Ungaran. Metode yang digunakan dengan pendekatan studi kasus asuhan kebidanan yaitu SOAP (Subjektif, Objektif, Analisa dan Penatalaksanaan) pada Ny.S Umur 36 tahun pada bulan Juli – Oktober 2024. Hasil Asuhan yang dilakukan pada Ny.S Umur 36 tahun G2P1A0 dari ibu hamil sampai pelayanan keluarga berencana sebagian besar asuhan telah di berikan sesuai dengan standar asuhan kebidanan.<em> </em></p> Sri Rahayuningsih, Wahyu Kristiningrum Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/963 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Continuity of Care (CoC) pada Ny. “IU” Umur 30 Tahun di Branjang, Ungaran Barat, Kab. Semarang https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/965 <p><em>The maternal mortality rate (MMR) in Indonesia is still relatively high when compared to other ASEAN countries. So that Health Education Institutions, both Public Higher Education and Private Higher Education, through the OSOC (One Student One Client) programme which can later be increased to OTOC (One Team One Commonity). The OSOC (One Student One Client) programme is an ongoing mentoring programme from pregnancy to 42 days postpartum. This research method is descriptive research which is a case study. The results showed that pregnancy midwifery care in Mrs IU had no abnormal complaints. Midwifery care of labour in Ny.IU went well, because Ny.IU experienced a postterm pregnancy, the care provided was to make a referral to the hospital. By.Ny.IU midwifery care found no complications and there was no gap between theory and practice. Postpartum midwifery care, during the visit no complications were found, the client applied complementary oxytocin massage therapy to facilitate breastfeeding and there were no gaps between theory and practice. Family planning midwifery care, the client has used MOW birth control. It is expected that health workers continue to play an active role in providing quality midwifery services to patients, especially in maternal midwifery care from pregnancy to the postpartum period by adhering to midwifery service standards, always developing their knowledge and being more applicable and in accordance with patient circumstances so as to reduce the increase in MMR and IMR in Indonesia.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia masih tergolong tinggi apabila dibandingkan dengan negara – negara ASEAN lainnya. Sehingga Institusi Pendidikan Kesehatan baik Pendidikan Tinggi Negri mapun Pendidikan Tinggi Swasta, melalui program OSOC (One Student One Client) yang nantinya dapat ditingkatkan menjadi OTOC (One Tim One Commonity). Program OSOC (One Student One Client) merupakan program pendampingan secara berkelanjutan sejak hamil hingga 42 hari masa nifas. Metode penelitian ini berjenis penelitian deskriptif yang merupakan studi kasus. Lokasi pengambilan studi kasus di lakukan di PMB Warni yang berada di wilayah Branjang, Kec. Ungaran Barat, Kab. Semarang. Pengambilan studi Kasus di mulai sejak bulan Juli sampai September 2024. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asuhan kebidanan kehamilan pada Ny.IU tidak terdapat keluhan yang bersifat abnormal. Asuhan kebidanan persalinan pada Ny.IU berjalan dengan baik, dikarenakan Ny.IU mengalami kehamilan postterm, maka asuhan yang diberikan yaitu dengan melakukan rujukan ke RS. Pada asuhan kebidanan By.Ny.IU tidak ditemukan komplikasi dan tidak terdapat kesenjangan antara teori dan praktek. Asuhan kebidanan nifas, selama kunjungan tidak ditemukan komplikasi-komplikasi, klien menerapkan terapi komplementer pijat oksitosin untuk memperlancar ASI dan tidak ada kesenjagan antara teori dan praktek. Asuhan kebidanan keluarga berencana, klien sudah menggunakan KB MOW. Diharapkan tenaga kesehatan terus berperan aktif dalam memberikan pelayanan kebidanan yang berkualitas kepada pasien terutama dalam asuhan kebidanan ibu dari mulai hamil sampai dengan masa nifas dengan tetap berpegang pada standar pelayanan kebidanan senantiasa mengembangkan ilmu yang dimiliki serta lebih aplikatif dan sesuai dengan keadaan pasien sehingga dapat mengurangi terjadinya peningkatan AKI dan AKB di Indonesia.<em> </em></p> Warni, Widayati Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/965 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) pada Ny. A Umur 22 Tahun G1P0A0 di UPTD Puskesmas Sumowono https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/943 <p><em>Maternal Mortality Rate (MMR) is one of the important indicators of public health. MMR describes the number of women who die per 100,000 live births (KH), from a cause of death related to pregnancy disorders or their treatment (excluding accidents or incidental cases) during pregnancy, childbirth and in the postpartum period (42 days after delivery) so that comprehensive care is carried out to prevent maternal death during pregnancy, childbirth and postpartum (Indonesian Health Profile, 2019). The purpose of this midwifery care is to implement comprehensive midwifery care in Continuity of Care (COC) to Mrs. A at the Sumowono Health Center UPTD with a descriptive approach by conducting anamnesis and observation of patients starting from pregnancy, childbirth, postpartum and at the time of choosing contraceptives and documenting using SOAP. While health services for babies are carried out during neonatal home visits and counseling on how to care for the umbilical cord to exclusive breastfeeding. The method used in comprehensive care for pregnant women, childbirth, postpartum, neonates and family planning is a descriptive research method and the type of descriptive research used is a case study, namely by examining a problem through a case consisting of a single unit. The results obtained from comprehensive assistance in Continuity of Care (COC) on Mrs. A are from pregnancy, childbirth, postpartum, newborns to mothers using contraceptives, which occurs physiologically and there are no complications. The conclusion obtained by the author from carrying out comprehensive midwifery care in Continuity Of Care (COC) on Mrs. A is that as health workers, especially midwives, they can apply comprehensive midwifery care to reduce MMR and IMR</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting dari derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang meninggal per100.000 kelahiran hidup (KH), dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) sehingga dilakukan asuhan komprehensif untuk mencegah kematian ibu selama kehamilan, persalinan dan nifas (Profil Kesehatan Indonesia, 2019). Tujuan dari asuhan kebidanan ini adalah untuk menerapkan asuhan kebidanan komperhensif secara Continuity of Care (COC) pada Ny. A di UPTD Puskesmas Sumowono dengan pendekatan secara deskriptif dengan melakukan anamnesa dan observasi kepada pasien mulai dari kehamilan, persalinan, Nifas dan pada saat pemilihan alat kontrasepsi serta mendokumentasikan menggunakan SOAP. Sedangkan pelayanan kesehan pada bayi dilakukan pada saat kunjungan rumah neonatus dan melakukan konseling tentang cara perawatan tali pusat hingga asi Ekslusif. Metode yang digunakan dalam asuhan komprehensif pada ibu hamil, bersalin, nifas, neonatus dan KB ini adalah metode penelitian deskriptif dan jenis penelitian deskriptif yang digunakan adalah studi penelaahan kasus (Case Study), yakni dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal. Hasil yang diperoleh dari pendampingan komperhensif secara Continuity of care (COC) pada Ny. A adalah dari masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir hingga ibu menggunakan alat kontrasepsi yaitu terjadi secara fisiologis dan tidak ada penyulit. Kesimpulan yang diperoleh penulis dari melakukan asuhan kebidanan komperhensif secara Continuity Of Care (COC) pada Ny. A adalah bahwa sebagai tenaga kesehatan khususnya Bidan dapat menerapkan asuhan kebidanan secara komprehensif untuk menurunkan AKI dan AKB<em> </em></p> Suharti, Risma Aliviani Putri Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/943 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja terkait HIV/AIDS pada Kelompok Sekaa Teruna-Teruni (STT) Mekar Jaya Desa Batukaang, Kintamani, Bali https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/1193 <p><em>HIV/AIDS is a significant global health problem, including in Indonesia. This disease has a negative impact on various groups and ages, especially adolescents. Bangli Regency, Bali, as one of the tourist destinations, contributes to the increase in cases due to the culture of free sex brought by tourists and has implications for adolescent vulnerability to this disease because adolescents tend to follow new trends or cultures. This activity aims to improve and determine the knowledge of adolescents about HIV/AIDS through counseling methods coupled with the provision of questionnaire-based pretest-posttest. The method was in the form of counseling and education activities to 20 adolescents who are members of Sekaa Teruna-Teruni (STT) Mekar Jaya in Batukaang Village, Kintamani, Bangli. The results showed that there was a significant increase in knowledge from initially none in the good knowledge category (0%) to 95% after being given counseling. </em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>HIV/AIDS merupakan masalah kesehatan global yang cukup signifikan, termasuk di Indonesia. Penyakit ini berdampak negatif terhadap berbagai kalangan dan usia, terutama remaja. Kabupaten Bangli, Bali, sebagai salah satu destinasi wisata, memberikan andil terhadap peningkatan kasus HIV/AIDS akibat budaya seks bebas yang dibawa oleh wisatawan dan berimplikasi pada kerentanan remaja terhadap penyakit ini karena remaja memiliki kecenderungan mengikuti tren atau budaya baru. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan dan mengetahui gambaran pengetahuan remaja mengenai HIV/AIDS melalui metode penyuluhan ditambah dengan pemberian pretest-posttest berbasis kuesioner. Metode yang dilakukan berupa kegiatan penyuluhan dan edukasi kepada 20 remaja yang tergabung dalam Sekaa Teruna-Teruni (STT) Mekar Jaya di Desa Batukaang, Kintamani, Bangli. Hasil menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan yang signifikan dari awalnya tidak ada pada kategori pengetahuan baik (0%) menjadi 95% setelah diberikan penyuluhan.<em> </em></p> Nyoman Gita Laksmi Maharani, I Gusti Ayu Agung Intan Dewi, Ni Putu Citra Laksmi Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/1193 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Edukasi Visual dan Diskusi Interaktif: Solusi Cerdas Tingkatkan Pengetahuan Gizi Seimbang Remaja Desa Tukadmungga https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/1194 <p><em>Teenager are an age group that is vulnerable to nutritional problems due to a lack of understanding of the principles of balanced nutrition. Tukadmungga Village, as one of the areas with a significant teenager population, faces challenges in improving balanced nutrition behavior. This study aims to improve teenager knowledge about balanced nutrition through a visual education approach and interactive discussions about balanced nutrition. The method used is visual education with posters and power points and interactive discussions through Kahoot! games to explore understanding and feedback. This activity involved 11 teenager selected by purposive sampling. Data analysis was carried out descriptively using pre-tests and post-tests to measure changes in participants' knowledge levels. The results showed a significant increase in balanced nutrition knowledge scores, with an average increase of 91.81% after the intervention. Based on these results, a visual education approach combined with interactive discussions can improve balanced nutrition knowledge among teenager, and can be recommended as an innovative strategy in improving balanced nutrition knowledge, especially in rural areas.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Remaja merupakan kelompok usia yang rentan terhadap permasalahan gizi akibat kurangnya pemahaman mengenai prinsip gizi seimbang. Desa Tukadmungga, sebagai salah satu wilayah dengan populasi remaja yang signifikan, menghadapi tantangan dalam meningkatkan perilaku gizi seimbang. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan remaja tentang gizi seimbang melalui pendekatan edukasi visual serta diskusi interaktif tentang gizi seimbang. Metode yang digunakan adalah edukasi visual dengan poster dan power point serta diskusi interaktif melalui games Kahoot! untuk menggali pemahaman dan umpan balik. Kegiatan ini melibatkan 11 remaja yang dipilih secara purposive sampling. Analisis data dilakukan secara deskriptif menggunakan pre-test dan post-test untuk mengukur perubahan tingkat pengetahuan peserta. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan dalam skor pengetahuan gizi seimbang, dengan rata-rata peningkatan sebesar 91,81% setelah intervensi. Berdasarkan hasil ini, pendekatan edukasi visual yang dikombinasikan dengan diskusi interaktif dapat meningkatkan pengetahuan gizi seimbang di kalangan remaja, dan dapat direkomendasikan sebagai strategi inovatif dalam meningkatkan pengetahuan gizi seimbang khususnya di wilayah pedesaan.<em> </em></p> Ni Kadek Dwi Nanda Restiani, Ni Kadek Gina Pramitayani, Kadek Karunia Dita Rahayu, Ni Putu Sita Manika Virgiani, Luh Nik Armini Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/1194 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Optimalisasi Kader dalam Pencegahan Anemia Remaja Putri untuk Mencegah Stunting di Desa Selat https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/1195 <p><em>Anemia, characterized by low hemoglobin (Hb) levels, is a significant health concern, particularly among adolescent girls experiencing menstruation. Reports indicate that the prevalence of anemia in adolescent girls reaches 37.2%,, primarily caused by nutritional deficiencies and blood loss during menstruation. The government has introduced several programs to address anemia, such as iron supplementation (tablet tambah darah or TTD) and balanced nutrition education. However, many adolescent girls do not adhere to TTD consumption recommendations due to factors such as taste and side effects. This study aims to enhance the knowledge of posyandu cadres on anemia prevention and management through systematic training. The community service activities included training 20 cadres from each village cluster in Desa Selat, focusing on the causes, symptoms, and prevention of anemia. The results demonstrated a significant increase in the cadres’ knowledge after the training. Prior to the training, most cadres exhibited limited knowledge, but post-training assessments revealed a substantial improvement, with a majority achieving good knowledge levels. Continued mentoring ensured that cadres could effectively disseminate accurate information to adolescent girls in posyandu settings. This initiative not only enhanced cadres’ knowledge but also boosted their confidence in communicating with adolescents about anemia prevention. Thus, the role of posyandu cadres as educators and motivators is pivotal in combating anemia and preventing stunting among adolescent girls. The optimization of posyandu cadres through education and mentoring is an effective strategy for improving adolescent health and reducing stunting prevalence in the future.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Anemia, yang ditandai dengan kadar hemoglobin (Hb) yang rendah, menjadi masalah kesehatan serius, terutama pada remaja putri yang mengalami menstruasi. Berdasarkan laporan, prevalensi anemia di kalangan remaja putri mencapai 37,2%, dengan penyebab utama termasuk defisiensi gizi dan kehilangan darah saat menstruasi.Pemerintah telah meluncurkan beberapa program untuk menangani anemia, seperti suplementasi tablet tambah darah (TTD) dan edukasi gizi seimbang. Namun, masih banyak remaja putri yang tidak mematuhi anjuran konsumsi TTD karena berbagai alasan, termasuk rasa dan efek samping. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kader posyandu mengenai pencegahan dan penanggulangan anemia melalui pelatihan yang sistematis. Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini mencakup pelatihan kader posyandu yang melibatkan 20 orang perwakilan dari setiap dusun di Desa Selat. Pelatihan ini mencakup materi tentang anemia, penyebabnya, serta cara pencegahannya. Hasil dari kegiatan pelatihan menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan kader tentang anemia setelah mengikuti sesi edukasi. Sebelum pelatihan, sebagian besar kader memiliki pengetahuan yang kurang baik; setelah pelatihan, jumlah kader dengan pengetahuan baik meningkat drastis.Pendampingan lanjutan dilakukan untuk memastikan kader mampu menyampaikan informasi dengan tepat kepada remaja putri di posyandu. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan kader tetapi juga memberikan kepercayaan diri dalam berkomunikasi dengan remaja mengenai pentingnya pencegahan anemia. Dengan demikian, peran kader posyandu sebagai educator dan motivator sangat penting dalam upaya penanggulangan anemia dan pencegahan stunting di kalangan remaja putri.Kesimpulannya, optimalisasi peran kader posyandu melalui pendidikan dan pendampingan terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam menangani masalah anemia. Ini merupakan langkah penting untuk meningkatkan kesehatan remaja putri dan mencegah stunting di masa depan.<em> </em></p> Ni Nyoman Ayu Desy Sekarini, Putu Irma Pratiwi, Ni Luh Kadek Alit Arsani, Made Anggita Abdi Jayanti, Kadek Bunga Harry Pratiwi Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/1195 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) pada Ny.E G2P1A0 Umur 30th di TPMB Ruliyah https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/971 <p><em>Article History Submitted, Accepted, Published, Continuity of care (CoC) is a service that is achieved when there is an ongoing relationship between a woman and a midwife. Continuing care relates to the quality of service over time which requires a continuous relationship between patients and health professionals. Obstetric services should be provided from preconception, early pregnancy, during all trimesters, birth and delivery up to the first six weeks postpartum which can reduce numbers Maternal and infant mortality affects the health status of a nation. The aim of providing comprehensive midwifery care to Mrs E (Continuity of Care) includes pregnancy, labor, postpartum, newborns and neonates up to family planning. In this research method, the author used a data collection method, namely using interviews, observation with primary and secondary data through the KIA Book, physical examination and this research began in February - August2024, the research instrument used SOAP. Based on the results of a comprehensive case study (Continuity of Care) on Mrs E from pregnancy, labor, postpartum, newborns and neonates, it was found that Mrs. E, 30 years old, G2P1A0, 39 weeks of gestation, no problems were found, gave birth to Mrs. E was carried out at Puri Asih General Hospital. The postpartum period was normal, there was no bleeding, uterine contractions were good, lochea rubra, perineal abrasions, the mother received vitamin A. In the newborn the results of the anthropometric examination were normal. Mrs. E decided to use contraceptive injections for 3 months.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Continuity of care (CoC) adalah pelayanan yang dicapai ketika terjalin hubungan yang terus-menerus antara seorang wanita dan bidan. Asuhan yang berkelanjutan berkaitan dengan kualitas pelayanan dari waktu kewaktu yang membutuhkan hubungan terus menerus antara pasien dengan tenaga profesional kesehatan. Layanan kebidanan harus disediakan mulai prakonsepsi, awal kehamilan, selama semua trimester, kelahiran dan melahirkan sampai enam mingggu pertama postpartum yang dapat menurunkan Angka Kematian Ibu dan bayi untuk derajat kesehatan suatu bangsa. Tujuan memberikan asuhan kebidanan Pada Ny E secara Komperehensif (Continuity Of Care) meliputi masa kehamilan, masa persalinan, nifas, bayi baru lahir dan neonatus sampai KB. Metode dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pengumpulan data yaitu menggunakan wawancara, observasi dengan data primer dan sekunder melalui Buku KIA, pemeriksaan fisik serta penelitian ini dimulai sejak bulan Februari – Agustus 2024 instrumen penelitian menggunakan SOAP. Berdasarkan hasil studi kasus secara Komperehensif (Continuity Of Care) pada Ny E dari kehamilan, masa persalinan, nifas, bayi baru lahir dan neonatus didapatkan Ny. E usia 30 Tahun G2P1A0 usia kehamilan 39 minggu tidak ditemukan masalah, Persalinan pada Ny. E dilakukan di Rumah Sakit Umum Puri Asih. Masa nifas berlangsung normal tidak ada pendarahan, kontraksi uterus baik, lochea rubra, luka lecet perinium, ibu mendapatkan vitamin A. Pada bayi baru lahir hasil pemeriksaan antropometri normal. Ny. E memutuskan menggunakan KB Suntik 3 bulan.<em> </em></p> Ruliyah, Widayati Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/971 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) pada Ny. I G2P1A0 Umur 31 Tahun Persalinan dengan Counterpressure di Wilayah Puskesmas Sumowono https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/972 <p><em>COC to monitor and detect possible complications for the mother and baby from pregnancy to using contraceptives. The author is interested in providing COC Midwifery Care for Mrs. I G2P1A0 Age 31 Years in the Sumowono Community Health Center Working Area. The method used is a case study. Held from 20 July to 18 September 2024. The subjects used were pregnant women in the third trimester. Methods and Techniques for collecting data through interviews, observation and physical examination. The results of care for pregnant women found maternal discomfort in the form of Braxton Hicks contractions and back pain. The focus of care explains that this is normal for pregnant women in the third trimester, providing a sense of comfort and preparation for the birthing process. Mrs. I's labor care entered the 1st, II, III and IV stages of labor, with labor pain in the 1st stage. The focus of care in the 1st stage was to provide support for the labor process, and care to reduce labor pain, namely couterpressure. BBL care found no problems. The focus of care is keeping the baby warm, teaching the correct way to breastfeed, detecting danger signs for the baby and caring for the baby at home. The care of postpartum mothers is monitored by KF1, KF2, KF3, and KF4. During monitoring, problems with complaints of pain and poor breast milk were found, the focus of care was providing IEC for perineal wound pain, care for perineal suture wounds and efforts to facilitate breast milk with counseling on nutritious foods and oxytocin massage. At 5 weeks postpartum, contraceptive counseling was given and the mother chose 3-month injectable birth control. There is no gap between theory and fact. The conclusions and suggestions obtained are that in midwifery care for pregnancy, childbirth, BBL, and postpartum, the results were in accordance with the staff's expectations, the patient was cooperative and responded well, so that it proceeded normally (physiologically) and smoothly.</em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>COC untuk memantau dan mendeteksi kemungkinan timbulnya komplikasi ibu dan bayi dari kehamilan sampai menggunakan alat kontrasepsi. Penulis tertarik melakukan Asuhan Kebidanan COC pada Ny. I G2P1A0 Umur 31 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Sumowono. Metode yang digunakan adalah Study penelaahan kasus (Case Study). Dilaksanakan tanggal 20 Juli-18 September 2024. Subyek yang digunakan ibu hamil trimester III. Metode dan Teknik Pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan pemeriksaan fisik. Hasil Asuhan pada ibu hamil ditemukan ketidaknyamanan ibu berupa kontraksi Braxton hicks dan nyeri punggung. Focus asuhan menjelaskan hal tersebut normal terjadi pada ibu hamil trimester III, memberikan rasa nyaman, dan persiapan menghadapi proses persalinan. Asuhan persalinan Ny.I memasuki persalinan kala 1, II,III dan IV, dengan nyeri persalinan pada kala 1. Focus asuhan pada kala 1 yaitu memberikan dukungan proses persalinan, dan asuhan mengurangi nyeri persalinan yaitu couterpressure. Asuhan BBL tidak ditemukan masalah. Focus asuhan menjaga kehangatan bayi, mengajari cara menyusui yang benar, mendeteksi tanda bahaya bayi dan perawatan bayi di rumah. Asuhan ibu nifas dilakukan pemantauan KF1, KF2, KF3, dan KF4. Selama pemantauan ditemukan masalah keluhan nyeri dan ASI kurang lancar, focus asuhan memberikan KIE nyeri luka perineum, perawatan luka jahitan perineum dan upaya memperlancar ASI dengan konseling makanan bergizi. Pada 5 minggu postpartum diberikan konseling alat kontrasepsi dan ibu memilih KB suntik 3 bulan. Tidak ada kesenjangan antara teori dan fakta. Kesimpulan dan saran yang diperoleh yaitu pada asuhan kebidanan kehamilan, persalinan, BBL, dan nifas didapatkan hasil sesuai dengan harapan petugas, pasien kooperatif dan memberi respon yang baik, sehingga berlangsung normal (fisiologis) dan lancar.</p> Suryani, Isfaizah Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/972 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. T Umur 37 Tahun G1P0A0 di Puskesmas Mekar Sari https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/975 <p><em>One of the main indicator for a country in assessing the level of health services for pregnant, labor, and postpartum is Maternal Mortality Rate (MMR). Efforts to accelerate the reduction of MMR are ensure that every mother is able to access quality health services, such as maternal health services, delivery assistance by trained health workers in health care facilities, postnatal care for mothers and babies special care and referrals in the event of complications and familly planning services including postnatal famliy planning. Continuity of care (COC) is a service that is achieved when there is a continuous relationship between a womand and a midwife. Continuing care related to health professionals, midwifery services start from preconception, early pregnancy, during all trimesters, labor and childbirth until the first 6 weeks postpartum.The purpose of this case study is give comprehensive midwifery care from pregnancy to family planning for Mrs. T 37 years old G1P0A0 at Mekar Sari Public Health Center. The method used is case study, the sampling use is pregnant woman in third trimester which is followed from pregnancy, childbirth, newborn, postpartum and familly planing. Instruments used for data collection using the midwifery care format for pregnant women and SOAP method for progress data. Data collection techniques is interview, observation and checkup. Results of care for Mrs. T 37 years old G1P0A0 start from pregnancy, childbirth newborn, postpartum and the mother choose to used IUD. The conclusion is comprehensive midwifery care for Mrs. T 27 years old start from pregnancy, childbirth, newborn, postpartum and familly planing was normal without any complication.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Salah satu indikator utama suatu negara dalam menilai tingkat pelayanan kesehatan pada ibu hamil, melahirkan dan nifas adalah Angka Kematian Ibu. Upaya percepatan penurunan AKI dilakukan dengan menjamin agar setiap ibu mampu mengakses pelayanan kesehatan yang berkualitas, seperti pelayanan kesehatan ibu hamil, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih di fasilitas pelayanan kesehatan, perawatan pasca persalinan bagi ibu dan bayi, perawatan khusus dan rujukan jika terjadi komplikasi, dan pelayanan keluarga berencana (KB) termasuk KB pasca persalinan. Asuhan kebidanan berkelanjutan atau Continuity Of Care (COC) merupakan pelayanan yang dicapai ketika terjalin hubungan yang terusmenerus antara seorang wanita dan bidan. Asuhan yang berkelanjutan berkaitan dengan tenaga profesional kesehatan, pelayanan kebidanan dilakukan mulai prakonsepsi, awal kehamilan, selama semua trimester, kelahiran dan melahirkan sampai 6 minggu pertama postpartum. Tujuan dari studi kasus ini adalah memberikan asuhan kebidanan komprehensif dari masa kehamilan hingga keluarga berencana pada Ny. T umur 37 tahun G1P0A0 di Puskesmas Mekar Sari. Metode yg digunakan adalah studi kasus, sampel yg digunakan adalah ibu hamil trimester III yang diikuti dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana. Instrumen yang digunakan untuk pengambilan data dengan menggunakan format asuhan kebidanan pada ibu hamil dan metode SOAP untuk data perkembangan. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan pemeriksaan. Hasil asuhan yang diberikan pada Ny. T umur 37 tahun G1P0A0 mulai asuhan kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan ibu memilih alat kontrasepsi IUD. Kesimpulan dalam asuhan kebidanan komprehensif yang dilakukan pada Ny. T umur 37 tahun G1P0A0 dari masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan keluarga berencana berlangsung normal tanpa ada komplikasi.<em> </em></p> Ari Budiawati, Eti Salafas Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/975 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Continuity of Care pada Ny “D” Usia 31 Tahun di PMB Ambarwati https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/976 <p><em>Maternal and infant mortality rates are one of the indicators to measure the health status of a country. Early detection activities to overcome morbidity and The death of mothers, babies and toddlers can be done by implementing continuous care or Continuity Of Care (COC) which starts from pregnancy, childbirth, postpartum, newborns, to family planning. The purpose of this study is to provide midwifery care to Mrs. D comprehensively and continuously starting from pregnancy, childbirth, postpartum, neonates and family planning. The type of descriptive research used is a case study. The research instrument uses a descriptive approach method and is documented in the form of SOAP. In this care, the author collects data through interviews, observations, physical examinations, supporting examinations, documentation studies and bibliography studies. This study was conducted in March-September 2024. From the results of the provision of pregnancy care, problems were found, namely the mother experiencing nausea, vomiting and back pain, given warm ginger water care to reduce nausea and vomiting and the gymball method to reduce pain. During labor, the mother was given gymball method care to speed up the duration of the first stage and reduce labor pain. During postpartum care, the mother said that her breast milk production was low and was given oxytocin massage care. During newborn care, all were obtained within normal limits. While in the care of Mrs. D's family planning using contraceptive injections after the baby was born, it is expected that health workers will always provide education to improve mothers' knowledge in dealing with pregnancy to family planning.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Angka kematian ibu dan bayi merupakan salah satu indikator untuk mengukur derajat kesehatan bagi suatu negara. Kegiatan upaya deteksi dini untuk mengatasi kesakitan maupun kematian baik ibu, bayi dan balita tersebut dapat dilakukan dengan salah satunya yaitu implementasi asuhan berkelanjutan atau Continuity Of Care (COC) yang dimulai dari masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, sampai dengan KB. Tujuan penelitian ini mampu memberikan asuhan kebidanan pada Ny. D secara komprehensif dan berkesinambungan mulai dari kehamilan, bersalin, nifas, neonatus dan KB. jenis penelitian deskriptif yang digunakan adalah studi kasus (case study), Instrumen penelitian menggunakan metode pendekatan yang bersifat deskriptif dan didokumentasikan dalam bentuk SOAP. Dalam asuhan ini, penulis mengumpulkan data melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, studi dokumentasi dan studi daftar pustaka. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-September 2024. Dari hasil pemberian asuhan kehamilan ditemukan masalah yaitu ibu mengalami mual muntah dan nyeri punggung, diberikan asuhan air jahe hangat untuk mengurangi mual muntah dan metode gymball untuk mengurangi nyeri. Pada saat persalinan ibu diberikan asuhan metode gymball untuk mempercepat lama kala I dan mengurangi nyeri persalinan. Pada asuhan nifas ibu mengatakan produksi ASI sedikit dan diberikan asuhan pijat oksitosin. Pada asuhan bayi baru lahir didapatkan semua dalam batas normal. Sedangkan pada asuhan KB Ny. D menggunakan KB suntik setelah bayi lahir, Diharapkan untuk tenaga kesehatan selalu melakukan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan ibu dalam mengahadapi kehamilan sampai KB.