The Impact of Sensory Perception Disorder Implementation Strategy on Patient with Visual Hallucinations

Penulis

  • Fatimah Universitas Ngudi Waluyo
  • Ana Puji Astuti Universitas Ngudi Waluyo

Kata Kunci:

sensory perception, visual halusinations

Abstrak

Sensory perception disorders are changes in perception that occur to stimuli that come from internal or external which are accompanied by reduced, exaggerated or distorted responses. The impact of someone experiencing hallucinations causes a lack of self-control such as excessive panic over something unreal that controls his mind. The purpose of this study is to describe nursing management with impaired sensory perception of visual hallucinations with visual hallucinations in Cinta Damai Village. The type of method used is descriptive with case study report. Data collection techniques were carried out by interview, observation and document study. Nursing actions were carried out for 3 days, namely, communication building a trusting relationship (BHSP), identifying the type, content, time, response, and frequency of hallucinations, training to control hallucinations correctly 5 ways to take medicine, training how to rebuke or refuse when hallucinations appear. , and teach how to converse with other people.The results of the management obtained that the client was able to control hallucinations by rebuking, taking medication properly and conversing. Suggestions for families managing hallucinations are expected to improve nursing care for patients with mental disorders, especially hallucinations with the principles of therapeutic and applicable communication. Suggestions for the community and families to be able to change their views on discrimination against clients with mental disorders and be able to add insight into how the community and families are involved in care, especially for clients with sensory perception disorders.

Abstrak
Gangguan persepsi sensori adalah perubahan persepsi yang terjadi terhadap stimulus yang berasal dari internal atau pun eksternal yang disertai dengan respon yang berkurang, berlebihan atau distorsi. Dampak dari seseorang yang mengalami halusinasi menyebabkan kurangnya kontrol diri seperti panik yang berlebihan akan sesuatu hal yang tidak nyata yang mengendalikan pikirannya. Tujuan penulisan ini untuk menggambarkan pengelolaan keperawatan dengan gangguan persepsi sensori halusinasi penglihatan dengan halusinasi penglihatan di Desa Cinta Damai. Jenis metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan sebuah metode yang menjelaskan serta menggambarkan bagaimana asuhan keperawatan jiwa dengan masalah halusinasi penglihatan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan studi dokumen. Tindakan keperawatan yang dilakukan selama 3 hari yaitu, komunikasi bina hubungan saling percaya (BHSP), mengidentifikasi jenis, isi, waktu, respon, dan frekuensi halusinasi, melatih mengontrol halusinasi dengan 5 benar cara minum obat, melatih cara menghardik atau menolak apabila halusinasi itu muncul, serta mengajarkan cara bercakap – cakap dengan orang lain. Hasil pengelolaan didapatkan klien mampu melakukan cara mengontrol halusinasi dengan cara menghardik, 5 benar minum obat dan bercakap-cakap. Saran bagi keluarga mengelola pasien halusinasi diharapkan untuk meningkatkan asuhan keperawatan pada pasien gangguan jiwa khususnya halusinasi dengan prinsip komunikasi terapeutik dan aplikatif. Saran bagi masyarakat dan keluarga agar dapat merubah pandangan terhadap diskriminasi klien gangguan jiwa dan mampu menambah wawasan bagaimana masyarakat dan keluarga terlibat dalam perawatan khususnya pada klien gangguan persepsi sensori

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Afnuhazi, R. (2015). Komunikasi terapeutik dalam keperawatan jiwa. Yogyakarta: Gosyen Publishing.

Dermawan, D., &Rusdi. (2013). Keperawatan jiwa konsep dan kerangka kerja asuhan keperawatan jiwa. Yogyakarta: Nuha Medika.

Kementrian Hukum. (2014). Undang-Undang No.18 tahun 2014. Buletin. Available from: www.peraturan.go.id. [accessed 24 February 2021].

Mukhripah, d., & Iskandar, S.Kep., Ns. (2012). Asuhan keperawatan klien gangguan presepsi sensori: halusinasi. [accessed 30 April 2020].

Pinilih, dkk. (2015). Manajemen kesehatan jiwa berbasis komunitas melalui pelayanan.

Prabowo, Eko. (2014). Konsep & aplikasi asuhan keperawatan jiwa. Yogyakarta: Nuha Medika.

Riskesdas (2018). Kesehatan jiwa menurut Riskesdas 2013. Available from: https://www.depkes.go.id/article/print/1600700005/peran-keluarga-dukungan-kesehatan-jiwa-masyarakat.html. [accessed 20 February 2020].

Robiatul A. (2012). Gambaran kesehatan pada anak usia sekolah di sd negeri 200-208 padangsidumpuan selatan.

Sutejo. (2017). Keperawatan jiwa dan konsep praktik asuhan keperawatan kesehatan jiwa: gangguan jiwa dan psikososial. Yogyakarta: PT Pustaka Baru.

Yusuf, AH., Fitryasari, R., & Nihayati, H.E. (2015). Buku ajar keperawatan kesehatan jiwa. Jakarta : Salemba Medika.

Zelika, A. A., & Dermawan, D. (2015). Kajian asuhan keperawatan jiwa halusinasi penglihatan pada sdr. D di ruang Nakula RSJD Surakarta. Prrofesi, 12(2), 9. Available from: http://www.ejournal.stikespku.ac.id/ index.php/mpp/article/view/87. [accessed 5 Juny 2020]

Diterbitkan

2022-03-11

Cara Mengutip

Fatimah, & Puji Astuti, A. (2022). The Impact of Sensory Perception Disorder Implementation Strategy on Patient with Visual Hallucinations. Proceedings of Conference on Health Universitas Ngudi Waluyo, 1(1), 14–19. Diambil dari https://callforpaper.unw.ac.id/index.php/ICH-UNW/article/view/42