The Effectiveness of Brain Gym on the Development of Preschool are being Hospitalized
Keywords:
brain gym, development, preschool, hospitalizationAbstract
Brain exercise can improve children’s learning abilities because brain exercise encourages a balance of brain activity. By brain exercise, children will perform movements that are able to encourage the body's work system so that affects to the children’s development. Brain gym was pioneered by Paul Dennison with the aim of overcoming learning difficulties. to determine the effectiveness of the brain gym on developmento of hospitalized preschool children. This research method used a quasy experimental design with pre and post test methods. The population were 32 respondents aged 66-72 months using purposive sampling method. Data analysis used paired-t test and SPSS application. the results of observations before the brain gym intervention were mostly 20 (63.3%) children preschool have less development when adjusted to their developmental age. After the brain gym intervention almost 26 (81.25%) respondents. an increase in development which includes: personal social, language skills, fine motor and gross motor skills. The results of the paired-t test showed p value = (0.000) giving brain gym therapy to the development of preschool children who were treated at Ungaran Hospital. Conclusion: Brain gym is very practical, because it can be practise anywhere, anytime by anyone, including babies. The right portion of exercise is about 10-15 minutes, 2-3 times a day.
Abstrak
Senam otak dapat meningkatkan kemampuan belajar anak karena senam otak ini mendorong keseimbangan aktivitas otak. Dengan adanya senam otak maka anak akan melakukan gerakan-gerakan yang mampu mendorong sistem kerja tubuh sehingga mempengaruhi perkembanagn pada anak. Brain gym dipelopori oleh Paul Dennison dengan tujuan untuk mengatasi kesulitan belajar. untuk mengetahui efektifitas brain gym terhadap perkembangan akibat hospitalisasi pada anak usia prasekolah yang dirawat di rumah sakit. Metode penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimental dengan metode pre and post test. Populasi dalam peneliti ini sebanyak 32 responden usia 66-72 bulan dengan penentuan sampel purposif sampel. Analisis data digunakan uji paired t test dan digunakan aplikasi SPSS. hasil observasi sebelum dilakukan intervensi brain gym sebagian besar 20 (63,3%) anak prasekolah yang menjadi responden memiliki perkembangan yang kurang jika disesuaikan dengan usia perkembangannya. setelah dilakukan intervensi brain gym hampir seluruhnya 26 (81,25%) responden. Mengalami peningkatan pada perkembangan yang meliputi: personal sosial, kemampuan bahasa, motorik halus dan motorik kasar. Hasil uji paired-t test didapatkan p value= (0,000) pemberian terapi brain gym terhadap perkembangan anak prasekolah yang dirawat di RSUD Ungaran. Brain gym sangat praktis, karena bisa dilakukan di mana saja, kapan saja oleh siapa saja termasuk bayi. Porsi latihan yang tepat sekitar 10-15 menit, sebanyak 2-3 kali dalam sehari.
Downloads
References
Costello. (2008). Hospitalization. http:// www.Answer.com/topic/hospitalization. diakses 20 Maret 2017.
Dennison, P., (2009). Brain Gym (senam otak). Edisi bahasa Indonesia (cetakan X). Alih bahasa: Ruslan dan Rahayu, M. Jakarta: Grasindo.
Decaprio, (2013). Aplikasi Teori Pembelajaran Motorik di Sekolahan. Yogyakarta: Nuha Medika
Gunadi, T. (2009). 24 Gerakan meningkatkan kecerdasan anak. Jakarta: penebar Plus.
Hockenberry , J. M., & Wilson, D. (2012). Wong’s nursing care of infant and children. (9 th edition). Canada: Mosby Company.
Ikatan Dokter Anak Indonesia, (2015). Buku Ajar Respirologi Anak Edisi Pertama. In jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia;
Kolcaba, K. & DiMarco, M.A. (2005). Comfort theory and its aplication to pediatric nursing. Pediatric Nursing, 31, 3, p. 187-194.
NANDA. (2015). NANDA-1 nursing diagnosis: definition and classification 2015-2017 Philadelphia: NANDA International
Subardiah, P.I. (2009). Pengaruh permainan therapeutik terhadap perkembangan, kehilangan kontrol dan ketakutan anak prasekolah selama dirawat di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek propinsi lampung. Tesis UI.
Potter, P.A., & Perry, A.G. (2009). Fundamental of nursing: Consepts, process,and practice. (4th ed). St.Louis: Mosby-Year.
Widianti, C.R.2011. Pengaruh Senam Otak tehadap Perkembangan akibat Hospitalisasi pada anak Usia Prasekolah di Rumahsakit Panti Rapih Yogyakarta. Tesis. Repository UI.
Putranto, P.L. 2009. Pengaruh Senam Otak terhadap Fungsi memori Jangka Pendek Anak dari Keluarga dengan Status Ekonomi Rendah. Tesis. Repository Undip.
Wong. D.L. (2009). Buku ajar keperawatan pediatric.edisi 6. volume 2. EGC.