<em> </em></p> Ambarwati Rukmini, Widayati Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/976 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. A Usia 35 Tahun G4P3A0 di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Balikpapan Tahun 2024 https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/977 <p><em>The success of maternal health efforts can be seen, among other things, from the Maternal Mortality Rate (MMR) indicator. According to data from the World Health Organization (WHO), MMR in low-income countries in 2020 was 430 per 100,000 live births. According to data from the Indonesian Ministry of Health, MMR in 2022 will be 183 per 100,000 live births. This figure is still far from the Sustainable Development Goals (SDGs) target set by the World Health Organization (WHO), namely 70 per 100,000 live births. There were 741 cases of bleeding, 232 cases of heart disease, and 1,504 cases of other causes (Ministry of Health, 2022). The aim of the case study is to provide comprehensive midwifery care for pregnant, maternity, postpartum, BBL, neonate and family planning women for Mrs. A in the Balikpapan City Community Health Center Work Area. The method used was a case study approach to midwifery care, namely SOAP (Subjective, Objective, Analysis and Management) for Mrs. A G4P3A0 from pregnant women to family planning services, most of the care has been provided in accordance with midwifery care standards.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Keberhasilan upaya kesehatan ibu, diantaranya dapat dilihat dari indikator Angka Kematian Ibu (AKI). Menurut data World Health Organization (WHO), AKI di negara-negara bependapatan rendah pada tahun 2020 adalah 430 per 100.000 kelahiran hidup. Menurut data Kementerian Kesehatan RI, AKI pada tahun 2022 adalah 183 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini masih jauh dari target Sustainable Development Goals (SDGs) yang ditetapkan oleh World Health Organizations (WHO) yaitu 70 per 100.000 kelahiran hidup. Kasus perdarahan sebanyak 741 kasus, jantung sebanyak 232 kasus, dan penyebab lain lain sebanyak 1.504 kasus (Kemenkes , 2022). Tujuan dari Studi kasus untuk melakukan asuhan kebidanan secara komprehensif pada ibu hamil, bersalin, nifas, BBL, nenonatus dan KB pada Ny.A di Wilayah Kerja Pusksmas Kota Balikpapan. Metode yang digunakan dengan pendekatan studi kasus asuhan kebidanan yaitu SOAP (Subjektif, Objektif, Analisa dan Penatalaksanaan) pada Ny.A pada tanggal 16 Agustus 2024 – 06 November 2024. Hasil Asuhan yang dilakukan pada Ny. A G4P3A0 dari ibu hamil sampai pelayanan keluarga berencana sebagian besar asuhan telah di berikan sesuai dengan standar asuhan kebidanan.<em> </em></p> Nabilla Tiara Putri, Wahyu Kristiningrum Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/977 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Continuity of Care pada Ny “R” Umur 20 Tahun di PMB Sri Widyaningsih https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/979 <p><em>Maternal mortality and morbidity are still serious health problems in developing countries and are used as indicators of the success of a country's health service system. Efforts that can be made to reduce maternal mortality and infant mortality can be done by ensuring that every mother and baby receives quality comprehensive midwifery care, such as maternal health services with integrated ANC, delivery assistance by trained health workers in health service facilities. , post-natal care for mothers and babies, special care and referrals if complications occur, and family planning services including post-natal family planning. Labor pain can be controlled with 2 methods, namely pharmacological and non-pharmacological. The effleurage massage technique is one way to reduce pain in birthing mothers non-pharmacologically. Effleurage Massage produces impulses which are sent via large nerve fibers on the surface of the skin, these large nerve fibers will close the pain message gate so that the brain does not receive pain messages because they have been blocked by skin stimulation and with this massage technique it can activate endhorpine compounds located in the skin. spinal nerve cells and the brain synapse, so that the transmission of pain messages can be inhibited, as a result the perception of pain will change. Apart from relieving pain, this technique can also reduce muscle tension and increase blood circulation in painful areas (Yuliatun, 2008). The method in this research is a case study. Where to get direct patient information based on Continuity of Care for pregnant women, childbirth, newborns, postpartum and family planning. Through a variety and SOAP approach. Based on the results of studies that have been carried out from pregnancy to the family planning phase. The results showed that midwifery care for Mrs. L during pregnancy, childbirth, newborns, postpartum and family planning was in accordance with theory and it was found that there were no gaps with theory. Comprehensive care has been provided for Mrs. L Age 31 years from pregnancy, childbirth, newborns, postpartum, and family planning, the results showed that the management was in accordance with theory and facts.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Kematian dan kesakitan ibu masih merupakan masalah kesehatan yang serius di negara berkembang dan dijadikan sebagai salah satu indikator keberhasilan sistem pelayanan kesehatan suatu negara. Upaya yang dapat dilakukan untuk menangani penurunan Angka Kematian Ibu dan angka kematian bayi dapat dilakukan dengan menjamin agar setiap ibu dan bayi mendapatkan asuhan kebidanan komprehensif yang berkualitas, seperti pelayanan kesehatan ibu hamil dengan ANC terpadu, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang terlatih di fasilitas pelayanan kesehatan, perawatan pasca persalinan bagi ibu dan bayi, perawatan khusus dan rujukan jika terjadi komplikasi, dan pelayanan Keluarga Berencana termasuk KB pasca persalinan. Nyeri persalinan dapat dikendalikan dengan 2 metode yaitu farmakologis dan non farmakologis. Teknik Massage effleurage merupakan salah satu cara untuk mengurangi rasa nyeri pada ibu bersalin secara non farmakologis. Massage Effleurage menghasilkan impuls yang di kirim lewat serabut saraf besar yang berada dipermukaan kulit, serabut saraf besar ini akan menutup gerbang pesan nyeri sehingga otak tidak menerima pesan nyeri karena sudah di blokir oleh stimulasi kulit dan dengan teknik massage ini dapat mengaktifkan senyawa endhorpin yang berada di sinaps sel-sel saraf tulang belakang dan otak, sehingga tranmisi dari pesan nyeri dapat dihambat, akibatnya persepsi nyeri akan berubah. Selain meredakan nyeri, teknik ini juga dapat mengurangi ketegangan otot dan meningkatkan sirkulasi darah diarea yang terasa nyeri (Yuliatun, 2008). Metode dalam penelitian ini yaitu studi kasus. Dimana mendapatkan informasi pasien secara langsung dengan berbasis Continuity of Care pada ibu hamil, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan KB. Melalui pendekatan secara varney dan SOAP. Berdasarkan hasil studi yang telah dilakukan mulai dari kehamilan sampai fase KB. Didapatkan hasil bahwa asuhan keidanan pada Ny.R ,selama hamil, persalinan, bayi baru lahir, nifas, dan KB sesuai dengan teori dan didapatkan tidak ada kesenjangan dengan teori. Telah dilakukan asuhan secara komprehensif pada Ny. R Umur 20 Tahun dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, dan KB didapatkan hasil bahwa penatalaksanaan sesuai secara teori dan fakta.<em> </em></p> Sri Widyaningsih, Risma Alviani Putri Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/979 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. Y Umur 23 Tahun G1P0A0 di Rumah Sakit Balikpapan Baru https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/984 <p><em>The Maternal Mortality Rate (AKI) and Infant Mortality Rate (AKB) are the main indicators of the success of maternal and infant health services. In order to reduce this number, continuous obstetric services or Continuity of Care (COC) is an important approach that includes pregnancy care, childbirth, postpartum, newborns, and family planning. This study aims to provide comprehensive obstetric care to Mrs. Y, 23 years old, at Balikpapan Baru Hospital, using a descriptive method through a case study. Data was obtained from interviews, observations, and simple physical and laboratory examinations. The results showed that pregnancy care was carried out eight visits, including the provision of nutrition education and danger signs in the third trimester. In normal childbirth, Mrs. Y went through a physiological process from stage I to stage IV without complications. The postpartum period is handled with four visits, involving education about nutrition, wound care, and contraceptive preparation. Newborn care is provided through vital monitoring, immunization, and education to mothers about exclusive breastfeeding. For family planning, Mrs. Y chooses a hormone-free contraceptive method based on counseling. All care is carried out in accordance with national health service standards and relevant midwifery theories. Comprehensive interventions have successfully improved client understanding and adherence to health recommendations, supporting a reduced risk of complications in mothers and babies. This study emphasizes the importance of implementing COC in improving the quality of midwifery services and reducing maternal and infant mortality. It is hoped that the implementation of COC can continue to be improved by health workers through training and the provision of adequate facilities.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan indikator utama keberhasilan pelayanan kesehatan ibu dan bayi. Dalam rangka menurunkan angka ini, pelayanan kebidanan berkelanjutan atau Continuity of Care (COC) menjadi pendekatan penting yang meliputi asuhan kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, dan keluarga berencana. Penelitian ini bertujuan memberikan asuhan kebidanan komprehensif kepada Ny. Y, usia 23 tahun, di RS Balikpapan Baru, menggunakan metode deskriptif melalui studi kasus. Data diperoleh dari wawancara, observasi, serta pemeriksaan fisik dan laboratorium sederhana.Hasil menunjukkan asuhan kehamilan dilakukan delapan kali kunjungan, meliputi pemberian edukasi gizi dan tanda bahaya trimester ketiga. Pada persalinan normal, Ny. Y melalui proses fisiologis dari kala I hingga kala IV tanpa komplikasi. Masa nifas ditangani dengan kunjungan empat kali, melibatkan edukasi tentang nutrisi, perawatan luka, dan persiapan kontrasepsi. Asuhan bayi baru lahir diberikan melalui pemantauan vital, imunisasi, dan edukasi kepada ibu mengenai pemberian ASI eksklusif. Untuk keluarga berencana, Ny. Y memilih metode kontrasepsi tanpa hormon berdasarkan konseling.Keseluruhan asuhan dilakukan sesuai standar pelayanan kesehatan nasional dan teori kebidanan yang relevan. Intervensi yang komprehensif berhasil meningkatkan pemahaman dan kepatuhan klien terhadap rekomendasi kesehatan, mendukung penurunan risiko komplikasi pada ibu dan bayi. Studi ini menekankan pentingnya pelaksanaan COC dalam meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan dan mengurangi mortalitas ibu dan bayi. Diharapkan implementasi COC dapat terus ditingkatkan oleh tenaga kesehatan melalui pelatihan dan penyediaan sarana yang memadai.<em> </em></p> Septiani Dewi Putri, Hapsari Windayanti Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/984 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) pada Ny. D Usia 34 Tahun di Puskesmas Gedangan https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/985 <p><em>Continuity of care (CoC) is a service that is achieved when there is an ongoing relationship between a woman and a midwife. Continuing care relates to the quality of service over time which requires a continuous relationship between patients and health professionals. Obstetric services should be provided from preconception, early pregnancy, during all trimesters, birth and delivery up to the first six weeks postpartum which can reduce maternal and infant mortality rates for the health status of a nation. The aim of providing comprehensive midwifery care to Mrs D (Continuity of Care) includes pregnancy, labor, postpartum, newborns and neonates up to family planning. In this research method, the author used a data collection method, namely using interviews, observation with primary and secondary data through the KIA Book, physical examination and this research started from Maret 15 2024 to July 3 2024, the research instrument used SOAP. Based on the results of a comprehensive case study (Continuity of Care) on Mrs F from pregnancy, labor, postpartum, newborns and neonates, it was found that Mrs. D 34 years old G1P0A0 39 weeks 2 days pregnant normally, gave birth to Mrs. D is carried out at the Community Health Center. The postpartum period progressed with problems with breast milk dams, no bleeding, good uterine contractions, lochea rubra, perineal abrasions, the mother received vitamin A. In newborns the results of anthropometric examinations were normal. Mrs. D decided to use contraceptive injections for 3 months.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Article History Submitted, Accepted, Published, Abstrak Continuity of care (CoC) adalah pelayanan yang dicapai ketika terjalin hubungan yang terus-menerus antara seorang wanita dan bidan. Asuhan yang berkelanjutan berkaitan dengan kualitas pelayanan dari waktu kewaktu yang membutuhkan hubungan terus menerus antara pasien dengan tenaga profesional kesehatan. Layanan kebidanan harus disediakan mulai prakonsepsi, awal kehamilan, selama semua trimester, kelahiran dan melahirkan sampai enam mingggu pertama postpartum yang dapat menurunkan Angka Kematian Ibu dan bayi untuk derajat kesehatan suatu bangsa. Keywords: Midwifery Care, Comprehensive Normal Kata Kunci: Asuhan Kebidanan, Komprehensif Tujuan memberikan asuhan kebidanan Pada Ny D secara Komperehensif (Continuity Of Care) meliputi masa kehamilan, masa persalinan, nifas, bayi baru lahir dan neonatus sampai KB. Metode dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pengumpulan data yaitu menggunakan wawancara, observasi dengan data primer dan sekunder melalui Buku KIA, pemeriksaan fisik serta penelitian ini dimulai sejak bulan 15 Maret 2024 sampai dengan 3 Juli 2024 instrumen penelitian menggunakan SOAP. Berdasarkan hasil studi kasus secara Komperehensif (Continuity Of Care) pada Ny F dari kehamilan, masa persalinan, nifas, bayi baru lahir dan neonatus didapatkan Ny. D Umur 34 tahun G1P0A0 hamil 39 minggu 2 hari dengan normal , Persalinan pada Ny. D dilakukan di Puskesmas. Masa nifas berlangsung dengan masalah bendungan ASI, tidak ada pendarahan, kontraksi uterus baik, lochea rubra, luka lecet perinium, ibu mendapatkan vitamin A. Pada bayi baru lahir hasil pemeriksaan antropometri normal. Ny. D memutuskan menggunakan KB Suntik 3 bulan.<em> </em></p> Peni Soesilowati, Risma Aliviani Putri Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/985 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) Normal pada Ny. R G2P1A0 Umur 28 Tahun di Puskesmas Lerep https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/986 <p><em>Maternal mortality rate (MMR) in Indonesia is still relatively high when compared to other ASEAN countries. So that health education institutions both State Higher Education and Private Higher Education, through the OSOC (One Student One Client) program which can later be upgraded to OTOC (One Team One Commonity). The OSOC (One Student One Client) Program is an ongoing mentoring program from pregnancy to 42 days of the puerperium. This research method is a type of descriptive research which is a case study. The results showed that obstetric care of pregnancy in Ny.There are no abnormal complaints. Birth obstetric care in Ny.It went well for Mrs. R had a atterm pregnancy, and she decides go to hospital so the care given was by making a referral to the hospital. On obstetric care By.Mrs.R found no complications and there is no gap between theory and practice. Puerperal midwifery care, during the visit there were no complications, the client applied exclusive breastfeeding and there was no gap between theory and practice. Family planning obstetric care, clients are already using injectable birth control. It is expected that health workers continue to play an active role in providing quality obstetric services to patients, especially in maternal midwifery care from pregnancy to the puerperium by adhering to the standard of midwifery services by constantly developing their knowledge and being more applicable and in accordance with the patient's condition so as to reduce the increase in AKI and AKB in Indonesia.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia masih tergolong tinggi apabila dibandingkan dengan negara – negara ASEAN lainnya. Sehingga Institusi Pendidikan Kesehatan baik Pendidikan Tinggi Negri mapun Pendidikan Tinggi Swasta, melalui program OSOC (One Student One Client) yang nantinya dapat ditingkatkan menjadi OTOC (One Tim One Commonity). Program OSOC (One Student One Client) merupakan program pendampingan secara berkelanjutan sejak hamil hingga 42 hari masa nifas. Metode penelitian ini berjenis penelitian deskriptif yang merupakan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asuhan kebidanan kehamilan pada Ny.R tidak terdapat keluhan yang bersifat abnormal. Asuhan kebidanan persalinan pada Ny.R berjalan dengan baik, dikarenakan Ny.R mengalami kehamilan atterm, dan memutuskan pergi ke Rumah Sakit, maka asuhan yang diberikan yaitu dengan melakukan rujukan ke RS. Pada asuhan kebidanan By.Ny.R tidak ditemukan komplikasi dan tidak terdapat kesenjangan antara teori dan praktek. Asuhan kebidanan nifas, selama kunjungan tidak ditemukan komplikasi-komplikasi, klien menerapkan ASI Eksklusif dan tidak ada kesenjagan antara teori dan praktek. Asuhan kebidanan keluarga berencana, klien sudah menggunakan KB Suntik. Diharapkan tenaga kesehatan terus berperan aktif dalam memberikan pelayanan kebidanan yang berkualitas kepada pasien terutama dalam asuhan kebidanan ibu dari mulai hamil sampai dengan masa nifas dengan tetap berpegang pada standar pelayanan kebidanan senantiasa mengembangkan ilmu yang dimiliki serta lebih aplikatif dan sesuai dengan keadaan pasien sehingga dapat mengurangi terjadinya peningkatan AKI dan AKB di Indonesia.<em> </em></p> Cicilia Suwarti, Widayati Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/986 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) pada Ny. “A” Umur 33 Tahun G6P5A0 di Desa Kebun Janda Kab.Bobong https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/987 <p><em>Continuity of care (COC) midwifery care is continuous midwifery care provided to mothers and babies starting during pregnancy, childbirth, newborns, postpartum and family planning. COC midwifery care is one effort to reduce the maternal mortality rate (MMR) and infant mortality rate (IMR)). Based on the description above, the author monitored Mrs. A pregnant, postpartum, neonate and family planning at the Bobong Community Health Center. Because the Puskesmas has met midwifery care standards and has an MOU with educational institutions. So the author is interested in carrying out midwifery care entitled "Continuity of care midwifery care for Mrs. A, 33 years old in Kebun Janda Village" by providing ongoing Midwifery Care for pregnant, maternity, postpartum, newborn (BBL) and family planning mothers. The method used is descriptive, data collection techniques using secondary data and primary data. After providing care, we have provided comprehensive midwifery care starting from Pregnant Women, Childbirth, Postpartum, Babies and the results are normal pregnancies, normal births, normal babies, and up to family planning. There is no gap between theory and cases in Comprehensive Midwifery Care for Mrs. A and By. Mrs.A in Kebun Janda Village.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Asuhan Kebidanan Continuity Of Care (COC) merupakan asuhan kebidanan berkesinambungan yang diberikan kepada ibu dan bayi dimulai pada saat kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan keluarga berencana. Asuhan kebidanan secara COC adalah salah satu upaya untuk menurunkan Angka kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Penulis melakukan pemantauan pada Ny.A hamil bersalin, nifas, neonatus dan keluarga berencana di Puskesmas Bobong. Puskesmas tersebut sudah memenuhi standart asuhan kebidanan dan telah memiliki MOU dengan institusi pendidikan. Sehingga penulis tertarik untuk melakukan asuhan kebidanan yang berjudul “Asuhan Kebidanan Continuity of care pada Ny. A Umur 33 Tahun di Desa Kebun Janda” dengan melakukan Asuhan Kebidanan secara berkelanjutan pada Ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir (BBL) dan keluarga berencana Metode yang digunakan adalah deskriptif. Teknik pengumpulan data mengunakan data sekundar dan data primer. Setelah melakukan asuhan telah memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif mulai dari ibu hamil, bersalin, nifas, bayi dan hasilnya hamil dengan normal, bersalin dengan normal, bayi dengan normal, dan sampai dengan KB. Tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kasus pada Asuhan Komprehensif kebidanan pada Ny. A dan By. Ny.A di Desa Kebun Janda.</p> Yunita La Tanjo, Hapsari Windayanti Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/987 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Continuity of Care Nn. N Umur 17 Tahun di BPM Wijayanti dengan Anemia Ringan https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/988 <p><em>Continuity of care is the provision of obstetric care starting from pregnancy, childbirth, postpartum, neonate to deciding to use family planning. This aims to help, monitor, and detect the possibility of complications that accompany the mother and baby from pregnancy to the use of birth control. The midwifery care method at PMB Wijayanti is through home visits by providing counseling according to the needs of the mother. Midwifery care given to Mrs." N" lasts from pregnancy, postpartum delivery, neonates, to family planning with the frequency of pregnancy visits as much as 3 time, childbirth 1 time, postpartum 4 times, neonatal 3 times and birth control as much as 1 time. To Mrs." N" pregnancy process experiencing mild anemia is caused by improper consumption of Fe tablets and complaints of dizziness and nausea. The management given during pregnancy is providing counseling about anemia, danger signs of anemia in pregnancy TM III, KIE nutrition, how to consume Fe tablets. In the process of childbirth was not found to have any obstructions, in the second stage the mother was led to push for 1 hour and management was carried out according to the 60 steps of APN. In the midwifery care during the first day of the postpartum period, the mother complained pain in the perineum so the author provided Kegel exercise care to help reduce pain in the perineal wound. In providing birth control midwifery care, the mother has been given counseling and has decided to use 3-monthly injectable birth control at 30 days postpartum. Continuous midwifery care (continuity of care) has been provided to Ms. "N" during pregnancy, childbirth, postpartum, newborn and family planning. It is hoped that the midwife profession in providing continuous midwifery care (continuity of care) will always implement midwifery management, maintain and improve competence in providing care in accordance with midwifery service standards.</em></p> <p><strong>Absrak </strong></p> <p>Asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) yaitu pemberian asuhan kebidanan mulai dari kehamilan, bersalin, nifas, neonatus hingga memutuskan menggunakan KB. Hal ini bertujuan sebagai upaya untuk membantu, memantau, dan mendeteksi adanya kemungkinan timbulnya komplikasi yang menyertai ibu dan bayi dari masa kehamilan sampai dengan ibu menggunakan KB. Metode asuhan kebidanan di BPM Bidan Wijayanti melalui kunjungan rumah dengan memberikan konseling sesuai dengan kebutuhan ibu. Asuhan kebidanan yang diberikan kepada Nn.”N” berlangsung dari masa kehamilan, bersalin nifas, neonatus, sampai KB dengan frekuensi kunjungan hamil sebanyak 3 kali, persalinan 1 kali, nifas 4 kali, neonatus 3 kali serta KB sebanyak 1 kali. Pada Nn.”N” proses kehamilan mengalami anemia ringan diakibatkan oleh cara konsumsi tablet Fe yang belum benar dan mengeluh pusing serta lemes. Penatalaksanaan yag diberikan pada masa kehamilan yaitu memberikan konseling tentang anemia, tanda bahaya anemia di kehamilan TM III, KIE nutrisi, KIE cara mengkonsumsi tablet Fe. Pada proses persalinan ibu tidak ditemukan adanya penghambat, pada kala II ibu di pimpin bengejan selama 1 jam dan penatalaksanaan telah dilakukan sesuai 60 langkah APN. Pada asuhan kebidanan masa nifas hari ke-1 ibu mengeluhkan nyeri pada perineum sehingga penulis memberikan asuhan Senam Kegel untuk membantu mengurangi nyeri pada luka perineum. Dalam memberikan asuhan kebidanan KB ibu telah diberikan konseling dan telah memutuskan untuk menggunakan KB Suntik 3 Bulanan pada 30 Hari Postpartum. Asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) yang telah dilakukan pada Nn.”N” saat hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana. Diharapkan profesi bidan dalam memberikan asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) selanjutnya selalu menerapkan manajemen kebidanan, mempertahankan dan meningkatkan kompetensi dalam memberikan asuhan sesuai dengan standar pelayanan kebidanan.</p> Wijayanti, Vistra Veftisia Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/988 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) pada Ny. A Umur 22 Tahun G1P0A0 di Puskesmas Kalongan Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/991 <p><em>Pregnancy, childbirth, postpartum, newborns and family planning (KB) Physiological conditions but must be watched out for if there are conditions that can threaten the life of the mother or fetus. Efforts made with Continuity Of Care (COC) with the aim of improving the quality of services between patients and health workers, namely monitoring the condition of pregnant women from early pregnancy to the delivery process and monitoring newborns (BBL) and facilitators in Family Planning services. The approach used is carried out in the form of a case study, through the SOAP approach with the Varney management mindset. The sample is a pregnant woman in the first trimester of pregnancy, 13 weeks G1P0A0. The results of the care obtained in Mrs. A, 22 years old, G1P0A0, 13 weeks of pregnancy with physiological pregnancy, normal labor, normal postpartum period, and no signs of abnormality in the newborn. The care provided during pregnancy until the birth of Mrs. A's baby is in accordance with the needs including the provision of complementary care of effluent massage and oxytocin. Providing IEC on newborn care, and Mrs. A decided to use 3-month injectable contraception.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Absrak </strong></p> <p>Kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana (KB) merupakan suatu keadaan yang fisiologis namun harus diwaspadai apabila terjadi keadaan yang dapat mengancam jiwa ibu maupun janin. Upaya yang dilakukan dengan Continuity Of Care (COC) dengan tujuan meningkatkan kualitas pelayanan yang terus-menerus antara pasien dengan tenaga kesehatan, yaitu memantau kondisi ibu hamil mulai dari awal kehamilan sampai proses persalinan dan pemantauan bayi baru lahir (BBL) serta pelayanan Keluarga Berencana (KB). Pendekatan yang digunakan yaitu dilakukan dalam bentuk studi kasus, melalui pendekatan SOAP dengan pola pikir manajemen Varney. Sample adalah seorang ibu hamil trimester I Usia Kehamilan 13 Minggu G1P0A0. Hasil asuhan yang didapat Pada Ny. A umur 22 Tahun G1P0A0 usia kehamilan 13 minggu dengan hamil fisiologis, persalinan berlangsung normal, masa nifas berlangsung normal, dan pada bayi baru lahir tidak ada tanda-tanda kelainan abnormal. Asuhan yang diberikan pada masa kehamilan sampai kelahiran bayi Ny. A sesuai dengan kebutuhan termasuk didalamnya pemberian suhan komplementer pemijatan efflurage dan oksitosin. Memberikan KIE tentang perawatan BBL and Ny. A memutuskan untuk menggunakan KB Suntik 3 bulan.<em> </em></p> Erna Suryani, Isfaizah Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/991 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Implementasi Asuhan Kebidanan Komunitas dengan Penyuluhan KB Modern, Kesehatan Remaja, Imunisasi Rutin, Edukasi Pencegahan Hipertensi, dan Peningkatan Kesehatan Lingkungan di RT 5 Kelurahan Gunung Seteleng Wilayah Kerja Puskesmas Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/990 <p><em>The role of health workers, especially midwives, is required to be able to provide MCH/KB services and women's health throughout their life cycle, both in curative/clinical hospital institutions and also in MCH/KB service efforts that are promotive, preventive and capable of mobilizing participation. community in efforts for maternal and child health and family planning in accordance with the principles Primary Health Care (PHC). In order to prepare midwives who are skilled and qualified to carry out the tasks as expected above, it is necessary to provide targeted and integrated learning opportunities and experiences to female midwife profession students not only in hospitals but also in community health centers and communities. This community activity begins with data collection, problem identification, problem prioritization, activity planning, activity implementation, and evaluation. The priority problem is that couples of childbearing age do not have family planning. All activities for implementing community midwifery practices in the RT. 5 Gunung Seteleng Subdistrict received support and support from all RT residents. 5 with the large number of residents who come to each activity, and their enthusiasm to know more about matters related to health. In its implementation, all activities ran smoothly without any obstacles. Hopefully with community midwifery practice activities in RT. 5 Gunung Seteleng Subdistricts can increase public knowledge and awareness about the importance of health.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak </strong></p> <p>Peran tenaga kesehatan khususnya tenaga bidan dituntut untuk dapat memberikan pelayanan KIA/KB dan kesehatan wanita sepanjang siklus kehidupannya baik di institusi Rumah Sakit yang bersifat kuratif/ klinis maupun juga dalam upaya-upaya pelayanan KIA/KB yang bersifat promotif, preventif dan mampu menggerakkan peran serta masyarakat dalam upaya kesehatan ibu dan anak serta KB sesuai dengan prinsip Primary Health Care (PHC). Dalam rangka mempersiapkan tenaga bidan yang terampil dan bermutu dalam melaksanakan tugas seperti yang diharapkan di atas maka perlu kiranya memberikan kesempatan serta pengalaman belajar yang terarah dan terpadu kepada Mahasiswi Profesi Bidan tidak hanya di Rumah Sakit tetapi di Puskesmas maupun Masyarakat. Kegiatan komunitas ini dimulai dengan pengumpulan data, identifikasi masalah, penentuan prioritas masalah, perencanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan, dan evaluasi. Identifikasi permasalahan kesehatan masyarakat berdasarkan dari analisis data sekunder dan data primer. Penentuan prioritas masalah didasarkan dari hasil diskusi dengan tokoh masyarakat dan kader dengan metode USG (Urgency, Seriousness, and Growth). Penentuan alternatif solusi masalah kesehatan masyarakat dilakukan dengan FGD (Focus Group Discussion). Prioritas masalah adalah Pasangan Usia Subur tidak ber KB. Semua kegiatan pelaksanaan praktek kebidanan komunitas di RT. 5 Kelurahan Gunung Seteleng mendapat dukungan dan support dari semua warga RT. 5 dengan banyaknya warga yang datang di setiap kegiatan, serta antusias mereka untuk lebih tahu terkait dengan hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan. Dalam pelaksanaannya, semua kegiatan berjalan dengan lancar tidak ada hambatan. Semoga dengan adanya kegiatan praktek kebidanan komunitas di RT. 5 Kelurahan Gunung Seteleng dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan.</p> Agustina, Dewi Utara Anggraini, Eny Lutfyah Fitrotin, Siti Salma, Cahyaningrum Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/990 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) pada Ny”Y” Umur 30 Tahun di PMB Sri Sulastri https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/992 <p><em>The maternal mortality rate in Semarang Regency in 2017 increased compared to 2016. Semarang Regency government programmes in 2017 involving health workers, especially midwives, to reduce maternal and infant mortality rates included the implementation of the Maternal and Infant Mortality Meeting (M3) programme from the village to the district level, early detection of pregnant women through the Childbirth Planning and Complication Prevention (P4K) programme and integrated Antenatal Care (ANC). This is continuous with the programme carried out by Indonesian health education institutions, namely the OSOC (One Student One Client) programme, namely continuous assistance from pregnancy to 42 days of postpartum period. Based on these reviews, the authors conducted midwifery care entitled ‘Midwifery Care in Continuity of Care (CoC) on Mrs Y aged 30 years at PMB Sri Sulastri’. The method used is descriptive research method and case study research type. The location of the case study was taken at PMB Sri Sulastri which started from June-August 2024. The subject used was a pregnant woman Mrs Y whose gestational age began in the third trimester, then care was provided in childbirth, postpartum, LBW, up to family planning. The data collection techniques such as: Interview, Physical Examination, and Observation. Assessment of Mrs Y aged 30 years G2P1A0 pregnant 34 weeks and 37 weeks 2 days, normal, no complaints. In obstetric care in the delivery mother, a referral was made to the RSGS because from the examination notes at the doctor it was known that there was a twist of the central talli. Mrs Y's baby was born spontaneously vaginally on 2 July 2024 at 07.00 WIB, female gender. The baby was born immediately crying, reddish skin, and active movement. The baby weighed 3000 grams, 51 cm long, no abnormalities or birth trauma. At KN1 and KN2 from the assessment there were no complaints, all normal. In the postpartum period, monitoring was carried out 1 day post partum and 6 days post partum, during monitoring no complaints were found and all were normal. In family planning care, the mother chose to use implantable family planning. It is hoped that the midwifery care that has been provided can increase the knowledge and experience of both clients and midwives. The family can also be expected to help meet the needs of the mother, provide psychological support, carry out the roles and functions of the family to maintain the health of mothers and children.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak </strong></p> <p>Angka Kematian Ibu di Kabupaten Semarang Tahun 2017 mengalami peningkatan bila dibandingkan Tahun 2016. Program pemerintahan Kabupaten Semarang Tahun 2017 dengan melibatkan tenaga kesehatan khusunya bidan untuk menekan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi antara lain dengan melaksanakan Program Maternal and Infant Mortality Meeting (M3) dari tingkat desa sampai tingkat kabupaten, upaya deteksi dini ibu hamil dengan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dan Antenatal Care (ANC) terintegrasi. Hal ini berkesinambungan dengan program yang dilakukan oleh institusi pendidikan kesehatan indonesia yaitu dengan dilakukannya program OSOC (One Student One Client) yaitu pendampingan secara berkelanjutan dari hamil hingga 42 hari masa nifas. Berdasarkan ulasan tersebut penulis melakukan asuhan kebidanan yang berjudul “Asuhan Kebidanan Secara Continuity Of Care (CoC) Pada Ny. Y umur 30 Tahun di PMB Sri Sulastri”. Metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dan jenis penelitian studi penelaahan kasus (Case Study). Lokasi pengambilan studi kasus dilakukan di PMB Sri Sulastri yang dimulai dari Juni-Agustus 2024. Subjek yang digunakan adalah seorang ibu hamil Ny. Y yang usia kehamilannya mulai trimester III, kemudian dilakukan asuhan pada persalinan, nifas, BBL, sampai dengan KB. Adapun teknik pengumpulan data seperti : Interview, Pemeriksaan Fisik, dan Observasi. Pengkajian pada Ny. Y usia 30 tahun G2P1A0 hamil 34 minggu dan 37 minggu 2 hari, normal, tidak ada keluhan. Pada asuhan kebidanan pada ibu bersalin dilakukan rujukan ke RSGS dikarenakan dari catatan pemeriksaan di dokter diketahui bahwa terdapat lilitan talli pusat. Bayi Ny. Y lahir spontan pervaginam pada tanggal 2 Juli 2024 pukul 07.00 WIB, jenis kelamin perempuan. Bayi lahir langsung menangis, kulit kemerahan, dan gerak aktif. Berat badan bayi 3000 gram, Panjang badan 51 cm, tidak ada kelaiana ataupun trauma lahir. Pada KN1 dan KN2 dari pengkajian tidak ada keluhan, semua normal. Pada masa nifas dilakukan pemantauan 1 hari post partum dan 6 hari post partum, selama pemantauan tidak ditemukan keluhan dan semua normal. Pada asuhan KB, ibu memilih menggunkan KB implant. Diharapkan asuhan kebidanan yang telah diberikan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman baik klien maupun bidan. Keluarga juga dapat diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan ibu, memberikan dukungan psikologis, menjalankan peran dan fungsi keluarga untuk tetap mempertahankan kesehatan ibu dan anak.</p> Sri Sulastri, Widayati Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/992 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) Ny. N Umur 24 Tahun di PMB May Minarni https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/993 <p><em>Maternal health is one of the targets set in the 2030 agenda (Sustainable Development Goals) ss3, namely targeting a MMR of 70 per 100,000 live births, because the MMR in Indonesia is still relatively high. Maternal death cases in Central Java Province were 355 cases (84.6) per 100,000 people. The a MMR in Semarang Regency 2022 is lower than the national maternal mortality rate, namely 137.12 per 100,000. Based on the description above, the author monitored Mrs. N from pregnancy, delivery, postpartum, neonate and family planning. The method used is a Case Study with Varney management and SOAP. This case study was carried out at PMB May Minarni from June to October 2024. The subjects used were one sample of pregnant women in the third trimester until the birth process, postpartum, newborn neonates and family planning. Data collection techniques use interviews, observation, and examination.. The results of the study showed that during pregnancy care, subjective data was obtained from the mother saying she felt back pain. Objective data within normal limits. Analysis in the form of Mrs. N is 24 years old G1P0A0 30 physiological weeks pregnant. The management provided is according to antenatal standards and the mother is taught efflurage massage. Maternity care on 21 August 2024 at 09.00 WIB obtained subjective data. Mrs. At 10.00 WIB the mother came to the hospital, objective data was within normal limits, she was 1 cm dilated. Analysis in the form of Mrs. N aged 24 years G1P0A0 40 weeks pregnant with oligohydramnios. Management involves giving labor induction. The postpartum period was assessed at 2 days, 5 days, 11 days and 41 days post partum. During monitoring, complaints about low breast milk production were found, the examination results were within normal limits. Analysis in the form of Mrs. N aged 24 years P1A0 physiological postpartum. Management is carried out according to postpartum care standards. Midwives teach mothers and their families the correct breastfeeding position and how to do oxytocin massage. In BBL care, assessments are carried out at 2 days, 5 days and 11 days after birth. It is known that Mrs. N was born normally with labor induction on August 21 2024 at 22.00 WIB, male gender, crying, reddish skin, active movements. The baby's weight is 3100 grams, body length is 50 cm. During the assessment there were no complaints. The examination was within normal limits. Analysis of Mrs. N BBL physiological baby. Management is carried out according to standards of neonatal care. Midwives teach baby massage to mothers to stimulate the baby. In the family planning assessment, subjective data was obtained. The mother said she wanted to use injectable birth control. Objective data within normal limits. Analysis in the form of Mrs. N is 24 years old, a new acceptor of 3 month birth control injections. The management provided is family planning counseling and 3-month birth control injections. Midwives are expected to be able to provide comprehensive midwifery care with correct procedures and in accordance with the client's needs.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Kesehatan ibu merupakan salah satu target yang ditentukan dalam tujuan agenda 2030 (Sustainable Development Goals) yang ke-3 yaitu menargetkan AKI 70 per 100.000 kelahiran hidup, dikarenakan AKI di Indonesia masih tergolong tinggi. Pada Tahun 2022.). Kasus kematian maternal di Provinsi Jawa Tengah sebanyak 355 kasus (84,6) per 100.000 kh. AKI di Kabupaten Semarang 2022 lebih kecil dari angka kematian ibu secara nasional yaitu 137,12 per 100.000. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis melakukan pemantauan pada Ny. N dari kehamilan, bersalin, nifas, neonatus dan keluarga berencana. Metode yang digunakan adalah Study Kasus (Case Study) menggunakan manajemen Varney dan SOAP. Studi kasus ini dilaksanakan di PMB May Minarni pada bulan Juni sampai Oktober 2024. Subyek yang digunakan satu sampel ibu hamil trimester III sampai proses persalinan, nifas, bayi baru lahir neonatus dan kb. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan pemeriksaan. Hasil studi menunjukkan Pada asuhan kehamilan diperoleh data subyektif ibu mengatakan merasakan nyeri punggung. Data obyektif dalam batas normal. Analisis berupa Ny. N umur 24 tahun G1P0A0 hamil 30 minggu fisiologis. Penatalaksanaan yang diberikan sesuai standar antenatal dan ibu diajarkan massage efflurage. Asuhan persalinan pada tanggal 21 Agustus 2024 pukul 09.00 WIB diperoleh data subyektif Ny.N datang ke klinik dokter SpOg keluhan belum merasakan tanda persalinan, pemeriksaan USG TBJ 3.100 gram , usia kehamilan 40 minggu , jumlah air ketubannya sedikit, ibu dilakukan rujukan ke rumah sakit. Pada pukul 10.00 WIB ibu datang ke rumah sakit, data obyektif dalam batas normal, sudah pembukaan 1 cm . Analisis berupa Ny. N umur 24 tahun G1P0A0 hamil 40 minggu dengan oligohidramnion. Penatalaksanaan dengan pemberian induksi persalinan. Masa nifas dilakukan pengkajian pada 2 hari,5 hari,11 hari dan 41 hari post partum. Selama pemantauan ditemukan keluhan produksi asi sedikit, hasil pemeriksaan dalam batas normal. Analisis berupa Ny. N umur 24 tahun P1A0 postpartum fisiologis. Penatalaksanaan yang dilakukan sesuai standar asuhan nifas. Bidan mengajarkan pada ibu beserta keluarga posisi menyusui yang benar dan cara melakukan pijat oxytocin.. Pada Asuhan BBL dilakukan pengkajian pada 2 hari , 5 hari dan 11 hari setelah lahir. Diketahui bayi Ny. N lahir normal dengan induksi persalinan pada tanggal 21 Agustus 2024 Pukul 22.00 WIB, jenis kelamin laki –laki ,menangis, kulit kemerahan, gerakan aktif. Berat badan bayi 3100 gram, Panjang badan 50 cm. Selama pengkajian tidak ada keluhan.,pemeriksaan dalam batas normal. Analisis berupa bayi Ny.N BBL fisiologis. Penatalaksanaan yang dilakukan sesuai standar asuhan neonatus. Bidan mengajarkan pijat bayi kepada ibu untuk stimulasi bayi. Pada pengkajian KB diperoleh data subyektif Ibu mengatakan ingin menggunakan KB suntik. Data obyektif dalam batas normal. Analisis berupa Ny. N umur 24 tahun akseptor baru suntik KB 3 bulan . Penatalaksanaan yang diberikan konseling KB dan penyuntikan suntik KB 3 bulan .Bidan diharapkan dapat melakukan asuhan kebidanan secara komprehensif dengan prosedur yang benar dan sesuai dengan kebutuhan klien.</p> May Minarni, Wahyu Kristiningrum Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/993 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. L Umur 27 Tahun dengan Riwayat SC 2 Kali dan Anemia Berat https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/994 <p><em>Continuity of care in midwifery is a series of continuous and comprehensive service activities starting from pregnancy, childbirth, postpartum, newborns and family planning services that connect the health needs of women in particular and the personal circumstances of each individual. Midwives have an important role as implementers, such as midwives providing midwifery care for pregnancies and family planning acceptors, midwives as administrators, such as managing community health activities, especially regarding mothers and children, and midwives as educators, such as midwives providing health education and counseling to clients, training and guiding cadres. In this study, the author used descriptive research methods, data collection techniques, namely through interviews, observation, physical examination, supporting examination, documentation study and bibliography study. The subject in this case study is purposive, which means that the subject is selected based on certain goals to be achieved.This research starts from May 01, 2024 to November 10, 2024. The midwifery care provided to Mrs. L lasted from pregnancy, childbirth, postpartum, neonate to family planning with a frequency of 6 visits for pregnancy, 4 times postpartum, 3 times for neonates, delivery and family planning were carried out at the hospital. In Mrs. L, the pregnancy process experienced severe anemia. In the first trimester, the mother complained of nausea and vomiting, in the third trimester, she complained of back pain and Mrs. L was referred because of her previous history of SC delivery. The entire delivery process takes place with SC surgery. During postpartum midwifery care on the first day, the mother complained of pain from the surgical wound, so the author provided midwifery care by teaching reflexology massage techniques. In providing birth control maternity care, the mother was given counseling and decided to use MOW family planning at the hospital after SC surgery. It is expected that Mrs. L can improve the knowledge of pregnant women about comprehensive pregnancy care starting from pregnancy, childbirth, postpartum, BBL to KB. From this activity, it was found that there was an increase in both knowledge and actions of pregnant women after continuous care was carried out starting from pregnancy, postpartum, BBL to KB. Mrs. L should implement and follow the recommendations of health workers, including: paying attention to nutrition during pregnancy and postpartum, how to consume iron tablets, providing exclusive breastfeeding on demand, and getting enough rest. So that Mrs. L knows how important monitoring is during pregnancy which is beneficial for the health of the mother and the well-being of her fetus.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Asuhan Continuity of care dalam kebidanan adalah serangkaian kegiatan pelayanan yang berkelanjutan dan menyeluruh mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir serta pelayanan keluarga berencana yang menghubungkan kebutuhan kesehatan perempuan khususnya dan keadaan pribadi setiap individu. Bidan mempunyai peran penting sebagai pelaksana seperti, bidan melakukan asuhan kebidanan kehamilan hingga akseptor KB, bidan sebagai pengelola seperti, mengelola kegiatan-kegiatan kesehatan masyarakat terutama tentang ibu dan anak dan bidan sebagai pendidik seperti, bidan memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan pada klien, melatih dan membimbing kader. Dalam asuhan ini penulis menggunakan desain case study teknik pengumpulan data yaitu melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, studi dokumentasi dan studi daftar pustaka. Subjek pada studi kasus ini yaitu secara purposive artinya pengambilan subjek dilakukan berdasarkan adanya tujuan tertentu yang ingin dicapai. Penelitian ini dimulai sejak tanggal 01 Mei 2024 sampai dengan 10 November 2024. Asuhan kebidanan yang diberikan pada Ny. L yang berlangsung dari masa kehamilan, persalinan, nifas, neonatus sampai KB dengan frekuensi kunjungan hamil sebanyak 6 kali, nifas 4 kali, neonatus 3 kali, persalinan dan KB dilakukan di RS. Pada Ny. L Proses kehamilan mengalami anemia berat. Pada TM I ibu mengeluh mual muntah, TM III mengeluh pinggang pegel dan Ny. L dirujuk karena riwayat persalinan sebelumnya SC. Seluruh proses persalinan berlangsung dengan operasi SC. Pada asuhan kebidanan masa nifas hari ke 1 ibu mengeluh luka bekas operasi nyeri, sehingga penulis memberikan asuhan kebidanan dengan mengajarkan teknik pijat refleksi. Dalam memberikan asuhan KB ibu telah diberikan konseling dan memutuskan untuk menggunakan KB MOW di RS setelah operasi SC. Diharapkan Ny. L bisa meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang asuhan kehamilan secara menyeluruh mulai dari masa kehamilan, masa bersalin, masa nifas, masa BBL sampai KB. Dari kegiatan tersebut didapatkan ada peningkatan baik pada pengetahuan dan tindakan ibu hamil setelah dilakukan asuhan secara berkesinambungan mulai dari masa hamil, nifas, BBL sampai KB. Sebaiknya Ny. L melaksanakan dan mengikuti anjuran tenaga kesehatan, antara lain : memperhatikan nutrisi selama hamil dan nifas, cara mengkonsumsi tablet tambah darah, memberikan asi eksklusif secara on demand, dan istirahat cukup. Sehingga Ny. L mengetahui betapa pentingnya pemantauan selama hamil yang bermanfaat bagi kesehatan ibu serta kesejahteraan janinnya.</p> Heni Suharni, Ida Sofiyanti Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/994 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Continuity of Care pada Ny “K” Usia 27 Tahun dengan Diabetes Gestasional https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/995 <p><em>Maternal and infant mortality rates are one of the indicators to measure the health status of a country. Early detection efforts to overcome morbidity and mortality for mothers, infants and toddlers can be carried out by implementing continuous care or Continuity Of Care (COC) starting from pregnancy, childbirth, postpartum, newborns, to family planning. The purpose of this study is to provide comprehensive and continuous midwifery care to Mrs. K starting from pregnancy, childbirth, postpartum, neonates and family planning. The type of descriptive research used is a case study. The research instrument uses a descriptive approach method and is documented in the form of SOAP. In this care, the author collects data through interviews, observations, physical examinations, supporting examinations, documentation studies and bibliography studies. This study was conducted in July-October 2024. From the results of the provision of pregnancy care, a problem was found, namely the mother had gestational diabetes and was given 10 UI insulin therapy. The labor process went smoothly and the mother was given counterpressure care to reduce labor pain. During the second postpartum visit, the mother complained that her breast milk was not flowing smoothly and was given oxytocin massage care. In newborn care, all were found to be within normal limits. Meanwhile, in family planning care, Mrs. K used a Post-placental IUD. It is hoped that health workers will increase education for pregnant women regarding the risk factors for gestational diabetes so that pregnant women will undergo a healthy pregnancy.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Angka kematian ibu dan bayi merupakan salah satu indikator untuk mengukur derajat kesehatan bagi suatu negara. Kegiatan upaya deteksi dini untuk mengatasi kesakitan maupun kematian baik ibu, bayi dan balita tersebut dapat dilakukan dengan salah satunya yaitu implementasi asuhan berkelanjutan atau Continuity Of Care (COC) yang dimulai dari masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, sampai dengan KB. Tujuan penelitian ini mampu memberikan asuhan kebidanan pada Ny. K secara komprehensif dan berkesinambungan mulai dari kehamilan, bersalin, nifas, neonatus dan KB. jenis penelitian deskriptif yang digunakan adalah studi kasus (case study), Instrumen penelitian menggunakan metode pendekatan yang bersifat deskriptif dan didokumentasikan dalam bentuk SOAP. Dalam asuhan ini, penulis mengumpulkan data melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, studi dokumentasi dan studi daftar pustaka. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli-Oktober 2024. Dari hasil pemberian asuhan kehamilan ditemukan masalah yaitu ibu mengalami diabetes gestasional dan diberikan terapi insulin 10 UI. Proses persalinan berjalan dengan lancar dan ibu diberikan asuhan counterpressure untuk mengurangi nyeri persalinan. Pada kunjungan nifas kedua ibu mengeluh Asi tidak lancar dan diberikan asuhan pijat oksitosin. Pada asuhan bayi baru lahir didapatkan semua dalam batas normal. Sedangkan pada asuhan KB Ny. K menggunakan IUD Post plasenta. Diharapkan tenaga kesehatan meningkatakan edukasi kepada ibu hamil mengenai faktor resiko terjadinya diabates gestasional sehingga ibu hamil akan menjalani kehamilan dengan sehat.</p> Harni Suprikatin, Heni Hirawati Pranoto Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/995 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) pada Ny. Sj Umur 29 Tahun G1P0A0 Hamil 28 Minggu dengan Pre Eklampsia Berat di RS Restu Ibu Balikpapan https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/997 <p><em>Continuity of Care (COC) midwifery care is continuous midwifery care provided to mothers and babies starting during pregnancy, childbirth, newborns, postpartum and family planning. With COC care, the development of the mother's condition at all times will be well monitored. This is Efforts are being made to reduce the maternal mortality rate (MMR) and infant mortality rate (IMR). The method used in comprehensive care for pregnant, maternity, postpartum, neonate and family planning women is the descriptive method. The type of final assignment report used is a case study. Data collection techniques use interview methods and direct observation of patients. The results obtained from comprehensive assistance using Continuity of Care (COC) for Mrs. SJ provides complementary care to reduce discomfort in the second trimester, namely with massage efflurage care, while the delivery occurs pathologically due to surgery because there have been complications in the mother since pregnancy, namely an increase in blood pressure until it is decided to give birth pathologically, namely via caesarean section. The conclusions obtained by the author from carrying out comprehensive midwifery care using Continuity of Care (COC) for Mrs. SJ is that as health workers, especially midwives, they can implement comprehensive midwifery care to reduce MMR and IMR.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Asuhan kebidanan Continuity of Care (COC) merupakan asuhan kebidanan berkesinambungan yang diberikan kepada ibu dan bayi dimulai pada saat kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan keluarga berencana, dengan adanya asuhan COC maka perkembangan kondisi ibu setiap saat akan terpantau dengan baikhal ini merupakan upaya yang dilakukan untuk menurunkan Angka kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Metode yang digunakan dalam asuhan komprehensif pada ibu hamil, bersalin, nifas, neonatus dan KB ini adalah metode deskriptif. Jenis laporan tugas akhir yang digunakan adalah studi kasus (case study). Teknik pengumpulan data menggunakan metode interview dan observasi langsung terhadap pasien. Hasil yang diperoleh dari pendampingan komperhensif secara Continuity of care (COC) pada Ny. SJ dilakukan asuhan komplementer untuk mengurangi ketidaknyamanan trimester dua yaitu dengan asuhan massage efflurage sedangkan masa persalinan terjadi secara patologis dikarenakan yaitu dengan operasi karena terdapat komplikasi pada ibu sejak kehamilan yaitu terjadi peningkatan tekanan darah hingga diputuskan persalinan secara patologis yaitu melalui operasi sesar. Kesimpulan yang diperoleh penulis dari melakukan asuhan kebidanan komperhensif secara Continuity of Care (COC) pada Ny. SJ adalah bahwa sebagai tenaga kesehatan khususnya Bidan dapat menerapkan asuhan kebidanan secara komperhensif untuk menurunkan AKI dan AKB.</p> Meilina Novi Anita, Isri Nasifah Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/997 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Continuity of Care pada Ny. M Umur 25 Tahun di Balikpapan https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/998 <p><em>The Maternal Mortality Rate and Infant Mortality Rate are one of the indicators of health development in the National Medium Term Development Plan. One effort to reduce MMR and IMR is to provide continuous midwifery care starting from pregnancy, delivery, postpartum. The aim of the research is to provide midwifery care to Mrs. M comprehensively from pregnancy, childbirth, postpartum, newborn and family planning care. The research method used is analytical descriptive observational. The sample was pregnant women in the second trimester, 26 weeks of gestation, G1P0A0, 25 years old. Research time 25 May to 24 August 2024 at RSIA Asih Balikpapan. The research instrument uses the SOAP documentation method and the KIA book. Collection techniques use primary data through interviews, observations, physical examinations, KIA books. During pregnancy care in the second and third trimesters, the mother complained of frequent urination, was given IEC regarding the discomfort of the second and third trimesters of pregnancy, recommended personal hygiene. In the first stage of labor, the mother experienced PROM and was advised to take bed rest. The care provided is to help reduce pain and anxiety during childbirth while reducing medical intervention by providing complementary counter pressure massage therapy. Then a CTG examination was carried out with Fetal Low Variability results, Sectio Ceserea Cito surgery doctor's advice with an indication of 6 hour PROM and Fetal Low Variability, there was a gap in delivery care. During the care of newborns and postpartum babies, no defects or danger signs were found, everything went normally. The mother had used post-placental contraception, then was given IEC after IUD installation. Conclusion From the management, comprehensive care has been provided to the mother through pregnancy, childbirth and postpartum which were physiological without complications</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi menjadi salah satu indicator dari pembangunan kesehatan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional. Salah satu upaya untuk menekan AKI dan AKB itu adalah memberikan asuhan kebidanan yang berkesinambungan mulai dari hamil, bersalin, nifas. Tujuan penelitian memberikan Asuhan Kebidanan Pada Ny. M secara komprehensif dari asuhan kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan KB. Metode penelitian yang digunakan adalah observasional deskriptif analitik. Sampel adalah ibu hamil trimester II usia kehamilan 26 minggu, G1P0A0 umur 25 tahun. Waktu penelitian 25 Mei sampai 24 Agustus 2024 di RSIA Asih Balikpapan. Instrument penelitian menggunakan metode dokumentasi SOAP dan buku KIA. Teknik pengumpulan menggunakan data primer melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, buku KIA. Pada Asuhan kehamilan di trimester II dan III ibu mengeluh sering BAK, diberikan KIE mengenai ketidaknyamanan kehamilan trimester II dan III, menganjurkan personal hygiene. Pada persalinan Kala I ibu mengalami KPD dan menganjurkan untuk bedrest. Asuhan yang di berikan untuk membantu mengurangi nyeri dan kecemasan dalam persalinan sekaligus mengurangi intervensi medis dengan memberikan terapi komplementer massage’’Counter Pressure’’. Kemudian dilakukan pemeriksaan CTG dengan hasil Fetal Low Variability, Advis dokter operasi Sectio Ceserea Cito dengan indikasi KPD 6 jam dan Fetal Low Variability, dalam asuhan persalinan terdapat kesenjangan. Pada asuhan bayi baru lahir dan nifas tidak ditemukan adanya cacat serta tanda bahaya, semua berjalan normal. Ibu sudah menggunakan kontrasepsi post plasenta, kemudian di berikan KIE post pemasanga IUD. Kesimpulan Dari penatalaksanaan telah dilakukan asuhan komprehensif pada ibu dari kehamilan, persalinan, dan nifas yang fisiologis tanpa penyulit.</p> Sodiyah, Risma Aliviani Putri Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/998 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Continuity Of Care pada Ny. F Usia 30 Tahun di RSIA Asih Kota Balikpapan https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/999 <p><em>The maternal mortality rate has increased from 79 to 168 people. This increase also occurred in infants, from 600 to 702 people (BPS, 2022). Efforts to accelerate the reduction of AKI are carried out by ensuring that every mother is able to access quality health services, one of which is by means of continuous midwifery care (Continuity of Care). COC has been proven to have high leverage in reducing the mortality and morbidity rates that have been planned by the government (Yulivantina and Fadhilah, 2020). The purpose of this care is to provide comprehensive obstetric care (Continuity Of Care) to Mrs. F. The method used in this study is the data collection method, namely using interviews, observations with primary and secondary data through KIA books, physical examinations. This research started from July-September 2024. Documentation of the study using SOAP. Based on the results of a comprehensive case study on Mrs. F, it was found that the problem was 37 weeks and 2 days gestation, namely low back pain, Mrs. F gave birth SC at RSIA Asih on indications of induction failure and the newborn was in good condition, the postpartum period was normal and Mrs. S decided to use IUD. It is hoped that clients can apply the counseling that has been provided during pregnancy, postpartum, newborn, neonatal and family planning visits so that they can provide health benefits to mothers and babies and increase maternal knowledge about pregnancy, childbirth, postpartum, newborns, neonates and family planning.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Angka kematian ibu mengalami peningkatan dari 79 jiwa menjadi 168 jiwa. Peningkatan ini juga terjadi pada bayi yakni dari 600 jiwa menjadi 702 jiwa (BPS, 2022). Upaya percepatan penurunan AKI dilakukan dengan menjamin agar setiap ibu mampu mengakses pelayanan kesehatan yang berkualitas salah satunya dengan cara pelayanan kebidanan yang berkesinambungan (Continuity of Care). COC secara lengkap terbukti mempunyai daya ungkit yang tinggi dalam menurunkan angka mortalitas dan morbiditas yang sudah direncanakan oleh pemerintah (Yulivantina and Fadhilah, 2020). Tujuan asuhan ini adalah memberikan asuhan kebidanan secara komperehensif (Continuity Of Care) pada Ny F. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode pengumpulan data yaitu menggunakan wawancara, observasi dengan data primer dan sekunder melalui Buku KIA, pemeriksaan fisik. Penelitian ini dimulai sejak bulan Juli-September 2024. Pendokumentasian penelitian menggunakan SOAP. Berdasarkan hasil studi kasus secara komperehensif pada Ny.F didapatkan masalah saat usia kehamilan 37 minggu 2 hari yaitu nyeri pinggang, Ny. F bersalin secara SC di RSIA Asih atas indikasi gagal induksi dan bayi baru lahir dalam keadaan baik, masa nifas berlangsung normal dan Ny. S memutuskan menggunakan KB IUD. Diharapkan klien bisa menerapkan konseling yang telah diberikan selama kunjungan hamil, nifas, bayi baru lahir, neonatus, dan KB sehingga dapat memberikan manfaat kesehatan pada ibu dan bayi dan menambah ilmu pengetahuan ibu tentang kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, neonatus dan keluarga berencana.</p> Nurul Hidayah, Hapsari Windayanti Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/999 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Edukasi Akupresure Nyeri Haid pada Remaja https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/1104 <p><em>Problems often felt by female adolescents related to menstruation are dysmenorrhea and premenstrual syndrome. Dysmenorrhea is menstruation accompanied by pain. The impacts caused by dysmenorrhea are pain, abdominal cramps, headaches, discomfort and impaired concentration. One effort to deal with dysmenorrhea pain is to use a non-pharmacological method, namely acupressure. The purpose of this activity is to increase adolescent knowledge about acupressure therapy to reduce menstrual pain. Community Service will be carried out in 3 stages, namely the First Stage is to prepare by collaborating with partners. The Second Stage is to provide counseling on menstrual pain acupressure, using Projector media and teaching menstrual pain acupressure techniques. The Third Stage is to conduct an evaluation by giving post-test questions. From the results of Community Service, it was found that before the counseling, the majority of adolescent knowledge levels were in the poor category, namely 14 people (70%), and after the counseling, the adolescent knowledge level was in the good category, namely 20 people (100%). This shows that there was an increase in adolescent knowledge before and after counseling. It is hoped that health workers can increase health promotion with media that is interesting and easy to understand for teenagers to increase knowledge about reproductive health.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Masalah yang sering dirasakan remaja wanita berkaitan dengan menstruasi adalah dismenore dan sindrom premenstruasi. Dismenore yaitu menstruasi yang disertai dengan rasa nyeri. Dampak yang ditimbulkan dari disminore adalah nyeri, kram perut, sakit kepala, ketidaknyamanan dan gangguan kosentrasi. Salah satu upaya untuk menangani nyeri disminore dengan menggunakan metode nonfarmakologi yaitu akupresure. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan remaja mengenai terapi akupresure untuk mengurangi nyeri haid. Pengabdian Masyarakat akan dilaksanakan dalam 3 tahap yaitu Tahap Pertama melakukan persiapan dengan cara melakukan kerja sama dengan mitra. Tahap Kedua Memberikan penyuluhan mengenai akupresure nyeri haid, menggunakan media ppt dan mengajarkan teknik akupresure nyeri haid. Tahap Ketiga Melakukan evaluasi dengan cara memberikan soal posttest. Dari hasil pengabdian Masyarakat didapatkan bahwa sebelum dilakukan penyuluhan, sebagian besar tingkat pengetahuan remaja dalam kategori kurang yaitu 14 orang (70%), dan sesudah penyuluhan tingkat pengetahuan remaja dalam kategori baik yaitu 20 orang (100%). Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan remaja sebelum dan sesudah penyuluhan. Diharapkan tenaga kesehatan dapat meningkatkan promosi kesehatan dengan media yang menarik dan mudah dipahami kepada remaja untuk meningkatakn pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi.</p> Amelia Nur Fadilah, Sri Wahyuni, Julita Br. Nainggolan, Ardenia Donela, Isfaizah Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/1104 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny.R Umur 23 Tahun G1P0A0 di Danagoa Kabupaten Muna https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/1192 <p><em>Continuity of Care (COC) is one of the midwifery care models aimed at early detection of complications. A woman receiving continuous midwifery care from a midwife is more likely to have an emotional bond with the midwife they know during pregnancy, childbirth, and delivery. This model allows for spontaneous vaginal delivery with a lower likelihood of episiotomy or assisted delivery. Midwifery services should be provided from preconception, early pregnancy, throughout pregnancy, childbirth, and up to six weeks postpartum. This care model can reduce maternal and infant mortality rates, thus improving the health status of a nation. The aim of providing comprehensive midwifery care to Mrs. R (Continuity of Care) includes the pregnancy period, childbirth, postpartum, newborns, neonates, and family planning. The method in this study involves data collection through interviews, observations using primary and secondary data through the KIA book, physical examinations, and the study was conducted from July to November 2024 using the SOAP instrument. Based on the comprehensive case study (Continuity of Care), Mrs. R, a 23-year-old G1P0A0 with a gestational age of 20 weeks and 5 days, was found to have anemia. Mrs. R's delivery was conducted at RSUD dr.H.L.M. Baharuddin, M. Kes. Kab. Muna, through a Caesarean section due to Premature Rupture of Membranes. The postpartum period proceeded normally without any issues. The newborn had normal anthropometric results, SHK negative, and Mrs. R decided to use an IUD for contraception.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Asuhan berkelanjutan (COC) merupakan salah satu model asuhan kebidanan sebagai upaya untuk mendeteksi dini komplikasi. Seorang wanita yang menerima asuhan kebidanan berkelanjutan dari bidan lebih cenderung memiliki kedekatan emosional dengan bidan yang mereka kenal selama kehamilan, persalinan, dan kelahiran. Hal ini memungkinkan kelahiran secara vagina spontan dengan kemungkinan yang lebih kecil mengalami episiotomi atau kelahiran dengan bantuan alat. Layanan kebidanan ini harus disediakan mulai dari prakonsepsi, awal kehamilan, selama kehamilan, persalinan, hingga enam minggu pertama postpartum. Model asuhan ini dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi, serta meningkatkan derajat kesehatan suatu bangsa. Tujuan memberikan asuhan kebidanan pada Ny. R secara komprehensif (Continuity Of Care) meliputi masa kehamilan, masa persalinan, nifas dan bayi baru lahir, neonatus sampai KB. Metode dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pengumpulan data yaitu menggunakan wawancara, observasi dengan menggunakan data primer dan sekunder melalui buku KIA, pemeriksaan fisik serta penelitian ini dimulai sejak Juli-November 2024 dan instrumen penelitian ini menggunakan SOAP. Berdasarkan hasil studi kasus secara komprehensif (Continuity of Care) didapatkan pada Ny. R usia 23 tahun G1P0A0 usia kehamilan 21 minggu 5 hari dengan anemia. Persalinan Ny.R dilakukan di RSUD dr.H.L.M. Baharuddin, M. Kes. Kab. Muna, secara Sectio Caesarea dengan indikasi Ketuban Pecah Dini. Masa nifas berlangsung normal tidak ada masalah. Pada bayi baru lahir hasil pemeriksaan antropometri normal, SHK negative dan Ny. R memutuskan menggunakan KB IUD.</p> Ilmi Nur Wulan Bitara, Heni Hirawati Pranoto Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/1192 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Akupresure untuk Mengurangi Nyeri Haid pada Remaja di RT 09 Desa Sumi Kecematan Lambu Kabupaten Bima https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/1186 <p><em>Acupressure is one of the medical therapies or a healthy way with the act of massaging or pressing the fingers on the surface of the skin, where the massage or pressure will reduce tension, improve blood circulation and stimulate the body's energy strength to heal or nourish (Anisa, et al, 2022). Primary dysmenorrhea is menstrual pain that is not based on the pathological condition of certain diseases (Patricia, 2021). Community midwifery basic care includes prevention, early detection for referrals, emergency, maternal and neonatal care, first aid to diseases, mild treatment, care for chronic conditions, and health education. This community service activity aims to teach acupressure techniques in overcoming dysmenorrhea pain in adolescent girls. In this study, the population involved consisted of 20 adolescents. Acupressure therapy is performed by pressing the SP6 point (san yin jao) 30 times in a clockwise direction, performed on both sides of the body. The point of san yin jao is located 3 cun above the malleolus internus, on the posterior edge of the tibia. This activity includes acupressure therapy assistance to help reduce dysmenorrhea pain in adolescents. Before the counseling was carried out, the preparation stage was carried out by coordinating with the midwife and the head of the youth recitation in RT 09, Sumi Village, Lambu District. The implementation of the activity is scheduled at the Sumi Village office on October 19, 2024, with the participation of 20 teenagers.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Akupresur merupakan salah satu terapi pengobatan atau cara sehat dengan tindakan pemijatan atau penekanan jari di permukaan kulit, di mana pemijatan atau penekanan tersebut akan mengurangi ketegangan, meningkatkan peredaran darah dan merangsang kekuatan energi tubuh untuk menyembuhkan atau menyehatkan (Anisa, dkk, 2022). Dismenore primer merupakan nyeri haid yang tidak didasari kondisi patologis penyakit tertentu (Patricia, 2021). Asuhan mendasar kebidanan komunitas mencakup pencegahan, deteksi dini untuk rujukan, asuhan kegawatdaruratan, maternal dan neonatal, pertolongan pertama pada penyakit, pengobatan ringan, asuhan pada kondisi kronik, dan pendidikan kesehatan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengajarkan teknik akupresur dalam mengatasi nyeri dismenore pada remaja putri. Dalam penelitian ini, populasi yang terlibat terdiri dari 20 remaja. Terapi akupresur dilakukan dengan menekan titik SP6 (san yin jao) sebanyak 30 kali dengan arah searah jarum jam, dilakukan di kedua sisi tubuh. Titik san yin jao terletak 3 cun di atas malleolus internus, di tepi belakang tibia. Kegiatan ini meliputi pendampingan terapi akupresur untuk membantu mengurangi nyeri dismenore pada remaja. Sebelum penyuluhan dilaksanakan, tahap persiapan dilakukan dengan mengkoordinasikan dengan bidan dan ketua pengajian remaja di RT 09, Desa Sumi, kecematan Lambu. Pelaksanaan kegiatan dijadwalkan di kantor Desa Sumi pada tanggal 19 Oktober 2024, dengan partisipasi sebanyak 20 remaja.</p> Lilis Suryani, Ninik Christiani Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/1186 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Continuity of Care pada Ny “N” Usia 27 Tahun di Puskesmas Sepaku https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/1084 <p><em>Maternal and infant mortality rates are one of the indicators to measure the health status of a country. Early detection efforts to overcome morbidity and mortality for mothers, infants and toddlers can be carried out by implementing continuous care or Continuity Of Care (COC) starting from pregnancy, childbirth, postpartum, newborns, to family planning. The purpose of this study is to provide comprehensive and continuous midwifery care to Mrs. N starting from pregnancy, childbirth, postpartum, neonates and family planning. The type of descriptive research used is a case study, the research instrument uses a descriptive approach method and is documented in the form of SOAP. In this care, the author collects data through interviews, observations, physical examinations, supporting examinations, documentation studies and bibliography studies. This study was conducted in June-September 2024. From the results of the provision of pregnancy care, the mother complained of back pain and was given acupressure care. The labor process was spontaneous with 60-step APN. Postpartum care went normally, no signs of complications were found during the postpartum period. In newborn care, everything was found to be within normal limits, the baby was given 1 mg of vitamin K care, hepatitis B0 immunization. Mrs. N's family planning care used a 3-month injection. The conclusion of this study is that as health workers, midwives can apply COC midwifery care in improving the quality of services that require continuous relationships between patients and health workers, namely monitoring the condition of pregnant women from early pregnancy to delivery to health workers, monitoring newborns. from signs of infection, postnatal complications as well as facilitators for couples of childbearing age in family planning services.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Angka kematian ibu dan bayi merupakan salah satu indikator untuk mengukur derajat kesehatan bagi suatu negara. Kegiatan upaya deteksi dini untuk mengatasi kesakitan maupun kematian baik ibu, bayi dan balita tersebut dapat dilakukan dengan salah satunya yaitu implementasi asuhan berkelanjutan atau Continuity Of Care (COC) yang dimulai dari masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, sampai dengan KB. Tujuan penelitian ini mampu memberikan asuhan kebidanan pada Ny. N secara komprehensif dan berkesinambungan mulai dari kehamilan, bersalin, nifas, neonatus dan KB. jenis penelitian deskriptif yang digunakan adalah studi kasus (case study), Instrumen penelitian menggunakan metode pendekatan yang bersifat deskriptif dan didokumentasikan dalam bentuk SOAP. Dalam asuhan ini, penulis mengumpulkan data melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, studi dokumentasi dan studi daftar pustaka. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-September 2024. Dari hasil pemberian asuhan kehamilan, ibu mengeluh nyeri punggung dan diberikan asuhan akupresure. Proses persalinan secara spontan dengan APN 60 langkah. Asuhan nifas berjalan normal, tidak ditemukan tanda-tanda penyulit pada masa nifas. Pada asuhan bayi baru lahir didapatkan semua dalam batas normal, bayi diberikan asuhan vitamik K 1 mg, imunisasi hepattis B0. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai tenaga kesehatan bidan dapat menenerapkan asuhan kebidanan secara COC dalam meningkatkan kualitas pelayanan yang membutuhkan hubungan terus menerus antara pasien dan tenaga kesehatan, yaitu memantau kondisi ibu hamil mulai dari awal kehamilan sampai proses persalinan ke bidan , serta memantau perkembangan bayi baru lahir, adakah komplikasi setelah melahirkan serta fasilitator untuk pasangan usia subur dalam pelayanan keluarga berencana.</p> Rohana, Ari Andayani Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/1084 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Continuity of Care pada Ny “N” Usia 30 Tahun dengan Riwayat Persalinan Sectio Caesarea https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/1075 <p><em>Maternal and infant mortality rates are one indicator to measure the health status of a country. Efforts for early detection and prevention of morbidity and mortality in mothers, babies and toddlers can be carried out by implementing continuous care or Continuity of Care (COC) starting from pregnancy, childbirth, postpartum, newborns, to family planning. The aim of this research is to provide midwifery care to Mrs. N comprehensively and continuously starting from pregnancy, childbirth, postpartum, neonates and family planning. The type of descriptive research used is a case study, the research instrument uses a descriptive approach method and is documented in SOAP form. In this treatment, the author collected data through interviews, observations, physical examinations, supporting examinations, documentation studies and literature studies. This research was carried out in August-October 2024. From the results of providing pregnancy care, problems were found, namely stiffness in the legs and back. During the birth process, a cesarean section was carried out because the previous history of pregnancy was that Mrs. N gave birth at the Pertaminan Hospital in Balikpapan. Postpartum care is carried out 4 times. On caring for newborns in By. Mrs F was done 3 times and had no complaints. in family planning services, Mrs. N used an IUD after the placenta was born. The conclusion of this study is that as health workers, midwives can apply COC midwifery care in improving the quality of services that require continuous relationships between patients and health workers, namely monitoring the condition of pregnant women from early pregnancy to delivery to health workers, monitoring newborns. from signs of infection, postnatal complications as well as facilitators for couples of childbearing age in family planning services.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Angka kematian ibu dan bayi merupakan salah satu indikator untuk mengukur status kesehatan suatu negara. Upaya deteksi dini penanggulangan kesakitan dan kematian ibu, bayi, dan balita dapat dilakukan dengan melaksanakan perawatan berkelanjutan atau Continuity Of Care (COC) mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, hingga keluarga berencana. Tujuan penelitian ini adalah memberikan asuhan kebidanan pada Ny. N secara komprehensif dan berkesinambungan mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, neonatus dan KB. Jenis penelitian deskriptif yang digunakan adalah studi kasus, instrumen penelitian menggunakan metode pendekatan deskriptif dan didokumentasikan dalam bentuk SOAP. Dalam perawatan ini, penulis mengumpulkan data melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, studi dokumentasi dan studi kepustakaan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-Oktober 2024. Dari hasil pemberian asuhan kehamilan ditemukan masalah yaitu pegal-pegal pada kaki dan punggung.Pada saat proses persalinan dilakukan sectionio cesaria karena riwayat persainan sebelumnya adalah pengiriman Sectio cesaria Ny.N bersalin di RS Pertaminan Balikpapan. Pada pengasuhan nifas dilakukan sebanyak 4 kali. Pada pengasuhan bayi baru lahir pada By. Ny F dilakukan sebanyak 3 kali dan tidak ada keluhan. dalam pelayanan KB, Ny. N menggunakan IUD setelah plasenta lahir. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai tenaga kesehatan bidan dapat menenerapkan asuhan kebidanan secara COC dalam meningkatkan kualitas pelayanan yang membutuhkan hubungan terus menerus antara pasien dan tenaga kesehatan, yaitu memantau kondisi ibu hamil mulai dari awal kehamilan sampai proses persalinan ke bidan , serta memantau perkembangan bayi baru lahir, adakah komplikasi setelah melahirkan serta fasilitator untuk pasangan usia subur dalam pelayanan keluarga berencana.</p> Marliana Yuliarta, Ari Andayani Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/1075 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Smartpunktur untuk Meningkatkan Konsentrasi Belajar Siswa di Posyandu Desa Pedawang https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/1129 <p><em>Smartpuncture is a massage technique that aims to increase brain intelligence through stimulation to facilitate blood flow, nerves and meridians that lead to the head and brain. Smartpuncture is part of acupressure therapy, which is a legally valid form of alternative complementary therapy. The application of complementary midwifery care through smartpuncture aims to improve children's concentration and memory in the learning process. This community service activity is carried out through direct counseling at the Posyandu in Pedawang village by complying with health protocols. A total of 20 children aged 4-5 years from Posyandu in Pedawang village participated in this activity. Smartpuncture is carried out once, with prior explanation to the child and teacher. All children were able to follow the smartpuncture process well. Apart from that, parents and teachers are also given information about the benefits of smart puncture for children. Children involved in this service activity can practice smartpuncture techniques according to the instructions given.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Smartpunktur merupakan teknik pemijatan yang bertujuan meningkatkan kecerdasan otak melalui rangsangan untuk memperlancar aliran darah, saraf, dan meridian yang mengarah ke kepala dan otak. Smartpunktur adalah bagian dari terapi akupresur, yaitu salah satu bentuk terapi komplementer alternatif yang sah secara hukum. Penerapan asuhan kebidanan komplementer melalui smartpunktur bertujuan meningkatkan konsentrasi dan daya ingat anak dalam proses belajar. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan melalui penyuluhan langsung di Posyandu desa Pedawang dengan mematuhi protokol kesehatan. Sebanyak 20 anak berusia 7-9 tahun dari Posyandu desa Pedawang berpartisipasi dalam kegiatan ini. Smartpunktur dilakukan satu kali, dengan penjelasan terlebih dahulu kepada anak dan guru. Semua anak mampu mengikuti proses smartpunktur dengan baik. Selain itu, orang tua dan pengajar juga diberikan informasi mengenai manfaat smartpunktur bagi anak. Anak-anak yang terlibat dalam kegiatan pengabdian ini dapat mempraktikkan teknik smartpunktur sesuai instruksi yang diberikan.</p> Agustin Dwiningrum, Sri Wigati, Vidya Efriliana, Asmanah, Ari Andayani Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/1129 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Asuhan Kebidanan Continuity of Care pada Ny “R” Usia 38 Tahun dengan Anemia Ringan https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/1086 <p><em>Maternal and infant mortality rates are one of the indicators to measure the health status of a country. Early detection efforts to overcome morbidity and mortality of mothers, infants and toddlers can be carried out by implementing continuous care or Continuity Of Care (COC) starting from pregnancy, childbirth, postpartum, newborns, to family planning. The purpose of this study is to provide comprehensive and continuous midwifery care to Mrs. R starting from pregnancy, childbirth, postpartum, neonates and family planning. The type of descriptive research used is a case study, the research instrument uses a descriptive approach method and is documented in the form of SOAP. In this care, the author collects data through interviews, observations, physical examinations, supporting examinations, documentation studies and bibliography studies. This study was conducted in June-September 2024. Pregnancy care, the mother complained of dizziness, easily tired and lethargic, HB 10.5 gr / dL and was given nutritional education care and provision of 1x1 fe table, 1x1 vitamin C, the mother experienced back pain and was given acupressure care. The labor process was spontaneous with 60-step APN and was given effluent massage care. Postpartum care, the mother complained of low breast milk production and was given oxytocin massage care, no signs of infection were found during the postpartum period. In newborn care, everything was found to be within normal limits, the baby was given 1 mg vitamin K care, hepatitis B0 immunization. Mrs. R's family planning care uses IUD birth control.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Angka kematian ibu dan bayi merupakan salah satu indikator untuk mengukur derajat kesehatan bagi suatu negara. Kegiatan upaya deteksi dini untuk mengatasi kesakitan maupun kematian baik ibu, bayi dan balita tersebut dapat dilakukan dengan salah satunya yaitu implementasi asuhan berkelanjutan atau Continuity Of Care (COC) yang dimulai dari masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, sampai dengan KB. Tujuan penelitian ini mampu memberikan asuhan kebidanan pada Ny. R secara komprehensif dan berkesinambungan mulai dari kehamilan, bersalin, nifas, neonatus dan KB. jenis penelitian deskriptif yang digunakan adalah studi kasus (case study), Instrumen penelitian menggunakan metode pendekatan yang bersifat deskriptif dan didokumentasikan dalam bentuk SOAP. Dalam asuhan ini, penulis mengumpulkan data melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, studi dokumentasi dan studi daftar pustaka. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-September 2024. asuhan kehamilan, ibu mengeluh pusing, mudah Lelah dan lesu, HB 10,5 gr/dL dan diberikan asuhan edukasi pola nutrisi dan pemberian table fe 1x1, vitamin C 1x1, ibu mengalami nyeri punggung dan diberikan asuhan akupresure. Proses persalinan secara spontan dengan APN 60 langkah dan diberikan asuhan massage efflurage. Asuhan nifas ibu mengeluh produksi asi sedikit dan diberikan asuhan pijat oksitosin, tidak ditemukan tanda-tanda infeksi pada masa nifas. Pada asuhan bayi baru lahir didapatkan semua dalam batas normal, bayi diberikan asuhan vitamik K 1 mg, imunisasi hepattis B0. Asuhan KB Ny. R menggunakan KB IUD.</p> Hemi Supraptini, Ari Andayani Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/1086 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Peningkatan Pengetahuan Tentang Senam Nifas di RSUD Tidar Magelang https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/1127 <p><em>The postpartum period needs more attention because maternal death occurs during the postpartum period. In this figure, the Maternal Mortality Rate (MMR) describes the number of women who die after giving birth due to lack of maternal care. Postpartum exercise can support the uterine involution process and prevent postpartum bleeding due to delayed uterine involution. In general, postpartum mothers do not carry out postpartum exercises, because postpartum mothers do not know about postpartum exercises and do not realize that postpartum exercises will affect their needs. muscles will receive oxygen, blood flow will become smooth so that it can help the health recovery process after giving birth. The method used in this community service activity is pre test post test. The target of this activity is post partum mothers who are in the Bougenville room. This community service activity starts from July 21 – August 11 2024 and is carried out in the Bougenville room (Mother's room). The instrument used was a questionnaire to measure the knowledge of mothers of toddlers before and after being given counseling. Mothers' knowledge before being given counseling and demonstrations about postpartum exercise was in the good category of 15 respondents (50%), the sufficient category of 10 respondents (33%), and the poor category of 5 respondents (17%). Mothers' knowledge after being given counseling and demonstrations about postpartum exercise was that all 29 respondents (97%) had good knowledge and 1 person (3.0%) had sufficient knowledge. Counseling has proven to be effective in increasing mothers' knowledge about postpartum exercise at Tidar Hospital, Magelang.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Masa nifas perlu mendapat perhatian lebih karena kematian ibu terjadi pada masa nifas. Pada angka tersebut, Angka Kematian Ibu (AKI) menggambarkan banyaknya perempuan yang meninggal setelah melahirkan karena kurangnya perawatan terhadap ibu. Senam nifas dapat menunjang proses involusi uterus dan mencegah perdarahan postpartum akibat involusi uterus yang tertunda. Pada umumnya ibu postpartum tidak melaksanakan senam nifas, dikarenakan ibu nifas belum mengetahui tentang senam nifas dan tidak menyadari bahwa dengan senam nifas akan mempengaruhi kebutuhan. otot akan oksigen, aliran darah menjadi lancar sehigga dapat membantu proses pemulihan kesehatan setelah melahirkan. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu pre test post test. Sasaran kegitan ini adalah ibu post partum yang berada di ruang Bougenville.sebanyak 30 orang Kegiatan pengabdian masyarakat ini dimulai dari tanggal 21 Juli – 11 Agustus 2024 yang dilakukan di ruang Bougenville (ruang Ibu). Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner untuk mengukur pengetahuan ibu balita sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan. Pengetahuan ibu sebelum diberikan penyuluhan dan demonstrasi tentang senam nifas yaitu dengan kategori baik sebanyak 15 responden (50%), kategori cukup sebanyak 10 responden (33%), dan kategori kurang sebanyak 5 responden (17%). Pengetahuan ibu sesudah diberikan penyuluhan dan demonstrasi tentang senam nifas yaitu bahwa seluruh responden sebanyak 29 orang (97%) berpengetahuan baik dan sebanyak 1 orang (3,0%) yang perpengetahuan cukup. penyuluhan terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan ibu tentang senam nifas di RSUD Tidar Magelang.</p> Amelia Hesti Pradita, Agil Ayu Sabila, Mutia Rahmadani, Heni Hirawati Pranoto, Luvi Dian Afriyani, Ari Andayani, Partinah Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/1127 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja Tentang Akupresure untuk Mengurangi Disminore di RT 36 Kelurahan Klandasan Ilir Kota Balikpapan Kalimantan Timur https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/1128 <p><em>Acupressure is a traditional complementary therapy originating from China that can be used to minimize dysmenorrhea pain using the fingers by pressing on certain meridian points (acupuncture points). Dysmenorrhea (menstrual pain) is abdominal pain that comes from uterine cramps that occur during menstruation. The purpose of this community service is to teach acupressure therapy for dysmenorrhea pain that occurs in adolescent girls. The population in this study was 15 teenagers. Acupressure therapy is performed on the SP6 point massage (san yin jao) as many as 30 times of pressure, clockwise, performed on both sides of the body. The san yin jao point is located 3 cun above the malleolus internus, on the posterior edge of the tibia, the activity carried out is acupressure therapy assistance to overcome dysmenorrhea pain in adolescents. Before the counseling was held through the preparation stage process which was carried out by coordinating the midwife, coordinating with the head of the adolescent study group in RT 36, Klandasan Ilir Village. The implementation will be carried out in RT 36 on November 2, 2024 with a total of 15 adolescents.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Akupresur adalah terapi komplementer tradisional yang berasal dari Tiongkok yang dapat digunakan untuk meminimalisir nyeri dismenore menggunakan jari tangan dengan cara penekanan pada titik meridian tertentu (titik akupunktur). Disminore (nyeri haid) adalah nyeri perut yang berasal dari kram rahim yang terjadi selama haid. Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk mengajarkan terapi akupresur terhadap nyeri disminore yang terjadi pada remaja putri. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja sebanyak 15 orang. Terapi akupresur dilakukan pada pijat titik SP6 (san yin jao) sebanyak 30 kali penekanan, searah jarum jam, dilakukan di kedua sisi tubuh. Titik san yin jao terletak 3 cun di atas malleolus internus, di tepi posterior tibia, kegiatan yang dilakukan adalah pendampingan terapi akupresur untuk mengatasi nyeri disminore pada remaja. Sebelum di adakan penyuluhan melalui proses Tahap persiapan yang dilakukan dengan mengkoordinasi bidan, koordinasi dengan ketua pengajian remaja di RT 36 Kelurahan Klandasan Ilir. Pelaksanaan yang akan dilakukan di RT 36 pada tanggal 2 November 2024 dengan jumlah remaja sebanyak 15 remaja.</p> Maria Arisphina Dewi, Meilina Novi Anita, Muhdia, Ninik Christiani Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/1128 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000 Mobilisasi Dini pada Ibu Post Operasi Sectio Caesaria untuk Mencegah Komplikasi Imobilisasi di Rumah Sakit Ken Saras https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/1121 <p><em>The problem that is often experienced by post-cesarean section patients is impaired physical mobility. Early mobilization after caesarean section is carried out to prevent immobilization complications. The priority problem with this activity is that the obstacle faced by postpartum mothers after post-sc is that patients do not know how to mobilize early post-sc for a fast recovery process. Problems: Mothers who give birth via caesarean section (SC) can experience various problems, such as pain, infection and bleeding. This community service was carried out at Ken Saras Hospital on 21-28 July 2024. The target was 30 post-Sc mothers. The technique for implementing this community service activity is teaching early mobilization and providing health education about early mobilization. The final evaluation of the activity was carried out by distributing questionnaires to the participants to fill in according to their knowledge. The questionnaire contains questions about early mobilization material. Then an assessment is carried out to determine the success of this activity. The results of the final evaluation using a questionnaire showed that the majority of post-SC mothers were able to carry out early mobilization.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Masalah yang sering dirasakan pada pasien post sectio caesarea adalah gangguan mobilitas fisik. Mobilisasi dini post sectio caesarea di laksanakan untuk mencegah komplikasi imobilisasi.. Permasalahan prioritas kegiatan ini adalah kendala yang dihadapi ibu nifas setelah post sc adalah pasien tidak mengetahui bagaimana mobilisasi dini post sc untuk proses pemulihan yang cepat. Permasalahan Ibu yang melahirkan melalui operasi caesar (SC) dapat mengalami berbagai permasalahan, seperti nyeri, infeksi, dan pendarahan. Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan di RS Ken Saras pada tanggal 21-28 Juli 2024 Sasaran adalah ibu post sc sejumlah 30 orang. Teknik pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah mengajarkan mobilisasi dini dan pemberian pendidikan kesehatan tentang mobilisasi dini. Evaluasi akhir kegiatan dilakukan pembagian kuesioner kepada para peserta untuk diisi sesuai dengan pengetahuan mereka. Kuesioner berisi pertanyaan tentang materi mobilisasi dini. Kemudian dilakukan penilaian untuk dapat mengetahui keberhasilan dari kegiatan ini. Hasil evaluasi akhir dengan kuesioner didapatkan sebagian besar ibu post SC sudah bisa melakukan mobilisasi dini.</p> Aice Bela Fitriyani, Fransiska Bertha Verdiawati, Moneca Diah Listiyaningsih, Ari Widyaningsih, Dewi Nurani Suci Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/semnasdancfpbidanunw/article/view/1121 Thu, 19 Dec 2024 00:00:00 +0000